Anda di halaman 1dari 7

ANTUSIASME DAN PARTISIPASI YANG BAIK MASYARAKAT PILAR

DALAM MEWUJUDKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT SERTA ANAK-ANAK DALAM BELAJAR AGAMA DI
DESA PILAR
Assahari Putra1, Diana Sari2, Hermawan Barus3, Melania Damayanti4, Rusmala5, Selvi
Melia Septiana6, Selvia Yunita7, Susilawati8, Taufiqurrahman9, Tawarniate P.L10
Institut Agama Islam Negeri Takengon
Jln. Aman Dimot No. 10, Takengon, Kec. Lut Tawar, Kab. Aceh Tengah, Aceh2 24519
Asshariputra518@gmail.com1, dianasari110499@gmail.com2,
hermawanbarus49@gmail.com3, mileniadamayanti@gmail.com4,
Malarusmala08@gmail.com5, selvy.ms2000@gmail.com6, Selviayunita64@gmail.com7,
Susilagayo@gmail.com8, zaszsaraa@gmail.com9, Tawarniate04@gmail.com10

ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk proses aplikasii pendidikan secara
nyata kepada masyarakat yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu tertentu untuk
meningkatkan relevensi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat akan ilmu pengetahuan dan mengakselerasi pembangunan masyarakat.
Adapun Desa Pilar kecamatan Rusip Antara merupakan salah satu daerah tujuan KKN
IAIN Takengon pada tahun 2022. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan KKN yang dilakukan IAIN Takengon adalah (1) Memenuhi angka kredit
perkuliahan mahasiswa sebagai syarat memenuhi gelar sarjana (2) Terlaksananya nilai
tridharma perguruan tinggi bagi dosen IAIN Takengon (3) Penguatan kesholehan
beragama bagi masyarakat pedesaan (4) Membentuk pusat pendidikan kegiatan
masyarakat (ppkm) (5) Memperdayakan ekonomi masyarakat perdesaan (6) Memberikan
penguatan kelembagaan pedesaan. Kegiatan dilakukan melalui penyeluhan dan pelatihan,
diskusi dan tanya jawab serta partisipasi secara langsung. Hasil akhir dari kegiatan
menunjukkan bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mampu memberikan motivasi dan
perubahan pola fikir kepada masyarakat di Desa Pilar.

Kata Kunci : Partisipasi masyarakat, Permberdayaan, belajar agama.


PENDAHULUAN

Di Indonesia, upaya meningkatkan kualitas hidup manusia melalui


pembangunan dapat dilihat dari data yang menyatakan bahwa pembangungan
manusia di Indonesia pada tahun 2021 terus mengalami kemajuan yang ditandai
dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada
tahun 2021, IPM Indonesia telah mencapai 72,99 atau meningkat 0,35 poin (0,49
persen) dibandingkan capaian tahun 2020 (71,94). Berdasarkan data dan fakta di
atas dapat dikatakan bahwa peningkatan kualitas manusia harus menjadi perhatian
bagi para pihak yang terlibat dalam upaya pembangunan. Hal ini menjadi penting
karena saat ini Indonesia sedang berada di tengah pusaran persaingan bebas yang
menuntut kemampuan dan keterampilan di berbagai bidang. Adapun upaya
peningkatan kualitas manusia ini harus dilakukan dengan melibatkan manusia itu
sendiri ke dalam setiap proses pembangunan dan pemberdayaan.
Pemberdayaan masyarakat sudah berjalan kearah bagaimana masyarakat
menentukan sendiri kebutuhannya sesuai dengan identifikasi masalah yang
dihadapi. Artinya masyarakat mampu menggali permasalahan, mengidentifikasi,
merencanakan sekaligus mencari pemecahan masalah karena mereka tahu persis
apa yang mereka butuhkan dan harapkan. Kuliatas sumber daya manusia (SDM)
menjadi syarat utama untuk melaksanakan pembangunan, setiap manusia dituntut
kompetensi individunya. Dimilikinya sumber daya manusia yang berkualitas,
produktivitas masyarakat akan meningkat, dan pada akhirnya diharapkan akan
mampu meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar apabila ada
faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan
sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar
adalah seluruh daya penggerak didalam diri seseorang yang menimbulkan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki oleh
subjek belajar itu dapat dicapai.
Di dalam konsep Islam sendiri, belajar merupakan salah satu amalan
manusia yang bersifat ibadah jika diniatkan karena Allah. Maka dari itu, kita
sampaikan ke anak-anak biar mereka selalu termotivasi untuk belajar dan
beribadah. Agar meraka selalu dapat meluruskan niat ketika akan belajar dan yang
paling penting mereka juga termotivasi untuk berpartisipasi karena jika belajar
adalah ibadah, maka prestasi adalah kewajiban.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang dapat
dibedakan menjadi dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi belajar yaitu: (1) Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan
fungsi-fungsi fisik (terutama panca indra), (2) Faktor psikologis, yaitu
berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat aktivitas
belajar pada siswa. Faktor eksternal (yang berasal dari lingkungan) yang
mempengaruhi motivasi belajar meliputi: (1) Faktor non-sosial meliputi keadaan
udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising),
atau kualitas tempat belajar), sarana dan prasarana belajar, (2) Faktor sosial,
merupakan faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua).
Sehubung dengan faktor-faktor tersebut, pengajar sangat berperan dalam
meningkatkan motivasi belajar, baik itu belajar pengetahuan umum maupun ilmu
agama. Karena dari hasil pengamatan pada program mengajar yang kami jalankan
di Desa Pilar ini kurangnya minat anak-anak yang ikut berpartispasi dalam
program belajar yang kami adakan bahkan tidak jarang ada yang asik sendiri
ketika proses pembelajaran.
Faktor yang menarik selama berlangsungnya kegiatan KKN di Desa Pilar
adalah masyarakatnya memiliki kesadaran yang rendah terhadap pendidikan itu
sendiri. Adapun kondisi yang ditemukan di Desa Pilar sendiri adalah rendahnya
motivasi belajar, rendahnya minat baca dan minimnya keterampilan.

METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, program KKN di Desa Pilar,


yaitu dengan mendapatkan dukungan aparatur desa dan masyarakat setempat
dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dibidang pendidikan
terutama untuk anak-anak dan keterlibatan langsung dengan masyarakat itu
sendiri dalam proses belajar mengajar. Partisipasi mayarakat sangat
mempengaruhi terlaksananya program-program yang sudah kami rancang.
Upaya pertama yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di Desa Pilar untuk
menghimpun dukungan adalah membangun kontrak awal dengan tokoh
masyarakat atau aparatur desa. Di dalam ini upayanya untuk meyakinkan dan
memberi gambaran mengenai dampak positif yang akan didapatkan apabila
program permberdayaan masyarakat dan belajar anak-anak dapat direalisasikan.
Pelatihan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Pilar dengan cara
ikut serta dalam beberapa kegiatan masyarakat dan meningkatkan motivasi belajar
anak-anak setempat. Sasaran pada pengabdian masyarakat ini adalah warga Desa
Pilar, SD, PAUD, TK dan anak-anak di Desa Pilar. Metode pelatihan yang
digunakan untuk mendukung keberhasilan program ini antara lain sebagai berikut:
1. Metode pendekatan
Metode ini dipilih untuk membangun kepercayaan awal masyarakat dengan
pihak KKN melalui membangun kontrak awal dengan tokoh masyarakat atau
aparatur desa serta melakukan penyuluhan dan terjun langsung ke dusun-
dusun.

2. Metode mengajar
Metode ini dipilih untuk meningkat pengetahuan masyarakat dan juga untuk
lebih memahami tentang apa dan bagaimana program berlangsung.

Untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan ini dapat dilakukan dengan


melihat keterlibatan/partisipasi masyarakat dan juga antusias dari masyarakat.
Keterlibatan peserta dapat dilihat dari kehadiran peserta dan antusiasme peserta
dri motivasi peserta selama kegiatan berlangsung.
PEMBAHASAN DAN HASIL

Penyuluhan kami lakukan kepada anak-anak di Kampung Pilar agar


berpartisipasi dalam program yang kami adakan. Dalam penyuluhan kami
menjelaskan bahwa program yang kami adakan mengenai mengajarkan mengaji
serta belajar membaca agar anak-anak Kampung Pilar lebih terampil dan
berperstasi.
Pada kegiatan pelaksanaan program yang pertama adalah mengajarkan
ngaji kepada anak-anak kampung Pilar. Pelaksanaan mengajar ngaji diadakan
pada hari Senin sampai Kamis di pukul 14.30-16.00 WIB tepatnya di TPA Al-
Baroqah Kampung Pilar. Program tersebut kami buat untuk mengingat kembali
bacaan-bacaan yang telah di pelajari di tempat pengajian sebelumnya dan
membuat anak-anak Kampung Pilar lebih giat lagi dalam belajar agama
khususnya Al-Qur’an.
Dalam mengajar membaca kami membuat jadwalnya bersamaan dengan
mengajar ngaji pada anak-anak. Belajar membaca ini juga kami adakan tempatnya
di Posko KKN Pilar yaitu pada hari Senin sampai kamis pada pukul 16.00-17.00.
Program tersebut kami buat untuk mengajarkan anak-anak yang tidak bisa
membaca menjadi pandai membaca dan juga memperlancar bacaan anak-anak
yang masih membaca dengan ejaan menjadi lencar membaca. Pada jadwal yang
kami tentukan kami juga mengajarkan pelajaran matematika, makhrajal huruf dan
ilmu tajwid, bahasa Inggris, dan bahasa Arab agar anak-anak kampung Pilar lebih
pintar lagi.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik setelah dilakukannya kegiatan


pengabdian masyarakat (KKN) ini adalah:
1. kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah diselenggarakan
mampu meningkatkan minat anak-anak dalam belajar membaca Al-qur’an
2. kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah diselenggarakan
dapat meningkatkan pengetahun serta ilmu yang dapat dimanfaatkan
dikemudian hari
3. kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan
semoga dapat membantu anak-anak kampung agar berpertasi.
DAFTAR RUJUKAN

Dini Sri Damiyanti. 2020. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Bidang


Industri, Pendidikan dan Kesehatan Guna Mendukung Program Desa
Sejahtera Mandiri. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M),
1(2), 173-178.
Yudan Hermawan dan Yoyon Suryono. 2016. Partisipasi Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Program-Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi
Kepinteran. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM), 3(1),
97-108.
Fariz Adlan Saputra. 2017. Upaya Peningkatan Partisipasi dalam Program
Pengembangan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 18(1), 59-78.

Anda mungkin juga menyukai