Mungkin kamu pernah memasang lampu dekorasi untuk penjor peringatan hari kemerdekaan. Jika salah satu
lampu tersebut putus, semua lampu mati, dan biasanya kamu kesulitan mencari lampu mana yang putus.
Lampu-lampu tersebut dirangkai secara seri.
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai
dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.
Pada rangkaian seri, hanya terdapat satu lintasan arus listrik. Bagian rangkaian dipasang secara berurutan,
tanpa ada percabangan. Perhatikan diagram rangkaian seri pada Gambar dibawah
Dalam rangkaian seri, hanya ada satu jalan untuk arus listrik
Hambatan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan sebuah hambatan, yaitu Rs.
Kamu mengetahui bahwa jumlah beda potensial pada tiap-tiap hambatan sama dengan beda potensial sumber
tegangan. Sesuai Gambardi atas , maka:
I RS = I R1 + I R2 + I R3
Karena I di mana-mana besarnya sama, maka:
Rs = R1 + R2 + R3
Secara umum, jika terdapat rangkaian seri dengan n buah hambatan yang besarnya R1, R2, R3, ... Rn,
maka hambatan penggantinya adalah:
Rangkaian paralel
Apa yang terjadi jika lampu-lampu di rumahmu dirangkaikan seri? , begitu salah satu lampu mati, maka lampu
yang lain juga akan padam. Untungnya berbagai peralatan listrik di rumahmu terhubung secara paralel.
Rangkaian paralel terdiri atas beberapa cabang arus.
Perhatikan rangkaian paralel pada Gambar di atas. Arus listrik terpisah menjadi tiga, mengalir pada tiap
cabang.
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.
Jika kuat arus pada tiap cabang dijumlahkan, maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum memasuki
cabang. Ini merupakan bunyi dari Hukum I Khirrchoff, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.
Jika persamaan di atas diperluas untuk setiap cabang dalam rangkaian, maka akan berlaku kuat arus yang
memasuki titik cabang sama dengan kuat arus yang meninggalkan titik cabang. Jika kenyataan ini diterapkan
pada titik cabang A, maka akan berlaku seperti berikut.
I = I1 + I2 + I3 + I4
I = I1 + I2 + I3 +
Seperti yang kamu amati dalam Kegiatan 4, beda potensial antara ujung-ujung hambatan pada rangkaian
paralel besarnya sama dengan beda potensial sumber, atau
10 13 13 13 13
15 19.5 19.5 19.5 19.5
Arus
Tegangan
Arus Melalui Tahanan Total
Catu (mA)
Daya R1= 150 R2= 150 R3= 150
5 32 32 32 32
10 66.3 66.3 66.3 66.3
15 97.6 97.6 97.6 97.6