Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN SURVEY BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

UPT PUSKESMAS SUSUT II

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI


DINAS KESEHATAN
TAHUN
BAB I
PENDAHULUAN

Semua pelayanan kesehatan mempunyai budaya kerja masing-masing. Biasanya budaya


kerja yang ada pada suatu pelayanan kesehatan dapat langsung dirasakan setelah masuk
kedalamnya. Sebagai contoh Ketika masuk ke salah satu unit di puskesmas, maka akan dapat
dinilai apakah petugasnya ramah, siap membantu, pelayanannya cepat,dll.
Secara umum budaya keselamatan pasien dapat didefinisikan sebagai pola terpadu
perilaku seorang individu dan suatu organisasi yang berorientasi pada nilai- nilai dan asumsi
dasar yang terus menerus berupaya meminimalkan kejadian- kejadian yang tidak diharapkan
karena dapat membahayakan pasien.
Budaya keselamatan pasien adalah produk dari nilai, sikap, kompetensi dan pola
perilaku individu dan kelompok yang menentukan komitmen, style dan kemampuan suatu
pelayanan kesehatan terhadap program keselamatan pasien. Jika suatu pelayanan kesehatan
tidak mempunyai budaya keselamatan pasien maka kecelakaan bisa terjadi akibat dari
kesalahan laten, gangguan psikologis dan fisiologis pada staf, penurunan produktivitas,
berkurangnya kepuasan pasien dan dapat menimbulkan konflik internal.
Budaya keselamatan pasien merupakan suatu kondisi dimana budaya pelayanan
kesehatan mendukung dan mempromosikan keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien
merujuk pada keyakinan, nilai dan norma-norma yang ditunjukkan oleh praktisi pelayanan
Kesehatan dan staf lain dalam suatu pelayanan kesehatan yang dapat mempengaruhi tindakan
dan sikapnya. Budaya keselamatan pasien merupakan sesuatu yang bisa diukur dengan cara
menghargai apa yang dilakukan oleh pegawai, dukungan yang diberikan dan penerimaan dari
suatu pelayanan Kesehatan terhadap sesuatu yang terkait dengan keselamatan pasien.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan dalam Penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
B. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel: Budaya Keselamatan Pasien adalah Suatu pola keyakinan, nilai-nilai


perilaku, norma-norma yang disepakati/diterima yang tercermin dari keinginan
organisasi untuk belajar dari kesalahan

Metode analisis yang digunakan: deskriptif

C. Subyek Penelitian
1) Sampel
Sampel penelitian adalah staf dari UPT Puskesmas Susut II
2) Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan seluruh unit yang ada UPT Puskesmas Susut II
3) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian menggunakan kuisioner yang menggunakan aplikasi
dari google form yang sudah dibuat.

E. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan table
silang.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Demografi Responden
Dari hasil survey jumlah responden jenis profesi yakni terdiri dokter umum 4
orang, bidan 11 orang, apoteker 1 orang, asisten apoteker 1 orang, analis laboratorium
1 orang, perawat 8 orang, tenaga penyuluh kesehatan 2 orang. Berdasarkan data
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Profesi
11

2
1 1 1

Dokter umumbidan apotekerasisten aptanalis labperawatpenyuluh


kesehatan

Profesi

Gambar 1. Diagram profesi pada UPT Puskesmas Susut II

Berdasarkan lama bekerja di puskesmas dibagi kedalam kurang dari 5 tahun dan
lebih dari 5 tahun bekerja dengan gambaran sebagai berikut.

Lama Bekerja
16
12

< 5 tahun > 5 tahun

presentase

Gambar 2. Kategori lama bekerja pada UPT Puskesmas Susut II


B. Hasil Survey Budaya Keselamatan
Dari hasil survey yang telah dilakukan untuk menilai 12 dimensi budaya keselamatan
yaitu dimensi keterbukaan komunikasi, umpan balik dan komunikasi tentang
kesehatan, frekuensi laporan kejadian, respon tidak menghukum terhadap terjadinya
eror, pembelajaran organisasi dan perbaikan terus menerus, persepsi keselamatan
secara umum, staffing, ekspektasi dan kegiatan supervisor/manajer yang mendukung
keselamatan, dan teamwork antar unit.

1. Keterbukaan Komunikasi

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Karyawan di unit kami bebas 0 1 27 28
berbicara jika melihat sesuatu
yang dapat berdampak negatif 0% 3,6% 96,4% 100%
pada pelayanan pasien
2 Karyawan di unit kami merasa 4 6 18 28
bebas untuk mempertanyakan
keputusan atau tindakan yang 14,3% 21,4% 64,3% 100%
diambil oleh atasannya
3 Karyawan di unit kami takut 20 5 3 28
bertanya jika terjadi hal yang
kelihatannya tidak benar 74,1 % 17,9 % 10,7 % 100%

Pada aspek keterbukaan informasi rerata responden memiliki respon positif dengan hasil
78,3 %. Berdasarkan hasil survey, dapat dijelaskan bahwa staff bebas mengungkapkan
pendapat, bebas bertanya tentang keputusan atau tindakanyan akan diambil, namun
kemungkinan masih merasa takut untuk bertanya ketika mengetahui ada yang tidak tepat
dalam pelayanan pasien. Hal ini menggambarkan staf melakukan komunikasi terbuka dalam
melaksanakan pelayanan kepada pasien.

2. Umpan Balik dan Komunikasi Tentang Kesehatan

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Karyawan di unit kami mendapat 0 7 21 28
umpan balik mengenai perubahan
yang dilaksanakan atas dasar 0 25% 71,4% 100
hasil
laporan insiden
2 Karyawan di unit kami mendapat 1 4 23 28
informasi mengenai insiden yang
terjadi di unit ini 3,6% 14,3% 82,1% 100%

3 Di unit kami, didiskusikan cara 1 4 23 28


untuk mencegah agar insiden
tidak terulang 3,6% 14,3% 82,1% 100%

Pada aspek umpan balik dan komunikasi tentang kesehatan rerata responden memiliki
respon positif dengan hasil 78,3 %. Berdasarkan hasil survey, umpan balik dan komunikasi
terhadap kesalahan merupakan hal yang terpenting setelah dilakukannya pelaporan insiden
keselamatan pasien. Salah satu dari prinsip inti dalam pelaporan kejadian adalah pelaporan
hanya bisa memberi manfaat apabila direspon secara konstruktif. Paling tidak terdapat umpan
balik dari analisis temuan. Umpan balik dari organisasi dan rekan satu tim merupakan bentuk
dari pembelajaran organisasi. Salah satu bentuk hambatan dalam sistem pelaporan kejadian
diantaranya adalah kurangnya umpan balik dari laporan kejadian. Adanya umpan balik dari
kejadian yang dilaporkan diharapkan dapat memberi tindakan perbaikan pada sistem
keselamatan pasien yang telah berjalan.

3. Frekuensi Laporan Kejadian

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Bila terjadi kesalahan tetapi 3 11 14 28
sempat diketahui dan dikoreksi
sebelum berdampak pada pasien, 10,7% 39,3% 50% 100
seberapa sering hal ini
dilaporkan?
2 Bila terjadi kesalahan, tetapi tidak 5 13 10 28
berpotensi mencederai pasien,
seberapa sering hal ini 17,9 46,6 35,7 100
dilaporkan?
3 Bila terjadi kesalahan yang dapat 5 12 11 28
mencederai pasien tetapi ternyata
tidak terjadi cedera, seberapa 17,9 42,9 39,2 100
sering hal ini
dilaporkan?

Pada aspek umpan balik dan komunikasi tentang kesehatan rerata responden memiliki respon
positif dengan hasil 42,4 %. Berdasarkan hasil survey, Hambatan yang terjadi adalah pada
pelaporan diantaranya perasaan takut akan disalahkan, perasaan kegagalan, takut akan
hukuman, kebingungan dalam bentuk pelaporan, kurang kepercayaan dari organisasi, kurang
menyadari keuntungan dari pelaporan.
Staf akan membuat pelaporan jika merasa aman apabila pembuat laporan tidak akan
menerima hukuman.

4. Respon Tidak menghukum terhadap terjadinya error

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Karyawan di unit kami sering 21 5 2 28
merasa bahwa kesalahan yang
mereka lakukan digunakan 75 17,9 7,1 100
untuk menyalahkan mereka
2 Bila unit kami melaporkan suatu 19 7 2 28
insiden, yang dibicarakan adalah
pelakunya bukan masalahnya 67,9 25 7,1 100

3 Karyawan merasa khawatir 12 5 11 28


kesalahan yang mereka buat akan
dicatat di berkas pribadi 42,9 17,9 39,8 100
mereka

Pada aspek respon tidak menghukum terhadap terjadinya eror rerata responden memiliki
respon positif dengan hasil 60,9%. Berdasarkan hasil survey, responden memiliki
kecenderungan untuk takut disalahkan, perasaan kegagalan, takut akan hukuman,
kebingungan dalam bentuk pelaporan, kurang kepercayaan dari organisasi, kurang menyadari
keuntungan dari pelaporan.
5. Pembelajaran organisasi-perbaikan terus menerus

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Di unit kami, kesalahan yang 1 3 24 28
terjadi digunakan untuk membuat
perubahan kearah yang positif 3,6 10,7 85,7 100

2 Sesudah membuat perubahan- 0 4 24 28


perubahan untuk
meningkatkan keselamatan 0 14,3 85,8 100
pasien, kita lakukan evaluasi
tentang efektivitasnya

Pada aspek pembelajaran organisasi rerata responden memiliki respon positif dengan hasil
85%. Berdasarkan hasil survey, responden memiliki kecenderungan untuk organisasi belajar
dari pengalaman sebelumnya dan mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi faktor
risiko terjadinya insiden sehingga dapat mengurangi atau mencegah insiden yan terjadi.
Hambatan atau kendala dalam pelaporan telah diidentifikasi sehingga proses pelaporan
insiden menjadi lebih mudah.
6. Persepsi keselamatan secara umum

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Unit kami tidak pernah 4 2 22 28
mengobarkan keselamtan pasien
untuk menyelesaikan 14,3 7,1 78,6 100
pekerjaan yang lebih banyak
2 Prosedur dan system di unit kami 2 6 20 28
sudah baik dalam mencegah
terjadinya eror 7,1 21,4 71,4 100

3 Hanya karena kebetulan saja bila 8 10 10 28


insiden yang lebih serius
tidak terjadi di unit kami 28,6 35,7 35,7 100
4 Di unit kami banyak masalah 21 4 3 28
keselamatan pasien 75 14,3 10,7 100

Pada aspek pembelajaran organisasi rerata responden memiliki respon positif dengan hasil
66,5%. Berdasarkan hasil survey, Persepsi adalah proses menginterpretasikan sensasi
sehingga membuat sensasi tersebut memiliki arti. Persepsi merupakan proses pengamatan
seseorang yang berasal dari komponen kondisi yang dipengaruhi oleh faktor pengalaman,
proses belajar, wawasan dan pengetahuan. Faktor yang mempengaruhi persepsi dapat berasal
dari pihak yang membentuk persepsi, dalam obyek atau target yang dipersepsikan atau dalam
konteks situasi dimana persepsi tersebut dibuat. Sesuai hasil survey diatas
komponenkomponen tersebut mempengaruhi dalam keselamatan pasien diantaranya
mencakup analisis risiko, pelaporan insiden dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden, dan umpan balik dari insiden. Hal tersebut menggambarkan bahwa staf memiliki
persepsi positif cukup sedang terhadap keselamatan pasien.
7. Staffing

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Unit kami memiliki cukup staf 3 7 18 28
untuk menangani beban kerja
yang berlebih 10,7 25 64,3 100

2 Karyawan di unit kami bekerja 5 14 9 28


dengan waktu yang lebih lama
dari normal untuk perawatan 17,8 50 32,6 100
pasien
3 Unit kami banyak 14 8 6 28
menggunakan tenaga melebihi
normal/tambahan untuk 50 28,6 21,5 100
kegiatan pelayanan pasien
4 19 8 1 28
Kami bekerja seolah-olah dalam 67,9 28,6 3,6 100
keadaan “krisis”, berusaha
bertindak berlebihan
dan terlalu cepat

Pada aspek staffing rerata responden memiliki respon positif dengan hasil 67%. Berdasarkan
hasil survey bahwa dimensi Staffing dapat diartikan Budaya keselamatan pasien dalam
kategori sedang, Hal ini kemungkinan disebabkan karena sumber daya manusia di rumah
sakit sebagai tenaga profesional pelaksana langsung pelayanan belum memenuhi kecukupan
baik kuantitas dan kualitas. Namun pelayanan tetap harus dilaksanakan secara optimal.
8. Ekspektasi dan kegiatan supervisor/manager yang
mendukung keselamatan

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Manajer/supervisor di unit kami 3 7 18 28
memberi pujian jika melihat
pekerjaan diselesaikan sesuai 10,7 25 64,3 100
prosedur keselamatan pasien
yang berlaku
2 Manajer/supervisor dengan serius 0 6 22 28
mempertimbangkan masukan staf
untuk meningkatkan keselamatan 0 21,4 78,6 100
pasien

3 Bila beban kerja tinggi 15 10 3 28


manajer/supervisor kami
meminta kami berkerja cepat 53,6 35,7 10,7 100
meski dengan mengambil jalan
pintas
4 Manajer/supervisor kami selalu 21 6 0 28
mengabaikan masalah 78,6 21,4 0 100
keselamatan pasien yang
terjadi berulang kali di unit kami

Pada aspek staffing rerata responden memiliki respon positif dengan hasil 77%. Pada
dimensi ini kepala unit yang memiliki wewenang dalam mengatur dan mengendalikan
kegiatan anggota dalam meyakinkan pelayanan yang aman bagi pasien. Hal tersebut dapat
disebabkan para manajer sebagai lini pertama memiliki peran kritis dalam mendukung
budaya keselamatan pasien dengan kepemimpinan efektif dalam menciptakan lingkungan
yang positif bagi keselamatan pasien.
Berdasarkan hasil survey, manajer telah memberikan dukungannya terhadap keselamatan
pasien dibuktikan dengan beberapa poin dalam kuesioner yang mendapat respon positif yang
tinggi diantaranya manajer dapat mendengar dan mepertimbangkan saran dari bawahannya
untuk meningkatkan keselamatan pasien. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari
kepemimpinan efektif dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi keselamatan pasien.
9. Teamwork dalam unit

Jawaban
No Aspek yang ditanyakan Respon Netral Respon Total
Negatif Positif Sampel
1 Karyawan di unit kami saling 0 1 27 28
mendukung
0 3,6 96,4 100

2 Bila unit kami ada pekerjaan yang 0 4 24 28


harus dilakukan dalam waktu
cepat, maka karyawan di unit 0 14,3 85,7 100
kami bekerja Bersama- sama
sebagai tim untuk menyelesaikan
perkerjaan
tersebut
3 Petugas di unit kami saling 1 2 25 28
menghargai
3,6 7,1 89,2 100
4 Bila salah satu area di unit kami 1 7 20 28
sangat sibuk, maka area lain 3,6 25 71,4 100
dari unit kami akan membantu

Pada aspek kerjasama rerata responden memiliki respon positif dengan hasil 85%. Pada
dimensi kerja sama dalam unit dapat diartikan bahwa budaya keselamatan pada dimensi kerja
sama dalam unit diketegorikan budaya kuat. Penurunan tersebut kemungkinan disebabkan
karena banyak anggota unit yang merupakan anggota baru dan harus melakukan penyesuaian
dengan rekan kerjanya, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan dalam kekompakan
dalam unit. Kerjasama dalam unit menunjukkan sejauh mana anggota suatu divisi kompak
dan bekerja sama dalam tim. Kerja sama didefinisikan sebagai kumpulan individu dengan
keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan Bersama.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Hasil dari survey budaya keselamatan pasien pada UPT Puskesmas Susut II adalah sebagai
berikut:
Tabel 1 hasil survey Budaya Keselamatan Pasien
Dimensi Budaya Keselamatan Pasien Hasil survey
1. Keterbukaan Komunikasi Respon positif 78%
2. Umpan Balik dan Komunikasi Respon positif 78%
Tentang Kesehatan
3. Frekuensi Laporan Kejadian respon positif 42,4 %
4. Respon Tidak menghukum respon positif 60,9%..
terhadap terjadinya error
5. Pembelajaran organisasi- respon positif 85%
perbaikan terus menerus
6. Persepsi keselamatan secara respon positif 66,5%.
umum
7. Staffing respon positif 67%
8. Ekspektasi dan kegiatan respon positif 77%.
supervisor/manager yang
mendukung keselamatan
9. Teamwork dalam unit respon positif 85%

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa beberapa dimensi budaya keselematan pasien
memerlukan peningkatan yaitu pada dimensi frekuensi laporan kejadian, persepsi
keselamatan secara umum dan staffing.

B. Saran:
Disarankan bagi UPT Puskesmas Susut II mempertahankan, mengembangkan program-
program keselamatan pasien yang telah berjalan dan memelihara budaya keselamatan pasien
yang telah berjalan serta melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan terhadap penerapan
budaya keselamatan pasien secara menyeluruh dengan didukung oleh kebijakan dan
mengaktualisasikan program keselamatan pasien yang terancang secara sistematis di semua
instalasi atau bidang secara berkesinambungan agar berjalan efektif dan efisien. Saran-saran
yang membangun dan dapat diterapkan dan dilaksanakan sebaiknya segera dapat
ditindaklanjuti.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I

Kuisioner Budaya Keselamatan Pasien


Kuisioner ini meminta pendapat anda mengenai isu keselamatan pasien, kejadian tidak
diinginkan (KTD), pelaporan kejadian di UPT Puskesmas Susut II.

A. Latar Belakang Responden


Isilah informasi di bawah ini. Untuk membantu menganalisis hasil kuisioner ini. Beri tanda
centang (√)
1. Berapa lama anda telah bekerja di puskesmas ini?

< 1 tahun 11 – 15 tahun

1 – 5 tahun 16 – 20 tahun

6 – 10 tahun > 21 tahun

2. Berapa lama anda telah bekerja di bagian anda ?

< 1 tahun 11 – 15 tahun

1 – 5 tahun 16 – 20 tahun

6 – 10 tahun > 21 tahun

3. Biasanya berapa jam anda bekerja di setiap minggunya ini (jam/minggu) ?

< 20 jam 60 – 79 jam

20 – 39 jam 80 – 99 jam

40 – 59 jam > 100 jam

4. Apa posisi anda di puskesmas ? (Sebutkan )


5. Apakah pekerjaan anda langsung berhubungan dengan pasien ?
YA TIDAK

B. Dimensi Budaya Keselamatan Pasien

1. Keterbukaan Komunikasi

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kami akan melakukan timbal


balik / evaluasi terhadap kasus
yang dilaporkan

2. Staf bebas berbicara Ketika


melihat sesuatu yang
berdampak negative bagi
pasien

3. Staf merasa bebas untuk bertanya


kepada mereka yang lebih tinggi
jabatannya guna mengambil
keputusan atau tindakan

4. Di bagian ini kami berdiskusi


bagaimana caranya mencegah
kesalahan agar tidak terulang lagi

5. Staf tidak takut untuk bertanya


Ketika sesuatu terlihat tidak
wajar

6. Staf tidak takut melaporkan saat ia


mendapatkan perilaku yang tidak
layak sepeti kata-kata yang
merendahkan/menyinggung
perasaan sesame staf

7. Staf tidak takut melaporkan saat ia


mendapat perilaku yang
mengganggu seperti
mengintimidasi di depan pasien/
dimarahi staf klinis lain di depan
pasien
8. Staf tidak takut melaporkan
apabila ia mendapatkan
pelecehan terkait dengan ras,
agama, suku atau gender

9. Staf tidak takut melaporkan


apabila ia mendapatkan
pelecehan seksual

2. Umpan Balik dan Komunikasi Tentang Kesalahan yang Terjadi

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Umpan balik tentang perubahan


diberikan sesuai dengan laporan
insiden

2. Kami diinformasikan hal-hal


mengenai kesalahan yang terjadi

3. Cara untuk mencegah insiden


terjadi dibahas di unit

3. Frekuensi Pelaporan Kejadian

Di bagian anda bekerja ketika terjadi suatu kesalahan, seberapa seringkah kasus itu
dilaporkan

No. Pernyataan Tidak Jarang Kadang Hampir Selalu


Pernah Selalu

1. Ketika kesalahan terjadi, tetapi


telah diketahui dan telah
diperbaiki sebelum sampai pada
pasien ( kejadian nyaris cidera )
seberapa seringkah hal tersebut
dilaporkan

2. Ketika kesalahan terjadi, tetapi


tidak berpotensi
membahayakan pasien ( kejadian
tidak cidera ) seberapa
seringkah
dilaporkan ?
3. Ketika kesalahan terjadi
membahayakan pasien,
seberapa seringkah hal tersebut
dilaporkan ?

4. Dukungan Puskesmas Untuk Keselamatan Pasien

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Pihak puskesmas
mengembangkan budaya kerja
yang selalu mempromosikan
keselamatan pasien

2. Keselamatan pasien tidak pernah


dikorbankan untuk menyelesaikan
pekerjaan

3. Strategi manajemen a
menempatkan keselamatan pasien
yang paling utama

5. Respon Tidak Menghakimi Pada Kesalahan yang DIlakukan

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Regulasi serta lingkungan kerja


mendorong staf tidak takut
mendapatkan hukuman bila
membuat laporan tentang kejadian
tidak diharapkan dan kejadian
nyaris cidera

2. Staf merasa kesalahan yang ada


selalu diselesaikan secara bersama

3. Ketika ada pelaporan kasus


menjadi focus adalah individu
bukan pada masalahnya
4. Para staf takut jika kesalahan m
akan disimpan dalam file dok
puskesmas

6. Pembelajaran Berkelanjutan

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Setelah kami membuat perubahan


untuk meningkatkan keselamatan
pasien, kami selalu mengevaluasi
efektivitasnya

2. Di bagian ini kami berdiskusi


mengenai caranya mencegah
kesalahan agar tidak terulang lagi.

3. Kami selalu aktif guna meningk


keselamatan pasien

4. Kesalahan yang terjadi me


perubahan yang positif disini.

7. Persepsi Keseluruhan Mengenai Keselamatan Pasien

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Keselamatan pasien tidak pernah


dikorbankan untuk menyelesaikan
pekerjaan

2. Hanya sesekali saja kesalahan yang


berat / serius terjadi

3. Kami mempunyai masalah te


keselamatan pasien di bagian ini

4. Prosedur dan sistem di bagian ini


mencegah terjadinya kesalahan
Tolong berikan penilaian anda secara keseluruhan mengenai keselamatan pasien di bagian anda
bekerja. Silang salah satu jawaban anda.

C
A B D E
Dapat
Sempurna Baik Sedang Buruk
Diterima

Keterangan

Sempurna Ada program keselamatan pasien di


puskesmas dan unit anda, ada pelaporan
insiden keselamatan pasien di puskesma,
ada analisa dan tidak lanjut dari laporan

Baik Ada program keselamatan pasien di


puskesmas dan unit anda, ada pelaporan
insiden keselamatan pasien di puskesmas
yang terkodinir dengan baik

Dapat diterima Ada program keselamatan pasien di


puskesmas dan unit anda, ada pelaporan
insiden keselamatan pasien di puskesmas
tapi belum terkodinir dengan baik

Buruk Ada program keselamatan pasien di


puskesmas dan unit anda namun tidak ada
pelaporan insiden keselamatan pasien di
puskesmas

Sangat buruk Tidak ada program dan pelaporan


insiden keselamatan pasien

8. Stafing

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kami mempunyai jumlah staf yang


memadai untuk menanggulangi
pekerjaan yang ada
2. Staf di bagian ini akan bekerja lebih
lama dari jam kerja seharusnya demi
pelayanan pasien

3. Kami bekerja dengan pola “k banyak


bekerja dan harus cepat

4. Terkadang kami menggunakan pegawai


tambahan demi keselam pasien

5. Staf puskesmas mengetahui kegiatan


operasional pusk
beresiko tinggi dan bertekad
melaksanakan tugas dengan kon serta
aman

9. Harapan Kepala Puskesmas dan Tindakan yang dilakukan Untuk


Meningkatkan Keselamatan Pasien

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kepala Puskesmas saya senang Ketika dia


melihat pekerjaan yang sesuai prosedur
keselamatan pasien

2. Kepala Puskesmas saya sangat serius


dalam mempertimbangkan saran stafnya
guna peningkatan keselamatan pasien

3. Ketika tercipta suatu tekanan kepala


puskesmas mengin semua dilakukan
dengan walaupun itu berarti harus men
jalan pintas

4. Kepala Puskesmas selalu mem masalah


keselamatan pasien menerus
10. Kerjasama Lintas Unit

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Antar bagian di puskesmas tidak


terkoordinasi dengan baik

2. Adanya Kerjasama yang bai k antar unit di


puskesmas

3. Tidak menyenangkan jika b dengan


bagian lain di puskesma

4. Permasalahan sering muncul saling tukar


menukar informasi bagian

5. Bagian di puskesmas bekerjasama


untuk pelayanan t bagi pasien

6. Adanya kolaborasi yang baik ant klinis dengan


pimpinan untuk m
penyelesaian masalah kesela
Pasien

11. Kerjasama Dalam Unit

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kami saling mendukung satu sama


lainnya

2. Ketika ada pekerjaan yang butuh


diselesaikan cepat, kami
bekerjasama untuk
menyelesaikannya

3. Kami saling memperlakukan satu


lain dengan hormat

4. Jika bagian ini sibuk, maka b yang


lain turut membantu

Terima kasih telah melakukan pengisian kuisioner ini


LAMPIRAN II

SKOR KUISIONER DIMENSI BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

1. Keterbukaan Komunikasi

Seberapa seringkah kasus terjadi di bagian tempat anda bekerja ?

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kami akan melakukan 1 2 3 4 5


timbal balik / evaluasi
terhadap kasus yang
dilaporkan

2. Staf bebas berbicara Ketika 1 2 3 4 5


melihat sesuatu yang
berdampak negative bagi
pasien

3. Staf merasa bebas untuk 1 2 3 4 5


bertanya kepada mereka yang
lebih tinggi jabatannya guna
mengambil keputusan atau
tindakan

4. Di bagian ini kami akan 1 2 3 4 5


berdiskusi bagaimana
caranya mencegah
kesalahan agar tidak
terulang lagi

5. Staf tidak takut untuk 1 2 3 4 5


bertanya Ketika melihat
sesuatu yang tidak wajar

6. Staf tidak takut melaporkan 1 2 3 4 5


saat ia mendapat perlakuan
yang tidak layak seperti kata-
kata yang merendahkan
perasaan sesama

7. Staf tidak takut melaporkan 1 2 3 4 5


saat ia mendapat perilaku
yang mengganggu seperti
mengintimidasi di depan
pasien
8. Staf tidak takut melaporkan 1 2 3 4 5
apabila ia mendapatkan
pelecehan terkait dengan ras,
agama, suku atau gender

9. Staf tidak takut melaporkan 1 2 3 4 5


apabila ia mendapat
pelecehan seksual

2. Umpan Balik dan Komunikasi Tentang Kesalahan yang Terjadi

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Umpan balik tentang 1 2 3 4 5


perubahan diberikan
sesuai dengan laporan
insiden

2. Kami diinformasikan 1 2 3 4 5
tentang hal-hal mengenai
kesalahan yang terjadi

3. Cara-cara untuk mencegah 1 2 3 4 5


insiden terjadi di bahas di unit

3. Frekuensi Pelaporan Kejadian

No. Pernyataan Tidak Jarang Kadang Hampir Selalu


pernah Selalu

1. Ketika kesalahan terjadi, 1 2 3 4 5


tetapi telah diketahui dan
telah diperbaiki sebelum
sampai pada pasien (
kejadian nyaris cidera ),
seberapa seringkah
kejadian tersebut
dilaporkan ?

2. Ketika kesalahan terjadi, 1 2 3 4 5


tetapi tidak berpotensi
membahayakan pasien (
kejadian tidak cidera ),
seberapa seringkah
dilaporkan ?

3. Ketika kesalahan terjadi 1 2 3 4 5


yang membahayakan
pasien. Seberapa
seringkah hal tersebut
dilaporkan ?

4. Ketika terjadi kondisi


potensi cidera, seberapa
seringkah hal tersebut
dilaporkan ?

4. Dukungan Puskesmas Untuk Keselamatan Pasien

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Pihak puskesmas 1 2 3 4 5
mengembangkan budaya
kerja yang selalu
mempromosikan
keselamatan pasien

2. Keselamatan pasien tidak 1 2 3 4 5


pernah dikorbankan untuk
menyelesaikan pekerjaan

3. Strategi manajemen adalah 1 2 3 4 5


menempatkan keselamatan
pasien yang paling utama

5. Respon Tidak Menghakimi Pada Kesalahan yang Dilakukan

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Regulasi serta lingkungan 1 2 3 4 5


kerja mendorong staf untuk
tidak takut mendapatkan
hukuman bila membuat
laporan tentang kejadian tidak
diharpakan dan kejadian
nyaris cidera
2. Staf merasa kesalahan 1 2 3 4 5
yang ada selalu
diselesaikan secara
bersama

3. Ketika ada pelaporan kasus, 1 2 3 4 5


yang menjadi focus adalah
individu / petugas bukan
pada masalahnya

4. Para staf takut jika 1 2 3 4 5


kesalahan mereka akan
disimpan dalam dokumen
puskesmas

6. Pembelajaran Berkelanjutan

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Setelah kami membuat 1 2 3 4 5


perubahan untuk
meningkatkan keselamatan
pasien, kami selalu
mengevaluasi efektivitasnya

2. Di bagian ini kami berdiskusi 1 2 3 4 5


bagaiman
caranya mencegah
kesalahan agar tidak terulang
lagi

3. Kami selalu aktif guna 1 2 3 4 5


meningkatkan keselamatan
pasien

4. Kesalahan yang terjadi 1 2 3 4 5


mebuat perubahan yang
positif
7. Persepsi Keseluruhan Mengenai Keselamatan Pasien

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Keselamatan pasien tidak 1 2 3 4 5


pernah dikorbankan untuk
menyelesaikan pekerjaan

2. Hanya sesekali saja 1 2 3 4 5


kesalahan yang berat /
serius terjadi

3. Kami mempunyai masalah 1 2 3 4 5


tentang keselamatan pasien

4. Prosedur dan sistem di bagian 1 2 3 4 5


ini dapat mencegah terjadinya
kesalahan

Tolong berikan penilaian anda secara keseluruhan mengenai keselamatan


pasien di bagian anda bekerja. Silang salah satu jawaban anda.

Dapat Sangat
Sempurna Baik Buruk
diterima buruk
Skor 5 Skor 4 Skor 2
Skor 3 Skor 1

8. Stafing

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kami mempunyai jumlah 1 2 3 4 5


staf yang memadai untuk
menanggulangi pekerjaan
yang ada
2. Staf akan bekerja lebih 1 2 3 4 5
lama dari jam kerja
seharusnya demi
pelayanan pasien

3. Kami bekerja dengan pola 1 2 3 4 5


“kritikal” banyak bekerja
dan harus cepat

4. Terkadang kami 1 2 3 4 5
menggunakan staf pegawai
tambahan demi
keselamatan pasien

5. Staf puskesmas mengetahui


bahwa kegiatan operasional
puskesmas beresiko tinggi
dan bertekad untuk
melaksanakan tugas dengan
konsisten serta aman

9. Harapan Kepala Puskesmas dan Tindakan yang dilakukan


Untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien
Berikan pendapat anda setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan mengenai Kepala
Puskesmas Anda

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kepala puskesmas saya 1 2 3 4 5


senang Ketika dia melihat
pekerjaan yang dilakukan
sesuai prosedur
keselamatan pasien

2. Kepala puskesmas saya 1 2 3 4 5


sangat serius dalam
mempertimbangkan saan
stafnya guna peningkatan
keselamatan pasien
3. Ketika tercipta suatu 1 2 3 4 5
tekanan kerja, kepala
puskesmas saya
menginginkan semua
dilakukan dengan cepat
walaupun itu berarti harus
mengambil jalan pintas

4. Kepala puskesmas saya selalu 1 2 3 4 5


membahas masalah
keselamatan pasien secara
terus menerus

10. Kerjasama Lintas Unit

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Antar bagian di puskesmas 1 2 3 4 5


tidak terkoordinasi dengan
baik

2. Adanya Kerjasama yang bai 1 2 3 4 5


kantar unit di puskesmas

3. Tidak menyenangkan jika b 1 2 3 4 5


dengan bagian lain di puskes

4. Permasalahan sering m Ketika 1 2 3 4 5


saling tukar me informasi antar
bagian

5. Bagian di puskesmas 1 2 3 4 5
bekerjasama untuk pela
terbaik bagi pasien

6. Adanya kolaborasi yang baik 1 2 3 4 5


staf klinis dengan pimpinan
mencari penyelesaian m
keselamatan pasien
11. Kerjasama Dalam Unit

No. Pernyataan Sangat Tidak Netral Setuju Sangat


Tidak Setuju Setuju
Setuju

1. Kami saling mendukung satu sama 1 2 3 4 5


lainnya

2. Ketika ada pekerjaan yang butuh 1 2 3 4 5


diselesaikan cepat, kami
bekerjasama untuk
menyelesaikannya

3. Kami saling memperlakukan satu 1 2 3 4 5


lain dengan hormat

4. Jika bagian ini sibuk, maka b yang 1 2 3 4 5


lain turut membantu
LAMPIRAN 2.
Spreadsheet hasil survey budaya keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai