Anda di halaman 1dari 27

Sop kunjungan rumah

( phn )
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : ½

UPT PUSKESMAS Mariani,SKM


NIP. 19710629199303 2 003
BETELEME

1. Pengertian Kunjungan rumah/ home care adalah kunjungan yang dilakukan oleh
petugaskesehatan dalam rangka pembinaan atau perawatan keluarga yang
rentan ataumempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan
yang dibina,dilayani dan diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu
tertentu.
2. Tujuan Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga rawan
yangmempunyai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan
dilakukan di rumah keluarga.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang pelayanan klinis
4. Referensi Standar Praktek keperawatan PPNI tahun 20
5. Alat dan Bahan Alat Tulis
Tensimeter
6. Langkah-langkah
1. Kunjungi keluarga yang akan dibina sesuai sasaran keluarga rawanb.

2. Memberikan salam dan memperkenalkan diric.

3. Jelaskan tujuan dari kunjungan rumah

4. Sepakati waktu yang dibutuhkan untuk pertemuane.

5. Lakukan pengkajian sesuai dengan format pengkajian askep

6. Lakukan analisa hasil pengkajiang.

7. Tuntaskan permasalahan yang dihadapi keluarga

8. Jelaskan masalah yang ditemukan kepada keluarga

9. Diskusikan denga keluarga tujuan yang hendak dicapai dan sepakati


tindakan yang akan dilakuakan dan hargai keputusan keluarga yang
di ambil.

10. Lakukan tindakan sesuain dengan kesepakatan dengan menggunakan


tehnik komunikasi yang efektif dan terapeutik.

11. Berikan umpan balik dan penghargaan terhadap keluarga/individu

12. Jadwal kembali kunjungan berikutnya.

13. Dokumentasi kegiatan.

7. Diagram Alir

Memberikan salam dan


memperkenalkan diri
sertamenjelaskan tujuan dari
Kunjungan rumah
kunjungan rumah
Diskusikan denga keluarga
tujuan yang hendak dicapai
dan sepakati tindakan yang Melakukan pengkajian sesuai
akan dilakuakan. dengan format pengkajian
askep dan Lakukan analisa
hasil pengkajian.

Dokumentasi

8. Unit Terkait
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1
2
3
PEMASANGAN KATETHER

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Mengeluarkan air kemih (urine) dari dalam kandung kemih dengan
menggunakan katether steril
2. Tujuan Sebagai tindakan pengobatan untuk melancarkan buang air kecil
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi Krisanty Paula, ( 2009 ). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta :


Trans Info Media.
Mansjoer Arif. ( 2000 ). Kapita Selecta Kedokteran. Jakarta : Media
Aesculapius.
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Nierbekken
2. Dispo 5 cc
3. Gel
4. Larutan Nacl 0.9 %
Bahan :
1. Kassa steril
2. Betadine
3. Cateter karet
4. Handscond
5. Masker
6. Sampiran
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan dan memakai handscoen
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
4. Atur posisi pasien sesuai dengan dorsal recumbent
5. Letakkan 2 bengkok diantara kedua tungkai pasien
A. Bila pasien wanita :
a. Labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri petugas
dengan kapas yang telah dibasahi dengan larutan DTT
b. Vulva dibersihkan menggunakan kapas dengan satu arah dari atas ke
bawah, kapas yang kotor dibuang dalam bengkok, kapas pembersih
terakhir dibiarkan di antara labia minora
c. Petugas mengambil katether dengan pinset dan diberi pelican
(gliserin) di ujungnyaPetugas membuka labia minora dengan tangan
kiri dan kapas pembersih dibuang ke bengkok
d. Katether dimasukkan ke dalam urethra perlahan-lahan, pasien
dianjurkan agar menarik nafas panjang
B. Bila pasien pria :
a. Tangan kiri petugas memegang penis dengan kain kassa
b. Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya dan dibersihkan dengan
kapas basah
c. Cara memasukkan katether sama seperti pada wanita, hanya penis
agak ditarik supaya lurus
d. Urine yang keluar ditampung dalam bengkok
e. Untuk pemasangan katether tetap, langsung disambungkan pada urine
bag, sebelumnya dimasukkan aquadest dengan menggunakan spoit
sebanyak 30 cc untuk memastikan katether tidak lepas
f. Pasien dirapikan kembali
g. Peralatan dibersihkan, dirapikan dan kembalikan ke tempat semula
h. Petugas mencuci tangan
i. Catat tindakan yang dilakukan pada status pasien
j. Selesai
7. Diagram Alir

Petugas mencuci tangan Pasien dan keluarga diberi


dan memakai handscoen penjelasan tentang tindakan
dan yang akan dilakuka
menyiapkan alat dan dan mengatur
bahan posisi pasien dalam posisi
terlentang

Petugas melakukan tindakan


Merapikan pasien
desinfectan pada daerah
dan alat habis pakai
sistem reproduksi pria/wanita
dan melakukan pemasangan
tindakan cateter.

Selesai

8. Unit Terkait Poli umum


Poli prioritas
Ruang tindakan

9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Perubahan Dirubah
1 Format SOP Kop/Heading
Diagram alir Perbaikan digram alir
28 agustus 2019
2 menggunakan digram
makro

PENGISIAN INFORMED CONSENT


No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

11. Pengertian Persetujuan tindakan perawatan oleh pasien maupun keluarga sebelum
tindakan dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan masalah hokum dikemudian hari
12. Tujuan Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien sebelum tindakan perawatan
diberikan
13. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

14. Referensi
15. Alat dan Bahan Alat :
Bahan :
1.Blangko Informed Consent
1. Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan formulir persetujuan tindakan medik
2. Petugas memanggil pasien atau keluarga atau yang diberi kuasa
3. Petugas memberi penjelasan tentang isi formulir persetujuan
tindakan dan tindakan yang akan dilakukan
4. Pasien atau keluarga yang di beri kuasa mengisi formulir yang ada dan
menanda tangani surat persetujuan tindakan
5. Petugas/operator menanda tangani surat persetujuan
6. Petugas mengarsipkan surat persetujuan
7. Selesai
2. Diagram Alir
Menyiapkan blangko Cara pengisian informed
informed consent dan consent sebelum
menjelaskan kepada dilakukan tindakan yang
pasien/keluarga .tentapen akan dilakukan

Petugas/operator Pasien/keluarga yang


menandatangani informed diberi kuasa mengisi
consent dan informed consent
mengarsipkannya

Selesai
u

3. Unit Terkait Ruang tindakan


4. Dokumen 1. Format inform consent persetujuan tindakan medis
Terkait 2. Format inform consent penolakan tindakan medis

5. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan


No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop/Heading
Diagram alir Perbaikan diagram alir
28 agustus 2019
2 menggunakan diagram
makro
PENANGANAN HECTING / PENJAHITAN LUKA
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Tindakan penanganan luka yang disebabkan oleh benda tajam maupun tumpul
sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
hecting, agar dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Spuit 3 cc 6. Gunting jaringan 11. Gunting tumpul
2. Pinset sirurgis 7. Gunting benang 12. Kom
3. Pinset anatomis 8. Benang jahit silk
4. Klem lurus 9. Benang jahit chatgut
5. Klem bengkok 10. Nierbekken

Bahan :
1. Lidocain 2%
2. Kassa stril
3. Plester / perban
4. Betadine
5. Cairan Nacl 09 %

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan dan menyiapkan alat


2. Pasien dipersilahkan masuk dan atur posisi pasien sesuai
kebutuhan/berbaring
3. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan pada pasien
dan minta persetujuan dari pasien/keluarga pasien
4. Petugas memakai handscoen dan membersihkan luka dan daerah sekitar
luka dengan cairan NaCl 0,9% dan kasa,
5. Bila tepian luka compang-camping segera buang/gunting dengan
menggunakan gunting jaringan secara rapi lalu buang kotorannyapada
nierbekken.
6. Lakukan anestesi lokal pada daerah luka. Sebelum menyuntik lakukan
aspirasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ujung jarum
berada dalam pembuluh darah atau tidak. Jika darah teraspirasi maka
pindahkan posisi ujung jarum lalu aspirasi kembali bila tidak ada
darah yang teraspirasi cairan anestesi boleh dimasukkan.
7. Periksa apakah anestesi sudah efektif dengan cara melakukan penjepitan
pada daerah tepian luka yang sudah dianestesi, bila pasien sudah tidak
merasakan sakit penjahitan luka/hecting dapat dilakukan.
8. Bila luka robek disebabkan mengenai jaringan otot maka harus terlebih
dahulu dijahit menggunakan jarum dan benang otot (perhatikan bila ada
pembuluh vena atau arteri yang putus sebaiknya diikat dulu), setelah
selesai dapat dilakukan penjahitan bagian luar menggunakan jarum dan
benang kulit. Untuk jahitan satu demi satu
9. Bersihkan kembali daerah sekitar luka dari darah dan bekas bethadine
dengan kasa yang sudah dibasahi cairan NaCl 0,9% lalu keringkan
dengan kasa kering
10. Oleskan bethadine pada jahitan luka dan tutup dengan kasa steril kering
kemudian plester/balut dengan verban secara rapi
11. Pasien dirapikan kembali
12. Peralatan dibereskan, dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
13. Petugas mencuci tangan
14. Mencatat tindakan di buku register
15. Pasien diperbolehkan pulang
16. Selesai
7. Diagram Alir
Mencuci tangan dan Desinfeksi daerah
Persiapan alat dan kerja dengan nacl
bahan 0,9 % dan betadine

Tunggu reaksi Injeksi daerah saraf


anastesi yang akan dianastesi
dengan anastesi

Petugas melakukan Pasien dirapikan dan


tindakan medis alat dibereskan dan
dicuci

Selesai

8. Unit Terkait Poli umum


Poli prioritas
Ruang tindakan
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Perubahan Dirubah
Format
1 Kop/Heading
SOP
Diagram Perbaikan diagram 28 agustus 2019
2 alir alir menggunakan
diagram makro

PENANGANAN MENGANGKAT JAHITAN


(AFF HECTING)
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME
1. Pengertian Tindakan mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit bila
fungsinya sudah tidak diperlukan lagi
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
mengangkat jahitan, agar dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
Pinset Chirurgis
Gunting tumpul
Nierbengkok
Gunting benang
Bahan :
Kasa steril
Kapas
Cairan NaCl 0,9%
Betadine
Plester/verban

6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan


langkah 2. Petugas menyiapkan alat
3. Persilahkan pasien masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan pada pasien
5. Balutan lama dibuka dan diperiksa keadaan luka bila kedua tepian sudah
Menyatu.
6. Bersihkan daerah luka dengan cairan NaCl 0,9% dan kapas, lakukan
satuarah dari dalam ke luar
7. Tarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati dengan
menggunakan pinset chirurgis sehingga benang merenggang lalu
gunting dan tarik perlahan-lahan, buang sisa benang di kasa yang telah
disediakan
8. Setelah jahitan selesai dibuka, bersihkan tepian luka dan bekas plester
9. pada balutan lama dengan alkohol 70% lalu keringkan dengan kasa
kering
10. Tutup luka dengan kasa steril yang kering lalu plester/balut dengan
verban
11. Pasien dirapikan kembali
12. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
13. Petugas mencuci tangan
14. Mencatat tindakan di buku register
15. Selesai

7. Diagram Alir
Mencuci menjelaskan hal- hal
tangan,memakai yang akan dilakukan dan
handscond dan mengatur posisi pasien
menyiapkan alat dan sesuai kebutuhan
bahan

memeriksa keadaan luka


Mengangkat jahitan
lama dan membersihkan
/aff hecting
daerah luka dengan NaCl
Merapikan pasien 0,9 %
dan memersihkan
alat habis pakai Selesai
8. Unit Terkait Poli umum
Poli prioritas
Ruang tindakan
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop/Healing
Diagram alir Perbaikan diagram alir
28 agustus 2019
2 menggunakan diagram
makro

CROSS INSISI
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME
1. Pengertian Tindakan pensayatan luka yang terinfeksi diakibatkan adanya abces atau
selulitas yang disertai dengan adanya tanda-tanda infeksi.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
Cross Insisi, agar dapat dilakukan dengan tepat dan benar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi Krisanty Paula. ( 2009 ). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta :


Trans Info Media.
Mansjoer Arif. ( 2000 ). Kapita Selecta Kedokteran . Jakarta : Media
Aescupius.
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Bisturi
2. Spuit
Bahan :
1. Lidocain 2 %
2. Cairan NaCl 0,9 %
3. Kassa steril
4. Plester
5. Handscond steril
6. Cairan betadine
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas menyiapkan alat.
3. Persilahkan pasien masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan.
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan terhadap
pasien minta persetujuan pasien dan keluarga pasien.
5. Petugas memakai handscoen.
6. Bersihkan daerah luka dengan cairan NaCl 0,9% dan kassa lalu
bersihkan kembali dengan Bethadine 10% dari sentral ke perifer
membentuk lingkaran kea rah luar.
7. Lakukan anestesi lokal pada daerah luka/abces. (pada abces yang
dalam lakukan infiltrasi tepat di atas abces).
8. Tusukkan dan buat insisi lurus dengan mata bisturi ke dalam abces,
bila rongga abces cukup besar dan kulit di atasnya mengalami
nekrotik maka lakukan insisi silang.
9. Keluarkan pus dengan menekan sisi bagian atas dan bawah abces,
10. Bersihkan kembali daerah sekitar luka dengan NaCl 0,9% lalu
keringkan dengan kasa kering.
11. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril dan kering lalu
plester/balut dengan verban.
12. Pasien dirapikan kembali.
13. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula.
14. Petugas mencuci tangan.
15. Mencatat tindakan di buku register.
16. Selesai.

7. Diagram Alir
Mencuci tangan Petugas
dan menyiapkan membersihkan luka
alat dan bahan dengan nacl 09 %
dan betadhin

Petugas melakukan Petugas membersihakn


anastesi local dan daerah insisi dengan
melakukan cross kasa steril
insisi

Selesai

8. Unit Terkait Poli umum


Poli prioritas
Ruang tindakan
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop/Healing
Diagram alir Perbaikan diagram alir 28 agustus 2019
2
dengan diagram makro

PENANGANAN SPOOLING

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Tindakan membersihkan atau mengeluarkan benda asing/serumen dari dalam


telinga dengan cara menyemprotkan atau mengalirkan cairan ke dalamnya.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
spooling, agar dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Dispo 10 cc
2. Nierbekken
Bahan :
1. Air hangat
2. Serbet
6. Langkah - langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan alat
3. Pasien dipersilahkan masuk dan atur posisi pasien sesu
kebutuhan(duduk)
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan pada pasien
5. Taruh handuk di atas bahu pasien dekat telinga yang akan dibersihkan
6. Anjurkan pasien untuk memegang bengkok di bawah telinga yang akan
dibersihkan dan minta pasien untuk miring ke sisi telinga tersebut
7. Salah satu tangan petugas memegang daun telinga pasien lalu tarik ke
atas dan sedikit ke belakang, tangan yang lain memegang spuit berisikan
air hangat yang akan disemprotkan
8. Ujung spuit diletakkan di muka lubang telinga tersebut tetapi jangan
sampai menutupnya
9. Lakukan penyemprotan pada sisi atas lubang telinga dengan aliran yang
agak deras namun secara hati-hati, cairan yang keluar dari lubang
telinga akan ditampung dengan bengkok
10. Penyemprotan harus dilakukan beberapa kali sampai rongga telinga
bersih
11. Lakukan pemeriksaan bila telinga pasien sudah bersih dan
menggunakan senter
12. Bila sudah bersih keringkan lubang telinga dengan kapas dan pada
daerah sekitar telinga bersihkan dengan handuk
13. Pasien dirapikan kembali
14. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
15. Petugas mencuci tangan
16. Mencatat tindakan di buku register
17. Pasien diperbolehkan pulang

7. Diagram Alir

Mencuci tangan dan Petugas


memakai handscond melakukan
serta menyiapkan alat tindakan spooling

Merapikan
Mendokumentasikan
pasien dan
kedalam register
membereskan
tindakan.
alat

Selesai

8. Unit Terkait Poli umum


Poli prioritas
Ruang tindakan
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Perubahan Dirubah
1 Format SOP Kop/Heading
Perbaikan diagram alir 29 agustus 2019
2 Diagram alir menggunakan diagram
makro

PENANGANAN EKSTRAKSI KUKU


No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Tindakan pengangkatan kuku secara sengaja yang disebabkan oleh benda
tumpul ataupun tajam.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
ekstrasi kuku, agar dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Spuit
2. Bisturi
3. Klem lurus
4. Bengkok/nierbekken
5. Pinset anatomis
6. Klem penjepit
Bahan :
1. Kasa steril.
2. Verban (Roll Gauze)
3. Handscond steril
4. Salep antibiotic
5. Cairan NaCl 0,9 %

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas menyiapkan alat
3. Pasien dipersilahkan masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan pada pasien
dan minta persetujuan pasien atau keluarga pasien
5. Petugas memakai handscoen
6. Lakukan anestesi lokal pada jari yang bersangkutan (sebaiknya
lakukan anestesi blok). Lalu tes bila anestesi sudah efektif dengan
menjepit jari yang bersangkutan dengan klem, bila sudah tidak terasa
sakit ekstrasi kuku dapat dilakukan Insisi kulit yang menutupi
kutikula kuku ukuran 1 – 2 mm lalu tarik kuku menggunakan klem
secara hati-hati dan perlahan lepaskan dari dasar kuku, periksa
kembali bila matriks kuku terangkat/terbuang
7. Bersihkan kotoran keratonik dari dasar kuku dan daerah sekitar jari
yang bersangkutan dengan NaCl 0,9% lalu keringkan dengan kasa
kering
8. Berikan salep antibiotik pada kuku yang terpapar lalu tutup dengan
kasa steril dan kering kemudian balut dengan verban (roll gauze)
9. Pasien dirapikan kembali
10. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semu
11. Petugas mencuci tangan
12. Petugas mencatat tindakan di buku register
13. Selesai
7. Diagram Alir
Petugas menyiapkan Petugas memberikan hal-
alat dan memakai hal yang akan dilakukan
handscond dan memberikan
infoconsent persetujuan

Petugas Petugas melakukan


mengangkat/ anastesi blok pada jari
mencabut kuku yang bersangkutan

Berikan salep Mendokumentasikan ke


antibiotic dan tutup dalam buku register
dengan kasa steril lalu tindakan
verban

Selesai

8. Unit Terkait Unit rekam medik


Poli umum
Poli prioritas
Apotik
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Perubahan Dirubah
1 Format SOP Kop /Healing
Perbaikan diagram alir 29 agustus 2019
2 Diagram alir menggunakan diagram
makro

PENANGANAN PERAWATAN LUKA


LAMA

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Tindakan perawatan luka agar dapat mencegah terjadinya infeksi sehingga
proses penyembuhan barlangsung secara optimal
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan perawatan
luka, agar dapat dilakukan secara tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Pinset chirurgis
2. Gunting jaringan
3. Bengkok /nierbekken
Bahan :
1. Kasa steril
2. Cairan NaCl 0,9%
3. Rivanol/cairan antibiotik
4. Handscoen
5. Plester/verban
6. Salep/bubuk antibiotik
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
3. Pasien dipersilahkan masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan pada pasien
5. Petugas memakai handscoen
6. Periksa keadaan luka pasien apakah besar dan berbau atau tidak
(lakukan anamnese pada pasien tentang luka yang didapatnya)
7. Bersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9% dan kasa, lakukan satu arah
dari dalam ke luar dan berulang hingga bersih
8. Gunakan pinset chirurgis dan gunting jaringan untuk mengangkat
jaringan mati pada luka lalu buang di bengkok
9. Setelah bersih, kompres luka dengan cairan rivanol atau cairan
antibiotik selama 2 menit
10.Berikan salep/bubuk antibiotik pada dasar luka sampai menutupi
luka lalu tutup dengan kasa steril dan kering, plester atau verban luka
secara rapi.
11.Pasien dirapikan kembali peralatan dibereskan, dibersihkan dan
dikembalikan ke tempat semula petugas mencuci tangan dan
mencatat tindakan di buku register
12.Pasien diperbolehkan pulang

7. Diagram Alir
Mencuci tangan dan memeriksa keadaan
menyiapkan alat luka & melakukan
anamnese keadaan luka
yg did pt pasien

Mencuci tangan dan


mencatat dalam buku
register tindakan.
Bersihkan luka &
angkat jaringan mati
pd luka hingga bersih

Selesai

8. Unit Terkait Poli umum


Unit rekam medic
Poli prioritas
Apotik
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop/Healing
Digram alir Perbaikan diagram alir 29 agustus 2019
2 mengunakan diagram
makro

PENANGANAN PERAWATAN
LUKA BARU

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan


2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
perawatan luka, agar dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Pinset anatomi
2. Gunting jaringan
3. Nierbekken
4. Pingset sirurgis
5. Pinset anatomis
Bahan :
1. Kasa steril
2. Cairan NaCl 0,9%
3. Cairan Bethadine 10%
4. Handscoen
5. Plester/verban

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas menyiapkan alat
3. Pasien dipersilahkan masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
(berbaring atau duduk)
4. Berikan penjelasan kepada pasien tentang hal-hal yang akan
dilakukan pada pasien
5. Petugas memakai handscoen, bersihkan luka dan daerah sekitarnya
dengan cairan NaCl 0,9%. Irigasi sebanyak-banyaknya untuk
membuang benda asing yang terdapat pada luka dan sekitarnya,
gunakan kapas untuk membantu mengeluarkan kotoran pada luka
6. Bila luka tersebut sangat kotor, gunakan cairan H 2O2 yang telah
diopplosing dengan cairan NaCl 0,9%
7. Bila terdapat tepian luka compang-camping sebaiknya dibuang
dengan menggunakan gunting jaringan dan pinset anatomi, lalu buang
semua kotoran di bengkok
8. Setelah selesai, bersihkan kembali dengan kapas yang sudah dibasahi
cairan NaCl 0,9% lalu keringkan dengan kasa kering
9. Oleskan Bethadine 10% pada luka lalu tutup dengan kasa steril dan
kering
10.Plester atau balut luka dengan verban secara rapi
11.Pasien dirapikan kembali
12.Peralatan dibereskan kembali, dibersihkan dan dikembalikan ke
tempat semula
13.Petugas mencuci tangan
14.Mencatat tindakan di buku register
15. Pasien diperbolehkan pulang
7. Diagram Alir
Persiapan alat Membersihkan Menutup luka
dan bahan daerah luka dan dengan kassa
sekitarnya steril

Mencatat dalam
Selesai
bukun register
tindaakan
8. Unit Terkait Apotik
Poli umum
Poli prioritas
Ruag tindakan
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop / Heading
Diagram alir Perbaikan diagram alir 29 agustus 2019
2 mengunakan diagram
makro

PENANGANAN MENGGANTI BALUTAN

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Tindakan untuk mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka
sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
mengganti verban, agar dapat dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
1. Pinset anatomi
2. Nierbeken
3. Gunting tumpul
Bahan :
1. Kasa steril
2. Bethadine 10%
3. Plester/verban
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan alat
3. Pasien dipersilahkan masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan terhadap pasien
5. Buka balutan luka lama, buang ke bengkok. Bersihkan daerah sekitar
luka dan bekas plester dengan semprotan alkohol 70% , lakukan satu
arah dari dalam ke luar
6. Setelah bersih, oleskan Bethadine pada luka lalu tutup dengan kasa steril
dan kering menggunakan pinset kemudian plester/balut dengan verban
7. Pasien dirapikan kembali
8. Buang kasa kotor di tempat sampah yang telah disediakan, peralatan
dibersihkan dan dikembalikan ke tempat semula
9. Petugas mencuci tangan
10. Mencatat tindakan di buku register
11. Pasien diperbolehkan pulang
7. Diagram Alir
Buka balutan lama
Menyiapkan alat
menggunakan sempotan
dan bahan
alcohol 70 % lalu
bersihkan daerah luka

Selesai
Balut kembali
menggunakan kassa steril
dan plester

8. Unit Terkait Poli umum


Poli prioritas
Ruang tindakan
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Tgl mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan 1 Format SOP Kop /Healing
Diagram alir Perbaikan diagramalir 29 agustus 2019
2 mengunakan diagram
makro
SUNTIKAN INTRA MUSKULAR
No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart M.Katuwu,SKM


NIP. 19710305199703 1 005
BETELEME

1. Pengertian Tindakan memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot


2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melaksanakan tindakan
pemberian injeksi/menyuntik secara IM (Intra Muskular), agar dapat
dilaksanakan dengan tepat dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
Spuit 3cc,5 cc
Bahan :
1. Kapas
2. Alcohol 70 %
3. Obat sesuai resep instruksi

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas menyiapkan alat
3. Persilahkan pasien masuk dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
4. Berikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan pada pasien
5. Bacalah daftar obat pasien yang menunjukkan jenis obat dan cara
pemberiannya
6. Ambil spuit dan isi dengan obat sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan bila pemberian obat vial sebaiknya karet penutup botol
didesinfeksi terlebih dahulu lalu masukkan Aquadest sebagai opplosing
sesuai dengan kebutuhan, bila pemberian obat ampul, buka kepala
ampul memakai gergaji ampul.
7. Jika pemberian obat injeksi secara IM dilakukan pada otot bokong maka
terlebih dahulu lakukan pengukuran 1/3 sias (1/3 Spina Illica Anterior
Superior) dan ½ Sipi (Spina Illica Posterior Interior)
8. Desinfektan permukaan kulit di daerah yang bersangkutan dengan kapas
alkohol lalu buka penutup jarum dan tusukkan jarum tegak lurus (90 o)
pada permukaan kulit
9. Sebelum menyuntik lakukan aspirasi terlebih dahulu, bila ada darah
pindahkan posisi ujung jarum lalu aspirasi kembali jika tidak ada darah
yang teraspirasi maka obat dapat dimasukkan secara perlahan-lahan
10. Setelah semua obat masuk cabut jarum dengan cepat dan bekas tusukan
jarum ditekan dengan kapas alkohol
11. Tutup kembali ujung jarum dan pisahkan dari badan spuit. Jarum
sebaiknya dibuang pada tempat yang telah disediakan (gunanya untuk
mencegah terjadinya kontaminasi)
12. Pasien dirapikan kembali
13. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
14. Petugas mencuci tangan
15. Petugas mencatat tindakan di buku register
16. Pasien diperbolehkan pulang.
7. Diagram Alir
Mencuci tangan dan Mengukur daerah tempat
menyiapkan alat penyutikan IM dan desinfectan
dan bahan lalu suntikan obat dengan 90
derajad arah jarum ttp sebelumny
aspirasi terdahulu

Selesai Catat ke dalam buku


register tindakan

8. Unit Terkait Unit rekam medic


Poli umum
Poli porioritas
Apotik
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop/Healing
Diagram alir Perbaikan diagramalir 29 agutus 2019
2 mengunakan diagram
makro

PENCATATAN DAN PELAPORAN


No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart


BETELEME M.Katuwu,SKM
NIP. 19710305199703 1
005
1. Pengertian Adalah suatu proses pencatatan dan pelaporan untuk dijadikan dasar dalam
pengumpulan data untuk memudahkan pembuatan laporan bulanan
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk menyusun laporan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
Buku register
Pulpen
Bahan : _
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima blangko rujukan antar unit
2. Petugas melakukan tindaka sesuai intruksi rujukan antar unit
3. Setelah melakukan tindakan,petugas mencatat dalam buku register
tindakan
4. Selesai
7. Diagram Alir
Menerima Melakuka Mencatat
blangko rujukan tindakan sesuai dalam buku
antar unit instruksi register

selesai

8. Unit Terkait Unit rekam medic


Poli umum
Poli prioritas
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Historis Dirubah
Perubahan 1 Format SOP Kop /Heading
Diagram alir Perbaikan diagramalir 29 agustus 2019
2 mengunakan diagram
makro

RUJUKAN DARI UNIT PENGOBATAN


UMUM

No.Dokumen :
SOP No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS Yapen Mart


BETELEME M.Katuwu,SKM
NIP. 19710305199703 1
005
1. Pengertian Rujukan adalah suatu cara untuk melakukan perawatan lanjutan yang
memerlukan persetujuan dari dokter dan secara ideal perawat meminta klien
berpartisipasi dalam proses tersebut
2. Tujuan Agar pelayanan pada pasien dapat berjalan lancar dan optimal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ……………. tentang pemberian pelayanan klinis

4. Referensi
5. Alat dan Bahan Alat :
Bahan :
Blangko rujuikan anatar unit

6. Langkah-langkah 1. Menerima rujukan dari Unit Pengobatan Umum dan unit prioritas
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat sesuai anjuran dalam rujukan
4. Memanggil pasien dan mempersilahkan masuk dengan ramah
5. Melayani pasien (melakukan tindakan sesuai anjuran)
6. Pasien keluar
7. Membersihkan dan merapikan kembali alat yang digunakan
8. Mencuci tangan
9. Mencatat tindakan yang dilakukan pada status pasien

10. Selesai
7. Diagram Alir
Menerima rujuka Menyiapkan alat
antar unit dan bahan

Selesai Melakukan
tindakan sesuai
instruksi

8. Unit Terkait Poli umum


Poli prioritas

9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Yang Tgl mulai diberlakukan
No Isi Perubahan
Perubahan Dirubah
1 Format SOP Kop / Healing
Diagram alir Perbaikan diagramalir 29 agustus 2019
2 mengunakan diagram
makro

Anda mungkin juga menyukai