Anda di halaman 1dari 2

KONTRIBUSIKU MENJADI GENERASI ZAKAT

Penulisan esai yang berjudul “Kontribusiku Menjadi Generasi Zakat” ini bertujuan
untuk memenuhi syarat beasiswa cendikia BAZNAS dalam negeri tahun 2023.
Saya mengawali esai ini dengan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama
saya Musyari’atul Aidiyah anak pertama dari empat bersaudara. Lahir di Karanganyar,
pada 12 Mei 2002.
Saat ini saya sedang menempuh Pendidikan sarjana program studi Tadris
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah Universitas Islam Raden Mas Said Surakarta. Terlahir
di tengah keluarga yang mempunyai kategori ekonomi dibawah rata rata, dimana orang
tua juga membiayai adek saya, tidak membuat saya putus asa dalam mengenyam
Pendidikan. Justru semakin semangat dalam menorehkan banyak prestasi. Sejak kecil ibu
saya selalu menanamkan kepercayaan diri pada saya sehingga saat MI saya sering
memenangkan berbagai ajang lomba pidato. Tak hanya dalam berpidato ibu saya juga
mengajarkan saya berpuisi, hingga sampai saat ini membaca puisi adalah hobby saya.
Tidak sampai disitu, bakat saya terus diasah di jenjang SMP, dengan menjadi juara lomba
pidato setiap tahunnya, hingga pada saat saya menduduki kelas VIII menjadi salah satu
kontingen lomba pidato kabupaten sukoharjo yang dilaksanakan oleh MAPSI di Slawi,
Tegal.
Ketika menduduki bangku MA, saya memilih sekolah dengan basis tahfidz karena
saya mempunyai bekal 4 juz hafalan di SMP. Hingga saat lulus MA saya mempunyai
hafalan 20 Juz. Tak berhenti di MA, saat kuliah ini saya masih berusaha menjaga hafalan
dengan masuk di pondok milik fakultas ilmu tarbiyah dan fakultas adab Bahasa yaitu
“syifaul qur’an”. Dengan kesibukan kuliah dan mondok tidak berhenti membuat saya
berkontribusi kepada masyarakat. Karena saya juga menjadi pengajar TPA di salah satu
TPA Banjarsari, Surakarta. Selain itu saya juga aktif mengikuti organisasi tingkat program
studi yaitu forum komunikasi mahasiswa tadris matematika sebagai staf mejarkoman
tepatnya bergerak di bidang media.
Dengan kesibukan saya seperti yang disebutkan diatas, membentuk pribadi yang
bertanggung jawab, percaya diri, mampu memimpin, mudah bersosialisasi, aktif, dan
kreatif. Dengan karakter yang saya miliki, menumbuhkan skill saya di bidang public
speaking dan juga editing.
Dengan Riwayat Pendidikan demikian, rencana saya pasca lulus dari prodi Tadris
Matematika adalah menjadi guru matematika tentunya yang tidak berhenti terhadap
kegiatan sosial di masyarakat. Tak hanya meneruskan sesuai dengan bidang saya, saya
berencana melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi yaitu S2.
Zakat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang selalu dilakukan setiap tahunnya,
baik berupa beras maupun berupa harta. Zakat banyak memberikan dampak positif di
kehidupan masyarakat, selain masyarakat kurang mampu dapat terbantu, zakat juga
dapat mengeratkan persaudaraan sesama muslim melalui kegiatan berbagi.
Seiring dengan berkembangnya zaman, dalam melaksanakan kontribusi di bidang
apapun khususnya zakat, akan semakin mudah. Maka para muzakki ( orang yang wajib
membayar zakat ) semakin bertambah dan beragam. Munculnya para muzakki sangat
beragam di era milenial ini, baik yang sudah mapan hingga golongan menengah. Dengan
hal tersebut maka pemikirannya pun berbeda beda dan unik-unik, terbuka dan reaktif
terhadap perubahan yang terjadi.
Pertumbuhan pesat yang terjadi pada generasi ini, menyebabkan semua orang
bisa menjadi tokoh utama disetiap bidangnya. Baik menjadi produsen, distribusen,
maupun konsumen. Khususnya sebagai konsumen, mereka mendominasi konsumsi
berbagai produk marketplace dan e-commerce. Keputusan pembeliannya dipengaruhi
oleh ulasan atau referensi dari temanya di medsos. Begitupun dengan urusan keuangan,
cara memilih lembaga keuangan seperti perbankan dan lembaga pengelola zakatpun
berdasarkan informasi yang didapat dari website, blog atau media sosial. Ulasan dan
referensi dari teman dekat atau orang terpercaya di media sosial sangat berpengaruh.
Beginilah milenial dengan gadget minded-nya.
Dengan idenya yang sangat kreatif dan inovatif, milenial menjadikan generasi dari
mereka sebagai peluang. Hanya bermodal gadget saja generasi milenial bisa membuat
aplikasi sesuai dengan kebutuhan mereka contohnya Grab, GoJek, Tokopedia, dll. Tak
hanya itu melalui aplikasi youtube, Instagram, tiktok mereka dapat kembangkan untuk
terus berkarya sesuai potensinya dan dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk
kegiatan bisnis.
Dengan banyaknya perkembangan jaman menjadikan milenial berpengaruh besar
dalam pelopor Gerakan perubahan dalam bidang zakat yang tak hanya dapat menjadi
donator saja. Tetapi dengan memiliki kepedulian dan kreativitas yang mereka miliki
mampu menciptakan sebuah karya, contohnya kitabisa.com. Dengan kemampuan
tersebut, sudah saatnya LAZ melirik potensi mereka sebagai pekarya, lebih dari pekerja.
Memberikan ruang ide pada generasi milenial agar dapat mewujudkan ide ide nya. Ketika
LAZ sudah bisa berinteraksi dengan milenial dan menggerakan mereka, besar
kemungkinannya untuk meningkatkan awareness terhadap perintah zakat.
Informan yang baik bisa dilakukan oleh milenial, yang masuk dalam faktor
kesamaan cara berkomunikasi dan emosional sebagai sesame milenial. Milenial juga bisa
dilibatkan sebagai relawan bahkan amil zakat dengan dibekali ilmu, misalnya dilatih
dengan mengikuti pelatihan terlebih dahulu untuk menunjang potensi mereka. Dengan
keterlibatan milenial muslim di bidang zakat menjadikan lebih hidup sesuai dengan zaman
yang sedang dihadapi, Bahasa yang sesua dengan milenial jaman sekarang akan menarik
perhatian dari masyarakat luar khusunya sesame milenial.
Kita membutuhkan generasi yang unggul agar dapat membangun negara dengan
kekayaan yang unggul. Kelebihan yang dimiliki oleh negara akan mampu diolah oleh
generasi milenial yang akan dirawat dengan baik dan untuk memajukan bangsa Indonesia.
Termasuk ikut serta dalam kesejahteraan zakat di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai