Anda di halaman 1dari 5

1. Tugas bawaslu meliputi apa saja ?

Jawaban : tugas bawasalu di atur dalam Pasal 101 UU Nomor 7 tahun 2017 yaitu
meliputi 1. Melakukan pencegahan terhadap potensi dugaan pelanggaran pada
tahapan pemilu.
Jadi tahapan pemilu itukan banyak :
1. Pendaftaran peserta pemillu/partai politik peserta pemilu
Dan ada sub tahapan – tahapan sampai ada tahapan peserta pemilu
1. Tahapan pencalonan
2. Tahapan pemutahiran data pemilih
3. Tahapan kampanye
4. Tahapan pemungutan suara
5. Tahapan rekapitulasi dari mulai tpu sampai tingkat pusat
Nah seluruh tahapan itu berpotensi ada pelanggaran sehingga bawaslu bertugas
melakukan pencegahan dalam setiap tahapan itu satu contoh pendaftaran partai politik
misalkan partai politik itu meng input data,bagaimana partai politik bisa menaati tatacara
dan prosedur yang di atur oleh kpu, demikian juga kpu melaksanakan sesuai dengan
aturan yang berlaku sesuai dengan undang-undang sesuai perturan kpu terkait pendaftaran
partai politik prosedur yang mereka miliki kita melakukan pencegahan itu
1. Memberikan surat himbauwan
 Kepada pertain politik
 Kepada kpu
 Kepada state holder yang terkait dengan orang-irang yang di larang menjadi
Contoh pns kita memberikan himbawan kepada pemerintah daerah
himbawan supaya asn ini bisa mengkroscek fisipol apakah masuk sebagai
anggota pemilu jadi himbauwan itu salah satu pencegahan
2. Melakukan pengawasan tahapan
 Kita awasi prosesnya kalau pendaftaran tingkat RT sampai tingkat pusat
maka bawaslu RI akan mengawasi
 Tahap verifikasi administrasi partai politik misalkan kabupaten kota ya kita
mengawasi kpu mengawasi bagaimana prosesnya
 Demikian juga tahapan yang lain pemutahiran data pemilih
 Tahapan kampanye
Seluruh tahapan tersebut akan di awasi prosesnya oleh bawaslu
3. Kemudian bawaslu juga berwenang melakukan penindakan pelanggaran jika adanya
temuan bawaslu potensi pelanggaran akan di tangani oleh bawaslu dan ada laporan
dari masyarakat atau dari peserta pemilu dari pemantau pemilu maka akan di tindak
lanjuti laporan terkait adanya pelanggaran di setiap tahapan karena semua tahapan
tersebut berpotensi maka adanya Lembaga bawaslu adalah salah satu Lembaga
penyelenggara jadi penyelenggra pemilu ada 3:
1. KPU
2. BAWASLU
3. DKPP
2. Apa saja yang Sudah di upayakan oleh bawaslu untuk mengurangi bahkan memberantas
money politik?
Jawaban : jadi tadi kan ada yang ketiga menangani dugaan pelanggaran pelanggaran ini
berbagai macam
 Pelanggaran administratif : pelanggaran terkait dengan tatacra prosedur dimana
prosesnya penyelanggaraan pemilu bagaimana
 Pelanggaraan kode etik :pelanggran yang di lakukan penyelenggara pemilu entah itu
kpu bawaslu dari tingkat pusat sampai tps
 Pelanggaran tindak pidana pemilu salah satunya politik uang yang di bahas dalam
pasal 523
 Pelanggar undang-undang lainnya :pelanggaran yang terkait dengan undang-undang
lain misalkan ASN jenis pelanggran yang di lakukan asn didalam melanggar
netralitas sebagai asn
jadi kita membahas politik uang yang di bahas pasal 523 Ayat 1-3

 Dalam Ayat (1)berbunyi: dalam pelaksana peserta dengan sengaja menjanjikan atau
memberikan uang atau materi lain sebagai imbalan kepada peserta kampanye pemilu
secara langsung atau pun tidak langsung sebagai yang di maksud di pidana penjara
paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 24 juta rupiah.
 Dalam Ayat (2) berbunyi : Setiap pelaksana, peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu
yang dengan sengaja pada masa tenang menjanjikan atau memberikan imbalan uang
atau materi lainnya kepada Pemilih secara langsung ataupun tidak langsung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan denda paling banyak Rp. 48.000.000,00 (empat
puluh delapan juta rupiah).
 Dalam Ayat (3)berbunyi : Setiap orang yang dengan sengaja pada hari pemungutan
suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada Pemilih untuk
tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih Peserta Pemilu tertentu dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.
36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
Apabila di dalam tahapan pemilu khususnya dalam pidana politik uang ini ada 3 kriteria:

 Pada masa kampanye


 Pada masa hari tenang yaitu 3 hari sebelum pencoblosan
 Pada hari di laksanakan pemilihan
Dan subyeknya juga berbeda-beda kalau hari h itu setiap orang,kalau saat hari tenang
pelaksana peserta dan tim kampanye pemilu, kalau masa kampannye pelaksana peserta
dan tim kampanye pemilu.secara formal di atur disini itu orang-orang yang memang
terdaftar di kpu tapi kalau tidak memenuhi unsur formil dan materiilnya maka proses itu
akan berhenti sehingga apa upaya yang di lakukan bawaslu itu memaksimalkan
sosialisasi, menguatkan pengawasan partisipatif, melakukan patroli pengawasan serta
dengan melakukan penegakan hukum yang tegas.
Sosialisasi pencegahan pelanggaran Pemilu harus dilakukan secara massif dimasyarakat.
Sosialisasi ini selain sebagai bentuk penyadaran politik juga sebagai upaya Pengawas
Pemilu melakukan edukasi politik di masyarakat. Kegiatan ini harus dilakukan secara
berkelanjutan oleh pengawas Pemilu dengan menyentuh masyarakat sampai ditingkat
grassroot.
Selain itu, strategi pencegahan Bawaslu selama ini melalui pengawasan partisipatif harus
lebih dikuatkan dan dikembangkan. Berbagai program inovasi diluncurkan terutama
dalam pelibatan masyarakat sipil dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Program
pengawasan partisipatif yang aktif dilakukan seperti dengan melakukan kerja sama dari
berbagai pihak baik Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), Kelompok Organisasi
Keagamaan, Organisasi Pemuda, Perguruan Tinggi hingga komunitas strategis lainnya
yang bisa menjadi wadah partisipasi dalam pencegahan politik uang serta efektifitas
Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP).

Pencegahan selanjutnya melakukan patrol pengawasan. Kegiatan ini biasanya dilakukan


pada momen masa hari tenang Bawaslu melakukan aktif melakukan patrol pengawasan,
mengingat di proses tahapan ini rentan dengan serangan politik uang. Tentu patroli
pengawasan politik uang ini harus dilakukan secara terstruktur hingga Pengawas Tempat
Pemungutan Suara (PTPS). Dan terakhir tentu dengan melakukan penegakan hukum yang
tegas bagi siapa saja yang diduga melakukan pelanggaran pada penyelenggaraan Pemilu.
Penegakan hukum yang tegas akan menjadi pembelajaran bagi mereka yang selalu
melakukan Tindakan politik uang dalam Pemilu.
3. kira-kira dengan adanya politik uang para caleg berpotensi melakukan korupsi?
Jawaban : melihat proses demokrsai di negara kita pengalaman banyak pemberitaan yang terkait
dengan korupsi banyak pejabat negara tiap tahun selalu ada kejadian di tangkap kpk pejabat negara itu
termasuk di antaranya adalah kepala daerah termasuk juga anggota legislatif kalau kita merunut dari
proses demokrasi tidak bisa di pungkiri bahwa praktek demokrasi di negara kita itu masih di warani
dengan praktek-praktek buruk terkait dengan politik uang bagaimana tidak Ketika di lapangan
masyarakat budaya masyarakat kita disamping memang momentum pesta demokrasi mereka mau
ketempat pemilihan kalau dapat uang saku demikian juga caleg kalau ingin jadi meraka membagikan
uang kepada masyarakat,inikan praktek-praktek yang mencederai pelaksanaan demokrasi di negeri
kita mengapa kemudian Lembaga-lembaga itu diperkuat salah satunya bawaslu makanya kalau di
lihat dari system hukum teorinya fredman itu ada 3
1. Dilihat dari struktur hukumnya
Siapa komponen-komponen yang terlibat kalau pemilu komponen terlibat:

 Ada penyelenggara
 Ada peserta
 Ada pemilih
2. Subtansi hukum
Bagaimana komponen ini bisa berintergritas kalau penyelenggaranya berintregritas
kpu,bawaslu sedangkan peserta tidak berintregritas meraka masih melakukan prakter-praktek
memberikan uang kepada pemilih dengan imbalan agar mereka mau memilih calon ini sama
halnya demokrasi tidak berjalan dengan baik karena salah satu komponen yang tidak
berintergritas dari strukturnya di lihat dari subtansi hukumnya yang di sampaikan pasal 523
di undang-undang pemilu pidana politik uang itu sebenarnya di lihat dari materinya muatan
pasalnya sebenarnya ada sisi kelemahan di situ dari sisi waktu bagaimana ayat1-3 yang
berbeda ayat satu hanya pelaksana kenapa tidak semua orang dan ini berbeda dengan
undanga-undang pilkada kalau pilkada semua orang ini ada celah kemudian persoalan
subjeknya juga kenapa tidak semua orang sejak awal tahapan kampanye kok hanya pelaksana
kalau semua masyarakat jadi tahu bahwa ini di larang dalam undang-undang pemilu juga
akan takut di lihat dari sisi politik hukum undang-undang produk senayan meraka yang
terpilih oleh rakyat sendiri jadi ada nuansa politik hukum perundang-undangan itu karena
undang-undang di sahkan oleh dpr.dan faktanya undang-undang tersebut sudah beberapa kali
JR ke MK dan itu hak masyarakat sebagai warga negara
3. Budaya hukum
Bagaimana budaya masyarakat kita Ketika ada politik uang masyarakat menganggap itu
momentum ini budaya masyarakat kita apa lagi anak milenial yang acuh tak acuh dan ini tugas
generasi muda jangan menyuarakan golput tapi menyuarakan pemilihan yang berintegritas kerena
di dalam perundang-undangan kita di atur memiliki hak yang sama kerna pemimpin itu pilihan
rakyat kalau ada kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat semua terkena dampak itu
lah budaya masyarakat kita termasuk budaya oknum kerena tidak semua caleg melakukan money
politik tapi terkait dengan mereka ingin berlomba-lomba dengan banyaknya mereka membagi
kepada masyarakat pola pikir ini harus kita rubah kita rubah dari mana dari diri sendiri,dari
masyarakatnya dari calegnya melalui kesadaran Bersama kalau tidak ada kesadaran Bersama ya
demokrasi ini tidak berjalan dengan baik
Kalau nanti berdampak lahirnya seorang kopruptor masyarakat yang memilih itu juga
bersumbang sih makanya tadi kalau kira-kira dengan adanya politik uang para caleg berpotensi
melakukan korupsi “ ya berpontesi “
Tapi potensi itu tergantung juga akhlak seseorang tapi di lihat dari proses kalau dari awal itu
prosesnya sudah tidak baik kira kalau sudah jadi potensinya tidak baik tapi kalau dari awal
prosesnya baik kalau sudah jadi berpotensi baik jadi Kembali ke akhlak seseorang masing masing.

Anda mungkin juga menyukai