Dosen Pembimbing:
DISUSUN
KELOMPOK 4
1444 H / 2022 M
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Masa Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah yang berjudul “Tuhan Dan Alam Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan:
Ayat Quraniyah Dan Kawniyah” ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan
tugas dari dosen kami, Ibu Dr. Irma Yusriani Simamora, MA. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Wahdatul Ulum.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................................2
Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan................................................................................................3
Kesimpulan.............................................................................................................6
Saran....................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka.........................................................................................................7
ii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ilmu sejatinya berasal dari Allah SWT. Dalam pemahamannya saat ini, di
masa post-modern di mana sains telah dikotomis, perlu untuk mengintegrasikan
pemahaman Al-Qur'an ke dalam ilmu-ilmu umum seperti sains, ekonomi, hukum,
kedokteran, politik, pendidikan dan sebagainya. Hubungan antara Al-Qur'an dan
ilmu pengetahuan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Al-
Qur'an menghormati posisi pengetahuan dengan rasa hormat yang tidak
ditemukan dalam kitab suci lainnya. Al-Qur'an menyebutkan ratusan ayat yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi
utama dari kandungan kitab suci Al-Qur'an. Muhammadiyah mengawali gerakan
dakwahnya dengan gerakan pendidikan yang sejak awal telah mengenalkan bahwa
ada dua macam ayat dari Allah SWT. Yakni, ayat qauliyah dan ayat kauniyah.
Ayat qauliyah adalah ilmu tentang Allah SWT berupa wahyu-Nya yang
tertuang dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, sebagaimana dinyatakan oleh Allah
SWT dalam Q.S. Asy-Syura [42] ayat 51. Ayat Kauniyah adalah ilmu tentang
Allah SWT berupa alam semesta dengan segala hukum yang menyertainya,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Ar-Ra'd [13] ayat 3-4.
1
dalam rangka menyelaraskan hasil penelitian mereka dengan fakta-fakta yang
terungkap dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Tuhan dan alam sebagai sumber ilmu
pengetahuan
2. Mengapa harus adanya keseimbangan antara tuhan dan alam sebagai
sumber ilmu pengetahuan
c. Tujuan
1. Mengenalkan Tuhan Dan Alam Sebagai Sumber Ilmu pengetahuan : Ayat
Qur’aniyah dan kauniyah
2. Menjelaskan Tuhan Dan Alam Sebagai Sumber Ilmu pengetahuan : Ayat
Qur’aniyah dan kauniyah
2
BAB II
Pembahasan
Tuhan Dan Alam sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan (Ayat Qur'aniyah dan
Kawniyah)
Dia (Hud) berkata, “Sesungguhnya ilmu (tentang itu) hanya pada Allah dan
aku (hanya) menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku
melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.” ( Al-Ahqaf:23)
Karena pengetahuan itu sendiri adalah sifat Allah yang kekal, suci, dan
universal, maka semua pengetahuan khusus datang dari-Nya sehingga hanya
Allah sumber pengetahuan.Allah adalah guru pertama yang darinya cahaya
pengetahuan (light of knowledge, nur al-ilmi) bersinar dengan cinta-Nya.
Karena Allah adalah Zat Yang Maha Suci dan hanya dapat didekati melalui
dimensi yang suci, maka ilmu yang merupakan salah satu sifat-Nya juga memiliki
aspek kesucian atau berada di wilayah yang sakral. Begitu murninya ilmu Allah
sehingga tidak ada yang dapat berhubungan dengan ilmu ini kecuali dengan izin
dan petunjuk-Nya.
Selain sifatnya yang suci, ilmu Allah juga bersifat progresif, sejalan dengan
sifat-sifat-Nya yang lain. Oleh karena itu, ilmu dalam bidang uluhiyah tidak
1
Pencapaian ilmu melalui riiset ,dialog,dan perenungan ini disepakati manusia dengan segala
kemampuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dan ini menjadi salah satu dasar
komitmen ilmiah di Universitas Silam Negeri Sumatera Utara
3
hanya sekedar pembahasan teoritis atau konseptual, lebih dari itu telah bergerak
menuju kesempurnaan aktualitas dan fitrahnya yang ada di alam semesta.
Sifat Allah secara eksplisit menunjukkan bahwa Dia adalah Yang Maha
Mengetahui (alimun). Ilmu pengetahuan bersifat integratif di sisi-Nya.
Kemahakuasaan Allah (qadirun) menyatu dengan Kemahatahuan-Nya. Sekaligus
ilmu-Nya menyatu dengan kebenaran, kasih sayang, keadilan, dan lain-lain milik
Allah SWT. Sejauh ini, dapat disimpulkan bahwa ilmu bersifat integratif di
hadapan Allah SWT.
Seluruh ayat ini memiliki makna batin.Satu hal yang dapat ditangkap dari
drama kosmik ini adalah bahwa integrasi sains dikaitkan dengan kebenaran, yang
mengandung makna bahwa integrasi sains tidak hanya horizontal, integrasi antar
berbagai disiplin ilmu, tetapi juga vertikal, integrasi sains dengan kebenaran dan
2
Abdullah Yusuf Ali,The Holly Qur’an, Texr Translation And Commentary.(USA: Amana
Corporatin,m 1989), Komentar 48.
4
sumbernya. dari pengetahuan itu sendiri.Sebagaimana Allah telah tunjukkan
dalam Al-Qur'an Surah Al-Hajj ayat 54:
“dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwa (Al-Qur'an)
itu benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya.
Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus.” ( Al-Hajj ayat 54)
5
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
1. Meskipun pengembangan ilmu pengetahuan dicapai melalui penelitian,
dialog, dan penalaran (nazhariyyah)3, namun tidak dapat disangkal bahwa
sumber ilmu adalah Allah Yang Maha Mengetahui.
2. Abdullah Yusuf Ali mengatakan bahwa “Nama-nama segala sesuatu
dimaksudkan sebagai sifat benda dan karakteristiknya yang lebih dalam
dan segala sesuatu di sini termasuk perasaan”
B. Saran
6
Daftar Pustaka
Abdullah Yusuf Ali,The Holly Qur’an, Texr Translation And Commentary.(USA: Amana
Corporatin,m 1989), Komentar 48.
Al-Quran karim
Pencapaian ilmu melalui riiset ,dialog,dan perenungan ini disepakati manusia dengan
segala kemampuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dan ini menjadi salah
satu dasar komitmen ilmiah di Universitas Silam Negeri Sumatera Utara