Anda di halaman 1dari 16

Mewujudkan Bangsa yang Jujur, Cerdas, Tangguh, dan Peduli

dengan Generasi Muda Tanpa Korupsi

Diajukan untuk Memenuhi Penilaian Akhir Semester 1 Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan dan Anti Korupsi

Dosen Pengampu Drs. D.A Tirta Ray, M.Si

Disusun oleh

Thoni Kusnul Hakim

202106034

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan

kesehehatan kepada Saya sehingga Saya dapat mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini yang

berjudul “Mewujudkan Bangsa yang Jujur, Cerdas, Tangguh, dan Peduli dengan Generasi

Muda Tanpa Korupsi” Berdasarkan materi yang telah Saya dapatkan dan kehidupan sehari-

hari.

Karya Tulis Ilmiah ini Saya buat untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester 1 pada

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan Anti korupsi.

Denpasar, Januari 2022

Thoni Kusnul Hakim


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara berkembang masih banyak mendapat kesulitan untuk penyelenggaraan

pengembangan tenaga usia muda melalui pendidikan. Sehubung dengan itu negara yang

berkembang merasakan selalu kekurangan tenga terampil dalam mengisi lowongan-lowongan

pekerjaan tertentu yang meminta tenag kerja dengan keterampilan khusus. Kekurangan tenaga

terampil itu terasa manakala negara-negara sedang berkembang merencanakan dan berambisi

untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber alam yang mereka miliki.

Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih

banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal.

Mereka dibina digembleng di laboratorium dan pada kesempatan praktek lapangan. Kaum

muda memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan

bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan

pengembangan potensi mereka.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud atau pengertian dari Generasi Muda?

b. Apa Pengertian Hakikat dari Generaasi Muda Tanpa Korupsi?

c. Bagaimana hubungan dari Generasi Muda dengan suatu Negara?

d. Apa saja faktor-faktor pembangunan Generasi Muda yang Unggul Tanpa Korupsi?
C. Tujuan

a. Untuk Mengetahui dan mempelajari apa yang dimaksud dari Generasi Muda.

b. Untuk Mengetahui dan mempelajari Hakikat dari Generasi Muda Tanpa Korupsi.

c. Untuk mengetahui dan mempelajari Pengaruh apa yang terjadi di suatu Negara dengan

adanya Generasi Muda yang unggul tanpa Korupsi.

d. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang membangun Generasi Muda yang unggul tanpa

Korupsi.
BAB II

GENERASI MUDA

Generasi unggul yang diharapkan untuk melanjutkan tonggak pemerintahan dimasa


mendatang adalah generasi yang jujur, cerdas dan amanah. tiga komponen ini saya percaya
akan menghasilkan sosok generasi unggul yang dapat menjadi kebanggaan bangsa inonesia
dimasa yang akan datang. Sifat jujur menjadi salah satu pilar aqidah islam dan semua agama
yang harus dimiliki oleh setiap orang khususnya generasi muda. Jujur mempunyai makna
yang sangat penting yaitu berkata terus terang dan tidak berbohong. Orang yang berbohong
atau pendusta tidak ada nilainya dalam islam dan digolongkan menjadi orang munafik. Orang
munafik tidak akan mampu menjadi generasi unggul yang dapat memajukan sebuah negeri,
mengapa? Karena orang yang berbohong dan tidak memiliki sifat jujur ketika dia berbohong
sekali maka orang tidak akan percaya dan tidak mempunyai sifat respek kepada lagi
kepadanya. Oleh karena itu sifat jujur sangat diperlukan dikalangan generasi muda.

Sifat selanjutnya adalah cerdas. Mengapa diperlukan sifat cerdas ini? Karena adanya
sifat cerdas ini bisa membuat seseorang dapat memilah kebaikan dan keburukan. Sifat ini juga
amat sangat penting dikarenakan seseorang yang memiliki sifat cerdas dapat membuatnya
berpikir lebih maju, daya pikirnya luas sehingga menjadikan orang yang memiliki sifat cerdas
sebagai bibit unggul generasi muda yang dapat memajukan bangsa dan negara.

Sifat bibit unggul generasi muda yang terakhir adalah amanah. Betapa banyak kita
lihat sekarang, pejabat-pejabat negara yang diberi kepercayaan oleh rakyat tidak amanah akan
kepercayaan tersebut. Uang rakyat yang sejatinya menjadi infrastruktur berguna bagi rakyat
malah diambil oleh mereka yang tidak amanah terhadap kepercayaan yang diberikan. Sifat
amanah jika tidak dimiliki oleh setiap elemen khususnya generasi muda, maka negara ini
tidak akan berkembang dan maju. Hati saya sangat pilu ketika masyarakat yang ditimur
indonesia khususnya pelosok tidak dapat menikmati fasilitas yang selayaknya mereka
dapatkan. Misalnya kasus korupsi yang terjadi baru-baru kemarin, yang menyeret sejumlah
pejabat terkemuka ditanah air tentang masalah E-KTP yang tak kunjung usai. Akibat dari
korupsi yang mereka lakukan mengakibatkan masyarakat menderita, sebagian dari mereka
terpaksa belum mempunyai E-KTP karena blangko yang belum ada. Sebagian masyarakat
mondar- mandir ke kantor catatan sipil untuk mengecek apakah E-KTP mereka sudah jadi.
Akibatnya, pekerjaan mereka untuk menghidupi anak istri,dan waktu berharga mereka di
tinggalkan sementara untuk hal sepele.untuk itulah sifat amanah menjadi sifat terpenting yang
harus dimiliki oleh sosok generasi muda sebagai bibit generasi unggul, agar tidak mengikuti
sosok pejabat yang tidak amanah.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Generasi Muda

Generasi Muda adalah terjemahan dari young generation lawan dari old age. Youth
mengandung arti populasi remaja/anak muda/pemuda yang sedang membentuk dirinya. Melihat
kata “Generasi muda” yang terdiri dari dua kata yang majemuk, kata yang kedua adalah sifat
atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda dalam kelompok usia muda yang
diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban, sejak dini telah diwarnai oleh kegiatan-
kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan politik. Maka dalam keadaan seperti ini generasi muda
dari suatu bangsa merupakan “Young Citizen”. Pengertian generasi muda erat hubungannya
dengan arti generasi muda sebagai generasi penerus. Yang dimaksud “Generasi Muda” secara
pasti tidak terdapat satu definisi yang dianggap paling tepat akan tetapi banyak pandangan yang
mengartikannya tergantung dari sudut mana masyarakat melihatnya. Namun dalam rangka
untuk pelaksanaan suatu program pembinaan bahwa “Generasi Muda” ialah bagian suatu
generasi yang berusia 0 – 30 tahun. Dilihat dari segi biologis, ada istilah bayi, anak, remaja,
pemuda dan dewasa. Anak 1- 12 tahun, remaja 12 – 15 tahun, pemuda 15- 30 tahun, dewasa
30 tahun ke atas. Beberapa faktor penyebab korupsi juga dapat mempengaruhi Generasi Muda
di suatu negara salah satunya di negara Indonesia, faktor-faktornya yaitu sebagai berikut

Faktor Internal Penyebab Korupsi

a. Aspek perilaku individu (sifat tamak/rakus manusia, moral yang kurang kuat, gaya hidup
konsumtif)

Perilaku adalah sikap yang ditampilkan oleh individu. Korupsi merupakan perilaku dari
beberapa sifat dalam rakus manusia. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yang
mendasarkan pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh keharusan untuk mencapai hal yang baik,
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam lingkungannya. Lemahnya moral turut
andil menyebabkan perilaku individu untuk korupsi.

b. Aspek sosial (lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang
untuk korupsi)

Anak belajar ketika dia menangis dan orang tua memberikan apa yang diinginkannya di
situlah perilaku yang akan dipertahankan oleh si anak untuk meminta apa yang
diinginkannya pada orang tua. Contoh lain seperti, kebiasaan memanjakan anak. Ketika
apapun yang dia mau tidak ada, alhasil ia akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh
apa yang diinginkannya tersebut. Peran keluarga yang signifikan dalam membentuk perilaku
anaknya akan berdampak luas terhadap kehidupan berbangsa. Manakala sebuah keluarga
membiarkan rumah tangganya tanpa arah, begitulah kemungkinan miniatur yang dimiliki
oleh bangsanya.

Faktor Eksternal Penyebab Korupsi

1. Aspek sikap masyarakat (masyarakat lebih menghormati seseorang secara material/


kekayaan tanpa memandang kekayaan tersebut diperoleh darimana) Sikap masyarakat yang
lebih menghormati orang dengan status ekonomi yang lebih tinggi membuat orang
berlomba-lomba meraih kekuasaan. Seringkali masyarakat tidak peduli terhadap asal usul
perolehan kekayaan.

2. Ekonomi (pendapatan tidak mencukupi kebutuhan) Faktor ekonomi seringkali menjadi


penyebab orang korupsi. Alasan gaji yang kecil selalu menjadi penyebabnya. Namun
demikian, faktor rendahnya gaji hanya dapat menjelaskan korupsi pada tingkat ‘street level
bureaucrats’, tidak untuk korupsi yang “canggih” atau kolusi tingkat tinggi.

3. Politik (kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan) Politik dan


kekuasaan bertalian menjadi penyebab korupsi. Ongkos politik yang besar dengan sistem
pemilihan langsung menyebabkan adanya celah untuk korupsi.

4. Organisasi (keteladanan pemimpin yang kurang, tidak adanya kultur organisasi yang
benar, kurang memadainya sistem akuntabilitas, kelemahan sistem pengendalian
manajemen, dan lemahnya pengawasan). Semakin efektif sistem pengawasan, akan semakin
kecil kemungkinan peluang terjadinya korupsi dan kolusi. Sebaliknya bila korupsi dan kolusi
dipraktikkan secara luas berarti ada yang salah dalam sistem pengawasan

B. Hakikat dari Generasi Muda Tanpa Korupsi

Dapat kita katakan hakikat Generasi Muda Tanpa Korupsi di Negara Indonesia sebagai

Bangsa di dalam kehidupan bermasyarakat atau kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara

adalah Pancasila yang tercermin dalam banyak hal salah satunya yaitu pada pembukaan

Undangundang Dasar Negara 1945 beserta pada batang tubuh Undang-undang Dasar Negara

1945.
Sistem Pemerintah, tradisi, nilai-nilai etnik, moral, tradisi, ideologi dan banyak lainnya

yang secara normative harus di terapkan baik di kehidupan individu atau berkehidupan

bermasyarakat yang harus di ketahui oleh banyak generasi muda unggul tanpa korupsi.

Sehingga jika Generasi Muda mengetahui nilai-nilai tradisi yang terdapat di negara Indonesia

ini, mereka akan mempuny6ai sifat dan sikap yang terdidik dan berbudaya.

Hakikat Generasi Muda tanpa Korupsi di Negara Indonesia adalah bergantung pada

Pancasila yang diaktualisasikan atau di terapkan didalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Aktualisasi atau keinginan ini dilakukan karena demi terciptanya dan

menegakkan peraturan yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana

dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke-

4.

Intinya Hakikat Generasi Muda kita sebagai masyarakat Indonesia adalah Pancasila

yang aktualisasinya tercerminkan dari penataan kehidupan masyarakat Indonesia dalam arti

yang luas, misalnya dalam peraturan perundang undangan moral atau sikap yang diterapkan

dalam pergaulan dan kehidupan berbangsa dan bernegara baik itu dalam tatanan Nasional

maupun Internasional. Dengan demikian budaya-budaya yang terdapat dalam Identitas

Nasional negara Indonesia bukan barang jadi yang telah selesai dalam normatif dan

dogmatis melainkan suatu yang terbuka yang terus berkembang sesuai perubahan globalisasi

yang akan menjadikan ciri khas tersendiri untuk negara Indonesia untuk kedepannya yang

lebih baik daripada masa lampau.

Beberapa hal yang dapat dipelajari oleh Generasi muda bangsa adalah hukum pidana

yang terdapat di Indonesia jika terdapat seseorang yang korupsi dan hal ini akan juga dapat

membuat pembelajaran kepada Generasi muda bahwa korupsi dalah sesuatu Tindakan yang

salah dan dapat dikenakan tindak pidana sebagai berikut,


Pengaturan Tindak Pidana Korupsi dalam Peraturan PerundangUndangan Menurut
UU No 21 Tahun 2001, ada 30 jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi.
Akan tetapi secara ringkas tindakan-tindakan tersebut dapat dikelompokkan menjadi: 1)
kerugian keuntungan negara; 2) suap menyuap; 3) penggelapan dalam jabatan; 4)
pemerasan; 5) perbuatan curang; 6) benturan kepentingan dalam pengadaan; 7) gratifikasi
(pemberian hadiah)

a. Kerugian Keuangan Negara

Korupsi dirumuskan dalam Pasal 2 UU No 31 tahun 1999 jo UU No 21 tahun 2001 jika


memenuhi unsur:

1. setiap orang;

2. memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi;

3. dengan cara melawan hukum 4. dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara.

Contoh: Seorang ibu pegawai Dinas PU dalam proyek pembangunan sebuah jembatan yang
dibiayai negara, diam-diam mengurangi jumlah semen yang digunakan. Di atas kertas
tertulis 1000 sak, ternyata yang dipakai hanya 500 sak, terus uang sisa pembelian semen
dikantongi sendiri.

Hukumannya: penjara maksimal 20 tahun atau denda maksimal 1 miliar.

b. Suap

Pasal 5 UU No 31 tahun 1999 jo UU No 21 tanun 2001, suap/sogokan/ pelicin adalah:

1. pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan untuk menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus untuk sementara waktu;

2. dengan sengaja;

3. menggelapkan atau membiarkan orang lain mengambil atau membiarkan orang lain
menggelapkan atau membantu dalam melakukan perbuatan itu;

4. uang atau surat berharga;

5. yang disimpan karena jabatannya.


Contoh: Seorang pedagang mobil impor karena ada persyaratan yang tidak bisa terpenuhi,
ribuan mobil yang baru saja dikirim oleh supplier dari luar negeri terpaksa ditahan di
pelabuhan. Kemudian pedagang tersebut menemui petugas bea cukai dan berjanji akan
memberikan satu mobil asal dokumen dirinya dianggap lengkap dan tidak membuat susah
dirinya.

Hukumannya: penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal 250 juta

c. Penyalahgunaan Jabatan

Pasal 8 UU No.31 tahun 1999 jo UU No 21 tahun 2001, unsur-unsur korupsi jenis ini adalah:

1. pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan untuk menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus untuk sementara waktu;

2. dengan sengaja;

3. menggelapkan atau membiarkan orang lain mengambil atau membiarkan orang lain
menggelapkan atau membantu dalam melakukan perbuatan itu;

4. uang atau surat berharga;

5. yang disimpan karena jabatannya.

Contoh: Seorang staf di sebuah instansi pemerintah setiap bulan diberi 2 juta untuk biaya
perawatan mobil dinas. Sebenarnya uang tersebut lebih dari cukup, dan aturan mengatakan
sisa uang tersebut harus dikembalikan ke kantor. Jika sampai sisa uang tersebut tidak
dikembalikan, maka staf tersebut sudah melakukan korupsi.

Hukumannya: penjara maksimal 15 tahun denda maksimal 750 juta.

d. Pemerasan

Pasal 12 UU No 31 tahun 1999 jo UU No 21 tahun 2001 menyebutkan unsur-unsur


pemerasan adalah:

1. pegawai negeri atau penyelenggara negara;

2. dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain;

3. secara melawan hukum;


4. memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan atau mengerjakan sesuatu bagi dirinya;

5. menyalahgunakan kekuasaan.

Hukumannya: Penjara maksimal 20 tahun atau denda maksimal 1 miliar.

e. Perbuatan Curang

Dalam Pasal 7 UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001 disebutkan unsur perbuatan


curang meliputi:

1. pemborong, ahli bangunan, atau penjual bahan bangunan;

2. melakukan perbuatan curang;

3. pada waktu membuat bangunan atau menyerahkan bahan bangunan;

4. yang dapat membahayakan keamanan orang atau keamanan barang atau keselamatan
negara dalam keadaan perang.

Contoh: Pemborong yang memanipulasi harga sehingga kualitas buruk. Hukumannya:


Penjara maksimal 7 tahun atau denda maksimal 350 juta.

f. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

Dalam Pasal 12 huruf i UU No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001, unsur-unsurnya:

1. pegawai negeri atau penyelenggara negara;

2. dengan sengaja;

3. langsung atau tidak langsung turut serta dalam pemborongan pengadaan atau persewaan;

4. pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus
atau mengawasinya.

Contoh: Kecurangan dalam pengadaan mobil dinas.

Hukumannya: 20 tahun atau denda maksimal 1 miliar


g. Gratifikasi

Unsur-unsur gratifikasi:

1. pegawai negeri atau penyelenggara negara;

2. menerima gratifikasi;

3. yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya;

4. penerimaan gratifikasi tersebut tidak dilaporkan kepada KPK dalam waktu 30 hari sejak
diterimanya gratifikasi.

Hukumannya: penjara maskimal 20 tahun atau denda maksimal 1 miliar

C. Hubungan Generasi Muda dengan Suatu Negara

Generasi muda adalah generasi yang sangat penting dalam proses perkembangan suatu

negara, baik itu negara Indonesia maupun negara selain Indonesia. Oleh karena itu, generasi

muda sangat berhubungan dengan suatu Negara bahkan bisa dibilang terikat dengan suatu

Negara karena sangat berpengaruh dalam proses perkembangan suatu Negara tersebut. Dan

Hal itu menjadikan Suatu negara harus menjaga Generasi muda yang Unggul Tanpa

Korupsi. karena sejauh ini di Negara Indonesia sendiri masih banyak dan umum sekali

dengan kasus kasus Korupsi di banding dengan negara-negara lainnya yang mempunyai

masalah negara yang sangat berbeda dengan negara kita.

Muda adalah kata yang menggambarkan sesuatu yag masih tidak terkontaminasi dengan
hal hal apapun yang dapat berpengruh buruk terhadap lingkungan sekitar. Muda juga dapat
berarti dengan sesuatu yang masih memiliki umur yang relative rendah seperti layaknya bayi
yang baru lahir ke dunia.

Generasi mud aitu sendiri dapat berasal dari negara itu sendiri bahkan dari campuran-
campuran negara selain negara itu sendiri.

D. Faktor-faktor Pembangun Generasi Muda tanpa Korupsi


Terdapat dua faktor yang sangat penting dalam hal pembangunan Generasi Muda yang

unggul Tanpa Korupsi ini, yaitu faktor Primodial dan faktor Kondisional. Faktor Primodial atau

yang sering didengar sebagai faktor objektif adalah, faktor yang sudah ada dari sesuatu hal lahir

atau diciptakan yang bersifat mengikat atau melekat dalam bangsa itu sendiri seperti bentuk

geografi suatu tempat atau negara, yang dapat menciptakan perbedaan sifat dan karakter suatu

orang.

Prinsip geologi disuatu negara telah membentuk suatu wilayah yang membeda bedakan

suatu negara dan setiap tempat secara bentuk geografi, yang terbentuk dari awal terjadinya

pembentukan alam semesta karena alam itu sendiri. Dengan Hal itu Negara Indonesia terletak

tepat di garis katulistiwa dan menyebabkan negara Indonesia mempunyai dua musim yaitu

musim hujan dan musim kemarau. Dan karena hal itu pula menjadikan negara Indonesia

sebagai salah satu jalur perdagangan Internasional dunia yang sangat menguntungkan untuk

negara kita yaitu negara Indonesia.

Sedangkan jika faktor kondisional atau yang sering dikenal sebagai faktpr subjektif

adalah suatu keadaan yang dapat mempengaruhi Identitas Nasional terbentuk. Faktor ini

meliputi faktor historis, faktor social, faktor politik, dan kebudayaan yang dimiliki oleh suatu

negara contohnya Negara Indonesia sendiri. Faktor historis atau sejarah yang mempengaruhi

pemikiran suatu masyarakat di suatu generasi muda di suatu negara. Dan terdapat faktor

Pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan motoric anak generasi muda di

suatu negara tersebut.

Selain dua faktor tersebut, terdapat faktor sacral yaitu faktor yang berhubungan dengan

agama dan kepercayaan setiap individua tau setiap kelompok disuatu masyarakat di dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Faktor sacral selanjutnya adalah ideologi, ideologi juga

biasanya diikutin oleh berbagai individu dan kelompok di kehidupan berbangsa dan bernegara.
Faktor perkembangan teknologi juga termasuk dalam faktor yang sangat membangun

Identitas Nasional suatu negara. Dengan perkembangan teknologi disuatu negara, akan

memudahkan untuk salling bertukar informasi dan Identitas Nasional negara masing masing

sehingga Generasi Muda akan sangat mudah untuk mencari informasi-informasi di dunia luar

dan mendapatkan banyal ilmu pengetahuan yang positif.


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Generasi Muda tanpa Korupsi adalah suatu Generasi penerus bangsa yang sangat

berpengaruh keberadaannya yang dimiliki oleh setiap negara yang dapat mempengaruhi proses

perkembangan suatu negara dan terjadinya peristiwa-peristiwa penting di suatu negara.

Hakikat Generasi Muda tanpa Korupsi di negara Indonesia pada dasarnya adalah

bergantung pada Pancasila yang terurai dalam Undang-undang Dasar Negara Indonesia tahun

1945.

Salah satu faktor pembanguna Generasi Muda yang Unggul Tanpa Korupsi yang sangat

penting adalah faktor histori atau sejarah, karena dengan faktor itulah masyarakat Indonesia

akan menghasilkan generasi-generasi muda yang unggul dan menganut cara pikir yang positif

dengan adanya Pendidikan yang berkualitas.

B. Saran

Sebagai tugas Ujian Akhir Semester 1, karya tulis ilmiah ini saya sarankan tidak hanya

untuk sebagai tugas yang dibaca oleh satu orang hanya untuk dikoreksi kesalahannya,

melainkan saya ingin karya tulis ini bisa dikoreksi dan kemudian di manfaatkan untuk

mahasiswa atau bahkan orang yang membacanya. Dan saya menyadari banyak sekali

kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah ini, tetapi setidaknya semua itu akan

tertutupi oleh kelebihan dari karya tulis ilmiah yang saya buat ini, Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://pakdosen.co.id/generasi-muda/

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/01/23/bangun-generasi-muda-kunci-utama-
kesuksesan-jokowi-wujudkan-visi-indonesia-emas

https://www.kompasiana.com/shintasaniyaf5569/61ac682a06310e2885128a62/implementasi-
sikap-anti-korupsi-dikalangan-generasi-muda

Anda mungkin juga menyukai