Tujuan:
Setelah melakukan simulasi, peserta mampu melakukan pengepakan dan pengiriman
spesimen Campak
Langkah-langkah:
1. Fasilitator membagi dalam 3 kelompok (masing-masing kelompok 10 peserta)
2. Masing - masing anggota kelompok bergantian mensimulasikan:
a. Bagaimana pengepakan spesimen (15 menit)
b. Bagaimana pengiriman spesimen (15 menit)
3. Di setiap kelompok ada fasilitator pendamping untuk memastikan langkah-langkah
simulasi sudah sesuai dengan SOP yang ada.
4. Pemutaran ulang video (5 menit)
5. Fasilitator memberikan komentar/klarifikasi hasil observasinya (5 menit)
6. Fasilitator merangkum dan menyimpulkan hasil simulasi (5 menit)
Waktu: 45 menit
Pada tanggal 5 Oktober 2016, Puskesmas Purwokerto Barat melaporkan kepada DKK
Banyumas, terdapat 4 kasus campak klinis di SDIT X di Purwokerto. Tanggal 6 Oktober
2016 dilakukan konfirmasi, ternyata kasus telah menular ke beberapa siswa siswa SD (kelas
1 sampai kelas 6) dan siswa PAUD X yang letaknya dalam satu wilayah.
Penugasan:
1. Penemuan Kasus:
a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus campak
b. Bagaimana membedakan apakah kasus tersebut kasus Campak atau Rubella.
c. Lakukan wawancara memastikan hal tersebut.
2. Pengelolaan Spesimen:
a. Dari kasus diatas (Lembar kasus skenario 1 -IHB 5.2), sebutkan spesimen apa saja
yang akan diambil untuk membuktikan adanya kasus Campak.
b. Sebutkan spesimen dan pembuktian nya
c. Simulasikan cara pengepakan dan pengiriman: Serum, usap Tenggorok dan Urine.
Masing -masing anggota kelompok bergantian mensimulasikan:
1) Bagaimana pengepakan spesimen Serum, usap Tenggorok dan Urine. (35 menit)
2) Bagaimana pengiriman spesimen Serum, usap Tenggorok dan Urine. (35 menit)