Anda di halaman 1dari 8

Notulensi Kuliah MKK FKUI smester 1 Sabtu 9 September 2023

Dosen: Dr dr Dewi Soemarko MS Sp OK Subs Psiko (K)

Pukul 08.00-11.00

Peserta 19 orang

Notulen. Dr Christopher F Jayapribadi dan dr Lutvia Nurdiana

PENEGAKAN PENYAKIT AKIBAT KERJA I

Studi kasus Renal case dr Yohanes Mario

Case. Infeksi Sal Kemih dan batu ginjal kanan

Anamnesa. Px Pramugari 41th nyeri pinggang kanan nyeri perut bawah, Nyeri saat berkemih sejak 1
minggu memberat 2 hari terakhir. Demam (-) Keputihan (-)

RPD. Batu ginjal dan ISK berulang pernah diterapi pleh laser. Tidak ada kencing pasir dan kencing
darah DM- HT-

RPK DM- HT -

Pmrx fisik. Nyeri tekan supra symp

Lab UL Blood + RBC 6-7 (meningkat)

Langkah 1. Dx Susp Batu ginjal kanan dan Susp Cystitis

Brief Survey. Tidak ditemukan finding

Langkah 2. Pajanan lingk kerja

1. Fisik. Tek udara (Injury Barutrauma)


2. Psikososial. Berhub dg penumpang
3. Resiko KK. Terjatuh dan tertindih bagasi penumpang

Langkah 3. Pajanan tidak ada hubungannya dg penyakit

Langkah ke 4 Tidak ada pajanan besar

Langkah 5. Kurang minum karena malas BAK dalam pesawat

Langkah 6. Riwayat batu ginjal kanan sudah di litotripsi (tembak batu)

Kesimpulan. Bukan PAK

Tanya jawab:

1. Pertanyaan dr. Indri: Pasien dengan Riwayat batu ginjal berulang, Keluarga memiliki Riwayat DM.
Apakah berhubungan? Apakah ada Riwayat penyakit ginjal di keluarga pasien?
Dr. Mario: Sudah ditanyakan keluarga tidak ada Riwayat penyakit ginjal. Penyakit lebih
dikarenakan pola hidup pasien
2. Pertanyaan dr. Monica: Apakah pasien ini ada pemberian terapi okupasi?
Dr. Mario: Tidak ada karena penyakit disebabkan karena pola hidup sendiri

3. Pertanyaan dr. Ican: ISK terkait kondisi toilet apakah bisa disingkirkan? Sanitasi kamar mandi juga
apakah berperan?
Dr. Mario: Memang toilet di pesawat memiliki air dan tissue minimal. Butuh effort lebih bagi
pasien agar hidrasi tercukupi

4. Pertanyaan dr. Lidya: Apakah penyakit pada kasus ini merupakan gradual atau delayed reaction?
Dr. Mario: Bukan, karena tidak berhubungan dengan pekerjaan. Lebih personal karena pasien
memilih mengurangi minum agar tidak ke kamar mandi selama penerbangan

5. Pertanyaan dr. Maha: Apakah cystitis bisa menjadi PAK jika WC tidak mendukung
Dr. Mario: Tidak karena jika pasien tersebut rajin minum maka bisa dihindari. Karena di pesawat
cukup waktu untuk minum rutin & ke toilet. Tetapi mengurangi minum karena kebiasaan
personal

6. Pertanyaan dr. Indri: Bagaimana Riwayat hygiene diri sendiri atau Riwayat seksual pasien?
Dr. Mario: Pasien memiliki suami tetapi sudah meninggal 2021. Saat ini tidak aktif seksual. Ada
juga factor air di toilet keruh sehingga tidak ingin memakai toilet. Data sudah dicantumkan di
makalah

Studi Kasus Gangguan Reproduksi

Dr Monica

Case Keguguran akibat Infeksi Rubella pada guru TK

Infeksi Penularan rubella melalui droplet. 50% tidak terdiagnosis

Pasien Perempuan 32 tahun pekerjaan seorang guru. Keluhan nyeri perut bawah yang dirasakan
terus menerus disertai keluar darah dari vagina. Usia kehamilan 12-13 minggu. 2 minggu
sebelumnya mengalami gejala mirip campak 5 hari. Beberapa guru & murid mengalami keluhan
serupa. Pengobatan hanya minum paracetamol. Sebelum hamil Riwayat vaksin TT & covid-19

Pekerjaan pasien mengajari murid, durasi 150 menit. Jarak dengan murid >1 meter dan tidak
memakai APD. Pasien dari rumah ke tempat kerja menggunakan angkutan umum dan juga dekat
dengan penumpang lain.

Bahaya potensial fisik: risiko jatuh, terkena alat prakarya tajam

Kimia: Paparan udara & polusi

Biologi: paparan mikroorganisme bakteri/virus udara sekitar

Ergonomi: Posisi duduk tidak baik

Psikososial: stress jika murid sulit diarahkan

Gangguan Kesehatan atau risiko kecelakaan yang mungkin adalah gangguan ISPA,
musculoskeletal, kulit, kecelakaan lalu lintas atau luka tersayat
Hubungan pekerjaan dengan penyakit: berangkat kerja menggunakan alat transportasi umum,
tidak menggunakan APD, selalu kontak dengan >20 orang. Terpapar potensi bahaya biologis,
kimia dan ergonomic

Pemeriksaan tanda vital nadi 84; TD 120/80; RR 20x; suhu 36,8

Compos mentis. Abdomen nyeri suprapubic

Penunjang: IgM & IgG antirubella reaktif. USG tidak terdeteksi denyut jantung janin

Diagnosis kerja abortus ec infeksi rubella

Evidence based keguguran pada 15% ibu hamil dengan usia kandungan <12 minggu

Faktor Individu yang berperan: kebiasaan tidak mengganti pakaian setelah pulang kerja & tidak
memakai APD di luar rumah

Faktor lain jarang mengkonsumsi buah & sayur selama kehamilan, tidak vaksin yang perlu
sebelum hamil, tidak diketahui Riwayat imunisasi MMR

Diagnosis Okupasi Abortus ec infeksi rubella akibat penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

Prognosis bonam

Terapi kuretase, analgesic asamefenamat 3x500mg; cefixime 2x100mg. Edukasi bed rest, hindari
aktivitas berat, compress perut dengan air hangat

Tatalaksana okupasi: identifikasi potensi bahaya, promosi Kesehatan di klinik sekolah, memakai
APD seperti masker di tempat kerja, menjaga ventilasi ruang kerja

Tanya jawab:

1. Riwayat kontak dg penderita yg keluhan mirip. Apa sudah confirm rubella atau bukan. Bila
tertular orang di angkoat apakah termasuk PAK?
Rubella 50% tak terdiagnosa dan gejala mirip campak. Ortu murid terdiagnosa campak.
Rekan kerja gejala gak jelas hanya ruam batuk pilek. Sedangkan pasien lebih jelas bapil dan
ruam. Ig G dan IGM positif rubella
Bila terinfeksi di angkot makan termasuk penyakit umum bukan work related disease
2. Apa ada obat2 an flu kemungkinan memicu atau memperberat abortus?
Resiko abortus tinggi. Px hanya minum pamol dan OBH. Belum diketahui komposisi obat apa
menimbulkan efek abortus tapi dari hasil lab sudah jelas disebabkan oleh rubella
3. Rubella terjangkit darimana belum bisa dipastikan dari mana. Apakah ini PAK?
Dx okupasi. Ini Work related disesae bukan PAK
Ini penyakit yg bisa terjadi di tempat kerja dan diperberat oleh pekerjaan shg bukan PAK
4. Penyebab rubella banyak dan bias penyebabnya. Statusnya sudah punya anak? Ditambah
edukasi hamil selanjutnya pemeriksaan TORCH dan vaksin. Harus dipertimbangkan faktor
psikologis depresi.
Jawab. Belum punya anak. Pertama kali hamil
5. Pada kasus penentuan PAK 7 langkah apakah tetep harus disuspect PAK dan usulkan
pemeriksaan tambahan sampai jadi PAK. Bila ada literatur pada pramugari prevalensi batu
tinggi atau abortus pada guru TK tinggi apakah boleh menduga PAK?
Dicek dulu apa ada bahaya potensial. Di case ini ada paparan mikroba tapi bukan hanya
terjadi ditempat kerja tp bisa dimana aja. Klo belum jelas sebaiknya dimasukkan ke work
related disease dulu bukan PAK
6. Jika itu work related disesase apakah paparan yg memperberat?
Paparan mikroorganisme. Jarak guru murid kurang 1meter resiko droplet tanpa masker
sehingga tinggi resiko tertular
7. Anak TK sudah tidak masuk 7 hari apakah masih beresiko?
Penularan 7 hari sebelum gejala jadi masih ada resiko infeksi. Sesama guru juga mengalami
keluhan serupa jadi resiko terpapar
8. Dikasi cuti sakit?
Diberi cuti 2 minggu setelah kuretase. Belum tau dimasukkan cuti hamil atau bukan. Tpi
mestinya dipertimbangkan untung tingkatan sakitnya dg jumlah cutinya. Misal cuti setelah
keguguran 1 minggu

Dr Dewi Soemarko
Saran dr mario:
1. Tentukan lebih rinci pekerjaan pramugari
2. Bahaya potensial masing aktivitas
3. Gangguan aktivitas
4. Tanya RPK ttg batu
5. Boleh 2 diagnosa klinik
6. Pemeriksaan lab bisa butuh atau bukan
7. Klo gak jelas PAK atau bukan. Mungkin butuh data tambahan misal pajanan

Saran dr. Monica

1. Slide sudah dipresentasikan dengan lengkap


2. Prinsip PAK harus ada pajanan dari job description. Guru seharusnya tidak mengajar
orang sakit
3. Untuk surat cuti hamil/melahirkan/kuret perlu asesmen oleh dokter apakah bisa kerja
Kembali

Pertanyaan dari Pembahasan dari mahasiswa kepada dr. Dewi Soemarko

1. Dr. Irma: Apakah factor individu berpengaruh terhadap PAK?


Jawaban: Berpengaruh. Tergantung dari jumlah pajana di pekerjaan apakah lebih banyak dari
jumlah pajanan di luar pekerjaan

2. Dr. Monica: Bagaimana cara memeriksa brief survey di leher, kaki?


Jawaban: Untuk leher apakah mengangkat beban di kepala, Kaki bisa dengan menginjak pedal

3. Dr. Ikhsan: Jika seorang pekerja melakukan berbagai pekerjaan dengan pajanan sama, bagaimana
kita menentukan PAK?
Jawaban: Untuk informal bisa ditanyakan pekerjaan yang paling sering dilakukan dari awal
sampai pulang ke rumah. Perlu diperjelas lebih detail kegiatan pekerja informal
4. Dr. Azhi: Bagaimana menentukan PAK pada pekerja dengan pajanan factor individu dan factor
pekerjaan yang saling overlap
Jawaban: Ditentukan dari mana pajanan yang lebih dulu terpapar dan paling banyak. Bisa juga
penyakit tersebut hasilnya diperberat oleh akibat kerja

5. Dr. Priyo: Penyebab abortus bisa multifactor. Jika kimia memiliki NAB. Bagaimana menentukan
pajanan penyebab infeksi cukup?
Jawaban: Bisa ditentukan dari jumlah kuman, atau imun tubuh. Ditentukan juga apakah tempat
kerja pasien berada di tempat resiko tinggi seperti faskes

6. Dr. Wawan: Jika seseorang sebelum bekerja sering ada keluhan sakit pinggang. Dikemudian hari
setelah bekerja terdiagnosis HNP. Bagaimana menentukan pajanan jika tidak terdeteksi di awal
terapi. Tetapi terdiagnosis di tempat kerja baru?
Jawaban: Tergantung dari Riwayat pasien apakah pernah seperti ini? Tentukan juga kapan
keluhan muncul. Perlu dibuktikan dengan 7 langkah diagnosis PAK

7. Dr. Yosef: Dari HRD biasa melempar keputusan ke dokter untuk masalah jadwal pekerjaan.
Apakah boleh pekerja yang sakit dilakukan restriksi, rotasi, atau mutase pada pekerja yang
beresiko?
Jawaban: Boleh saja untuk menghindari pekerjaan yang berat. Tetap harus ada kesepakatan
dengan HRD

TEORI HEPAR dr Dewi Soemarko


 Lebih 100 zat kimia: Hepatotoksik mis Halo alkanes, Halo aromatik, virus hepatitis
 Pekerja resiko tinggi: Pabrik kosmetik, karet, melalui uap/ kulit Tenaga kesehatan (virus
hepatitis tertusuk)
 Patofisiologi: Zat toksis masuk-> aktivasi enzim hepar => konjugasi dan degradasi => zat
metabolik (radikal bebas/toksik) mencari pasangan yg sel2 mengandung lemak
 Bila terjadi fatty liver> hepatitis kronis => chirrosis

Kelainan hepar akibat kerja

1. Hepatitis akut = Demam (-), Kuning


2. Nekrosis hepatitis sub akut
3. Hepatitis kronis = Pajanan sedikit, keluhan 20th

Tatalkasana

Kerjasama dg Sp. PD
Tanya jawab:

1. Karyawan TB kena hepatitis fungsi liver naik minum Drug induce liver Injury yaitu
rifampisin. Bagaimana identifikasi?
Jawab: Cek Hepatitis virus DNA C dan B
Drug induce injury bukan PAK karena bukan jobdesknya karena kena obat TB nya
2. Job desk duduk dan konsusmsi alkohol dan makanan berlemak. Apakah termasuk PAK?
Jawab: Lihat jobdecs apakah entertain yg jenis mana. Kita bisa milih makanan dan
minuman. Ini adalah kebiasaan (faktor individu) bukan jobdesc. Tidak termasuk PAK
3. Penyakit hepar faktor rokok dan minum. Bekerja di hazard yg hepatotoksik apakah ada
batas rokok dan minuman yg bisa masuk PAK?
Jawab: Rokok minum Kebiasaan. Di edukasi individu beresiko di pekerjaan juga beresiko
Ini bukan PAK. Dan bisa masuk penyakit yg diperberat pekerjaan
4. Dokter muda kena Hepatitis kronis kena serum saat injeksi pasien dg Hepatitis.
Bagaimana menanggapi sedangkan DM ini sebagai student bukan pekerja. Apakah status
DM bisa mengeliminasi PAK?
Jawab. Coas bukan pekerja. PPDS adalah pekerja. Bila ppds peserta asuransi maka bisa
diklaim. PPDS wajib masuk bpjs TK shg bisa dicover bila terjadi PAK. Edukasi bila tertusuk
harus lapor
5. MCU foodhandler hepatomegali/ hepatosplenomegali. Bagaimana cara pemeriksaan
sederhana untuk screening awal hepatitis?
Jawab. Esklusi virus dan autoimun. Cek pajanan. Cek liver function tes apa meningkat 5-
10 hati2 5-6 bulan cek ulang. Hati2 terutama SGPT

TEORI KELAINAN GINJAL AKIBAT KERJA dr Dewi Soemarko

 Kasus kelainan ginjal banyak pada pekerja usia muda


 Kerusakan tubulus proximal: poliuri, asidosis metabolic, peningkatan as. Amino, glukosa, as. Urat
dalam urin
 Penyebab pajanan bisa karena logam berat & pelarut organic
 Gagal ginjal kronik kasus terbanyak. Penyebab karena logam berat atau pelarut organic
 Dehidrasi tidak dimasukan PAK karena reversible
 Tatalaksana perlu monitoring creatinine clearance
 Pencegahan lebih baik

Tanya jawab:

1. Dr. Maha: Pada pelari yang mengikuti berbagai event, jika terkena dehidrasi dan terjadi
kerusakan ginjal apakah PAK?
Jawab: Tergantung dari jobdesk jelas pelari tersebut. Buktikan juga dengan 7 langkah PAK untuk
menentukan apakah dehidrasi tersebut karena pekerjaan atau kurang minum

2. Dr. Mario: Di site sedan gada Pembangunan pabrik. Cuaca panas dan banyak kasus kolik renal.
Sudah edukasi untuk minum cukup air. Apakah dengan adanya edukasi dapat menyingkirkan
kasus PAK?
Jawab: Jika sudah edukasi dan tetap terjadi bisa kemungkinan termasuk PAK. Tetap perlu 7
langkah PAK

3. Dr. Priyo: Apakah ada Tindakan pencegahan pekerja yang terkena zat hepatotoksik? Ada literatur
mengatakan creatinine meningkat jika kerusakan ginjal 50%. Apakah bisa menentukan fungsi
ginjal dari microalbumin urin?
Jawab: Pastikan terkendali zat di bawah TLV. Pastikan memakai APD. Untuk MCU cek LFT serial.
Jika naik diskusikan dengan dokter Perusahaan untuk monitoring. Untuk ginjal bisa periksa eGFR
karena lebih sensitive, tapi tidak spesifik memberitahu penyebab zat

4. Dr. Monica: Apakah ad acara untuk mendapatkan zat penyebab gangguan hepar secara spesifik?
Jawab: Belum ada. Tetap perlu untuk monitor LFT

5. Dr. Yosef: Dikatakan gangguan ginjal jika creatinine >4 dalam 3 bulan berturut2. Apakah pada
seseorang harus dipantau 3 bulan?
Jawab: Bisa tergatung dari job description pekerja pajanan apa saja yang ada. Apakah
penyebabnya bisa karena makanan atau minuman orang tersebut

GANGG KESEHATAN REPRODUKSI dr Dewi Soemarko

Manifes. Ggg sexual, gg kesuburan, prematur, pertumb bayi abnormal, kematian janin, laktasi

Sebab. Fisik, kimia, ergonomi, psikologi (stres), biologi

Kelahiran prematur pada pekerja wanita

Kelelahan bumil: Postur berdiri> 3 jam, beban fisik> 10 kg, bebas, stress,

Industri beda model baju pada ibu hamil. Agar bisa diidentifikasi

Tanya Jawab:

1. Shifting jam kerja untuk ibu hamil?


Jawab. Bumil jangan shift karena shift merubah irama sirkardian shg hormonal berubah
2. Cuti kerja 3 bulan. Bagaimana bila terjadi depresi post partum?
Jawab. Jobdesc cek yg menimbulkan depresi post partum. Cek pajanan. Carikan solusi dg
dirujuk Sp KJ/ psikolog (program pendampingan pekerja)
3. Wanita hamil ke 3 stress kerja. Anak ke 2 kebutuhan khusus. Suami sibuk. Wanita partus
22mgg?
Jawab. Cek faktor stress. Cari penyebab stress di jobdesc di tempat kerja dan rumah.
Stres multifaktorial
4. Laktasi penurunan produksi ASI apakah bisa jd PAK?
Jawab. Tidak bisa jd PAK tp ini masalah reprod. Cek Gizi, rajim pompa ASI, tingkat stress,
cek pajanan
5. Period leave (cuti haid)?
Jawab. Surat istirahat saat nyeri haid boleh dikasi karena hari 1 nyeri hebat. Kasi tanda
distatus tanggal/bulan. Edukasi max 1 hari. Cuti haid sudah dihapus tp dokter boleh
memberi surat istirahat 1 hr karena NYERI
6. Pekerja wanita haid tidak teratur karena faktor kelelahan saat kerja apakah masuk PAK?
Jawab. Pajanan misal ada Cek Langkah ke 5 (faktor individu) berperan besar dalam faktor
hormonal. Faktor hormonal sebagian besar Bukan PAK. INFERTILITY BUKAN PAK menurut
Perpres
7. Petugas radioterapi bagaimana PAK?
Jawab. Cek target organ yaitu darah (resiko leukimia)

-Terima Kasih-

Anda mungkin juga menyukai