Anda di halaman 1dari 6

Bab 1

Peranan Teori Probabilitas dalam Bidang Rekayasa

1.1 Ketidakpastian dalam Informasi Sehari-hari


Metode kuantitatif pembuatan model, analisa, dan evaluasi merupakan alat-alat
pada bidang rekayasa modern. Sebagian metode ini telah menjadi sangat rumit dan
mencakup pembuatan model serta analisa matematis, simulasi computer, dan teknik
optimasi yang sangat mutahir. Namun, betapa rumit dan baiknya suatu model, termasuk
model laboratorium eksperimental, model tersebut didasarkan pada anggapan-anggapan
atau kondisi-kondisi yang diidealisir, dengan demikian informasi yang diperoleh dari
model kuantitatif bisa mendekati atau bahkan jauh dari keadaan yang sebenarnya.
Di dalam pengembangan desain rekayasa, pengambilan keputusan sering kali
diperlukan tanpa memandang kelengkapan atau mutu informasi dengan demikian suatu
keputusan biasanya dirumuskan pada keadaan yang tidak pasti, dalam pengertian bahwa
konsekuensi suatu keputusan tidak dapat ditentukan dengan keyakinan yang sempurna.
Di samping kenyataan bahwa informasi seringkali harus diturunkan dari kondisi
lingkungan yang serupa atau bahkan berbeda atau diturunkan melalui model yang
memiliki derajat ketidaksempurnaan yang berbeda-beda.
Banyak peristiwa atau proses yang berhubungan dengan bidang rekayasa bersifat
acak (random), yaitu hasil yang sebenarnya tidak dapat diramalkan atau diperkirakan.
Peristiwa yang demikian ditandai dengan pengamatan secara eksperimental yang berbeda
dari satu eksperimen ke eksperimen lainnya, sekalipun dilakukan dengan kondisi yang
sama. Hasil pengamatan umumnya berupa daerah kisaran dari nilai-nilai yang diukur atau
diamati, beberapa nilai tertentu mungkin lebih sering dijumpai dari pada nilai yang
lainnya. Karateristik dari data eksperimental dapat digambarkan secara grafik dalam
bentuk histogram atau diagram frekuensi, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 1.1
sampai 1.7, yang menunjukkan informasi tentang peristiwa fisik dari hal-hal yang sering
dijumpai dalam bidang rekayasa.

1
Gambar 1.1. Histogram dari Intensitas Curah Hujan.

Gambar 1.2. Histogram untuk Gambar 1.3. Histogram untuk Kekuatan


Kekuatan Leleh Batang Tulangan. Geser Batas Las Sisi Sambungan Struktur.

Gambar 1.4. Histogram untuk Modulus Gambar. 1.5. Diagram Frekuensi Umur lelah

2
Elastis Kayu. dari Aluminium.

Gambar 1.6. Diagram Frekuensi Tinggi Gambar 1.7. Diagram Frekuensi


Gelombang di atas Muka Laut Rata-rata. Tegangan Lentur.

Sejumlah besar penomena fisik yang disajikan pada gambar si atas bertujuan
untuk menunjukkan kenyataan bahwa keadaan alamiah dari kebanyakan informasi
rekayasa mengandung variabilitas yang cukup besar.
Histogram merupakan penyajian grafik empiris dari variabilitas informasi
eksperimental. Histogram atau diagram frekuensi menggambarkan frekuensi relative dari
berbagai macam pengamatan atau pengukuran.
Kebanyakan pemakaiaan dalam bidang rekayasa, kuantitas agregat (nilai rata-rata,
derajat penyebaran) tertentu dari himpunan pengamatan lebih bermanfaat dari histogram.
Jelaslah bila data yang dicatat dari suatu variabel menunjukkan pencaran atau
penyebaran seperti pada gambar di atas, nilai variabel itu tidak dapat diramalkan dengan
pasti. Variabel yang demikian dikenal sebagai variabel acak (random variable), dan
nilainya hanya dapat diramalkan dengan probabilitas yang bersangkutan.
Penerapan teori probabilitas tidak terbatas pada penentuan data eksperimental
atau terhadap perhitungan statistic yang berkaitan seperti; nilai rata-rata, ukuran
penyebaran (deviasi), korelasi pada analisis regresi). Peranan teori probabilitas yang
paling utama adalah berupa pemakaiaan informasi dalam perumusan dasar dalam
pengambil keputusan dan desain (perancangan)

1.2 Desain dan Pengambilan Putusan di bawah Ketidakpastian


Jika informasi mempunyai tipe seperti yang diberikan dalam gambar di atas
(Gambar 1.1 sampai 1.7), dimana tidak ada pengamatan tunggal yang mewakili
(representative) dan evaluasi beserta penaksiran harus didasarkan atas model yang tidak
sempurna, bagaimanakah desainnya harus dirumuskan atau pengambilan keputusan yang
mempengaruhi suatu desain harus diambil? Dalam hal ini perlu mengasumsikan secara
konsisten kondisi-kondisi yang paling buruk misalnya; menentukan banjir tertinggi yang
mungkin, umur terendah dari kelelahan bahan dan sebagainya. Pengambilan putusan
3
sebaiknya berdasarkan perimbangan antara biaya dan keuntungan. Penyelesaian yang
diinginkan adalah yang optimal, dalam arti biaya minimum dan/atau keuntungan yang
maksimum. Jika informasi dan model evaluasi yang tersedia mengandung ketidakpastian,
analisis perimbangan yang diinginkan harus mencakup pengaruh-pengaruh dari
ketidakpastian tersebut atas putusan yang diberikan.
Keadaan yang demikian adalah umum dalam banyak masalah perencanaan dan
desain rekayasa; pada pasal berikut akan dijelaskan beberapa contoh yang
menggambarkan beberapa masalah tersebut. Contoh-contohnya diidealkan untuk
penyederhanaan pembahasan, namun contoh-contoh ini cukup menggambarkan hakiki
dari aspek-aspek pengambilan putusan rekayasa dibawah kondisi yang tidak pasti.

Perencanan dan desain perkerasan lapangan terbang


Salah satu faktor utama yang berpengaruh pada desain lapangan terbang adalah
tebal sistem perkerasan, yang terdiri atas beberapa lapisan bawah bahan dasar dan
perkerasan penutup. Umur-guna dari perkerasan bergantung pada tebal system
perkerasan; semakin tebal system perkerasan, semakin panjang umur-gunanya. Tentu saja
biaya akan naik sebanding dengan tebal. Di lain pihak, system yang tipis pada awalnya
menuntut biaya yang tidak begitu besar, namun biaya perawatan dan penggantian
berikutnya akan lebih tinggi. Umur perkerasan juga merupakan fungsi dari variabel
lainnya seperti; drainase dan kadar lembab, rentang suhu, kerapatan dan tingkat
pemadatan lapisan dasar. Karena faktor ini bersifat acak maka umur perkerasan tidak
dapat ditaksir dengan pasti. Dengan demikian, biaya total untuk tebal perkerasan yang
ditentukan tidak dapat ditaksir dengan pasti, sehingga analisis perimbangan yang baik
haruslah mencakup pertimbangan probabilitas.

Desain hidrologi
Misalkan, perlindungan suatu daerah pertanian yang luas terhadap banjir
memerlukan konstruksi suatu gorong-gorong utama pada pertemuan suatu jalan dan
aliran. Keputusan mengenai ukuran dari gorong-gorong bergantung pada; aliran arus
tinggi, yang merupakan fungsi dari intensitas curah hujan di lereng aliran dan kecepatan
aliran. Jika gorong-gorong terlalu besar untuk menangani aliran terbesar yang mungkin
terjadi, bahaya banjir tidak akan timbul, bahkan selama curah hujan paling besarpun,
gorong-gorong mungkin hanya digunakan sebagian dari kapasitasnya, akibatnya biaya
pembuatannya tinggi bahkan kalau berlebihan akan cendrung merupakan pemborosan.
Dilain pihak, bila gorong-gorong terlalu kecil, biaya mungkin kecil, namun daerah
pertanian kemungkinan akan diancam banjir setiap kali turun hujan yang mengakibatkan
kerusakan pada panen dan erosi tanah.
Keputusan yang diambil memerlukan pertimbangan probabilitas dengan alas an
seperti; intensitas curah hujan tahunan sangat bervariasi dan taksiran arus aliran tidak
pasti sehingga aliran maksimum tidak dapat diramalkan dengan pasti. Dengan
mengasumsikan bahwa kapasitas alir dari gorong-gorong dengan ukuran tertentu dapat
ditentukan dengan tepat, maka ukuran gorong-gorong akan bergantung pada probabilitas
banjir dalam suatu periode tertentu. Jika gorong-gorong dengan ukuran demikian dapat
ditentukan, maka biaya total yang diharapkan yang terdiri atas biaya awal pembuatan
gorong-gorong dan kerugian akibat banjir dan erosi dapat dibuat seminimum mungkin.

4
Desain geoteknik
Sifat-sifat bahan tanah secara inheren adalah heterogen dan cadangan alamiah
tanah dicirikan dengan lapisan yang tidak beraturan dari berbagai jenis bahan seperti
tanah liat, lanau, pasir, kerikil atau kombinasi dari semuanya dengan variasi yang sangat
besar dalam hal kerapatan, kadar lembab, dan sifat-sifat lain yang mempengaruhi
kekuatan dan kompresibilitas tanah. Di lain pihak pembentukan batuan sering dicirikan
oleh sistem yang tidak teratur dari patahan geologi dan retakan yang sangat
mempengaruhi kapasitas daya dukung tanah.
Merancang pondasi untuk memikul struktur dan perlengkapannya, kapasitas daya
dukung dari lapisan bawah dan/atau batuan harus ditentukan. Tentu saja penentuan ini
harus dilakukan berdasarkan informasi geologis yang tersedia dan data lapangan.
Karena heterogenitas dan ketidakberaturan dari lapisan tanah dan batuan, maka
kapasitas tanah dasar sangat bervariasi pada keseluruhan pondasi, sehingga kapasitas
daya dukung yang diisyaratkan harus ditaksir berdasarkan informasi yang terbatas,
penaksiran semacam ini akan diliputi ketidakpastian. Akibatnya suatu taksiran boleh jadi
mempunyai risiko menaksir terlalu tinggi dari kapasitas tanah yang sebenarnya di
lapangan, berdasarkan kenyataan ini keamanan pondasi yang dirancang mungkin tidak
dapat dipastikan dengan 100% keyakinan. Di lain pihak cadangan keamanan yang
berlebihan akan menghasilkan sistem pondasi yang sangat mahal.

Perencanaan dan manajemen konstruksi


Faktor yang mempengaruhi dalam industri konstruksi meliputi variabilitas dan
ketidakpastian, beberapa diantaranya tidak dapat dikendalikan seperti; jangka waktu yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu kegiatan pada proyek konstruksi bergantung pada
tersedianya sumberdaya (tenaga kerja dan peralatan), kondisi cuaca, tersedianya bahan.
Tidak ada factor yang dapat diramalkan sehingga jangka waktu pengerjaan dari kegiatan
tidak dapat ditentukan dengan tepat. Jangka waktu pengerjaan yang demikian harus
dinyatakan sebagai variabel acak. Dengan demikian dalam mempersiapkan pelelangan
suatu proyek, harga penawaran mungkin akan terlalu tinggi sehingga mengurangi
peluang untuk memenangkan lelang. Di lain pihak, jika penawaran terlalu rendah boleh
jadi akan merugi walaupun memenangkan penawaran tersebut. Secara realitas keputusan
ini dapat didasarkan pada peninjauan probabilitas.

Pengukuran pemetaan, geodesi dan survei


Kesalahan pada praktek pengukuran dapat digolongkan sebagai kesalahan acak
dan kesalahan sistematik. Kesalahan sistematik dapat dihilangkan atau diperkecil dengan
menghitung besar kesalahannya dan kemudian melakukan koreksi. Kesalahan acak yang
diakibatkan oleh pengukuran hanya dapat ditetapkan dan dianalisis berdasarkan teori
probabilitas.
Ketelitian dan ketepatan pengukuran dapat disempurnakan dengan menggunakan
peralatan yang lebih peka dan menggunakan prosedur pengamatan yang lebih cermat.
Ketelitian ini bergantung pada pentingnya proyek serta bianya, biaya tambahan akibat
ketelitian dan ketepatan yang meningkat dapat atau tidak dapat dibenarkan.

5
Metode kuadrat terkecil secara luas digunakan pada pemetaan geodesi dan survey
seperti dalam penyesuaian blok-blok photogrametri, jaringan geodesi, dan penyamaan
tinggi rangkaian. Penaksiran terhadap ketepatan koordinat geodetic misalnya sangat
penting sebelum memutuskan pemilihan konfigurasi dari proyek triangulasi dan
trilaterasi.
Selaras dengan penggunaan model ketinggian lapangan yang diproduksi dengan
photogrametri digital maka metode pencocokan kuadratis minimum dengan polynomial,
fungsi potensial atau fungsi trigonometri sering digunakan yang secara matematis
menggambarkan permukaan obyek yang sedang dipelajari. Obyek ini dapat berupa peta
ketinggian yang sedang ditinjau seperti kemungkinan penggunaan suatu daerah untuk
lapangan terbang, areal tempat penghuniaan dan sebagainya.
Pada penginderaan jauh secara luas digunakan statistic dalam teknik pengenalan
pola yang bertujuan untuk menggolongkan citra spectral. Sample data spectral dari
pemandangan (scene) secara statistic dipadu dalam kelompok yang berbeda.
Pengelompokan ini kemudian diperluas ke seluruh gambaran melalui penerapan analisis
fungsi diskriminan.

Anda mungkin juga menyukai