Anda di halaman 1dari 4

Saya menyelesaikan studi Sarjana di Universitas Muhammadiyah Parepare program studi

Akuntansi tahun 2020. Pada masa kuliah, saya aktif dalam kegiatan organisasi internal
kampus yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya Walasuji Universitas
Muhammadiyah Parepare sebagai koordinator devisi teater periode 2018-2019. Pada saat
menjadi koordinator saya bertanggung jawab melaksanakan program kerja devisi teater agar
terlaksana sesuai jadwal yang ditentukan pada saat rapat musyawarah. Di tahun 2019 saya
diberi amanah menjadi ketua umum UKM Seni Budaya Walasuji Universitas
Muhammadiyah Parepare periode 2019-2020. Keaktifan di organisasi ini mengasah diri saya
dalam hal manajemen waktu, komunikasi, kerjasama tim, dan khususnya jiwa kepemimpinan.
Selama aktif di UKM saya terlibat di beberapa kegiatan baik regional maupun nasional yang
memberikan saya pemahaman bahwa kita adalah pekerja seni yang bertanggung jawab
menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan budaya kita pada dunia karena budaya adalah
identitas.

Sebagai lulusan universitas yang bercita-cita mengabdi pada pendidikan tinggi, saya memikul
tanggung jawab besar untuk mengaktualisasikan diri khususnya pada bidang pendidikan dan
ekonomi, maka pada tahun 2019, saya dan beberapa teman mendirikan sebuah komunitas
yang bernama Komuniats Gerakan Peduli Sesama (KGPS) Kota Parepre yang bergerak
dalam bidang Kemanusiaan (Pendidikan 3T, Sosial, dan Media kreatif) dengan tujuan sebagai
wadah bagi generasi muda untuk turut aktif berkontribusi sebagai relawan/mahasiswa agent
of change. Seiiring perjalanan komunitas ini, saya dan teman-teman telah melakukan delapan
kali ekspedisi pendidikan pelosok khusus daerah 3T (Desa Basseang, Bojo Ale, Suppirang,
Desa Bukere, Desa Peppangang, dan Desa Pationgi) bertujuan menyalurkan bantuan
perlengkapan sekolah, merenovasi sekolah yang sebenarnya tidak layak dikatakan sebagi
sekolah, dan menjadi tenaga pengajar sukarelawan. Kami melakukan aksi galang dana untuk
membantu merealisasikan kegiatan ekspedisi pendidikan. Setiap sekolah yang kami kunjungi
kondisinya begitu memprihatinkan. Ada sekolah di kolom rumah, sarana dan prasana yang
tidak mendukung dan tidak layak, pakaian sekolah anak-anak yang compang-camping, buku-
buku usang dengan kurikulum lama, berjalan kaki ke sekolah tanpa alas kaki dengan jarak 5-
7 kilometer. Walau demikian mereka tetap semangat datang kesekolah menuntut ilmu
walaupun kadang guru sukarelawan mereka tidak datang dan hal itu menjadi contoh bagi
kami selaku mahasiswa yang harus berkali lipat menyalurkan semangat menuntut ilmu.
Selain di bidang pendidikan, kita berupaya membantu dan mendistribusikan bantuan bagi
masyarakat kurang mampu, korban kebakaran, korban bencana alam dan membantu biaya
pengobatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pada bulan Ramadhan tahun 2019 kami menyelenggarakan bakti sosial di Panti Jompo di
Kota Parepare dengan tujuan berbagi kasih kasih sayang dan memupuk peduli kita terhadap
orang tua. Kegiatan yang kami lakukan Bersama orang tua di Panti Jompo seperti berbagi
cerita, mendengarkan kisah. Definisi Bahagia ketika kita selalu mensyukuri apa yang kita
dapatkan hari ini.

Di tahun 2020 di mana covid-19 mengacaukan dunia dan menyebabkan beberapa sektor tidak
berjalan salah satunya sektor pendidikan. Di Indonesia dampak dari covid-19 salah satunya
menyebabkan sistem pendidikan mengalami peruubahan proses pembelajaran, secara tatap
muka diganti secara virtual, maka dari itu saya dan teman-teman komunitas membangun
sebuah pondok pendidikan bagi anak-anak sekitar lingkungan untuk membantu mereka
memahami pembelajaran yang telah diberikan secara virtual oleh guru mereka. Saya sendiri
menjadi guru sukarelawan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang rutin
dating ke pondok belajar dua kali seminggu selama empat bulan lamanya. Penerapan
program ini tentu dengan izin dari pihak yang bertanggungjawab pada lingkungan tersebut
dan menerapkan protokol kesehatan. Di lain sisi kami juga membentuk sebuah program
sekolah jalanan yang targetnya adalah anak jalanan di Kota Parepare yang putus sekolah
dikarenakan faktor ekonomi. Setiap ada waktu luang saya dan teman-teman bergegas mencari
sekumpulan anak-anak untuk mengajarkan mereka membaca, menulis, berhitung, dan
membaca Al- Qur’an.

Pada bidang penelitian, salah satu karya yang telah dipublikasikan pada tahun 2020 berasal
dari penelitian yang saya lakukan membahas tentang evaluasi sistem pengendalian intern
dalam memanimasilir tingkat kehilangan produksi air pada Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Parepare yang menyebabkan pelanggan/masyarakat tidak mendapatkan air bersih.
Ketertarikan saya yang berkaitan dengan masalah kebutuhan masyarakat dimulai sejak tahun
2019 dan menyelesaikan tugas akhir ini. Saya menemukan bahwa masih ada permasalahan
mengenai pengelolaan perusahaan yang berdampak pada masyarakat. Sehingga penulisan
proposa; tesis saya kali ini berfokus pada masalah ini.

Berbicara tentang pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri
Dharma, saya merasa bahwa jiwa saya berada pada kegiatan pengabdian. Walaupun saya
tidak berada di daerah terpencil, namun saya menemukan kebahagian ketika saya dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Selain aktif pada kegiatan relawan pendidikan, saya juga
melibatkan diri ke dalam kegiatan relawan kemanusiaan (korban bencana alam). Sejak tahun
2020 saya dan teman-teman melakukan aksi kemanusiaan untuk membantu mendistribusikan
kebutuhan pokok bagi daerah yang terjadi bencana alam.

Pada Juli 2020, ketika banjir bandang menghantam Masamba dan menyebabkan sekitar
13.438 warga setempat terpaksa mengungsi. Peristiwa ini menelan banyak korban jiwa
karena lumpur setinggi kurang lebih dua meter dan tumpukan pohon yang berukuran besar
ikut terseret air dan menghantam pemukiman penduduk. Saya mengajak teman-teman
organisasi internal Universitas Muhammadiyah Parepare dan eksternal kampus di Kota
Parepare untuk membentuk aliansi Mahasiswa Peduli Masamba. Kami berhasil
mengumpulkan dana kurang lebih Rp. 10.000.000,00 yang berasal dari penggalangan dana
dan sumbangsi masyarakat. Kami membantu penyitas bencana dengan melakukan survey
kebutuhan sebelum turun ke lapangan kemudian menyalurkan bantuan sekaligus bergotong
royong dengan masyarakat membersihkan rumah dan jalanan dari lumpur dan potongan kayu
yang besar.

Jika diberikan pertanyaan tentang “apakah yang sudah anda perbuat untuk bangsa?”
Saya akan menjawab bahwa “Pengabdian tanpa keluhan, tak mengenal tempat, dan waktu”.
Jawaban yang saya berikan merupakan hasil dari proses panjang yang telah saya lalui setelah
melewati segala ketakutan di masa lampau. “Pengabdian tanpa keluhan, tak mengenal tempat,
dan waktu” berarti siap berbuat untuk negeri, menjadi orang yang bermanfaat bagi sosial dan
lingkungan dimanapun dan kapanpun adalah bentuk pengabdian yang saya lakukan.
Berangkat dari hal ini, saya memiliki misi untuk membawa perubahan bagi pendidikan
khusunya membantu perekonomian masyarakat daerah 3T yang saat ini belum bisa saya
wujudkan.

Bila saya berkesmpatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin meneruskan perjuangan ini
dengan menghimpun mahasiswa khususnya mahasiswa akuntansi untuk membantu
masyarakat dalam hal pendidikan dan mensejahterakan ekonomi masyarakat khususnya
daerah 3T sekaligus mahasiswa akuntansi bisa menerapkan keilmuannya. Tujuannya agar
ketimpangan dalam hal pendidikan dapat diminimalisir, sebab pendidikan adalah tanggung
jawab kita bersama. Oleh karena itu, dengan membiasakan diri terlibat pada kondisi yang
membutuhkan penanganan, secara tidak langsung dapat menjadikan kita pribadi yang peka
dalam menyikapi masalah sosial dan lingkungan, senantiasa bersyukur, menerima
keterbatasan dan mengubahnya menjadi kekuatan, seperti kalimat yang pernah saya baca
“mungkin hidup tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah aku rencanakan, tapi aku yakin
pasti berjalan seperti yang Allah rencanakan”. Jadi tetap hidup dalam kebaikan.

Anda mungkin juga menyukai