Anda di halaman 1dari 4

1. Pencetus hukum kawin acak : G.H. Hardy (1908) dan W.

Weinberg
2. Hukum HW : Dalam populasi besar dan kawin acak, maka (setelah satu generasi
kawin acak) frekuensi gen dan frekuensi genotipa akan tetap dari satu generasi ke generasi
berikutnya, selama tidak ada migrasi, seleksi, dan mutasi (serta random genetik drift).
Adalah proporsi dari semua lokus untuk pasangan gen dalam suatu populasi yang diduduki oleh
suatu gen tertentu.
3. Frekuensi Gen : komposisi genetik dari fase haploid dalam suatu generasi dintunjukkan
oleh frekuensi gen.
4. Frekuensi Genotipa : Menunjukan komposisi genetik dari fase diploid dalam suatu
generasi
5. Istilah lain kawin acak : Panmixia
6. Kawin acak adalah : Pejantan mempunyai peluang yang sama untuk dapat
mengawini betina yang ada di dalam populasi.
7. Frekuensi kawin acak : Frekuensi teoritik dan hanya terjadi pada populasi yang besar
8. 3 Kesimpulan Hukum HW :
1. frekuensi gen tidak berubah dalam populasi kawin acak yang besar, bila tidak ada seleksi,
mutasi dan migrasi dalam populasi tersebut
2. frekuensi genotipa akan mencapai equilibrium dengan mengikuti distribusi binomium
3. Distribusi equilibrium untuk frekuensi genotipa tercapai setelah satu generasi kawin acak
9. Sifat Populasi Equlibrium :
 Dalam populasi diploid proporsi heterosigot yaitu H = 2pq, nilainya TIDAK PERNAH
MELAMPAUI 0,50.
 H= 2pq dapat lebih besar dari D dan R, tetapi TIDAK PERNAH LEBIH BESAR dari D + R
 Apabila frekuensi salah satu gen 2 kali frekuensi gen yang lain, maka proporsi heterosigot
diantara kedua homosigot yaitu bila p > 2q maka p2 > 2pq > q2
 Proporsi heterosigot H = 2 (DR)0,5 atau H2 = 4DR.
10. Kegunaan Hukum HW : Menguji kondisi kawin acak dari contoh populasi Terutama untuk
sifat Codominance & Incomplete Dominance
11. Latsol Frekuensi Gen dan Genotipa
Latsol Frekuensi Gen dan Genotipa
 Diketahui suatu populasi yang terdiri dari 500 individu, dengan komposisi genotipa sebagai
berikut : 250 mempunyai genotipa AA 100 mempunyai genotipa Aa 150 mempunyai
genotipa aa Hitung frekuensi genotipa AA, Aa dan aa.
Jawaban f (AA) = 250 / 500 = 0,50 f (Aa) = 100 / 500 = 0,20 f (aa) = 150 / 500 = 0,3
 Diketahui suatu populasi sapi shorthorn terdiri dari 50 ekor berwarna merah (rr), 300 ekor
berwarna roan (rr) dan 150 ekor berwarna putih. hitung frekuensi genotipa dan frekuensi
gen populasi sapi shorthorn
jawaban f(aa) = 0,10, f(aa) = 0,60, f(aa) = 0,30 p = 0.4, q = 0.6
12. Latsol Kawin Acak
Diketahui populasi yang tidak equilibrium dengan frekuensi genotipa aa, aa dan aa masing-
masing adalah 0,10; 0,20 dan 0,70; dimana p = 0,20 dan q = 0,80. hitung frekuensi genotipa
dan frekuensi gen-nya pada kondisi equilibrium (setelah satu generasi kawin acak).
suatu populasi sapi terdiri dari 30 ekor warna merah (genotipa rr), 50 ekor warna roan
(genotipa rw) dan 20 ekor warna putih (genotipa ww). ujilah apakah distribusi genotipa dari
populasi tersebut dalam keadaan equilibrium atau tidak

MATERI P. AGUS
1. Seleksi : seleksi tidak menciptakan gen baru
2. Fitness : adalah kemampuan tetua untuk menghasilkan keterunan (daya penerus)
3. Gametic Selection : adalah seleksi pada gamet/gen yang berarti terjadinya perubahan frek.
gen karena adanya seleksi langsung pada gamet/gen
4. Zygotic Selection : adalah seleksi pada Zygotic/genotipe yang berarti terjadinya perubahan
frek. gen karena danya seleksi langsung pada Zygotic/genotype.
5. Koefisien Seleksi : Faktor/nilai yang membatasi kesempatan individu untuk bereproduksi.
➢ Nilai s berkisar antara 0 sampai 1
➢ Nilai s berbeda untuk sifat yang berbeda
➢ Nilai s berlawanan dengan nilai W
6. Dominansi Lengkap : adalah peristiwa di mana kemampuan individu heterosigote sama
dengan homosigote dominan)
7. Doiminansi sebagian : Heterosigot kemampuannya terletak antara individu homosigot
dominan dan homosigot resesif. Keunggulan individu heterosigot ditentukan oleh LAJU
DOMINANSINYA
8. Laju Dominansi : Seberapa jauh nilai dominan tersebut terjadi Jika h = 0,5 berarti tidak
ada dominansi Jika h = 0 berarti terjadi dominansi penuh
9. Over Dominan : Jika h = 0 berarti terjadi dominansi penuh kemampuan individu
heterosigote berada diatas kemampuan individu homosigote dominan dan resesif.
POINT OF EQUILIBRIUM: delta q = 0, jika s1 = s2
10. Jika h = 0 berarti terjadi dominansi penuh Over Dominan kemampuan individu heterosigote
berada diatas kemampuan individu homosigote dominan dan resesif.
POINT OF EQUILIBRIUM: delta q = 0, jika s1 = s2
11. Mutasi : perubahan dalam gen atau bagian khromosom menjadi bentuk baru.
terjadi secara random, Arah mutasi tidak dapat diramalkan,
12. Mutasi dari sudut evolusI :Sebagai sumber semua gen (allel) memberikan bahan baku bagi
berlangsungnya seleksi alam
Dapat mengubah frekuensi gen
MUTASI menciptakan variasi genetik yang dibutuhkan dalam proses seleksi
13. Migrasi : Migrasi individu ke dalam populasi (IMIGRASI) atau keluar populasi (EMIGRASI)
dapat mengubah frekuensi gen. Emigrasi dan imigrasi dapat menurunkan atau menaikkan
frekuensi suatu alel tergantung dari macam alel yang dibawa oleh emigran/imigran serta
alel yang ada dalam populasi Imigrasi yaitu masuknya gen kedalam populasi resipien/ pop
awal. Emigrasi yaitu keluarnya gen dari populasi resipien/ pop awal Populasi migran
disebut populasi donor Populasi awal disebut populasi resipien
14. Arti Penting MigrasI :
 Dapat memasukkan ragam genetik ke dalam populasi dan seleksi dapat berperan pada
ragam ini
 Mencegah isolasi sempurna dari kedua populasi. Perpindahan migran terus menerus dapat
mengubah arah evolusi
 Dapat meniadakan pengaruh penghanyutan genetik dengan introduksi gen baru ke dalam
populasi tersebut
15. Random Genetic Drift : PENGHAYUTAN GENETIK’ (genetic drift), dan terjadi karena
dalam pembentukan gamet atau pembuahan terjadi peristiwa pencuplikan secara acak
yang menyimpang dari frekuensi gen yang ada, sehingga mengubah frekuensi gen pada
generasi berikutnya.
Terjadi secara acak, oleh karena itu kurang berarti pada populasi besar karena efeknya saling
meniadakan, tetapi pada POPULASI KECIL peristiwa RGD menjadi penting artinya

Anda mungkin juga menyukai