JAWA TENGAH
Kebijakan Arah
pengembangan WP
Kedungsepur adalah
PERMASALAHAN
“Pengembangan Wilayah
Kedungsepur Berbasis
Perdagangan Jasa, dan Industri
Pengolahan yang Sinergis
Dengan Kegiatan Pertanian dan
Pariwisata Terpadu
Berlandaskan Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan
2
Potensi dan Permasalahan Kedungsepur
POTENSI
Adanya Kota Semarang sebagai Ibu Kota
Jawa Tengah yang memilki kelengkapan
infrastruktur (Bandara, Pelabuhan & Stasiun);
PERMASALAHAN
Adanya kesenjangan wilayah;
3
DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DI JAWA TENGAH
JUMLAH
NO URAIAN TREND SELISIH KET
2019 2020
1 Jumlah Kejadian 25.962 21.396 TURUN -4.566 Kasus
2 Korban Meninggal Dunia 4.215 3.508 TURUN -707 Orang
3 Korban Luka Berat 89 48 TURUN -41 Orang
4 Korban Luka Ringan 30.522 24.495 TURUN -6.027 Orang
5 Kerugian Materiil 17.858.087.000 14.746.525.000 TURUN -3.111.562.000 Rupiah
Sumber : Subdit. Kamsel Ditlantas, Polda Jawa Tengah
02 Profesi Pelaku Kecelakaan : Lain-lain (9.261), Swasta (5.593), Mahasiswa / Pelajar (2.807), PNS (556), Polri (99), TNI (68), Pengemudi (68)
03 Usia Pelaku Kecelakaan : 17 – 35 (7.989), > 51 (4.542), 36 – 50 (4.329), 11 – 16 (1.495), < 10 (97)
04 Lokasi Kejadian : Kwsn Permukiman (14.306), Lain2 (4.598), Perkantoran (2.145), Kwsn Perbelanjaan (212), Wisata (112),, Kwsn Industri (23)
05 Kendaraan Terlibat : Spd Motor (26.028), Mobil Barang (3.002), Mobil Penump. (2.720), Tidak Bermotor (1.512), Bis (280), Kend. Khusus (17)
06 Status Jalan : Kab./Kota (9.821), Provinsi (5.075), Nasional (4.266), Lainnya (2.072), Tol (162)
07 Faktor Penyebab : Manusia (17.006), Kelaikan Jalan (3.786), Kelaikan Kendaraan (388), Alam (216)
4
Landasan Normatif Wilayah Kedungsepur
5
Substansi RTR KSN Kedungsepur
Rencana Sistem Rencana Struktur
Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan
Rencana Koridor
Rencana Sistem
Angkutan Umum
Jaringan Rel KA
Perkotaan
6
Strategi Pengembangan Wilayah Kedungsepur
Sumber : Studi Kelayakan & Pra Desain Kawasan Prioritas Perkotaan Kedungsepur,
Pusat Pengembangan Kawasan, Kemen. PUPR, 2017.
7
Isu Strategis Angkutan Umum Perkotaan
ASPEK KETERPADUAN
PERENCANAAN ASPEK KELEMBAGAAN YANG
TERINTEGRASI
Pembangunan sistem angkutan
Keterbatasan kelembagaan/otoritas
massal yang ada saat ini tidak
yang mampu mengintegrasikan
didasari pada rencana mobilitas
pengembangan transportasi
perkotaan yang terpadu, sehingga
perkotaan lintas administrasi dan
aspek integrasi/keterpaduan belum
lintas sistem angkutan di kawasan
optimal
metropolitan
.
Isu Strategis
Angkutan Umum
Perkotaan
9
Perkembangan Layanan Trans Jateng
TRANSPORTASI UMUM WILAYAH AGLOMERASI PERKOTAAN
MERUPAKAN SALAH SATU DARI PROGRAM UNGGULAN
RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 - 2023 SUBOSUKOWONOSRATEN
Terminal Tirtonadi Surakarta –
Terminal Sumberlawang Sragen via Sangiran
BARLINMASCAKEB 3 September 2020
Terminal Bulupitu Kab. Banyumas – PURWOMANGGUNG
Terminal Bukateja Kab. Purbalingga Terminal Kutoarjo Purworejo –
Terminal Borobudur Kab. Magelang
13 Agustus 2018 1 September 2020
2018 2020
10
Jangkauan Trans Jateng di Kedungsepur
Stasiun Tawang –
Terminal Bawen
28 Armada Bis Sedang
Terminal Mangkang –
Terminal Bahurekso
14 Armada Bus Sedang
Terminal Penggaron –
Terminal Gubug via Godong
14 Armada Bus Sedang
6
Penyerahan Draft Laporan
FGD GESI
31 Mei 2022
4 1 April 2022
Rencana Hand Over
SK Ka. BAPPEDA Jateng FGD LH & Perub. Iklim Juni 2022 (Tentatif)
2 Tanggal 21 Mei 2021 12 April 2022
Pembentukan Pokja Teknis
Penyusunan UMP Rencana Tindak Lanjut Pasca Tersusunnya SUMP =
Kedungsepur Kajian Lebih Detail (FS, DED, OBC, FBC
12
Pokja Teknis Penyusun SUMP Kedungsepur
SK Ka. BAPPEDA Prov. Jateng Tanggal 21 Mei 2021 Pembentukan Pokja Teknis Penyusunan UMP Kedungsepur : 59 Personil
BUMN
Pelindo, Jasa Marga, Trans Marga &
UNSUR KABUPATEN / KOTA Jasa Raharja.
6 Kabupaten/Kota, terdiri dari :
BAPPEDA, Perhubungan, PU &
Bagian Pemerintahan
Pelaku Transportasi
Masyarakat Transportasi Indonesia Akademisi
(MTI) & Organda UNIKA & UNDIP
13
Visi Jangka Panjang Sustainable Urban Mobility Plan
(SUMP) Kedungsepur Tahun 2030
M e w u j u d k a n T r a n s p o r t a s i
M e t r o p o l i t a n K e d u n g s e p u r y a n g
MAJU, HUMANIS, HARMONIS & ADAPTIF
MAJU HARMONIS
SISTEM TRANSPORTASI SISTEM TRANSPORTASI YG RAMAH
YANG BERKUALITAS, LINGKUNGAN, SINKRON DENGAN
TERSEBAR, SESUAI SEKTOR LAIN, TERPADU ANTAR
STANDART, HANDAL, KEWENANGAN, TERKOORDINASI
TERINTEGRASI DAN ANTAR LEMBAGA & BERKELANJUTAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ANTAR PERIODE WAKTU
HUMANIS ADAPTIF
SISTEM TRANSPORTASI SISTEM TRANSPORTASI YANG CEPAT
YANG BERKEADILAN, MENYESUAIKAN DENGAN DINAMIKA
AMAN, NYAMAN, PERKEMBANGAN, LINGKUNGAN, SITUASI
BERKESELAMATAN, KEADAAN & KEBIJAKAN SERTA
INKLUSIF DAN MENGAKOMODASI KARAKTER & BUDAYA /
TERJANGKAU. KEARIFAN LOKAL.
PEMERINTAH PUSAT & SEKTORAL TERKAIT PEM. DAERAH (PROVINSI & KAB./KOTA)
Mengatasi kesenjangan antar wilayah Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
melalui peningkatan aksesibilitas dan konektivitas pengembangan wilayah.
16
Integrasi Antar Sektor dan Wilayah
Integrasi Kewenangan & Wilayah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota)
Penyediaan infrastruktur pendukung park and ride; Optimalisasi asset;
Pengembangan Daya Tarik / Desa Wisata; Peningkatan & Promosi Produk Lokal
Sektor Perekonomian
Pariwisata : Peningakatan Daya Tarik, Promosi & Amenitas & Pola Perjalanan;
UMKM : oleh-oleh / cinderamata / souvenir, kuliner, Wijakul Trip
Perdagangan : pemanfaatan pasar sebagai showroom produk unggulan
Industri : kebijakan penggunaan angkutan umum untuk buruh
Sektor Pendidikan
Pembuatan Program Edu Trip, Pendidikan Dari Dini Budaya Penggunaan
Transportasi Umum dan Disiplin Berlalu Lintas
17
Konsep Integrasi Pendanaan Transportasi
Usulan Ruang Lingkup Dukungan Fiskal Pemerintah Pusat Integrasi Sumber Pendanaan Untuk
Pembangunan Angkutan Massal Perkotaan
APBN
Sebagian Capex*
APBD (Provinsi dan Kabupaten/Kota)
0 – 15% Total Capex Prasarana
Tanggung Jawab Pinjaman Luar Negeri
Seluruh Opex
Pemerintah Daerah KPBU
Lahan
Sumber lain (alternatif Pinjaman Daerah
melalui Penerbitan Municipal Bond,
penyertaan aset dan modal)
Sebagian Capex** Pengembangan dukungan fiskal dari
85% - 100% Total Capex Pemerintah Pusat melalui hibah atau hybrid
Prasarana financing (kombinasi):
Memberi tambahan dukungan a. Upfront Cash melalui Hibah
Dukungan
teknis b. AP support dari Kementerian terkait
Pemerintah Pusat
untuk Capex porsi Pemerintah Pusat
c. VGF
BUMN / BUMD
Bentuk kelembagaan berdasarkan
best practice adalah korporasi
(dapat berupa holding
BUMN/BUMD)
PENDANAAN
Best Practice Dunia
Otoritas Transportasi Pendanaan penyelenggaraan angkutan
Metropolitan dikelola oleh Otoritas, bersumber dari
pendapatan pengoperasian/bisnis dan
kontribusi Pemerintah
SATU MANAJEMEN
Tahapan pengembangan selanjutnya adalah
pengelolaan infrastruktur perkotaan yang lebih
luas dalam satu manajemen
STRATEGIK Pemerintah
Badan Berkontrak
1
TAKTIS
INTEGRASI PERENCANAAN, PENGENDALIAN
OPERASIONAL Operator DAN MONEV LAYANAN TRANSPORTASI
20
Konsep Integrasi Transportasi Publik
Memerlukan Sinkronisasi dan Kerjasama
Tujuan : Meningkatkan Aksesibilitas Kedungsepur (Internal & Eksternal)
Kelancaran Mobilitas Orang & Barang /Jasa Dalam & Luar Wilayah Kedungsepur
Sebagai Penggerak
Perekonomian & Peng. Wilayah
21
Rekomendasi Integrasi Transportasi Publik
Saran dan Harapan
22
Mari Berdikusi,
Menggali Ide,
Bekerja Bersama,
Saling Sinergi
untuk Kemajuan
Wilayah dan
Kesejahteraan
Masyarakat di Wilayah
Kedungsepur
Matursuwun
BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah - 2022