Anda di halaman 1dari 3

Berikut ini adalah 12 prinsip dasar animasi (12 Basic Principles of Animation) yang

dikembangkan oleh para animator dari Walt Disney Studios dan cara penerapan di
dalam animasi:
Squash and Stretch (Memperluas dan Menyempitkan)
Prinsip ini mengacu pada perubahan bentuk objek ketika mengalami gerakan atau
tekanan, dengan memperluas atau menyempitkan bentuknya. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter melompat, maka perlu memberikan efek Squash and
Stretch agar gerakannya terlihat lebih elastis dan natural.
Anticipation (Persiapan)
Prinsip ini mengacu pada gerakan yang dilakukan sebelum gerakan utama untuk
mempersiapkan penonton terhadap gerakan yang akan datang. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter yang akan melempar bola, maka perlu memberikan
gerakan Anticipation seperti mengangkat tangan terlebih dahulu sebelum melempar
bola.
Staging (Pemandangan)
Prinsip ini mengacu pada cara penyajian objek dalam animasi agar mudah dipahami
oleh penonton. Contohnya, ketika membuat animasi tarian, maka perlu
menempatkan objek dan karakter di tempat yang tepat untuk memberikan fokus pada
gerakan tari.
Straight Ahead Action and Pose to Pose (Aksi Langsung dan Posisi ke Posisi)
Prinsip ini mengacu pada teknik pembuatan animasi, yang dapat dilakukan dengan
membuat gerakan dari awal hingga akhir secara berurutan (Straight Ahead Action),
atau membuat beberapa posisi penting terlebih dahulu kemudian mengisi gerakan di
antara posisi tersebut (Pose to Pose).
Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Lanjutan dan Tumpang Tindih)
Prinsip ini mengacu pada gerakan tambahan yang terjadi setelah gerakan utama dan
bagian dari objek yang masih bergerak meskipun gerakan utama sudah berhenti.
Contohnya, ketika membuat animasi rambut yang tertiup angin, maka perlu
memberikan efek Follow Through dan Overlapping pada rambut agar terlihat lebih
natural.

Slow In and Slow Out (Lambat Masuk dan Keluar)


Prinsip ini mengacu pada cara penyajian gerakan dalam animasi, dengan
memberikan efek lambat masuk dan keluar pada gerakan. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter berlari, maka perlu memberikan efek Slow In dan Slow Out
pada gerakan lari agar terlihat lebih natural.
Arcs (Busur)
Prinsip ini mengacu pada gerakan yang dilakukan dengan mengikuti bentuk busur
yang alami. Contohnya, ketika membuat animasi karakter menendang bola, maka
gerakan kaki harus mengikuti bentuk busur yang alami.
Secondary Action (Aksi Tambahan)
Prinsip ini mengacu pada gerakan tambahan pada bagian yang tidak langsung terlibat
dalam gerakan utama, namun tetap memberikan kesan realistis pada animasi.
Contohnya, ketika membuat animasi karakter yang berbicara, maka gerakan tangan
atau ekspresi wajah juga perlu diperhatikan agar terlihat lebih natural.
Timing (Waktu)
Prinsip ini mengacu pada durasi waktu yang dibutuhkan oleh sebuah gerakan dalam
animasi. Contohnya, ketika membuat animasi karakter yang berjalan, maka perlu
memperhatikan durasi waktu yang dibutuhkan oleh gerakan kaki, lengan, dan tubuh
agar terlihat natural.
Exaggeration (Pengeksageran)
Prinsip ini mengacu pada cara menyajikan gerakan dengan pengeksageran pada
elemen tertentu untuk memperjelas aksi atau emosi karakter. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter sedang terkejut, maka ekspresi wajah dan gerakan
tubuhnya perlu diperbesar untuk memperjelas emosi yang ingin disampaikan.
Solid Drawing (Gambaran Solid)
Prinsip ini mengacu pada cara menggambar objek dengan volume dan kedalaman
untuk memberikan kesan objek yang nyata dalam animasi. Contohnya, ketika
membuat animasi karakter yang berputar, maka perlu memberikan efek volume pada
karakter agar terlihat lebih nyata.
Appeal (Daya Tarik)
Prinsip ini mengacu pada cara membuat animasi yang menarik dan memikat
penonton. Contohnya, ketika membuat animasi karakter, maka karakter tersebut
harus memiliki ciri khas atau gaya yang unik agar terlihat menarik bagi penonton.
Setiap prinsip dasar animasi ini dapat diterapkan dalam berbagai macam jenis
animasi, baik itu animasi kartun, film animasi, animasi 3D, maupun animasi stop-
motion. Kombinasi dari beberapa prinsip dasar ini akan membantu para animator
dalam menciptakan animasi yang lebih hidup dan menarik bagi penonton.
Prinsip animasi dalam animasi motion graphics:
Squash and Stretch

Squash and Stretch dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk memberikan efek
gerakan elastis pada objek-objek yang muncul dalam animasi. Contohnya, ketika kita
membuat animasi logo yang melompat-lompat di layar, kita bisa memberikan efek Squash
and Stretch pada logo agar gerakan melompatnya terlihat lebih dinamis dan dramatis.

Anticipation

Anticipation dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk mempersiapkan


penonton terhadap gerakan yang akan terjadi selanjutnya. Contohnya, ketika kita membuat
animasi yang menunjukkan penekanan tombol, kita bisa menggunakan prinsip Anticipation
dengan memberikan sedikit delay sebelum tombol ditekan, agar penonton bisa
memperhatikan gerakan tersebut dengan lebih baik.

Follow Through dan Overlapping

Follow Through dan Overlapping dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk
menciptakan efek gerakan yang lebih halus dan natural. Contohnya, ketika kita membuat
animasi yang menunjukkan jatuhnya bola, kita bisa menggunakan prinsip Follow Through
dan Overlapping dengan memberikan gerakan yang terus berlanjut pada ekor bola setelah
bola tersebut menyentuh tanah.

Slow In dan Slow Out

Slow In dan Slow Out dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk memberikan
efek gerakan yang lebih halus dan natural pada objek-objek yang muncul dalam animasi.
Contohnya, ketika kita membuat animasi teks yang muncul di layar, kita bisa menggunakan
prinsip Slow In dan Slow Out dengan memberikan sedikit delay pada awal dan akhir gerakan
teks agar gerakan tersebut terlihat lebih alami dan tidak terlalu tiba-tiba.

Secondary Action

Secondary Action dapat digunakan dalam animasi motion graphics untuk menambahkan
gerakan yang lebih detail pada objek-objek yang muncul dalam animasi. Contohnya, ketika
kita membuat animasi yang menunjukkan sebuah objek yang bergerak ke arah kanan, kita
bisa menambahkan beberapa gerakan kecil pada objek tersebut, seperti getaran atau
goyangan kecil, untuk memberikan kesan gerakan yang lebih hidup dan natural.

Anda mungkin juga menyukai