Usia 1-3 bulan: Mengangkat kepala dan juga perut ketika tummy time selama 10 detik
Usia 4-5 bulan: Berguling dari posisi tengkurap ke posisi telentang
Usia 5-6 bulan: Berguling dari posisi telentang ke posisi tengkurap
Usia 5 bulan: Mampu duduk dengan bantuan atau sandaran
Usia 6 -7 bulan: Mampu duduk tegak tanpa bantuan
Usia 8-9 bulan: Mampu merangkak dengan perut
Usia 9-10 bulan: Mampu merangkak dengan tangan dan lutut
Usia 10 bulan: Bisa berdiri di permukaan rata, mulai merambat sambil berpegangan
Usia 12-15 bulan: Mulai berjalan dengan baik
Usia 24-25 bulan: Bisa turun tangga tanpa bantuan menggunakan satu atau dua kaki pada
tiap-tiap anak tangga
Usia 25-30 bulan: Bisa melempar bola tenis sejauh kurang lebih 2 meter
Usia 31-36 bulan: Mampu menaiki tangga tanpa bantuan menggunakan satu kaki pada
tiap anak tangga
Usia 31-36 bulan: Bisa lompat dengan 2 kaki ke depan sejauh sekitar 60 cm, lompat
melewati hambatan setinggi 5 cm, dan lompat dari ketinggian 45 cm
Usia 31-36 bulan: Mampu berdiri dengan menggunakan satu kaki selama 3 detik
Usia 31-36 bulan: Bisa mengayuh sepeda beroda tiga
STIMULASI
Pada usia 1 hingga 2 tahun, Sebisa mungkin berikan waktu sebanyak-banyaknya bagi anak untuk
bergerak, bergerak dan bereksplorasi akan membuat si Kecil mengenal banyak hal baru di
sekitarnya. Melakukan tummy time untuk memperkuat otot leher dan punggung bayi Ibu bisa
ikutlah tengkurap, memegang mainan dan menimbulkan suara-suara agar anak tertarik dengan
kegiatan ini. Lakukan tummy time ini kira-kira 1 atau 2 menit saja dalam satu sesi.
Memasuki usia 3 hingga 4 tahun, b ermain di luar ruangan menjadi stimulus yang tepat untuk
tumbuh kembang anak usia ini motorik kasar anak, bisa dilatih dengan berbagai alat bantu
seperti sepeda roda tiga, jungkat-jungkit dan perosotan. Lompat di trampoline, menendang bola,
dan aktivitas fisik lainnya. Biarkan ia mencoba makan sendiri dan membereskan mainannya
untuk melatih kemandirian.
Menginjak usia 4 hingga 5 tahun, perlu melatih anak melakukan kegiatan fisik yang lebih
menantang misalnya bermain bola atau olahraga dengan peraturan sederhana. Stimulasi ini
secara tidak langsung akan mengajarkan pada anak untuk memahami bahwa saat bersama orang
lain ada aturan yang perlu ia pahami. Juga membiarkan anak melakukan banyak hal secara
mandiri misalnya membiarkan anak makan dengan peralatan makan dan menggunakan
pakaiannya sendiri.