Anda di halaman 1dari 58

BASIC FIRST AIDER

(BFA)
LIPUTAN6.COM, JAKARTA –
MENTERI KETENAGAKERJAAN (MENAKER) IDA FAUZIYAH MENGATAKAN KASUS KECELAKAAN KERJA MENGALAMI
PENINGKATAN. DIA MENCATAT PADA 2019 JUMLAH KECELAKAAN KERJA 114.000 KASUS KECELAKAAN.
SEMENTARA DI 2020 MENJADI
177.000 kasus kecelakaan.

Penilaian Resiko Tempat Kerja


Saat Anda menyelesaikan penilaian bahaya untuk lokasi kerja Anda,
Anda juga harus menilai bahaya untuk jenis dan jumlah persediaan
untuk kotak P3K Anda.
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
DASAR HUKUM
PERTOLONGAN Tempat dimana dilakukan
pekerjaan bagi suatu usaha.
Adanya tenaga kerja yang
bekerja di sana.
Adanya bahaya kerja di
tempat itu.
PERTAMA PADA
KECELAKAAN
PERMENAKERTRANS No. Per/03/Men/1982
(Pasal 2.h. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas pertolongan
pertama pada kecelakaan)

PERMENAKERTRANS No. 15/Men/VIII/2008

Taken by Piotr Chrobot Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja

3
KEWAJIBAN
PERUSAHAAN
Pastikan personel terlatih tersedia untuk memberikan
DALAM FIRST AIDER pertolongan pertama yang cepat dan efektif

Pastikan persediaan pertolongan pertama yang


sesuai tersedia

Pastikan fasilitas cuci darurat berfungsi dan


mudah diakses (jika berlaku untuk tempat kerja
Anda)

Periksa dan aktifkan fasilitas pencucian darurat


Anda (jika berlaku untuk tempat kerja Anda)

Taken by Milan Degrave


Pastikan peralatan pembilasan tambahan menyediakan air
yang cukup (jika berlaku untuk tempat kerja Anda
PASTIKAN PERSONEL TERLATIH TERSEDIA UNTUK
MEMBERIKAN PERTOLONGAN PERTAMA YANG
CEPAT DAN EFEKTIF

Pertolongan pertama adalah pemberian Jika tidak ada rumah sakit, klinik, atau rumah sakit
perawatan awal untuk suatu penyakit atau di dekat tempat kerja, seseorang atau beberapa
cedera. Pelatihan CPR tidak diperlukan untuk orang harus dilatih secara memadai untuk
semua tempat kerja. Anda membuat keputusan memberikan pertolongan pertama. “Dekat”
itu berdasarkan penilaian bahaya Anda. biasanya berarti dalam waktu 3-4 menit.
TANGGUNG JAWAB
FIRST AIDER
Manajemen Insiden - Menilai situasi / mendapatkan bantuan

Perawatan Korban - Lindungi korban dan orang lain dari Bahaya

Identifikasi cedera / Penyakit korban

Berikan pengobatan

Atur transportasi

Tetap bersama korban

Mencegah infeksi silang


Penilaian Dasar DANGER YOUR PRESENT ENVIRONMENT
Dalam First Aid
Responses of your casualty

Chest Compression
Airway

Breathing
Taken by Kajetan Sumila
GUNAKAN
SARUNG TANGAN
Darah dan Cairan Tubuh
• HIV
• Hepatitis B
• Selalu kenakan sarung tangan dan
kacamata pelindung saat menangani
darah dan cairan tubuh

Bahaya Lingkungan
• Lalu lintas
• Kabel listrik
• Kebocoran gas
KONSEP D.R.C.A.B -
D=DANGER
▪ Nilai situasi sekeliling demi keselamatan anda, korban dan
orang sekitar
▪ Sebelum memberi bantuan, pastikan aman bagi diri, si korban,
lingkungan dan lainnya
▪ Nilai keadaan dengan cepat dengan memperhatikan hal-hal
seperti:
• Bahaya-bahaya
• Penyebab cidera / sakit
• Jumlah korban
• Apakah orang di sekeliling dapat membantu?
• Dll.
KONSEP D.R.C.A.B –
RESPONSE SI KORBAN
• Tidak ada Tanda Ada Tanda Kehidupan?
Kehidupan?

➢ Biarkan si Korban pada posisi


awal (kecuali ada bahaya
➢ Tetap tidak sadar lainnya)
➢ Tidak ada respon (tanggap) ➢ Pantau keadaaannya hingga
➢ Tidak ada gerakan bantuan medis datang
➢ Tidak terbatuk/ mengeluarkan
suara
➢ Tidak ada napas normal
Konsep D.R.C.A.B – Response si Korban

TIDAK ADA TANDA


KEHIDUPAN ?

Segera lakukan
CHEST COMPRESSION
(PENEKANAN DADA)
30 kali
Jangan pernah melakukan Chest Compression
bila ada tanda-tanda kehidupan !
KONSEP D.R.C.A.B – RESUSITASI JANTUNG
PARU (RJP)
➢ Korban harus berada di atas tempat
yang rata dan keras
➢ Teknik kompresi dada:
• Letakkan pangkal satu tangan
ditengah dada antara dua puting
.
• Letakkan tangan lain di atasnya
• Kunci jari-jari
• Tekan dada dengan ke dalaman 3-
5 cm
• Lakukan tekanan sebanyak 30 kali
KONSEP D.R.C.A.B – RESUSITASI JANTUNG
PARU (RJP)
adalah sebuah kombinasi, yang terdiri dari:

+
. .

30 2
TEKAN DADA NAPAS BANTUAN

30x Tekan Dada (TD) + 2x Nafas Bantuan (NB) . . . 30xTD + 2xNB, dst.
Lakukan kombinasi RJP tersebut hingga si korban sadar atau bantuan
datang
KONSEP D.R.C.A.B –
A.E.D
AUTOMATED EXTERNAL DEFIBRILATOR (AED)

➢ Ketersediaan AED dan penolong


pertama yang terlatih untuk
mengoperasikanya sangat penting.
➢ AED dapat dipasang disela-sela
pelaksanaan CPR.
➢ AED sangat efektif pada kasus
serangan jantung atau kecelakaan
yang menyebabkan munculnya
gangguan irama jantung tertentu.
KONSEP D.R.C.A.B – RJP DENGAN
ALAT AED
RJP dengan AED pada kondisi henti nafas dan henti jantung tanpa memandang
apapun penyebabnya untuk mempertahankan jaringan otak tetap mendapat suplai
oksigen dengan pemberian nafas buatan dan pompa jantung buatan.

Tidak sadar/
Tidak Bernafas
Ambil AED

Tidak sadar/
Tidak Bernafas

Cek irama jantung, setrum


Lakukan RJP bila indikasi
Ulangi setiap 2 menit
KONSEP D.R.C.A.B – ATURAN DASAR BANTUAN
PERNAFASAN
1. Segera panggil BANTUAN
2. Jaga posisi si korban tetap terbaring, kepala sama tinggi dengan
tubuh, sampai anda mengetahui tingkat cideranya
3. Periksa apakah nafasnya terhenti, denyut nadi hilang, banyak
mengeluarkan darah, pingsan, ada tanda keracunan, luka bakar,
patah tulang/ terkilir
4. Jika tidak ada cidera kepala, rendahkan kepala korban atau
tinggikan letak kakinya. Jika dicurigai ada cidera di kepala, angkat
sedikit kepalanya
5. Jangan pindahkan korban jika tidak perlu sehingga terhindar dari
cidera tambahan.
6. Jangan berusaha memberi air atau cairan lain kepada korban yang
pingsan atau setengah sadar, kecuali pada cidera ringan
KONSEP D.R.C.A.B – AIRWAY (JALAN
NAFAS)
HARUS SELALU TERBUKA !

LIDAH

Terhalang
makanan Terbuka

Tertutup lidah
KONSEP D.R.C.A.B – AIRWAY (JALAN
NAFAS)
MEMBUKA JALAN NAFAS

HEAD TILT
Dongakkan kepala

CHIN LIFT
Angkat dagu
.

Average Breathing Rates


Adults 12 – 20 times per minute
Infants and
young children
20 - 30 times per minute
KONSEP D.R.C.A.B – BREATHING
(NAFAS)
CEK APAKAH SI KORBAN BERNAFAS NORMAL

▪ Lihat pergerakan dada


▪ Rasakan udara hangat napas pada pipi /
kuping
▪ Dengar suara napas

JANGAN LEBIH DARI 10 DETIK


KONSEP D.R.C.A.B – BREATHING
(NAFAS)

TIDAK ADA NAPAS NORMAL

SEGERA BERIKAN 2 KALI NAPAS BUATAN


KONSEP D.R.C.A.B – BREATHING
(NAFAS)
Teknik Napas Buatan:

1. Jepit hidung
2. Ambil napas normal
3. Cakup mulut korban dengan mulut anda
4. Tiup hingga dada korban naik
5. Lepaskan tiupan .

6. Setelah dada kembali keposisi awal berikan


tiupan sekali

Hindari tiupan yang cepat dan terlalu keras !


Pertolongan kepada korban
kecelakaan atau sakit
mendadak yang dilakukan
segera pada saat kejadian
sampai datangnya bantuan
pihak medis.
P3K
Fase/Tahapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) :

a) Fase Pra Rumah Sakit


b) Fase Rumah Sakit

Bahasa pada pelatihan ini lebih dipusatkan pada


tindakan penanganan korban Fase Pra Rumah Sakit
dengan melakukan tindakan P3K.
P3K
Keberhasilan tindakan kegawatdaruratan pertolongan
pertama pada kecelakaan pada Fase Pra-Rumah Sakit
ditentukan oleh faktor berikut:

1. Kecepatan ditemukannya
korban/ penderita
2. Kecepatan meminta bantuan
3. Kecepatan memberi bantuan
P3K – KECEPATAN DITEMUKANNYA KORBAN
Kesempatan untuk
mendapatkan pertolongan
yang cepat akan semakin
besar dan cidera yang dialami
si korban dapat segera di
tangani dengan makin
segeranya si korban
ditemukan.
P3K – KECEPATAN MEMINTA BANTUAN
❖ Pengetahuan Penolong tentang
kemana harus meminta bantuan
❖ Akses yang mudah untuk
menghubungi fasilitas bantuan
darurat/ medis
❖ Selalu menyimpan nomor telepon
penting dimanapun berada agar
dapat segera menghubungi
bantuan darurat bila diperlukan.
P3K – KECEPATAN MEMBERI BANTUAN
❖ Tanpa Oksigen, otak tidak
dapat bertahan lama lebih
dari 4–6 menit

❖ Penolong harus mempunyai


pengetahuan basic life
support sehingga bila
mengalami suatu kegawatan
yang mengancam nyawa,
yang bersangkutan dapat
memberikan pertolongan
dengan cepat dan benar.
P3K – KONSEP 3S DALAM MEMBERI BANTUAN
Selalu Ingat 3S setiap memberi bantuan:
1- Safety Self (Keselamatan Penolong) merupakan
prioritas utama. Melindungi diri sendiri menjadi
1. Safety Self sangat penting. Gunakan alat pelindung diri
2. Safety Scene (APD) yang sesuai (misal: sarung tangan medis)
3. Safety Patient sebelum memegang atau kontak dengan
penderita.
2- Safety Scene Pastikan bahwa tempat kejadian
aman sebelum anda memberikan pertolongan.
Adanya bau bensin, kabel listrik yang menjulur
ke tanah merupakan keadaan yang berbahaya.

3- Safety Patient Setelah lokasi kejadian cukup


aman maka anda dapat menolong korban.
Jangan bertindak sembarangan karena mungkin
anda sendiri bisa menjadi korban.
Penerapan Rantai Keselamatan
Simbol Rantai Keselamatan
PENERAPAN – ALUR RANTAI
KESELAMATAN
ALUR RANTAI FOKUS TINDAKAN
Pengenalan awal tanda dan gejala henti jantung dan
Rantai I
pengaktifan sistem Emergency Respons
Segera melakukan CPR dengan menekankan pada
Rantai II
kompresi dada (chest compression)
Segera melakukan mengoperasikan alat kejut jantung
Rantai III
(jika tersedia)
Rantai IV Repons ambulans dengan segera

Rantai V Perawatan pasca serangan jantung yang terintegrasi


PENERAPAN – ALUR RANTAI
KESELAMATAN
NO PENYAKIT FAKTOR PENDUKUNG
1 Serangan jantung Tinggi kolesterol, kegemukan, merokok
2 Stroke Tinggi kolesterol, penyakit tekanan darah tinggi
CIDERA YANG SANGAT MENGANCAM NYAWA
NO CIDERA PENYEBAB UTAMA
1 Choking / Tersedak Sumbatan tiba-tiba di jalan nafas oleh benda asing
2 Perdarahan hebat Luka
3 Cidera kepala Jatuh, tertabrak, terpukul
4 Cidera tulang belakang Jatuh, tertabrak, terpukul
5 Luka Bakar Panas, bahan kimia
6 Keracunan Makanan yang terkontaminasi, bahan kimia, gas
Gigitan hewan/
7 Tergigit ular, kalajengking, laba-laba, hewan laut
serangga
POSISI PEMULIHAN (RECOVERY)
• Suatu posisi yang diberikan kepada korban untuk menjaga
agar jalan napas tetap terbuka
• Mencegah aspirasi (masuknya muntahan/ benda asing
• kedalam mulut korban)
• Hanya dilakukan kepada korban yang berusia diatas 1 tahun
• Korban yang tidak sadar dan bernapas cukup serta tidak ada kondisi lain
yang mengancam jiwa dapat segera diberikan posisi recovery
POSISI PEMULIHAN (RECOVERY) - CARANYA
• Keluarkan benda–benda dari
pakaian korban
• Berlutut disamping korban,
pastikan kedua tungkai korban
dalam posisi lurus.
• Letakan tangan kiri korban
disekitar kepala korban dalam
posisi lurus.
POSISI PEMULIHAN (RECOVERY) - CARANYA

• Ambil tangan kanan korban dan letakkan punggung tangan


kanan korban menempel di pipinya.
• Tangan kiri membengkokkan lutut kaki kanan keatas dengan
telapak kaki korban tetap menyentuh lantai
POSISI PEMULIHAN (RECOVERY) - CARANYA

• Tarik dan miringkan korban kearah kiri


• Tengadahkan dagu korban agar jalan napas terbuka.
• Usahakan agar korban tidak bergulir kearah depan ataupun kearah
belakang.
POSISI PEMULIHAN (RECOVERY) - CARANYA

• Perhatikan nafas dan nadi korban secara rutin.


• Rubah posisi korban setelah 30 menit
PENANGANAN KORBAN

1. Penanganan Pendarahan
2. Penanganan Luka Bakar
3. Penanganan Patah Tulang
PENANGANAN KORBAN - PENDARAHAN
Tubuh manusia memiliki 6 liter darah, apabila kita kehilangan
1 liter darah saja dapat menyebabkan kematian.

Jenis Pendarahan:
1. Pendarahan Arteri
• Warna darah merah muda
• Darah keluar deras
• Darah memuncrat sesuai dengan
detak jantung
2. Pendarahan Vena
• Warna darah merah gelap
• Darah keluar deras tanpa mengikuti
detak jantung
PENANGANAN KORBAN - PENDARAHAN
Jenis Pendarahan:
3. Pendarahan Kapiler
4. Pendarahan Dalam
5. Mimisan
6. Luka sayat/gesek
7. Luka terbuka
PENANGANAN KORBAN - PENDARAHAN
1. TEKAN LANGSUNG
• Letakkan kain/ pembalut bersih di atas menutupi
luka lalu beri tekanan
• Sesekali lepaskan/ kendorkan tekanan
• Tinggikan bagian yang luka
1. PEMBALUT TEKAN
• Tambahkan pembalut diatas kain/ pembalut tadi
• Jika penuh dengan darah, tambahkan kembali
pembalut baru diatasnya
• Teruskan penekanan dan tetap tinggikan bagian
yang luka
• Jangan ganti pembalut yang telah basah oleh
darah
PENANGANAN KORBAN – MIMISAN
• Sandarkan kepala ke belakang sambil
memencet hidung
• Apabila darah keluar terus menerus,
letakkan es di atas hidung dan tekan
di atas bibir di bawah hidung
PENANGANAN KORBAN - SHOCK
• Kondisi yang mengancam jiwa akibat berkurangnya aliran
darah ke jaringan tubuh sehingga sel tubuh kekurangan
oksigen
• Setiap cedera atau sakit baik serius atau tidak yang membuat
badan stress dapat membuat seseorang mengalami shock
• Tanda-tanda shock:
o Denyut jantung cepat dan lemah
o Kulit Pucat, basah, lembab dan kadang-kadang menggigil
o Kesadaran terganggu
o Mual dan kadang-kadang muntah
o Haus, pandangan kabur
o Nafas pendek, berat dan cepat
PENANGANAN KORBAN - SHOCK
• Selalu anggap korban cedera atau
sakit mengalami shock
• Biarkan korban yang sadar
menentukan posisi yang paling
nyaman buat dia
• Jangan pindahkan korban jika tidak
diperlukan
• Jaga kepala agar leher tidak banyak
bergerak
• Jaga suhu tubuh korban
PENANGANAN KORBAN – SHOCK
• Pertahankan jalan nafas tetap terbuka.
• Pastikan pernafasan tetap adekuat dengan udara yang
cukup, dengan tidak mengerumuni korban
• Cegah terjadinya kehilangan darah lebih banyak
• Berikan posisi syok dengan meninggikan tungkai 20-30 cm
• Jaga penderita tetap hangat
• Jangan di beri makan atau minum
• Periksa tanda-tanda vital (nadi, suhu, nafas)
• Segera bawa ke rumah sakit
PENANGANAN KORBAN – SPRAIN & STRAIN
Sprain adalah cedera akibat tali sendi/ ligament regang atau
robek sebagian, umumnya bersamaan cedera pada sendi.
Strain adalah cedera pada otot akibat otot/ tendon tertarik
berlebihan (over-extended).

Tanda dan gejala


• Nyeri saat digerakan atau saat ditekan (pada sprain saat diam
tetap nyeri)
• Bengkak
• Perubahan warna kulit/ memar
PENANGANAN KORBAN – SPRAIN & STRAIN
Segera lakukan:
1. Tenangkan korban
2. R = Rest; Istirahatkan si korban
I = Ice; Beri kompres es
C = Compression; Beri balutan bertekanan
E = Elevation; Tinggikan bagian yang cidera
PENANGANAN KORBAN – LUKA BAKAR
PENAMPAKAN
NO. TINGKATAN CIRI-CIRI
FISIK
Luka Bakar
• Yang terbakar hanya kulit bagian luar
tingkat satu
• Berwarna kemerahan, kadang disertai bengkak
1 (First degree
dan rasa sakit
burn)
• Keadaan kulit tidak terbakar sampai dalam

Luka Bakar • Kulit lapis pertama habis terbakar hingga


tingkat dua mencapai kulit lapis kedua
2 (Second • Timbul lepuhan dan kulit berbercak warna
degree burn) merah gelap
• Timbul bengkak dan rasa sakit yang amat sangat

• Penderita sudah tidak merasa sakit lagi


Luka Bakar
• Seluruh kulit terbakar
tingkat tiga
• Kadang lapisan lemak,otot hingga tulang ikut
3 (Third degree
terkena
burn)
• Daerah terbakar berwarna hitam arang dan
putih
PENANGANAN KORBAN – LUKA BAKAR
• Jangan tempelkan plester perekat
• Jangan oleskan lotion, zalf atau
lemak
• Jangan pecahkan lepuh yang
terjadi
• Bersihkan luka yang kotor di
bawah air bersih yang mengalir
atau mencelupkannya ke air
dingin
• Lepaskan cincin, jam tangan,
pakaian sebelum terjadi
pembengkakan
PENANGANAN KORBAN – LUKA BAKAR
• Balut daerah yang terbakar
dengan pembalut yang bersih dan
pembalut steril, jangan gunakan
kapas karena menyebabkan iritasi
• Balut longgar untuk mengurangi
tekanan pada luka.
• Tenangkan korban
• Istirahatkan anggota gerak yang
mengalami luka bakar parah
• Kirim korban ke rumah sakit
PENANGANAN KORBAN – TERSEDAK (CHOCKING)
• Choking adalah adanya benda asing di tenggorokan
yang dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas atau
spasme otot tenggorokan
• Terutama pada anak kecil mudah terjadi choking
• Makanan atau benda asing lainnya yang tertelan dapat
menyebabkan sumbatan jalan nafas.
Jika benda asing yang menyumbat sedikit, mudah untuk
dibersinkan, tetapi jika sumbatannya berat maka korban
akan mengalami kesulitan bicara, batuk atau kesulitan
bernafas, dan akhirnya korban tidak sadar.
PENANGANAN KORBAN – TERSEDAK (CHOCKING)
Untuk membebaskan sumbatan dan merujuk korban ke rumah sakit
jika di perlukan.
• Jika sumbatannya ringan: Suruh korban terus batuk, bersihkan
benda asing yang nampak dari mulut korban.
• Jika sumbatannya berat: Berikan 5 kali back-blow, kemudian
periksa mulut korban dan bersihkan benda asing yang
menyumbat jika nampak
• Jika sumbatannya masih tetap ada: Lakukan abdominal thrust
sebanyak 5 kali, periksa mulut korban dan bersihkan benda
asingnya jika nampak
• Jika benda asingnya tidak dapat di keluarkan: Setelah 3 kali siklus
backblow dan abdominal thrust, panggil bantuan medis dan tetap
lanjutkan tindakkan sambil menunggu bantuan datang.
Penanganan Korban – Tersedak (Chocking)

5x 5x
PENANGANAN KORBAN – PATAH TULANG

• Nyeri
• Pembengkakan
• Tidak adanya pergerakan
• Perlukaan
• Kerusakan jaringan
• Riwayat Trauma
PENANGANAN KORBAN – PATAH TULANG
• Perhatikan jalan nafas, perdarahan, penurunan kesadaran
sebelum menanggulangi patah tulang
• Tanggulangi korban pada posisi korban ditemukan
• Lakukan tindakan mengistirahatkan dan lakukan
penanggulangan patah tulang sebelum dirujuk
PENANGANAN KORBAN – PATAH TULANG

• Balutan harus cukup kuat untuk mencegah pergerakan tetapi


jangan terlalu kuat sehingga mengganggu sirkulasi
• Meninggikan bagian yang luka untuk mengurangi rasa sakit
dan bengkak
• Bila perjalanan > 30 menit dapat dilakukan pemasangan
bidai
PENANGANAN KORBAN – PINGSAN
Penyebab :
1. Berdiri terlalu lama saat tubuh tidak fit
atau di tempat yang panas
2. Kesakitan
3. Reaksi emosi yang berlebihan

Tanda dan gejala yang dapat diamati :


1. Sebelum pingsan, korban gelisah,
berkunang-kunang, pusing dan tampak
pucat
2. Korban jatuh tidak sadar
3. Biasanya korban akan pulih dengan
sendirinya dalam waktu beberapa menit
PENANGANAN KORBAN – PINGSAN
Tindakan yang perlu dilakukan:
1. Laporkan kejadian
2. Periksa kesadaran dan
pernafasan korban
3. Pindahkan korban ke tempat
yang teduh dan nyaman
4. Untuk mempercepat waktu
pulih, tinggikan kaki korban
seperlunya
5. Periksa apakah ada cedera
yang lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai