Anda di halaman 1dari 2

Bapak muluk ; Zainuddin selamat datang di pandang panjang.

itu kamarmu ada dibelakang bersama


dengan muluk.

Zainuddin ; Terima kasih Engku.tapi, apakah tidak apa apa satu kamar bersama dengan bang muluk?

Bapak Muluk; Tenang saja, Muluk itu jarang pulang.Muluk itu sering keluar rumah

Zinuddin ; Baiklah terima kasih Engku.

Bapak Muluk; Yasudah sana. Taruh barang barangmu dikamar

(scene muluk datang ke rumah)

Bapak muluk; eh eh hei muluk kau ini masuk rumah macam anak setan saja, tidak bilang
Assalamualaikum

Muluk; eh ada bapak rupanya, aku tidak lihat ada bapak disini, kalau aku melihatnya pasti aku salam
kepada bapak

Bapak muluk; kenalkan ini Zainuddin, dia akan tinggal dan sekolah disini

Zainuddin; Salam kenal, sebelumnya maaf saya disuruh satu kamar sama bang muluk

Bang muluk; tidak apa engku, awak juga jarang pulang kerumah

Bapak muluk ; dengar sendiri zainudin, dia lebih sering keluar dari pada dirumah, oh ya zainuddin muluk
lihat ini pak Darwis guru bahasa inggris ku karyanya dimuat dikoran kalian juga bisa mengirim karya tulis
pastilah dapat uang

Zainuddin; wah beruntung sekali Cuma modal menulis sudah mendapatkan uang

Bang muluk; apa senangnya menulis, membuat tangan pegal saja

Bapak muluk; iya kalau kamu tangannya lebih suka dibuat berjudi daripada melakukan hal yang berguna

Bang muluk; (menggelengkan kepala) ha zainuddin kau pasti belom makan siang kan? Ayo makan
denganku sekalian melihat sekeliling

(scene bang muluk memberi semangat zainuddin)

Bang muluk; aku sering melihaat tulisan tulisan dikamarmu, itu kau sendiri yng buat?

Zainuddin; ya benar, memang kenapa?

Bang muluk; kau masih ingat perkataan ayahku saat pertama kali kita bertemu saat bapakku
menunjukkan sesuatu kepada kita bahwa dengan menulis saja bisa menghasilkan uang, tulisan
tulisanmu itu bagus mengapa kau tidak coba saja mengirimkannya ke tempat penerbitan? Siapa tau kau
menjadi penulis terkenal nantinya.

Anda mungkin juga menyukai