PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Syok merupakan penurunan mendadak tekanan darah yang cukap berat sehingga dapat
menimbulkan kematian. Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh jantung ketika
memompa darah lewat pembuluh-pembuluh darah. Dalam pengertian lain syok adalah suatu
keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak
mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai; syok biasanya
berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian sel maupun jaringan.
Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk
kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah
(akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena
reaksi alergi atau infeksi).
Syok digolongkan ke dalam beberapa kelompok:
1. Syok kardiogenik (berhubungan dengan kelainan jantung)
2. Syok hipovolemik ( akibat penurunan volume darah)
3. Syok anafilaktik (akibat reaksi alergi)
4. Syok septik (berhubungan dengan infeksi)
5. Syok neurogenik (akibat kerusakan pada sistem saraf).
Dalam makalah ini akan dibahas secara mendetail mengenai syok hipovolemik dimulai dari
definisi, penyebab, patofisiologi, fase-fase syok dan penatalaksanaan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Kritis.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi dari syok hipovolemik.
b. Untuk mengetahui penyebab dari syok hipovolemik.
c. Untuk mengetahui patofisiologi dari syok hipovolemik
d. Untuk mengetahui fase-fase dari syok hipovolemik.
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari syok hipovolemik.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat teoritis
Dengan adanya makalah yang berjudul “Konsep Asuhan Keperawatan Kritis Yaitu Mengenai
Syok Hipovolemik” diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
2. Manfaat praktik
a. Bagi Penyusun
Manfaat penyusunan makalah ini adalah sebagai proses pembelajaran dan penambah wawasan
tentang Konsep Asuhan Keperawatan Kritis Yaitu Mengenai Syok Hipovolemik yang nantinya
dapat diterapkan sebagai dasar untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien di RS.
b. Bagi Perawat
Manfaat penulisan makalah ini bagi perawat adalah sebagai dasar teori dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat penulisan makalah ini bagi institusi pendidikan adalah sebagai dasar teori dalam
pemberian asuhan keperawatan bagi seorang mahasiswa yang nantinya akan diterapkan di
lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Syok Hipovolemik merupakan suatu keadaan dimana volume cairan tidak adekuat di dalam
pembuluh darah. (Setiawan, ). Dan menurut Prof. Dr. H. Tabrani, syok hipovolemik disebut juga
dengan shock preload yang ditandai dengan menurunnya volume intra vaskuler baik karena
perdarahan maupun karena hilangnya cairan tubuh.
Defnisi Syok hipovolemik merupakan salah satu jenis syok yang disebabkan oleh hilangnya
darah, plasma, atau cairan interstitiel dalam jumlah yang besar.
B. JENIS-JENIS
1. Syok Hemoragik.
Shock hemoragik adalah shock yang terjadi akibat perdarahan dalam jumlah yang besar.
2. Syok Hipovolemik karena kehilangan cairan tubuh.
Shock hipovolemik yang paling sering terjadi adalah shock hemoragik, akan tetapi kehilangan
cairan tubuh dalam jumlah banyak, antara lain di sebabkan oleh muntaber, juga dapat
menimbulkan shock hipovolemik.
C. PENYEBAB/ ETIOLOGI
Secara umum syok hipovolemik disebabkan oleh:
1. Hilangnya cairan ekstraseluler
Terutama disebabkan oleh muntaber yang disebabkan oleh kolera, oleh obstruksi intestinal atau
ileus dimana cairan dalam jumlah yang besar keluar dari usus menjadi cairan ekstraseluler yang
menyebabkan terjadinya penurunan volume darah yang diikuti oleh hilangnya natrium.
2. Kehilangan cairan internal
Disebabkan oleh trauma tumpul dan mekanismenya belum diketahui.
3. Berbagai penyakit antara lain, peritonitis, pankreastitis dan luka bakar.
1. Pada peritonitis sebab shock adalah hilangnya cairan ekstraseluler dan sepsis. Terjadinya
shock banyak berhubungan dengan aktivitas RES begitu sel RES lumpuh maka shock pun
terjadi.
2. Pada pankraetitis ditandai dengan hipotensi, nyeri dan hilangnya cairan.
3. Pada luka bakar yang memenuhi 50% tubuh, setengah cairan dari ekstraseluler akan hilang.
Sedangkan secara khusus, menurut jenisnya penyebabnya yaitu :
1. Syok Hemoragik
Secara penyebab perdarahan yang sering terjadi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Lokasi Etiologi Riwayat Penyakit/ Pemeriksaan Diagnosa
Intra toraks
Fraktur iga
Kerusakan paru
Tamponade Jantung
Aneurisma aorta Trauma dada diikuti dengan nyeri dan distress pernafasan
Trauma toraks atau operasi dengan ARDS
Penetrasi luka tusuk pada dada atau operasi
Arteriosklerosis, trauma, syndrome marfan Radiografi, cairan pleura, dan fungsi pleura
Intra peritoneal
Ruptur limpa atau hati
Ruptur kehamilan ektopik
Stangnulasi dan infark khusus
Trauma abdomen
Nyeri abdomen terutama nafas
Menstruasi berhenti
Sinkope dengan shock
Nyeri perut sampai ke punggung
Obstruksi
Nyeri perut dengan menyebar ke punggung
Fraktur iga
Parasentesis-abdomen
Hematokrit
Radiografi fraktur iga
Parasentesis-abdomen
Hematokrit turun
Darah segar pada feses
BNO dilatasi usus dengan permukaan cairan
Retroperitoneal Pankreatitis dengan perdarahan
Rupture aorta
Nyeri abdomen dengan muntah dan shock
Nyeri sesudah makan
Ekimosis
Nyeri abdomen dengan sinkope dan shock
Ulsasi pada massa abdomen
Ekimosis Serum amylase naik dilatasi urin menaik
Serum kalsium menurun
Hemokonsentrasi darah
BNO tampak kalsifikasi aneurisme
Pulasasi aorta femoral menurun
2. Stadium 2. Pre-Shock Slide Gangguan sudah bersifat sistemik.Parameter mulai bergerak dan
mendekati batas atas atau batas bawah kisarannormal.Sadium
4. Stadium 4 Decompensated Shock, reversible di sini sudah terjadi hipotensi. Normotensi hanya
bisa dipulihkan dengan cairanintravena dan/atau vasopresor
e. Transfusi trombosit
Transfusi trombosit dapat diberikan bila transfusi kurang dari 50.000/ menit untuk mencegah
perdarahan dimana perdarahan masif akan terjadi bila perdarahan dibawah 20.000.
f. Transfusi granulositkan bila jumlah granulosit kurang yang di dapat sebagai akibat sepsis,
neonatus pansitopenik dan febril netropenik.
Granulosit dapat di pertimbang
g. Pemberian plasma
Plasma di berikan pada pasien defisiensi factor koagulasi , hemolitiarank uremik sindrom ,
trombotik trombositopenik purpura dan defesiensi antitrombin III. Tranfusi dengan plasma dapat
memebearikan factor pembekuan untuk factor VII untuk hemofili dan factor II , VII,X, VIII
inhibitor. Efek samping yang di timbulkannya adalah menggigil, sakit kepala, muntah,
thrombosis, dan DIC.
2. Syok hipovolemik karena kehilangan cairan tubuh
Terapi yang harus diberikan adalah resusitasi (penggantian) cairan. Jenis cairan kristaloid dan
komposisinya yang diberikan untuk mengatasi syok hipovolemik dan komplikasi yang meungkin
terjadi serta kontra indikasi dapt dilihat dibawah ini :
Volume konsentrasi (ml) Elektrolit Ditandai
Na K Cl
Cairan Isotonik 1000 0,9% 154 - 154 pH 6 ; dapat menyebabkan peninggian klorida dan asidosis
Ringer’s Laktat 1000 - 130 4 109 Lebih disukai untuk mengganti cairan ekstraseluler. Laktat tak
dimetabolisasi pada syok dan penyakit liver karena itu dapat bertumpuk dalam darah.
Natrium Bikarbonat 50 7,5% 45 - - Harus diberikan secara perlahan tidak lebih dari 2,5 mEq/
menit.
Kalium Klorida 20 14,9% - 40 40 Tidak boleh diberikan pada gagal ginjal. Kecepatan pemberian
tidak boleh > 2/3 mEq/ menit.
NAtrium Laktat 1000 1/6 molar 167 - - Laktat sangat sulit dimetabolisasi pada shock dan
penyakit hati sebab dapat menimbulkan mengumpulnya laktat
Amonium Klorida 100 1% - - 18 Hanya digunakan pada keadaan metabolic alkalosis berat 2/3
mEq/ menit dan bila fungsi ginjal dan hati baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Syok Hipovolemik merupakan suatu keadaan dimana volume cairan tidak adekuat di dalam
pembuluh darah sedangkan jenis-jenisnya ada 2 yang pertama Syok Hemoragi, shock hemoragik
adalah shock yang terjadi akibat perdarahan dalam jumlah yang besar. Dan yang kedua yaitu
Syok Hipovolemik karena kehilangan cairan tubuh. Syok memiliki lima stadium yaitu: Stadium
1 Anticipation Stage, Stadium 2. Pre-Shock Slide, Stadium 3 Compensated Shock , Stadium 4
Decompensated Shock, Stadium 5 Decompensated Irreversible Shock, Terapi utama pada shock
hemoragik adalah transfusi darah. Yang paling tepat adalah memberikan darah segar, sedangkan
untuk terapi Syok hipovolemik karena kehilangan cairan tubuh terapi yang harus diberikan
adalah resusitasi (penggantian) cairan.
B. SARAN
1. Bagi Perawat Pelaksana
Hendaknya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan teori yang ada
dan dengan mempertimbangkan keadaan pasien. Hendaknya data yang terkait untuk pembuatan
asuhan keperawatan sesuai dengan data yang ada atau data yang ada dari pasien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya pembuataan asuhan keperawatan dalam pendidikan sesuai dengan teori yang ada dan
diharapkan pendidikan lebih awal sehingga mahasiswa dapat lebih menguasai dalam pembuatan
asuhan keperawatan yang lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA