Alief Rizki Mubarok1), Mirna Siti Fauziah2), Muhammad Khadafi Rezkyana Putra3), Rahmah Raisah
Rabbani4) , Astri Afrilia5)
1)
Hukum Keluarga, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
aliefrizkim79@gmail.com
2)
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
mirnaapriliaa224@gmail.com
3)
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
kadafirizkiana11@gmail.com
4)
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung, rahmahraisahrabbani20@gmail.com
5)
Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail
astriafrilia88@uinsgd.ac.id
Abstrak
Madrasah Diniyah Takmiliyah merupakan lembaga pendidikan Islam non formal yang pelaksanaan
pembelajarannya di lakukan pada sore hari dan fungsinya sebagai pelengkap pendidikan Agama Islam bagi
masyarakat. Dalam penelitian ini masalah yang ada di masyarakat adalah kurangnya pemahaman terhadap
Agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di
Madrasah Diniyah Takmiliyah Baiturahman dan mengetahui motivasi masyarakat Desa pangauban
mengenyam pendidikan agama Islam di Madrasah Diniyah Takmiliyah Baiturahman. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi agama.
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan angket. Data penelitian yang
terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam di Madrasah Diniyah Takmiliyah
Baiturahman tidak hanya mengkaji Baca Tulis Al-Quran saja melainkan sudah ada tambahan mata pelajaran
Islam yang lainnya. Adapun motivasi masyarakat Desa Pangauban lebih mengenyam pendidikan agama
Islam di Madrasah Diniyah Takmiliyah Baiturahman yaitu karena pembelajarannya sudah tertata dan
letaknya sangat strategis sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Dari hasil pengolahan data survey
pasca program, diperoleh bahwa efektivitas program termasuk dalam kriteria “Sangat Tinggi”.
Kata Kunci: Madrasah Diniyah, Pendidikan Agama Islam, Madrasah Diniyah Takmiliyah Baiturahman.
Abstract
Keywords: Madrasah Diniyah, Islamic Religious Education, Madrasah Diniyah Takmiliyah Baiturrahman.
2
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban
3
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban
PELAKSANAAN KEGIATAN
4
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban
5
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban
6
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban
menjadi penyebab kesulitan belajar tercermin pada lebih interaktif dan menyenangkan sehingga
faktor intern siswa yaitu faktor intern yang bersifat membuat siswa-siswi di MDT lebih semangat ketika
afektif seperti labilnya emosi dan sikap siswa. Hal pembelajaran keagamaan berlangsung.
ini dipengaruhi juga oleh lingkungan tempat siswa Adapun hasil yang didapat melalui survey
tinggal dimana siswa harus menghadapi lingkungan akhir yang dilakukan kepada para pendidik di MDT
yang keras dan bisa mempengaruhi kualitas Baiturrohman Al-Munawwaroh Desa Pangauban
belajarnya. Faktor internal yang mempengaruhi didapatkan hasil bahwa presentase pendidik yang
rendahnya motivasi belajar yaitu sebagai berikut : 1) setuju dengan pemberian reward dan program fun
Kesehatan fisik dan mental. 2) Bakat. 3) Minat learning dalam meningkatkan semangat serta
untuk belajar. 4) Konsentrasi, 5) Kepercayaan diri, motivasi belajar siswa MDT sebanyak 11,5%
6) Komitmen pada tugas (task commitment). Faktor dengan rentang penilaian tinggi, pendidik yang
eksternal yang mempengaruhi rendahnya motivasi cukup setuju dengan program tersebut yaitu 4,9%
belajar yaitu sebagai berikut. 1) Kondisi keluarga. 2) dengan rentang penilaian sangat rendah, dan
Teman sebaya. 3) Lingkungan tempat tinggal. 4) pendidik yang sangat setuju dengan program
Lingkungan Sekolah. tersebut sebanyak 22,5% dengan rentang penilaian
Solusi dalam meningkatkan motivasi belajar sangat tinggi.
anak yang kami lakukan dan sudah terbukti dalam Keberadaan MDT di Desa Pangauban
beberapa teori yaitu dengan cara pemberian reward. Kecamatan Pacet, telah menjadi center of excellent
Reward merupakan pemberian penghargaan kepada dalam upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan
siswa yang berprestasi dan dilakukan sebagai upaya masyarakat kepada Allah SWT. sebagai kewajiban
untuk lebih meningkatkan motivasi belajar dalam dasar seorang muslim. Keberadannya betul-betul
bentuk kenang-kenangan, penghormatan, dirasakan sebagai sebuah kebutuhan dasar untuk
penghargaan. Reward sebagai alat pendidikan yang mendidik ajaran agama yang paling mendasar bagi
diberikan ketika seorang siswa melakukan sesuatu masyarakat untuk memperkuat keimanan dan
hal baik, dan telah berhasil mencapai suatu tahap ketaqwaan masyarakat desa. Dalam penekanannya
perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah kepada pendidikan akhlak, para siswa dilatih oleh
target (Shoimin, 2014). Pemberian reward yang guru untuk bersikap baik kepada sesama, terutama
kami lakukan dikemas dalam bentuk kegiatan kepada kedua orangtua, guru atau ustadz, kepada
perlombaan bernuansa islami dan tentunya menarik sesama siswa, dan kepada masyarakat luas, terutama
bagi anak-anak sehingga memunculkan kembali ketika siswa sedang berada di madrasah mendapat
semangat belajar dan berkompetisi dalam kebaikan pengawasan khusus dari pengelola madrasah dan
khususnya pada pembelajaran keagamaan. para guru. Namun untuk mempertahankan
Selanjutnya untuk mengatasi kejenuhan siswa kami lingkungan yang baik dan menerapkan gaya hidup
melaksanakn program fun learning yang sesuai ajaran Islam Al-Qur’an dan As-Sunnah di
diaplikasikan pada saat pembelajaran MDT Desa Pangauban tentu dibutuhkan kerjasama dari
berlangsung dengan tujuan membuat pembelajaran berbagai pihak, baik itu dari pengelola MDT,
7
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban
peserta didik, dan masyarakat di lingkungan menjadi yang terbaik di buat konsep perlombaan
setempat. yang islami kegiatan perlombaan ini
dilselenggarakan oleh mahasiswa KKN yang
Tabel 2. Tanggapan Responden
bekerja sama dengan pengurus MDT dan juga
STS TS CS S SS Rata- Kriteria
No. Pernyataan
(1) (2) (3) (4) (5) rata masyarakat setempat kegiatan ini menjadi sebuah
1. Adanya program Fun learning siswa Sangat
133/30 =
mampu mengikuti pembelajaran 3 11 16
4,43 Tinggi stimulus untuk kedepannya guna memberi hiburan
keagamaan dengan baik
2. Siswa menjadi aktif bertanya kepada
ustadz/ustadzah apabila ada yang tidak 9 16 5
116/30 = Tinggi serta menguji kemampuan anak-anak dan juga
3,86
dipahami
3. Dengan program pemberdayaan
119/30 = Tinggi
sebagai motivasi tersendiri untuk anak-anak agar
ustadz/ustadzah membekali diri 11 9 10
3,96
4.
dengan pengetahuan yang kuat
Siswa dapat mematuhi aturan dari
tetap semangat dalam belajar keagamaan.
121/30 = Tinggi
ustadz/ustadzah dan mampu 8 13 9
menempatkan diri didalam kelas
4,03
Saran
5. Setelah adanya program KKN siswa Sangat
133/30 =
mengisi kegiatan sehari-hari dengan
kegiatan yang islami
3 11 16
4,43 Tinggi Tanpa mengurangi rasa hormat penulis
6. Siswa dapat menjauhi hal-hal yang Sangat
dilarang dalam agama Islam 5 25
145/30 =
4,83 Tinggi mengharapkan dan menyarankan agar penelitian
7. Siswa terbiasa membaca doa bersama
sebelum dan sesudah pembelajaran 30
150/30 = Sangat
Tinggi
mengenai Madrasah Diniyah Takmiliyah harus terus
5
8. Ustadz/Ustadzah menjelaskan materi
117/30 = Tinggi
dikaji karena Madrasah Diniyah Takmiliyah sangat
keagamaan dengan menarik dan 10 13 7
3,9
9.
kreatif
Siswa melaksanakan kegiatan Sangat
berperan dalam masyarakat dan dengan adanya
132/30 =
keagamaan dengan antusias dan penuh 5 8 17 Tinggi
semangat
4,4
Madrasah Diniyah Takmiliyah maka pendidikan
38,84/9 = Sangat
Rata-rata
4,31 Tinggi
agama Islam di masyarakat bisa terpenuhi.
Kemudian untuk peneliti selanjutnya penulis harap
Dari hasil pengolahan data survey pasca program, untuk meneliti hal-hal yang masih belum dikaji oleh
diperoleh bahwa efektivitas program termasuk penulis terkait Madrasah Diniyah Takmiliyah
dalam kriteria “Sangat Tinggi”. Baiturrahman. Karena penelitian tentang Madrasah
Diniyah sebagai Alternatif Pendidikan Agama Islam
PENUTUP di Masyarakat (Studi Madrasah Diniyah Takmiliyah
Kesimpulan Baiturrahman) belum mengkaji secara mendalam
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan tentang kurikulum keagamaan, persamaan atau
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai perbedaannya dengan lembaga pendidikan Islam
berikut: Pelaksanaan pembelajaran pendidikan lainnya, seperti pondok pesantren dan madrasah
Agama Islam di Madrasah Diniyah Takmiliyah formal.
Baiturrahman terlaksana sesuai dengan standar DAFTAR PUSTAKA
pendidikan yang ada di Madrasah Diniyah pada Ahmad Azmi Alwahidi, dkk. Optimalisasi Minat
umumnya yaitu tidak hanya mengkaji Baca Tulis Belajar dengan Metode Fun Learning pada Era
Al-Qur’an saja tapi dikonsep secara fun learning New Normal di Desa Sengkerang, Kecamatan
sehinga bisa merangsang santri berkembang. Dalam Praya Timur. Vol. 4, No. 2, hal. 120-123, 2021.
menerapkan sistem pembelajarannya yaitu dengan Diakses dari
menggunakan sistem klasikal. Adapun kegiatan http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/
yang bisa merangsang santri untuk senantiasa view/682/472
8
Pemberdayaan Mdt Dalam Memperkuat Ilmu Agama Dikalangan Anak Usia Sekolah Dasar Desa
Pangauban