Anda di halaman 1dari 2

AKSI NYATA MODUL 1.

2
Disukai
Dilihat 286

REFLEKSI

sumber ilustrasi : GURU PENGGERAK ANGKATAN 2


Diterbitkan : 9 September 2021 11:05
Sumber : MODUL GURU PENGGERAK
Penulis : YUDI PRASTOMO
RPP Terkait : RPP Bahasa Inggris Kelas IX Sem.1, Sub Tema Iklan
NILAI GURU PENGGERAK “KOLABORATIF” A. LATAR BELAKANG Pembelajaran
yang bermanfaat adalah pembelajaran yang sangat di nantikan oleh semua pihak.
Diantaranya orang tua, murid dan masyarakat pada umumnya. Karena orang tua
telah mempercayakan pendidikan di sekolah sangat berharap besar pada satuan
pendidikan tersebut. Begitu juga dengan masyarakat dimana seseorang akan terlihat
keberhasilannya di bidang pendidikan. Dalam filosofi KHD tertulis “ Masyarakat
adalah tujuan akhir sebuah pendidikan, dimana seseorang akan membaur dan
berkolaborasi dengan mereka”. Kita sebagai pendidik senantiasa harus mampu
membangun hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan yang berada di
sekolah ataupun luar sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sebenarnya. B. DESKRIPSI AKSI NYATA Pada aksi nyata kali ini saya mengangkat
salah satu nilai guru penggerak yaitu “ kolaborasi”. Suatu kebanggaan bagi saya
manakala bisa menjalin hubungan yang positif dengan lembaga / institusi di luar
sekolah. Secara tidak langsung dapat mewujudkan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran tidak hanya bicara tentang ilmu pengetahuan saja, akan tetapi ada
unsur keterampilan , karakter, sosial budaya yang akan mewarnai makna
pembelajaran yang sesungguhnya. Hal ini menjadi sesuatu sangat penting untuk
saya tuangkan dalam aksi nyata ini. Ada beberapa kolaborasi yang sudah saya
lakukan di antaranya: 1. Kolaborasi dengan rekan guru dalam kegiatan PPDB
sekolah Penerimaan peserta didik baru bagi sekolah kami menjadi adalah kegiatan
yang akan menjadi pondasi kelangsungan hidup sekoalah. Letak sekolah SMP
Muhammadiyah Purworejo yang berad di tengah kota dan harus mampu bersaing
dengan sekolah negeri favorit di kabupaten kami. Untuk mencapai hasil yang
maksimal saya menggandeng semua warga sekolah untuk ikut andil dalam kegiatan
PPDB. Dengan kolaborasi yang baik di tambah komunikasi yang positif saya dan
panitia mampu melaksanakan tugas sekolah dengan baik , terbukti sekolah kami
masih bisa bersaing di usia yang ke 75 tahun. 2. Kolaborasi dengan KONI
Kabupaten Purworejo Disamping seorang guru saya adalah ketua harian cabang
olahraga sepak takraw di bawah KONI sebagai induk olahraga tingkat Kabupaten.
Olahraga sepak takraw sudah saya tekuni sejak saya di bangku SMP. Kegiatan saya
sebagai pengurus adalah menggali potensi tingkat pelajar dan umum dalam
olahraga ini. Membina dan mencetak atlit yang akan kami promosikan di tingkat
Kedu dan Provinsi adalah tugas utama kami sebagai pengurus. Banyak atlit yang
sudah kami hasilkan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan ataupun
umum di wilayah binaan. Berinteraksi dengan generasi pelajar yang mempunyai
hobi sama menjadi satu tujuan saya sebagai guru untuk memberikan pembelajaran
terutama dalam hal pembentukan karakter atlit kami. Bagaimana menghargai
sesama, menjunjung sportifitas, berjiwa besar, tidak putus asa, tanggung jawab,
mandiri,kerja sama adalah tujuan kami. Saya yakin bahwa dengan kolaborasi
dengan lembaga atau intitusi lain di luar sekolah akan berkontribusi dalam
mewujudkan pembelajaran dan pembentukan karakter anak terutama di usia pelajar.
3. Kolaborasi dengan lingkungan masyarakat Saya tinggal di sebuah perkampungan
yang jauh dari perkotaan. Mayoritas penduduknya menggeluti kerajinan bambu
sebagai mata pencaharian utama. Membuat kursi bambu, lincak ataupun sejenisnya
menggunakan bambu sebagai bahan utamanya. Berawal dari melihat limbah
bambu/sisa bambu hasil kerajinan muncul pemikiran saya untuk memanfaatkannya.
Hingga munculah ide kreatif saya untuk memanfaatkan sisa kerajinan bambu untuk
dimanfaatkan menjadi kerangka layang- layang. Kegiatan anak – anak usia sekolah
mulai dari SD, SMP atau SMA yang cenderung banyak waktu luang menjadi modal
saya untuk mengajak mereka menggeluti pemanfaatan sisa kerajinan. Tidak butuh
waktu lama untuk mengajak mereka, karena pekerjaan yang mudah dan
menyenagkan. Sangat antusias menjalani kegiatan ini. Di tambah lagi setelah
menjadi layang-layang mempunyai nilai jual yang sangat fantasti untuk ukuran
pelajar. Satu layang-layang yang siyap terbang berkisar 40 ribu hingga 200 ribu
tergantung ukuran, bentuk dan motifnya. Disamping memanfaatkan waktu luang,
memanfaatkan limbah bambu juga mempunyai nilai ekonomi yang bisa di gunakan
untuk menunjang kebutuhan sekolah mereka. Tanpa meminta uang lagi kepada
orang tua mereka mampu membeli kebutuhan sekolah mereka mulai dari buku, LKS,
Sepatu hingga tas sekolah. Sungguh membanggakan dan hal yang membuat saya
berarti di lingkunagn saya tinggal. Atas dasar ini saya percaya bahwa keterampilan
yang di ajarkan oleh seorang guru mampu membentuk karakter yang di harapkan
seperti mandiri, gotong-royong dan tanggung jawab. Bekal keterampilan ini akan
dapat mereka gunakan kelak manakala membaur di masyarakat dan ini sangat
sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Anda mungkin juga menyukai