Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SENSOR DAN TRANSDUSER

Kelas : 2A – D3 Teknik Elektronika

Nama/NIM Praktikan : M.Rafli Sofyan Jassin / 201311018

No. Urut Percobaan :1

No/Nama Modul
: 4 / The Wheatstone Bridge at AC
Percobaan

Tanggal Pelaksanaan : 15 Oktober 2021

Tanggal Pelaporan : 15 Oktober 2021

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Semester 3 2020/2021
1. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mengamati kondisi operasi jembatan wheatstone Ketika dijalankan menggunakan
tegangan AC
2. Memahami apa yang di maksud ‘null’
3. Memahami pentingnya menemukan letak/posisi ‘null’ saat menggunakan detector AC

2. Rangkaian percobaan

Gambar 1.1. Rangkaian The Wheatstone Bridge at AC.

3. Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Software Proteus 8 Professional
3. AC Source
4. Resistor100Ω,1KΩ, 10KΩ, 100KΩ
5. Potensiometer 6. Voltmeter AC

4. Langkah Percobaan
1. Membuka Software Proteus 8 Design
2. Pilih dan Siapkan komponen yang akan dipakai
3. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan gambar rangkaian pada gambar 1.1
4. Mengatur nlai dari setiap komponen sesuai dengan intruksi pada tabel atur tegangan
sumber menjadi AC source (3Vp-p) dan RX = 1k, kemudian R1 dan R2 sesuai ketentuan
yang diberikan. Kemudian sesuaikan Rs dengan perbandingan yang terdapat pada tabel
tabel pengukuran.
5. Menjalankan rangkaian dengan mengatur potenriometernya sesuai dengan yg
diintruksikannya
6. Menyimpan setiap hasil pengukuran pada tabel.
7. Melakukan tangkapan layar untuk bukti data yang diperoleh.
8. Menghentikan simulasi saat semua data yang dibutuhkan telah didapatkan.
5. Data Percobaan
5.1 Tabel
RS (kΩ) V (mV)
𝑹𝟏
R1 R2 RX 𝑹𝑺
(kΩ) (kΩ) (kΩ) Out Of Out Of
Balance
Balance
Balance
Balance 𝑹𝟐
𝑹𝑿
1
1 1 1 1k 1.1k 0 73,3 1
10
10 1 1 10k 11k 0 23,3 10
100
100 1 1 100k 110k 0 2,75 100
0.1
1 10 1 100 110 0 25,5 0.1
1
10 10 1 1k 1.1k 0 73,3 1
10
100 10 1 10k 11k 0 23,4 10

5.2 Tabel
Balance Voltage (V)
F (Hz) R1 = R2 (kΩ) RS (Ω) RX (Ω)

100 1k 1k 1k 0

200 1k 1k 1k 0

400 1k 1k 1k 0

700 1k 1k 1k 0

1k 1k 1k 1k 0

2k 1k 1k 1k 0

4k 1k 1k 1k 0
7k 1k 1k 1k 0

10k 1k 1k 1k 0

6. Jawaban Pertanyaan
6.1 Apa hubungan antara dua rasio ini?
 Rasio berfungsi untuk kesetimbangan jembatan, saat rasio lengan kanan
dan kiri sama, maka setimbang
6.2 Apakah memiliki hubungan yang sama dengan sumber DC (Praktikum2)?
 Iya, Frekuensi pada sumber AC
6.3 Dari hasil yang diperoleh, apakah nilai kecil atau nilai besar pada R1 dan R2
yang memberikan sensitivitas terbesar dalam jembatan?
 Sensitifitas tertinggi Ketika rasio yang digunakan sama, semakin kecil
rasio maka nilai sensitivitas lebih tinggi
6.4 Apakah rasio R1 dan R2 memberikan sensitivitas terbesar?
 1:1
6.5 Apakah kondisi ini sesuai dengan yang ditemukan pada kasus DC di praktikum
3?
 Iya
6.6 Ulangi untuk Frekuensi 100Hz,400Hz,700Hz,1KHz,4KHz,7KHz,10KHz
 Terdapat pada Tabel 2
6.7 Apakah titik keseimbangan berubah oleh frekuensi?
 Tidak

7. Analisa

1. percobaan dengan rasio bermacam-macam menujukan bahwa nilai tegangan out


of balance dipengaruhi oleh rasio, karena pada nilai rasio yang sama maka nilai
tegangan out of balance yang diperoleh juga akan sama, dan juga perbanding
rasio R1: R2 pada tabel awal dengan Rx : Rs hasil pengukuran sama.
2. percobaan dengan rasio yang sama namun frekuensi berbeda menghasilkan nilai
Rs balance dan V yang sama, yang memperlihatkan bahwa frekuensi tidak
berpengaruh terhadap Rs dan V, karena Rs dan V dipengaruhi oleh rasio.

8. Kesimpulan

a. Perbandingan rasio dalam R1 / R2 dalam tabel 1 membentuk perbandingan


rasio yg sama dalam Rx/Rs output pengukuran.
b. Pada nilai rasio yang sama walaupun resistansinya berbeda maka nilai tegangan
out of balance yang diperoleh akan sama.

9. Lampiran Tangkapan Layar

R1 R2 RX RS (kΩ) & V (mV)


(kΩ) (kΩ) (kΩ) Balance Out Of Balance

1 1 1

10 1 1

100 1 1

1 10 1
10 10 1

100 10 1

Tabel 2

F (Hz) Rs (Ω) & V(mV)

100
200

400

700
1k

2k

4k
7k

10k

Anda mungkin juga menyukai