Anda di halaman 1dari 3

Bakso

Definisi dari Badan Standar Nasional Indonesia menyebutkan bahwa bakso daging ayam merupakan
makanan berbentuk bulatan atau lainnya yang diperoleh dari campuran daging ternak (kadar daging
tidak kurang dari 50%), pati, serealia, sayuran, umbi-umbian dan sebagainya dengan atau tanpa
penambahan makanan yang diizinkan (BSN, 2008). Menurut Usmiati (2010), pada saat ini bakso
sudah menjadi olahan daging yang dikenal luas dan diminati oleh masyarakat indonesia sebagai
makanan yang dianggap murah serta disukai hampir semua lapisan masyarakat baik anak-anak,
remaja maupun orang tua. Selanjutnya dikatakan bahwa jika ditinjau dari aspek gizi bakso merupakan
makanan yang mempunyai kandungan protein hewani, mineral dan vitamin yang tinggi.

Menurut Astawan (2004), kualitas bakso sangat ditentukan oleh kualitas daging, jenis
tepung yang digunakan, perbandingan banyaknya daging dan tepung yang digunakan untuk
membuat adonan, dan pemakaian jenis bahan tambahan disertai dengan perbandingan tepung
yang besar dan penggunaan bahan tambahan makanan yang aman serta cara pengolahan yang
benar akan dihasilkan produk bakso yang berkualitas baik. Bakso yang berkualitas baik dapat
dilihat dari tekstur, warna dan rasa. Teksturnya yang halus, kompak, kenyal dan empuk.
Halus yaitu permukaan irisannya rata, seragam dan serat dagingnya tidak tampak.
Prinsip pembuatan bakso dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu penghancuran
daging, pembuatan adonan, pencetakan dan perebusan. Daging yang benar – benar segar
dipisahkan lemak dan uratnya, setelah itu daging dihancurkan dengan mencacah (mincing),
mencincang (chopping) ataupun menggiling (grinding). Penghancuran ini bertujuan
memudahkan pembentukkan adonan dan memecah dinding sel serabut otot daging sehingga
aktin dan miosin yang merupakan pembentuk tekstur dapat diambil sebanyak mungkin.

Penggilingan daging

Proses utama dalam pembutan bakso yaitu proses penggilingan. Proses penggilingan
daging merupakan salah satu proses pengolahan daging yang bertujuan untuk menghaluskan
daging supaya lebih mudah saat membentuk bola-bola bakso.

Mengapa daging digiling menggunakan es batu

Alat penggilingan daging memiliki kecepatan putaran yang tinggi, sehingga


menimbulkan panas pada adonan. Suhu yang panas mampu merusak protein daging,
akibatnya rasa bakso menjadi tidak enak dan adonannya tidak merata. Oleh karena itu,
dibutuhkan bahan yang mampu menurunkan suhu adonan, salah satunya adalah es batu.

Penambahan tepung tapioca

tepung tapioka merupakan salah satu bahan pengikat dalam pembuatan bakso, adapun
penambahan tepung tapioka ini agar dapat memperbaiki teksturnya lebih kenyal, dimana
tepung ini sebagai pengenyal dibedakan dari yang kuat sampai rapuh dengan tipe lembut dan
elastis

CAMPUR
BENTUK BULAT
Rebus

saat melakukan proses perebusan bakso sebaiknya menggunakan suhu 70-80 derajat
selama 23-30 menit

Selesai

Tanda bakso sudah matang yaitu bakso tersebut akan mengapung dan teksturnya
kenyal.

Anda mungkin juga menyukai