Anda di halaman 1dari 4

Sumber Daya Manusia (SDM) merobek Perkembangan Zaman

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berbobot. Perkembangan pembangunan menuntut kita untuk menjadi seseorang yang fleksibel
agar dapat mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Keluasan dunia
cenderung membuat kita kaget dalam memecahkan masalah terhadap suatu persoalan yang tidak
terduga sebelum-sebelumnya.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai masalah pokok pendidikan yang ada di
daerah Bima, Nusa Tenggara Barat dalam hal tersebut meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan serta gejala-gejala yang terjadi dan jalan keluar untuk
menyelesaikannya.

Pada umumnya pendidikan mengajari kita untuk mengembangkan kemampuan yang


dimiliki agar dapat dikembangkan. Namun, apa yang harus kita lakukan jika pendidikan tidak
membawa perkembangan bagi bangsa dan juga Negara? Tentu hal tersebut menjadi sia-sia, karna
memang pada dasarnya pendidikan memberikan perkembangan bagi suatu daerah/wilayah. Jika
dalam suatu wilayah tidak ditemukan kemajuan ataupun perkembangan secara aktual, pihak
mana yang akan kita salahkan? Apakah diri sendiri, atau instansi pendidikan? Dan, kapan sampai
kapan hal ini akan terus terjadi?

Faktor-faktor yang dibutuhkan untuk suatu perkembangan salah dua nya adalah Sumber
Daya Alam (SDA) dan juga Sumber Daya Manusia (SDM). Bima, merupakan salah satu daerah
yang mempunyai SDA yang melimpah bahkan sudah diakui oleh beberapa daerah yang ada
dengan hasil tanam yang banyak di distribusikan di berbagai daerah karna memiliki kualitas
yang baik. Namun, apa jadi nya jika SDA yang berlimpah akan tetapi SDM ataupun orang-orang
di dalamnya tidak mampu mengakomodasikan dengan baik hasil alam tersebut? Jika hal tersebut
terjadi, maka hasil bumi yang ada akan sia-sia dan tidak menghasilkan suatu perubahan yang
dapat menciptakan suatu perubahan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Kemajuan suatu daerah dapat ter-realisasi-kan apabila daerah tersebut mengenali,


menghargai dan mengelola serta memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Apa gunanya jika pembangunan fisik baik namun moral dan etika yang dimiliki justru merosot
dratis? hal tersebut justru akan berdampak pada berbagai aspek sosial dan bukan
mengembangkan namun memundurkan kemerdekaan suatu bangsa.

Kurangnya sumber daya manusia menjadi faktor utama terlambatnya kemajuan dalam suatu
daerah, masyarakat masih belum memahami dengan baik dampak yang dapat diperoleh apabila
pendidikan di imbangi dengan sumber daya yang maju dan berkualitas. Dalam hal ini juga, kita
dituntut untuk harus cepat beradaptasi dengan kemajuan-kemajuan pesat yang terjadi di
lingkungan sekitar.

Tindakan yang dapat kita lakukan dimulai dari diri sendiri, lalu orang sekitar dan masyarakat
banyak. Mengubah mindset (pola pikir) , menyusun system perencanaan yang baik dan tata
kelola yang tersusun secara sempurna dan sistematis, imbasnya hal tersebut akan menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi. Masyarakat awam masih banyak belum
mengerti mengenai pentingnya pendidikan untuk mengubah, mengembangkan dan mengejar
peralihan zaman, dan untuk hal ini perlu nya pemberian arahan berupa sosialisasi secara
langsung terhadap masyarakat. Pendidikan harus dijadikan prioritas utama di dalam negeri ini.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal utama yang harus dirubah apabila suatu wilayah
menginginkan terjadinya perkembangan, pola pikir yang kritis dan kreatif sangat membantu
untuk mewujudkan terjadinya suatu perubahan. Memang, ini merupakan salah satu kekurangan
yang tak terelakkan. Tetapi, kita tak bisa terus menerus berada dalam lingkaran itu dan berkeluh
kesah tanpa adanya aksi yang dilakukan. Semua berjuang dengan caranya masing-masing. Para
pendidik juga berjuang. Kita, sebagai pelajar juga harus berjuang untuk mengubah agar bisa
terlepas dari masalah ini.

Dari pada kita berkeluh kesah sana sini tanpa adanya tindakan yang dilakukan, akan lebih
baik jika perubahan tersebut dimulai dari diri sendiri, memprioritaskan pendidikan tanpa
mengurangi moral dan etika yang baik. Pendidikan dapat mengubah suatu keadaan menjadi lebih
baik. Namun, pendidikan tak dapat berjalan dengan baik jika kualitas pola pikir masyarakat
masih sangat awam dan juga minim, menganggap pendidikan adalah hal sepele dan hanya diam
tanpa bisa mengejar perkembangan zaman di masa mendatang nanti.

Minimnya perkembangan budaya juga menjadi salah satu alasan tidak meningkatnya daerah
pada sektor pendidikan untuk perkembangan. Ketika daerah ingin maju ataupun berkembang,
namun budaya sendiri di tinggalkan, di lupakan dan di campakkan. Anak-anak muda zaman
sekarang sangat minim akan karakter yang dimiliki. Mereka mengikuti perkembangan zaman
tanpa tahu harus memilah dalam pergaulan, kurangnya etika berbicara dan juga tindakan
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang buruk. Hal ini, menyebabkan kita menjadi
tertinggal jauh dengan daerah-daerah lain. Padahal, Indonesia merupakan salah satu Negara yang
sudah menerapkan system Merdeka Belajar. Namun, apa daya jika dalam suatu lingkungan sosial
sangat kurang dalam perkembangan budaya dan pola berpikir yang masih stuck tanpa mau
mengeluarkan aspirasi untuk memporak-porandakan suatu perubahan untuk kemajuan dan
perkembangan yang lebih menggiurkan di masa yang akan datang untuk generasi-generasi emas
Indonesia.

Penerapan Merdeka Belajar merupakan upaya pemerintah dalam meng-upgrade pendidikan


yang ada di Indonesia, sudah banyak sekolah di berbagai daerah dalam berbagai jenjang
pendidikan baik SD,SMP maupun SMA. Tak jarang, sudah banyak keberhasilan yang di peroleh
dengan tindakan tersebut, pendidikan karakter yang diberikan pada tingkatan dasar menjadi
modal terbaik dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia di daerah terkhusus Kabupaten
Bima, Nusa Tenggara Barat. Namun, ironis nya tak jarang juga pendidikan karakter tersebut
hanya berhasil pada tingkatan dasar namun rusak di jenjang yang lebih tinggi di akibat kan
kurang nya perhatian lingkungan sekitar dan pengaruh globalisasi yang terjadi.

Untuk itu di butuhkan partisipasi dari dalam diri kita untuk tetap memegang teguh karakter
baik yang sudah di tumbuhkan sejak kecil dan mempertahankan budaya yang ada di lingkungan
atau daerah, jangan sampai kita sebagai generasi saat ini meninggalkan budaya sendiri, itu sangat
mendalam dan perlu menjadi perhatian bersama.

Jika kita tak cukup hebat dalam akademik maupun non akademik, ada baiknya kita merdeka
dalam berapresiasi. Jangan menjadi masyarakat yang buta akan perkembangan dan kemajuan
suatu zaman. Kita tak bisa harus berada dalam situasi seperti ini, tentu kita menginginkan suatu
kemajuan, suatu investasi yang dapat dilakukan dan berguna untuk generasi-generasi yang akan
datang, perubahan harus dilakukan dari diri sendiri.

Upaya dalam mewujudkan suatu perkembangan dan kemajuan bukan hanya di butuhkan
usaha dari pemerintah, namun di butuhkan juga kemauan dari diri setiap individu dalam
mewujudkan perubahan untuk kemajuan yang lebih menjanjikan lagi. Jika kita hanya menunggu
dan menunggu saja, tentunya kita akan tetap berada di posisi yang sama, tidak ada kemajuan dan
cenderung lebih memudarkan kemajuan.

Indonesia, butuh anak muda yang memiliki mindset yang fleksibel, yang dapat
menyesuaikan diri nya dengan perkembangan globalisasi, pemahaman akan perubahan dan
planning (rencana) yang tersusun dengan sistematis untuk masa yang akan datang. Mulai
sekarang, kita harus segera bangkit dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui
tindakan-tindakan produktif yang bernilai kecil sampai dengan titik puncak dari suatu perubahan
guna mencapai suatu perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai