Anda di halaman 1dari 23

BAPPEDA

JAWA TENGAH

INTEGRASI TRANSPORTASI PUBLIK


DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN WILAYAH
METROPOLITAN KEDUNGSEPUR
Rakor Kesepakatan / Perjanjian Kerjasama Metropolitan Kedungsepur
Hotel Gets Semarang, 7 Juni 2022
Gambaran Umum Kondisi Kedungsepur
WP Kedungsepur meliputi
Kabupaten Kendal, Kabupaten
Demak, Ungaran (Kabupaten
Semarang), Kota Semarang,
Kota Salatiga, dan Purwodadi
(Kabupaten Grobogan) sebagai
Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
di Jawa Tengah

Kebijakan Arah
pengembangan WP
Kedungsepur adalah
PERMASALAHAN
“Pengembangan Wilayah
Kedungsepur Berbasis
Perdagangan Jasa, dan Industri
Pengolahan yang Sinergis
Dengan Kegiatan Pertanian dan
Pariwisata Terpadu
Berlandaskan Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan

2
Potensi dan Permasalahan Kedungsepur
POTENSI
Adanya Kota Semarang sebagai Ibu Kota
Jawa Tengah yang memilki kelengkapan
infrastruktur (Bandara, Pelabuhan & Stasiun);

Terdapat kawasan industri besar;

Diantara 2 kutub Ekonomi besar nasional;

Beragamnya sektor potensi (Wisata, Industri,


Perdagangan, Pertanian) di tiap Kab./Kota.

PERMASALAHAN
Adanya kesenjangan wilayah;

Belum optimalnya infrastruktur jaringan


penghubung yang berpotensi, menghambat
konektivitas ekonomi & sosial;

Rawan bencana alam (rob, banjir, kekeringan,


longsor, abrasi dll).
Tingkat pengangguran (5 dari 6 Kab./Kota) angka
pengangguran diatas rata-rata.

3
DATA KECELAKAAN LALU LINTAS DI JAWA TENGAH
JUMLAH
NO URAIAN TREND SELISIH KET
2019 2020
1 Jumlah Kejadian 25.962 21.396 TURUN -4.566 Kasus
2 Korban Meninggal Dunia 4.215 3.508 TURUN -707 Orang
3 Korban Luka Berat 89 48 TURUN -41 Orang
4 Korban Luka Ringan 30.522 24.495 TURUN -6.027 Orang
5 Kerugian Materiil 17.858.087.000 14.746.525.000 TURUN -3.111.562.000 Rupiah
Sumber : Subdit. Kamsel Ditlantas, Polda Jawa Tengah

Data Kejadian Laka Lantas Tahun 2020


01 SIM Pelaku Kecelakaan : SIM C (7.918), Tanpa SIM (6.742), A (1.878), BII Umum (746), B1 (593), B1 Umum (428), BII (133) , A Umum (13)

02 Profesi Pelaku Kecelakaan : Lain-lain (9.261), Swasta (5.593), Mahasiswa / Pelajar (2.807), PNS (556), Polri (99), TNI (68), Pengemudi (68)

03 Usia Pelaku Kecelakaan : 17 – 35 (7.989), > 51 (4.542), 36 – 50 (4.329), 11 – 16 (1.495), < 10 (97)

04 Lokasi Kejadian : Kwsn Permukiman (14.306), Lain2 (4.598), Perkantoran (2.145), Kwsn Perbelanjaan (212), Wisata (112),, Kwsn Industri (23)

05 Kendaraan Terlibat : Spd Motor (26.028), Mobil Barang (3.002), Mobil Penump. (2.720), Tidak Bermotor (1.512), Bis (280), Kend. Khusus (17)

06 Status Jalan : Kab./Kota (9.821), Provinsi (5.075), Nasional (4.266), Lainnya (2.072), Tol (162)

07 Faktor Penyebab : Manusia (17.006), Kelaikan Jalan (3.786), Kelaikan Kendaraan (388), Alam (216)

4
Landasan Normatif Wilayah Kedungsepur

PERPRES 109 / 2020 : PSN PERPRES 18 / 2020 : RPJMN 2020 - 2024


 Tol Semarang – Demak Major Project : Program Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
 Tol Semarang Harbour Perkotaan di 6 Wilayah Metropolitan (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan,
 Tol Bawen – Yogyakarta Semarang dan Makasar)
 KA Jakarta – Surabaya
 Underground Simpang 5
 KIT Batang
 SPAM Semarang Barat PERPRES 60 / 2022 : RTR KSN KEDUNGSEPUR
 8 Koridor Angkutan Umum Massal Kawasan Perkotaan
 PERMASALAHAN
4 Terminal Tipe A (Demak, Bawen, Tingkir & Mangkang)
 6 Terminal Tipe B (Penggaron, Purwodadi, Sukorejo*, Ungaran*, Klepu*, Terboyo*)
 11 Terminal Barang (1 di Demak, 5 di Kab. Semarang, 2 di Salatiga, 1 di Kota
Semarang, 2 di Grobogan)*

PERPRES 79 / 2019 : PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN


 Pengembangan Transportasi Massal Berbasis Rel (Kota Semarang, Kendal, Demak & Grobogan)
 Pembangunan BRT Dedicated Lane Kota Semarang
 Pembangunan Jalur Rel Dari Tanjung Emas Menuju Kendal Sea Port
 Pengembangan LRT Perkotaan KotaSemarang
 Peningkatan Terminal A Demak dan Tingkir Salatiga
 Optimalisasi Kapasitas Pelabuhan TanjungEmas
 Pembangunan Kendal Sea Port

5
Substansi RTR KSN Kedungsepur
Rencana Sistem Rencana Struktur
Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan

Rencana Koridor
Rencana Sistem
Angkutan Umum
Jaringan Rel KA
Perkotaan

6
Strategi Pengembangan Wilayah Kedungsepur

Sumber : Studi Kelayakan & Pra Desain Kawasan Prioritas Perkotaan Kedungsepur,
Pusat Pengembangan Kawasan, Kemen. PUPR, 2017.
7
Isu Strategis Angkutan Umum Perkotaan
ASPEK KETERPADUAN
PERENCANAAN ASPEK KELEMBAGAAN YANG
TERINTEGRASI
Pembangunan sistem angkutan
Keterbatasan kelembagaan/otoritas
massal yang ada saat ini tidak
yang mampu mengintegrasikan
didasari pada rencana mobilitas
pengembangan transportasi
perkotaan yang terpadu, sehingga
perkotaan lintas administrasi dan
aspek integrasi/keterpaduan belum
lintas sistem angkutan di kawasan
optimal
metropolitan
.
Isu Strategis
Angkutan Umum
Perkotaan

ASPEK PAYUNG HUKUM


ASPEK FISKAL DAERAH Saat ini, payung hukum untuk
Keterbatasan kapasitas fiskal pembangunan proyek angkutan
daerah untuk membangun sistem massal perkotaan (termasuk dalam
angkutan umum massal perkotaan hal dukungan Pemerintah), masih
belum menyeluruh atau bersifat
untuk masing-masing proyek
(arbitrary).
Sumber : Paparan Pengantar UMP Kedungsepur, Direktorat Transportasi,BAPPENAS, 2021
8
Roadmap Peningkatan Aksesibilitas Transportasi
Untuk Mendukung Peningkatan Kesejahteraan
Strategi dari Sasaran Tujuan ke-2 : Peningkatan aksesilibilitas distribusi barang & jasa, konektivitas antar
daerah & prasarana pendukung, melalui : a) Pengemb. koridor angkutan umum aglomerasi perkotaan, kawasan perbatasan & strategis lainnya;
b) Revitalisasi/reaktiviasi jalur KA non aktif (fasilitasi Pem. Pusat) ;
c) Pengemb. bandara u/ dukung pariwisata & aksesibilitas wilayah ;
d) Revitalisasi / pemb. Terminal Tipe B;

Sasaran Tujuan ke-2 :


Meningkatnya pertumbuhan sektor unggulan daerah & peran investasi terhadap ekonomi daerah

Tujuan ke-2 pada Misi ke-3


Menciptakan stabilitas ekonomi daerah yg berkualitas, menyebar, & inklusif
berbasis potensi unggulan
Misi ke-3 RPJMD Prov.
Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat
& membuka lapangan kerja untuk
mengurangi kemiskinan &
pengangguran Visi RPJMD Prov. Jateng 2018 - 2023
“Menuju Jawa Tengah Sejahtera & berdikari“
Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi

9
Perkembangan Layanan Trans Jateng
TRANSPORTASI UMUM WILAYAH AGLOMERASI PERKOTAAN
MERUPAKAN SALAH SATU DARI PROGRAM UNGGULAN
RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018 - 2023 SUBOSUKOWONOSRATEN
Terminal Tirtonadi Surakarta –
Terminal Sumberlawang Sragen via Sangiran
BARLINMASCAKEB 3 September 2020
Terminal Bulupitu Kab. Banyumas – PURWOMANGGUNG
Terminal Bukateja Kab. Purbalingga Terminal Kutoarjo Purworejo –
Terminal Borobudur Kab. Magelang
13 Agustus 2018 1 September 2020

2017 2019 2021

2018 2020

KEDUNGSEPUR KEDUNGSEPUR KEDUNGSEPUR


Stasiun Tawang Kota Semarang – Terminal Mangkang Kota Semarang – Terminal Penggaron Kota Semarang –
Terminal Bawen Kab. Semarang Terminal Bahurekso Kab. Kendal Terminal Gubug Kab. Grobogan via Godong

7 Juli 2017 28 Oktober 2019 13 Oktober 2021

10
Jangkauan Trans Jateng di Kedungsepur
Stasiun Tawang –
Terminal Bawen
28 Armada Bis Sedang

Terminal Mangkang –
Terminal Bahurekso
14 Armada Bus Sedang

Terminal Penggaron –
Terminal Gubug via Godong
14 Armada Bus Sedang

Sumber : Draft SUMP Kedungsepur, 2022


11
Progres Penyusunan SUMP Kedungsepur
Latar Belakang :
Perpres 18 / 2020 ttg RPJMN 2020 – 2024, terdapat
Rencana Pengembangan Sistem Angkutan Umum FGD Long Term Vision Finalisasi Substansi
Massal di 6 Wilayah Metropolitan 3 Juni 2021 24 Mei 2022.

FGD Baseline & Strategy


5
9 September 2021
FGD Rencana Aksi
3 19 November 2021
Surat Dir. Transportasi
BAPPENAS Tanggal
1 17 Februari 2021 tentang
Peny. UMP Kedungsepur

6
Penyerahan Draft Laporan
FGD GESI
31 Mei 2022
4 1 April 2022
Rencana Hand Over
SK Ka. BAPPEDA Jateng FGD LH & Perub. Iklim Juni 2022 (Tentatif)
2 Tanggal 21 Mei 2021 12 April 2022
Pembentukan Pokja Teknis
Penyusunan UMP Rencana Tindak Lanjut Pasca Tersusunnya SUMP =
Kedungsepur Kajian Lebih Detail (FS, DED, OBC, FBC
12
Pokja Teknis Penyusun SUMP Kedungsepur
SK Ka. BAPPEDA Prov. Jateng Tanggal 21 Mei 2021 Pembentukan Pokja Teknis Penyusunan UMP Kedungsepur : 59 Personil

UNSUR PUSAT DI DAERAH UNSUR PROVINSI


Kepolisian (Polda & Polres), BBPJN VII, BAPPEDA, Dishub, PU BMCK, PU SDA Taru, Perakim,
BPTD X, Balai Teknik Perkeretaapian & Perindag., PoraPar, Biro Hukum, Perekonomian, &
KSOP Tj. Emas Pem. Otdaker

BUMN
Pelindo, Jasa Marga, Trans Marga &
UNSUR KABUPATEN / KOTA Jasa Raharja.
6 Kabupaten/Kota, terdiri dari :
BAPPEDA, Perhubungan, PU &
Bagian Pemerintahan

Pelaku Transportasi
Masyarakat Transportasi Indonesia Akademisi
(MTI) & Organda UNIKA & UNDIP

13
Visi Jangka Panjang Sustainable Urban Mobility Plan
(SUMP) Kedungsepur Tahun 2030
M e w u j u d k a n T r a n s p o r t a s i
M e t r o p o l i t a n K e d u n g s e p u r y a n g
MAJU, HUMANIS, HARMONIS & ADAPTIF

MAJU HARMONIS
SISTEM TRANSPORTASI SISTEM TRANSPORTASI YG RAMAH
YANG BERKUALITAS, LINGKUNGAN, SINKRON DENGAN
TERSEBAR, SESUAI SEKTOR LAIN, TERPADU ANTAR
STANDART, HANDAL, KEWENANGAN, TERKOORDINASI
TERINTEGRASI DAN ANTAR LEMBAGA & BERKELANJUTAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI ANTAR PERIODE WAKTU

Harmoni Butuh Kerjasama Antar Sektor


dan Kewenangan

HUMANIS ADAPTIF
SISTEM TRANSPORTASI SISTEM TRANSPORTASI YANG CEPAT
YANG BERKEADILAN, MENYESUAIKAN DENGAN DINAMIKA
AMAN, NYAMAN, PERKEMBANGAN, LINGKUNGAN, SITUASI
BERKESELAMATAN, KEADAAN & KEBIJAKAN SERTA
INKLUSIF DAN MENGAKOMODASI KARAKTER & BUDAYA /
TERJANGKAU. KEARIFAN LOKAL.

Sumber : Draft Laporan SUMP Kedungsepur, 2022


14
Draft Konsep Substansi SUMP Kedungsepur
Skenario SUMP Kedungsepur
Yang Direkomendasikan

Sumber : Draft Laporan SUMP Kedungsepur, 2022


15
Kebutuhan Kerja Sama Layanan Transportasi
Umum Perkotaan Kedungsepur
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI SEBAGAI SALAH SATU PENGGERAK PEREKONOMIAN
Kemacetan (Investasi Pelebaran Jalan), Kecelakaan, Memudahkan aksesibilitas, selain masyarakat Grobogan juga
Penggunaan Energi dan Pengurangan Polusi Udara luar Grobogan untuk berkunjung ke wilayah Grobogan.

PEMERINTAH PUSAT & SEKTORAL TERKAIT PEM. DAERAH (PROVINSI & KAB./KOTA)
Mengatasi kesenjangan antar wilayah Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
melalui peningkatan aksesibilitas dan konektivitas pengembangan wilayah.

16
Integrasi Antar Sektor dan Wilayah
Integrasi Kewenangan & Wilayah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota)
Penyediaan infrastruktur pendukung park and ride; Optimalisasi asset;
Pengembangan Daya Tarik / Desa Wisata; Peningkatan & Promosi Produk Lokal

Sektor Infrastruktur & Perhubungan


Penyediaan Backbone Transportasi (Trans Jateng) & Feeder (Angkutan Perkotaan)
Peningkatan Infrastruktur Kebinamargaan

Sektor Perekonomian
 Pariwisata : Peningakatan Daya Tarik, Promosi & Amenitas & Pola Perjalanan;
 UMKM : oleh-oleh / cinderamata / souvenir, kuliner, Wijakul Trip
 Perdagangan : pemanfaatan pasar sebagai showroom produk unggulan
 Industri : kebijakan penggunaan angkutan umum untuk buruh

Sektor Pendidikan
Pembuatan Program Edu Trip, Pendidikan Dari Dini Budaya Penggunaan
Transportasi Umum dan Disiplin Berlalu Lintas

Sektor Swasta / Masyarakat Umum


Media promosi dan investasi

17
Konsep Integrasi Pendanaan Transportasi
Usulan Ruang Lingkup Dukungan Fiskal Pemerintah Pusat Integrasi Sumber Pendanaan Untuk
Pembangunan Angkutan Massal Perkotaan

 APBN
 Sebagian Capex*
 APBD (Provinsi dan Kabupaten/Kota)
0 – 15% Total Capex Prasarana
Tanggung Jawab  Pinjaman Luar Negeri
 Seluruh Opex
Pemerintah Daerah  KPBU
 Lahan
 Sumber lain (alternatif Pinjaman Daerah
melalui Penerbitan Municipal Bond,
penyertaan aset dan modal)
Sebagian Capex**  Pengembangan dukungan fiskal dari
85% - 100% Total Capex Pemerintah Pusat melalui hibah atau hybrid
Prasarana financing (kombinasi):
Memberi tambahan dukungan a. Upfront Cash melalui Hibah
Dukungan
teknis b. AP support dari Kementerian terkait
Pemerintah Pusat
untuk Capex porsi Pemerintah Pusat
c. VGF

Sumber : Paparan Pengantar UMP Kedungsepur, Direktorat Transportasi,BAPPENAS, 2021


18
Konsep Integrasi Kelembagaan Transportasi
Pengembangan Kelembagaan LINTAS WILAYAH
Otoritas transportasi perkotaan
Otoritas Transportasi Perkotaan Metropolitan metropolitan harus dibentuk untuk
mengimplementasikan sistem angkutan
massal perkotaan lintas wilayah

BUMN / BUMD
Bentuk kelembagaan berdasarkan
best practice adalah korporasi
(dapat berupa holding
BUMN/BUMD)
PENDANAAN
Best Practice Dunia
Otoritas Transportasi Pendanaan penyelenggaraan angkutan
Metropolitan dikelola oleh Otoritas, bersumber dari
pendapatan pengoperasian/bisnis dan
kontribusi Pemerintah

SATU MANAJEMEN
Tahapan pengembangan selanjutnya adalah
pengelolaan infrastruktur perkotaan yang lebih
luas dalam satu manajemen

Sumber : Paparan Pengantar UMP Kedungsepur, Direktorat Transportasi,BAPPENAS, 2021


19
Konsep Skenario Pengembangan Kelembagaan
Pengelola Transportasi di Kedungsepur
Ada Keperluan Untuk Fungsi Umum Lembaga :
Membentuk Lembaga Sebagai koordinator penyediaan layanan angkutan umum di kawasan aglomerasi perkotaan,
BADAN OTORITA melalui Manajemen Transportasi dan Fungsi Penataan Ruang

STRATEGIK Pemerintah

Badan Berkontrak
1
TAKTIS
INTEGRASI PERENCANAAN, PENGENDALIAN
OPERASIONAL Operator DAN MONEV LAYANAN TRANSPORTASI

INTEGRASI PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN


2
Travel, Transport and Traffic Demand
TERMASUK SUBSIDI, TARIF & ALOKASI RESIKO

INTEGRASI PENGGUNAAN INFRASTRUKTUR


3 (SHELTER BERSAMA, PARK & RIDE, TEKNOLOGI, DLL)

INTEGRASI KORIDOR LAYANAN KORIDOR /


JARINGAN RUTE TRAYEK ANGKUTAN
4
INTEGRASI LAYANAN ANTAR MODA TRANSPORTASI
DAN PERIJINAN

5 Sumber : Draft Laporan SUMP Kedungsepur (Diolah), 2022

20
Konsep Integrasi Transportasi Publik
Memerlukan Sinkronisasi dan Kerjasama
Tujuan : Meningkatkan Aksesibilitas Kedungsepur (Internal & Eksternal)
Kelancaran Mobilitas Orang & Barang /Jasa Dalam & Luar Wilayah Kedungsepur

Sebagai Penggerak
Perekonomian & Peng. Wilayah

Integrasi Perencanaan & Fiskal Kerjasama Antar Wilayah


Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota Integrasi Integrasi Antar Untuk membangkitkan “perjalanan”,
Kewenangan pemerataan pembangunan serta
secara sinergi dalam dokumen Wilayah
perencanaan dan penganggaran mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Integrasi Moda Integrasi Antar


Transportasi Sektor

Integrasi Simpul & Jaringan Infrastruktur Sinkronisasi Antar Sektor


(Bandara, Stasiun, Pelabuhan, Terminal, Jaringan Jalan, Rel Perhubungan dengan sector penataan
& TrayekAngkutan) yang ada di wilayah Kedungsepur untuk ruang, industry pariwisata, perdagangan,
optimalisasi & efisiensi pergerakan transportasi pendidikan, sosial, dll

21
Rekomendasi Integrasi Transportasi Publik
Saran dan Harapan

SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


Integrasi transportasi public diawali dengan saling mensinkronkan dokumen
perencanaan dan prioritas penganggaran dari semua level kewenangan, lintas
kewilayahan, lintas sector dan antar pemangku kebijakan.

PENGEMBANGAN LEMBAGA OTORITA SEBAGAI KUNCI DARI INTEGRASI


Untuk dapat mengintegrasikan berbagai macam kepentingan dan
kewenangan, diperlukan suatu Badan Otorita yang dibentuk secara
bersama-sama sebagai Implementasi Konsep Kerjasama.

MENJADI TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN


Dengan peningkatan Kerjasama & Sinkronisasi, diharapkan dapat
menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi yang memberikan
manfaat secara optimal & berkesinambungan.

22
Mari Berdikusi,
Menggali Ide,
Bekerja Bersama,
Saling Sinergi
untuk Kemajuan
Wilayah dan
Kesejahteraan
Masyarakat di Wilayah
Kedungsepur

Matursuwun
BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah - 2022

Anda mungkin juga menyukai