Anda di halaman 1dari 2

NASKAH DRAMA

BATU MENANGIS
#1
Di sebuah kampong terpencil terdapat sebuah gubuk yang tua, yang ditempati oleh ibu dan anak gadisnya.
Ibu nya bernama romlah serta anak gadisnya bernama lestari, romlah adalah seorang pencari kayu bakar di hutan
yang sudah tua dan kumuh, sedangkan lestari adalah seorang gadis yang cantic jelita namun pemalas.
Pada Suatu hari setelah romlah menjual kayu bakarnya di pasar :
Romlah : Assalamualaikum…Lestari Kau dimana anakku ?
Lestari : Ibu…!Aku Ingin membeli baju baru seperti teman-temanku, aku iri kepada mereka yang mempunyai
baju bagus dan mahal!!! (tanpa menjawab salam dan memasang wajah kesal)
Romlah : Ada apa denganmu anakku?
Lestari : Sudah kubilang aku ingin membeli baju baru seperti teman-temanku (dengan nada membentak)
Romlah : Tapi ibu tidak mempunyai uang
Lestari : Bohong, Aku tahu ibu senang menyimpan uang di di kaleng ini kan ?!
Romlah : Tidak!Jangan, itu sengaja ibu kumpulkan untuk kebutuhan pokok kita sehari-hari
Lestari : ah!! Aku tidak peduli!! (sambal mendorong ibunya dan pergi mengambil kaleng tersebut)
Romlah : Jangan Anakku (sambal merintih kesakitan)
Lestari : Diam!!
Romlah : (Diam sambal merintih) baiklah ibu akan turuti kemauanmu
Lestari : (senyum licik) Baiklah sekarang anta raku ke pasar untuk membeli baju
Romlah : mengangguk sambal menunduk tanda kecewa
#2
Saat di pertengahan jalan mereka bertemu dengan seorang pemuda yang tidak mereka kenal, pemuda itu
bernama asep
Asep : hai cantik……….mau kemana cantic? (sambal menoel genit)
Lestari : Siapa Kamu? (dengan tanda takut sambal menghindar)
Asep : Tenang saja cantic aku tidak akan bermacam-macam padamu. Ngomong-ngomong mau kemana
cantik?
Lestari : Hmm… Namaku lestari dari kampong sebelah…. Aku ingin membeli baju ang bagus dan mahal…
Asep : oh…kalua begitu bolehkah kuantar dirimu berbelanja….?
Lestari : Tentu saja…dengan senang hati
Asep : kalua yang dibelakangmu itu siapa? Apakah dia ibumu? (sambal tertawa terbahak-bahak)
Lestari : Bukan! Dia bukan ibuku dia adalah pembantgu yang mengantarkanku (dengan wajah sinis
memandang romlah)
Romlah : (ia sangat kaget dengan perkataan anaknya itu, ia hanya bias menunduk menahan rasa sakit)
Asep : ya sudah…mari kita lanjutkan perjalanan
Mereka pun pergi melanjutkan perjalanannya…..setelah sampai di pasar, lestari,asep dan romlah langsung
menuju toko baju yang di tuju
Lestari : nah itu dia baju yang aku cari (dengan wajah senang) hey…! Pembantu tolong ambilkan baju itu aku
ingin mencobanya. (ia menyuruh romlah sambal menunjuk baju yang ia cari)
Romlah : Baik (dengan berat hati ia ambilkan baju itu)
Lestari langsung masuk ke ruang ganti untuk mencobanya. Setelah beberapa menit lestari pun keluar sambal
memakai baju yang tadi ia bawa
Romlah : Astagfirullah anakku itu terlalu terbuka untukmu nak…
Lestari : Hah!! Anakmu?kamu Cuma seorang pembantu bukan ibuku…lagi pula kamu tidak punya hak untuk
melarangku…!
Romlah : Astagfirullahaladzim (sambal menunduk menahan tangis karena ulah anaknya)
#3
Lestari pun langsung membawa baju itu ke kasir dan membayarnya.
Lestari : hey nenek tua !! bawakan belanjaanku ini
Romlah : (mengangguk paksa sambal meneteskan air mata)
Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang dan asep pun kembali pulang ke kampungnya . saat di tengah
perjalanan romlah tersandung dan jatuh bersama barang-barang yang ia bawa
Romlah : Aduh… anakku bias kah kau bantu aku untuk bangun (sambal meringis kesakitan)
Lestari : manja sekali kamu…bangun saja saja sendiri!begitu saja tidak becus!!
Romlah : Astagfirullah…kenapa kau durhaka kepada ibumu nak? Aku tidak tahan dengan kelakuanmu itu !!
Lestari : hm yayaya…karena aku malu mempunyai ibu sepertimu yang sudah tua dan kumuh….lagi pula
kamu bisa apa? Bentar lagi juga mati…!!
Romlah : ya allah kenapa anakku durhaka kepada ibunya sendiri……aku sudah tak tahan dengan kelakuannya
itu. Kutuklah dia ya allah !! (sambal berlutut menatap langit)
Setelah itu romlah pun pergi meninggalkan lestari. Lalu awan menjadi gelap disertai petir bergemuruh
kencang…
Lestari : Ibu…!!! Tolong aku ibu jangan tinggalkan aku !!
Pada saat lestari ingin mengenjar ibunya, kakinya menjadi kaku dank eras semakin lama semakin merambat
ke seluruh tubuhnya dan berubah menjadi batu yang menangis
Lestari : Ibu ! Tolong aku ibu…aku tidak ingin dikutuk aku janji tidak akan durhaka kepadamu lagi ibu!!!
(sambil menangis)
Tetapi nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlambat dan kutukan itu sudah dating kepada lestari.
Lestari pun menyesal karena perbuatannya sendiri

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai