Anda di halaman 1dari 2

Kontribusiku menjadi Generasi Zakat

Oleh : Firmansyah

A. Kekuatan Diri

Saya mempunyai motivasi dalam diri, detail dan teliti, saya juga mampu beradaptasi
cepat dengan banyak orang. Serta mampu berkomunikasi dengan baik, jujur dan
berakhlakul karimah.

B. Rencana Pasca Lulus

Rencana kedepan setelah saya lulus kuliah sebagai seorang pendidik yaitu berusaha
untuk memulai pekerjaan di sebuah sekolah yang berada di daerah tempat tinggal, karena
dari SMA saya sudah meninggalkan kampung halaman saya demi mencari ilmu didempat
yang jauh. Dan disitulah saya akan menjadi seorang guru di kampung halaman sendiri.
Disamping itu saya ingin menjadi anak yang bisa dibanggakan oleh orang tua. Memang
rencana yang kita inginkan tidak ada henti-hentinya, banyak sekali yang ingin kita raih dan
kita capai setelah lulus

C. Kontribusi untuk zakat dan Indonesia

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, bahkan selalu dikaitkan dan disandingkan
dengan salat yang merupakan pondasi Islam seperti dalam beberapa ayat dimana Allah SWT
berfirman yang artinya “Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala
kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) disisi
Allah.” (QS, Al- baqarah [2]:110). Dari ayat tersebut sangatlah menjelaskan bahwa
kewajiban menunaikan zakat merupakan amalan yang bernilai besar.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki yang beraneka ragam keunikan
yang disatukan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Negara yang indah dan menawan
dilimpahi dengan Sumber Daya Alam (SDM) dan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM
Indonesia merupakan kunci utama dalam kata kelola negara. SDM tentu menjadi tulang
punggug kemajuan negara yang ditentukan oleh bagaimana kontribusi yang diberikan untuk
negara. Kelimpahan dari segi kuantitas SDM tersebut menunjukkan bahwa potensi
Indonesia untuk memiliki generasi yang sadar dan peduli zakat sangat mungkin untuk
dikembangkan dan menjadi harapan umat kedepannya .

Zakat tidak hanya berkaitan dengan sistem sosial karena melibatkan hubungan antara
manusia tetapi juga sistem ekonomi. Indonesia sebagai negara berkembang masih seringkali
dihadapkan pada permasalahan seperti ketimpangan distribusi layanan terhadap berbagai
sektor kehidupan yang sebenarnya perlu dilakukan pemerataan sebagai realisasi tujuan
pembangunan nasional. Negara mempunyai peran dan tanggung jawab untuk
mensejahterakan dan membuat SDM nya unggul untuk mengatasi hal tersebut itu. Namun,
masih sering dijumpai daerah yang tidak menunjukkan pemerataan pembangunan nasional.
Zakat dianggap sebagai instrumen redistribusi harta yang berperan untuk mempercepat
kemudahan perolehan pemerataan pembangunan dalam berbagai bidang. Sehingga
diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan dan mempercepat kesejahteraan rakyat.

Namun, yang menjadi ironi dalam negara ini adalah realisasi pengumpulan dan
penyaluran dana zakat masih menjadi isu yang perlu dituntaskan di Indonesia yang
mayoritas penduduknya merupakan seorang Muslim. Beberapa peneliti menguji besarnya
pengaruh zakat dalam mengentaskan kemiskinan suatu negara. Secara empiris, sebagian
dari hasil penelitian menyatakan bahwa zakat memiliki dampak yang positif dan signifikan
terhadap pembangunan manusia dibeberapa negara Muslim seperti Bangladesh dan
Malaysia. Hal ini menjadi perhatian yang sangat disayangkan mengingat bahwa penelitian
yang telah dilakukan di Indonesia yang mengatakan bahwa zakat tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan manusia. Berdasarkan
fakta tersebut dapat berkembang berbagai kemungkinan disebabkan karena masalah
penghimpunan maupun penyaluran zakat yang masih jauh dari harapan.

Generasi sekarang wajib memiliki kesadaran untuk bersama-sama berkontribusi dalam


penyelenggaraan tata kelola zakat. Generasi yang lahir di tengah kemajuan pesat teknologi
sehingga tidak heran jika generasi sekarang selalu bersentuhan dengan teknologi, misalnya
gadget sebagai generasi muda saya merasa bahwa kekuatan terbesar dari diri berasal dari
kemauan, dan tekad yang kuat, serta kemampuan mengendalikan diri yang tentu diperoleh
kedalam diri sendiri. Generasi muda dapat menjadi apapun yang mereka inginkan asal
mereka percaya dan yakin akan kemampuan dirinya. Kita merupakan generasi penerus
bangsa sehingga saya dengan yakin dan percaya bahwa kemajuan bangsa bergantung pada
pemuda. Kalau bukan kita yang meneruskan dan memiliki tekad untuk mempeljari hal-hal
yang memiliki urgensi besar untuk kepentingan umat, lantas siapa lagi?.

Generasi muda zaman sekarang sangat mudah terhubung antara satu dan lainnya.
Misalnya saja dengan social media seperti Instagram, tiktok, Twiter dll. Kemampuan mereka
untuk bertukar informasi atau mengetahui trend masa kini sangat mudah. Generasi muda
sangat berpotensi untuk menarik perhatian masyarakat dengan ide mereka. Sebut saja
fenomena Citayam Fashion Week yang sangat menggemparkan jagad maya beberapa waktu
lalu, hal tersebut dipolopori oleh pemuda-pemuda yang memiliki komunitas untuk
mengembangkan cara berpakain yang unik versi mereka. Namun, apabila tanpa pengarahan
tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut dapat pula menyebabkan dampak negative,
misalnya cara berpakaian yang tidak sesuai norma kesopanan.

Generasi muda, perlu pelatihan dan pemahaman akan potensi dalam diri mereka sebagai
generasi muda, saya tidak akan berhenti untuk senantiasa belajar dan terus berproses
sehingga pengetahuan dan keterampilan yang nantinya saya miliki dapat dikembangkan dan
didayagunakan demi kemajuan negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai