Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AYRTON SENNA DARPITA CIPTA

NIM : 18071256

UAS NEW MEDIA & CYBER CULTURE

1. Menurut saya new politics adalah sebuah gerakan politik yang baru, melalui new media
gerakan ini akan menjadi lebih luas da semakin mudah mendapatkan relasi. Contoh nya
penerapan di bidang voting atau pengumpulan hasil suara.
Sedangkan new economy adalah mata pencaharian baru yang terbentuk karena adanya new
media ini. Salah satu contoh nya adalah content creator atau penjual yang menjual dagangan
nya via online atau marketplace

2. komodifikasi itu tidak lepas dari untung dan rugi, dalam new media ini komodifikasi juga
tak lepas dari audiens, komunikasi, dan konten nya. Artinya dengan kualitas konten yang
berbobot, komunikasi yang terjamin dan jelas serta target audiens yang tercapai dan tepat
akan menarik pihak pengiklan untuk datang.

3. gerakan cyber protest dilakukan karena semakin luasnya temapt untuk menyuarakan
aspirasi, terutama di majunya dunia dalam teknologi yang menjadi wadah baru dalam
menyuarakan saura, masyarakat diberi kebebasan dalam berkritik dan memberikan saran ke
negara. Contoh nya kejadian saat menolak UU tentang Omnibus Law yang banyak dilakukan
melalui new media, selain lebih aman terhindar dari virus corona diluar sana, masyarakat
yang membuka suara di media ini lebih bebas dan fleksibel dalam berkata-kata, tentunya
dengan tempat dan aturan yang juga harus di taati oleh para pendemo.

4. Pandangan saya tentang game online mungkin lebih kearah positif, karena saya juga
memainkan beberapa game online di beberapa tahun terakhir ini apalagi setelah pandemic
datang ke Indonesia. Selain untuk istirahat dari ketegangan yang terjadi di luar rumah entah
karena kerjaan atau kepanikan masyarakat dalam memikirkan masalah pandemic dan
kesulitan ekonomi yang semakin jadi concern. Game online setidaknya membantu saya untuk
sementara waktu melupakan segala masalah itu dan menjadi suatu pelarian di sela-sela
kesibukan. Tak semua game online itu berbau “ gore “ atau sadis, beberapa game online juga
bisa menjadi suatu metode pembelajaran yang baru untuk anak-anak di saat sekolah online
ataupun liburan. Contoh nya saja, dengan game online saya bisa mendapatkan teman-teman
baru yang tempat tinggal mereka tidak berada dalam satu daerah ataupun saya mempelajari
suatu hal yang baru melalui game online ini.
Namun disisi lain, jika ada hal positif maka terdapat hal negatif apalagi pandangan mayoritas
tentang game online masih penuh dengan pikiran negatif entah katanya membuang bayak
waktu, tidak produktif, tidak bermanfaat, penuh kekerasan, membuat pemain nya sulit
berfikir, hanya membuang-buang uang dan hal lain yang mereka pikirkan. Pikiran ini terjadi
karena memang beberapa pemain game tidak memanfaatkan atau menggunakan game ini
lebih maksimal kearah positif.
Dalam masa pandemi ini, perkembangan sebuah game menurut saya sudah semakin fleksibel,
tidak hanya mengejar sebuah permainan yang bisa membuat pemain nyam akin frustasi.
Muncul nya developer pembuat game-game indie berbasis online membawa angin segar
dengan harga yang murah, permainan yang lebih santai, progress yang asik dengan grafis
atau kualitas visual yang mungkin terbilang low to mid tidak mempengaruhi pengalaman
dalam menikmati permainan nya. Semua itu terjadi karena fokus dari game online adalah
kebersamaan dan keseruan bersama teman dalam menyelesaikan suatu misi yang disediakan
dalam permainan.

Pembelajaran online lebih kearah membuat saya merasa bingung, bisa senang dan bersyukur
tapi disisi lain membuat suatu masalah abru apalgi jika terdapat suatu tugas yang
membuatuhkan suatu penjelasan lebih atau bahkan kerjasama dari tiap orang di kelompok.
Sebuah hasil dari keputusan yang saya ambil dari semester awal jika saya lebih berfokus ke
kerjaan sehingga kuliah menjadi tidak terkendali membuat banyak nya mata kuliah yang saya
belum ambil dan saya ulang di semester selanjutnya sehingga menghasilkan lebih banyak
beban di beberapa bulan terakhir ini karena uang hasil pekerjaan yang seharusnya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan saya dan kuliah malah juga digunakan dalam masa-masa
pandemi ini untuk hal yang juga penting.
Hal yang mungkin bisa saya syukuri dari pembelajaran online lebih ke waktu, karena lebih
fleksibel jadi bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu terutama di semester
ini saya juga mengambil program magang.
Sedangkan hal yang jadi suatu pikiran adalah ketika adanya tugas yang melibatkan suatu
kerjasama dari kelompok, entah dalam pembagian tugas, waktu, komunikasi yang juga
terkadang miss komunikasi membuat tugas nya menjadi delay atau tertunda di beberapa
bagian dan menghasilkan hasil yang kurang maksimal.

Cyberporn makin menjamur, di tahun-tahun terakhir ini malah penyedia website membuat
suatu program untuk para porn addict entah itu pendaftaran gratis selama masa pandemi atau
bahkan promo jual beli. Muncul nya informasi yang di bumbui dengan kata-kata “ ilmu
pengetahuan “ namun nyatanya bukan itu tujuan nya. Banyak nya oknum yang memakai
alasan “ ilmu pengetahuan “ untuk mendapatkan tujan lain.
Selain oknum, para pengedar juga semakin leluasa mengedarkan porn terutama melalui sosial
media seperti twitter dan telegram yang memiliki halaman atau grub nya sendiri. Berkaitan
dengan para oknum, para penikmat konten dan informasi semacam ini juga semakin
menjamur dan malah merasa senang karena di sela-sela pandemi mereka menganggap hal ini
sebagai hiburan penghilang stress. Selain itu muncul nya media untuk streaming salah satu
nya bigo dan mango live ikut meramaikan hal ini dan juga layanan service berupa BO yang
semakin marak dan malah tidak malu-malu menunjukan dirinya bisa di booking oleh para
laki-laki beruang

New media & LGBT menurut saya sudah tidak menjadi suatu rahasia yang harus di
sembunyikan dan di tutupi. Beberapa individu bahkan tidak malu lagi untuk membagikan
kegiatan nya melalui sosial media, secara terang-terangan mengakui bahwa dirinya adalah
seorang LGBT. Hal ini mereka lakukan karena mereka ingin membuat masyarakat sadar
bahwa tidak seharusnya masyarakat menjauhi dan bahkan menganggap jijik dan memusuhi
para kaum LGBT, mereka ingin membangun kesadaran, mereka ingin diterima, mereka lelah
karena selalu di pandang sebelah mata bahkan beberapa masyarakat selalu membully dan
secara terang-terangan menolak kehadiran mereka.
Beberapa waktu yang lalu, netizen dikejutkan dengan seorang LGBT yang trending di
platform Tik-Tok dan Instagram, hal ini membuat suatu isu baru dan sempat menjadi trending
di twitter selama 1 minggu. Ujaran hate speech memenuhi kolom trending dan comment
hingga kini tidak membuat dia jatuh, dia justru terus terang bahwa LGBT tidak seharusnya di
jauhi.
Dengan adanya media baru ini, para LGBT semakin menunjukan diri. Mereka menolak rasa
malu yang sempat hadir di diri mereka untuk melawan stigma negatif masyarakat tentang
mereka. Berharap ada waktu dimana mayoritas masyarakat menganggap mereka sama seperti
orang lain.

5. Media baru membawa suatu masalah baru dalam masa penggunaan dan pemanfaatan nya
terutama dalam keseharian, semua itu berpengatuh kepada kondisi mental seseorang terutama
di saat-saat pandemi ini. Salah satunya adalah semakin banyak vibes negative yang
bertebaran, ujaran kebencian yang paling sering di temui. Entah yang berkaitan dengan suatu
agama hingga ras dari suatu kelompok atau individu.
Terakhir ini saya mendapatkan ada oknum yang secara terang-terangan melampiaskan
kebencian atau rasa tidak suka nya terhadap suatu adat yang dilakukan di suatu daerah di
sekitaran jawa. Menurut saya itu tidak perlu dilakukan mengingat di negara ini sendiri terapat
banyak sekali perbedaan ras, agama dan adat yang sangat beragam dan sebagai warga yang
baik dan bijak sudah seharusnya kita menjaga semua itu agar selalu keunikan di negara ini.

Anda mungkin juga menyukai