A B C
6 8 10
1 150
x 1A x 1B x 1C
Supplier
7 11 11
2 175
x 2A x 2B x 2C
4 5 12
3 275
x 3A x 3B x 3C
= (6 × ) + (8 × ) + ( 10 × ) + (7 × ) + ( 11 × )
+ (11 × ) + (46 × ) + (5 × ) + (12 × )
: + + = 150
+ + = 175
+ + = 275
+ + = 200
+ + = 100
+ + = 300
Reta
Retailler Persediaan
A B C
6 8 10 Permintaan (R1) telah
1 150 dipenuhi oleh (S1)
150 - -
Supplier
sebanyak 150 ton.. Mak
Maka,
7 11 11
2 175 sisa permintaan (R1)
50 100 25 akan dipenuhi oleh
h (S2
(S2)
4 5 12 atau (S3)
3 275
- - -
Sisa permintaan
(RA) : 50 unit
Reta
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
150 - -
Supplier
7 11 11
2 175 (S2) memenuhi
50 100 25
kebutuhan (RA) sebesa
ebesar
4 5 12 50 unit, sehingga
3 275
- - - kapasitas (S2) tersisa
sisa
125 ton.
Permintaan 200 100 300 600
Supplier
7 11 11
2 175 (S2) memenuhi seluruh
uruh
50 100 25
permintaan (RB) sebesar
besar
4 5 12 100 unit, sehingga kapas
kapasitas
3 275
- - - (S2) bersisa 25 unit.
Retaill
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
150 - -
Supplier
7 11 11
2 175 Kapasitas pasok (S2)2) yan
yang
50 100 25 tersisa memenuhi
4 5 12 permintaan (RC) sebesar
besar 25
3 275 unit ; dan permintaan
n (RC
(RC)
- - -
yang belum terpenuhihi ada
adalah
275 unit.
Permintaan 200 100 300 600
Reta
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
150 - -
Supplier
7 11 11
2 175
50 100 25
4 5 12 (S3) mengirimkan selu seluruh
3 275
- - 275 produk yang dimiliknya
iliknya ke
(RC) sebesar 275 unit.
Permintaan 200 100 300 600
Tabel tersebut merupakan
akan hasil akhir dari metode NWC yang menggamba
ambarkan
bahwa :
• Permintaan (RA) dipasok
dipaso oleh (S1) dan (S2) masing-masing 150 dan 50 unit
dengan ongkos kirim dari setiap supplier Rp 6.000,00 dan Rp 7.00
.000,00
per/unit.
• Seluruh permintaan
aan (RB)
(RB sebesar 100 ton dipasok oleh (S2) dengan on
ongkos
kirim Rp 11.000,00/unit
00/unit.
• Permintaan (RC) dipas
pasok oleh (S2) dan (S3) masing-masing 25 dan 275 unit
dengan ongkos dari setiap
set supplier Rp 11.000,00 dan Rp 12.000,00
00 per/un
per/unit.
Retaill
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
-
Supplier
7 11 11
2 175
-
4 5 12
3 275
200
Retaill
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
-
Supplier
7 11 11
2 175
-
4 5 12
3 275
200 75 -
Retaill
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
- 25
Supplier
7 11 11
2 175
- -
4 5 12
3 275
200 75 -
Supplier
7 11 11
2 175
- -
4 5 12
3 275
200 75 -
Reta
etailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
- 25 125
Supplier
7 11 11
2 175
- - 175
4 5 12
3 275
200 75 -
Supplier
7 11 11 11 - 7 - - -
2 175
175 - - =4
4 5 12 5 - 4 5 - 4 = 112 - 4 = 8 -
3 275
- - 275 =1
6-4 8-5 11 - 10
=2 =3 =1
6-4=2 - 12 - 10 = 2
- - 12 - 10 = 2
Penalty
Retailler
iller Persediaan
Penalty
A B C
6 8 10 8-6 2 10 - 6 = 10
1 150 4
150 - - =2
Supplier
7 11 11 11 - 7
2 175 - - - -
175 - - =4
4 5 12 5-4 1 12 - 4 = 8 -
3 275
- 100 275 =1
6-4 8-5 11 - 10
=2 =3 =1
2 3 12 - 10
=2
Penalty
3. Lakukan hal yang sama
ma hi
hingga seluruh pasokan habis dan seluruh permin
ermintaan
terpenuhi. Hasil akhir
hir pengalokasian
pen sumber daya dengan mengguna
ggunakan
metode VAM adalah sebagai
sebaga berikut:
Retailler
iller Persediaan
Penalty
A B C
6 8 10 8-6 2 10 - 6 10 -
1 150
- - 150 =2 =4
Supplier
7 11 11 11 - 7
2 175 - - - -
175 - - =4
4 5 12 5-4 1 12 - 4 - 12
3 275
25 100 150 =1 =8
6-4 8-5 11 - 10
=2 =3 =1
2 3 12 - 10
=2
2 - 2
Penalty
- - 2
- - 12
≠
=1 =1
Retailler Persediaan
A B C Dummy
6 8 10 0
1 150
x 1A x 1B
1 x 1C x 1D
Supplier
7 11 11 0
2 200
x 2A x 2B
2 x 2C x 2D
4 5 12 0
3 275
x 3A x 3B
3 x 3C x 3D
Retailler Persediaan
A B C
6 8 10
1 150
x 1A x 1B x 1C
7 11 11
Supplier
2 200
x 2A x 2B x 2C
4 5 12
3 275
x 3A x 3B x 3C
0 0 0
Dummy 25
x DA x DB x DC
Konsumen Persediaan
A B C
8 2 6
1 100
100 - -
Gudang
10 9 9
2 100
- 100 -
7 10 7
3 100
- 20 80
Contoh di atas menunjukkan bahwa sel yang terisi kurang dari (3 + 3 -1). Masa
Masalah
degenerasi dapat diselesaikan prosedur
sedur khusus.
Assignment Method: Maximization
Langkah-langkah Maksimisasi
Langkah-langkah penyelesaian dengan metoda Hungarian untuk masalah maksimisasi adalah
sebagai berikut :
1. Ditentukan nilai terbesar dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai pada setiap baris
dari nilai terbesarnya.
2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah dilanjutkan ke
langkah 3; bila belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum
mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan dari nilai
terkecilnya.
3. Ditentukan apakah terdapat n elemen nol dimana tidak ada 2 nilai nol yang berada pada
baris/kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom/baris. Jika ada, maka tabel telah
optimal; jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal
seminimal mungkin.
5. Ditentukan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu semua nilai yang
tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai yang tertutup oleh
dua garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6. Kembali ke langkah 3.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penyelesaian masalah berikut ini.
Contoh :
Seorang manajer pemasaran ingin menempatkan empat orang salesmannya di empat daerah
pemasaran produknya. Penempatan salesman tersebut didasarkan pada perolehan nilai
keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh oleh setiap salesman di setiap daerah
pemasaran berdasarkan prestasi kerja mereka saat ini dan pengenalan terhadap masing-
masing daerah pemasaran tersebut. Bila data perolehan keuntungan dari setiap salesman di
setiap daerah pemasaran seperti yang tersaji pada Tabel 6.7, tentukan penugasan salesman
yang harus dibuat oleh sang manajer agar keuntungan yang diperoleh maksimal.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
5 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Tabel 2
Data Perolehan Keuntungan
Penyelesaian :
Tujuan yang ingin dicapai dalam penugasan salesman diatas adalah diperolehnya keuntungan
yang maksimal, sehingga masalah tergolong dalam masalah maksimisasi.
Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metoda Hungarian
adalah menentukan nilai terbesar dari setiap baris, dengan hasil sebagai berikut :
- baris I : 1100
- baris II : 1100
- baris III : 1050
- baris IV : 1150
hal ini berarti nilai-nilai keuntungan pada baris I dikurangkan dari 1100, baris II dikurangkan
dari 1100, baris III dikurangkan dari 1050 dan baris IV dikurangkan dari 1150.
Hasil perhitungan langkah pertama ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
Hasil Perbaikan Pertama
Selanjutnya diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Ternyata pada Tabel
6.8 terlihat bahwa kolom II belum mempunyai nilai nol, sehingga perlu ditentukan nilai
terkecil dari kolom tersebut, yaitu 100. setiap nilai pada kolom II dikurangkan dari 100,
sehingga diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
6 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Tabel 4
Tabel Akhir (Optimal Solution)
Sekarang dilihat apakah ada empat nilai nol pada Tabel 6.9 dimana keempat-empatnya
berada pada baris dan kolom yang berbeda. Ternyata ada, sehingga Tabel 4 dapat dinyatakan
sebagai tabel optimal.
Berdasarkan penugasan yang dibuat diatas, maka nilai keuntungan yang akan diperoleh
adalah sebesar 1100 + 1000 + 1050 + 1150 = 4300.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
7 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Assignment Method: Minimization
Langkah-langkah MINIMISASI
Langkah-langkah penyelesaian dengan metode Hungarian untuk masalah minimisasi
adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan nilai terkecil dari setiap baris, lalu mengurangkan semua nilai dalam baris
tersebut dengan nilai terkecilnya.
2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah dilanjutkan
kelangkah 3; bila belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum
mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada kolom tersebut dikurangkan dengan nilai
terkecilnya.
3. Ditentukan apakah terdapat n elemen nol dimanan tidak ada 2 nilai nol yang berada pada
baris/kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom/baris. Jika ada, maka tabel telah
optimal; jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal/horizontal
seminimal mungkin.
5. Ditentukan nilai terkecil dari nila-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu semua nilai yang
tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai yang tertutup oleh
dua garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6. Kembali ke langkah 3.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penyelesaian masalah berikut ini.
Contoh :
Seorang pelatih renang ingin membentuk tim renang yang tangguh untuk terjun di nomor
400m estafet gaya ganti pada suatu pertandingan tingkat nasional. Ada empat perenang
dibawah asuhannya, yang merupakan perenang terbaiknya, yang menguasai dengan baik
keempat gaya yang dipertandingkan. Pelatih ingin melakukan penugasan satu perenang pada
satu gaya berdasarkan data waktu terbaik mereka untuk tiap gaya nomor 100 meter yang
tersaji pada Tabel 5 dengan bantuan metoda Hungarian.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
8 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Tabel 5
Data Perolehan Waktu (dalam detik)
Penyelesaian :
Pada suatu pertandingan renang selalu waktu tercepat yang mungkin dapat dilakukan,
sehingga masalah ini masuk ke dalam masalah minimisasi.
Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 6.2, maka langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan nilai terkecil dari setiap baris. Hasil penentuan terkecil tersebut adalah sebagai
berikut :
- baris I : 48.3
- baris II : 55.4
- baris III : 60.9
- baris IV : 47.7
sehingga setiap nilai pada baris I dikurangkan dengan 48.3, setiap nilai pada baris II
dikurangkan dengan 55.4, setiap nilai pada baris III dikurangkan dengan 60.9 dan setiap nilai
pada bris IV dikurangkan dengan 47.7. Hasil perhitungan langkah pertama ini dapat dilihat
pada Tabel 6.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
9 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Tabel 6
Hasil Perbaikan Pertama
Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol.
Ternyata pada kolom IV belum terdapat nilai nol, sehingga perlu dilakukan penentuan nilai
terkecil dari kolom ini, yaitu 1.2. Kemudian setiap nilai pada kolom IV dikurangkan dengan
1.2, sehingga diperoleh nilai seperti yang tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7
Hasil perbaikan kedua
Langkah berikutnya adalah memeriksa apakah terdapat suatu penugasan yang layak. Bila
diperlihatkan akan ditemui sejumlah 5 nilai nol pada Tabel 7. Tetapi dari kelima nilai nol
tersebut, tidak ada empat nilai nol yang keempat-empatnya terdapat pada baris dan kolom
yang berbeda. Misalnya kita ambil nilai nol pada kotak (1.2), (2.1), (3.3) dan (4.1); kita masih
menemukan ada dua nilai nol yang berada pada kolom yang sama yaitu nilai nol pada kotak
(2.1) dan (4.1). Hal yang sama juga akan terjadi pada kemugkinan-kemungkinan yang
lainnya. Ini menandakan bahwa tabel belum optimal, sehingga perlu dilakukan langkah-
langkah selanjutnya guna mendapatkan tabel yang optimal.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
10 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Langkah selanjutnya adalah menutup seluruh nilai nol dengan garis vertikal dan
horizontal seminimal mungkin, seperti yang terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Hasil Perbaikan Ketiga
Pada Tabel 8 terlihat bahwa jumlah garis yang menutup nilai nol ada tiga, dan ini merupakan
jumlah yang minimal, karena tidak mungkin menutup semua nilai nol dengan hanya dua garis
vertikal/horizontal. Setelah seluruh nilai nol tertutup oleh garis vertikal/horizontal, maka
dilakukan penentuan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis. Bila diperhatikan
Tabel 8, maka nilai terkecil yang dimaksud adalah 0.7. Selanjutnya kita kurangkan setiap
nilai yang tidak tertutup garis dengan 0.7, dan kita tambahkan setiap nilai yang terttutup oleh
dua garis dengan 0.7.
Langkah ini memungkinkan nilai seperti yang tersaji pada Tabel 9.
Tabel 9
Hasil Perhitungan Akhir (Optimal Solution)
Berikutnya kembali dilakukan pemriksaan apakah telah terdapat suatu penugasan yang layak
yang memberikan solusi optimal. Pada Tabel 9 terlihat bahwa terdapat sejumlah empat nilai
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
11 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
nol yang keempat-empatnya berada pada baris dan kolom yang berbeda, sehingga dapat
dikatakan bahwa tabel telah optimal. Dengan telah diperolehnya tabel yang optimal, maka
kita tinggal melakukan penugasan assignment ke assignee. Penugasan ini diberikan kepada
pasangan assignee-assignment pada kotak yang bernilai nol pada tabel optimal.
Penentuan penugasan sebaiknya dimulai dari baris yang hanya mengandung satu nilai
nol. Pada Tabel 6.6, baris yang dimaksud adalah baris ke-3 dan ke-4. Hal ini berarti gaya
punggung ditugaskan kepada Koko, dan gaya bebas kepada Budi. Kemudian untuk baris ke-
2,
karena Budi telah mendapatkan tugas di gaya bebas, maka gaya dada diberikan kepada Fajar,
sedangkan gaya kupu-kupu, pada baris ke-1, diberikan kepada Giri. Berdasarkan pada
penugasan tersebut, maka perolehan waktu yang diperkirakan pada nomor 400 estafet gaya
ganti adalah 48.3 + 57.3 + 60.9 + 47.7 = 214.2 detik.
Penambahan DUMMY
Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah assignee tidak sama dengan assignment, atau
terkadang disebut sebagai masalah tak seimbang (Unbalance). Pada kolom/baris dummy ini
diberikan nilai keuntungan/kerugian sebesar nol. Kemudian penyelesaian selanjutnya sama
dengan langkah-langkah sebelumnya.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
12 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
New Approach to Solve Assignment Problem
Dikutip dari Rai, Rai, Khan (2017), Masalah Penugasan merupakan struktur khusus dari
Masalah Transportasi, di mana jumlah pekerjaan (tugas) sama dengan jumlah orang
(fasilitas). Dengan demikian tujuan dari masalah tersebut adalah bagaimana penugasan harus
dilakukan untuk mencapai alokasi. Dalam model penugasan, pekerja mewakili sumber dan
pekerjaan mewakili tujuan. Jumlah pasokan di masing-masing sumber tepat 1. misalnya jika
n = 5 orang dapat ditugaskan untuk 5 pekerjaan. Maka banyaknya cara yang memungkinkan
adalah 5! = 120. Alokasi ini akan memakan waktu yang lama. Ada banyak metode untuk
mengembangkan teknik komputasi yang mudah untuk masalah tersebut. Metode Hongaria
adalah salah satunya. Dalam makalah ini kami mencapai solusi optimal yang tepat, yang
sama dengan metode Hungarian.
Bagian ini menyajikan metode alternatif untuk menyelesaikan masalah penugasan yang
berbeda dari metode sebelumnya.
Algoritme baru adalah sebagai berikut:
1. Kurangi elemen terkecil setiap baris dari setiap elemen baris yang sesuai.
2. Kurangi elemen terkecil setiap kolom dari setiap elemen kolom yang sesuai.
3. Pertimbangkan lokasi nol di setiap baris. Jika baris hanya berisi satu nol maka tetapkan
untuk baris yang sesuai dan hapus baris dan kolom yang sesuai setelah alokasi. Jika tidak,
baca lokasi nol di bawah untuk proses lebih lanjut.
4. Jika ada lebih dari satu nol daripada mencari penerus nol dan membandingkan nilai
maksimum dan menetapkan nol
5. Mengulangi (3), (4) dan mencari solusi optimal.
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
13 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
14 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
15 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
‘20 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran
16 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
MATA KULIAH METODE KUANTITATIF
Analisis Keputusan
Pendahuluan, Jenis-jenis Lingkungan Pengambilan Keputusan,
Pengambilan Keputusan dalam Lingkungan Tidak Pasti dan
Pengambilan Keputusan dalam Lingkungan Berisiko.
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh : Tim Dosen
Bisnis dan Manajemen Manjaemen 02510008 1. Asep Sudrajat, S.E., M.T.
13 2. Dinda Kayani Bestari P., S.M.B.,
M.M.
3. Gina Nurunnisha, S.M.B., M.B.A.
4. Oktora Yogi Sari, S.T., M.T.
5. Titto Rohendra, S.E., M.Si.
Abstract Kompetensi
Dalam mata kuliah ini akan dibahas Mahasiswa memiliki kemampuan
mengenai Jenis-jenis Lingkungan menggunakan tools terkait dengan
Pengambilan, Keputusan pengambilan keputusan dalam
Pengambilan Keputusan dalam berbagai jenis lingkungan yang
Lingkungan Tidak Pasti, dihadapi.
Pengambilan Keputusan dalam
Lingkungan Berisiko
Teori keputusan adalah pendekatan analitik dan sistematis untuk studi tentang pengambilan
keputusan. Dalam bab ini, kami menyajikan model matematika yang berguna dalam
membantu manajer membuat keputusan terbaik. Apa yang membedakan keputusan yang
baik dan yang buruk? Keputusan yang baik adalah salah satunya berdasarkan logika,
mempertimbangkan semua data yang tersedia dan kemungkinan alternatif, dan menerapkan
kuantitatif pendekatan yang akan kami gambarkan. Kadang-kadang, keputusan yang baik
menghasilkan sesuatu yang tidak terduga atau hasil yang menguntungkan. Tetapi jika dibuat
dengan benar, itu masih merupakan keputusan yang bagus.
Keputusan yang buruk adalah salah satunya yang tidak berdasarkan logika, tidak
menggunakan semua informasi yang tersedia, tidak mempertimbangkan semua alternatif.
tives, dan tidak menggunakan teknik kuantitatif yang sesuai. Jika Anda membuat keputusan
yang buruk tapi beruntung dan hasil yang baik terjadi, Anda masih membuat keputusan
yang buruk. Meskipun membuat keputusan yang baik terkadang menghasilkan hasil yang
buruk, dalam jangka panjang, menggunakan teori keputusan akan menghasilkan hasil yang
sukses.
Pengantar
• Apa yang terlibat dalam pengambilan keputusan yang baik?
• Teori keputusan adalah pendekatan analitik dan sistematis untuk studi pengambilan
keputusan
• Keputusan yang baik adalah yang didasarkan pada logika, mempertimbangkan
semua data yang tersedia dan kemungkinan alternatif, dan pendekatan kuantitatif
yang dijelaskan di sini.
• Expected Monetary Value (EMV). Adalah nilai yang diharapkan, atau nilai rata-
rata, adalah nilai rata-rata jangka panjang keputusan itu. EMV untuk alternatif
hanyalah jumlah dari kemungkinan pembayaran dari alternatiftive, masing-masing
tertimbang oleh probabilitas terjadinya pay off Pengambilan keputusan ketika ada
beberapa kemungkinan keadaan alamiah dan kita tahu probabilitas yang terkait
dengan masing-masing keadaan yang memungkinkan Metode yang paling populer
adalah memilih alternatif dengan nilai moneter yang diharapkan tertinggi (EMV).
Contoh perhitungan
Perhitungannya adalah:
EVwPI = (Pay off terbaik hasil kolom 1) x (Kemungkinan Pay off terbaik hasil kolom 1)
+ (Pay off terbaik hasil kolom 2) x (Kemungkinan Pay off terbaik hasil kolom 2)
+ … + (Pay off terbaik hasil kolom ke -n) x (Kemungkinan Pay off terbaik hasil kolom ke -n)
Contoh perhitungan.
1. Scientific Marketing, Inc. menawarkan analisis yang akan memberikan
kepastian tentang kondisi pasar (menguntungkan)
2. Informasi tambahan akan menelan biaya $ 65.000
3. Apakah layak membeli informasi?
Jawaban:
Daftar Pustaka