Anda di halaman 1dari 11

I.

TUJUAN
- Mahasiswa mampu menjelaskan proses perubahan dari sistem digital ke analog.
- Mahasiswa mampu membuat rangkaian R2R DAC.
- Mahasiswa mengetahui aplikasi dari rangkaian R2R DAC.
II. DASAR TEORI
a. Binary-weighted Digital to Analog Converter
Sebuah rangkaian Binary- weighted DAC dapat disusun dari beberapa resistor dan
Operational Amplifier seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1. Resistor 20 kΩ menjumlahkan
arus yang dihasilkan dari penutupan switch – switch D0 sampai D3. Resistor – resistor ini
diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari arus
yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20kΩ. Dengan menutup D0 menyebabkan
arus 50µA mengalir melalui resistor 20kΩ, menghasilkan tegangan 1 V pada Vout. Penutupan
masing – masing switch menyebabkan penggadaan nilai arus yang dihasilkan dari switch
sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch ditunjukkan pada tabel 1.

Gambar 1 Binary- weighted D/A Converter

D3 D2 D1 D0 Vout

0 0 0 0 0

0 0 0 1 1

0 0 1 0 2
0 0 1 1 3

0 1 0 0 4

0 1 0 1 5

0 1 1 0 6

0 1 1 1 7

1 0 0 0 8

1 0 0 1 9

1 0 1 0 10

1 0 1 1 11

1 1 0 0 12

1 1 0 1 13

1 1 1 0 14

1 1 1 1 15

Tabel 1. Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian gambar

b. R2R Ladder Digital to Analog Converter


Metode lain dari konversi Digital to Analog adalah R2R Ladder. Metodeini banyak
digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R2R Ladder, hanya dua nilai resistor yang
diperlukan, yang dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi 8, 10, atau 12 bit.
Rangkaian R2R Ladder ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2 Rangkaian R2R Ladder DAC

Prinsip kerja dari R2R Ladder adalah sebagai berikut : informasi digital 4 bit masuk ke
switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai kondisi “1” dan “0”. Dengan menggunakan switch
akan menyebabkan arus yang mengalir melalui R9 sesuia dengan nilai ekivalen binnernya.
Sebagai contoh jika D0=0, D1=0, D2=0 dan D3=1, maka R1 akan paralel dengan R5 menghasilkan
10kΩ . Selanjutnya 10kΩ ini diseri dengan R6=10kΩ menghasilkan 20kΩ. 20kΩ ini diparalel
dengan R2 menghasilkan 10kΩ, dan seterusnya sampai R7, R3, dan R8. Rangkaian ekivalennya
ditunjukkan pada gambar 3. Vout yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah 5V. NIlai
kombinasi dan hasil konversinya ditunjukkan pada tabel 2.

Gambar 3 Rangkaian ekivalen R2R Ladder


D3 D2 D1 D0 Vout

0 0 0 0 -0.000

0 0 0 1 -0.625

0 0 1 0 -1.250

0 0 1 1 -1.875

0 1 0 0 -2.500

0 1 0 1 -3.125

0 1 1 0 -3.750

0 1 1 1 -4.375

1 0 0 0 -5.000

1 0 0 1 -5.625

1 0 1 0 -6.250

1 0 1 1 -6.875

1 1 0 0 -7.500

1 1 0 1 -8.125

1 1 1 0 -8.750

1 1 1 1 -9.375

Tabel 2. Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian gambar 2.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Protoboard 1 buah
2. Resistor 100k,10k 1 buah
3. Potensiometer 100k,50k,25k 1 buah
4. Power Supply DC
5. IC 741
6. Kabel penghubung secukupnya

IV. HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISA

Rf 20k Rf10k
D3 D2 D1 D0 Vo Vo
0 0 0 0 -3,5 mV -2,8Mv
0 0 0 1 -1,9V -0,4V
0 0 1 0 -2,6V -0,9V
0 0 1 1 -3,7V -1,3V
0 1 0 0 -4,3V -1,5V
0 1 0 1 -5,4V -1,9V
0 1 1 0 -5,82V -2,5V
0 1 1 1 -6,27V -2,95V
1 0 0 0 -7,11V -3,36V
1 0 0 1 -8,96V -3,76V
1 0 1 0 -9,18V -4,25V
1 0 1 1 -10,09V -4,75V
1 1 0 0 -10,40V -4,93V
1 1 0 1 -11,28V -5,33V
1 1 1 0 -12,53V -5,92V
1 1 1 1 -13,04V -6,31V

Perhitungan

𝑅𝑓 1 1 1
𝑉𝑜 = − (𝐷3 + 𝐷2 + 𝐷1 + 𝐷0)
𝑅 2 4 8
1. Saat Rf 20kΩ
a. Input logic 0001
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (0) + (0) + (5𝑉) = −1𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
b. Input logic 0010
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (0) + (5𝑉) + (0) = −2𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
c. Input logic 0011
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (0) + (5𝑉) + (5𝑉) = −3𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
d. Input logic 0100
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (0) + (0) = −4𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
e. Input logic 0101
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (0) + (5𝑉) = −5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
f. Input logic 0110
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (5𝑉) + (0) = −6𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
g. Input logic 0111
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (5𝑉) + (5𝑉) = −7𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
h. Input logic 1000
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (0) + (0) = −8𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
i. Input logic 1001
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (0) + (5𝑉) = −9𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
j. Input logic 1010
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (5𝑉) + (0) = −10𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
k. Input logic 1011
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (5𝑉) + (5𝑉) = −11𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
l. Input logic 1100
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (0) + (0) = −12𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
m. Input logic 1101
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (0) + (5𝑉) = −13𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
n. Input logic 1110
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (5𝑉) + (0) = −14𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
o. Input logic 1111
20𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (5𝑉) + (5𝑉) = −15𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

2. Saat Rf 10kΩ
a. Input logic 0001

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (0) + (0) + (5𝑉) = −0,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

b. Input logic 0010

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (0) + (5𝑉) + (0) = −1𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

c. Input logic 0011

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (0) + (5𝑉) + (5𝑉) = −1,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

d. Input logic 0100

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (0) + (0) = −2𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

e. Input logic 0101

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (0) + (5𝑉) = −2,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
f. Input logic 0110

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (5𝑉) + (0) = −3𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

g. Input logic 0111

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (0 + (5𝑉) + (5𝑉) + (5𝑉) = −3,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

h. Input logic 1000

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (0) + (0) = −4𝑉]
12,5𝑘Ω 2 4 8

i. Input logic 1001

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (0) + (5𝑉) = −4,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

j. Input logic 1010

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (5𝑉) + (0) = −5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

k. Input logic 1011

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (0) + (5𝑉) + (5𝑉) = −5,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

l. Input logic 1100

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (0) + (0) = −6𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

m. Input logic 1101

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (0) + (5𝑉) = −6,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8
n. Input logic 1110

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (5𝑉) + (0) = −7𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

o. Input logic 1111

10𝑘Ω 1 1 1
𝑉𝑜 = − (5𝑉 + (5𝑉) + (5𝑉) + (5𝑉) = −7,5𝑉
12,5𝑘Ω 2 4 8

Seperti yang telah kita ketahui rangkaian DAC Binary Weighted menggunakan rangkaian
summing amplifier dimana keluaran merupakan hasil penguatan dari penjumlahan sinyal masukannya.
Pada DAC binary weighted rangkaian penguat penjumlah berdasarkan rangkaian penguat inverting.
Sehingga sinyal keluaran adalah berbeda fasa sebesar 180o.

Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai berikut. Resistor 20 kΩ
menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3. Resistor-
resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted)
dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup D0
menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V pada
Vout. Penutupan masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan
dari switch sebelumnya.

Jika kita bandingkan hasil percobaan pada table dengan hasil perhitungan/table kebenaran
(teori) banyak nilai keluaran yang tidak sesuai yang mungkin dikarenakan karena kesalahan
mengatur/kerusakan alat seperti sumber DC atau potensiometer kami menggunakan
potensiometer karena ada beberapa resistor fix yang tidak tersedia. Namun kenaikan nilai
keluaran Vout pada percobaan dengan perhitungan/table kebenaran (teori) sama sama linier.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan analisa yang telah dikakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.

1. prinsip kerja dari Konversi Digital ke analog yaitu mengubah inputan digital menjadi
keluaran analog
2. Jenis Rangkaian DAC adalah Binary Weighted dan R/2R Ladder
3. Hasil perhitungan dan simulai percobaan 1 didapatkan hasil yang linear, namun pada
hasil praktiku kurang sesuai. Begutu juga dengan hasil percobaan 2 perhitungan dan
simulai percobaan 1 didapatkan hasil yang linear, namun pada hasil praktiku kurang
sesua.
4. Semakin besar input, semakin besar pula output. Sehingga perubahan antar outnput dan
output berbanding lurus.
5. Rangkaian DAC memiliki input data digital (1/0 atau HIGH/LOW) dan
mentransformasikannya ke dalam bentuk tegangan analog. Input data digital ini berupa
bilangan biner dengan jumlah digit yang pasti.
6. DAC dapat mengkonversi sebuah sinyal digital ke dalam sinyal analog (Kontinyu)
dengan memberikan skala keluaran analog bernilai nol ketika semua bit berlogika 0
(LOW) dan nilai maksimum ketika semua bit berlogika 1 (HIGH).

VI. DAFTAR PUSTAKA


http://blog.unnes.ac.id/antosupri/dac-digital-to-analog-converter/
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DIGITAL 2

NO. PERCOBAAN : 3
JUDUL : Digital Analog Converter
NAMA : Faisal Zidni NIM 161344023
NAMA PARTNER : Adriani Nurul Diastari NIM 161344007
KELAS : 2 – NK
DOSEN PEMBINMBING : Mina Naidah Gani, DUT., ST., M.Eng.
Nila Novita Sari, S.ST., M.Sc.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2018

Anda mungkin juga menyukai