dikembangkan oleh para animator dari Walt Disney Studios dan cara penerapan di
dalam animasi:
Squash and Stretch (Memperluas dan Menyempitkan)
Prinsip ini mengacu pada perubahan bentuk objek ketika mengalami gerakan atau
tekanan, dengan memperluas atau menyempitkan bentuknya. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter melompat, maka perlu memberikan efek Squash and
Stretch agar gerakannya terlihat lebih elastis dan natural.
Anticipation (Persiapan)
Prinsip ini mengacu pada gerakan yang dilakukan sebelum gerakan utama untuk
mempersiapkan penonton terhadap gerakan yang akan datang. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter yang akan melempar bola, maka perlu memberikan
gerakan Anticipation seperti mengangkat tangan terlebih dahulu sebelum melempar
bola.
Staging (Pemandangan)
Prinsip ini mengacu pada cara penyajian objek dalam animasi agar mudah dipahami
oleh penonton. Contohnya, ketika membuat animasi tarian, maka perlu
menempatkan objek dan karakter di tempat yang tepat untuk memberikan fokus pada
gerakan tari.
Straight Ahead Action and Pose to Pose (Aksi Langsung dan Posisi ke Posisi)
Prinsip ini mengacu pada teknik pembuatan animasi, yang dapat dilakukan dengan
membuat gerakan dari awal hingga akhir secara berurutan (Straight Ahead Action),
atau membuat beberapa posisi penting terlebih dahulu kemudian mengisi gerakan di
antara posisi tersebut (Pose to Pose).
Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Lanjutan dan Tumpang Tindih)
Prinsip ini mengacu pada gerakan tambahan yang terjadi setelah gerakan utama dan
bagian dari objek yang masih bergerak meskipun gerakan utama sudah berhenti.
Contohnya, ketika membuat animasi rambut yang tertiup angin, maka perlu
memberikan efek Follow Through dan Overlapping pada rambut agar terlihat lebih
natural.
Squash and Stretch dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk memberikan efek
gerakan elastis pada objek-objek yang muncul dalam animasi. Contohnya, ketika kita
membuat animasi logo yang melompat-lompat di layar, kita bisa memberikan efek Squash
and Stretch pada logo agar gerakan melompatnya terlihat lebih dinamis dan dramatis.
Anticipation
Follow Through dan Overlapping dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk
menciptakan efek gerakan yang lebih halus dan natural. Contohnya, ketika kita membuat
animasi yang menunjukkan jatuhnya bola, kita bisa menggunakan prinsip Follow Through
dan Overlapping dengan memberikan gerakan yang terus berlanjut pada ekor bola setelah
bola tersebut menyentuh tanah.
Slow In dan Slow Out dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk memberikan
efek gerakan yang lebih halus dan natural pada objek-objek yang muncul dalam animasi.
Contohnya, ketika kita membuat animasi teks yang muncul di layar, kita bisa menggunakan
prinsip Slow In dan Slow Out dengan memberikan sedikit delay pada awal dan akhir gerakan
teks agar gerakan tersebut terlihat lebih alami dan tidak terlalu tiba-tiba.
Secondary Action
Secondary Action dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk menambahkan
gerakan yang lebih detail pada objek-objek yang muncul dalam animasi. Contohnya, ketika
kita membuat animasi yang menunjukkan sebuah objek yang bergerak ke arah kanan, kita
bisa menambahkan beberapa gerakan kecil pada objek tersebut, seperti getaran atau
goyangan kecil, untuk memberikan kesan gerakan yang lebih hidup dan natural.