Anda di halaman 1dari 8

Pengertian dari Desain Penugasan Pengawasan adalah….

a.
strategi untuk menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko,
kepatuhan, serta pengendalian, dan penanganan hambatan kelancaran pembangunan dengan
mempertimbangkan strategi, tujuan, dan risiko penugasan.

b.
strategi untuk menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko,
kepatuhan, serta pengendalian, dan penanganan hambatan kelancaran pembangunan dengan
mempertimbangkan strategi, tujuan, dan risiko klien.

c.
strategi untuk menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko,
kepatuhan, serta pengendalian, dengan mempertimbangkan strategi, tujuan, dan risiko klien.

d.
strategi untuk menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko,
pengendalian, dan penanganan hambatan kelancaran pembangunan dengan mempertimbangkan
strategi, tujuan, dan risiko klien.
Hapus jawaban

Apa yang diatur dalam Pasal 12 tentang kriteria penerimaan penugasan?

a.
Kriteria yang menyatakan tanggung jawab profesional auditor dalam penugasan

b.
Kriteria yang menentukan persyaratan untuk diterimanya penugasan

c.
Kriteria yang menjelaskan eksposur risiko dan batasan tanggung jawab profesional auditor

d.
Kriteria administratif yang harus dipenuhi dalam penerimaan penugasan

Apakah yang dimaksud dengan Program Penjaminan dan Peningkatan Kualitas pada Manajemen
Penugasan Pengawasan?

a.
proses pemerolehan keyakinan bahwa Pengawasan BPKP telah sesuai dengan Akuntansi
keuangan, mengidentifikasi area pengendalian kualitas (quality control) yang memerlukan
perbaikan di BPKP
b.
proses pemerolehan keyakinan bahwa Pengawasan BPKP telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah dan mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
penugasan Pengawasan BPKP

c.
proses revieu berjenjang oleh atasan pada bawahan untuk menjamin kualitas pengawasan di
BPKP

d.
proses pemerolehan keyakinan bahwa Pengawasan BPKP telah sesuai dengan Standar Audit
Intern Pemerintah Indonesia dan Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia,
mengidentifikasi area pengendalian kualitas (quality control) yang memerlukan perbaikan, serta
mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penugasan
Pengawasan BPKP

Apabila Pejabat yang Berwenang pada Klien dan/atau Entitas Mitra tidak melaksanakan tindak
lanjut atau melaksanakan tindak lanjut tidak sesuai rekomendasi penugasan BPKP, dan dapat
menimbulkan risiko yang signifikan terhadap organisasi Klien dan/atau Entitas Mitra, apa yang
harus dilakukan?

a.
Menyusun langkah kerja untuk memitigasi risiko klien

b.
Melakukan ekspose di internal tim

c.
Melakukan pemantauan tindak lanjut secara berkala

d.
Membahas hasil Pemantauan Tindak Lanjut dengan pimpinan Klien dan/atau Entitas Mitra
setingkat di atasnya secara berjenjang

Apa yang tidak termasuk dalam Desain Pengawasan?

a.
Fokus, Lokus, Tempus

b.
Alokasi beban mitra

c.
Strategi, tujuan, proses bisnis, dan risiko klien

d.
Metodologi pengawasan, informasi hasil pengawasan, dan risiko klien

Apa saja yang termasuk dalam Desain Penugasan Pengawasan?

a.
Fokus, lokus, dan tempus

b.
Metodologi pengawasan, informasi hasil pengawasan, dan strategi klien

c.
Arah perubahan 3 dan referensi Pasal 10

d.
Strategi, tujuan, proses bisnis, risiko klien, alokasi sumber daya, dan risiko penugasan
Distribusi laporan hasil penugasan Pengawasan harus dilakukan melalui salah satu dari pihak
berikut, kecuali…

a.
Surat pengantar dari Kepala BPKP

b.
Surat pengantar dari Direktur

c.
Surat pengantar dari Deputi Kepala BPKP

d.
Surat pengantar dari Kepala Perwakilan BPKP

Apa yang dapat meningkatkan proses perencanaan pengawasan BPKP?

a.
Desain dan pedoman pengawasan

b.
Proses supervise

c.
Proses pelaksanaan

d.
Proses pelaporan
Apa peran dari 'Pengendali Mutu/Pembantu Penanggung Jawab' dalam Reviu Berjenjang?

a.
Memperjelas tanggung jawab dan akuntabilitas

b.
Meningkatkan kualitas Reviu Berjenjang

c.
Mengendalikan aspek teknis

d.
Memastikan indikator dan parameter yang jelas

Apa yang menjadi ruang lingkup Manajemen Penugasan Pengawasan BPKP?

a.
Penugasan asurans, penugasan konsultansi, penugasan pengawasan lain, dan kegiatan manajerial
penugasan pengawasan

b.
Hanya penugasan pengawasan lain dan kegiatan manajerial penugasan pengawasan

c.
Penugasan asurans, penugasan konsultansi, dan penugasan pengawasan lain saja

d.
Hanya penugasan asurans dan konsultansi

Metodologi pengawasan ditetapkan berdasarkan ….

a.
Ketersediaan sumber daya auditor

b.
Prioritas pengawasan

c.
Kebutuhan informasi pengawasan

d.
Hasil kesepakatan dengan mitra /auditan

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko gagal dalam perencanaan?
a.
Menyusun risiko strategis nasional

b.
Mempercayai keberuntungan

c.
Menyusun tim pereviu

d.
Menyusun Desain pengawasan

Perbedaan Perencanaan Penugasan asurans dan konsultansi adalah….

a.
Penugasan konsultansi tidak perlu membuat program kerja penugasan sebagaimana halnya dalam
penugasan asurans

b.
Penugasan konsultansi perlu mencantumkan rencana alokasi biaya yang harus ditanggung klien
sementara tidak demikian halnya pada penugasan asurans

c.
Penugasan asurans tidak perlu mencantumkan ekspektasi Pejabat yang Berwenang pada Klien
dan/atau Entitas Mitra sebagaimana halnya pada penugasan konsultansi

d.
Penugasan konsultansi tidak perlu menyatakan tanggung jawab BPKP dan tanggung jawab
klien/mitra sebagaimana halnya dalam penugasan asurans

Pengembangan Informasi Awal dilakukan melalui telaah; dan/atau penelitian awal. Pengaturan
dalam MPP terkait penelitian awal adalah….

a.
dilakukan meskipun hasil telaah telah cukup untuk menyusun desain pengawasan atau mengambil
keputusan akan dilakukannya kegiatan Pengawasan

b.
Selalu dilakukan untuk tiap penugasan asurans

c.
dilakukan apabila hasil telaah belum cukup untuk menyusun desain pengawasan atau mengambil
keputusan dilakukannya kegiatan Pengawasan
d.
Dikembangkan untuk memitigasi risiko klien

Apa yang dimaksud dengan tahap Pengembangan Informasi Awal?

a.
pengumpulan, identifikasi, analisis, evaluasi, dan dokumentasi data dan informasi mengenai
risiko, indikasi penyimpangan atau hambatan kelancaran pembangunan dalam rangka menyusun
desain pengawasan dan menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penugasan Pengawasan.

b.
langkah-langkah identifikasi, analisis, evaluasi, dan dokumentasi informasi untuk mencapai
tujuan penugasan pengawasan.

c.
strategi untuk menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan proses tata kelola, manajemen risiko,
kepatuhan, serta pengendalian, dan penanganan hambatan kelancaran pembangunan dengan
mempertimbangkan strategi, tujuan, dan risiko klien.

d.
proses penetapan desain pengawasan dengan mempertimbangkan strategi, tujuan, dan risiko
Klien yang relevan.

Apa yang harus dilakukan seorang auditor jika menghadapi dilema etik yang terkait kepatuhan
pada Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia saat melaksanakan penugasan Pengawasan?

a.
Menyelesaikan dilema etik sendiri tanpa melibatkan pihak lain

b.
Melanjutkan penugasan tanpa memperhatikan dilema etik

c.
Meminta arahan kepada Kepala BPKP melalui Deputi Kepala BPKP

d.
Mengundurkan diri dari penugasan

Salah satu cakupan Desain Penugasan Pengawasan adalah metodologi pengawasan. Hal-hal yang
harus dijadikan acuan dalam mengembangkan metologi pengawasan adalah….

a.
tujuan pengawasan, kebutuhan informasi, dan risiko pengawasan

b.
tujuan pengawasan, kebutuhan informasi, dan risiko klien
c.
tujuan, kebutuhan informasi, dan risiko pengawasan

d.
Tujuan auditi, kebutuhan informasi bagi stakeholder, dan risiko pengawasan

Untuk menjamin dan meningkatkan kualitas pengawasan, Deputi melakukan penilaian intern
berupa telaah atas keseluruhan tahapan penugasan pengawasan yang mencakup:

a.
Telaah atas pelaksanaan penugasan dan pelaporan hasil (sebelum didistribusikan kepada pihak
yang dituju)

b.
Telaah atas pelaksanaan penugasan dan Pelaporan hasil (setelah disampaikan kepada pihak yang
dituju)

c.
Telaah atas perencanaan (sebelum diterbitkannya surat tugas) dan pelaksanaan penugasan.

d.
Telaah atas seluruh substansi pada pilihan a, b, dan, c, atau minimal 2 (dua) substansi.

Apa yang harus dilakukan seorang auditor jika menghadapi dilema etik yang terkait kepatuhan
pada Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia saat melaksanakan penugasan Pengawasan?

a.
Menyelesaikan dilema etik sendiri tanpa melibatkan pihak lain

b.
Mengundurkan diri dari penugasan

c.
Melanjutkan penugasan tanpa memperhatikan dilema etik

d.
Meminta arahan kepada Kepala BPKP melalui Deputi Kepala BPKP

Pernyataan yang paling tepat terkait program kerja penugasan pengawasan adalah….

a.
Bentuk dan isi Program kerja penugasan konsultansi adalah seragam pada setiap penugasan

b.
Program kerja penugasan asurans didasarkan pada hasil penilaian atas risiko dan
pengendaliannya, tidak termasuk risiko fraud

c.
Program kerja penugasan asurans didasarkan pada hasil penilaian atas risiko dan
pengendaliannya, termasuk risiko fraud

d.
Program kerja penugasan dibuat dan ditetapkan oleh Pengendali Teknis

Anda mungkin juga menyukai