Anda di halaman 1dari 3

Ragam Solusi saat ini terhadap Problematikan Pendidikan Agama Islam disekolah

umum.

a. Jumlah jam pelajaran pendidikan Agama Islam yang diberikan kepada guru sangat
minim

Kendala dan tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran agama Islam di sekolah antara
lain karena waktunya sangat terbatas, yaitu hanya 2 jam pelajaran per minggu. Menghadapi
kendala dan tantangan ini, maka guru yang menjadi ujung tombak pembelajaran di
lapangan/sekolah, perlu merumuskan model pembelajaran sebagai mplementasi Kurikulum
2013, khususnya kurikulum mikro pada kurikulum agama Islam di sekolah.

Cara guru supaya bisa ditempuh dalam menambah pembelajaran pendidikan Agama Islam
melalui pembelajaran ekstra kurikuler dan tidak hanya pembelajaran formal di sekolah.
Pembelajaran ini boleh dilakukan di sekolah, yaitu di Mushalla atau kelas, dan bisa juga
dirumah atau ditempat yang telah disetujui. Waktu belajarnya diluar jam pelajaran formal.
Cara ini sangat membutuhkan tambahan waktu fasilitas, waktu, dan tenaga guru, itulah
tantangan guru yang tidak hanya mengajar tetapi juga memiliki semangat dakwah ntuk
menyebarkan ilmu dimana pun dan kapan pun.

Adapun solusi yang dikemukakan oleh Arifin M. bahwa salah satu bentuk kerja sama
adalah system kerja sama antara guru-guru dan orang tua murid, hubungan kerja sama
tersebut dapat berbentuk informal individu atau formil organisatoris.

1. Bentuk kerja sama Informal individual: kerja sama ini didasari keinsyafan, kedua
belah pihak akan pentingnya menjalin kerja sama diantara keduanya dalam
pendidikan Agama Islam bagi anak didik mereka.
2. Formil Organisatoris: bentuk ini dilealisir dalam ikatan organisasi seperti badan
pembantu penyelenggara pendidikan (Komite Sekolah atau Majelis Madrasah).1
b. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk melakukan praktek yang
berkaitan dengan pendidikan agama islam

Sarana pendidikan sangat menunjang dalam proses belajar mengajar, hal ini akan
menunjang tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah,
idiantaranya iadalah iGedung isekolah iyang imemadai isehingga imembuat ipeserta isenang

1
. Abdul Madjid, Dian Andiani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Dan Implementasi
Kurikulum 2004 ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Hlm. 181.
dan bergairah belajar di dalam sekolah. Sekolah harus memiliki perpustakaan dan
dimanfaatkan secara optimal baik oleh pendidik atau peserta didik. Adanya alat sarana untuk
ibadah.

Jadi dari sekian banyak problematika maka disitu pasti ada solusi yang dimana akan dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada, tinggal kemauan dari hati mau tidak untuk
berubah dan mengatasi masalah yang ada dalam lingkup pendidikan sekolah.2

c. Guru yang belum berkompeten dalam bidang pendidikan agama islam


 Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan
bermutu tinggi. Artinya, guru harus memberikan pelayanan prima kepada siswa.
 Mencapai kualifikasi dan ikompetensi yang dipersyaratkan. Dipenuhinya
kualifikasi dan kompetensi yang memadai, maka guru memiliki posisi tawar yang
kuat dan memenuhi syarat yang dibutuhkan. Peningkatan kualitas dan kompetensi
ini dapat ditempuh melalui inservice training.
 Membangng hubungan yang baik dan luas, termasuk lewat organisasi. Upaya
membangun hubungan yang baik dan luas dapat dilakukan guru dengan imembina
jaringan kerja (networking). Guru harus berusaha mengetahui apa yang telah
dilakukan oleh temannya yang sukses. Melalui networking ini guru dapat
memperoleh akses terhadap inovasi-inovasi untuk perkembangan pendidikan.
 Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan
zaman dalam mengelola pembelajaran. Berkembangnya zaman menuntut guru
untuk tetap mampu memanfaatkan media dan ide-ide baru dalam bidang teknologi
yang dikolaborasikan dengan pendidikan agar pembelajaran dapat berkembang
sesuai zamannya.3

2
. Muhammad Rif'an Firmansyah Mintarso. Problematika Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Jurnal
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.
3
. Novaria Marissa, " Upaya Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Guru Pada Era Sertifikasi",
Meretas 4, no. 2 (2017): 82.
Kesimpulan

Sekolah umum merupakan suatu lembaga pendidikan yang lebih menekankan ilmu
pengetahuan umum seperti pengetahuan akan kemasyarakatan, mengenai alam, lingkungan,
kebudayaan,peradaban, ataupun kebangsaan , dan lain sebagainya.Disisi lain, perlu diketahui
bahwa pendidikan agama islam sangatlah penting untuk diajarkan kepada peserta didik
supaya dirinya menjadi pribadi yang beriman,bertakwa, serta berakhlak yang baik.

Pendidikan Agama merupakan pendidikan yang sangat penting untuk diberikan kepada
peserta didik. Guru memiliki tanggung jawab moral untuk selalu memberikan didikan kepada
anak didik dengan didikan yang sesuai dengan nilai-nilai Agama. Akan tetapi kendala yang
sering didapat disekolah umum adalah karena adanya batasan tersendiri terhadap jam
pelajaran PAI disekolah umum, sehingga kemudian banyak dari peserta didik yang hanya
memahami nilai-nilai agama dari aspek kognitif saja dan mengabaikan aspek afektif serta
psikomotoriknya. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk mencari solusi dari
permasalahan ini, diantaranya adalah guru mengadakan kegiatan ekstrakurikuler, bekerja
sama dengan orang tua murid, masyarakat serta lingkungan yang ada disekitar serta lain
sebagainya yang baik untuk dilakukan tanpa adanya unsure paksaan.

Anda mungkin juga menyukai