Anda di halaman 1dari 85

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

SESUAI REKOMENDASI WHO 20..., KEBIJAKAN LINTAS PROGRAM TERKAIT DAN PROTOKOL UKK IDAI
TAHUN 2021
Diketahui dan disetujui tanggal …………………….. di Jakarta

Oleh:

Direktur Kesehatan Keluarga


Kementerian Kesehatan RI

dr. Erna Mulati, MSc., CMFM


NIP. 196305201988112001

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021


UCAPAN TERIMA KASIH
Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan revisi dari Buku Bagan MTBS tahun 2015. Buku Bagan MTBS ini diharapkan dapat digunakan sebagai standar
pelayanan minimal, panduan tata laksana balita sakit secara efektif, dan dapat meningkatkan kerja sama antara petugas kesehatan dan keluarga/masyarakat untuk pencegahan dan
pengendalian kematian dan kesakitan pada balita.
Revisi Buku Bagan MTBS ini dilaksanakan oleh Tim Revisi dari Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas
Gadjah Mada (FK-KMK UGM) yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan World Health Organization (WHO). Dalam proses revisi, tim mendapatkan
input dari Kemenkes RI. Selain itu, tim juga melibatkan para pakar dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan Bedah Kepala
Leher Indonesia (PERHATI-KL), serta pakar kesehatan anak FKKMK UGM. Tim juga menyelenggarakan Focused Group Discussion (FGD) dengan perwakilan dari dinas kesehatan dan
puskesmas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengetahui pelaksanaan MTBS di lapangan. Seluruh proses revisi ini dilaksanakan selama kurang lebih lima bulan.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak dan kontributor yang terlibat dalam pembahasan selama penyusunan Buku Bagan MTBS ini:

Penanggung Jawab: dr. Erna Mulati, MSc.,CMFM (Direktur Kesehatan Keluarga)

Tim Konsultan Revisi dan Editor (FK-KMK UGM):


Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K); dr. Eggi Arguni, M.Sc., Ph.D, Sp.A(K); Dr. Fitri Haryanti, S.Kp, M.Kes; dr. Suci Ardini Widyaningsih; dr. Nisa Rastiwi; dr. Nurulita Ainun Alma.

Kontributor Organisasi Profesi (dalam urutan abjad):


dr. Abdul Latief, Sp.A(K); dr. Agung Triono, Sp.A(K); dr. Anggina Diksita P, Sp.THT-KL; Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K); Dr. dr. Antonius H. Pudjiadi, Sp.A(K); dr. Aridamuriany D. Lubis, MKed
(Ped), Sp.A(K); dr. Artono, Sp.THT-KL; dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, MKed(Ped), Sp.A(K), Ph.D(CTM); dr. Bambang Sudarmanto, Sp.A(K), MARS; dr. Diah Asri Wulandari, Sp.A(K); dr. Dina
Muktiarti, Sp.A(K); dr. Dwiyanti Puspitasari, DTMH, MCTM, Sp.A(K); dr. Ekawaty Lutfia Haksari, MPH, Sp.A(K); dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K); dr. Esther Iriani Hutapea, Sp.A; dr. Fina
Meilyana Andriyani, Sp.A(K); dr. Gatot Irawan Sarosa, Sp.A(K); dr. Indra Saputra, M.Kes, Sp.A(K); dr. Intan F. Kumara, Sp.A(K); Dr. dr. Irene Yuniar, Sp.A(K); Prof. Dr. dr. Ismoedijanto,
DTM&H, Sp.A(K); dr. Jeanne Rini Poespoprodjo, M.Sc., Ph.D; dr. Julius Anzar, Sp.A(K); dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, Sp.A(K), MBiomed; dr. Mahendra Tri Arif Sampurna, Sp.A(K); dr. Mulya
Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc; Dr. dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K); dr. Neurinda Permata Kusumastuti, Sp.A(K); dr. R. Adhi Teguh Perma Iskandar, Sp.A(K); dr. Rina Triasih,
MMed, Sp.A(K); Dr. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K); dr. Ronald Chandra, Sp.A(K); dr. Saptadi Yuliarto, Sp.A(K); Dr. dr. Suryadi Nicolaas Napoleon Tatura, Sp.A(K); Dr. dr. Syarif Rohimi,
Sp.A(K); dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K); Dr. dr. Titis Widowati, Sp.A(K); Dr. dr. Toto Wisnu Hendrarto, Sp.A(K), DTM&H; dr. Tunjung Wibowo, MPH, Sp.A(K); dr. Wahyuni Indawati, Sp.A(K);
Dr. dr. Yulia Iriani, Sp.A(K).

Kontributor Internal, Lintas Program Kementerian Kesehatan RI, dan Fasilitator MTBS (dalam urutan abjad):
dr. Ade Dejani; Agustina Sarangan, SKM; dr. Alan Vahlevi; dr. Alfinella Izhar Iswandi; Ardiyani Apt, M.Si; dr. Ario Baskoro, MSC-IHM; dr. A. Irwan Irawan Asfar, Sp.FK; Bernadeta Dina Jerubu,
S.Si, Apt.; dr. Dauries Ariyanti Muslikhah, M.Epid; dr. Dina Milana Anwar; Dwi Octa Amalia, SKM; dr. Galuh Budhi Leksono, M.Kes; Henny Fatmawati, SKM; dr. Imelda, MPH; dr. Inti Mujiati,
MKM; dr. Ira Wignjadiputro, M.Epid; dr. Laila Mahmudah, M.Sc; dr. Lusy Levina; dr. Masitah Sari Dewi, M.Epid; Maya Rayan, S.Psi, M.Psi; dr. Meilina Farikha, M.Epid; dr. Minerva Theodora,
MKM; Nanda Indah P, S.Gz., MKM; dr. Ni Made Diah Permata Laksmi Devi, MKM; Nuraini, SKM, M.Sc; dr. Nur Indah; Retno Trisari, SKM; dr. Rian Hermana; dr. Rima Damayanti, M.Kes;
dr. Rivani Noor, MKM; dr. Rizki Ekananda, MKM; Siti Masruroh, S.Gz., MKM; Sri Budi Fajariyani, SKM; dr. Trijoko Yudopuspito, M.Sc.PH; dr. Widyawati.

Kontributor Mitra Pembangunan:


dr. Bobby Marwal Syahrizal, MPH (UNICEF); dr. Maria Endang Sumiwi, MPH (UNICEF); dr. Alfrida Camelia Silitonga, M.Sc (WHO).

Tim Administrasi:
Bayu Wijayanto, A.Md; Desi Widi Astuti, SKM; Eka Erniseptiani, SKM; Surya Hidayat, S.Kom.

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
Memeriksa Ikterus…………………………………………………………….. 43
Balita Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun.. 1 Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Rumah …………………. 23
Apakah Bayi Diare?…………………………………………………………… 44
Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep Mata…………………… 23
PENILAIAN, KLASIFIKASI, DAN TINDAKAN/PENGOBATAN Mencuci Telinga yang Mengalami Infeksi……………………………… 23 Penilaian Infeksi HIV pada Bayi Muda……………………………………… 45
Memeriksa Tanda Bahaya Umum dengan Segitiga Asesmen Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Menurut Umur dan
Mengobati Luka di Mulut dengan Antiseptik Mulut……………………. 23
Gawat Anak (SAGA)……………………………………………………. 2 Masalah Pemberian ASI……………………………………………………… 46
Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan……………………… 23
Apakah Anak Menderita Batuk dan/atau Sukar Bernapas?............. 3 Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Menurut Umur dan
Pemberian Cairan Tambahan Untuk Diare dan Melanjutkan
Apakah Anak Menderita Diare?....................................................... 4 Masalah Pemberian Minum (pada Ibu HIV Positif)………………………… 47
Pemberian Makan/ASI………………………………………………………. 24
Apakah Anak Demam?.................................................................... 5
Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah…………………….. 24
Klasifikasikan Demam………………………………………………. 5 TINDAKAN/PENGOBATAN
Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/Sedang………… 24
Klasifikasikan Campak……………………………………………… 5 Tindakan/Pengobatan Untuk Bayi Muda yang Memerlukan Rujukan
Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat…… 25
Klasifikasikan Infeksi Dengue……………………………………… 6 Segera (Tindakan Pra Rujukan)……………………………………………... 48
Pemberian Tablet Zinc…………………………………………………… 25
Apakah Anak Mempunyai Masalah Telinga?………………………. 7 Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun……………………………... 48
Diagnosis dan Pengobatan TB………………………………………………….. 26
Memantau Pertumbuhan dan Memeriksa Status Gizi……………… 8 Menangani Gangguan Napas pada Penyakit Sangat Berat/Infeksi
Memeriksa Status Pertumbuhan……………………………………… 9 Bakteri Berat………………………………………………………………. 48
KONSELING BAGI IBU
Memeriksa Anemia……………………………………………………... 10 Konseling Pemberian Makan …………………………………………………… 27 Profilaksis pada Terkonfirmasi/Terpajan HIV ………………………… 48
Memeriksa Status HIV…………………………………………………. 11 Menilai Cara Pemberian Makan……………………………………………. 27 Pemberian Antibiotik Intramuskular……………………………………. 48
Memeriksa Status Imunisasi…………………………………………... 12 Anjuran Makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit………………………… 28 Menangani Kejang dengan Obat Anti Kejang………………………… 49
Pemberian Vitamin A…………………………………………………… 12 Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan…………………….. 29 Cara Menghangatkan Tubuh Bayi……………………………………… 50
Menilai Masalah/Keluhan Lain………………………………………… 12 Konseling Pemberian Cairan…………………………………………………….. 30 Memberikan Cairan Intravena ………………………………………….. 51
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya.................................................... 31 Asuhan Dasar Bayi Muda…………………………………………………….. 52
TINDAKAN/PENGOBATAN
Menasihati tentang Penggunaan Kelambu untuk Pencegahan Malaria......... 31
Pengobatan untuk Kejang……………………………………………... 13
Pengobatan untuk Wheezing………………………………………….. 14
Kapan Harus Kembali…………………………………………………………….. 32 KONSELING BAGI IBU
Kunjungan Ulang…………………………………………………………….. 32 Mengajari Ibu untuk Mengobati Infeksi Lokal di Rumah…………………... 53
Pemberian Salbutamol melalui MDI dengan Spacer……………. 14
Kapan Harus Kembali Segera……………………………………………… 32 Mengajari Ibu untuk Menjaga Bayi Berat Badan Rendah Tetap Hangat... 54
Salbutamol Nebulisasi………………………………………………. 14
Pencegahan Cedera pada Anak………………………………………………… 33 Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya…………………………………. 54
Epinefrin Subkutan………………………………………………….. 14
Mengajari Ibu Cara Menyusui dengan Baik ……………………………….. 55
Pemberian Bronkodilator Oral……………………………………… 14
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT Mengajari Ibu Cara Memerah ASI…………………………………………… 55
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun……………………………. 15 Pneumonia………………………………………………………………………… 34 Mengajari Ibu Cara Meningkatkan Produksi ASI…………………………... 55
Pemberian Pengobatan Ini Hanya di Klinik………………………….. 16 Diare Persisten……………………………………………………………………. 34 Alternatif Pemberian Minum………………………………………………….. 56
Suntikan IV atau IM Artesunat Injeksi untuk Malaria Berat…….. 16 Disentri…………………………………………………………………………….. 34 Masalah Pemberian ASI pada Bayi…………………………………………. 57
Antibiotik Intramuskular…………………………………………….. 16 Malaria …………………………………………………………………………….. 35 Masalah Pemberian ASI pada Ibu…………………………………………… 58
Pemberian Cairan Tambahan untuk Infeksi Dengue ………………. 17 Demam Mungkin Bukan Malaria ……………………………………………….. 35 Kapan Harus Kembali………………………………………………………… 59
Pemberian Cairan Tambahan untuk Gizi Buruk ……………………. 18 Demam Bukan Malaria…………………………………………………………… 35 Kunjungan Ulang…………………………………………………………. 59
Tindakan pra rujukan untuk anak gizi buruk disertai diare……… 18 Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut………………………….. 36 Kapan Harus Kembali Segera…………………………………………... 59
Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra rujukan untuk Dengue Tanpa Warning Signs dan Demam Mungkin Bukan Dengue……… 36
anak gizi buruk disertai syok……………………………………….. 18 Infeksi Telinga Akut atau Kronis………………………………………………… 36
Lakukan Langkah-Langkah dalam Tindakan/Pengobatan yang PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Masalah Pemberian Makan……………………………………………………… 37 Infeksi Bakteri Lokal…………………………………………………………… 60
Telah Ditetapkan dalam Bagan Penilaian dan Klasifikasi………….. 19 Gizi Kurang………………………………………………………………………… 37 Ikterus…………………………………………………………………………... 60
Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah……………. 19 Gizi Buruk Tanpa Komplikasi……………………………………………………. 37 Diare Dehidrasi Ringan Sedang dan Diare Tanpa Dehidrasi…………….. 60
Pneumonia……………………………………………………….. 19 Anemia …………………………………………………………………………….. 37 Berat Badan Rendah Menurut Umur………………………………………... 60
Infeksi Telinga Akut……………………………………………… 19 Khusus Penanganan HIV di Puskesmas Rujukan HIV……………………….. 38 Masalah Pemberian ASI……………………………………………………… 61
Disentri……………………………………………………………. 19
Bercak Putih (Thrush) di Mulut………………………………………………. 61
Kolera……………………………………………………………… 19
Profilaksis Kotrimoksazol untuk Terkonfirmasi/Terpajan HIV.. 19 Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan……………….. 39
Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum…………………… 20
Antimalaria Oral untuk Malaria Vivaks………………………… 21 PENILAIAN, KLASIFIKASI, DAN TINDAKAN/PENGOBATAN
Antimalaria Oral untuk Malaria Campuran……………………. 21 Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Penyakit Jantung
LAMPIRAN……………………………………………………………… 62

Parasetamol untuk Demam atau Sakit Telinga………………. 22 Bawaan atau Gangguan Napas pada Bayi Baru Lahir……………………….. 40 Formulir Pencatatan Balita Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun……….. 62
Obat Cacingan…………………………………………………… 22 Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Sumbatan Saluran Formulir Pencatatan Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan ……………... 64
Zat Besi untuk Pengobatan Anemia…………………………… 22 Cerna……………………………………………………………………………….. 41 Grafik BB/U, BB/PB, BB/TB, PB/U, TB/U ………………………………….. 66
Pemberian Vitamin A……………………………………………. 22 Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat. 42 Daerah Endemis Malaria di Indonesia………………………………………. 76

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021


BALITA SAKIT
UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 1
PENILAIAN, KLASIFIKASI, DAN TINDAKAN/PENGOBATAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA
Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut:
 Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada anak sebagai berikut
 Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM DENGAN SEGITIGA ASESMEN GAWAT ANAK (SAGA)
SAGA dilakukan dengan memeriksa 5 kondisi penampilan, 4 usaha napas, dan 3 sirkulasi. Jika terdapat 1 atau lebih kondisi
abnormal dari masing-masing komponen penampilan, usaha napas dan sirkulasi, maka sudah dapat disebut ABNORMAL.
USAHA
PENAMPILAN SIRKULASI SAGA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
NAPAS

TANYAKAN: Klasifikasikan
GAGAL
 Apakah anak bisa minum atau sebagai PENYAKIT Abnormal Abnormal Abnormal JANTUNG PARU RUJUK SEGERA
menyusu? SANGAT BERAT:
 Apakah anak memuntahkan semua
GAGAL JANTUNG
makanan dan/atau minuman? PARU, atau  Bila sedang kejang, beri diazepam
KEGAWATAN SARAF  Berikan oksigen 3-5 L/menit melalui nasal prongs dengan
 Apakah anak pernah kejang selama
sakit ini?
atau METABOLIK atau KEGAWATAN perangkat oksigen standar (tabung O2 dan humidifier)
Abnormal Normal Normal SARAF ATAU
PERNAPASAN atau METABOLIK  Cegah agar gula darah tidak turun
LIHAT dan DENGAR: SIRKULASI,  Jaga tubuh anak tetap hangat
atau STABIL  RUJUK SEGERA
-TENTUKAN PENAMPILAN:
 Apakah anak gelisah, letargis, tidak  Bila ada stridor, pastikan tidak ada sumbatan jalan napas
sadar, atau kejang?  Bila ada stridor, sianosis, dan ujung tangan dan kaki pucat
dan dingin berikan oksigen 3-5 L/menit melalui nasal
 Apakah anak tidak dapat berinteraksi prongs dengan perangkat oksigen standar (tabung O2 dan
GAGAL
dengan lingkungan? Abnormal Abnormal Normal
NAPAS humidifier)
US
AN

 Apakah anak rewel dan tidak dapat  Cegah agar gula darah tidak turun
AH

 Jaga tubuh anak tetap hangat


IL

ditenangkan?
MP

 RUJUK SEGERA
 Apakah anak mempunyai pandangan
NA
NA

kosong atau mata tidak membuka?  Bila ada stridor, pastikan tidak ada sumbatan jalan napas
PA
PE

 Apakah anak tidak bersuara atau justru  Bila ada stridor, sianosis, dan ujung tangan dan kaki pucat
S

dan dingin berikan oksigen 3-5 L/menit melalui nasal


menangis melengking? GAWAT prongs dengan perangkat oksigen standar (tabung O2 dan
Normal Abnormal Normal
NAPAS humidifier)
-TENTUKAN USAHA NAPAS: SIRKULASI
Gambar 1. Segitiga SAGA
 Cegah agar gula darah tidak turun
 Apakah terdapat tarikan dinding dada?  Jaga tubuh anak tetap hangat
 Apakah terdengar stridor?  RUJUK SEGERA
 Apakah terdapat napas cuping hidung?  Berikan oksigen 3-5 L/menit melalui nasal prongs dengan
 Apakah anak mencari posisi paling perangkat oksigen standar (tabung O2 dan humidifier)
SYOK  Cegah agar gula darah tidak turun
nyaman dan menolak berbaring? Normal Normal Abnormal
TERKOMPENSASI
 Jaga tubuh anak tetap hangat
-TENTUKAN SIRKULASI:  RUJUK SEGERA
 Apakah anak tampak pucat?
 Apakah tampak warna biru (sianosis)?
Gambar 2. Kutis marmorata atau
 Apakah tampak gambaran kutis Normal Normal Normal STABIL Lakukan penilaian klasifikasi sesuai dengan keluhan
kulit seperti marmer
marmorata atau kulit seperti marmer?

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 2
APAKAH ANAK MENDERITA BATUK DAN/ATAU SUKAR BERNAPAS?
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
JIKA YA, Klasifikasikan  Beri oksigen 1-4 L/menit
BATUK DAN/ dengan menggunakan nasal
TANYAKAN: LIHAT, DENGAR, dan PERIKSA:  Tarikan dinding
ATAU SUKAR prongs
(Anak harus dalam keadaan tenang) dada ke dalam
Berapa lama? BERNAPAS PNEUMONIA Beri dosis pertama antibiotik
ATAU 
BERAT
 Hitung napas dalam 1 menit*  Saturasi oksigen yang sesuai
≤ 92% Obati wheezing bila ada
 Lihat apakah ada tarikan dinding dada 
 RUJUK SEGERA**
ke dalam
 Lihat dan dengar adanya wheezing  Beri amoksisilin 2x sehari
 Periksa dengan pulse oxymeter (jika selama 3 hari atau 5 hari***
ada) untuk menilai saturasi oksigen  Beri pelega tenggorokan dan
pereda batuk yang aman
 Obati wheezing bila ada
Umur anak: Napas cepat apabila: Napas cepat PNEUMONIA  Apabila batuk >2 minggu,
2 bulan - < 12 bulan 50 kali atau lebih per menit RUJUK untuk pemeriksaan TB
12 bulan - < 5 tahun 40 kali atau lebih per menit dan sebab lain
 Kunjungan ulang 2 hari
* Hitung napas dengan menggunakan ARI sound timer atau arloji yang mempunyai  Nasihati kapan harus kembali
jarum detik segera
** Jika rujukan tidak memungkinkan, tangani anak sesuai denganpedoman nasional
rujukan pneumonia atau sebagaimana pada Buku Saku Tatalaksana Anak di RS  Beri pelega tenggorokan dan
*** Pemberian amoksisilin oral untuk 5 hari dapat digunakan pada pasien dengan pereda batuk yang aman
pneumonia disertai klasifikasi infeksi HIV terkonfirmasi dan terpajan HIV  Obati wheezing bila ada
Tidak ada tanda- Apabila batuk > 2 minggu, lacak
BATUK 
• Dimaksud dengan RUJUK di sini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas tanda pneumonia
BUKAN kemungkinan TB
Perawatan atau Rumah Sakit berat maupun
PNEUMONIA  Kunjungan ulang dalam 5 hari
• Tindakan pra rujukan tertulis dengan cetakan tebal pneumonia
jika tidak ada perbaikan
• Tatalaksana wheezing pada pneumonia berat dilakukan di fasilitas kesehatan  Nasihati kapan harus kembali
rujukan, kecuali untuk rujukan yang membutuhkan waktu yang lama segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 3
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
APAKAH ANAK MENDERITA DIARE? • Jika tidak ada klasifikasi berat lain,
Terdapat dua atau lebih beri cairan untuk dehidrasi berat dan
tanda-tanda berikut: tablet zinc sesuai Rencana Terapi C
• Letargis atau tidak • Jika anak juga mempunyai klasifikasi
JIKA YA, sadar DIARE berat lain:
• Mata cekung DEHIDRASI  RUJUK SEGERA
TANYAKAN: LIHAT dan RABA: • Tidak bisa minum atau BERAT  Jika masih bisa minum, berikan ASI
 Sudah berapa  Lihat keadaan umum anak: malas minum dan larutan oralit selama perjalanan
• Cubitan kulit perut • Jika anak > 2 tahun dan ada wabah
lama? Apakah: kolera di daerah tersebut, beri
kembali sangat lambat
 Adakah darah  Letargis atau tidak sadar? antibiotik untuk kolera
dalam tinja?  Rewel/mudah marah? Terdapat dua atau lebih  Beri cairan, tablet zinc dan makanan
Untuk tanda-tanda berikut: sesuai Rencana Terapi B
 Lihat apakah matanya cekung? DEHIDRASI  Jika terdapat klasifikasi berat lain:
• Rewel/mudah marah DIARE
 Beri anak minum. Apakah:  RUJUK SEGERA
• Mata cekung DEHIDRASI  Jika masih bisa minum, berikan ASI
 Tidak bisa minum atau malas Klasifikasikan • Haus, minum dengan RINGAN/ dan larutan oralit selama perjalanan
lahap SEDANG  Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada
minum? DIARE
• Cubitan kulit perut perbaikan
 Haus, minum dengan lahap? kembali lambat  Nasihati kapan harus kembali segera

 Cubit kulit perut untuk  Beri cairan, tablet zinc dan makanan
Tidak cukup tanda-tanda sesuai Rencana Terapi A
mengetahui turgor. Apakah DIARE
untuk diklasifikasikan  Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada
TANPA
kembalinya: sebagai diare dehidrasi perbaikan
DEHIDRASI
berat atau ringan/sedang  Nasihati kapan harus kembali segera
 Sangat lambat (>2 detik)?
 Lambat (masih sempat
terlihat lipatan kulit) DIARE • Atasi dehidrasi sebelum dirujuk,
Dengan dehidrasi PERSISTEN kecuali ada klasifikasi berat lain
BERAT  RUJUK
Derajat dehidrasi harus dinilai untuk dan jika
semua anak diare DIARE 14  Berikan oralit
HARI ATAU  Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-
LEBIH DIARE turut
Tanpa dehidrasi
PERSISTEN  Kunjungan ulang 2 hari
• Nasihati kapan harus kembali segera

 Berikan oralit
 Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-
dan jika ada turut
DARAH • Nasihati pemberian makan
DALAM Ada darah dalam tinja DISENTRI
• Beri antibiotik yang sesuai
TINJA
• Kunjungan ulang 2 hari
• Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 4
 Beri
APAKAH ANAK DEMAM? obat
anti- GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
o
berdasarkan anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37,5
malarC
ia  Beri dosis pertama dengan artesunate injeksi (IM/IV)
untuk malaria berat
JIKA YA  Ada tanda bahaya PENYAKIT  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
ATAU BERAT  Cegah agar gula darah tidak turun
• Tentukan Daerah Endemis Malaria: Endemis Malaria • Kaku kuduk DENGAN DEMAM  Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥38˚C
Tinggi atau rendah atau non endemis Tinggi atau Rendah  Jika tersedia, lakukan Tes Malaria
• Jika Daerah Non Endemis Malaria, tanyakan:  RUJUK SEGERA
Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam waktu
2 minggu terakhir, dan tentukan daerah risiko sesuai tempat  Demam (pada anamnesis  Beri obat anti malaria oral pilihan pertama
yang dikunjungi atau teraba panas atau  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥38˚C
suhu ≥ 37,5˚C)  Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
TANYAKAN: LIHAT DAN PERIKSA: DAN MALARIA
 Sudah berapa lama anak  Lihat dan raba adanya
Klasifikasikan • Mikroskopis positif atau
 Nasihati kapan harus kembali segera
● Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
demam? kaku kuduk DEMAM RDT positif penilaian lebih lanjut
 Jika lebih dari 7 hari,  Lihat adanya penyebab lain
 Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥38˚C
apakah demam setiap dari demam  Mikroskopis negatif atau
hari? DEMAM  Obati penyebab lain dari demam
 Lihat adanya tanda-tanda RDT negatif
ATAU MUNGKIN  Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam
• Apakah pernah CAMPAK saat ini: BUKAN 
menderita malaria atau • Ditemukan penyebab lain MALARIA
Nasihati kapan harus kembali segera
 Ruam kemerahan di kulit dari demam**  Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
minum obat anti malaria? yang menyeluruh DAN penilaian lebih lanjut
 Apakah anak menderita  Terdapat salah satu tanda-
campak dalam 3 bulan berikut: batuk, pilek, mata • Ada tanda bahaya umum • Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
merah ATAU PENYAKIT
BERAT  Cegah agar gula darah tidak turun
Non Endemis  Kaku kuduk
ATAU DENGAN DEMAM  Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥38˚C
Malaria dan  RUJUK SEGERA
 Tes Malaria terdiri dari pemeriksaan RDT dan mikroskopis Tidak Ada Riwayat  Umur ≤ 3 bulan
 Jika tidak ada klasifikasi berat, LAKUKAN TES MALARIA: Bepergian ke • Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥38˚C
 Pada semua balita sakit di daerah endemis tinggi Daerah Malaria • Tidak ada tanda bahaya • Obati penyebab lain dari demam
ATAU DEMAM
umum
BUKAN • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
 Jika tidak ditemukan penyebab pasti demam di daerah endemis rendah DAN • Nasihati kapan harus kembali segera
MALARIA
 Jika tidak tersedia Tes Malaria di daerah endemis tinggi atau rendah, maka klasifikasikan sebagai • Tidak ada kaku kuduk • Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
MALARIA penilaian lebih lanjut
 Untuk daerah endemis tinggi, semua balita sakit (meskipun tidak demam) yang datang ke Puskesmas
dilakukan Tes Malaria
 Jika demam lebih dari 14 hari dan atau berulang tanpa sebab yang jelas, lacak kemungkinan TB, lihat
• Ada tanda bahaya umum • Beri vitamin A dosis pengobatan
ATAU
lembar Diagnosis dan Pengobatan TB (hal. 26)  Adanya kekeruhan pada CAMPAK • Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
kornea mata
DENGAN • Jika ada kekeruhan pada kornea atau nanah pada
KOMPLIKASI mata, berikan tetes/salep mata antibiotik
ATAU
 Ada luka di mulut yang
BERAT*** • Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥38˚C
Jika anak menderita campak sekarang atau dalam 3 bulan terakhir
Klasifikasikan dalam atau luas • RUJUK SEGERA
• Lihat adanya luka di mulut. Apakah dalam/luas?
• Lihat adanya nanah pada mata CAMPAK • Ada nanah pada mata  Beri vitamin A dosis pengobatan
ATAU
CAMPAK  Jika ada nanah pada mata, beri tetes/salep mata
• Lihat adanya kekeruhan pada kornea DENGAN antibiotik
• Ada luka pada mulut KOMPLIKASI
 Jika ada luka pada mulut, oleskan antiseptik mulut
PADA MATA
* Suhu berdasarkan suhu aksila DAN/ATAU  Jika anak gizi buruk, beri vitamin A sesuai dosis
MULUT  Kunjungan ulang 3 hari
** Penyebab lain demam antara lain: infeksi dengue, pneumonia, infeksi saluran kencing, infeksi telinga, luka
dengan infeksi, dan lain-lain  Nasihati kapan harus kembali segera

*** Komplikasi penting lain dari campak, pneumonia, stridor, diare, infeksi telinga, dan gizi buruk Campak sekarang atau dalam
CAMPAK
 Beri vitamin A
3 bulan terakhir  Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 5
Jika anak menderita demam atau riwayat demam 2-7 hari GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Terdapat tanda bahaya umum
TANYAKAN: LIHAT dan RABA ATAU
• Apakah demam mendadak tinggi dan Periksa tanda syok, lakukan Klasifikasikan Perembesan plasma hebat
pemeriksaan CCTVR*: menyebabkan: • Jika ada syok, atau distres napas, beri
terus menerus? INFEKSI • Syok (Dengue Shock Syndrome):
 Kaki/tangan tampak pucat oksigen 1–2 L/menit nasal prongs dan
• Apakah badan teraba dingin?  Waktu pengisian kapiler
DENGUE  Kaki/tangan tampak pucat beri cairan kristaloid isotonis intravena
• Apakah anak lemas/gelisah? > 2 detik  Waktu pengisian kapiler > 2 detik Ringer Laktat/ NaCl 0,9% sesuai
 Kaki/tangan teraba dingin pedoman kemudian RUJUK SEGERA
• Adakah mual?  Kaki/tangan teraba dingin
 Nadi lemah atau tidak  Nadi lemah atau tidak teraba • Jika tidak ada syok tetapi anak muntah
• Adakah muntah? Jika ya, apakah  Nadi cepat DENGUE
terus menerus? teraba BERAT terus, tidak dapat minum, penurunan
 Nadi cepat** • Sesak napas kesadaran atau perdarahan, beri cairan
• Adakah nyeri perut? ATAU (SEVERE
kristaloid isotonis intravena Ringer
Perdarahan saluran cerna: DENGUE)
• Adakah perdarahan berupa mimisan/ Lihat adanya: Laktat/ NaCl 0,9% tetesan rumatan
• Muntah darah atau coklat seperti kopi kemudian RUJUK SEGERA
muntah darah atau coklat seperti • Perdarahan kulit (petekie), • BAB berdarah
kopi/BAB berdarah? perdarahan hidung • Beri dosis pertama parasetamol jika
ATAU
• Apakah muncul ruam? (mimisan) Gangguan fungsi organ: demam ≥ 38˚C, tidak boleh golongan
salisilat, natrium diklofenak, ibuprofen,
• Apakah ada rasa sakit dan nyeri • Letargi, gelisah • Penurunan kesadaran atau NSAID lain
badan? • Sesak napas, napas cepat • Penurunan frekuensi denyut jantung
• Kapan BAK terakhir ? • Ikterik, nyeri perut hebat
Lakukan: • Tidak BAK selama 6 jam
Uji Tourniquet jika tidak syok
dan tidak ada perdarahan Demam atau riwayat demam 2-7 hari • Beri dosis pertama parasetamol jika
dan salah satu gejala berikut: demam ≥ 38˚C, tidak boleh golongan
 Lakukan pemeriksaan darah: Hemoglobin, Hematokrit, Leukosit, Trombosit, NS-1 • Nyeri perut dan nyeri tekan perut salisilat, natrium diklofenak, ibuprofen,
 Pada balita umur kurang dari 1 tahun yang terinfeksi dengue, RUJUK kanan atas atau NSAID lain
• Muntah terus menerus DENGUE
DENGAN • Jika anak tidak syok tetapi muntah terus,
* Pemeriksaan CCTVR • Klinis akumulasi cairan
WARNING tidak dapat minum, atau perdarahan beri
• Perdarahan mukosa SIGNS*** cairan kristaloid isotonis intravena
• Letargi, gelisah Ringer Laktat/ NaCl 0,9% sesuai dengan
• Pembesaran hepar > 2 cm pemberian cairan pra rujukan dengue
tanpa syok
• Laboratorium: peningkatan hematokrit
dengan penurunan trombosit yang • RUJUK SEGERA untuk rawat inap di
cepat rumah sakit

Demam atau riwayat demam 2-7 hari


dan terdapat dua kriteria berikut:
• Nyeri dan pegal (nyeri kepala, nyeri • Pasien dapat dipulangkan
mata, nyeri otot, dan sendi) DENGUE
• Kunjungan ulang 1 hari
Gambar 3. Pemeriksaan waktu Gambar 4. Pemeriksaan • Ruam TANPA • Observasi di rumah dengan nasihati kapan
pengisian kapiler (capillary refill) • Uji Tourniquet positif WARNING harus kembali segera
pulse volume dan pulse rate
• Leukopenia (Leukosit < 4000/ml) SIGNS • Jika jauh dari fasilitas kesehatan atau
fasilitias tidak memadai, RUJUK untuk
** Frekuensi Nadi Normal • Tanpa tanda warning apa pun rawat inap
• Laboratorium dikonfirmasi infeksi
Umur Frekuensi Nadi (kali/menit) dengue
1 - 3 bulan 90 - 190
• Obati penyebab lain dari demam
3 – 24 bulan 80 - 160
• Beri dosis pertama parasetamol jika demam
DEMAM ≥ 38˚C), tidak boleh golongan salisilat,
Demam 2-7 hari tanpa satu pun tanda MUNGKIN natrium diklofenak, ibuprofen, atau NSAID
2 - 5 tahun 60 - 140 dan gejala yang telah disebutkan BUKAN lain
DENGUE • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
*** Memerlukan observasi ketat dan intervensi medis atau anak tampak belum membaik
• Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 6
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA?
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
JIKA YA, Klasifikasikan  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
TANYAKAN: LIHAT DAN RABA: MASALAH
Pembengkakan yang  Beri dosis pertama parasetamol untuk
TELINGA MASTOIDITIS
 Apakah ada nyeri telinga?  Lihat, adakah cairan/nanah nyeri di belakang telinga mengatasi nyeri
 Apakah ada rasa penuh di keluar dari telinga?  RUJUK SEGERA
telinga? (Anak rewel, ada  Raba, adakah pembengkakan
rasa tidak nyaman di yang nyeri di belakang telinga?  Nyeri telinga  Beri antibiotik yang sesuai selama 10 hari

telinga, menarik-narik ATAU  Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri


 Rasa penuh di  Keringkan telinga dengan bahan penyerap
telinga)
telinga* INFEKSI  Jika terdapat cairan keluar dari telinga, beri obat
 Adakah cairan/nanah TELINGA
ATAU AKUT tetes pencuci NaCl 0,9% atau H2O2 3% dan obat
keluar dari telinga?
 Tampak cairan/nanah tetes antibiotik yang sesuai
Jika Ya, berapa lama?
keluar dari telinga  Kunjungan ulang 5 hari
selama < 14 hari  Nasihati kapan harus kembali segera
* Rasa penuh di telinga yang masuk klasifikasi kuning adalah
yang bukan disebabkan oleh serumen. Jika rasa penuh di  Keringkan telinga dengan bahan penyerap
Tampak cairan/nanah
telinga disebabkan oleh serumen, masuk klasifikasi hijau. setelah dicuci dengan NaCl 0,9% atau H2O2 3%
keluar dari telinga dan INFEKSI
TELINGA  Beri tetes telinga antibiotik yang sesuai
telah terjadi selama 14 KRONIS
 Kunjungan ulang 5 hari
hari atau lebih
 Nasihati kapan harus kembali segera

Tidak ada nyeri telinga


TIDAK ADA
 Tangani masalah telinga yang ditemukan
DAN tidak ada nanah INFEKSI
 Nasihati kapan harus kembali segera
TELINGA
keluar dari telinga

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 7
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
MEMANTAU PERTUMBUHAN DAN
Umur 6-59 bulan,
MEMERIKSA STATUS GIZI  Dengan satu atau lebih tanda berikut:
 Edema pada seluruh tubuh (derajat +3)*
Periksa tanda-tanda Gizi Buruk  Skor Z BB/PB atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm
DAN
LIHAT, RABA, DAN UKUR: Terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda komplikasi medis
 Lihat apakah anak tampak sangat berikut: anoreksia, dehidrasi berat (muntah terus menerus,  Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
kurus diare), letargi atau penurunan kesadaran, demam tinggi,
GIZI BURUK  Beri vitamin A dosis pertama
 Lihat dan raba adanya edema pneumonia berat, anemia berat)  Cegah gula darah tidak turun
ATAU DENGAN
bilateral yang bersifat pitting KOMPLIKASI  Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat selama
 Tentukan berat badan (BB) menurut  BB < 4 kg perjalanan
panjang badan (PB) atau tinggi badan  RUJUK SEGERA
Umur < 6 bulan, dengan satu atau lebih tanda berikut:
(TB) sesuai dengan umur dan jenis
kelamin
 Skor Z BB/PB < -3 SD
 BB/PB (TB) < -3 SD
 Ada edema
 BB/PB (TB) -3 SD sampai < -2 SD Klasifikasikan  Terlalu lemah untuk menyusu
 BB/PB (TB) -2 SD sampai +1 SD STATUS GIZI
 Berat badan tidak naik atau turun
 BB/PB (TB) > +1 SD sampai +2 SD
 Terdapat tanda-tanda komplikasi medis
 BB/PB (TB) > +2 SD sampai +3 SD  Beri amoksisilin 15 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari
 BB/PB (TB) > +3 SD  Beri vitamin A dosis pertama
 Ukur LiLA pada balita umur 6-59  Cegah gula darah tidak turun
bulan. Pengukuran LiLA tidak Dengan satu atau lebih tanda berikut:  Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan
dilakukan pada bayi umur < 6 bulan  Edema minimal, pada kedua punggung kaki/tangan (edema GIZI BURUK  Lacak kemungkinan TB
 LiLA < 11,5 cm derajat +1 atau +2) TANPA  Lakukan skrining perkembangan sesuai SDIDTK
 LiLA 11,5 cm - < 12,5 cm  Skor Z BB/PB atau BB/TB < -3 SD KOMPLIKASI  Jika disertai diare, berikan cairan Resomal
 LiLA ≥ 12,5 cm
 LiLA < 11,5 cm (6 - 59 bulan)
 Kunjungan ulang 7 hari
 Nasihati kapan harus kembali segera

* Jika edema tanpa disertai gejala


 RUJUK untuk penanganan gizi buruk, termasuk
kemungkinan adanya penyakit penyerta
lain, maka dimasukkan dalam
masalah lain  Nilai pemberian makan anak. Jika ada masalah, kunjungan
ulang 7 hari
Dengan satu atau lebih tanda berikut:
 Skor Z BB/PB atau BB/TB -3 SD sampai < -2 SD GIZI  Lacak kemungkinan TB
 LiLA 11,5 cm - < 12,5 cm (6 - 59 bulan) KURANG  Lakukan skrining perkembangan sesuai SDIDTK
 Kunjungan ulang 14 hari
 Nasihati kapan harus kembali segera

 Skor Z BB/PB atau BB/TB -2 SD sampai +1 SD  Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makan anak. Jika ada
DAN GIZI BAIK masalah, kunjungan ulang 7 hari
 LiLA ≥ 12,5 cm (6 - 59 bulan)  Nasihati kapan harus kembali segera

Skor Z BB/PB atau BB/TB > +3 SD OBESITAS RUJUK ke RS untuk penanganan lebih lanjut

 Asupan gizi disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas


anak
Skor Z BB/PB atau BB/TB > +2 SD sampai +3 SD GIZI LEBIH  Lakukan aktivitas sesuai umur
 Kunjungan ulang 14 hari, jika tidak ada perbaikan, RUJUK
 Nasihati kapan harus kembali segera
 Plot IMT/U untuk menegakkan diagnosis obesitas
BERESIKO
 Tentukan penyebab
Skor Z BB/PB atau BB/TB > +1 SD sampai +2 SD
GIZI LEBIH  Konseling gizi sesuai penyebab
 Kunjungan ulang 14 hari, jika tidak ada perbaikan, RUJUK
 Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 8
MEMERIKSA STATUS PERTUMBUHAN
Periksa tanda-tanda stunting
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
LIHAT DAN UKUR:
SANGAT
 Tentukan panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)
Skor Z PB/U atau TB/U PENDEK
menurut umur sesuai dengan jenis kelamin: RUJUK ke RS untuk penanganan lebih lanjut
Klasifikasikan < -3 SD (SEVERELY
 PB/U atau TB/U < -3 SD
STATUS STUNTED)
 PB/U atau TB/U < -2 SD sampai -3 SD PERTUMBUHAN
 PB/U atau TB/U -2 SD sampai +3 SD
 Umur < 2 tahun: RUJUK ke RS
 PB/U atau TB/U > +3 SD
 Umur ≥ 2 tahun:
 Konfirmasi parameter status gizi yang lain
(BB/U dan BB/PB atau BB/TB), SDIDTK,
Buku KIA, KPSP
Skor Z PB/U atau TB/U PENDEK  Jika terdapat masalah (indikator
< -2 SD sampai -3 SD (STUNTED) antropometri tidak sesuai, masalah
perkembangan, infeksi, tidak ada
perubahan setelah dilakukan
penatalaksanaan gizi standar, atau
kecurigaan masalah hormonal), maka
RUJUK ke RS

Skor Z PB/U atau TB/U  Pemantauan pertumbuhan rutin setiap bulan


NORMAL
-2 SD sampai +3 SD  Nasihati kapan harus kembali segera

Skor Z PB/U atau TB/U TINGGI


RUJUK ke RS untuk penanganan lebih lanjut
> +3 SD (TALL)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 9
MEMERIKSA ANEMIA GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

LIHAT: Klasifikasikan Sangat pucat pada:


ANEMIA  Telapak tangan
Apakah ditemukan pucat/sangat pucat pada:
ATAU
• Telapak tangan  Kelopak mata • .Bila masih menyusu, teruskan pemberian
• Kelopak mata ATAU ANEMIA
ASI
 Bibir BERAT
• Bibir ATAU • RUJUK SEGERA
• Lidah  Lidah
ATAU
• Bantalan kuku  Bantalan kuku

• Nilai masalah pemberian makan anak.


Pucat pada: Jika ada masalah, kunjungan ulang 7 hari
 Telapak tangan • Beri zat besi
ATAU • Lakukan pemeriksaan tinja untuk deteksi
 Kelopak mata cacingan. Jika hasil positif, berikan obat
ATAU cacing
ANEMIA
 Bibir • Jika daerah endemis tinggi malaria:
ATAU periksa dan obati .malaria terlebih dahulu
 Lidah jika positif
ATAU • Kunjungan ulang setelah 7 hari dan
 Bantalan kuku lakukan pemeriksaan tinja ulang
• Nasihati kapan harus kembali segera

• Jika anak < 2 tahun, nilai masalah


Tidak ditemukan pemberian makan. Jika ada masalah,
TIDAK ANEMIA
tanda kepucatan kunjungan ulang 7 hari
• Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 10
MEMERIKSA STATUS HIV GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
TANYAKAN:
Klasifikasikan • Berikan profilaksis kotrimoksazol*
Apakah ibu atau anak pernah dites HIV? STATUS HIV
JIKA YA: • Tes virologi positif • Lacak kemungkinan TB
Tentukan status HIV: pada anak  Jika terbukti sakit TB, berikan
INFEKSI HIV
• Ibu: POSITIF atau NEGATIF ATAU OAT
TERKONFIRMASI
• Anak: Tes Virologi POSITIF atau NEGATIF • Tes serologi positif  Jika tidak terbukti sakit TB,
pada anak > 18 bulan berikan terapi pencegahan TB**
Tes Serologi POSITIF atau NEGATIF
• RUJUK ke RS rujukan ARV
Jika ibu POSITIF dan anak NEGATIF atau TIDAK DIKETAHUI,
TANYAKAN: • Ibu HIV positif dan tes
• Apakah anak sedang mendapat ASI pada saat tes HIV atau 6 minggu virologi negatif pada
sebelum dilakukan tes HIV? anak yang masih
• Apakah anak saat ini sedang mendapat ASI? mendapat ASI atau
• Jika mendapat ASI, apakah ibu dan anak saat ini mendapat ARV baru berhenti kurang • Berikan profilaksis kotrimoksazol*
profilaksis? dari 6 minggu • RUJUK ke puskesmas/RS rujukan
TERPAJAN HIV
ATAU ARV untuk melakukan tes virologi
JIKA TIDAK: Lakukan tes HIV terutama jika dijumpai kondisi berikut: • Ibu HIV positif dan atau serologi sesuai umur***
Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare persisten berulang anak belum dites
atau bercak putih (thrush) di rongga mulut berulang atau infeksi berat ATAU
(biasanya yang membutuhkan perawatan di RS) berulang lainnya atau • Tes serologi positif
gizi kurang/buruk yang tidak membaik dengan penanganan gizi
pada anak < 18 bulan
• Jika status HIV ibu dan anak tidak diketahui: tes ibu
• Jika status HIV ibu positif dan anak tidak diketahui: tes anak
MUNGKIN  Atasi, edukasi dan follow up infeksi
Tes HIV pada ibu dan
BUKAN INFEKSI yang terjadi
anak negatif
HIV  Nasihati kapan harus kembali segera
* Berikan profilaksis kotrimoksazol pada semua anak terinfeksi HIV atau
anak terpajan HIV sampai terkonfirmasi negatif setelah penghentian
ASI sedikitnya 6 minggu

** Untuk anak umur < 12 bulan, terapi pencegahan TB hanya diberikan


jika terdapat kontak erat dengan pasien TB. Lihat lembar Diagnosis
dan Pengobatan TB (hal. 26)

*** Jika tes virologi negatif, ulangi tes 6 minggu setelah ASI dihentikan;
jika tes serologi positif, lakukan tes virologi sesegera mungkin. Jika
anak sakit dengan tes serologi positif dan belum mungkin dilakukan
tes virologi, anak dapat didiagnosis presumtif HIV dan dirujuk untuk
mendapat ARV

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 11
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Umur Jenis Vaksin * Bayi lahir di fasilitas kesehatan,
0 - 24 jam HB 0 imunisasi BCG dan OPV 0
diberikan sebelum dipulangkan
1 Bulan BCG, OPV 0*
** Dilakukan di daerah terpilih
Imunisasi Dasar*** 2 Bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 1, dan PCV 1**
3 Bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 2, dan PCV 2** *** Jika anak sehat atau sakit ringan
Jadwal Imunisasi dan belum lengkap imunisasi
4 Bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 3 (Polio Suntik IPV) dasarnya, maka segera lengkapi
9 Bulan Campak Rubella imunisasi dasarnya, KECUALI
ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA.
10 Bulan Japanese Encephalitis** Nasihati ibu kapan harus kembali
Imunisasi Lanjutan 12 Bulan PCV 3** untuk mendapatkan imunisasi
berikutnya
18 Bulan DPT-HB-Hib, Campak Rubella

PEMBERIAN VITAMIN A

Jadwal suplementasi: setiap Februari dan Agustus Pemberian Vitamin A untuk kasus Gizi Buruk:
Umur 6 - 11 bulan : kapsul lunak 100.000 IU (kapsul biru) Umur < 6 bulan : kapsul lunak 50.000 IU (½ kapsul biru)
Umur 12 - 59 bulan : kapsul lunak 200.000 IU (kapsul merah) Umur 6 - 11 bulan : kapsul lunak 100.000 IU (kapsul biru)
Umur 12 - 59 bulan : kapsul lunak 200.000 IU (kapsul merah)
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir,
berikan satu dosis sesuai umur Jika balita gizi buruk juga menderita campak pada 3 bulan terakhir dan/
atau menderita defisiensi vitamin A, maka pemberian kapsul vitamin A
diberikan 3 kali, yaitu pada hari ke-1, ke-2, dan ke-15

MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN

Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apa pun harus dirujuk setelah mendapatkan tindakan pra rujukan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 12
TINDAKAN/PENGOBATAN
PENGOBATAN UNTUK KEJANG

Pemberian Diazepam untuk menghentikan kejang


• Miringkan anak dan bersihkan jalan napas. Jangan masukkan apapun ke dalam mulut anak
• Perhatikan airway, breathing, dan circulation sebelum tindakan maupun saat tindakan. Jika ada masalah, harus ditatalaksana
• Jika belum terpasang akses vena:
 Berikan diazepam per rektal 5 mg/2,5 ml enema/suppositoria jika berat badan < 12 kg dan diazepam per rektal 10 mg/2,5 ml
enema/suppositoria jika berat badan ≥ 12 kg, maksimal 2 kali pemberian jarak 5 menit, ATAU
 Berikan diazepam 0,2 - 0,5 mg/kg/intraosseus (dengan kecepatan pemberian 2 mg/menit, maksimal pemberian 10 mg)
• Jika sudah terpasang akses vena, berikan diazepam 0,2 - 0,5 mg/kg/IV (dengan kecepatan 2 mg/menit, maksimal pemberian 10 mg)
• Jika kejang belum teratasi, dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg IV yang dilarutkan dengan NaCl 0,9% diberikan selama 20 menit atau
fenobarbital 20 mg/kg IV diberikan selama 10 menit (bila tidak tersedia fenobarbital IV berikan sediaan IM dalam dosis sama)
• Periksa gula darah, lalu lakukan tatalaksana atau cegah agar tidak turun
• Beri oksigen dan RUJUK

DIAZEPAM INJEKSI DIAZEPAM REKTAL


BERAT BADAN
(5 mg/ml) Enema/suppositoria

5 - 7 kg 0,4 - 0,5 ml
BB < 12 kg,
sediaan 5 mg/2,5 ml
7 - < 10 kg 0,5 - 1 ml

10 - < 14 kg 1 - 1,5 ml
BB ≥ 12 kg,
sediaan 10 mg/2,5 ml
14 - 19 kg 1,5 - 2 ml

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 13
PENGOBATAN UNTUK WHEEZING SALBUTAMOL NEBULISASI

Pemberian Bronkodilator Kerja Cepat Secara Inhalasi: SALBUTAMOL


DOSIS
• Salbutamol via nebulizer Cairan ih 1 mg/ml
• Salbutamol via MDI (metered doses inhaler) dengan spacer 2,5 mg + NaCl 0,9% hingga 4-6 ml
2,5 mg/2,5 ml NaCl 0,9%
Bila cara inhalasi tidak tersedia, pilihan lain: (sesuai alat yang dipakai)
• Epinefrin (adrenalin) secara subkutan
• Bronkodilator per oral • Tuangkan larutan bronkodilator dan 2-4 ml NaCl 0,9% steril
ke labu nebulizer
• Berikan pada anak saat uap mulai muncul sampai larutan
PEMBERIAN SALBUTAMOL MELALUI MDI DENGAN SPACER* habis
• Bila digunakan secara benar, sama efektifnya dengan pemberian salbutamol melalui nebulizer • Berikan setiap 4 jam, lalu jarangkan pemberiannya, 6-8 jam
sesuai kondisi anak
• Pemakaian spacer dimaksudkan untuk mempermudah pemakaian MDI pada anak dan untuk
mengantarkan bronkodilator secara efektif ke dalam paru-paru • Pada kasus berat dapat diberikan lebih sering
• Dosis pemberian:
Pada anak dengan napas cepat dan wheezing berikan 2-4
semprot (salbutamol 100 µg/semprot) EPINEFRIN SUBKUTAN
 Bila masih sesak bisa diulang
 Evaluasi 1 jam pertama setiap 15-20 menit EPINEFRIN DOSIS
• Singkirkan tutup inhaler. Kocok inhaler 0,01 ml/kgBB
• Masukkan mulut inhaler melalui lubang dalam botol atau 1:1000 (0,1%)
Gambar 5. Penggunaan spacer
Dosis maksimal 0,3 ml
gelas plastik
• Letakkan mulut botol pada mulut anak dan perintahkan anak untuk bernapas lewat mulut. • Berikan 0,01 ml/kgBB epinefrin subkutan dengan
Tekan inhaler dan semprotkan salbutamol ke dalam botol sementara anak bernapas normal menggunakan spuit 1 ml (spuit BCG)
• Jika setelah 20 menit pemberian tidak ada perbaikan, ulangi
Jika tidak tersedia spacer buatan pabrik, bisa digunakan spacer
buatan sendiri : pemberian epinefrin 1 dosis
• Gunakan botol minum kemasan 500 ml atau yang sejenis
• Buat lubang pada dasar botol dengan ukuran sama besar
dengan mulut inhaler PEMBERIAN BRONKODILATOR ORAL
• Potong botol antara ¼ bagian atas dan ¾ bagian bawah lalu Salbutamol oral 3 kali sehari selama 3 hari.
pisahkan bagian atas botol
• Buat potongan berbentuk “V” kecil pada pinggiran bagian Gambar 6. Penggunaan spacer Tablet
terbuka botol untuk menyesuaikan dengan hidung anak lalu dari botol minuman Berat Badan
gunakan sebagai masker 2 mg 4 mg
• Lapisi pinggiran potongan botol dengan plester atau bakar pinggiran tersebut dengan lilin agar < 10 kg ½ ¼
tidak tajam
• Untuk bayi kecil, spacer buatan sendiri dapat dibuat dengan melubangi dasar gelas plastik 10-19 kg 1 ½
kemasan air mineral

*Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 14
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
• Jika anak masih bisa menyusui
 Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya
• Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan
 Beri perahan ASI atau susu formula/air gula 30 - 50 ml sebelum dirujuk
 Cara membuat air gula:
Larutkan 1 sendok teh munjung gula pasir (5 gram) ditambah air matang 50 ml ( ¼ volume gelas minum)
• Jika anak tidak bisa menelan
 Beri 50 ml susu formula/air gula melalui pipa orogastrik
 Jika tidak tersedia pipa orogastrik, RUJUK SEGERA
 Jika anak gizi buruk dengan hipoglikemia
 Kematian karena hipoglikemia kadang-kadang hanya didahului dengan mengantuk
 Bila tidak ada fasilitas pemeriksaan kadar glukosa darah, setiap anak gizi buruk dianggap mengalami hipoglikemia, perlu
segera ditangani sesuai tatalaksana hipoglikemia
 Cara mengatasi hipoglikemia:
 Sadar (tidak letargis): Berikan larutan glukosa 10% atau larutan gula pasir 10%* secara oral/NGT (bolus) sebanyak 50 ml
 Tidak sadar (letargis): Berikan larutan glukosa 10% iv (bolus) 5 ml/kgBB. Selanjutnya berikan larutan glukosa 10% atau
larutan gula pasir 10% secara oral atau NGT (bolus) sebanyak 50 ml

* 5 gram gula pasir (= 1 sendok teh munjung) + air matang s.d. 50 ml

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 15
PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK
Beri Antibiotik Intramuskular
• Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT
• Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan dan umur anak
MENELAN OBAT ORAL
• Gunakan jarum dan alat suntik steril, ukur dosis dengan tepat
• Beri dosis pertama Ampisilin + Gentamisin intramuskular dan RUJUK
• Berikan obat suntikan intramuskular
SEGERA
• Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN:
• Ulangi suntikan Ampisilin Intramuskular setiap 6 jam selama 5 hari
Suntikan IV atau IM Artesunat Injeksi untuk Malaria Berat
• Lanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai, untuk
(ANTI MALARIA LINI PERTAMA UNTUK MALARIA BERAT)
melengkapi 10 hari pengobatan
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
• Berikan dosis pertama suntikan Artesunat sebelum dirujuk (dosis lihat di AMPISILIN GENTAMISIN
bawah), RUJUK SEGERA
Dosis: 50 mg/kgBB
• Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan
BERAT BADAN Tambahkan 4 ml aquadest
klinis menunjukkan malaria berat ikuti petunjuk berikut: Dosis: 7,5 mg/kgBB
dalam 1000 mg
 Suntikan Artesunat IV atau IM dengan dosis 2,4 mg/kgBB sebanyak 3 kali Sediaan 40 mg/ml
sehingga menjadi
jam ke 0, 12, dan 24. Selanjutnya berikan 2,4 mg/kgBB per IV atau IM 1000 mg/5 ml atau 200 mg/ml
setiap 24 jam sampai anak mau minum obat. Lanjutkan pengobatan dengan
obat anti malaria oral (DHP tablet) 4 - < 6 kg 1,25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg
 Jika anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA
6 - < 8 kg 1,75 ml = 350 mg 1,25 ml = 50 mg
 Jika anak sudah bisa makan dan minum, gantikan dengan pemberian obat
antimalaria oral lini pertama untuk Malaria Falciparum selama 3 hari 8 - < 10 kg 2,25 ml = 450 mg 1,75 ml = 70 mg

 Keterangan: dosis artesunat pada anak BB < 20 kg dengan malaria berat 10 - < 14 kg 3 ml = 600 mg 2,5 ml = 100 mg
adalah 3 mg/kgBB/kali pemberian, lebih tinggi dibanding anak BB > 20 kg
14 - < 19 kg 3,75 ml = 750 mg 3 ml = 120 mg
(2,4 mg/kgBB)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 16
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK INFEKSI DENGUE

Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Infeksi Dengue


JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA (SEVERE DENGUE):
• Beri oksigen nasal prongs 1 –2 liter/menit
• Segera beri cairan intravena*
• Berikan cairan kristaloid isotonik intravena (Ringer Laktat atau NaCl 0,9%): 10 ml/kgBB dalam 1 jam
• Periksa kembali anak setelah 1 jam:
 Jika syok teratasi, beri cairan dengan kecepatan 5 - 7 ml/kgBB/jam selama 2 - 4 jam, dan RUJUK SEGERA ke rumah sakit
 Jika syok belum teratasi, ulang pemberian cairan 10 - 20 ml/kgBB dalam 1 jam dan RUJUK SEGERA ke rumah sakit
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam

JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK (DENGUE DENGAN WARNING SIGNS):


• Berikan infus Ringer Laktat atau NaCl 0,9% 5 - 7 ml/kgBB/jam** selama 1 - 2 jam, turunkan bertahap setiap 2 jam sesuai dengan perbaikan
klinis. RUJUK SEGERA
• Jika anak bisa minum:
Beri minum apa saja*** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin) sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan

CATATAN:
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam perjalanan beri oralit/cairan lain sedikit demi sedikit dan sering
** Khusus untuk anak gemuk, pemberian cairan intravena untuk Dengue dengan Warning Signs disesuaikan dengan berat badan ideal anak. BB ideal
sesuai dengan garis warna hijau pada grafik BB/TB
*** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 17
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK GIZI BURUK

Tindakan pra rujukan untuk anak gizi buruk disertai diare


 Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak 5 ml/kgBB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk
 Cara pembuatan cairan:
1. Mineral mix:
 Serbuk mineral mix 1 sachet (8 gram)
 Dilarutkan dalam 20 ml atau 2 sendok makan air matang
2. Resomal (1000 ml)
 Oralit 2,5 sachet
 Gula pasir 25 gram
 Mineral Mix 20 ml
 Tambahkan air matang sampai dengan 1000 ml
3. Modifikasi Resomal (400 ml)
 Oralit 1 sachet
 Gula pasir 10 gram (1 sendok makan peres)
 Bubuk KCl 0,8 gram (seujung sendok makan)
 Tambahkan air matang sampai dengan 400 ml
 Bila tidak ada Mineral Mix atau KCl, RUJUK
 Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan Resomal/modifikasinya selama perjalanan

Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra rujukan untuk anak gizi buruk disertai syok
 Pemberian glukosa 10% IV bolus dengan dosis 5 mg/kgBB
 Pemberian cairan infus pada anak gizi buruk, harus hati-hati, pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung
 Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/kgBB selama 1 jam atau 5 tetes/kgBB/menit
 Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan Dextrosa/Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1
 RUJUK SEGERA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 18
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN/PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah
Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang harus diberikan di rumah. Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat.

 Tentukan obat dan dosis yang sesuai dengan umur dan/atau berat badan anak  Terangkan dengan jelas cara memberi obat, kemudian tuliskan pada label obat
 Jelaskan alasan pemberian obat tersebut  Jika akan memberikan lebih dari satu obat, bungkus setiap obat secara terpisah
 Peragakan bagaimana cara membuat satu dosis  Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai anjuran walaupun anak telah menunjukan
perbaikan
 Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri satu dosis
 Cek pemahaman ibu sebelum ibu meninggalkan klinik
 Mintalah ibu memberikan dosis pertama pada anak bila obat harus diberikan di klinik

UNTUK PNEUMONIA: BERI ANTIBIOTIK AMOKSISILIN ORAL UNTUK DISENTRI: BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK SHIGELA
AMOKSISILIN 40 - 45 mg/kgBB/kali, 2 x sehari
KOTRIMOKSAZOL METRONIDAZOL
SEFIKSIM
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia 4 mg/kgBB/kali 30 - 50 mg/kgbb/hari,
1,5 - 3 mg/kgBB
BERAT 2 x sehari selama 5 hari untuk Pneumonia dengan klasifikasi HIV merah BERAT 2 x sehari selama 5 hari dibagi 3 dosis
2 x sehari selama 5 hari
BADAN BADAN 3 x sehari selama 10 hari
TABLET SIRUP
Susp 200 mg/40 mg Tablet 100 mg Sirup Tablet 500 mg
(500 mg) 125 mg/5 ml 250 mg/5 ml per 5 ml
1 1
4 - < 6 kg ½ 10 ml 5 ml 4 - < 6 kg 2,5 ml ⁄16 0,5 ml /8
1
6 - < 10 kg ¾ 15 ml 7,5 ml 6 - < 10 kg 5 ml ⁄8 1 ml ¼
10 - < 16 kg 7,5 ml ¼ 2 ml ½
10 - < 16 kg 1¼ 25 ml 10 ml
16 - < 19 kg 10 ml ½ 3 ml ¾
16 - < 19 kg 1½ 30 ml 12,5 ml

• Jika mampu laksana, dosis diberikan secara individual. Jika tidak mampu laksana, maka diberikan Antibiotik Lini Pertama : KOTRIMOKSAZOL
Antibiotik Lini Kedua : SEFIKSIM
sesuai tabel
Untuk AMOEBIASIS/GIARDIASIS : METRONIDAZOL
• Jika tidak respon dengan Amoksisilin, berikan Eritromisin 50 mg/kgBB dalam 3 dosis pemberian

UNTUK INFEKSI TELINGA AKUT: BERI ANTIBIOTIK AMOKSISILIN ORAL UNTUK KOLERA: BERIKAN ANTIBIOTIK YANG UNTUK PROFILAKSIS PADA
DIANJURKAN UNTUK KOLERA SELAMA 3 HARI TERKONFIRMASI/TERPAJAN HIV
AMOKSISILIN 40 - 45 mg/kgBB/kali, 2 x sehari
2 x sehari selama 10 hari untuk Infeksi Telinga Akut
BERAT KOTRIMOKSAZOL
BADAN TABLET SIRUP BERAT 2 x sehari selama 3 hari
(500 mg) BADAN
125 mg/5 ml 250 mg/5 ml TABLET DEWASA SUSP per 5 ml Berikan antibiotik dengan
(400 mg/80 mg) (200 mg/40 mg) dosis sesuai berat badan:
4 - < 6 kg ½ 10 ml 5 ml

6 - < 10 kg ¾ 15 ml 7,5 ml 4 - < 6 kg ¼ 2,5 ml KOTRIMOKSAZOL


4 - 6 mg/kgBB/kali
10 - < 16 kg 1¼ 25 ml 10 ml 6 - < 10 kg ½ 5 ml 1 x sehari, setiap hari

16 - < 19 kg 1½ 30 ml 12,5 ml
10 - < 19 kg 1 10 ml

Jika tidak respon dengan amoksisilin atau alergi penisilin, RUJUK untuk penanganan lebih lanjut

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 19
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH

• Ikuti dengan teliti petunjuk dosis dan lamanya pemberian obat


• Obat Anti Malaria harus diberikan sesudah makan

Pengobatan Malaria Falsiparum Menurut Berat Badan

LINI PERTAMA
Jumlah tablet per hari menurut kelompok berat badan

Hari Jenis obat ≤ 5 kg > 5 - 6 kg > 6 - 10 kg > 10 - 17 kg

0 - 1 bulan 2 - < 6 bulan 6 - 12 bulan < 5 tahun

1-3 DHP ⅓ ½ ½ 1

1 Primakuin - - ¼ ¼

LINI KEDUA

Jumlah tablet per hari menurut kelompok berat badan


Hari Jenis obat ≤ 5 kg > 5 - 6 kg > 6 - 10 kg > 10 - 17 kg
0 - 1 bulan 2 - 5 bulan 6 - 11 bulan 1 - 4 tahun

1-7 Kina Sesuai BB* 3x½ 3x½ 3x1

1 Primakuin - - ¼ ¼

*Dosis Kina diberikan sesuai BB (3x10 mg/kgBB/hari), 1 tablet = 222 mg Kina sulfat

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 20
Pengobatan Malaria Vivaks Menurut Berat Badan

LINI PERTAMA LINI KEDUA


Jumlah tablet per hari menurut kelompok berat badan Jumlah tablet per hari menurut kelompok berat badan

Hari Jenis obat ≤ 5 kg > 5 - 6 kg > 6 - 10 kg > 10 - 17 kg Hari Jenis obat ≤ 5 kg > 5 - 6 kg > 6 - 10 kg > 10 - 17 kg

0 - 1 bulan 2 - < 6 bulan 6 - 12 bulan < 5 tahun 0 - 1 bulan 2 - 5 bulan 6 - 11 bulan 1 - 4 tahun

1-3 DHP ⅓ ½ ½ 1 1-7 Kina Sesuai BB* 3x½ 3x½ 3x1

1 - 14 Primakuin
- - ¼ ¼ 1 - 14 Primakuin - - ¼ ¼

*Dosis Kina diberikan sesuai BB (3x10mg/kgBB/hari), 1 tablet = 222 mg Kina sulfat

Pengobatan Infeksi Campur P. Falciparum + P. Vivax / P. Ovale

Jumlah tablet per hari menurut kelompok berat badan

Hari Jenis obat ≤ 5 kg > 5 - 6 kg > 6 - 10 kg > 10 - 17 kg

0 - 1 bulan 2 - < 6 bulan 6 - 12 bulan < 5 tahun

1-3 DHP ⅓ ½ ½ 1

1 - 14 Primakuin - - ¼ ¼

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 21
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
Parasetamol untuk Demam ≥ 38˚C atau Sakit Telinga Pemberian Vitamin A untuk Pengobatan Campak
Tanpa Komplikasi Mata dan/atau Mulut
PARASETAMOL
Umur Dosis Hari
Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang Kapsul lunak 50.000 IU
< 6 bulan Hari ke-1
Berat Badan Tablet 500 mg Tablet 100 mg Sirup 120 mg/5 ml (½ kapsul biru)
4 - < 7 kg ⅛ ½ 2,5 ml Kapsul lunak 100.000 IU
6 bulan - 11 bulan Hari ke-1
(kapsul biru)
7 - < 14 kg ¼ 1 5 ml
Kapsul lunak 200.000 IU
14 - < 19 kg ½ 2 7,5 ml 12 bulan - 59 bulan Hari ke-1
(kapsul merah)

Pemberian Vitamin A untuk Pengobatan Campak


Obat Cacingan DENGAN Komplikasi Mata dan/atau Mulut
Jika anak Anemia berumur ≥ 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,
beri obat cacingan dosis tunggal. Umur Dosis Hari
Lini Pertama : ALBENDAZOL Kapsul lunak 50.000 IU
< 6 bulan Hari ke-1 dan hari ke-2
(½ kapsul biru)
Lini Kedua : PIRANTEL PAMOAT (Lini pertama untuk anak dengan gizi buruk)
Kapsul lunak 100.000 IU
6 bulan - 11 bulan Hari ke-1 dan hari ke-2
LINI PERTAMA: ALBENDAZOL LINI KEDUA: PIRANTEL PAMOAT (kapsul biru)

Tablet 400 mg Per Hari Umur atau Tablet 125 mg Kapsul lunak 200.000 IU
Umur 12 bulan - 59 bulan Hari ke-1 dan hari ke-2
3 Hari Berturut-turut Berat Badan DOSIS TUNGGAL (kapsul merah)

4 bulan - 9 bulan (6 - < 8 kg) ½


1 - < 2 tahun ½ Pemberian Vitamin A untuk Pengobatan Defisiensi Vitamin A,
9 bulan - < 1 tahun ( 8 - < 10 kg) ¾ Xerofthalmia, dan Gizi Buruk

1 tahun - < 3 tahun (10 - < 14 kg) 1 Umur Dosis Hari


2 - < 5 tahun 1
3 tahun - < 5 tahun (14 - < 19 kg) 1½ Kapsul lunak 50.000 IU Hari ke-1, hari ke-2, dan
< 6 bulan
(½ kapsul biru) hari ke-15
Zat Besi untuk Pengobatan ANEMIA
Kapsul lunak 100.000 IU Hari ke-1, hari ke-2, dan
6 bulan - 11 bulan
(kapsul biru) hari ke-15
Umur Dosis besi elemental Lama Pemberian
Kapsul lunak 200.000 IU Hari ke-1, hari ke-2, dan
Bayi* : BBLR (BB < 2500 gr) 3 mg/kgbb/hari Umur 1 bulan sampai 2 tahun 12 bulan - 59 bulan
(kapsul merah) hari ke-15

: Cukup bulan 2 mg/kgbb/hari Umur 4 bulan sampai 2 tahun


Catatan:
2x/minggu selama 3 bulan • Dosis disesuaikan dengan umur dan berat badan
2 tahun – 5 tahun (balita) 1 mg/kgbb/hari
berturut turut setiap tahun • Apabila berat badan tidak masuk dalam rentang umur, maka yang
*dosis maksimal 15 mg/hari digunakan adalah dosis berdasarkan berat badan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 22
MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI LOKAL Mencuci Telinga yang Mengalami Infeksi
DI RUMAH Untuk Infeksi Telinga Akut:
 Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 x sehari
 Jelaskan alasan pemberian obat  Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tisu yang kuat, menjadi
sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas
 Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum  Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak, keluarkan sumbu jika sudah basah
dalam kotak yang sesuai  Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah di atas sampai telinga anak kering

 Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik Untuk Infeksi Telinga Kronik:
• Teteskan 3 - 5 tetes larutan NaCl 0,9% atau H2O2 3% pada telinga yang sakit, lalu
 Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah
keringkan dengan kertas tisu
 Berikan contoh bagaimana memberikan obat di klinik untuk • Lakukan hal ini 3 kali sehari
dilanjutkan di rumah • Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2 - 3 tetes/kali dan biarkan
selama 10 menit
 Cek pemahaman ibu
• Berikan 2 x sehari, pagi dan malam selama 14 hari

Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep Mata Mengobati Luka di Mulut dengan Antiseptik Mulut
 Cucilah tangan
• Bersihkan kedua mata, 3 x sehari  Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi
 Cucilah tangan larutan NaCl 0,9%
 Mintalah anak untuk memejamkan mata
 Oleskan Nistatin 4 x sehari selama 7 hari (dosis Nistatin: 0,5 ml/kgBB/hari)
 Cuci tangan kembali
 Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah

• Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/ tetrasiklin 3 x sehari


 Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan dengan Bahan yang Aman
bawah
 Bahan aman yang dianjurkan:
 Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di bagian  ASI eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan
dalam kelopak mata  Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (madu tidak dianjurkan
 Cuci tangan kembali untuk anak umur < 1 tahun)
 Obat yang tidak dianjurkan:
• Obati sampai kemerahan hilang
 Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin, codein, dan
• Jangan menggunakan salep/tetes mata yang mengandung kortikosteroid atau derivatnya atau alkohol
memberi sesuatu apapun di mata  Obat-obatan dekongestan oral dan nasal

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 23
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN/ASI
(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)

Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/Sedang dengan Oralit
Jelaskan pada ibu tentang aturan perawatan di rumah: Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
UMUR ≤ 4 bulan 4 - < 12 bulan 1 - < 2 tahun 2 - < 5 tahun
• JELASKAN KEPADA IBU:
BERAT BADAN < 6 kg 6 - < 10 kg 10 - < 12 kg 12 - 19 kg
 Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian
 Jika anak memperoleh ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan JUMLAH 200 - 400 ml 400 - 700 ml 700 - 900 ml 900 - 1400 ml
 Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini: oralit, cairan
makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui

• Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika:


 Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini  TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA
Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam kg) x 75 ml
 Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah
 Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman di atas
• AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT  Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga 100 - 200 ml air
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH matang selama periode ini
Cara membuat cairan oralit:
 TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT
 Cuci tangan sebelum menyiapkan  Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas
 Siapkan satu gelas (200 cc) air matang  Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat
 Gunting ujung pembungkus oralit  Lanjutkan ASI selama anak mau
 Masukkan seluruh isi oralit ke dalam gelas yang berisi air tersebut  Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau ASI
 Aduk hingga bubuk oralit larut
 BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI BERTURUT-TURUT WALAUPUN DIARE SUDAH
 Siap untuk diminum BERHENTI
• TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT/CAIRAN LAIN YANG HARUS  SETELAH 3 JAM:
DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BUANG AIR BESAR:  Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya
 Sampai umur 1 tahun : 50 - 100 ml setiap kali buang air besar  Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
 Mulailah memberi makan
 Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
• KATAKAN KEPADA IBU:  JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI:
 Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas  Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah
 Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam
 Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat
pengobatan
 Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
 Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi sesuai yang di
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI BERTURUT-TURUT WALAUPUN anjurkan dalam Rencana Terapi A
 Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
DIARE SUDAH BERHENTI
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN 2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI Lihat Rencana Terapi A
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI 4. KAPAN HARUS KEMBALI

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 24
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN/ASI
(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)

Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat Pemberian Tablet Zinc untuk Semua
IKUTI TANDA PANAH, JIKA JAWABAN “YA”, LANJUTKAN KE KANAN. JIKA “TIDAK”, LANJUTKAN KE BAWAH Penderita Diare
 Beri cairan interavena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut
sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, ● Pastikan semua anak yang menderita diare
MULAI DI SINI gunakan cairan NaCl) yang dibagi sebagai berikut:
mendapat tablet zinc
Pemberian pertama Pemberian berikut
UMUR
30 ml/kg selama: 70 ml/kg selama:
Bayi ● Dosis tablet zinc
1 jam* 5 jam (1 tablet dispersible = 20 mg)
(> 28 hari sampai < 12 bulan)
Dapatkah saudara Anak
segera memberi YA (12 bulan sampai 5 tahun)
30 menit* 2 ½ jam Berikan selama 10 hari:
cairan intravena?
*Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba  Umur < 6 bulan : ½ tablet per hari
 Periksa kembali anak setiap 15 - 30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat  Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet per hari
 Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum. Biasanya sesudah 3 - 4
jam (pada bayi) atau 1 - 2 jam (pada anak) dan beri juga tablet zinc
TIDAK
 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan dehidrasi dan ● Cara pemberian tablet zinc:
pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan
 Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI
Keterangan : 1 ml = 20 tetes (infus makro), 1 ml = 60 tetes (infus mikro)
Apakah ada fasilitas dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30
pemberian cairan  RUJUK SEGERA untuk pengobatan intravena
intravena terdekat YA  Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada detik), segera berikan kepada anak
(dalam 30 menit)? anaknya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan
 Apabila anak muntah sekitar setengah jam
TIDAK
setelah pemberian tablet zinc, ulangi
pemberian dengan cara memberikan
Apakah saudara
terlatih menggunakan • Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik atau mulut. Beri 20 ml/kg/ potongan lebih kecil dilarutkan beberapa
pipa orogastrik untuk jam selama 6 jam (total 120 ml/kg)
rehidrasi?
kali hingga satu dosis penuh
 Periksa kembali anak setiap 1 - 2 jam:
 Ingatkan ibu untuk memberikan tablet zinc
TIDAK YA  Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat
 Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk pengobatan intravena setiap hari selama 10 hari penuh meskipun
 Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian tentukan rencana diare sudah berhenti
Apakah anak masih terapi yang sesuai (A, B, atau C)
bisa minum?  Bila anak menderita dehidrasi berat dan
TIDAK memerlukan cairan infus, tetap berikan
CATATAN: tablet zinc segera setelah anak bisa minum
Rujuk SEGERA  Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan
untuk pengobatan atau makan
bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian larutan oralit per oral.
IV/pipa orogastrik

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 25
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN TB
ALUR DIAGNOSIS TB ANAK SISTEM SKORING DIAGNOSIS TB ANAK
Parameter 0 1 2 3 Skor

Laporan keluarga,
Kontak TB Tidak jelas - BTA (-)/BTA tidak jelas/ BTA (+)
tidak tahu

Positif ≥ 10 mm
Uji Tuberkulin
Negatif - - atau ≥ 5 mm pada
(Mantoux)
imunokompromais

Klinik gizi buruk atau


Berat badan/ BB/TB < 90% atau
- BB/TB < 70% atau -
keadaan gizi BB/U < 80%
BB/U < 60%

Demam yang
tidak diketahui - ≥ 2 minggu - -
penyebabnya

Batuk kronik - ≥ 2 minggu - -

Pembesaran
kelenjar limfe ≥ 1 cm, lebih dari
- - -
kolli, aksila, 1 KGB, tidak nyeri
inguinal

Pembengkakan
tulang/sendi Ada
- - -
panggul, lutut, pembengkakan
falang

Normal/ Gambaran
Foto toraks kelainan sugestif - -
tidak jelas (mendukung) TB

Skor Total

DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN TB


Berat Badan (kg) 2 Bulan RHZ (75/50/150) 4 Bulan RH (75/50)

5-7 1 Tablet 1 Tablet

8 - 11 2 Tablet 2 Tablet

12 - 16 3 Tablet 3 Tablet

17 - 22 4 Tablet 4 Tablet

23 - 30 5 Tablet 5 Tablet

Catatan:
• Anak yang lahir dari lbu penderita TB, tunda pemberian vaksin BCG. Jika anak
terbukti tidak sakit TB, anak diberikan terapi pencegahan TB sesuai buku Juknis
* Dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan sputum Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB)
** Lihat tabel Sistem Skoring Diagnosis TB Anak • Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter, apabila di fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut tidak tersedia tenaga dokter, pelimpahan wewenang terbatas
*** Kontak TB paru dewasa dan kontak TB paru anak terkonfirmasi bakteriologis
dapat diberikan pada petugas kesehatan terlatih strategi DOTS untuk menegakkan
**** Evaluasi respon pengobatan. Jika tidak respon dengan pengobatan adekuat, evaluasi ulang diagnosis TB dan adanya kormobiditas atau rujuk diagnosis dan tata laksana TB mengacu pada Pedoman Nasional

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 26
KONSELING BAGI IBU
KONSELING PEMBERIAN MAKAN

Menilai Cara Pemberian Makan


Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN UNTUK
ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT

TANYAKAN:
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
• Berapa kali sehari?
• Apakah ibu menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
• Makanan atau minuman apa?
• Berapa kali sehari?
• Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi:
• Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
• Apakah anak mendapat porsi sendiri?
• Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
• Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit ini, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya, bagaimana?

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 27
ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT

Neonatus - 1 minggu 1 minggu - 6 bulan 6 - 8 bulan 9 - 11 bulan 12 - 23 bulan 24 bulan lebih


Segera setelah lahir, letakkan bayi Berikan ASI saja kepada bayi, Berikan ASI sesuai keinginan bayi Berikan ASI sesuai keinginan Berikan ASI sesuai keinginan bayi Berikan makanan keluarga yang
di dada ibu (ada kontak kulit ibu sesuai keinginannya, sedikitnya bayi bervariasi. Terdiri dari makanan
dan bayi) 8 x dalam 24 jam pokok, hewani, kacang-kacangan,
buah-buahan/sayur
Berikan kesempatan pada bayi Lihat tanda-tanda bayi lapar, Mulai berikan makanan tambahan Berikan makanan keluarga Berikan makanan keluarga yang Berikan setidaknya 1 mangkuk
untuk menyusu dalam satu jam seperti bayi mulai rewel, ketika anak berumur 6 bulan bervariasi yang dicincang atau bervariasi. Makanan yang diiris- setiap kali makan
pertama, berikan kolostrum yaitu mengisap jari atau menggerak- berupa bubur kental atau dicacah. Terdiri dari makanan iris atau makanan keluarga. (1 mangkuk = 250 ml)
ASI pertama yang berwarna gerakan bibir makanan yang dilumatkan dengan pokok, hewani, kacang- Terdiri dari makanan pokok,
kekuningan dan kental pada bayi halus. Terdiri dari makanan pokok, kacangan, buah-buahan/sayur hewani, kacang-kacangan, buah-
(kolostrum mengandung antibodi hewani, kacang-kacangan, buah- buahan/sayur
yang dapat melindungi bayi dari buahan/sayur
penyakit)

Berikan ASI pagi, siang dan Jangan berikan makanan atau Mulai dengan memberikan 2 - 3 Berikan ½ sampai ¾ mangkuk Berikan ¾ sampai 1 mangkuk Berikan 3 - 4 x setiap hari
malam sesuai keinginan bayi, minuman lain selain ASI, sendok makan makanan. Mulai (1 mangkuk = 250ml) setiap kali makan
sedikitnya 8 x dalam 24 jam. kecuali vitamin, mineral, atau dengan pengenalan rasa. (1 mangkuk = 250 ml)
Semakin sering menyusui, maka obat. ASI lah yang bayi Tambahkan secara bertahap
semakin banyak produksi ASI perlukan sampai ½ mangkuk yang
berukuran 250 ml
(1 mangkuk = 250ml)
Jika bayi kecil (berat lahir rendah), Berikan 2 - 3 x setiap hari Berikan 2 - 3 x sehari Berikan 3 - 4 x setiap hari Berikan 1 - 2 x makanan selingan
susui setidaknya setiap 2 - 3 jam. antara waktu makan
Jika bayi tidur, bangunkan bayi
untuk menyusu

• Jika bayi menolak untuk makan, bersabarlah dan dorong terus bayi untuk makan lebih banyak
Pemberian Makan Aktif • Tawarkan makanan berkali-kali, anak-anak mungkin tidak suka makanan baru pada awalnya. Tunjukkan jika ibu juga menyukai makanan tersebut
Responsif • Jangan paksa anak untuk makan
• Berinteraksi dengan anak saat memberikan makan, jaga kontak mata dengan anak, dan kurangi gangguan waktu ia diberikan makan

• Cucilah tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, dan sebelum memberi makan anak
• Cuci tangan anak dengan sabun sebelum ia makan
Kebersihan • Gunakan peralatan makan anak yang bersih (jangan gunakan botol karena sulit dibersihkan)
• Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna, serta cara memasak yang
benar

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 28
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan
• Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan “Anjuran Makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit”:
 Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak

• Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling menyusui:


 Lakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda)
 Tunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar
 Jika ditemukan masalah, lakukan tindakan yang sesuai

• Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
Anjurkan ibu untuk relaktasi:
 Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya
 Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
 Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain

• Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya:
 Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
 Peragakan cara memberi susu dengan cangkir/mangkuk/gelas
 Berikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sesuai kelompok umur

• Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
 Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak
 Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring atau mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur
 Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak

• Jika ibu mengubah pemberian makan selama anak sakit:


 Beritahu ibu untuk tidak mengubah pemberian makan selama anak sakit
 Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi anak

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 29
KONSELING PEMBERIAN CAIRAN

Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit

Untuk setiap anak sakit:


 Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui
 Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin, atau air matang

Untuk anak diare:


 Pemberian cairan tambahan termasuk oralit akan menyelamatkan nyawa anak
 Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada bagan PENGOBATAN

Untuk anak dengan kemungkinan infeksi dengue:


 Pemberian cairan tambahan sangat penting
 Beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang berwarna merah atau coklat)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 30
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya Menasihati tentang Penggunaan Kelambu
untuk Pencegahan Malaria
 Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau RUJUK
 Jika ibu mempunyai masalah payudara (misalnya • Ibu dan anak tidur dengan menggunakan kelambu
bengkak, nyeri pada puting susu, infeksi payudara), • Kelambu yang tersedia mengandung obat anti nyamuk
berikan perawatan atau RUJUK untuk pertolongan lebih yang dapat membunuh nyamuk tapi aman bagi manusia
lanjut • Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga
 Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk menjaga tidak ada nyamuk
kesehatan • Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu
 Periksa status imunisasi ibu, jika dibutuhkan berikan • Ujung kelambu harus ditempatkan di bawah kasur atau
imunisasi tetanus toksoid (TT) tikar
 Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan • Cuci kelambu jika kotor, tapi jangan lakukan di saluran
pelayanan terhadap: air atau di sungai, karena obat anti nyamuk tidak baik
 Program Keluarga Berencana untuk ikan
 Konseling perihal Penyakit Menular Seksual dan • Perhatikan juga hal berikut:
pencegahan HIV/AIDS  Jangan menggantung pakaian di dalam kamar tidur
 Berikan konseling tambahan jika ibu HIV positif  Jika berada di luar rumah, gunakan pakaian lengan
 Yakinkan kembali ibu bahwa pengobatan teratur dapat panjang dan celana/rok panjang
mencegah penyakit yang serius serta dapat menjaga  Bila memungkinkan, semprot kamar tidur dengan
kesehatan ibu dan anaknya obat anti nyamuk dan oleskan obat anti nyamuk saat
 Tekankan pentingnya hygiene yang baik dan bepergian
pengobatan penyakit lebih awal  SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 31
KAPAN HARUS KEMBALI
Menasehati Ibu Kapan Harus Kembali ke Petugas Kesehatan
KUNJUNGAN ULANG KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
Nasihati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling awal untuk permasalahan anaknya Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebagai berikut

A. KUNJUNGAN ULANG PASTI KUNJUNGAN ULANG


• Tidak bisa minum atau menyusu
1. Pneumonia 2 hari Setiap anak sakit • Bertambah parah
2. Disentri 2 hari • Timbul demam

3. Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut 3 hari Anak dengan Batuk: Bukan • Napas cepat
4. Diare Persisten 2 hari Pneumonia, juga kembali jika: • Sukar bernapas
5. Dengue tanpa warning signs 1 hari
• Tinja campur darah
6. Infeksi Telinga Akut 5 hari Jika anak DIARE, juga kembali
jika: • Malas minum
7. Infeksi Telinga Kronis 5 hari • Tanda bahaya

8. Masalah Pemberian Makan 7 hari • Ada tanda-tanda perdarahan


9. Gizi Buruk tanpa Komplikasi 7 hari • Nyeri perut hebat
• Muntah yang terus-menerus
10. Anemia 7 hari
• Gelisah
11. Gizi Kurang 14 hari Jika anak: DENGUE TANPA • Tidak BAK selama 6 jam
• Tidak aktif/lemas
B. KUNJUNGAN ULANG BILA TIDAK ADA PERBAIKAN KUNJUNGAN ULANG WARNING SIGNS atau DEMAM
• Ada penurunan kesadaran
1. Batuk Bukan Pneumonia 5 hari MUNGKIN BUKAN DENGUE, • Kejang
juga kembali jika:
2. Diare Dehidrasi Ringan/Sedang 2 hari
Catatan:
3. Diare Tanpa Dehidrasi 2 hari Kejadian ini bisa terjadi pada saat
4. Demam: Malaria 3 hari demam turun, pada umumnya hari ke-3
5. Demam: Mungkin Bukan Malaria 3 hari sampai hari ke-5
6. Demam: Bukan Malaria 2 hari
7. Demam: Mungkin bukan Dengue 2 hari
C. KUNJUNGAN BERIKUTNYA UNTUK ANAK SEHAT
Nasihati ibu kapan harus membawa anaknya kembali untuk imunisasi dan Vitamin A
berikutnya sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 32
PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK
JENIS KECELAKAAN PENCEGAHAN
• Jangan biarkan anak main dekat jalan raya, pengasuh harus selalu memantau
• Selalu gunakan helm jika anak mengendarai motor atau sepeda
Kecelakaan Lalu Lintas
• Jika bepergian dengan mobil, anak harus selalu menggunakan sabuk pengaman atau duduk di kursi belakang
• Anak harus selalu dalam pengawasan

• Menutup tempat air terbuka termasuk lubang toilet, sumur, dan kolam agar tidak berbahaya
• Semua orang di rumah harus memperhatikan keamanan tempat penyimpanan air seperti bak, ember, dan drum
Tenggelam
• Ketika anak berada di dalam air, contohnya ketika berenang, anak harus selalu menggunakan alat pengaman
• Anak harus selalu dalam pengawasan

• Cegah anak untuk bermain api atau bermain di dekat api


• Area memasak sebaiknya ditinggikan dan dijaga agar anak tidak mudah menjangkau sumber api
Luka Bakar • Hindari memasak sambil menggendong anak
• Hindari meninggalkan anak sendirian di dalam rumah, terutama pada malam hari. Hindari mengunci anak di dalam rumah
• Hindari meninggalkan lampu minyak atau lilin dalam keadaan menyala ketika tidur

• Menjaga keamanan bangunan rumah agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, tangga, jendela, ataupun atap
Jatuh
• Anak harus selalu dalam pengawasan
• Hindari menaruh barang atau cairan beracun tanpa pengawasan
• Kemas semua obat dan bahan beracun dalam kemasan yang tidak dapat dibuka anak
• Taruh semua obat dan bahan beracun di tempat yang sulit dijangkau anak
• Kemas obat dalam kemasan sedikit yang tidak membahayakan
Keracunan
• Hindari menyimpan cairan berbahaya dalam kemasan bekas minuman
• Simpan cairan berbahaya dalam kemasan aslinya
• Gunakan label racun pada cairan berbahaya dan ajari anak untuk mengenali label tersebut
• Berhati-hati dalam menyimpan bahan-bahan di dalam rak atau lemari yang lebih rendah dari pundak

• Dampingi anak ketika makan dan bermain untuk mencegah anak menelan bagian mainan ataupun alat rumah tangga
• Biasakan anak untuk duduk tegak ketika makan
• Pastikan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru
Tersedak • Hindari anak makan sambil berjalan, di dalam kendaraan, ataupun sambil bermain
• Potong makanan dalam potongan kecil, buang biji buah. Masak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya
• Beri contoh anak cara makan dan mengunyah yang baik
• Tawari anak untuk minum ketika makan, tetapi hindari memberikan minuman ketika mulut anak penuh makanan

• Simpan benda tajam ataupun alat rumah tangga lain yang dapat membahayakan anak agar jauh dari jangkauan anak
Luka akibat benda tajam
• Pastikan menyimpan benda tajam ataupun alat rumah tangga dengan benar agar tidak jatuh menimpa anak
ataupun tumpul
• Selalu dampingi anak

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 33
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
• Untuk kunjungan ulang, gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi sebelumnya
• Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PNEUMONIA DISENTRI
Sesudah 2 hari Sesudah 2 hari
Tanyakan: Tanyakan:
 Apakah napas lebih lambat?  Apakah mencretnya berkurang?
 Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam?  Apakah darah dalam tinja berkurang?
 Apakah nafsu makan anak membaik?  Apakah nafsu makan membaik?
Periksa:
 Tanda bahaya umum Periksa:
 Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas  Lakukan penilaian untuk diare
Tindakan:
Tindakan:
 Jika ada tanda bahaya umum atau stridor atau tarikan dinding dada ke
 Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi dengan oralit
dalam, beri 1 dosis antibiotik pra rujukan, selanjutnya RUJUK SEGERA
 Jika frekuensi mencret, jumlah darah dalam tinja atau
 Jika napas melambat dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian
nafsu makan tetap atau memburuk:
antibiotik hingga seluruhnya 3 hari
1. Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigella.
 Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan perbaikan
Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
atau lebih buruk, RUJUK SEGERA
Jika 2 hari pemberian antibiotik pilihan kedua tidak
membaik, ganti metronidazole, tanpa pemeriksaan
DIARE PERSISTEN laboratorium sebelumnya
Sesudah 2 hari 2. Jika anak mengalami hal berikut, RUJUK
Tanyakan: • Berumur kurang dari 12 bulan ATAU
 Apakah diare sudah berhenti? • Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU
 Berapa kali anak mencret setiap hari? • Menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Tindakan:  Jika mencretnya berkurang, jumlah darah dalam tinja
 Jika diare belum berhenti (anak masih mencret 3 x sehari atau lebih), lakukan berkurang dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian
penilaian ulang lengkap. Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika antibiotik yang sama hingga selesai
diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya HIV/AIDS
 Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang dari 3 x sehari), nasihati ibu Pastikan ibu mengerti metode pemberian rehidrasi oral dan
untuk menerapkan ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT perlunya porsi makan lebih banyak setiap hari selama
sesuai dengan kelompok umur seminggu

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 34
MALARIA DEMAM MUNGKIN BUKAN MALARIA
(Daerah Endemis Tinggi atau Endemis Rendah Malaria) (Daerah Endemis Tinggi atau Endemis Rendah Malaria)
Sesudah 3 hari, jika tetap demam Sesudah 3 hari, jika tetap demam
Periksa: Periksa:
 Lakukan penilaian ulang lengkap dan rujuk ke laboratorium untuk pemeriksaan  Lakukan penilaian ulang lengkap
hitung parasit  Cari penyebab lain dari demam
 Cari penyebab lain dari demam Tindakan:
Tindakan:  Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
 Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM  Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri
 Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan pengobatan
 Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam, periksa hasil  Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam:
sediaan darah mikroskopis:  Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis
 Jika positif untuk falsiparum atau vivax, beri obat anti malaria oral lini  Beri obat anti malaria oral lini pertama sesuai hasil
kedua pemeriksaan mikroskopis
 Jika tetap demam setelah menyelesaikan pengobatan dengan anti malaria  Nasihati ibu untuk kembali 2 hari jika tetap demam
ini, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan  Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan
 Jika hasil mikroskopis negatif, RUJUK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut lanjutan
 Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut

DEMAM BUKAN MALARIA


(Daerah Non Endemis Malaria dan Tidak Ada Kunjungan ke Daerah Endemis Malaria)
Sesudah 2 hari, jika tetap demam
Periksa:
 Lakukan penilaian ulang lengkap
 Cari penyebab lain dari demam
Tindakan:
 Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
 Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan
 Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan
 Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 35
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT DENGUE TANPA WARNING SIGNS
Sesudah 3 hari DEMAM MUNGKIN BUKAN DENGUE
Periksa: Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Dengue Tanpa Warning Signs)
• Apakah mata anak merah atau bernanah? Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam Mungkin Bukan Dengue)
• Apakah ada luka di mulut? Jika tetap demam:
Tindakan: Periksa:
• Pengobatan infeksi mata: • Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
 Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati • Cari penyebab lain dari demam
mata anaknya. Jika belum benar, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Jika Tindakan:
sudah benar, RUJUK • Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
 Jika mata sudah tidak bernanah tapi masih merah, lanjutkan pengobatan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
 Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan dan pujilah • Jika ada penyebab lain dari demam selain dengue, beri
ibu pengobatan
• Pengobatan luka di mulut: • Jika ada warning signs, perlakukan sebagai Dengue Dengan
 Jika luka di mulut tetap, makin memburuk, atau tercium bau busuk di mulut Warning Signs
anak, RUJUK • Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
 Jika luka di mulut membaik, lanjutkan pengobatan antiseptik hingga

INFEKSI TELINGA AKUT ATAU KRONIS


Sesudah 5 hari
Periksa:
• Lakukan penilaian ulang masalah telinga
• Ukur suhu tubuh anak
Tindakan:
• Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam tinggi (suhu ≥ 38,5˚C), RUJUK SEGERA
• Infeksi telinga akut:
 Jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati dengan antibiotik yang sama 5 hari lagi. Lanjutkan mencuci telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari
 Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau keluar nanah, pujilah ibu
• Infeksi telinga kronis:
 Perhatikan apakah cara ibu mencuci telinga anaknya sudah benar, anjurkan 29ibu untuk melanjutkan
 Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah ibu. Lanjutkan pemberian tetes telinga sampai 14 hari
• Jika infeksi telinga berulang (3 x dalam 6 bulan), RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 36
MASALAH PEMBERIAN MAKAN GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI
Sesudah 7 hari Sesudah 7 hari
Periksa:
Tanyakan:
• Lakukan penilaian lengkap
• Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika kunjungan pertama
• Lakukan pemeriksaan BB/PB atau BB/TB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama
Periksa:
• Periksa adanya edema bilateral yang bersifat pitting
• Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan • Nilai nafsu makan anak
Tindakan: • Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan
• Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada atau yang
Tindakan:
baru dijumpai. Jika saudara menganjurkan suatu perubahan mendasar dalam
Berikan layanan rawat inap jika anak terdapat salah satu tanda berikut:
cara pemberian makan, minta ibu untuk datang 5 hari lagi bersama anaknya
• Edema pada seluruh tubuh (derajat +3)
untuk mendapat konseling pemberian makan
• Skor Z BB/PB atau BB/TB < -3 SD dan atau
• Jika anak Gizi Kurang, kembali setelah 14 hari untuk mengetahui • Dengan salah satu atau lebih tanda-tanda komplikasi medis (anoreksia, dehidrasi berat, letargi, demam
penambahan berat badan tinggi, pneumonia berat, anemia berat), RUJUK SEGERA

Berikan layanan rawat jalan, jika anak terdapat salah satu tanda berikut:
• Edema minimal, pada kedua punggung kaki/tangan (edema derajat +1 atau +2)
GIZI KURANG • Skor Z BB/PB atau BB/TB < -3 SD
Sesudah 14 hari • LiLA < 11,5 cm (6 - 59 bulan)
Periksa: • Dan TANPA komplikasi medis
• Lakukan pemeriksaan BB/PB, BB/TB dan LiLA seperti pada kunjungan
pertama Jika anak Gizi Kurang (Skor Z BB/ PB atau BB/TB -3 SD sampai < -2 SD atau LiLA 11,5 - < 12,5 cm
(6 - 59 bulan)) :
• Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan • Nasihati ibu untuk setiap pemberian makanan yang dijumpai
• Periksa adanya edema bilateral yang bersifat pitting • Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/PB atau BB/TB nya > -2 SD
atau LiLA ≥ 12,5 cm
Tindakan:
Jika anak Gizi Baik (BB/PB atau BB/TB -2 SD sampai +1 SD atau LiLA ≥ 12,5 cm (6 - 59 bulan)), pujilah
• Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB -2 SD sampai +1 SD) atau LiLA ≥ ibu dan beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan
12,5 cm (6 - 59 bulan), pujilah ibu dan beri semangat untuk melanjutkan
pemberian makan Perhatian: Jika saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat badan anak
• Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB -3 SD sampai < -2 SD) atau LiLA terus menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TB atau HIV)
11,5 – < 12,5 cm (6 - 59 bulan):
 Nasihati ibu untuk setiap masalah pemberian makanan yang dijumpai dan
ANEMIA
berikan semangat
Sesudah 7 hari
 Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/
Tindakan:
TB atau BB/PB nya > -2 SD atau LiLA ≥ 12,5 cm
• Lakukan pemeriksaan tinja ulang
Perhatian:
Jika saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat
• Jika pemeriksaan tinja ulang tidak ditemukan cacing, lanjutkan pemberian zat besi sampai 2 bulan
badan anak terus menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TB atau HIV)
• Jika sesudah 2 bulan namun telapak tangan anak masih pucat, RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut
• Jika sesudah 2 bulan telapak tangan tidak pucat, tidak ada pengobatan tambahan, pujilah ibu

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 37
KHUSUS PENANGANAN HIV DI PUSKESMAS RUJUKAN HIV

Minta ibu untuk melakukan kunjungan ulang secara teratur sesuai dengan pedoman nasional
Setiap kunjungan, lakukan hal berikut:
• Tanyakan apakah ada masalah pada anak
• Lakukan penilaian lengkap termasuk menilai masalah mulut dan gusi, lakukan tindakan, konseling, dan kunjungan ulang untuk setiap masalah baru
• Berikan pelayanan kesehatan anak rutin: vitamin A, obat cacing, imunisasi, dan penilaian serta konseling pemberian makan
• Lanjutkan pemberian profilaksis kotrimoksazol
• Tanyakan masalah kesehatan ibu. RUJUK untuk mendapatkan pelayanan konseling dan pemeriksaan jika perlu
• Rencanakan kunjungan ulang berikutnya
PEMERIKSAAN HIV:
• Jika hasil tes HIV baru diperoleh, lakukan klasifikasi ulang status infeksi HIV
• Jika hasil tes HIV anak negatif dan masih mendapat ASI, rencanakan untuk memeriksa status HIV 6 minggu setelah berhenti menyusu
JIKA INFEKSI HIV TERKONFIRMASI:
• RUJUK untuk mendapatkan ARV
• Lakukan kunjungan ulang sesuai pedoman nasional
JIKA TERPAJAN HIV:
• Pastikan bayi sudah masuk program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA)
• Bantu pemantauan pemberian ARV profilaksis dan kotrimoksazol profilaksis
• Monitoring klinis secara berkala, apakah ada gejala/tanda HIV yang muncul
JIKA DIDUGA TERINFEKSI:
• Konseling ibu untuk pemeriksaan lanjutan infeksi HIV
RUJUKAN:
• Segera lakukan rujukan
• Sementara, teruskan pemberian nutrisi (makanan/minuman) seperti biasa, hindari pemberian Mix Feeding*

*Mix Feeding adalah pemberian ASI yang bercampur dengan susu formula. Sebaiknya pada ibu HIV positif, bayi diberikan susu formula dengan memenuhi syarat AFASS (Affordable/
terjangkau, Feasible/mampu laksana, Acceptable/dapat diterima, Sustainable/berkesinambungan dan Safe/aman). Jika prasyarat AFASS tidak terpenuhi maka berikanlah ASI eksklusif
sampai umur 6 bulan pada bayi, selanjutnya pemberian ASI dihentikan

JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG BERDASARKAN KUNJUNGAN PERTAMA ATAU KUNJUNGAN SAAT INI, NASIHATILAH IBU TENTANG KUNJUNGAN
BERIKUTNYA, JUGA NASIHATI IBU KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 38
BAYI MUDA
UMUR KURANG DARI 2 BULAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN - 5 TAHUN 39
PENILAIAN, KLASIFIKASI, DAN TINDAKAN/PENGOBATAN
PADA KUNJUNGAN NEONATAL PERTAMA ( 6 JAM - 48 JAM SETELAH LAHIR)
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut Jika bayi muda ditemukan tampak biru dengan atau tanpa adanya
sesak napas, segera lakukan tindakan/pengobatan sebelum
- Jika kunjungan ulang, gunakan bagan kunjungan ulang yang ada dalam buku bagan ini melakukan penilaian dan RUJUK SEGERA
- Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada bayi muda sebagai berikut:

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU


PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ATAU GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIR
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN: Klasifikasikan  Apabila diperlukan, lakukan langkah


Kemungkinan Terdapat salah satu atau lebih tanda resusitasi sesuai ABC (bebaskan
 Apakah bayi ada tanda biru di sekitar
PENYAKIT SANGAT berikut: jalan napas, usahakan bernapas,
mulut saat menangis? perbaiki sirkulasi)
BERAT ATAU PENYAKIT • Bayi terdapat biru di sekitar mulut
 Apakah tanda biru di sekitar mulut  Jaga bayi tetap STABIL dengan:
JANTUNG BAWAAN saat menangis atau mengisap
disertai sesak napas? PENYAKIT  Pasang infus dengan cairan
 Tanda biru di sekitar mulut tidak
SANGAT BERAT Dekstrosa 10% sebanyak 60 ml/
disertai tanda sesak napas seperti ATAU PENYAKIT kgBB/24 jam dengan tetesan
LIHAT, DENGAR, dan RASAKAN: menangis merintih, napas cuping JANTUNG dalam ml/jam
 Lihat adanya tanda biru di sekitar mulut hidung, dan tarikan dinding dada BAWAAN ATAU  Jaga tubuh tetap hangat
saat bayi sedang menangis atau sedang  Napas cepat terhitung dalam satu  Puasakan agar jalan napas bebas
GANGGUAN
mengisap menit ≥ 60 kali NAPAS BAYI dan berikan oksigen 1 L/menit
 Saturasi oksigen < 95% pada tangan BARU LAHIR  Jaga sirkulasi aliran darah
 Lihat apakah bayi bernapas dengan kanan dan salah satu kaki  Berikan dosis pertama antibiotik
tenang walau ada tanda biru di sekitar  Terdapat perbedaan saturasi oksigen intramuskular
mulut saat mengisap > 3% antara tangan kanan dan kaki  Lakukan komunikasi dengan orang
 Lihat adakah napas cuping hidung atau
kiri tua dan fasilitas rujukan lanjut
tarikan dinding dada  RUJUK SEGERA
 Dengar suara napas, adakah suara
merintih, hitung napas dalam 1 menit,
ulangi menghitung jika bayi bernapas
cepat (≥ 60 kali/menit) atau bernapas
lambat (< 40 kali/menit)

PERIKSA:
 Pasang pulse oxymeter pada tangan
kanan dan kaki kiri secara bersamaan
pada bayi baru lahir umur 24 - 48 jam
setelah lahir

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 40
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA Jika bayi muda ditemukan dengan adanya muntah (susu atau hijau), perut
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut kembung, dan belum keluar buang air besar, segera lakukan tindakan/
- Jika kunjungan ulang, gunakan bagan kunjungan ulang yang ada dalam buku bagan ini pengobatan sebelum melakukan penilaian dan RUJUK SEGERA
- Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada bayi muda sebagai berikut:

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU SUMBATAN SALURAN CERNA

GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN: Klasifikasikan
 Apakah bayi tidak buang air besar Kemungkinan  Apabila diperlukan, lakukan
sejak lahir? PENYAKIT SANGAT langkah resusitasi sesuai ABC
BERAT ATAU SUMBATAN (bebaskan jalan napas, usahakan
 Apakah bayi muntah berisi susu atau SALURAN CERNA bernapas, perbaiki sirkulasi)
warna hijau?
 Jaga bayi tetap STABIL dengan:
 Apakah perut bayi kembung? Terdapat salah satu atau lebih  Pasang infus dengan cairan
tanda berikut: Dekstrosa 10% sebanyak 60 ml/
LIHAT, DENGAR, dan RASAKAN: • Bayi tidak buang air besar 48 jam kgBB/24 jam dengan tetesan
setelah lahir dalam ml/jam
 Lihat isi muntahan bayi apakah PENYAKIT
• Bayi terdapat muntah susu atau  Jaga tubuh tetap hangat
warna hijau muda ke tua cairan hijau
SANGAT BERAT
 Puasakan agar jalan napas bebas
ATAU SUMBATAN
 Lihat apakah gerakan bayi melemah • Bayi terdapat perut kembung dan dan berikan oksigen 1 L/menit
SALURAN CERNA
atau muka pucat sulit bernapas  Jaga sirkulasi aliran darah
• Bayi tidak didapatkan lubang anus,  Tindakan tambahan dekompresi
 Lihat apakah bayi bernapas lambat
atau kotoran keluar pada lubang saluran cerna dengan pasang pipa
< 40 kali/menit orogastrik
tidak normal di sekitar anus
 Lihat apakah perut bayi kembung  Berikan dosis pertama antibiotik
atau supel intramuskular
 Lakukan komunikasi dengan orang
 Lihat apakah ada lubang anus atau
tua dan fasilitas rujukan lanjut
tidak  RUJUK SEGERA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 41
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan henti napas atau kejang, segera
- Jika kunjungan ulang, gunakan bagan kunjungan ulang yang ada dalam buku bagan ini lakukan tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian dan RUJUK
- Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada bayi muda sebagai berikut: SEGERA

MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT

GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN: Klasifikasikan  Apabila diperlukan lakukan langkah


Kemungkinan Terdapat salah satu atau lebih tanda resusitasi sesuai ABC (bebaskan
• Apakah bayi tampak lemah atau tidak PENYAKIT SANGAT berikut: jalan napas, usahakan bernapas,
mau minum? BERAT ATAU
• Lemah, tidak kuat bergerak, dan tidak perbaiki sirkulasi)
• Apakah bayi kejang? INFEKSI BAKTERI
 Stop kejang dengan obat anti kejang
BERAT mau minum
• Napas cepat (≥ 60 kali/menit) atau  Jaga bayi tetap STABIL dengan:
LIHAT, DENGAR, dan RASAKAN:
 Pasang infus dengan cairan
• Lihat apakah bayi lemah tidak lambat (< 40 kali/menit) dengan
Dekstrosa 10% sebanyak 60 ml/
menangis, tidak kuat bergerak, dan suara lemah atau merintih, disertai PENYAKIT
kgBB/24 jam dengan tetesan dalam
mengisap gerakan cuping hidung dan tarikan SANGAT BERAT
ml/jam
• Lihat pada muka, apakah pucat atau dinding dada ATAU INFEKSI
 Jaga tubuh tetap hangat
biru di sekitar mulut • Gerakan kejang BAKTERI BERAT
 Puasakan agar jalan napas bebas
• Lihat adakah napas cuping hidung atau • Suhu tubuh ≥ 37,5˚C dan berikan oksigen 1 L/menit
tarikan dinding dada • Suhu tubuh < 35,5˚C  Jaga sirkulasi aliran darah
• Dengar suara napas, adakah suara  Terdapat fokus infeksi, dapat di mata,  Berikan dosis pertama antibiotik
merintih. Hitung napas dalam 1 menit, tali pusat atau kulit, dengan tanda intramuskular
ulangi menghitung jika bayi bernapas kemerahan, pembengkakan, dan  Lakukan komunikasi dengan orang
cepat (≥ 60 kali/menit) atau bernapas bernanah tua dan fasilitas rujukan lanjut
lambat (< 40 kali/menit)  RUJUK SEGERA
• Lihat apakah ada gerakan spontan
tidak terkendali dan tidak berhenti saat  Jika ada mata bernanah, beri salep mata
dipegang dan ditahan antibiotik
Terdapat salah satu tanda berikut:
• Ukur suhu aksila INFEKSI  Ajari cara mengobati infeksi bakteri lokal
 Mata bernanah sedikit
BAKTERI di rumah
• Lihat apakah ada tanda infeksi pada  Pusar kemerahan
LOKAL  Lakukan asuhan dasar bayi muda
mata, tali pusat atau kulit dengan tanda  Pustul di kulit
 Kunjungan ulang 2 hari
kemerahan, bengkak, dan bernanah
 Nasihati kapan harus kembali segera

MUNGKIN  Ajari cara merawat bayi di rumah


Tidak terdapat salah satu tanda di atas BUKAN  Lakukan asuhan dasar bayi muda
INFEKSI  Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 42
MEMERIKSA IKTERUS
GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN: LIHAT: Klasifikasikan  Timbul kuning pada hari


 Apakah bayi kuning: IKTERUS pertama (< 24 jam) setelah lahir
 Lihat adanya kuning pada ATAU
Jika ya, pada umur bayi di dahi, mata, dan  Pertahankan asupan ASI agar
 Kuning ditemukan pada umur
sekitar mulut IKTERUS tidak kurang cairan
berapa pertama kali > 14 hari
ATAU BERAT  Jaga tubuh tetap hangat
timbul kuning?  Lihat adanya kuning sudah  RUJUK SEGERA
melewati kepala dan mulai  Kuning seluruh tubuh mulai kepala,
badan sampai telapak tangan atau
tampak di tubuh bayi telapak kaki
 Lihat adanya kuning sudah
tampak di kepala, tubuh,  Lakukan asuhan dasar bayi muda
telapak tangan  Menyusu lebih sering
 Jika memungkinkan, RUJUK
 Timbul kuning pada umur > 24 jam
untuk penentuan kadar bilirubin
sampai dengan umur 14 hari IKTERUS dan tata laksana yang sesuai
DAN
 Nasihati untuk menginformasikan
 Kuning tidak sampai telapak
hasil pemeriksaan bilirubin
tangan atau kaki
 Kunjungan ulang 1 hari
 Nasihati kapan harus kembali
segera

 Lakukan asuhan dasar bayi muda


TIDAK ADA
Tidak kuning  Nasihati kapan harus kembali
IKTERUS segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 43
APAKAH BAYI DIARE? GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

JIKA YA, Klasifikasikan  Jika terdapat klasifikasi berat lain,


DIARE UNTUK Terdapat 2 (dua) atau lebih tangani sesuai Rencana Terapi C
LIHAT dan RABA: DEHIDRASINYA tanda berikut: ATAU
 Lihat keadaan umum bayi
 Bergerak hanya jika  Jika terdapat klasifikasi berat lainnya,
 Apakah bayi bergerak atas kemauan sendiri? dirangsang atau tidak DIARE RUJUK SEGERA setelah memenui syarat
 Apakah bayi bergerak hanya ketika dirangsang? bergerak sama sekali DEHIDRASI rujukan, dan berikan oralit sedikit demi
(letargis) BERAT sedikit selama dalam perjalanan
 Apakah bayi tidak bergerak sama sekali?
 Mata cekung  Nasihati agar ASI tetap diberikan jika
 Apakah bayi gelisah/rewel?
 Cubitan kulit perut kembali memungkinkan
 Lihat apakah matanya cekung? sangat lambat  Nasihati cara menjaga bayi tetap hangat
 Cubit kulit perut, apakah kembalinya: selama perjalanan
 Sangat lambat (> 2 detik)
 Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)  Jika tidak terdapat klasifikasi berat lain,
 Segera tangani sesuai Rencana Terapi B
 Jika terdapat klasifikasi berat lainnya:
Terdapat 2 (dua) atau lebih
tanda berikut: DIARE RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat
 Bayi dikatakan diare apabila frekuensinya meningkat
rujukan, dan berikan larutan oralit sedikit
dari biasanya minimal 3 kali sehari, dengan  Gelisah/rewel DEHIDRASI demi sedikit selama dalam perjalanan
perubahan bentuk feses yang lebih banyak dan lebih  Mata cekung RINGAN/  Nasihati agar ASI tetap diberikan jika
cair (lebih banyak air dari ampasnya) dari biasanya  Cubitan kulit perut kembali SEDANG memungkinkan
 Bayi ASI eksklusif dikatakan mengalami diare jika lambat  Lakukan asuhan dasar bayi muda
BAB lebih sering dan bentuknya lebih cair dari  Kunjungan ulang 1 hari
biasanya
 Nasihati kapan harus kembali segera

 Tangani sesuai Rencana Terapi A


Tidak cukup tanda untuk DIARE
 Lakukan asuhan dasar bayi muda
dehidrasi berat atau ringan/ TANPA
sedang  Kunjungan ulang 1 hari
DEHIDRASI
 Nasihati kapan harus kembali segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 44
PENILAIAN INFEKSI HIV PADA BAYI MUDA

GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN

TANYAKAN: Klasifikasikan  Berikan profilaksis kotrimoksazol* mulai umur


• Apakah ibu pernah tes HIV? INFEKSI HIV 4 - 6 minggu
Jika Ya: BERDASARKAN HASIL  RUJUK untuk terapi antiretroviral dan
PEMERIKSAAN Bayi dengan tes virologis INFEKSI HIV perawatan HIV
 Tes serologis POSITIF atau
NEGATIF? positif TERKONFIRMASI  RUJUK atau mulai terapi antiretroviral pada
ibu jika belum pengobatan
• Apakah bayi pernah tes HIV?
 Edukasi ibu untuk perawatan di rumah
Jika Ya:  Tindak lanjut sesuai pedoman nasional
 Tes virologis POSITIF atau
NEGATIF?
 Bayi dengan tes  Berikan profilaksis kotrimoksazol* mulai umur
 Tes serologis POSITIF atau
serologis positif 4 - 6 minggu
NEGATIF?
ATAU  Mulai profilaksis antiretroviral (bila umur < 72 jam)
Jika Tidak:
 Ibu HIV positif DAN atau lanjutkan berdasarkan penilaian risiko
 Ibu atau bayi belum tes HIV bayi mendapat ASI TERPAJAN HIV:  Lakukan tes virologis pada bayi
atau berhenti menyusu MUNGKIN
INFEKSI HIV  RUJUK atau mulai terapi antiretroviral pada ibu
Jika Ibu HIV positif dan bayi < 6 minggu dengan tes
TIDAK memiliki tes virologis jika belum pengobatan
virologis negatif
positif, TANYAKAN: ATAU  Edukasi ibu untuk perawatan di rumah
• Apakah saat ini bayi mendapat  Ibu HIV positif dan bayi  Tindak lanjut rutin sesuai pedoman nasional
ASI? belum tes HIV  Nasihati kapan harus kembali segera
• Apakah bayi pernah mendapat
ASI sebelum atau saat  Inisiasi tes HIV dan konseling
pemeriksaan HIV? INFEKSI HIV  Lakukan tes HIV pada ibu. Jika positif, lakukan
Ibu atau bayi belum tes
• Apakah ibu dalam pengobatan TIDAK tes virologis pada bayi
HIV DIKETAHUI  Lakukan tes virologis pada bayi jika ibu tidak ada
antiretroviral dan bayi diberikan
 Nasihati kapan harus kembali segera
profilaksis antiretroviral?
 Obati dan tindak lanjut jika ada infeksi lain
Ibu dengan tes HIV
* Berikan profilaksis kotrimoksazol pada BUKAN  Edukasi ibu tentang asupan makanan dan
negatif atau bayi dengan
semua anak terinfeksi HIV atau anak INFEKSI HIV kesehatan ibu
terpajan HIV sampai terkonfirmasi negatif tes virologis negatif  Nasihati kapan harus kembali segera
setelah penghentian ASI sedikitnya 6
minggu

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 45
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN MASALAH PEMBERIAN ASI

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN: LIHAT: BERAT BADAN


Klasifikasikan
 Berapa kali bayi diberi ASI  Tentukan berat badan BERAT BADAN SANGAT RENDAH  RUJUK ke RS dengan Metode Kanguru
Berat badan < 2 kg pada bayi umur
sepanjang pagi, siang, dan menurut umur MENURUT UMUR MENURUT UMUR  Cegah gula darah tidak turun
< 7 hari
malam?  Adakah bercak putih DAN/ATAU DAN/ATAU  Nasihati cara menjaga bayi tetap
 Apakah bayi diberi makanan/ (thrush) di mulut? MASALAH MASALAH hangat selama perjalanan
minuman selain ASI?  Adakah celah bibir/ PEMBERIAN ASI PEMBERIAN ASI
Jika Ya, berapa kali dalam langit-langit?
24 jam?
 Lakukan asuhan dasar bayi muda
 Alat apa yang digunakan?  Nasihati ibu untuk memberikan ASI dengan
benar
JIKA BAYI TIDAK ADA INDIKASI DIRUJUK,  Jika menyusu < 8 kali dalam 24 jam, nasihati
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI: ibu untuk menyusui lebih sering, sesuai
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir? Terdapat satu atau lebih tanda keinginan bayi, baik siang maupun malam
• Jika Tidak, minta ibu untuk menyusui berikut:  Jika memberi ASI menggunakan botol, ajari
 Berat badan menurut umur rendah penggunaan cangkir
• Jika Ya, minta ibu menunggu dan memberitahu jika
 ASI kurang dari 8 kali/hari  Jika posisi salah atau tidak melekat dengan
bayi sudah mau menyusu lagi BERAT BADAN
 Mendapat makanan atau minuman baik atau tidak mengisap efektif, ajari ibu
• Amati pemberian ASI dengan seksama lain selain ASI
RENDAH
memperbaiki posisi/perlekatan
• Bersihkan hidung yang tersumbat jika menghalangi  Posisi bayi salah
MENURUT UMUR
 Jika ada bercak putih di mulut (thrush),
bayi untuk menyusu DAN/ATAU
 Tidak melekat dengan baik nasihati ibu untuk mengobati di rumah
MASALAH
 Tidak mengisap dengan efektif dengan suspensi nistatin
PEMBERIAN ASI
Lihat apakah bayi menyusu dengan baik:  Terdapat bercak putih (thrush) di  Jika mendapat makanan/minuman selain
• Lihat apakah posisi bayi benar mulut ASI, nasihati ibu untuk relaktasi
Seluruh badan bayi tersangga dengan posisi kepala  Terdapat celah bibir/langit-langit  Jika ada celah bibir/langit-langit, nasihati
dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada tentang alternatif pemberian minum
ibu, badan bayi dekat ke ibu  Kunjungan ulang 2 hari untuk masalah
• Lihat apakah bayi melekat dengan baik pemberian ASI dan thrush
Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka lebar,  Kunjungan ulang 7 hari untuk masalah berat
bibir bawah membuka keluar, areola tampak lebih badan rendah menurut umur
banyak di bagian atas daripada di bawah mulut  Nasihati kapan harus kembali segera
• Lihat dan dengar apakah bayi mengisap dengan efektif
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya BERAT BADAN
terdengar suara menelan TIDAK RENDAH
 Pujilah ibu karena telah memberikan ASI
MENURUT UMUR
Tidak terdapat tanda/gejala di atas kepada bayinya dengan benar
DAN TIDAK ADA
 Nasihati kapan harus kembali segera
MASALAH
Jika Ibu HIV positif dan mencampur pemberian ASInya
PEMBERIAN ASI
dengan makanan lain, stop ASI lalu RUJUK ke bagian Gizi

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 46
Hanya digunakan pada ibu HIV positif yang tidak menyusui
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN MASALAH PEMBERIAN MINUM

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

TANYAKAN: PERIKSA:  RUJUK ke RS dengan


Klasifikasikan Metode Kanguru
• Susu apa yang diberikan? • Tentukan berat BERAT BADAN BERAT BADAN
 Cegah agar gula darah tidak
• Berapa kali pemberian badan menurut MENURUT BB < 2 kg pada bayi umur < 7 hari SANGAT RENDAH
turun
umur: MENURUT UMUR
selama 24 jam? UMUR DAN/  Nasihati cara menjaga bayi
 Berat badan ATAU tetap hangat selama perjalanan
• Berapa jumlah yang diberikan MASALAH
< 2 kg?
setiap pemberian minum? PEMBERIAN  Pemberian minuman pengganti
 Berat badan  Ajarkan ibu untuk memberikan
• Bagaimana cara ibu menurut umur
MINUM yang tidak sesuai minum dengan benar
menyiapkan susu? < -2 SD? ATAU  Jelaskan tata cara pemberian
 Lihat cara ibu menyiapkan  Pemberian minuman pengganti minuman pengganti yang aman
dan memberikan kepada
• Adakah bercak
putih (thrush) dengan jumlah tidak adekuat  Identifikasi masalah pada ibu dan
bayi ATAU keluarga mengenai pemberian
di mulut?
• Alat apa yang digunakan  Pemberian susu yang disiapkan
minum
untuk memberi susu bayi? dengan tidak benar atau tidak BERAT BADAN  Jika ibu masih menggunakan
Cangkir atau botol? higienis RENDAH botol, ajarkan penggunaan
• Bagaimana cara ibu MENURUT UMUR cangkir
ATAU
membersihkan alat minum? DAN/ATAU  Jika ada bercak putih di mulut
 Menggunakan botol MASALAH (thrush), nasihati ibu untuk
• Apakah bayi diberi ASI ATAU PEMBERIAN mengobati di rumah
sepenuhnya? MINUM
 Ibu dengan HIV positif yang  Kunjungan ulang 2 hari untuk
• Apa minuman yang diberikan memberikan ASI dan minuman masalah pemberian ASI/minum
sebagai tambahan minuman lain sebelum bayi berumur 6 atau thrush
pengganti? bulan
 Kunjungan ulang 7 hari untuk
ATAU masalah berat badan rendah
 Berat badan (BB) menurut umur menurut umur
< -2 SD  Nasihati kapan harus kembali
segera

 Nasihati ibu untuk melanjutkan


BERAT BADAN pemberian minum dan pastikan
 Berat badan (BB) menurut TIDAK RENDAH hygiene yang baik
umur ≥ -2 SD MENURUT UMUR
 Pujilah ibu karena telah
DAN DAN TIDAK ADA
memberikan minum kepada bayi
 Tidak terdapat tanda/gejala di MASALAH
dengan benar
atas PEMBERIAN
MINUM  Nasihati kapan harus kembali
segera

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA KURANG DARI 2 BULAN 47
TINDAKAN/PENGOBATAN
TINDAKAN/PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA YANG MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA
(TINDAKAN PRA RUJUKAN)
RUJUK adalah pilihan terbaik untuk bayi dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT
BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA STABIL:
 Terpasang infus, untuk jaga keseimbangan cairan dan gula darah
Jika rujukan tidak memungkinkan, pertahankan BAYI TETAP STABIL sesuai
 Suhu tubuh stabil antara 36,5˚C - 37,5˚C
 Terjaga jalan napas dan pernapasan dengan oksigen 1 L/menit fasilitas tersedia. Berikan konseling yang memadai
 Denyut jantung 100 kali/menit (lihat Pedoman Perawatan Neonatal Essensial)

MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN Bayi < 1 minggu = 2 x sehari
• Jika bayi masih bisa menyusui: MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
Ibu diminta tetap menyusui bayi • Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi Ampisilin
• Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan: dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU Bayi ≥ 1 minggu = 3 x sehari
Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi dengan pipet. INFEKSI BAKTERI BERAT dan RUJUK SEGERA
Berikan 20 - 50 ml (10 ml/kg) air gula atau susu formula • Berikan dosis pertama AMPISILIN dan GENTAMISIN Gentamisin 1 x sehari
• Jika bayi tidak bisa menelan:
Berikan 20 - 50 ml (10 ml/kg) ASI perah, atau air gula, atau susu formula
melalui pipa lambung
AMPISILIN GENTAMISIN

CARA MEMBUAT LARUTAN GULA


Vial 2 ml berisi 20 mg ATAU tambahkan 3 ml
• Larutkan 1 sendok teh munjung gula pasir (5 gram) ditambah air matang 50 ml
Berat Badan
Dosis: 50 mg/kg BB
aquadest steril ke dalam ampul 1 ml berisi 40 mg
• Aduk sampai larut benar (gram)
Umur < 7 hari Umur ≥ 7 hari
MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT Tambahkan 1,3 ml aquadest steril
ke dalam botol 250 mg (200 mg/1,5 ml)
SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Dosis: 5 mg/kg BB Dosis: 7,5 mg/kg BB
 Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diganjal gulungan
1000 - < 1500 0,4 ml 0,6 ml 0,9 ml
kain
 Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap lendir 1500 - < 2000 0,5 ml 0,9 ml 1,3 ml
 Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau nasal prongs dengan
kecepatan 1 L/menit 2000 - < 2500 0,7 ml 1,1 ml 1,7 ml
Jika terjadi perlambatan napas (< 40x/menit) atau henti napas (apneu),
2500 - < 3000 0,8 ml 1,4 ml 2,0 ml
lakukan resusitasi, sesuai Bagan Alur Resusitasi di Fasilitas Pelayanan
Primer
3000 - < 3500 1,0 ml 1,6 ml 2,4 ml

PROFILAKSIS PADA TERKONFIRMASI/TERPAJAN HIV 3500 - < 4000 1,1 ml 1,9 ml 2,8 ml
Berikan antibiotik dengan dosis sesuai berat badan:
KOTRIMOKSAZOL 4 - 6 mg/kgBB/kali 1 x sehari, setiap hari 4000 - < 4500 1,3 ml 2,1 ml 3,2 ml

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 48
TINDAKAN/PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA YANG MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA
(TINDAKAN PRA RUJUKAN)
RUJUK adalah pilihan terbaik untuk bayi dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT

MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG*

Obat Anti Kejang UMUR < 1 BULAN UMUR > 1 BULAN


Lini pertama Fenobarbital Diazepam
Dosis: Dosis:
 20 mg/kgBB selama 10 -15 menit, diencerkan dalam NaCl • Jika belum terpasang akses vena:
0,9% 1:1, diberikan secara IV  Berikan per rektal 5 mg/2,5 ml enema/suppositoria (jika BB < 12 kg)
 30 mg/kgBB diberikan secara IM  Berikan per rektal 10 mg/2,5 ml enema/suppositoria (jika BB ≥ 12 kg)
ATAU
Bila masih kejang:  Berikan 0,2 - 0,5 mg/kg/intraosseus (dengan kecepatan pemberian 2 mg/menit,
 Bila IV: ditambahkan 10 - 20 mg/kgBB hingga dosis maksimal pemberian 10 mg)
maksimal 24 jam 50 mg/kgBB • Jika sudah terpasang akses vena:
 Bila IM: dapat diulang hanya 1 kali dengan dosis  Berikan 0,2 - 0,5 mg/kg/IV (dengan kecepatan 2 mg/menit, maksimal
30 mg/kgBB pemberian 10 mg)

Lini kedua Fenitoin Fenitoin


Dosis: Dosis:
Inisial 20 mg/kgBB diberikan secara IV, diencerkan dalam 20 mg/kgBB diencerkan dalam 50 ml NaCl 0,9%, diberikan secara IV selama 20 menit
NaCl 0,9%, dengan kecepatan pemberian 1 mg/kgBB/menit (2 mg/kgBB/menit) dengan dosis maksimum 1000 mg

Lini ketiga Diazepam Fenobarbital


Dosis: Dosis:
 0,3 mg/kgBB/jam (dosis maksimal 2,75 mg/jam) diberikan 20 mg/kgBB diencerkan dalam NaCl 0,9% 1:1, diberikan secara IV, dengan kecepatan
secara IV kontinyu dalam Dextrosa 5% ATAU 10 - 20 mg/menit, dengan dosis maksimum 1000 mg
 0,5 mg/kgBB diberikan secara rektal enema/suppositoria

* Perhatikan airway, breathing, dan circulation sebelum tindakan atau saat tindakan. Jika ada masalah harus ditatalaksana

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 49
CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI METODE KANGURU
Bayi dengan SUHU BADAN < 36,5˚C, harus segera  Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan,
dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut: kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu dengan posisi
 Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/kain tegak atau diagonal. Tubuh bayi menempel/kontak langsung
kering. Ganti pakaian, selimut/kain basah dengan yang kering dengan ibu
 Hangatkan tubuh bayi dengan METODE KANGURU atau  Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke
60 cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan)
 Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup  Tangan dan kaki dalam keadaan fleksi seperti posisi “katak”
kepala. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak kemudian “fiksasi” dengan selendang
angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu  Ibu mengenakan pakaian/blus longgar, sehingga bayi dapat
 Jika setelah dihangatkan dalam 1 jam SUHU BADAN berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan
tetap < 36,5˚C, RUJUK SEGERA dengan METODE selimut
KANGURU  Selain ibu, ayah, dan anggota keluarga lain bisa melakukan
metode kanguru

MENASIHATI IBU CARA MENJAGA BAYI TETAP HANGAT SELAMA PERJALANAN


 Keringkan bayi segera setiap kali bayi basah terkena air atau air kencing dan tinja bayi
 Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala
 Lakukan tindakan mempertahankan suhu tubuh dengan METODE KANGURU

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 50
Memberikan Cairan Intravena
Berikan cairan intravena dengan Rencana Terapi C pada klasifikasi Diare Dehidrasi Berat
BAGAN ALUR RENCANA TERAPI C: PENANGANAN DEHIDRASI BERAT PADA NEONATUS
IKUTI TANDA PANAH, JIKA JAWABAN “YA”, LANJUTKAN KE KANAN. JIKA “TIDAK”, LANJUTKAN KE BAWAH

MULAI DI SINI Jika bayi masuk klasifikasi dehidrasi berat, ada fasilitas, dan kemampuan untuk pemberian cairan IV, maka:
• Pasang jalur IV Ringer Laktat (jika tidak tersedia, berikan NaCl 0,9% sebanyak 30 ml/kgBB selama 1 jam)
• Evaluasi setiap 1 jam. Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan pemberian cairan IV
70 ml/kgBB selama 5 jam
Dapatkah saudara • Bila belum membaik, nadi masih lemah, ulangi lagi 30 ml/kgBB/jam
segera memberi YA
cairan intravena? • Lakukan evaluasi 1 jam:
- Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan pemberian cairan IV 70 ml/kgBB selama 5 jam
- Bila belum membaik, RUJUK SEGERA dengan memberikan cairan IV dengan tetesan lebih cepat
sampai teraba nadi lebih kuat

TIDAK

Apakah ada fasilitas


pemberian cairan  RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit untuk pengobatan intravena
YA
intravena terdekat  Jika bayi dapat minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukan cara meminumkan pada bayinya sedikit demi
(dalam 30 menit)?
sedikit selama dalam perjalanan
TIDAK

Apakah saudara
terlatih menggunakan  Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik atau mulut:
pipa orogastrik untuk
rehidrasi? Beri 20 ml/kgBB/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg)
 Periksa kembali bayi setiap 1 jam:
TIDAK
YA - Jika membaik, RUJUK SEGERA
- Jika bayi muntah terus menerus atau perut makin kembung, RUJUK SEGERA dengan memberi cairan
Apakah anak masih bisa lebih lambat
minum?

TIDAK
Catatan :
 Pada tingkat dehidrasi apapun, sebaiknya ASI tetap diberikan
Rujuk SEGERA
untuk pengobatan  Terapi A dan Terapi B dapat dilihat pada halaman 24
IV/pipa orogastrik

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 51
ASUHAN DASAR BAYI MUDA
Lakukan, komunikasikan, dan pastikan ibu dapat melakukan tindakan berikut ini pada waktu kunjungan rumah atau saat memeriksakan bayi di klinik

MENCEGAH INFEKSI MENJAGA BAYI MUDA TETAP HANGAT


 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi  Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
 Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian  Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/kainnya dengan yang
keringkan dengan kain yang bersih dan kering. INGATKAN ibu supaya bersih dan kering
menjaga tali pusat selalu bersih dan kering  Baringkan bayi di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu yang terbuka. Beri alas
 Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. kain yang bersih dan kering di tempat pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi
Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati  Mandikan bayi cukup 1 kali sehari
 Hindarkan bayi kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan tertular  Selesai memandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian yang bersih dan kering,
penyakit
topi, kaus tangan, kaus kaki, dan selimut jika perlu
 Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan  Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan bayi tidur bersama ibu
tubuh
 Pada BBLR atau suhu < 36,5˚C, hangatkan bayi dengan METODE KANGURU atau dengan
 Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin dan hanya ASI saja sampai
lampu 60 watt berjarak minimal 60 cm dari bayi
6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah dengan menggunakan
cangkir/sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat
meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna IMUNISASI
 Segera beri imunisasi Hepatitis B 0 sebelum bayi berumur 24 jam dengan didahului suntikan
Vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Apabila didapatkan bayi berumur < 7 hari dan belum
mendapatkan imunisasi Hepatitis B 0, maka imunisasi Hepatitis B 0 dapat diberikan segera
MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN  Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif, diberikan sesegera mungkin imunisasi
 Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi Hepatitis B dan HBIg pada sisi yang berbeda < 24 jam
 Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8 x sehari,  Bayi yang lahir dari fasyankes, imunisasi BCG dan OPV 0 diberikan sebelum dipulangkan,
siang ataupun malam kecuali pada bayi dari ibu HIV
 Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian  Bayi dari ibu HIV sebaiknya PASI (pengganti ASI) eksklusif, diberikan profilaksis ARV sampai 6
 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke minggu, dilakukan diagnosis dini HIV pada bayi (Early Infant Diagnosis, EID). Jika negatif,
payudara lainnya berikan semua imunisasi
 Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk membangunkannya dan  Jika hasil EID HIV pada bayi positif, profilaksis ARV diganti menjadi terapi ARV dan
langsung disusui ditambahkan kotrimoksazol, berikan semua imunisasi
 Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur  Pemberian BCG optimal diberikan sampai umur 1 bulan, dapat diberikan sampai umur
bersama ibu < 1 tahun tanpa perlu melakukan tes mantoux dengan syarat tidak ada kontak dengan sumber
infeksi TB
 Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali hal-hal
tentang pemberian ASI di Buku KIA  Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali imunisasi Hepatitis B 0 dapat diberikan
sebelum bayi berumur 1 tahun
 Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
 Tunda pemberian imunisasi pada bayi muda yang mempunyai klasifikasi merah

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 52
KONSELING BAGI IBU
MENGAJARI IBU UNTUK MENGOBATI INFEKSI LOKAL DI RUMAH

Ada 2 jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda yang dapat
diobati ibu di rumah: CARA MENGOBATI BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT
 Infeksi kulit atau pusar
 Infeksi mata Lakukan empat kali sehari selama 7 hari:
 Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu:
 Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain bersih
 Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat bergaram
 Amati cara ibu mempraktikkan (1 gelas air hangat ditambah garam seujung sendok teh)
 Cek pemahaman ibu sebelum pulang  Teteskan suspensi Nistatin di mulut bayi baru lahir dengan dosis
 Nasihati ibu untuk kembali jika infeksi bertambah parah 0,5 ml/kgBB/hari, dibagi dalam 4 kali pemberian
 Cuci tangan kembali

CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR

Lakukan dua kali sehari selama 5 hari:


 Cuci tangan sebelum mengobati bayi CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
 Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang DTT secara berhati-hati
 Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering  Cuci tangan sebelum mengobati bayi
 Untuk infeksi kulit, olesi dengan antiseptik (pilihan utama adalah  Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan kapas/kain
klorheksidin, jika tidak tersedia bisa menggunakan alkohol 70%) bersih dengan air hangat
 Cuci tangan kembali  Oleskan salep mata Oksitetrasiklin 1% atau Kloramfenikol 1% pada
bagian dalam kelopak mata bawah pada kedua mata
Cara menyiapkan DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi):  Cuci tangan kembali
Air dimasak sampai mendidih selama 10 - 15 menit. Kemudian dibiarkan  Obati sampai kemerahan hilang
dingin dan tertutup

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 53
MENGAJARI IBU UNTUK MENJAGA BAYI BERAT BADAN RENDAH TETAP HANGAT DI RUMAH

 Pertahankan bayi agar di tempat tidur yang sama dengan ibu


 Tutup pintu dan jendela agar udara dingin tidak masuk
 Ketika memandikan bayi, lakukan di ruangan yang hangat dengan air hangat. Keringkan segera setelah
memandikan dan pakaikan baju sesegera mungkin
 Ganti pakaian jika basah
 Lakukan METODE KANGURU sesering mungkin, baik siang maupun malam
 Ketika tidak dalam METODE KANGURU, jaga agar bayi tetap berpakaian atau dibungkus sepanjang waktu.
Pakaikan topi dan kaus kaki, bungkus bayi dengan longgar menggunakan kain kering yang lembut dan selimuti
 Periksa dengan teratur tangan dan kaki bayi. Jika teraba dingin, hangatkan bayi kembali dengan METODE
KANGURU
 Susui bayi dengan teratur (atau berikan ASI perah dengan cangkir)

MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA

 Pemberian Vitamin A 200.000 IU per hari selama 2 hari kepada ibu selama masa nifas yaitu diberikan 1 kapsul setelah
ibu melahirkan dan 1 kapsul berikutnya diberikan 24 jam setelah pemberian kapsul yang pertama
 KB pasca persalinan, gizi seimbang, dan lain - lain sesuai hasil penilaian kesehatan ibu sebelumnya

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 54
MENGAJARI IBU CARA MENYUSUI DENGAN BAIK MENGAJARI IBU CARA MEMERAH ASI

 Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi Minta ibu untuk:
yang benar:  Mencuci tangan pakai sabun
 Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan  Mengatur posisi sehingga nyaman
bahunya saja  Memegang wadah bermulut lebar di bawah puting dan aerola
 Kepala dan tubuh bayi lurus  Meletakkan jempol di bagian atas payudara, jari telunjuk, dan jari lainnya
 Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan menopang di sisi bagian bawah sehingga posisinya berlawanan (setidaknya
dengan puting susu 4 cm dari puncak puting)
 Dekatkan badan bayi ke badan ibu  Tekan dan lepaskan jaringan payudara antara jempol dan telunjuk beberapa kali
 Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya:  Jika ASI tidak keluar, ganti posisi jempol dan telunjuk mendekati puting, lalu
 Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi tekan dan lepaskan seperti sebelumnya
 Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar  Tekan dan lepaskan mengelilingi payudara, jaga agar jarak jari dan puting tetap.
 Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa Hati-hati jangan menekan puting atau mengurut payudara
sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu  Perah satu payudara sampai ASI hanya menetes, lalu perah payudara lainnya
 Cara melekatkan yang benar ditandai dengan: sampai ASI hanya menetes
 Dagu menempel pada payudara ibu  Perah bergantian 5 - 6 kali, setidaknya selama 20 - 30 menit
 Mulut bayi terbuka lebar  Berhenti memerah jika ASI tidak mengalir lagi, tapi hanya menetes dari awal
 Bibir bawah bayi terputar keluar
 Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada di bagian
bawah
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
 Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam,  Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin

teratur, dan kadang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap  Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi

ASI, hanya terdengar suara bayi menelan  Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian
 Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
 Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi
lainnya
sudah mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi
 Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 55
ALTERNATIF PEMBERIAN MINUM

PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR


 Letakkan celemek untuk melindungi pakaian bayi
 Posisikan bayi sedikit tegak di pangkuan ibu
 Tuangkan susu dalam cangkir sesuai kebutuhan bayi
 Pegang cangkir dan letakkan mulut cangkir di bibir bawah bayi
 Sentuhkan tepi cangkir sampai susu menyentuh bibir bayi
 Biarkan bayi mengisap susu sesuai keinginannya, jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi
 Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian mulai minum
 Bayi akan mengisap susu dan ada sedikit yang tumpah
 Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya
 Bayi menelan susu
 Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar:
 Berikan minum dalam waktu lebih lama
 Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum
 Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah yang cukup dalam beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan
salah satu alternatif:
 Berikan ASI donor
 Berikan susu formula
 Bayi dikatakan cukup minum, apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya meningkat

JUMLAH SUSU YANG DIBERIKAN DENGAN CANGKIR


 Mulai dengan 80 ml/kgBB/hari. Selanjutnya tingkatkan volume: 10 - 20 ml/kgBB setiap hari
 Hitung masukan cairan dalam 24 jam, dibagi menjadi 8 kali pemberian
 Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 56
MASALAH PEMBERIAN ASI PADA BAYI
MASALAH PEMECAHAN
 Jelaskan bahwa ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI
Bayi banyak menangis  Periksa popok bayi, mungkin basah
atau rewel  Gendong bayi, mungkin perlu perhatian
 Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada yang lainnya

Bayi tidak tidur  Merupakan proses alamiah karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering
 Tidurkan bayi di samping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari
sepanjang malam  Jangan berikan makanan lain
 Mungkin bayi bingung puting karena sudah diberikan susu botol
Bayi menolak  Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi betul-betul lapar)
 Berikan perhatian dan kasih sayang
untuk menyusu  Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis
 Lihat tatalaksana dalam algoritma, jika perlu RUJUK

 Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat
 Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar
Bayi bingung puting
 Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, atau cangkir. Jangan menggunakan botol dan dot
 Jangan berikan kempeng

Bayi prematur dan  Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek-pendek
 Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa. Berikan ASI dengan sendok atau cangkir
bayi kecil (BBLR)  Untuk merangsang mengisap, sentuh langit-langit mulut bayi dengan jari ibu yang bersih
 Mulai menyusui segera setelah bayi lahir
Bayi kuning (ikterus)
 Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi
Bayi sakit  Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, jika perlu RUJUK
 Posisi bayi duduk
 Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi mendapatkan ASI cukup

Bayi sumbing  Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi
 Jika sumbing pada bibir dan langit-langit, ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa. Kemudian diberikan dengan sendok/pipet atau
botol dengan dot panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar mengisap dan menelan ASI,
menyesuaikan dengan irama pernapasannya

 Posisi yang mudah adalah posisi memegang bola (football position)


Bayi kembar  Paling baik kedua bayi disusui secara bersamaan
 Susui lebih sering selama waktu yang diinginkan masing-masing bayi, umumnya > 20 menit

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 57
MASALAH PEMBERIAN ASI PADA IBU

MASALAH PEMECAHAN
 Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi
Ibu khawatir bahwa ASI nya tidak
cukup untuk bayi (sindrom ASI  Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan > 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa kosong.
Berikan ASI dari kedua payudara
kurang)  Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI
Ibu mengatakan bahwa air  Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI
susunya tidak keluar  Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan > 2 jam tanpa menyusui
 Ibu dapat terus memberikan ASI pada keadaan luka tidak begitu sakit
 Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Ibu mengeluhkan puting susunya  Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu, kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
terasa sakit (puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
 Berikan parasetamol 1 tablet tiap 6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara
 Jika ada luka/bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan
 Usahakan menyusui sampai payudara kosong
Ibu mengeluh payudaranya terlalu  Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting
penuh dan terasa sakit (payudara  Bantu ibu untuk memeras ASI sebelum menyusui kembali
bengkak)  Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2 - 3 jam) setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila bayi tidak dapat menyusu,
keluarkan ASI dan minumkan kepada bayi. Kompres payudara dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan payudara
 Jika masih sakit, perlu dicek apakah terjadi mastitis
 Berikan antibiotik
 Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara  Kompres hangat
 Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik
 Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan

 Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat
Ibu sakit dan tidak mau menyusui
 Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi
bayinya
 Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/bidan karena mungkin dapat membahayakan bayi
 Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah, dan lebih sering pada malam hari
 Jika ada tempat penitipan bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja
Ibu bekerja
 ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah
 Pastikan pengasuh memberikan ASI perah/susu formula memakai cangkir atau sendok

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 58
KAPAN HARUS KEMBALI
Menasihati Ibu Kapan Harus Kembali ke Petugas Kesehatan

KUNJUNGAN ULANG KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA


Nasihati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebagai
awal untuk permasalahan bayinya berikut
BAYI DENGAN: KUNJUNGAN ULANG  Bayi lemas atau gerakan bayi berkurang
 Ikterus 1 hari  Napas cepat ≥ 60x / menit
 Infeksi Bakteri Lokal 2 hari  Suara napas merintih
 Diare Dehidrasi Ringan/Sedang 1 hari  Sesak napas/sukar bernapas/henti napas

 Diare Tanpa Dehidrasi  Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning, pucat)


1 hari
(Jika belum membaik)  Malas/tidak bisa menyusu atau minum
 Masalah Pemberian ASI/Minum 2 hari  Badan teraba dingin (suhu < 36,5 ˚C )
 Bercak Putih di Mulut (Thrush) 2 hari  Badan teraba demam (suhu > 37,5 ˚C )
 Berat Badan Rendah Menurut 7 hari  Telapak kaki dan tangan terlihat kuning
Umur
 Bertambah parah
 Berat Badan Rendah Menurut 7 hari
Umur untuk Bayi Baru Lahir

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 59
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Lakukan penilain untuk klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT pada kunjungan ulang

INFEKSI BAKTERI LOKAL IKTERUS


Sesudah 2 hari Sesudah 1 hari
Periksa: Lakukan penilaian lengkap Lihat ikterus, apakah telapak tangan dan kaki terlihat kuning
Periksa: Lakukan penilaian lengkap
 Periksa mata apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak
Tindakan:
 Periksa pusar apakah merah/keluar nanah atau merah meluas > 1 cm
 Jika telapak tangan dan kaki terlihat kuning, RUJUK
 Periksa pustul pada kulit
 Jika telapak tangan dan kaki tidak kuning, tetapi ikterus tidak berkurang, nasihati ibu
Tindakan:
perawatan di rumah dan minta untuk kembali dalam 1 hari
 Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA
 Jika ikterus mulai berkurang, minta ibu untuk melanjutkan perawatan di rumah. Minta
 Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokal di rumah sampai
untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Jika ikterus berlanjut sampai lebih dari umur 2
seluruhnya 5 hari
minggu, RUJUK untuk penilaian lebih lanjut
 Untuk pustul kulit dan pusar kemerahan, teruskan pemberian antibiotik oral
dan pengobatan topikal
 Untuk mata bernanah, lanjutkan salep mata
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR
Sesudah 7 hari pada bayi baru lahir dan 14 hari untuk bayi muda lebih dari 28 hari
Periksa: Lakukan penilaian lengkap. Jika TIDAK ADA indikasi untuk RUJUK:
DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG,
 Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah
DIARE TANPA DEHIDRASI
 Lakukan penilaian cara menyusui:
Sesudah 1 hari
Tanyakan: Apakah diare berhenti?  Jika berat badan tidak lagi rendah menurut umur, puji ibu dan semangati untuk
melanjutkan pemberian ASI
Periksa: Lakukan penilaian lengkap
 Jika berat badan menurut umur masih rendah, tetapi menyusui baik, pujilah ibu.
 Apakah berat badan turun ≥ 10% dari kunjungan sebelumnya?
Minta ibu untuk kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam 14 hari atau
Tindakan:
ketika kembali untuk imunisasi, pilih mana yang lebih cepat
 Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau berat badan
 Jika berat badan menurut umur masih rendah dan masih ada masalah menyusui,
turun ≥ 10%, lakukan tindakan/pengobatan sesuai Bagan Terapi C
konseling ibu tentang masalah menyusui. Minta ibu untuk kembali membawa
 Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, lakukan anaknya untuk ditimbang dalam 7 - 14 hari (atau ketika kembali untuk imunisasi, jika
Rencana Terapi B masih dalam 14 hari). Lanjutkan memeriksa anak setiap beberapa minggu sampai
 Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, lakukan Rencana bayi dapat menyusu dengan baik dan berat badan meningkat secara reguler dan
Terapi A tidak ada lagi berat badan rendah menurut umur
 Jika tidak ada diare, pujilah ibu, dan diminta untuk melanjutkan pemberian Kecuali:
ASI Jika diduga pemberian ASI tidak akan membaik, atau jika berat badan menurun, RUJUK

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 60
BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT
MASALAH PEMBERIAN ASI
Sesudah 2 hari:
Sesudah 2 hari:
Nilai kembali pemberian ASI
Periksa: Lakukan penilaian lengkap
Tanyakan: Masalah pemberian ASI yang ditemukan saat kunjungan pertama  Penilaian tentang cara menyusui

Periksa: Lakukan penilaian lengkap  Bagaimana keadaan thrush saat ini

Tindakan: Tindakan:
 Jika bayi sudah dapat menyusu dengan baik, pujilah ibu dan beri motivasi untuk meneruskan
 Jika thrush bertambah parah, RUJUK
pemberian ASI dengan baik
SEGERA
 Jika masih terdapat masalah pemberian ASI, RUJUK SEGERA
 Jika bayi memiliki masalah dalam
 Konseling ibu tentang masalah pemberian ASI, baik yang baru maupun yang ada sebelumnya. Jika menyusu, RUJUK SEGERA
diharapkan ada perubahan dalam menyusui, minta ibu untuk membawa bayinya kembali
 Jika thrush menetap atau membaik dan
 Jika bayi berat badan rendah menurut umur, minta ibu untuk lakukan kunjungan ulang dalam 7 - 14 bayi menyusu dengan baik, lanjutkan
hari. Lanjutkan kunjungan ulang sampai berat badan bayi naik dengan baik pemberian Nistatin suspensi sampai

Perhatian: seluruhnya 7 hari

Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan dalam cara pemberian ASI atau berat badan bayi menurun,
RUJUK SEGERA

Untuk semua klasifikasi:


Apabila pada kunjungan ulang yang kedua masih tetap,
harus RUJUK SEGERA

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 BALITA MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 61
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 62
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 63
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 64
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 65
GRAFIK BB/U BAYI MUDA LAKI - LAKI

< -2 SD BB Rendah

> -2 SD BB Tidak Rendah


Berat Badan (kg)

Umur (minggu)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 66


GRAFIK BB/U BAYI MUDA PEREMPUAN

< -2 SD BB Rendah

> -2 SD BB Tidak Rendah


Berat Badan (kg)

Umur (minggu)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 67


GRAFIK BB/PB ANAK LAKI - LAKI
Sejak lahir – 2 tahun (z-scores)

<-3 SD Gizi Buruk

-3 SD sampai dengan <-2 SD Gizi Kurang

-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi Baik

>+1 SD sampai dengan +2 SD Berisiko Gizi Lebih

>+2 SD sampai dengan +3 SD Gizi Lebih

>+3 SD Obesitas
Berat Badan (kg)

Panjang Badan (cm)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 68


GRAFIK BB/PB ANAK PEREMPUAN
Sejak lahir – 2 tahun (z-scores)

<-3 SD Gizi Buruk


-3 SD sampai dengan <-2 SD Gizi Kurang
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi Baik
>+1 SD sampai dengan +2 SD Berisiko Gizi Lebih
>+2 SD sampai dengan +3 SD Gizi Lebih
>+3 SD Obesitas
Berat Badan (kg)

Panjang Badan (cm)


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 69
GRAFIK BB/TB ANAK LAKI - LAKI
2 - 5 tahun (z-scores)

<-3 SD Gizi Buruk


-3 SD sampai dengan <-2 SD Gizi Kurang
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi Baik
>+1 SD sampai dengan +2 SD Berisiko Gizi Lebih
>+2 SD sampai dengan +3 SD Gizi Lebih
>+3 SD Obesitas
Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (cm)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 70


GRAFIK BB/TB ANAK PEREMPUAN
2 - 5 tahun (z scores)

<-3 SD Gizi Buruk


-3 SD sampai dengan <-2 SD Gizi Kurang
-2 SD sampai dengan +1 SD Gizi Baik
>+1 SD sampai dengan +2 SD Berisiko Gizi Lebih
>+2 SD sampai dengan +3 SD Gizi Lebih
>+3 SD Obesitas
Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (cm)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 71


GRAFIK PB/U ANAK LAKI - LAKI
0 - 2 tahun (z-scores)

<-3 SD Sangat Pendek (Severely Stunted)


-3 SD sampai dengan <-2 SD Pendek (Stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
>+3 SD Tinggi (Tall)
Panjang Badan (cm)

1 tahun 2 tahun
Umur
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 72
GRAFIK PB/U ANAK PEREMPUAN
0 - 2 tahun (z scores)

<-3 SD Sangat Pendek (Severely Stunted)


-3 SD sampai dengan <-2 SD Pendek (Stunted)
-2 SD sampai dengan +3SD Normal
>+3 SD Tinggi (Tall)
Panjang Badan (cm)

1 tahun 2 tahun
Umur
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 73
GRAFIK TB/U ANAK LAKI - LAKI
2 - 5 tahun (z-scores)

<-3 SD Sangat Pendek (Severely Stunted)


-3 SD sampai dengan <-2 SD Pendek (Stunted)
-2 SD sampai dengan +3 SD Normal
>+3 SD Tinggi (Tall)
Tinggi Badan (cm)

3 tahun 4 tahun 5 tahun

Umur
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 74
GRAFIK TB/U ANAK PEREMPUAN
2 - 5 tahun (z scores)

<-3 SD Sangat Pendek (Severely Stunted)


-3 SD sampai dengan <-2 SD Pendek (Stunted)
-2 SD sampai dengan +3SD Normal
>+3 SD Tinggi (Tall)
Tinggi Badan (cm)

3 tahun 4 tahun 5 tahun


Umur
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 75
DAERAH ENDEMIS MALARIA
Di bawah ini adalah Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang tidak tercantum dalam daftar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS
TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH

1 Aceh 1 Singkil Pulau Banyak Gunung Tua Pengarigan

Pulau Banyak Barat Panyabungan Jae Ulak Pandan

2 Aceh Timur Peunaron 6 Batu Bara Indra Pura Lalang Pengandonan

3 Aceh Barat PIR Batee Puteh Kuala Bhee (Woyla) Kedai Sianam Seisuka Mendingin

Arongan (Drien Rampak) Labuhan Ruku Lb. Batang

Woyla Timur Tanjung Tiram Sekar Jaya

4 Aceh Besar Kuta Cot Glie Lhoong Ujung Kubu 2 Muara Enim Tanjung Agung Tanjung Enim

Indrapuri 7 Tapanuli Utara Parsikaman 3 Musi Banyuasin Lubuk Binalo

Lembah Seulawah 8 Padang Lawas Paringgonan 4 Musi Rawas Muara Beli

Kota Jantho Sihapas Muara Ka

5 Aceh Barat Lembah Sabil 9 Padang Lawas Sipiongot 5 Lahat Selawi Perumnas
Daya Utara
Manggeng Simundol Palembaja Bandar Jaya

Tangan tangan 10 Labuhan Batu Labuhan Bilik Pseksu Pagar Agung

6 Aceh Jaya Teunom Lageun Sei Berombang Bunga Mas

Panga Patek 11 Labuhan Batu Utara Tanjung Leidong Simangalam Saung Naga

Kr Sabee Pasie Raya 12 Asahan Sei Kepayang Barat Pagar Ja

Lhok Kruet Sei Apung Kota Agung

2 Sumatera 1 Nias Botomozo Bagan Asahan Tanjung Tebat


Utara
Ulugawo Idamogawo 13 Tapanuli Tengah Hutabalang SP III Pomo
2 Langkat Marike Namu Ukur Poriaha Pagar Gunung

Tanjung Langkat Barus 6 Lubuk Linggau Swas Saba Perumnas

3 Tapanuli Selatan Simarpinggan 14 Nias Barat Sirombu Simpang Periuk

4 Nias Selatan Teluk Dalam Lagundri 15 Simalungun Negeri Dolok Petanang

Pulau Telo Bawomataluo 16 Karo Mardingding 7 OKU Timur Jayapura Purwodadi

Tanah Masa Hilisatargo 3 Sumatera 1 Kep. Mentawai Sikakap Sioban 5 Bangka 1 Kota Pangkalpinang Air Itam
Barat Belitung
Hibala Lahusa Ma Sikabaluan Mapadegat 2 Kab. Bangka Barat Puput Muntok

Amandraya Malakopa Sekar Biru Sp. Terip

Lolowaw Ma Siberut Kundi


Lolomatau Peipei Jebus
Gomo Saibi Samukop Tempilang
Saduaori Saumangaya 3 Kab. Bangka Benteng Sungai Selan
Tengah
Mazo 2 Pesisir Selatan Tarusan BI. Salasa Lubuk
5 Mandailing Natal Gunung Baringin Sihepeng Indrapura 4 Kab. Selatan Payung
Maga Mompang 4 Sumatera 1 OKU Penyandingan Tanjung Agung Tanjung Labu
Selatan
Hutabargot Siabu Lubuk Rukam Batumarta II Batu Betumpang
Nagajuang Tj. Lengkayap 6 Bengkulu 1 Bengkulu Selatan Kota Manna M. Thaha

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 76


DAERAH ENDEMIS MALARIA
Di bawah ini adalah Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang tidak tercantum dalam daftar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS
TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH

Pasar Manna Kayu Kunyit Padang Serai Muara Tembesi

Masat Seginim Kuala Lempuing Psr Muara Tembesi

Palak Bengkerung Sukamerindu 2 Muaro Jambi Pondok Meja

Tungkal Lingkar Timur Tempino

Kedurang 7 Riau 1 Kampar Kampar Kiri Muara Kumpeh

2 Bengkulu Sebelat Ketahun 2 Pelalawan Kerumutan Ukui Jambi Kecil


Utara
Karang Pulau Tanjung Harapan Bandar Petalangan 3 Tebo Mangupeh Rimbo Bujang II

Suka Makmur Tanjung Harapan Pangkalan Lesung Tuo Pasir Mayang Rimbo Bujang IX

D6 Ketahun Lubuk Durian 3 Indragiri Hulu Sipayung Sungai Abang Sungai Bengkal

Bak Nau Tj. Agung Palik Peranap 4 Bungo Kuamang Kuning X

Lais 4 Indragiri Hilir Mandah Rantau Ikil

Arga Makmur Sungai Guntung LB Mangkuang

Perumnas 5 Rokan Hilir Rantau Pj. Kiri 5 Merangin Sei Bulian Bangko

Air Bintunan Sinaboi Pematang Kandis

Kerkap Bagan Punak Rantau Panjang

Air Padang 8 Kepulauan 1 Bintan Kawal Muara Delang


Riau
3 Kaur Tanjung Iman 2 Lingga Pancur Raya Muara Jernih

Gedung Wani Senayang Meran

4 Seluma Riak Siabun Babatan Tajur Biru Sbr Agung

Air Periukan Tumbuan Penuba Muara Kibul

Dusun Tengah Rimbo Kedui 3 Natuna Pulau Tiga Ranai Sekancing

Talang Tinggi Puguk Pulau Laut Tanjung 6 Sarolangun Singkut

Kota Tais Sukamerindu Cemaga Sedanau Pauh

Pajar Bulan Serasan Timur/Batubi Kelarik 7 Tanjung Jabung Barat Merlung Teluk Nilau

5 Mukomuko Bantal Penarik Midai 10 Lampung 1 Lampung Selatan Rajabasa

Ipuh Lubuk Pinang 4 Anambas S. Tengah Palmatak 2 Pesawaran Pedada

Mukomuko Air Rami S. Timur Hanura Padang Cermin

Lalang Luas Dusun Baru Tarempa 3 Lampung Barat Sekincau

Lubuk Sanai Pondok Suguh S. Selatan 11 Nusa 1 Lombok Barat Meninng


Tenggara
6 Bengkulu Karang Tinggi Sekayun 9 Jambi 1 Batang Hari Durian Luncuk Mersam Barat 2 Lombok Utara Bayan
Tengah
Pagar ja Tenam 3 Lombok Timur Belanng

7 Kota Kampung Bali Pasar Terusan 4 Sumbawa Barat Brang Rea Seteluk
Bengkulu
Anggut Atas Ban Poto Tano Taliwang

Lingkar Barat Muaro Sebo Ilir Jereweh

Jalan Gedang Tidar Kuranji Maluk

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 77


DAERAH ENDEMIS MALARIA
Di bawah ini adalah Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang tidak tercantum dalam daftar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS
TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH

Sekongkang Tambarangan Lambing

Brang Ene Tambaruntung Long Iram

Tongo Bakarangan Melak

5 Sumbawa Besar Unit II Sumbawa 5 Hulu Sungai Malinau Wasah Resak


Selatan
Alas Padang Batung Sekolaq Darat

6 Dompu Rasabou Kilo Loksado 3 Mahakam Hulu Ujoh Bilang

Calabai 6 Hulu Sungai Tandilang Batu Tangga 4 Kutai Kartanegara Jonggon Raya Sebulu I
Tengah
7 Bima Langgudu Lambu Hantakan Sei Merdeka

Soromandi Lambitu 7 Hulu Sungai Utara Paminggir 5 Kutai Timur Busang Batu Ampar

Tambora Monta 8 Tabalong Muara Uya Bintang Ara Kaliorang Kaubun

Parado Ribang Sandaran Muara Wahau II

Wera Jaro Rantau Pulung

Donggo 9 Kotabaru Marabatuan Serongga 6 Paser Batu Kajang Kuaro

Sanggar Banian Sei Durian Kayungo Long Ikis

12 Kalimantan 1 Sintang Dedai Hampang Mekarpura Kerang Long Kali


Barat
Emparu Bungkukan Sengayam Mendik Muser

Kebong 10 Tanah Bumbu Teluk Kepayang Lasung Muara Komam Padang Pengrapat

Mensiku Giri Mulya Sebamban 1 7 Penajam Paser Semua Puskesmas Termasuk Daerah
Utara Endemis Tinggi
Nanga Ketungau Simpang Empat Satui

Nanga Mau Mantewe Sebamban 2 8 Samarinda Sei Siring

2 Ketapang Tumbang Ti Batulicin 1 Darul Azhar 15 Kalimantan 1 Lamandau Bukit Jaya


Tengah
Marau Karang Bintang Tapin Bini

3 Kota Singkawang Singkawang Selatan 11 Balangan Lok Batu Merambang


Tebing Tinggi
13 Kalimantan 1 Banjarbaru Cempaka Uren Bayat
Selatan
2 Banjar Aranio Simpang Empat 14 Kalimantan 1 Berau Batu Puh Biduk-Biduk Kinipan
Timur
Paramasan Sungkai Talisayan Gunung Tabur 2 Seruyan Rantai Pulut I

Pengaron Kelay 3 Kotawaringin Sebabi U. Pandaran


Timur
Sungai Pinang Labanan Pasir Puh

3 Tanah Laut Tanjung Habulu Asam-Asam Merancang Ulu 4 Kang an Keren Pangi

Tirta Jaya Kurau Segah 5 Palangkaraya Jekan Raya Pahandut

Panyipatan Teluk Bayur Tangkiling Panarung

Kintap 2 Kutai Barat Belusuh Barong Tongkok K. Bangkirai

Tajau Pecah Linggang Bigung Besiq Kalampangan

4 Tapin Banua Padang Tapin Utara Tering Seberang Dempar Menteng

Piani Binuang Gunung Rampah Bukit Hindu

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 78


DAERAH ENDEMIS MALARIA
Di bawah ini adalah Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang tidak tercantum dalam daftar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS
TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH

Kayon Mansalong Panca Karsa II Popayato Mur

Rakumpit Pembeliangan Popayato

6 Gunung Mas Tbg Miri Kurun Setabu Popayato Barat

Tbg Marikoi T. Pajangan 17 Sulawesi 1 Bitung Papsungan Sagerat 2 Boalemo Saritani Bongo Nol
Utara
Tbg Napoi Tbg Jutuh Danowudu Dulupi Berlian

Tewah Tehang Girian Pangi Wonosari

T. T. Anjir Tbg Talaken Pintu Kota Botumoito

Kampuri Rabambang 2 Bolmong Tungoi Mananggu

Sepang Mopuya 3 Gorontalo Utara Dulukapa An gola

7 Pulang Pisau Jabiren 3 Manado Tuminng Buloila

8 Kapuas T. Punai Tamban Catur Tikala Baru 4 Bone Bolango Bone Suwawa Selatan

Lamun Terusan Tgh 4 Minahasa Wolaang Bulango Ulu Bulawa

Pujon P. Kupang Tompaso 5 Gorontalo Asparaga

Sei Hanyo Tambah Baru Tanawangko Tibawa

Jangkang Sei Tatas Kakas Dungaliyo

Sei Pinang Palingkau Kombi Tabongo

Timpah Palangkau 5 Minahasa Selatan Amurang Telaga Biru

P. Telo Mandomai 6 Minahasa Utara Tetelu Limboto Barat

Mantangai Danau Rawah 7 Mitra Touluaan Molompar Limboto

Mela Tombatu Towuntu Timur 19 Sulawesi 1 Donggala Lalundu Balukang


Tengah
Selat Tambelang Molompar Belang Sabang

9 Barito Selatan Pendang Silian Belang Batusuya

Babai 8 Sangihe Enemawira Tona Lembasada

Mangkap Manganitu Nusa 2 Poso Tentena Lawanga

Baru Kuma Salurang Meko Mapane

Sababilah Manalu Tamako Tonusu

10 Murung Raya Konut Saripoi Dagho Taripa

Mangkahui Tbg Olong 9 Sitaro Tagulandang Gintu

Tbg Lahung Talawid Tangkura

Tbg Kunyi Biaro Lengkeka

M. Joloi Lia Sulewana

Mankunjung 10 Talaud Tule 3 Morowali Lantulajaya

16 Kalimantan 1 Bulungan Bumi Rahayu 18 Gorontalo 1 Pahuwato Dengilo Paguat Beteleme


Utara
Tanah Kuning Buntulia Motolohu Lafeu

2 Nunukan Aji Kuning Panca Karsa I Lemito 4 Tojo Una-Una Dataran Bulan Tete

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 79


DAERAH ENDEMIS MALARIA
Di bawah ini adalah Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang tidak tercantum dalam daftar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA NO PROVINSI KAB/KOTA
ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS ENDEMISITAS
TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH

Marowo Karama 3 Wakatobi Wangi-Wangi Waetuno

Tombiano 3 Mamasa Tabang Sumarorong Liya

5 Banggai Sai Toima Pana Buranga

Nuhon Bualemo 4 Mamuju Utara Randomayang Usuku

Bunta Kintom Martajaya Hoga

Hunduhon Batui Parabu/Baras Wangi-Wangi Selatan

Toili III Sinorang 5 Mamuju Tengah Topoyo 23 Nusa 1 Sumba Barat Daya
Tenggara
Simpang Raya Toili I Salupangkang Timur 2 Sumba Barat

Toili II Tobadak 3 Sumba Tengah

6 Banggai Kepulauan Bungin Banggai 22 Sulawesi 1 Buton Mawasangka Batauga 4 Sumba Timur
Tenggara
To Um Mansamat Siompu Barat Gu 5 Lembata

Patukuki Salea Rahia 24 Maluku

Bulagi Lumbi-Lumbia Kadatua 25 Maluku Utara

Lolantang Sabang Wamolo 26 Papua 1 Jayapura

Tataba Lasalimu 2 Nabire

7 Tolitoli Kayulompa Lasalimu Selatan 3 Kepulauan Yapen

8 Buol Bunobogu Wajah Jaya 4 Mimika

20 Sulawesi 1 Enrekang Baraka Mawasangka Tengah 5 Boven Digoel


Selatan
Kabere Mawasangka Timur 6 Mappi

2 Luwu Timur Mangkutana Pasar Wajo 7 Asmat


Semua Puskesmas Termasuk
3 Luwu Utara Rampi Wakaokili 8 Yahukimo
Daerah Endemis Tinggi
4 Pangkep Pamantauang Madalle Siompu 9 Sarmi

Liukang Kalmas Siontapina 10 Keerom

Liukang Tangaya Talaga Raya 11 Merauke

5 Selayar Parangia 2 Muna Lohia Katobu 12 Jayapura

Ujung Jampea Kabawo Mabodo 13 Waropen

Pasimarannu Tampo 14 Mamberamo Raya

6 Sinjai Tengnga Lembang Guali 15 Nduga

7 Tana Toraja Rate Biuang Wuna 16 Yalimo

8 Toraja Utara Pangala Baruppu Kabangka 17 Intan Jaya

Sa’dan Dana 18 Jayawijaya

21 Sulawesi 1 Majene Lembang Kombikuno 27 Papua Barat 1 Kaimana


Barat
Ulumanda Batalaiworu 2 Teluk Wondama

Malunda Tiworo Selatan 3 Manokwari

2 Mamuju Campaloga Tapalang Bone 4 Manokwari Selatan

Karataun Towea

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) - 2021 LAMPIRAN 80


BUKU BAGAN

MTBS

CETAKAN TAHUN 2021

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai