PERINGATAN
1
2
Kohaku 91cm
Grand Champion
RINYUKAI ALL JAPAN KOI SHOW 2016
Owned by Yohanes Jusuf (Indonesia)
3
Shusui 80bu
Botan Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2016
Owned by Henry Usman (Indonesia)
4
Bekko 70bu
Shubetsu Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2017
Owned by Budiono Wijanto (Indonesia)
5
Hikarimoyo 60bu
Shubetsu Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2017
Owned by Hernando Yuwono (Indonesia)
6
Kohaku 55bu
Male Kokugyo Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2017
Owned by Samurai Koi Centre (Indonesia)
7
Tancho 80bu
Shubetsu Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2017
Owned by Djudju Suryana (Indonesia)
8
DAFTAR ISI
A. DEFINISI-------------------------------------------------------
1. Koi 16
2. Sejarah Koi 17
3. Keistimewaan Koi 21
4. Tipe Pecinta Koi 25
B. VARIETAS DAN KARAKTERISTIK--------------------
1. Kohaku 30
2. Taisho Sanshoku 46
3. Showa Sanshoku 54
4. Utsurimono 64
5. Bekko 70
6. Asagi - Shusui 74-79
7. Koromo 82
8. Kawarimono 86
9. Hikarimono 96
10. Hikarimoyo-mono 102
11. Hikari Utsurimono 105
12. Kinginrin 107
13. Tancho 112
C. KOLAM DAN FILTER--------------------------------------
1. Perencanaan Sebelum Membangun Kolam Koi 122
2. Sistem Filter Kolam Koi 124
3. Metode Filterasi 128
4. Skema Filter Kolam Koi 132
5. Perawatan Filter Kolam 137
D. PENGELOLAAN AIR--------------------------------------
1. Kualitas Air (Water Quality) 144
2. Air Hijau (Green Water) 151
3. Penggunaan Lampu UV 154
E. NUTRISI--------------------------------------------------------
1. Kebutuhan Nutrisi Untuk Koi 158
2. Cara Memberi Pakan Yang Benar 163
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Koi 167
F. APRESIASI----------------------------------------------------
1. Memilih Penjual Koi 172
9
2. Menilai Koi (Metode Apresiasi) 174
3. Menilai Kualitas Warna 180
4. Teliti Sebelum Membeli 182
5. Perubahan Pola dan Warna 188
6. Tategoi 194
7. Membeli Koi Secara „Online‟ 195
G. PEMELIHARAAN -------------------------------------------
1. Karantina 198
2. Gejala dan Tanda Koi Sakit 207
3. Populasi Koi 209
4. Salah Kaprah dalam Memelihara Koi 211
5. Penyebab Koi Mengalami Stres 215
6. Hal-hal Penting dalam Memelihara Koi 218
H. PENYAKIT ----------------------------------------------------
1. Koi Herpes Virus (KHV) 222
2. Kutu Jarum (Anchor Worm) 228
3. Koi Ulcer 231
4. Fin Rot 233
I. OBAT------------------------------------------------------------
1. Garam Ikan 238
2. Dimilin 244
3. Elbagin / Elbayou 245
4. Pomate 246
5. PK (Kalium Permanganat) 246
6. Malachite Green 252
7. Methilene Blue 253
J. BUDIDAYA----------------------------------------------------
1. Berbudidaya Koi Dengan Benar 257
2. Persiapan Sarana dan Prasarana 258
3. Cara Praktis Memijahkan Koi 264
K. ARTIKEL------------------------------------------------------
1. Siklus Nitrogen 274
2. Koi Kerokan 279
3. Melepas Koi Baru 283
4. Doitsugoi 287
5. Legenda Inazuma Showa 297
PENUTUP---------------------------------------------------------- 300
10
11
KATA PENGANTAR
Koi bagai permata hidup (The Living Jewels) bukanlah hal yang berlebihan.
Oleh mata awam sekalipun, Koi tetap terlihat indah dan menakjubkan
sebagai bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Pencipta.
Umur Koi yang panjang dapat menjadi sahabat sejati seumur hidup yang
mengisi kolam milik para pecintanya. Namun demikian apa yang seringkali
terjadi adalah adanya pemelihara Koi yang merasa kecewa, bersedih atau
bahkan frustasi karena banyak Koi miliknya yang tiba-tiba mati tanpa
diketahui sebab-musababnya. Hal ini akibat rendahnya wawasan dan
pengetahuan tentang pemeliharaan Koi.
Buku ini ditulis sebagai jawaban atas pertanyaan dari para pecinta Koi
terkait segala permasalahan tentang cara memelihara dan apresiasi Koi.
Penulis berharap agar buku ini dapat memberi pencerahan kepada seluruh
pemelihara Koi khususnya bagi pehobi pemula (newbies).
12
Apa yang tertulis di dalam buku ini adalah hasil pengamatan dan
pengalaman penulis selama bertahun-tahun dalam berkecimpung di dunia
Koi. Selain itu juga ditambahkan beberapa informasi dari berbagai sumber
antara lain dari buku “Manual To Nishikigoi‟ yang ditulis oleh Takeo Kuroki.
Penulis secara pribadi menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna,
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima koreksi, kritik dan
saran dari para pembaca dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan.
Selamat membaca..
Penulis,
Doni Bastian
Kontak Penulis :
Cover
Sanke 70bu
Kokugyo Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2017
Owned by Mr. Ryuhei Okada - Japan
14
15
A. DEFINISI
1. Koi
Koi berasal dari kata „Nishikigoi‟ atau „NishikiKoi‟, yang terdiri dari 2
kata yaitu „Nishiki‟ yang artinya „kain bersulam emas/perak‟ dan „Koi‟
yaitu „Ikan Mas/Ikan karper‟. Koi dalam bahasa Jepang bisa berarti „cinta‟
atau „percintaan‟.
16
Kata „Koi‟. pertama kali dipakai sekitar 2.500 tahun yang lalu di Cina, yaitu
pada tahun 533 SM ketika anak laki-laki dari Confucius (Kong-Zi) lahir,
Raja Shooko dari kerajaan Ro (Lu) memberinya hadiah berupa ikan yang
diberi nama Koi.
Koi akhirnya dikenal sebagai sebutan singkat dari Nishikigoi dan berlaku
universal untuk memberi nama ikan sejenis ikan mas yang memiliki
berbagai pola dan warna yang indah di punggungnya.
2. Sejarah Koi.
17
Menjelang akhir musim gugur, ikan karper tersebut ditangkap dan
diasinkan sebagai tambahan lauk selama musim dingin. Tetapi pada
sekitar tahun 1.800 M, sebagian petani padi di Niigata tepatnya di desa
Yamakoshi, Prefektur Ojiya dekat pantai barat laut Jepang, menemukan
ikan karper yang berwarna merah dan putih. Kemudian mereka
memutuskan untuk membudidayakan ikan-ikan tersebut.
Dalam Buku Nishonsoki dipetik sebuah kisah, konon pada suatu hari,
Kaisar Kejkou mengunjungi propinsi Mino pada bulan Februari tahun 94
M.
Kaisar tak kekurangan akal. Agar sang putri tertarik, Kaisar mengambil
sepasang ikan Koi yang baru saja didatangkan dari Cina. Mendengar
kabar tersebut sang putri penasaran dan ingin sekali melihatnya.
Aneh bin ajaib, sang putri akhirnya bersedia keluar hutan dan memenuhi
undangan makan malam Kaisar sekaligus melihat keindahan ikan Koi.
Sang putri yang semula menolak cinta sang Kaisar akhirnya dapat
menerima dan mereka saling jatuh cinta atau dalam bahasa Jepang
disebut „Koi‟. Mungkin dari cerita inilah kata Koi makin berkembang untuk
menyebut ikan yang dapat membuat jatuh hati.
18
Pengembangan Nishikigoi di Jepang
Melalui persilangan dengan Koi yang sudah ada, maka lahirlah Doitsu
Nishikigoi. „Doitsu‟ (baca doits) dalam bahasa Jepang artinya „Jerman‟
(Deutche).
19
Koi pertama kali diekspor keluar Jepang pada tahun 1938 ke San
Fransisco AS. Kemudian ke Hawai (1947), Kanada (1949) dan Brasil
(1953). Koi kemudian dipelihara di seluruh dunia sejak awal tahun 1980
dan kini budidaya Koi telah menjadi industri besar di Jepang.
. Koi di Indonesia
.
Koi pertama kali masuk ke
Indonesia sekitar tahun 1981 -
1982 yang kala itu didatangkan
oleh Dragon Feng dan Hani
Moniaga, langsung dari Jepang.
Sejak saat itu, Koi mulai
dipelihara dan makin populer di
Indonesia.
20
Popularitas Koi sebagai ikan penghias kolam membuat harganya menjadi
makin mahal, sempat menggeser ikan Mas dan ikan Gurami sebagai
produk utama perikanan air tawar. Para petani ikan konsumsi kemudian
beralih membudidayakan Koi sebagai sumber penghasilan mereka.
Hingga saat ini, sentra budidaya Koi terutama berada di Blitar dan
Sukabumi, juga daerah lainnya seperti Banjarnegara, Cianjur, Bandung
(Jawa Barat), Klaten, Magelang (Jawa tengah), Magetan, Kediri, Tulung
Agung (Jawa Timur) dan daerah lainnya di pulau Jawa.
Kian hari, kualitas Koi yang diproduksi oleh para pembudidaya Koi di
daerah tersebut makin meningkat, terutama Koi yang berasal dari daerah
Blitar yang telah mampu bersaing dengan Nishikigoi (Koi eks impor
Jepang) pada berbagai acara Kontes Koi (Koi Show)
3. Keistimewaan Koi
Pertumbuhan Koi cukup pesat, sejak burayak s/d 1 tahun Koi bisa
mencapai panjang 40 cm, bertambah menjadi 50 cm pada tahun ke-2,
pada tahun ke-3 mencapai 60 cm, tahun ke-5 bisa mencapai 70 cm dan
sampai tahun ke-10 bisa lebih 100 cm. Rekor Koi terpanjang adalah 153
cm dengan berat 45 kg.
21
Umur Panjang dan Ikan Pemberani
Koi adalah ikan yang berani dan pantang menyerah, meski terluka
sekalipun. Maka dari itu ada yang menyebutnya Ikan Samurai. Rata-rata
umur Koi 70 tahun, tetapi ada yang sampai ratusan tahun.
22
menyentuh bahkan mengangkat tubuhnya dari dalam air. Uniknya, Koi
terkadang menghampiri orang yang memanggil namanya. Saking
jinaknya, ada pula Koi yang mau minum kopi langsung dari cangkir
pemiliknya. Bila anda merasa letih dan stres sepulang kerja, cukup
memandang Koi di dalam kolam anda, niscaya akan lupa segala
persoalan yang dihadapi dan anda akan merasa senang.
Koi sebenarnya bisa makan apa saja ; daging, ikan, roti, mi, sayuran,
buah-buahan dll. Koi mau makan hampir semua makanan manusia. Anda
bisa saja memberi makan Koi dari sisa piring makan anda, tetapi demi
keindahan warna dan bentuk tubuhnya, anda harus memberinya pakan
yang mengandung vitamin, mineral dan bahan-bahan lain yang
dibutuhkannya.
Pakan alami seperti kepompong ulat, cacing tanah, udang dan kepiting
juga baik untuknya. Proporsi sayuran/buah-buahan dari pakan lainnya
23
adalah 6 banding 4. Dari pada repot, anda dapat dengan mudah membeli
pakan buatan (pelet) yang mengandung komposisi terbaik untuk Koi. Bila
anda bepergian dalam waktu lama, Koi juga bisa dipuasakan (tidak diberi
pakan) sampai berhari-hari, tanpa mengganggu kesehatannya.
Anda dapat membeli Koi dengan harga murah bila anda jeli
Dengan umurnya yang panjang, Koi bisa menjadi teman seumur hidup
bagi pemeliharanya. Tidaklah berat memeliharanya, asal tekun, sabar
dan berkesinambungan, terutama dalam pemeliharaan kolam.
Membersihkan kolam juga dapat menjadi sebuah olahraga.
24
4. Tipe Pecinta Koi
Para pecinta Koi (Koi Lover) dalam memelihara Koi tentu mempunyai
keinginan masing-masing, namun semuanya memiliki perasaan cinta
yang sama terhadap Koi, yang membedakan adalah intensitasnya.
Memelihara Koi, pada kondisi tertentu bukanlah sekadar hobi, namun
memerlukan perhatian dan biaya yang besar dalam perawatannya.
1) Pembudidaya Koi
Ada pula pecinta Koi yang tak mau repot dengan urusan pemijahan.
Mungkin saja karena keterbatasan lahan, waktu dan dana. Mereka
lebih suka membesarkan Koi kecil yang dibeli langsung dari petani
atau pedagang Koi (Koi Dealer). Sekitar 70% pecinta Koi adalah
termasuk tipe ini. Ada yang bertujuan bisnis dan ada pula yang
sekadar untuk dipelihara di rumah sebagai penghias kolam.
Tipe pecinta Koi ini selalu penasaran mencari dan memelihara Koi
yang memiliki pola dan warna yang masih mengalami perkembangan
dan perubahan (belum „finished‟). Biasanya berumur dibawah 1 tahun
(tosai), namun punya kans untuk menjadi Koi yang berkualitas.
Sekitar 10 % pecinta Koi tipe ini rela menunggu 2 atau 3 tahun lagi
25
demi untuk menyaksikan Koi miliknya benar-benar memiliki pola dan
warna yang bagus.
Pecinta Koi tipe ini hanya ingin memelihara Koi yang sudah „finish‟
yaitu Koi yang pola dan warnanya relatip tetap (tidak berubah).
Biasanya koi yang sudah „finish‟ berumur lebih dari 3 tahun dengan
panjang diatas 50 cm.
26
27
B. VARITAS DAN KARAKTERISTIK
Sejak pertama kali Koi diketemukan oleh petani ikan di Jepang, budidaya
Koi terus dikembangkan. Bukan lagi sebagai ikan konsumsi melainkan
untuk dipelihara sebagai penghias kolam. Setelah melalui berbagai macam
uji coba kawin-silang (crosss breeding), kini Koi telah memiliki aneka
macam pola dan warna yang dikelompokkan di dalam berbagai varitas.
1. Kohaku 8. Kawarimono
2. Taisho Sanshoku 9. Ogon
3. Showa Sanshoku 10. Hikarimoyo – Mono
4. Utsurimono 11. Hikari – Utsurimono
5. Bekko 12. Kin-ginrin
6. Asagi - Shusui 13. Tancho
7. Koromo
28
Kohaku 94 cm
Grand Champion
ALL JAPAN KOI SHOW 2016
29
1. KOHAKU
Dari asal kata „kohaku‟ yang berarti „merah dan putih‟, Kohaku adalah salah
satu varitas Koi yang selalu dibicarakan terlebih dulu dibandingkan dengan
yang lainnya. Bukan hanya karena Kohaku yang diketemukan pertama kali,
tetapi karena sosok Kohaku memang istimewa. Dengan hanya dua warna
saja, Kohaku terkesan sangat elegan. Justru dengan kesederhanaan warna
yang ada pada punggungnya, maka Kohaku tampak kontras bila berada di
antara kerumunan Koi lainnya. Oleh sebab itulah maka di dunia Koi terdapat
perumpamaan “Keeping Koi Begins And Ends With The Kohaku”
Awal mula
Pada sekitar tahun 1820, ikan karper yang berwarna merah dan putih
diketemukan di Jepang. Melalui proses mutasi, Koi yang berwarna merah
dilehernya kala itu dikenal dengan „Hookazuki‟ („Kazuku‟ yang artinya
„keluarga‟) dari induk ikan karper hitam. Kemudian Koi berwarna putih lahir
dari Hookazuki. Koi putih tersebut kemudian dikawinkan dengan Koi yang
berwarna merah (Higoi). Dari perkawinan tersebut lahirlah Koi putih dengan
bercak warna merah di perutnya yang disebut „Haraka‟ (Red Belly). „Hara‟
artinya „datar‟ dan „Aka‟ yang artinya „merah‟. Kemudian dihasilkan pula Koi
dengan bercak warna merah di penutup insang (pipi) yaitu „Hoo Aka‟ (Red
Cheeks/pipi merah) atau dikenal dengan „Era Hi‟ (Red Gill). „Hi‟ artinya
„merah api‟.
Ada pula yang mengenal Kohaku dengan nama „Sarasa‟ yang artinya kain
batik atau kain cetak yaitu Koi dengan warna merah dan putih di
punggungnya.
Pola merah yang besar atau melebar (Omoyo) lebih banyak disukai
daripada yang tampak kecil-kecil (Komoyo).
Bagian Kepala
Pola warna merah (hi) harus ada di bagian
kepala Kohaku. Idealnya, membentuk pola
yang cukup lebar tetapi tidak sampai
mengenai mulut dan kedua mata. Namun
bila menyentuh salah satu mata, masih
dapat diterima. Pola hi sebaiknya berbentuk
bulat / oval dan tidak lancip seperti pisau.
Keberadaan pola merah di bagian kepala
Pola warna merah harus ada di
bagian kepala Kohaku Kohaku adalah salah satu unsur penting
dalam menilai Kohaku.
32
Kuchibeni
Untuk memperoleh keseimbangan pola Hi di kepala, „Kuchibeni‟ mutlak
diperlukan. Dengan tambahan sedikit warna merah di bibir, maka pola
Kohaku menjadi tampak lebih seimbang.
Hanatsuki
Pola merah pada kepala Koi yang mengerucut kearah mulut.
33
Bagian Punggung
Marute
Pola merah yang lebar pada bagian punggung lebih banyak diminati. .
Diantara kedua pola merah sebaiknya terdapat warna putih yang terlihat
cukup jelas di bagian pundak Kohaku.
Bagian ekor
Pola warna merah terakhir sebelum menyentuh ekor disebut „Ojime‟ atau
ada pula yang menyebutnya „Odome‟ atau „Odomari‟. Pola warna merah
terakhir pada Kohaku sebaiknya tidak sampai melintas ke bagian ekor atau
dengan kata lain terdapat jarak antara pola merah terakhir dengan ekor.
Jarak antara pola terakhir dan ekor (area putih) disebut dengan "Kire-
Agari". Jika jarak tersebut cukup jelas terlihat maka dikatakan bahwa Koi
memiliki Kire-Agari yang baik. Sedangkan bila jaraknya terlalu jauh maka
dinilai kurang.
A B
35
Jenis Pola
Yang dimaksud pola adalah bentuk penyebaran warna merah (Hi) yang ada
di punggung Koi, yaitu berupa blok-blok warna merah yang terpisah oleh
warna putih.
Tipe Pola
Ada beberapa model pola (blok) pada Kohaku antara lain :
- Nidan dari kata „Ni‟ artinya „dua‟ (kata „dan‟ artinya „tingkatan‟ atau
„step‟ atau „blok‟)
- Sandan, „San‟ artinya tiga
- Yondan, „Yo‟ artinya empat
- Godan, „Go‟ artinya lima
Inazuma artinya „petir‟ atau „halilintar‟ adalah Kohaku yang memiliki pola
berbentuk zig zag dan tak terputus seperti gambar halilintar. Pola Inazuma
yang seimbang, sangat jarang ditemui. Apabila ada, maka harga Koi
tersebut tentu akan sangat mahal.
Tipe Inazuma
Tipe Tancho
Pola Tancho Kohaku, terdapat satu-satunya pola bulat di bagian kepala.
Bentuk pola yang tampak bulat dan berada tepat di tengah area kepala,
sangat digemari oleh para pehobi Koi.
37
Tipe Pola Lainnya
Pola Kanoko, yaitu tampak seperti biji tumpah. Pola dasarnya tetap sesuai
pola Kohaku, tetapi di antara blok satu dengan yang lainnya terdapat bintik -
bintik seperti biji-biji bertebaran.
Kanoko Kohaku
Napoleon
38
Ginrin
Sisik Ginrin tampak seperti butiran perak yang tertata rapi dan padat di
sepanjang punggung Kohaku. Apabila berada di atas warna merah maka
warna Ginrin menjadi terlihat agak kekuningan dan berkilauan jika terkena
cahaya matahari.
Kohaku Ginrin
Bagian Sirip
Tidak hanya Kohaku, secara umum bentuk badan Koi yang ideal adalah
bulat panjang seperti torpedo. Tidak terlalu gemuk atau kurus dan bagian
kepala berbentuk oval seperti telur, tidak persegi dan tidak menyerupai
segitiga (tirus). Apabila dilihat dari atas, punggung Kohaku tampak lurus dan
dari samping terlihat melengkung rata. Bentuk badan Koi yang baik yaitu
panjang dan lebar adalah 3 berbanding 1.
39
TIPS MEMILIH KOHAKU
Sebagai rangkuman, berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih Kohaku :
1) Bentuk badan
2) Warna
3) Kualitas warna
Kohaku yang baik, warna merahnya pekat, tidak oranye dan merata
(tidak berbintik-bintik). Sedangkan warna putihnya seputih salju. Namun
demikian, kualitas warna merah dan putih yang bagus kualitasnya,
sangat jarang ditemui, bilapun ada maka pastilah mahal harganya.
Namun demikian, pilihlah Kohaku yang memiliki warna merah yang
cenderung pekat.
Pola merah (hi) yang baik berbentuk crispy (seperti keripik kentang)
atau oval (seperti letter U), tidak menyentuh kedua mata dan mulut.
Jika pola Hi menyentuh salah satu mata, masih dapat diterima.
40
Pada pundak Kohaku terdapat warna putih yang memisahkan pola
merah.
Pola keseluruhan tampak seimbang di kedua sisi (well balance).
Pastikan tidak ada warna hitam sama sekali. Walaupun ada warna
hitam hanya sebesar kerikilpun, maka kohaku akan kehilangan
keindahannya.
Seluruh sirip Kohaku berwarna putih bersih.
Terdapat jarak yang cukup antara Ojime dan pangkal ekor.
Pilihlah Kohaku dengan pola yang lebar (Omoyo), dengan tiga blok
(Sandan) atau 4 blok (Yondan). Jangan membeli Kohaku yang
banyak terdapat bercak-bercak (spot) warna merah.
Berikut ini adalah contoh Kohaku yang memiliki kualitas pola yang baik.
41
KOHAKU YANG TIDAK DISUKAI
Berikut ini adalah contoh Kohaku yang tidak disukai oleh para pehobi Koi
Gb. 1 Gb. 2
Kohaku yang banyak terdapat bintik- Sama sekali tidak tampak
bintik merah (red spots) adanya blok/step
Gb. 3 Gb. 4
Seluruh bagian kepala tertutup warna Bagian mata terkena warna merah
merah (Menkaburi)
42
Gb. 5 Gb. 6
Jarak antar pola terlalu jauh Terdapat bintik hitam (black spot)
Gb. 7 Gb. 8
Pada bagian ekor terdapat spot merah Kepala botak (Bozu)
Gb. 9
Bagian sirip tidak bersih (terdapat warna merah)
43
Kohaku Maruten
44
Sanke 70 bu
Mature Champion
ALL JAPAN KOI SHOW
45 2016
2. TAISHO SANSHOKU
Koi yang memiliki warna merah dan hitam dengan dasar putih dikenal
dengan Taisho Sanshoku atau popular dengan sebutan singkat Sanke.
Kata „Sanshoku‟ artinya „3 warna‟, dan „Taisho‟ diambil dari nama Kaisar
Jepang ketika Koi ini mulai popular yaitu pada Era Taisho (1912 – 1926).
Tidak diketahui secara pasti bagaimana awal diketemukannya, namun
diperkirakan pada pertengahan Era Meiji yaitu sekitar tahun 1900-an.
Pada awalnya, kombinasi pola warna merah, hitam maupun putih pada
Sanke masih tampak terpisah-pisah, tidak seperti yang ada sekarang.
Kemudian Eizaburo Hoshino dari daerah Takezawa yang pertama kali
membudidayakan Sanke hingga menjadi lebih baik. Sanke dikembangkan
lebih serius dengan menggunakan beberapa induk pilihan untuk
menghasilkan garis keturunan (blood line) Jinbei, Torazo dan Sadazo.
Ibarat sebuah lukisan, warna putih pada Sanke sebagai dasar. Warna putih
yang seputih salju (snow white) adalah salah satu faktor dominan untuk
menentukan kualitas Sanke. Di berbagai kontes Koi, Sanke dengan warna
putih seputih salju, seringkali tampil sebagai pemenang.
Memang tak mudah untuk menemukan Sanke dengan kualitas warna putih
yang seputih salju, namun hal ini sebagai pertimbangan utama dalam
memilih Sanke yang berkualitas.
Kombinasi warna
Bila ketiga warna tersebut berbaur di bagian kepala hingga menjelang ekor,
maka akan tampak seperti pola Kohaku dengan warna hitam sebagai aksen
atau penyeimbangnya
Misalnya saja, jika terdapat pola merah yang melebar ke sisi sebelah kiri
pada area punggung Koi, maka warna hitamlah sebagai penyeimbangnya.
Kadangkala perlu pola hitam seperti gambar bekas tapak kaki yang
membuat penampilan Sanke semakin elegan.
47
Tejima
Pada umumnya, Tejima terdapat pada salah satu sirip Sanke, namun bukan
berarti bahwa setiap Sanke selalu memiliki Tejima.
48
Ciri-ciri Sanke yang kurang disukai
1. Warna Merah bersifat minor atau berupa bintik-bintik (spots) dan tidak
membentuk pola yang cukup lebar.
2. Terdapat banyak bintik-bintik (spots) warna hitam dan terkesan kotor.
3. Warna putih tidak bersih atau berwarna kekuning-kuningan.
50
JENIS SANKE LAINNYA
51
Sanke
52
Showa 63 bu
Adult Champion
ALL JAPAN KOI SHOW
53 2017
3. SHOWA SANSHOKU
Koi yang memiliki pola warna merah dan putih dengan warna dasar hitam
dikenal dengan “Showa Sanshoku”.
Showa Sanshoku atau yang popular dengan sebutan singkat Showa ini,
adalah salah satu varitas Koi yang sangat digemari oleh para pecinta Koi di
seluruh dunia. Dari namanya „Sanshoku‟, yaitu „San‟ yang berarti „tiga‟
dan „Shoku‟ artinya „warna‟, maka varitas Showa ini cukup mudah dikenali.
Showa yang bagus menurut para pakar atau yang telah berpengalaman
dalam mengapresiasi Koi, bolehlah dipakai sebagai acuan dalam memilih
Showa, baik untuk dipelihara sendiri di rumah, apalagi jika untuk mengikuti
kompetisi Koi atau yang biasa dikenal dengan Kontes Koi atau Koi Show.
54
1. Pola hitam di bagian kepala
Hindari membeli Showa, tanpa ada pola warna hitam di bagian mulut,
apalagi sama sekali tak ada warna hitam di kepalanya, kecuali untuk jenis
Kindai Showa.
55
2. Motoguro
56
Perkembangan pola motoguro pada Showa
3. Komposisi Pola
Kindai Showa
57
Kualitas warna hitam yang pekat dan mengkilat. Pola hitam lebih
dominan bila dibanding warna lain. Warna merah sebaiknya pekat
(tidak kekuning-kuningan/oranye) dan warna putih seputih salju.
58
JENIS SHOWA LAINNYA
59
Tentang Kindai Showa
Selain itu, Showa juga dapat dihasilkan dari persilangan antara pasangan Hi
Utsuri.
Tak ada breeder (petani Koi) yang dapat menghasilkan khusus Kindai
Showa, meskipun yang diambil sebagai induk adalah dari pasangan Kindai
Showa sekalipun. Justru dari hasil pemijahan tersebut akan diperoleh Kindai
Showa dalam jumlah yang relatif sedikit (minoritas), sebab karakteristik
Kindai Showa secara genetik kurang dominan atau dengan kata lain bahwa
Kindai Showa diperoleh secara tidak disengaja dari sebuah proses
pemijahan Koi.
60
Untuk memperoleh Kindai Showa berkualitas baik, cukup dengan
menggunakan pasangan induk Showa dengan kualitas yang baik pula.
Sebab secara tidak langsung dari keturunannya nanti akan dapat diperoleh
Kindai Showa yang berkualitas.
Selain itu jika ditelaah lebih jauh, Kindai Showa bahkan tidak ada pakem
yang jelas. Artinya, untuk menilai Kindai Showa menjadi sangat relatip,
tergantung selera atau kesukaan masing-masing individu.
61
Meski demikian untuk menilai kualitas, maka Kindai Showa tetap harus
memiliki salah satu dari 3 ciri khas Showa yaitu :
a. Motoguro
b. Terdapat warna hitam di kepala atau mulut
c. Pola hitam yang lebar di punggung
Namun demikian bukan berarti Kindai Showa tidak pernah menang di dalam
acara kontes Koi, sebab sangat tergantung dari kondisi peserta lain
(competitor) pada kelas yang sama.
62
Hi Utsuri 80 bu
Botan Prize Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2016
63
4. UTSURIMONO
Utsuri adalah salah satu jenis Koi yang tergabung di dalam varitas
Utsurimono dengan paduan dua warna yang atraktif.
Awal Mula
Utsuri pertama kali diperoleh dari hasil budidaya Koi yang dilakukan
oleh Elizaburo Hoshino pada tahun 1875 yaitu pada masa pemerintahan
Kaisar Meiji di Jepang. Kala itu dia menyilangkan Magoi dengan Ki Bekko
(Ki artinya „kuning‟) yang awalnya disebut Kuro Ki Han (Koi hitam dengan
pola warna kuning), kemudian populer dengan nama Ki Utsuri.
Sewaktu pertama kali ditemukan, pola kuning pada Ki Utsuri belum tampak
sempurna. Baru beberapa tahun kemudian diperoleh hasil lebih baik dari
perkawinan antar pasangan Ki Utsuri yang dilakukan oleh Mosaku Hiroi.
Setelah itu, ditemukan pula varitas Utsuri dengan pola berwarna putih atau
dikenal dengan Shiro Utsuri (Shiro artinya „putih‟) diantara peranakan Ki
64
Utsuri. Shiro Utsuri pertama kali diternakkan oleh Kazuo Minemura di desa
Yamakoshi Jepang pada sekitar tahun 1925.
Lebih jelasnya, berikut ini adalah silsilah Koi Utsuri oleh Mr. Masanaga
Kataoka :
Higoi Hi Utsuri
Ki Bekko
a. Warna
Pola pada Utsuri idealnya adalah menyerupai papan catur, yaitu berselang-
seling secara seimbang antara hitam dengan kuning (Ki Utsuri), merah (Hi
Utsuri) atau putih (Shiro Utsuri).
Hal penting dalam menilai Utsuri adalah pola di bagian kepala. Utsuri yang
baik memiliki pola warna hitam yang seolah membelah kepala, seperti
membentuk huruf Y sebagaimana gambar berikut ini :
66
d. Pola pada Sirip Dada.
Jenis Utsuri
Terdapat beberapa jenis Koi Utsuri antara lain Ginrin Utsuri, Kage Utsuri
dan Doitsu Utsuri.
67
Shiro Utsuri 85 bu
Best In Variety Winner
ALL JAPAN KOI SHOW 2016
68
Bekko 63 bu
Best In Variety
ALL JAPAN YOUNG KOI SHOW
2017
69
5. BEKKO
Itulah perbedaan yang mendasar antara Shiro Utsuri dan Shiro Bekko.
Pendek kata, Shiro Utsuri adalah Koi dengan warna dasar hitam dan pola
warna putih, sedangkan Shiro Bekko adalah Koi dengan warna dasar putih
70
dan pola warna hitam. Selain itu, jenis warna hitam pada Shiro Utsuri
sangatlah berbeda dengan yang ada pada Shiro Bekko. Untuk bisa
membedakan kedua jenis warna hitam tersebut diperlukan pengalaman
yang cukup dalam memelihara dan mengamati kedua varitas tersebut.
Bila ingin memiliki Bekko berkualitas, dapat mengikuti beberapa tips berikut
1. Bagian Kepala
Bekko yang berkualitas, pada bagian kepalanya tampak benar-benar bersih
dan mulus, terbebas dari bercak dan atau pola warna apapun. Namun
demikian bila pola warna hitam dipundak Bekko kurang seimbang, maka
pola hitam sedikit di bagian kepala masih bisa diterima sebagai
penyeimbang pola secara keseluruhan. Tekstur warna putih di kepala harus
benar-benar putih bersih dan tidak keabu-abuan. Sebagaimana memilih Koi
berkualitas lainnya, hindari membeli Bekko dengan bentuk mulut yang
lancip. Sebaiknya anda memilih bentuk mulut Koi seperti pada lengkung
bulat telur.
2, Bagian Pundak
Bagian pundak adalah berada diantara kedua sirip dada. Untuk Bekko yang
berkualitas, pola warna hitam yang cukup lebar sangat diperlukan
keberadaannya. Hindari memilih Bekko yang terlalu banyak terdapat bintik-
bintik (spots) warna hitam.
3. Bagian Punggung
Pola warna hitam (sumi markings) pada punggung Bekko adalah tampak
seperti jejak tapak kaki (stepping stone) hingga menjelang ekornya.
4. Bagian Sirip
Pada bagian sirip tidak terdapat keharusan memilki garis hitam. Namun bila
kedua sirip Bekko memilki jumlah garis yang seimbang (balance), maka
akan semakin memperindah penampilannya. Kedua sirip Bekko yang
tampak bersih lebih utama untuk dipilih.
71
Jenis Bekko
73
6. ASAGI
Asagi memiliki perpaduan warna biru dan merah yang sangat indah. Awal
mula ditemukannya Asagi berasal dari induk ikan kerper hitam atau yang
dikenal dengan Magoi pada sekitar 200 tahun yang lalu di Jepang. Ciri-ciri
Asagi dapat ditengarai yaitu pada bagian punggungnya terdapat susunan
sisik yang menyerupai jala atau mata jaring yang berwarna biru atau
kebiruan.
1. Bagian Kepala
Ini adalah hal terpenting yang harus dipertimbangkan dalam memilih Asagi.
Asagi yang berkualitas, yaitu pada bagian kepalanya tampak bersih,
berwarna putih susu dan tidak terdapat bercak atau bintik-bintik warna
(spots). Kemudian pada kedua pipi atau penutup insangnya terdapat warna
merah menyala.
2. Bagian Punggung
74
4. Bagian perut
Periksa pada bagian perut agar terlihat penyebaran warna merah dari
bagian dada yang memanjang hingga ke anus.
Jenis Asagi
75
Tips Memilih Asagi Tosai
Asagi yang masih berumur kurang dari setahun (Tosai), pada sisiknya
belum menampakkan pola jaring-jaring secara jelas atau dengan kata lain
masih samar-samar.
Secara umum, warna biru pada Asagi jantan (male) akan tampak lebih
pekat bila dibandingkan dengan Asagi betina (female).
Namun demikian bukan berarti bahwa Asagi betina yang warna birunya
masih samar maka selamanya akan tetap samar, sebab Asagi Tosai
female rata-rata memang belum tumbuh warna dan pola jaringnya. Pada
bagian kepalanya tampak sedikit kekuningan.
Bila ingin memiliki Asagi betina, maka pilihlah yang warna birunya masih
tipis, tapi merata. Asagi betina bila sudah besar, bentuk badannya lebih
disukai karena tampak lebih berisi (bulky) atau seperti gulungan benang
(spindle shape). Sedangkan Asagi jantan, bentuk badannya relatif
tampak ramping.
76
2. Bagian Sirip (pectoral fins).
4. Bagian dada dan perut. Amati bagian bawah, apakah sudah ada warna
merah yang memanjang dari bagian dada, perut sampai menjelang anus,
meski belum melebar. Nanti setelah 2 atau 3 tahun kemudian, warna
merah itu akan naik sampai separuh badan (bila dilihat dari samping).
5. Sisik Asagi. Pastikan bahwa susunan sisiknya rapi dan simetris antara
bagian kiri dan kanan, terutama pada leher (antara kepala dan
punggung). Biasanya di bagian itulah susunan sisik Asagi kurang
beraturan bila sudah dewasa nanti. Maka dari itu periksa dengan teliti dan
pilihlah susunan sisik Asagi yang rapi sejak masih kecil.
6. Bagian mulut. Warna putih yang bersih dan mulus pada bagian mulut,
lebih baik untuk dipilih, meski di bagian hidungnya masih tampak sedikit
kekuningan. Pilihlah Asagi yang pada bagian mulutnya putih bersih dan
lebih bersih dari bagian kepalanya.
77
Narumi Asagi
78
SHUSUI
Hasil perkawinan silang (cross breeding) antara Asagi dengan Koi tanpa
sisik atau disebut Doitsu (baca „doits‟) akan menghasilkan Shusui. Pada
punggung Shusui terdapat sebaris sisik yang berjajar dengan warna biru
tua.
Awal mula Shusui adalah ketika pada tahun 1910, seorang penangkar Koi
di Jepang, Yoshigoro Akiyama mengawinkan Asagi-Sanke dengan ikan
karper kaca (Mirror Carp) tanpa sisik. Hasil budidayanya ini, menghasilkan
Koi yang memiliki sebaris sisik yang memanjang di punggungnya, yaitu dari
bagian leher sampai ke ekor.
Pola Shusui
Bagian kepala Shusui sebaiknya berwarna biru muda dan warna sisik
dipunggungnya adalah biru menyerupai warna biru langit. Baik warna
maupun bentuk sisiknya tampak jelas (tidak buram atau samar). Shusui
yang baik, pada bagian pipi (penutup insang), bagian perut dan pada
pangkal sirip dadanya terdapat pola warna merah yang menyala. Semua
Koi dari keluarga Doitsu memiliki warna yang lebih pekat dibanding Koi
bersisik, dengan batas pola yang rapi. Khususnya untuk deretan sisik pada
punggung Shusui, sebaiknya berwarna biru dengan susunan sisik yang
rapat, sambung menyambung (tidak terputus) dan tampak rapi.
Adapun sisik yang berada di antara barisan sisik di atas punggung dengan
bagian perut, disebut „‟mudagoke‟ atau „redundant scale‟ yaitu sisik yang
tak berguna (mubazir). Biasanya sisik ini tidak banyak atau hanya ada
beberapa saja yang sesungguhnya tidak perlu ada sebab justru memberi
kesan tidak rapi/mulus.
79
HANA SHUSUI
Shusui yang memiliki pola warna merah yang memanjang antara deretan
sisik atas dan bagian perutnya disebut Hana Shusui
HI SHUSUI
Jika warna merah menyebar dari bawah ke atas hingga menutupi seluruh
area dorsal (punggung) maka disebut Hi Shusui.
KI SHUSUI
Ini adalah Shusui dengan warna kuning.
Warna
Komposisi warna yang ada pada Koromo antara lain biru, keunguan, ungu
tua atau hitam. Koi Koromo dengan warna ungu tua, yang mirip dengan
warna buah anggur disebut Budo Goromo.
Pola
Oleh karena Koromo adalah Koi hasil kawin silang, maka baik pola maupun
warna di punggung, tentu akan mirip dengan induknya. Seperti pada Ai
Goromo, maka pola yang ada akan mirip dengan pola Kohaku, dengan
perpaduan warna Asagi. Demikian juga untuk Koromo Sanke dan Koromo
Showa. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah jenis-jenis Koi Koromo :
82
Ai Goromo
Kata „Ai‟ (bahasa Jepang) berarti biru muda atau indigo. Jadi Ai Goromo
adalah Koi dengan warna biru muda. Warna birunya berasal dari Induk
Asagi, sedangkan warna dan pola warna merah adalah dari Kohaku.
Pada bagian tepi pola warna merah, terdapat gradasi (sashi) warna biru
muda disekelilingnya dan membentuk pola seperti jaring-jaring.
Budo Goromo
„Budo‟ (bahasa Jepang yang berarti 'anggur‟ atau „seribu anggur'). Budo
Goromo adalah keturunan Asagi dan Kohaku yang cukup langka karena
terdapat warna ungu tua, membentuk pola seperti untaian buah anggur.
Komposisi pola pada Budo Goromo juga akan mengikuti jenis pola pada
Kohaku.
Sumi Goromo
„Sumi‟ dalam bahasa Jepang berarti hitam. Penampakan seekor Sumi
Goromo ditandai dengan warna hitam di atas pola warna merah milik
Kohaku. Warna Sumi pada Goromo adalah benar-benar hitam, bukan biru
tua, yang melebar sampai ke bagian kepala. Koi jenis ini juga termasuk
sangat langka. Namun demikian oleh karena warna hitam pada Sumi
Goromo tidak merata, maka akan terlihat kurang rapi dan tidak semenarik
penampilan Budo atau Ai Goromo.
83
Koromo Sanke
Koi jenis Koromo Sanke ini adalah perpaduan
antara Ai Goromo dan Sanke. Warna biru
muda sedikit terlihat di atas pola warna
merah.
Koromo Showa
Koromo Showa adalah keturunan dari Ai
Goromo dan Showa. Warna biru muda juga
tampak diatas pola warna merah.
84
Beni Kumonryu
85
8. KAWARIMONO
Karasugoi
„Karasu‟ adalah sejenis burung berwarna hitam di Jepang. Dengan
demikian Karasugoi adalah Koi yang memiliki warna hitam lebih pekat dari
„Magoi‟ dan merupakan keturunan dari Konjo Asagi.
Hajiro Hageshiro
86
Karasugoi Kumonryu
Matsukawabake 87 Suminagashi
Kigoi Benigoi Chagoi Doitsu
Soragoi 88
Karashigoi Banana Koi (Domas)
Matsubagoi
89
Ki Matsuba Shiro Matsuba
Goshiki
„Go‟ artinya „lima‟ dan „Shiki‟
berarti „warna‟. Jadi Goshiki
adalah Koi yang mempunyai 5
warna yaitu putih, merah, hitam,
biru dan biru tua. Goshiki adalah
hasil persilangan antara Asagi dan
Aka Sanke atau Aka Bekko.
Koi yang memiliki pola bulat kecil-kecil yang tersusun menyerupai sedompol
buah cherry disebut Gotenzakura.
Koi dengan pola seperti ini biasanya ditemukan pada jenis Kohaku, namun
dikelompokkan kedalam varitas Kawarimono..
Ochibashigure
94
Yamabuki Ogon
95
9. HIKARIMONO
Kala itu, tidaklah mudah untuk memperoleh Koi metalik yang merata pada
seluruh tubuhnya. Sawata Aoki dan anaknya dengan tekun mengembang-
biakkan Koi ini dan setelah sampai pada generasi ke-4, mereka baru
mendapatkan „Kin Kabuto‟. „Kin‟ artinya „emas‟ dan „Kabuto‟ artinya „topi‟
atau „helm‟. Jadi Kin Kabuto adalah Koi yang berwarna keemasan, namun
bagian kepalanya terdapat bercak pola menyerupai topi. Kin Kabuto inilah
yang dikenal sebagai asal muasal Koi metalik yang ada sekarang ini.
96
Selain Kin Kabuto (berwarna keemasan), juga diperoleh Gin Kabuto
(berwarna keperakan) dan Sakin (berwarna seperti serbuk emas).
Ketiganya terus dibudidayakan dengan mengawinkannya dengan Koi betina
Shiro Fuji yaitu Koi polos berwarna putih bersih seperti gunung Fuji yang
tertutup salju. Dari persilangan ini kemudian lahirlah varitas Koi dengan
warna keemasan disekujur tubuhnya. Ogon dikenal sebagai awal dari
berbagai jenis Koi yang tergabung di dalam varitas Hikarimono.
2. Platinum Ogon
Pada tahun 1963, Tadao Yoshioka di kota Uozu Jepang, memperoleh
Koi dengan warna keperakan setelah menyilangkan Ki-goi dengan Nezu
Ogon, yang sekarang popular dengan Platinum Ogon atau Puracina.
Nezumi Ogon
Nezumi Ogon Platinum Ogon
Platinum Ogon Platinum Ginrin
Platinum Ginrin
97
3. Yamabuki Ogon
Yaitu Koi Ogon yang hanya memiliki sisik yang membentuk garis lurus di
bagian atas punggungnya, antara lain :
Pada bagian kepala sebaiknya bersih/mulus tanpa ada bercak atau pola
warna apapun.
Sisiknya berkilau keemasan atau keperakan. Semakin rata warna
keemasan/ keperakan pada seluruh tubuh hingga ke bagian dada atau
perut, maka semakin baik kualitasnya.
Pada bagian sirip dada tampak mengkilat dan cemerlang.
Bentuk tubuhnya yang bulat dan panjang
Pada suhu air yang meningkat, maka warna Koi Ogon biasanya menjadi
agak gelap. Jika baik kualitasnya, maka meski suhu air meningkat, maka
warnanya tetap stabil.
Khusus untuk jenis Doitsu Ogon, memiliki sisik atas yang membentuk
garis lurus yang rapi dan tidak tumpang tindih.
99
Platinum Ogon
100
Yamatonishiki
101
10. HIKARIMOYO-MONO
Yamatonishiki
Yamatonishiki memiliki
warna dasar putih metalik
dengan pola Taisho Sanke.
Koi dengan pola Shusui, namun metalik. Jika lebih banyak warna merah
(hi) disebut „Kinsui‟, sedangkan jika terdapat sedikit Hi, maka diberi nama
„Ginsui‟.
103
Kujyaku Ogon
Koi yang termasuk varitas Hikarimono ini memiliki
pola Goshiki, pertama kali diternakkan oleh Toshio
Hirasawa dari Minami Nigoro pada tahun 1960.
Kujyaku yang mempunyai warna merah diberi
nama „Beni Kujyaku‟ dan yang dari keluarga
Doitsu dinamakan „Kujyaku Doitsu‟.
Kin-Showa, Gin-Showa
Hasil persilangan antara Showa Sanshoku dengan Ogon. Jika warna kuning
keemasan lebih dominan, disebut „Kin Showa‟, yang memiliki warna dasar
platinum disebut „Gin Showa‟
105
Kin Ki Utsuri
Hasil persilangan antara Ogon dan Ki Utsuri atau Hi Utsuri
Gin Shiro
Hasil kawin silang antara Platinum Ogon dan Shiro Utsuri
106
12. KINGINRIN
Dari intensitasnya, sisik Ginrin dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang pertama
lebih dominan deposit berkilau (hampir kental) dan yang kedua deposit
pada setiap sisik relatif rata.
107
Kado Gin
Tipe pertama adalah "Kado-gin", dimana
deposit berkilauan hanya ditemukan di
bagian tepi sisiknya („Kado‟ berarti
"tepi"). Terkadang ada yang
menyebutnya dengan "Sudare-gin".
Penampilan terburuk sisik ginrin seperti
ini memiliki garis perak pada ujung sirip.
Panjangnya tidak beraturan, sehingga
tampak runcing dan umumnya tidak
disukai.
Tama Gin
Tipe yang kedua disebut "Pearl Ginrin",
"Tsubu-gin" atau "Tama-gin". Pusat
timbangan yang mengkilap tampak jelas,
dan ini membuat penampilannya terlihat
tiga dimensi.
Hiroshimanishiki.
Tipe ketiga, adalah "Diamond Ginrin",
dimana timbangannya memiliki
kecemerlangan yang mirip dengan kilau
permata. Bentuk ini juga disebut
"Hiroshima Ginrin" atau "Hiroshima
nishiki". Jenis sisik ini seperti kaca retak
dan dinilai kurang rapi.
Beta Gin
Tipe keempat adalah „Beta gin‟. Sisik
ginrin seperti ini biasanya tampak rapi
menyebar ke seluruh tubuh Koi. Tipe ini
banyak disukai oleh pehobi Koi.
108
Kinginrin telah memperkaya keragaman Nishikigoi, karena banyak
disilangkan dan dapat ditemukan di setiap varietas Koi yang ada saat ini.
Kohaku Ginrin
109
110
Tancho Kohaku
111
13. TANCHO
Bagi para pecinta Koi, tentu tak asing lagi dengan Koi Tancho. Memang,
Tancho tidak selalu tampil sebagai pemenang di dalam acara kontes Koi
(Koi Show), bahkan beberapa Kontes Koi tidak menyediakan kategori
khusus Tancho. Namun demikian tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan
bahwa Tancho adalah salah satu varitas yang paling populer. Tepatnya,
Tancho memiliki pola yang unik, tidak seperti pada varitas Koi lainnya.
Tancho adalah Koi yang hanya memiliki warna Hi (merah) dan membentuk
pola bulat (lingkaran) tepat di bagian kepala. Tancho yang bagus, tidak
terdapat pola atau warna lain di badannya, walau hanya satu sisik saja.
Jika ada Koi yang memiliki pola lingkaran tepat di kepalanya seperti Tancho
tetapi masih memiliki beberapa pola dan warna lain, maka bukan disebut
Tancho, melainkan "Maruten".
112
Asal Muasal Nama Tancho
Awal mula pemberian nama Tancho adalah terinspirasi dari salah satu jenis
burung bangau yang ada di Jepang, yang mana pada bagian kepalanya
terdapat bulu berwarna merah dan bentuknya bulat. Nama bangau itu
adalah Tancho (Tancho Crane).
Konon, kata Tancho terdiri dari „Tan‟ artinya „merah‟ dan „Cho‟ yang artinya
„bagian atas‟ (top). Jadi, ketika pertama kali Koi ini ditemukan,
mengingatkan pada burung bangau Tancho. Sejak saat itulah nama Tancho
menjadi populer untuk Koi dengan pola bulat yang berada tepat di bagian
kepala.
Sedangkan Maruten adalah berasal dari kata dalam bahasa Jepang, „Maru‟
yang artinya bulat (lingkaran) dan „Ten‟ yang berarti titik atau penanda. Jadi
Koi Maruten kurang lebih berarti Koi yang memiliki tanda bulat pada bagian
kepalanya.
Pola bulat pada kepala Tancho, idealnya memang seperti bulat koin.
Namun untuk memperoleh Tancho asli dengan pola sempurna seperti koin,
tentu sangatlah sulit bahkan tidak ada.
Mengapa demikian?
Sebab sesungguhnya Koi jenis Tancho ini diperoleh secara kebetulan. Tak
ada satupun pembudidaya Koi (Koi breeder) termasuk di Jepang, yang
114
secara sengaja memproduksi Koi khusus Tancho. Tancho bisa didapatkan
dari hasil pemijahan semua varitas, namun untuk memperoleh pola bulat
sangat kecil kemungkinannya. Jadi sesungguhnya, Tancho termasuk Koi
yang langka.
Oleh karena polanya yang unik, maka harga Tancho cukup mahal di
pasaran. Meski demikian, hampir semua pemelihara Koi selalu ingin
memiliki setidaknya seekor Tancho untuk dipelihara di kolam mereka..
Pola bulat pada kepala Tancho yang baik adalah tidak terlalu kecil dan tepat
berada di tengah-tengah area kepala. Warna merah pada pola bulat
sebaiknya tidak sampai menyentuh mulut maupun kedua mata. Pola
Tancho yang benar-benar bulat sempurna (menyerupai bulat koin), sangat
jarang dan bahkan tidak ada.
Jika ada Tancho dengan pola bulat yang sempurna seperti koin, justru
menimbulkan pertanyaan terhadap keaslian polanya.
115
Aneka Tancho Tosai yang berumur dibawah 1 tahun
Tancho dengan pola dan kualitas warna yang baik, tentu harganya cukup
tinggi di pasaran, apalagi untuk Koi dengan panjang badannya sudah lebih
dari 40 cm. Jika ingin memiliki Tancho dengan harga yang terjangkau, anda
bisa membelinya sejak Koi masih kecil atau berumur dibawah 1 tahun
(tosai) yang mana biasanya panjang Koi dibawah 30 cm. Namun demikian,
perlu dipahami bahwa terdapat beberapa resiko yang mungkin terjadi jika
membeli Tancho Tosai antara lain :
Semua pehobi Koi tentu ingin memiliki Tancho dengan pola bulat di
kepalanya yang tetap sempurna hingga Koi menjadi besar. Namun tidak
jarang terjadi, seiring dengan pertambahan umurnya, maka pola bulat pada
Tancho juga ikut berubah. Perubahan ini bisa saja terjadi karena pernah
dilakukan operasi kecil (cosmetic surgery) di kepalanya.
Tujuan rekayasa pola pada Tancho tidak lain adalah agar penampilan
Tancho menjadi lebih baik. Operasi yang dilakukan untuk merekayasa pola
Tancho yaitu dengan mengangkat sebagian kulit di bagian kepala untuk
membentuk pola bulat agar tampak lebih sempurna. Operasi ini tentu akan
116
menimbulkan resiko tumbuhnya kembali warna merah pada bagian yang
pernah dilakukan operasi, meski luka telah sembuh. Kemungkinan lainnya
adalah adanya perkembangan pola bulat pada Tancho belum berakhir
(belum finish) atau dengan kata lain, seiring dengan pertumbuhan badan
Koi, bisa saja warna merah pada pola bulat di kepala Tancho juga ikut
berkembang atau membesar sehingga pola bulatnya menjadi tidak
sempurna.
Selain perubahan pada pola bulat di kepala, pada bagian punggung Tancho
bisa juga tumbuh bercak warna (spot) merah atau hitam. Meski hanya satu
sisik saja, tentu hal ini akan mengurangi keindahan Tancho. Ada pula yang
bisa saja terjadi yaitu pada awalnya hanya tumbuh satu sisik berwarna
hitam atau merah, namun seiring dengan bertambahnya umur Koi, makin
bertambah lebar dan jelas hingga pola baru. Bila sudah terjadi demikian
maka namanya akan berubah menjadi Tancho Sanke atau Maruten
Kohaku.
Ada juga Tancho yang tiba-tiba tumbuh sisik Ginrin yang tidak merata.
(Ginrin adalah sisik yang berwarna putih keperakan). Kemungkinan besar
jika hal ini terjadi, Tancho tersebut adalah memang keturunan dari Kohaku
Ginrin. Jadi sewaktu masih kecil, belum tumbuh sisik ginrin dan baru muncul
setelah Koi beranjak dewasa.
Kemungkinan lainnya yang bisa saja terjadi terkait dengan adanya sisik
yang baru tumbuh adalah sebagai pengganti sisik aslinya yang telah
dicabut. Mengapa sebuah sisik sengaja dicabut atau dihilangkan? Sebab
sisik tersebut berwarna merah atau hitam, sehingga dalam rangka untuk
mempertahankan penampilan Tancho agar tetap baik, maka sisik berwarna
merah atau hitam tersebut harus dicabut (dihilangkan).
Memang begitulah resikonya bila membeli Tancho Tosai. Oleh sebab itu,
tak ada satupun penjual yang berani menjamin pola Tancho akan tetap
bertahan (tidak berubah) jika Koi makin besar.
117
118
119
120
“ Memelihara Koi sejatinya adalah
menjaga kualitas air.”
121
C. KOLAM DAN FILTER
Pertanyaan mendasar mengenai hal ini adalah apa untung ruginya antara
kolam indoor dan outdoor?
122
a. Intensitas Sinar Matahari
b. Pengaruh Cuaca.
123
Untuk Koi jenis tertentu misalnya Yamabuki Ogon, Hariwake, Chagoi,
Ochiba Shigure, Kumonryu dll, jika ditempatkan pada kolam indoor, maka
lambat laun warnanya bisa memudar.
Apakah Koi dapat hidup dengan sehat dan normal jika dipelihara di
dalam kolam tanpa menggunakan filter?
124
Bisa saja, namun tentu akan banyak menyita waktu di dalam
perawatannya. Sebab untuk menjaga agar kualitas air tetap baik, maka
air kolam harus diganti dengan air baru setiap hati dan hal ini tentu akan
sangat merepotkan, bukan? Apalagi jumlah populasi Koi cukup banyak.
Membuat filter untuk kolam Koi pada prinsipnya adalah sebagai upaya
untuk menyaring partikel yang mencemari air kolam. Partikel yang
mencemari air kolam antara lain terdiri dari partikel padat yang kasat
mata, antara lain kotoran Koi (feces), sisa pakan, daun-daunan dll.
Selain itu, terdapat partikel lain yang larut dalam air (tidak kasat mata)
berupa senyawa kimia seperti Ammonia, Nitrit, Nitrat dan hasil
dekomposisi jaringan tumbuhan dan jasad hewani lainnya.
Kedua jenis partikel yang mencemari kolam Koi itulah yang harus di
eliminasi atau setidaknya harus tetap dijaga agar tak melampaui ambang
batas tertentu, agar tetap aman bagi Koi. Proses penyaringan terhadap
partikel yang mencemari kolam Koi inilah yang mutlak diperlukan, untuk
menjaga kualitas air kolam.
Ada 3 (tiga) sistem filter yang bisa digunakan, baik secara sendiri-sendiri
maupun gabungan dari beberapa sistem sekaligus yaitu :
125
a. Sistem Filter Mekanis.
Air kolam yang ditarik ke atas oleh pompa, kemudian dibiarkan mengalir
menuju ke bagian yang lebih rendah dengan memanfaatkan gaya
gravitasi bumi. Selama dalam proses sirkulasi itulah maka air kolam akan
diarahkan pada bagian atau ruang-ruang filter yang berisi media tertentu
yang berfungsi menyaring atau menetralisir zat-zat yang berbahaya bagi
Koi. Media filter yang digunakan pada sistem filter ini antara lain ijuk,
filter mat, brush, dacron dll.
Dari ketiga jenis Sistem Filter diatas, mungkin ada yang bertanya, sistem
mana yang paling efektip atau cocok digunakan pada kolam Koi?
Sedangkan bila kolam anda berada pada ruang yang sempit atau
terbatas, maka lebih baik digunakan penggabungan sistem filter mekanis
dan kimiawi, meski dengan frekuensi perawatan yang relatif lebih tinggi.
127
3.METODE FILTERASI
128
4. Filterasi Kimia (Chemical Filteration)
3.Filterasi Biologi
(Biological Filteration)
129
5. Filterasi Mekanis (Mechanical Filteration)
131
5. SKEMA FILTER KOLAM KOI
Suatu kolam Koi yang tidak menggunakan sistem filter, tentu akan
menambah beban perawatan air kolam, sebab harus sering-sering
mengganti air, untuk menghindari terjadinya tingkat pencemaran air yang
berlebihan. Padahal, jika terlalu sering mengganti air, maka kondisi air
kolam akan menjadi tidak stabil atau berubah-ubah dan Koi sangat rentan
terhadap perubahan kondisi tersebut.
Untuk itulah maka diperlukan bangunan filter buatan, yang mana tujuannya
adalah untuk membantu meningkatkan fungsi penyaringan air, sehingga
kualitas air tetap stabil dan nyaman bagi Koi. Selain itu perlu juga di
pertimbangkan dari sisi praktis, agar perawatan filter dapat dilakukan
dengan sederhana dan mudah.
Satu hal lagi yang penting terhadap keberadaan Filter Kolam Koi adalah
untuk menghasilkan air yang bening, agar keindahan Koi dapat dinikmati.
Memang, air kolam yang bening belum tentu baik bagi Koi, sebab terdapat
zat-zat kimia yang larut dalam air (tak kasat mata), yang dapat
membahayakan bagi kesehatan Koi jika melebihi kadar tertentu. Sistem
filter yang baik mampu menghasilkan air yang bening sebening kristal,
namun tetap nyaman dan aman bagi Koi. Dengan demikian hendaknya
dipastikan bahwa air kolam yang bening adalah dari hasil proses filterasi
yang baik dan bukan dengan cara mengganti dengan air baru.
Terdapat banyak cara atau metode untuk membuat filter kolam Koi, namun
pada prinspnya adalah sama, yaitu mengalirkan air dari kolam menuju ke
suatu wadah tertentu yang mana di dalamnya terdapat berbagai media atau
teknik penyaringan air dan berakhir dengan air kembali lagi ke dalam kolam
(sirkulasi).
132
Penjelasan Gambar :
Bangunan filter kolam Koi sesuai skema adalah terletak di atas kolam,
sehingga air yang keluar dari ruang filter dapat jatuh kembali ke dalam
kolam dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Skema filter kolam Koi
ini cukup praktis karena bisa dibangun tanpa harus membongkar kolam
yang sudah ada. Untuk kolam berukuran kecil (mini), wadah filter dapat
dapat dibuat dari bahan kaca atau fibreglass.
Proses filterasi kolam diawali dari aliran air yang berasal dari kolam, yang
ditarik dengan menggunakan pompa air. Sebagai contoh pada skema diatas
adalah dengan menggunakan submersible pump (pompa celup). Air kolam
yang ditarik oleh pompa diusahakan berasal dari dasar kolam, agar efektip
membersihkan kotoran, sebab di dasar kolam biasanya banyak kotoran
yang terkumpul.
Ruang ke-1
Air kolam pada kesempatan pertama dialirkan menuju ke ruang ke-1, yang
mana ini adalah ruang kosong (settlement chamber), hanya ada air dan tak
ada media filter apapun di ruang ini. Mengapa ruang kosong? Memang
tujuannya adalah agar kotoran kasar yang berasal dari kolam mengendap
133
dan terkumpul di dasar ruang filter. Jika terdapat banyak kotoran yang
mengendap di dasar chamber, maka mudah dibuang dengan cara
membuka keran pembuangan air (Bottom Drain). Di ruang kosong ini
biasanya dimanfaatkan dengan sistem Vortex.
Ruang ke-2
134
Ruang ke-3
Bioball
Ruang ke-4
Ruang ke-5
Sebagaimana yang terjadi di ruang ke-3 sebagai ruang by pass agar air
mengalir menuju ke ruang ke-6 dari arah bawah.
135
Ruang ke-6
Setelah keluar dari ruang terakhir yaitu ruang ke-6, maka air diharapkan
telah menjadi lebih baik kualitasnya dan dapat mengalir kembali menuju ke
dalam kolam.
Yang paling penting untuk dilakukan adalah secara teratur membuka keran
bottom drain untuk membuang kotoran yang mengendap di dasar ruang
filter. Mengenai seberapa sering atau frekuensinya, disesuaikan dengan
intensitas kotoran yang ada Semakin banyak Koi yang dipelihara, tentu
harus semakin sering melakukan perawatan media filter.
Jika anda masih memiliki space yang cukup untuk membangun filter kolam,
maka anda dapat membuatnya dengan menambah beberapa ruang filter,
untuk memperbesar kapasitasnya.
136
Tambahan Aerasi
Sebaiknya, ruang filter tidak ditutup rapat, sebab bakteri yang hidup di
dalamnya perlu pasokan oksigen yang cukup. Apabila diperlukan, dapat
menambahkan aerasi di dalam ruang filter yaitu dengan memasanag
blower (pompa udara) dan menempatkan airstone (batu gelembung udara)
pada ruang-ruang kosong yaitu ruang ke-3 dan ke-5
Sebagus apapun sistem filter Kolam anda, tentu hasilnya tak akan bisa
menyamai sistem filter alami. Jika anda telah membangun sistem filter yang
baik, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan perawatan
terhadap kolam dan filter antara lain :
Bila terdapat ruang pada sistem filter anda untuk melakukan backwash,
maka anda tinggal mencabut pipa penyumbat yang ada, agar proses
backwash berjalan dan kotoran yang ada terbuang seluruhnya. Lakukan
proses ini setidaknya seminggu sekali.
137
b. Membersihkan Media Filter
Yang pertama adalah media yang tak perlu diganti, atau cukup hanya
dibersihkan saja, antara lain Filter Mat, ijuk, Dacron, Brush dan Bioball.
Media ini terbuat dari dari bahan plastik yang berfungsi sebatas untuk
menyaring air dari partikel kasar tanpa proses kimiawi. Karena itu,
perawatan yang dilakukan cukup dengan mencucinya dan kemudian
mengembalikan ke tempat semula.
Jenis media yang kedua perlu diganti secara berkala antara lain, batu Ziolite
dan arang (carbon active). Media ini bekerja dengan proses kimiawi. Jika
digunakan terus menerus, maka akan sampai pada titik jenuh. sebab media
ini punya keterbatasan dalam melakukan fungsinya. Jika sudah jenuh maka
perlu diganti sebab tidak bisa lagi berfungsi dengan baik
138
harus mengganti media, namun bila Koi yang ada cukup padat populasinya,
maka lakukan perawatan media setiap 3 bulan sekali.
Satu hal yang penting saat melakukan penggantian media adalah jangan
mengganti seluruh media secara sekaligus. Mengapa demikian?
Sebab di dalam ruang filter yang sudah matang (mature), terdapat koloni
bakteri yang hidup dan bermanfaat dalam proses filterasi biologi.. Jika anda
mengganti seluruh media filter secara sekaligus, maka sama saja
membuang semua bakteri yang ada. Kondisi ini akan membuat Koi merasa
kurang nyaman dan dapat terganggu kesehatannya. Untuk mengembalikan
filter pada kondisi mature, maka perlu waktu layaknya kolam yang baru
dibangun.
Oleh sebab itu, dalam proses penggantian media filter, sebaiknya dilakukan
secara bertahap, yaitu dengan selang waktu yang cukup atau setidaknya
dengan interval 2 minggu. Sebagai contoh misalnya hari ini mengganti batu
Ziolite, maka untuk media yang lain misalnya arang dll lakukan setelah 2
minggu kemudian. Hal ini untuk menghindari kondisi yang ekstrim,
mengingat sebagian besar bakteri telah terbuang ketika anda mengganti
media.
Bioball, adalah media filter yang dibuat khusus sebagai rumah atau tempat
persembunyian bakteri. Namun demikian bila sudah terlalu lama dipakai,
maka bisa menyumbat jalannya aliran air pada ruang filter (filter chamber).
Mencuci bioball adalah cukup hanya dengan meyiramnya dengan air bersih,
untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Namun demikian, mencuci
139
Bioball sangat tidak disarankan, sebab akan membuang sebagian bakteri
yang bermanfaat. Jika memang terpaksa dilakukan, maka sebaiknya
dilakukan pencucian secara bertahap atau sebagian saja, dan sebagian
yang lain boleh dibersihkan setidaknya setelah sebulan kemudian.
Media lain yang perlu dibersihkan dengan mencucinya adalah Filter Mat,
Ijuk, Filter Brush dan Dacron. Hal ini penting untuk dilakukan sebab, jika
pada media tersebut terdapat deposit kotoran yang berlebihan, maka dapat
menghambat aliran air di dalam ruang filter
Bila anda ingin membuat filter yang mana penempatannya sejajar dengan
kolam, dapat mengikuti skema berikut ini :
140
141
Skema 1
Skema 2
142
“ Pehobi yang cerdas, memelihara Koi
sedikit tapi berkualitas.”
143
D. PENGELOLAAN AIR
Jika Koi berada dalam kondisi yang tidak nyaman, maka membuat Koi
menjadi stres dan mudah sekali terserang berbagai macam penyakit.
Oleh sebab itulah kunci keberhasilan dalam merawat Koi adalah bagaimana
menjaga mutu air agar selalu dalam keadaan baik sesuai yang diinginkan
Koi.
Apakah benar adanya mitos bahwa air yang bening adalah baik untuk Koi?
Tidak selalu demikian, sebab air yang bening bukanlah ukuran untuk
144
kesehatan Koi. Pertanyaan selanjutnya adalah apa dan bagaimana
mengukur kualitas air yang baik bagi Koi?
1. AMMONIA
Namun demikian, sebagai makhluk hidup, Koi tentu perlu makanan bagi
pertumbuhannya. Makanan akan diproses oleh organ pencernaan Koi dan
nutrisinya akan diserap, sedangkan sisanya akan dibuang sebagai kotoran.
Dengan demikian pada kondisi normal, zat ammonia yang larut dalam air
tentu tak bisa dihindari, namun harus diupayakan agar kadarnya tetap
rendah yaitu dibawah 0.1 ppm. (parts per million).
145
Kadar Ammonia yang larut dalam air kolam melebihi 0,1 ppm dapat
meracuni Koi. Untuk itulah maka sangat perlu dibangun sistem filter
yang baik untuk kolam Koi agar kualitas air tetap terjaga.
2. pH
Koi dapat hidup di dalam air dengan pH 5,5 – 8,5. Namun demikian,
kondisi pH air yang terlalu tinggi dapat menimbulkan efek zat Ammonia
semakin beracun terhadap Koi. Sebagai contoh pada pH dibawah 7,
maka Koi masih dapat bertoleransi dengan kadar Ammonia pada level 1
ppm. Namun pada pH diatas 8, maka kadar Ammonia yang hanya 0,1
ppm dapat membahayakan keselamatan Koi.
3. TEMPERATUR
146
Koi dapat bertahan sampai pada batas 38° C atau lebih tinggi, namun
tingkat kematian Koi juga semakin tinggi.
4. NITRIT
147
Nitrit adalah termasuk zat yang memiliki tingkat beracun yang tinggi
setelah Ammonia. Nitrit tidak terdeteksi di dalam kolam yang memiliki
bio-converter sempurna. Kondisi ideal untuk kadar Nitrit di dalam air
kolam adalah nol, namun demikian dapat ditolerir jika kadarnya masih
dibawah 0,2 ppm.
5. NITRAT
148
minggu, pada umumnya memiliki kandungan Nitrat sekitar 50 – 100
ppm. Konsentrasi Nitrate sampai 200 ppm masih dapat diterima.
GH (General
Hardness), adalah
merupakan ukuran
untuk kapasitas
buffering air dalam
artian kapasitas
buffering unit karbonat.
GH adalah merupakan
suatu angka, yang
GH yang rendah dapat menunjang tingkat merupakan kombinasi
pertumbuhan Koi
dari hardness
(kandungan mineral antara lain Kalsium dan Magnesium) dan aktifitas
Karbonat.
Kadar GH dan KH masih dapat diterima untuk Koi adalah 100 ppm. Jika
diatas level tersebut dapat menyebabkan bercak-bercak hitam pada
tubuh Koi (shimmies).
149
Terkait dengan hal ini, biasanya digunakan istilah TDS (Total Disolved
Solids) untuk mengukur kadar KH, GH dan partikel lain seperti kotoran
ikan, sisa makanan dan berbagai kandungan zat kimia dalam air. TDS
seringkali digunakan sebagai parameter terutama untuk menilai kualitas
air kolam dalam rangka budidaya Koi. Semakin rendah kadar TDS air
kolam, maka dipercaya dapat menunjang tingkat pertumbuhan Koi.
Berikut ini adalah data TDS pada beberapa Koi farm di Jepang :
- Wakabayashi 65 – 78 ppm
- Takumi 76 - 85 ppm
- Imai 35 - 48 ppm,
- Inoue 35 – 48 ppm
- Momotaro 75 - 85 ppm.
150
Tanaman air dan lumut mengkonsumsi oksigen pada malam hari dan
melepaskannya kembali pada siang hari. Rentang waktu dimana tingkat
oksigen akan mencapai titik terendah dalam air kolam adalah pada waktu
pagi hari. Jika populasi Koi terlalu padat, sedangkan suhu air juga tinggi,
maka diperlukan tambahan aerasi pada air kolam untuk menjaga
ketersediaan oksigen yang cukup. Tingkat oksigen terlarut yang ideal bagi
Koi antara 7 - 8 ppm Level DO dibawah ini secara temporer tidak terlalu
masalah sepanjang tingkat pH, ammonia dan nitrit masih aman. Namun
tingkat DO yang secara berkesinambungan di bawah 7 ppm akan dapat
menyebabkan masalah serius pada Koi. Koi masih dapat bertahan hidup
beberapa hari pada level DO 5 ppm, namun jika turun ke level 3 ppm akan
menyebabkan Koi mengalami kekurangan oksigen atau hyporexia.
Danau adalah habitat asli untuk Koi, yang mana kondisi airnya tidak terlalu bening
152
Bagaimana cara mengatasi air hijau?
153
3. PENGGUNAAN LAMPU UV
Radiasi Sinar UV
Lampu UV
Apa itu lampu UV? Yaitu lampu untuk
memproduksi sinar ultra violet buatan.
Karena panjang gelombangnya sama
dengan sinar UV pada sinar matahari,
maka radiasi dari lampu UV juga memberi
dampak kerusakan.
Lampu UV tak bisa memilih
mikroorganisma mana yang di rusak atau
tidak dirusak. Semua mikroorganisma yang
Skema pemasangan lampu UV terkena sinarnya pada jarak tertentu pasti
154
akan mati, tidak pandang bulu. Hal ini sangat penting harus dipahami ketika
akan menggunakan lampu UV di dalam kolam Koi.
Sebab bila anda sekadar ingin agar kolam Koi anda bening, tentu masih
ada cara lainnya, yang lebih bersahabat dengan ekosistem di dalam kolam.
Jangan mudah menyerah dan mencari jalan pintas dengan menggunakan
lampu UV untuk menyelesaikan masalah air hijau di kolam anda.
155
Terlebih dahulu, usahakan
membangun sistem filtrasi yang
baik dan benar, agar air kolam
anda bening secara alami,
tanpa menggunakan lampu UV.
Tempatkan Lampu UV di dalam bak filter, yaitu pada ruang kosong terakhir,
dimana tidak terdapat media filter, sebab koloni bakteri nitrifikasi banyak
terdapat disela-sela media filter. Dengan demikian. tingkat pengerusakan
terhadap bakteri nitrifikasi dapat dikurangi. Lokasi lainnya sebagai
penempatan lampu UV bisa juga di dalam kolam.
156
“ Memberi pakan berlebihan
bukan membuat Koi cepat besar
tapi membuat air kolam tercemar. “
157
E. NUTRISI
Sebagai makhluk hidup, Koi juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup,
agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh sebab itulah maka di dalam pakan
pelet (pakan kering buatan) telah mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh
Koi.
Pakan yang baik, tentu memiliki kandungan nutrisi yang lengkap agar Koi
dapat hidup dan senantiasa sehat. Berikut ini adalah nutrisi yang dibutuhkan
Koi antara lain :
a. Protein
158
Sebagai contoh untuk Koi yang baru
berumur beberapa hari sampai
seukuran ibu jari, membutuhkan
kandungan protein hingga 42% di
dalam pakan. Sedangkan jika Koi
sudah beranjak dewasa, maka
kebutuhan protein antara 30 – 38 %.
Dengan demikian, jika kebutuhan
protein tidak terpenuhi, maka
pertumbuhan Koi menjadi lambat,
Bahan baku pembuatan tepung ikan sebagai
sumber protein bagi Koi dan bentuk tubuhnya akan tampak
kurus. Sumber utama protein bagi
pakan Koi antara lain adalah tepung ikan dan tepung kedelai.
b. Lemak (Fat)
c. Karbohidrat (Carb)
159
Hindari makanan Koi yang
mengandung terlalu banyak
karbohidrat, sebab tubuh Koi
sangat lambat menyerapnya.
Pakan pelet yang terlalu banyak
mengandung karbohidrat sama
sekali tidak efektif untuk
menunjang pertumbuhan namun
hanya membuat perut Koi tampak
buncit.
Padi, kedelai, gandum dan jagung banyak
mengandung karbohidrat
Jika Koi mengalami kekurangan
zat karbohidrat, maka didalam proses metabolisme akan memecah protein
yang menghasilkan lebih banyak ammonia dan berdampak buruk pada
sistem filter kolam, sebab dapat menyebabkan terjadinya bom ammonia.
d. Serat (Fiber)
160
e. Vitamin
f. Mineral
Spirulina
162
2.CARA MEMBERI PAKAN YANG BENAR
Koi adalah ikan penghuni kolam yang jinak dan bersahabat dengan siapa
saja. Bila anda memelihara Koi di rumah, tentu ingin agar Koi anda selalu
sehat dan tumbuh dengan normal serta jinak. Untuk itu anda harus
memberinya pakan dengan cara yang benar, agar memperoleh apa yang
diinginkan. Bagaimana cara memberi pakan Koi yang benar? Berikut ini tips
dan trik yang bisa dilakukan.
Bila anda sedang memberi makan kepada Koi, usahakan pada satu tempat
atau titik tertentu bila kolam anda cukup luas. Mengapa demikian?
Sebab hal ini akan membuat Koi terbiasa, sehingga mereka akan segera
berkumpul di tempat tersebut meski baru mendengar langkah kaki anda.
Gunakan pakan yang mengambang yaitu berupa pelet kering yang banyak
dijual di pasaran. Hal ini sangat disarankan agar Koi dapat muncul di
permukaan air kolam ketika menyantap makanan yang diberikan dan
andapun bisa mengusap atau mengelus-elusnya. Memberi pakan Koi pada
satu tempat tertentu, dapat membuat membuat Koi jadi jinak dan
selanjutnya tentu akan membuat anda sangat menikmatinya.
Koi dikenal sebagai ikan dengan nafsu makan yang sangat tinggi.
Berapapun jumlah pakan yang diberikan akan dilahapnya. Bila isi perut Koi
sudah penuh makanan, barulah Koi berhenti makan. Namun demikian
sebagaimana yang telah diuraikan diatas, pakan yang berlebihan akan
terbuang sia-sia.
164
hasilnya adalah takaran jumlah pakan harian untuk Koi. Sebagai perkiraan,
berat Koi yang berukuran 25 - 30 cm adalah sekitar 300 gram.
Terutama untuk kolam terbuka di luar rumah (outdoor ponds), maka suhu
air kolam sangat dipengaruhi oleh musim atau cuaca. Pada musim
penghujan, tentu suhu air kolam rata-rata rendah atau lebih rendah bila
dibandingkan pada musim kemarau. Apalagi sedang terjadi hujan deras,
sebaiknya kurangi jumlah pakan yang diberikan. Sebab pada suhu
(temperatur) air yang rendah, nafsu makan Koi juga akan berkurang,
bahkan terkadang Koi tak mau makan sama sekali.
165
Pemberian pakan yang benar adalah dengan cara memberikan sedikit-demi
sedikit, tapi sesering mungkin, misalnya setiap 2 jam sekali. Dengan
demikian Koi dapat menyerap seluruh nutrisi dari pakan yang diberikan. Hal
ini juga untuk efisiensi biaya pakan jika anda menggunakan pakan dengan
kualitas baik dan harga yang mahal. Diharapkan dengan cara ini, Koi akan
dapat tumbuh lebih cepat.
Sekali lagi, hindari terjadinya over feeding, sebab jumlah pakan yang
berlebihan tak ada gunanya bagi Koi dan justru hanya akan mengotori air
kolam. Sisa pakan berlebihan yang mengambang di permukaan air kolam,
hendaknya segera diangkat dan dibuang agar tak mengotori kolam.
Biasanya para pehobi Koi pemula memelihara Koi dalam jumlah yang cukup
banyak di dalam kolam yang sempit. Hal ini sangat tidak disarankan, sebab
tentu akan menyulitkan dalam mempertahankan kualitas air kolam. Bila
jumlah populasi padat, maka diperlukan ruang filter yang cukup memadai
atau seimbang dengan kepadatan populasi Koi. Bila kondisi air kolam tidak
dapat terjaga dengan baik, maka Koi akan sangat mudah terserang
penyakit.
Memelihara Koi yang baik adalah dalam jumlah yang sedikit namun
berkualitas. Sedikit saran bila anda merasa bahwa jumlah Koi anda cukup
banyak di dalam kolam, maka tambahkan extra aerator (pompa udara)
untuk menambah pasokan oksigen yang larut dalam air kolam.
166
Waktu ideal pemberian pakan
Sebaiknya dalam memberi pakan Koi adalah 2 atau 3 kali sehari, yaitu
pada pagi, siang dan sore hari. Idealnya pada jam 10 pagi, jam 1 siang dan
terakhir jam 4 sore. Jangan membiasakan memberi pakan Koi pada malam
hari, sebab kinerja metabolisme Koi sudah mulai menurun.
a. Mutu Pakan
167
b. Pola Makan
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa Koi hanya perlu pakan
harian sebanyak 2 - 3 % dari berat tubuhnya. Dengan demikian, tak
perlu memberi pakan terlalu banyak, sebab selain terbuang sia-sia,
juga akan mencemari air kolam. Berikan pakan setidaknya dalam
frekuensi 3 kali sehari (pagi, siang, sore) dan jangan dibiasakan
pemberian pakan pada malam hari, sebab pada malam hari,
metabolisme Koi tidak bekerja secara maksimal.
Namun demikian, kemungkinan hal ini karena faktor genetik dari masing-
masing Koi. Bila ada Koi hasil keturunan dari induk yang panjang, meski
ditempatkan di kolam dangkal sekalipun, badannya juga akan cepat
menjadi panjang dan besar.
Untuk membuat Koi cepat besar dan panjang secara normal. maka
usahakan kedalaman air kolam tidak kurang dari 50 cm. Idealnya 1,2
meter atau tinggi air kolam minimal 2 – 3 kali panjang badan Koi. Koi
yang ditempatkan di dalam kolam yang lebih dalam, maka tentu akan
lebih cepat tumbuh, dibandingkan bila berada di dalam kolam yang
dangkal.
f. Populasi Koi
Koi yang terlalu banyak dipelihara di dalam satu kolam, menyebabkan
persaingan yang sangat ketat dalam perebutan pakan. Oleh sebab itu,
dalam memelihara Koi sebaiknya tidak perlu terlalu banyak, tetapi lebih
baik mengutamakan kualitasnya.
Mengapa?
169
Sebab bila Koi anda terlampau
banyak, maka tentu ada sebagian
Koi yang tidak memperoleh pakan
sesuai dengan kebutuhannya, dan
sebagian lainnya terlalu banyak
makan. Sedangkan Koi yang
berkualitas, biasanya justru yang
susah makan.
170
“Pengalaman adalah penasihat terbaik saat
membeli Koi”
171
F. APRESIASI
Bila anda membeli Koi, tentu ingin memperoleh Koi sesuai kebutuhan,
harga yang reasonable dengan kondisi Koi yang sehat dan tidak cacat.
Untuk itu, jangan membeli Koi di sembarang tempat. Sebaiknya anda
berbelanja Koi pada penjual yang baik dan terpercaya.
Berikut ini adalah beberapa tips, khususnya untuk para pemula dalam
memilih penjual Koi (Koi dealer) yang baik.
Pertama kali yang perlu diamati adalah kolam display yang tersedia
di tempat penjual Koi. Perhatikan apakah kolam yang ada dalam
keadaan terawat, bersih dan ruangan yang nyaman untuk
berbelanja. Apakah sudah menggunakan sistem filter yang benar?
172
Mengapa itu penting, sebab Koi yang sedang dijual, tentu juga
memerlukan perawatan yang baik agar Koi tetap sehat dan tak
mudah terserang atau membawa penyakit menular.
Penjual Koi yang baik, memiliki wawasan yang luas tentang Koi,
terutama dalam menilai kualitas Koi dan pemeliharaannya. Mereka
mampu memberi penjelasan detail mengenai kondisi Koi yang akan
dibeli oleh pelanggannya.
Koi dealer adalah tempat bertanya dan meminta saran bagi para
costumernya. Bila penjualnya saja tidak punya pengetahuan
tentang apa yang dijualnya, bagaimana bisa menjual barang
dagangannya dengan baik?
173
2. MENILAI KOI (METODE APRESIASI)
Koi ibarat sebuah lukisan yang indah, sedangkan sebuah keindahan adalah
relatif, tergantung dari masing-masing individu yang menilainya. Ketika
membeli Koi, tentu anda perlu memilih Koi mana yang sesuai dengan
keinginan anda. Pilihlah Koi yang anda suka dan tak usah pedulikan
komentar dari orang lain, sebab Koi yang anda suka, itulah Koi yang bagus.
Namun demikian, jika anda ingin agar Koi milik anda juga akan dinilai bagus
oleh orang lain, apalagi jika anda ingin mengikuti acara Kontes Koi, tentu
perlu mempelajari bagaimana cara para ahli atau juri dalam menilai Koi.
Metode Apresiasi
Ada beberapa cara atau metode untuk untuk menilai kualitas Koi. Namun
pada prinsipnya terdapat 3 (tiga) parameter utama yang biasa digunakan.
Sebagaimana di dalam sebuah acara kompetisi atau kontes Koi (Koi show),
para juri yang bertugas memberi nilai pada Koi peserta kontes juga
menetapkan pedoman sebagai acuan penilaian dengan pembobotan pada
obyek tertentu. Hal ini semata-mata hanyalah sebagai ukuran untuk dapat
menentukan nilai kualitas masing masing Koi yang sedang diperlombakan.
Ketiga parameter yang digunakan dalam menilai kualitas Koi adalah sbb :
174
Karena pola dan warna Koi
berada pada area punggung,
maka keindahan Koi hanya
dapat disaksikan ketika anda
melihatnya dari atas. Bentuk
badan Koi dianggap yang paling
indah dibandingkan ikan hias air
tawar lainnya.
Biasanya, bentuk badan Koi yang ideal adalah milik Koi betina (female),
sebab untuk Koi jantan (male) bentuk badannya lebih ramping.
Koi yang berkualitas memiliki karakter warna yang bagus. Misalnya untuk
warna merah (hi) pada Kohaku haruslah pekat, merata dan tegas pada
pinggirnya (kiwa), Untuk warna putih (shiroji) juga harus benar-benar putih,
seputih salju (snow white).
Demikian pula untuk warna hitam (sumi) pada Sanke, Showa dll harus
pekat dan mengkilat..
175
Gambar 2
176
3. Pola (Pattern)
Gambar 3
.
Jadi secara keseluruhan, untuk menilai Koi maka dapat mengacu pada
urutan teratas sebagai hal yang diprioritaskan. Sebagaimana yang
digunakan di dalam metode penilaian (penjurian) pada sebuah acara
kontes Koi, juga menggunakan parameter yang telah diuraikan diatas.
177
4.Performance
Pada beberapa acara Koi Show, penampilan dan gaya berenang Koi juga dinilai.
Foto : Grand Champion - All Japan Koi Show 2016
Pada acara kontes Koi baik lokal maupun yang bertaraf internasional,
terdapat aturan dan ketentuan tentang bobot pada masing-masing
parameter diatas, tergantung pada panjang badan Koi, sebagaimana yang
terangkum pada gambar 4 berikut ini :
178
Gambar 4
Judging Standard
Sesuai tabel pada gambar 4, misalnya saja untuk kelas Koi ukuran kecil
yaitu 20 cm, maka parameter yang lebih mendominanasi adalah pola dan
warna yaitu 70 %, sedangkan bentuk badan 30 %.
Sebaliknya untuk Koi besar, sebagai contoh dengan ukuran 70 cm, maka
bobot parameter yang dominan adalah bentuk badan yaitu 80 % sedangkan
untuk pola dan warna hanya 20 %.
179
3.MENILAI KUALITAS WARNA
KIWA
Kiwa adalah batas antara sisik warna dasar putih (shiroji) dengan sisik
warna merah (hi) atau hitam (sumi). Kualitas warna yang baik, khususnya
warna hi, harus memiliki Kiwa yang jelas atau tegas.
SASHI
Sashi adalah semacam gradasi warna, biasanya berada di tepi pola yang
mengarah ke depan (arah kepala).
180
Keberadaan Sashi diperlukan untuk perpaduan antar warna, namun
sebaiknya terlihat samar, sebab jika Koi makin besar, maka sashi yang
terlalu dalam akan membuat warnanya tampak berantakan. Sashi hanya
terdapat pada jenis Koi bersisik, sedangkan untuk jenis doitsu, tidak
ditemukan adanya Sashi
Kualitas warna yang baik harus benar-benar pekat dan memiliki Kiwa yang
jelas dan tegas, baik itu untuk warna merah (hi) maupun hitam (sumi). Kiwa
bukan hanya untuk jenis Kohaku, tapi juga untuk jenis Koi lainnya.
.
Contoh Kiwa yang kurang bagus pada warna Contoh warna merah (hi)
hitam (sumi) yang kurang bagus
181
4.TELITI SEBELUM MEMBELI
Bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa Koi yang anda beli adalah
Koi yang asli dan belum pernah dioperasi?
Berikut ini beberapa tips dan informasi yang bisa menjadi pedoman,
sebelum anda membeli Koi :
182
Tempatkan Koi pada sebuah wadah agar anda dapat memeriksa kondisi Koi dengan seksama.
Jangan pernah terburu nafsu dan tetaplah berpikir dengan tenang, meski
dalam hati anda tak sabar ingin membelinya.
Mintalah kepada penjual Koi, sebuah ember atau wadah yang cukup untuk
mengamati lebih dekat Koi yang sedang dipilih. Penjual Koi yang baik,
selalu menyediakan wadah khusus kepada pelanggan agar dapat leluasa
dalam mengamati Koi.
Jangan ragu untuk memegang Koi dan mengamatinya dari jarak dekat,
untuk mengetahui susunan dan kondisi sisiknya, terutama pada bagian tepi
pola. Koi yang asli (bukan kerokan) seluruh sisiknya tersusun dengan rapi.
183
Oleh sebab itu, jika anda menemukan
beberapa sisik yang menumpuk, atau
tampak tidak tersusun dengan rapi,
maka dapat ditengarai bahwa itu
adalah bekas luka akibat kerokan yang
telah sembuh.
184
Koi yang asli (tidak pernah dioperasi) pada kulit kepalanya rata, halus dan
mulus. Tapi memang, ada pula Koi yang setelah dikerok pada bagian
kepalanya, dapat sembuh total seperti sedia kala. Namun setidaknya
lakukan langkah ini, untuk memastikan bahwa Koi yang akan anda beli
adalah asli, bukan Koi kerokan.
Oleh sebab itu, jika anda menemukan bekas luka sedikit saja pada badan
Koi, maka anda patut curiga. Bila perlu mintalah jaminan kepada penjual,
bahwa luka tersebut bukan akibat operasi dan tidak akan tumbuh warna lain
jika sudah sembuh nantinya.
Untuk diketahui, sisik Koi yang pernah dicabut, bisa tumbuh sisik yang baru,
namun biasanya tampak seperti sisik Ginrin.
185
Sirip dada dan ekor
Mata
Hal penting lainnya adalah mengamati bagian mata, apakah kedua mata
Koi juga tampak lengkap, sehat dan tidak cacat.
Bagian perut
Pada bagian bawah atau perut Koi, biasanya di sana terdapat luka
tersembunyi atau bekas luka yang tidak tampak bila dilihat dari atas.
Balikkan badan Koi sebentar, untuk melihat bagian bawah dan memastikan
bahwa Koi dalam keadaan sehat. Bila terdapat luka, maka tanyakan kepada
186
penjual Koi, apa sebabnya dan bila perlu dilakukan perawatan untuk
sementara.
Insang
Jika insang Koi terdapat bercak warna putih, atau hitam. Jika anda menemukan
maka kemungkinan Koi sedang terserang bercak-bercak berwarna putih
penyakit KHV
pada insang Koi, maka anda harus berpikir seribu kali untuk membelinya.
Sebab itu bisa saja pertanda Koi sedang terserang penyakit busuk insang
(Gill Rot) atau sangat besar kemungkinannya Koi sedang terserang
penyakit KHV (Koi Herpes Virus).
Ingat Prinsip
Ingatlah selalu pada satu prinsip :"Makin Bagus Koi, Makin Mahal
Harganya." Bilapun ada Koi yang tampak bagus tapi harganya murah,
maka anda harus berusaha lebih teliti lagi, barangkali anda menemukan
sesuatu setelah melakukan langkah-langkah diatas.
187
5.PERUBAHAN POLA DAN WARNA
Mungkin ada di antara para pemelihara Koi yang merasa heran ketika
melihat warna dan pola Koi peliharaannya yang berubah-ubah.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Koi termasuk ikan yang sensitif
terhadap lingkungan di sekitarnya.
Pada musim penghujan di negara tropis, dan terutama pada musim dingin
di negara yang memiliki 4 musim, suhu air kolam rata-rata setiap harinya
tentu lebih rendah dibandingkan pada saat terjadi musim panas . Suhu air
kolam yang rendah mengakibatkan perubahan warna pada Koi. Secara
umum, warna Koi menjadi terlihat lebih pekat pada saat suhu air yang lebih
rendah. Selain itu juga pengaruh pH air kolam. Jika pH air kolam berubah
menjadi lebih rendah atau lebih bersifat asam maka warna Koi juga akan
188
cenderung lebih cemerlang. Sebaliknya pada pH tinggi (basa) maka warna
Koi akan tampak pudar.
Ada beberapa jenis Koi yang sangat
mudah berubah, baik pada pola dan
warnanya karena perubahan suhu atau
pH air antara lain pada Koi jenis
Kumonryu, Chagoi dan Ochiba
Shigure. Bahkan pada kondisi yang
ektrim, pola dan warna pada Kumonryu
dan Ochiba Shigure dapat berubah
sangat drastis.
Bila anda ingin serius memelihara Koi untuk memperoleh kualitas terbaik,
maka jenis dan kualitas pakan yang anda pergunakan sangatlah penting
dalam menunjang pertumbuhan warna dan panjang badan Koi. Pakan yang
mengandung Color Enhancer seperti Spirulina, membuat warna merah
pada Koi menjadi semakin pekat. Namun juga membuat warna putihnya
menjadi agak kekuningan.
Selain karena beberapa faktor diatas, perubahan warna dan pola Koi juga
terjadi seiring dengan pertumbuhan fisiknya. Koi yang masih belum berumur
1 tahun (tosai), pola dan warnanya masih terus berkembang dan bahkan
sampai berumur 5 tahun, perubahan pola Koi kemungkinan masih terjadi.
190
Beberapa varitas Koi khususnya Showa, sangat berpotensi mengalami
evolusi pada warna dan polanya. Perubahan struktur pola dan warna Koi ini,
sangat dipengaruhi oleh faktor genetika.
Ketika pada Sansai, pola sumi yang ada membentuk pola makin lebar. Dan
akhirnya setelah 70 cm, Yonsai (tahun ke-4), Koi ini tampil sangat
mengesankan (A1).
191
Tidak semua Koi berubah begitu drastis dalam pola. Seekor Showa Gosai
(tahun ke-5) 80 cm ini, tampil sebagai pemenang kontes Koi pada kelas
ZNA Nasional Show tahun 2007 di Jepang. Ketika masih Nisai 58 cm (B3),
penampilannya biasa-biasa saja. Demikian juga ketika Sansai 68 cm (B2),
pola dan warna dan pola Koi ini relatif tidak berubah. Namun setahun
kemudian mulai muncul motoguro.. Koi ini termasuk Tategoi yaitu punya
masa depan yang baik.
192
Berikut ini contoh Showa lainnya yang mengalami evolusi :
Tategoi seringkali dijumpai pada Koi terutama untuk jenis Showa, Sanke,
Utsuri dan beberapa dari jenis lainnya ketika masih berumur dibawah 1
tahun (tosai). Pada umumnya, warna hitam (sumi) sangat potensial berubah
seiring dengan pertumbuhan Koi.
Sumi pada Showa dan Utsuri yang masih tampak samar-samar atau
bahkan belum kelihatan sama sekali, namun pada suatu saat bisa saja
muncul atau semakin jelas ketika Koi berusia dewasa (diatas 3 tahun).
Namun demkian bisa juga terjadi sebaliknya, sumi kemudian menghilang.
Kualitas sumi sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dari induknya.
194
3. MEMBELI KOI SECARA „ONLINE‟
Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang internet, membeli Koi tak perlu
lagi datang langsung ke lokasi penjual, tapi cukup melalui „online‟. Namun
demikian, meski ini cara yang praktis untuk membeli Koi, ada beberapa hal
yang harus dipahami antara lain :
Hal lainnya yang juga penting di ketahui adalah bentuk badan Koi
ketika tampil di dalam gambar. Sudut pengambilan gambar (angle)
sangat menentukan tampilannya. Oleh sebab itu, untuk meyakinkan
bentuk badan Koi yang ada di foto, sebaiknya Koi juga ditampilkan
melalui video.
d. Keterbatasan
196
“Koi baru wajib karantina sebelum
masuk kolam.”
197
G. PEMELIHARAAN
1. KARANTINA
Harap berhati-hati jika ada Koi baru. Terlepas dari manapun asalnya dan
siapapun penjualnya, maka harus diperlakukan dengan benar Jangan
sekali-kali menganggap sepele Koi yang baru datang, bila tidak ingin
memperolah masalah serius nantinya.
Keberadaan Koi baru yang hadir di kolam anda, tak jarang menjadi sumber
malapetaka yang dapat mengancam keselamatan bagi Koi-koi lama.
Proses Karantina
Letakkan wadah karantina di tempat yang aman, jauh dari kebisingan sebab
Koi juga sensitif terhadap suara dan perubahan intensitas cahaya.
200
Koi tidak perlu terlalu lama berada di dalam bak karantina. Bila kondisi Koi
normal, maka paling lama 1 minggu, jika Koi sudah terlihat sehat dan sudah
bisa dipindahkan ke kolam..
Tetapi bila secara fisik, Koi masih tampak sakit maka perlu dilakukan
pengobatan. Biasanya Koi yang buruk kondisi kesehatannya, pada hari ke 4
atau ke 5 sejak awal masa karantina, akan menunjukkan gejala-gejala sakit,
antara lain berdiam diri, sisik berwarna kemerah-merahan, timbul bercak-
bercak merah, terdapat kutu (parasit) yang menempel di badannya. Juga
pada ekor terlihat guratan merah atau tanda kerusakan pada siripnya, mata
cekung atau tertutup selaput putih dll.
Bila Koi makin memburuk kondisinya, maka harus dilakukan diagnosa yang
benar terhadap penyakit yang menyerang, untuk menentukan obat yang
tepat. Pemberian obat harus segera dilakukan untuk mengurangi resiko
kematian Koi.
Tingkat Kepadatan
Jumlah Koi di dalam bak karantina jangan terlalu banyak. Idealnya hanya 1
ekor Koi dalam 1 bak karantina. Jangan melakukan karantina 2 ekor Koi
dalam 1 bak, tapi minimal 3 ekor.
Lalu bagaimana jika hanya ada 2 ekor Koi yang perlu dirawat dalam bak
karantina? Untuk melengkapi jumlah 3 ekor, maka masukkan seekor Koi
lama yang ada di kolam dengan ukuran yang relatif sama.
Jika ada 3 ekor atau lebih dalam satu bak karantina, maka Koi akan
cenderung lebih tenang, mengingat sifat Koi adalah senang berkelompok.
201
Hal hal penting yang harus dilakukan dalam masa karantina.
6. Pakailah obat-obatan yang tepat dan dengan dosis sesuai aturan untuk
mengobati Koi dari serangan penyakit. Namun jika Koi tidak
menunjukkan gejala sakit, maka tidak perlu diberikan obat-obatan.
7. Bila masa karantina telah melewati 14 hari, maka heater bisa dilepas
dan biarkan selama 2 atau 3 hari dengan suhu air normal. Setelah itu,
Koi siap dipindahkan ke kolam.
202
Diagram Bak karantina
Penjelasan Gambar 1 :
Pasang selang udara agar air yang keluar dari pompa dapat bercampur
dengan udara (aerasi). Pada bagian saringan pompa cukup dibalut
dengan kapas/dacron, sekadar sebagai filter untuk menyaring kotoran
kasar (jika ada). Mengapa tidak perlu media filter lainnya, sebab tidak
ada kotoran Koi karena Koi dipuasakan.
203
2. Aerator/Blower
Submersible Pump juga berfungsi sebagai aerator, namun diperlukan
cadangan. Jika selang udara tersumbat atau Sub. Pump mati, maka
supply oksigen tetap dapat berjalan dengan menggunakan extra
aerator/blower.
Jika Koi dalam kondisi sehat, maka yang selanjutnya dilakukan adalah
sbb :
Memasuki minggu ke-2, matikan heater agar suhu air menjadi normal.
Nyalakan extra pump yang berada didalam kolam, sehingga air kolam
dapat mengalir ke dalam bak karantina. Dengan demikian terjadi proses
sirkulasi air yang menghubungkan kolam dengan bak karantina.
Jangan lupa untuk membuka kran A, agar air dapat bersirkulasi dari
kolam ke bak karantina dan kembali ke kolam. Tujuannya adalah agar
Koi yang sedang dikarantina dapat langsung beradaptasi dengan air
kolam.
Pemberian pakan boleh dilakukan namun dalam jumlah yang sedikit
saja, sebab bak karantina tidak disediakan fasilitas filter yang cukup
memadai.
Setelah 14 hari dan Koi dipastikan dalam kondisi yang benar-benar
sehat, maka dapat dipindahkan ke dalam kolam.
205
Jika Koi belum mau makan, maka jangan terburu-buru dipindahkan ke
kolam. Tunggu sampai Koi sudah mau makan walaupun sedikit, sebagai
pertanda bahwa Koi sudah sehat dan bisa dipindahkan ke kolam utama.
Keterangan Gambar 2 :
Titik A adalah stop kran, yang mana dapat dibuka tutup. Jika
sedang digunakan untuk proses karantina, maka kran A ditutup,
sehingga tidak ada sirkulasi air dari kolam ke bak karantina (bak
karantina dan kolam terpisah).
206
2. GEJALA DAN TANDA KOI SAKIT
Semua makhluk hidup, tentu bisa saja terserang penyakit. Demikian pula
dengan Koi anda. Koi yang menderita penyakit, akan menunjukkan gejala
perilaku tertentu. Selain itu pada bagian tertentu pada organ Koi akan
berubah warna atau bentuknya, sehingga dapat diketahui apa penyakitnya.
Tidak semua pemelihara Koi menyadari bahwa Koi sedang sakit. Bila dilihat
sepintas, maka gerakannya normal-normal saja. Tapi bila diamati lebih
seksama, apalagi dengan melihat perubahan warna atau bagian tubuhnya
dari jarak dekat, maka akan tampak tanda-tanda bahwa Koi sedang
terserang suatu penyakit.
Salah satu yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah Koi anda
sedang sakit adalah dengan mengamati gerakan tubuh atau perilaku
Koi. Koi yang sedang sakit ditandai :
– Melompat tiba-tiba
– Berenang dengan cepat dan tak tentu arah
– Menggesek-gesekkan badannya ke dinding atau dasar kolam.
– Mengibaskan siripnya
– Megap-megap dipermukaan air
– Berenang keatas (gerakan vertikal)
– Tidak mau makan atau nafsu makan berkurang.
– Berdiam diri. Badannya lemah , lesu atau tampak malas.
– Menyendiri atau terpisah dari kelompoknya.
– Bergerombol disekitar pancuran air.
– Diam di dasar kolam.
– Nafasnya tidak teratur, bisa dilihat dari gerakan penutup insang.
– Berenang miring (disisi badan)
– Mudah terkejut atau seperti penakut
207
b. Bagian Tubuh
Selain adanya perilaku yang tidak seperti biasanya, hal lain yang bisa
dilakukan untuk mengetahui apakah Koi sedang sakit adalah dengan
mengamati pada bagian tubuhnya antara lain :
Hal lainnya adalah terjadi perubahan pada permukaan badan Koi antara
lain :
– Terdapat bercak-bercak di permukaan tubuh
– Badan Koi terasa kesat, karena mengeluarkan cairan berlebihan
– Kulit terasa kasar.
– Tubuh Koi terbungkus lendir.
– Kulit mengalami radang atau iritasi
– Tubuhnya terbungkus selaput putih
– Kulitnya berdarah
– Bintik-bintik merah pada kulit
– Kulit tampak seperti hangus terbakar
– Ada semacam serat seperti kapas pada bagian tertentu
– Kulitnya ditempeli kotoran
– Kulit bengkak
– Terdapat benjolan
– Sisiknya berdiri, terlepas atau rusak
– Terdapat luka borok pada kulit
d. Bagian sirip
Terjadi perubahan pada sirip antara lain :
– Radang atau iritasi
– Sirip terbungkus parasit
– Sirip sobek
– Sirip membusuk
208
e. Bagian kepala
f. Bagian Insang
3. POPULASI KOI
Untuk mengetahui jumlah Koi ideal yang berada di dalam kolam, dapat
digunakan rumus sebagai berikut
(P X L ) / S / 150
209
Misalnya ukuran kolam 6 M2 yaitu dengan panjang 300 cm dan lebar 200
cm, sedangkan Koi yang ada berukuran rata-rata 30 cm maka
perhitungannya adalah :
Jadi jumlah populasi Koi yang ideal adalah sebanyak 13 atau 14 ekor
Idealnya. Luas kolam Koi minimal 6 m2 dengan kedalaman 1,2 Meter atau
minimal 2 atau 3 kali panjang Koi.. Kolam yang terlalu dalam tidak baik
untuk Koi berukuran kecil sebab semakin dalam kolam maka tekanan dalam
air juga makin bertambah besar. Hal ini dapat mengganggu pembuluh darah
dan gelembung renang. Untuk kolam pembesaran Koi berukuran besar
(jumbo), kedalaman kolam bisa lebih dari 2 meter.
Formula 9
210
4. SALAH KAPRAH DALAM MEMELIHARA KOI
Karena tak sabar ingin segera melihat air kolam yang bening, maka cara
paling sederhana dan seringkali dilakukan yaitu dengan menguras air kolam
dan menggantinya dengan air baru. Mengganti air kolam apalagi sampai
mengganti seluruhnya, sangat membahayakan keselamatan Koi. Ini adalah
kesalahan dalam merawat Koi yang paling umum terjadi. Jika hal ini
dilakukan maka akibatnya bisa fatal. Mengapa demikian ?
Sebab air baru yang dimasukkan ke dalam kolam tentu berbeda kondisinya
dengan air kolam yang sudah ada, antara lain tingkat kesadahan (pH), suhu
air dan kandungan oksigen yang terlarut di dalamnya dll. Perbedaan kondisi
air yang ekstrim dapat menjadi penyebab kematian Koi secara masal. Oleh
sebab itu, mengganti air kolam dengan air baru dalam proporsi yang besar
hendaklah dihindari. Agar aman, maka lakukan penggantian air maksimal
20 %, secara kontinyu misal seminggu sekali atau dua mingguan..
Pasti ada yang bertanya lagi, jika air hanya diganti 20% saja, mana bisa air
kolam menjadi bening?. Kembali pada sebuah prinsip dalam memelihara
Koi bahwa bahwa air yang bening bukanlah ukuran untuk Koi dapat hidup
dengan sehat. Jika anda ingin mendapatkan air kolam yang bening, maka
pastikan bahwa itu adalah hasil dari proses filterasi yang baik, bukan
dengan cara mengganti dengan air baru
211
bakteri nitrifikasi, yaitu bakteri yang mampu mengurai ammonia, sehingga
tidak lagi berbahaya bagi Koi. Untuk diketahui bahwa kotoran Koi
mengandung ammonia yang dapat mencemari air kolam. Bila tidak di
lakukan proses filterasi, maka kandungan ammonia yang tinggi dapat
meracuni Koi.
Mengganti seluruh media filter lama dangan yang baru, itu sama saja
membuang hampir seluruh bakteri nitrifikasi yang ada. jika bakteri-bakteri
tersebut banyak terbuang, maka siapa lagi yang bertugas menetralisir
ammonia? Yang terjadi selanjutnya adalah justru kadar ammonia yang larut
menjadi tinggi akibat hilangnya sebagian besar bakteri yang
menguntungkan pada proses filter biologi.
Penggunaan media filter khususnya batu zeolite dan active carbon atau
arang batok kelapa, hanya efektip dalam jangka waktu tertentu saja (6
bulan). Setelah itu, media filter tersebut harus diganti dengan yang baru dan
dilakukan penggantian secara periodik.
Melihat Koi yang makan dengan lahap, adalah sebuah pemandangan yang
sangat menyenangkan. Apalagi Koi-Koi anda demikian jinak hingga berebut
pakan langsung dari tangan anda (hand feeding). Ada juga yang ingin agar
Koi cepat besar, sehingga diberi pakan dalam jumlah yang banyak. Karena
asyik menikmati Koi yang sedang berebut pakan, seringkali tak disadari
bahwa pakan yang diberikan sudah berlebihan (over feeding). Pemberian
pakan yang berlebihan, sesungguhnya tak akan mempengaruhi apapun
pada pertumbuhan Koi, namun justru akan membuat kolam anda tercemar
oleh kotoran Koi sendiri.
212
Untuk diketahui bahwa Koi hanya efektip menyerap makanan sebanyak 2 -
3 % dari berat tubuhnya per hari, selebihnya akan jadi kotoran. Jadi, jika
ada yang beranggapan bahwa memberi pakan Koi dalam jumlah banyak
secara sekaligus dapat memperceoat pertumbuhan Koi, maka itu adalah
pandangan yang keliru.
Hendaklah selalu diingat sebuah prinsip “Lebih baik memberi pakan Koi
sedikit-demi sedikit tapi sering, daripada dalam jumlah banyak secara
sekaligus.”
Oleh sebab itu, jika ada tumbuhan lumut yang menempel di dinding kolam
maka biarkan saja. Kecuali jika jenis lumut yang tumbuh memiliki daun
panjang seperti rambut (hair alga), maka bolehlah anda mencukur
213
secukupnya saja. Jenis lumut berdaun panjang tersebut selain dapat
menyumbat lobang hisap filter, juga dapat merusak pompa filter.
Memang sebuah kebiasaan bagi para pecinta Koi yang tak sabar ketika
membeli Koi baru dan ingin segera melihatnya berenang di kolam.
Namun sesungguhnya ini termasuk kekeliruan besar dalam memperlakukan
Koi baru, sebab tanpa disadari bahwa kondisi Koi tersebut, terlepas dari
mana asalnya, tentu masih dalam kondisi stres.
Koi yang berada di dalam kantong plastik beroksigen akan mengalami stres
karena merasa tidak nyaman berada di tempat yang sempit dengan sedikit
air. Maka dari itu, ketika masih berada dalam kantong, Koi melompat-lompat
seakan ingin membebaskan diri untuk mencari tempat yang lebih luas.
Koi yang sedang stres mudah sekali terserang penyakit. Selain itu jika ada
Koi baru yang sedang stres dipaksakan masuk ke dalam kolam, maka hal
ini juga akan mempengaruhi Koi-Koi yang lainnya.
Oleh sebab itu, sebelum koi baru dimasukkan ke kolam utama, sebaiknya
dilakukan proses karantina terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa Koi
dalam kondisi sehat.
214
5. PENYEBAB KOI MENGALAMI STRES
1. Kekurangan Oksigen
Kualitas air kolam dapat berubah drastis, mungkin karena anda terlalu
lama tidak mengganti air yang mengakibatkan meningkatnya
kandungan ammonia dan nitrat yang terlarut dalam air kolam. Atau
mungkin karena kolam terkena guyuran air hujan yang cukup deras. Air
hujan cenderung bersifat asam sehingga membuat PH air kolam dapat
berubah secara signifikan.
Hal lainnya bisa saja terjadi adalah air kolam telah terkontaminsi zat
kimia tertentu yang dapat meracuni Koi.
Demikian juga dengan adanya perubahan suhu air yang berbeda dari
biasanya. Misalnya ketika musim penghujan, dimana suhu air kolam
rata-rata menjadi rendah. Perubahan kualitas dan kondisi air kolam
tersebut dapat memicu stres pada Koi anda.
2. Intensitas Suara
216
3. Intensitas Cahaya
Penambahan Koi baru, juga dapat memicu stres pada Koi lainnya.
Biasanya karena ukuran Koi yang baru datang lebih besar jika
dibandingkan dengan Koi yang sudah ada. Namun demikian hal ini tidak
217
selalu menimbulkan
permasalahan, tergantung
seberapa padat populasi Koi
di dalam kolam.
Koi yang baru saja dbeli dalam kondisi stres, terlepas dari manapun
asal atau penjualnya. Meskipun telah dilakukan karantina
sebelumnya oleh penjual, namun Koi tetap harus masuk karantina
sebelum dimasukkan ke dalam kolam bersama Koi lainnya.
Tujuannya adalah untuk mengkondisikan agar Koi terlepas dari
stres, selain itu untuk memastikan bahwa Koi dalam kondisi sehat.
218
Memantau kondisi kesehatan Koi dapat dilakukan pada waktu
pemberian pakan harian.
219
Sebaiknya tidak mencampur Koi yang berbeda ukuran secara
signifikan, sebab Koi besar secara tidak sengaja dapat memakan
Koi yang ukurannya terlalu kecil.
220
“Pada umumnya Koi sakit adalah akibat
menurunnya kualitas air kolam”
221
H. PENYAKIT
222
Apa itu KHV?
KHV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat mudah
menular. Sebagaimana kita ketahui, Koi juga memiliki sistem kekebalan
tubuh. Bila terinfeksi virus, maka tubuh Koi akan memberikan perlawanan
dengan memproduksi antibodi. Namun demikian, bila Koi dalam keadaan
stres, maka kemampuan tubuhnya dalam memproduksi antibodi tidak
maksimal, sehingga virus mampu menerobos hingga merusak sel-sel pada
organ utama Koi seperti insang dan ginjal. Insang adalah alat pernafasan
Koi. Bila insang sudah terinfeksi oleh KHV, maka Koi tentu tak akan mampu
bertahan hidup lebih lama.
Penyebaran KHV
Pada dasarnya tidak ada obat anti-virus. Namun demikian Koi memiliki
sistem kekebalan tubuh yaitu dengan memproduksi antibodi. Antibodi inilah
yang kemudian mampu mengatasi serangan virus. Oleh sebab itu, bila
kesehatan Koi anda dalam kondisi prima, maka tak mudah terserang KHV
ini. Hal lain yang bisa dilakukan adalah melakukan vaksinasi yaitu degan
memasukkan virus KHV yang telah dilemahkan agar Koi mulai
memproduksi antibodi, sehingga ketika virus KHV menyerang maka Koi
telah memiliki kekebalan dengan adanya antibodi yang cukup di dalam
tubuhnya.
Serangan KHV
Virus KHV akan menyerang
pada kondisi tertentu yaitu
biasanya pada suhu air antara
18 - 28 derajat Celcius. Oleh
sebab itu ketika datang musim
hujan, dimana suhu air rata-
rata rendah, maka anda harus
lebih waspada akan adanya
serangan virus KHV ini.
Terlebih lagi bila kondisi
kesehatan Koi menurun, atau
Tanda-tanda serangan KHV, pada insang Koi Koi anda sedang dalam
terdapat bercak warna putih
keadaan stres. Hal ini terjadi
terutama pada Koi-Koi yang baru masuk kolam, maka sangat rentan
terhadap serangan KHV.
225
Gejala terinfeksi KHV
226
Selama berada di dalam bak karantina, Koi jangan diberi pakan, agar
Koi tidak mengeluarkan kotoran yang akan mencemari air dalam bak
karantina.
Jaga kualitas air di dalam bak karantina dengan menambahkan sistem
filter secukupnya
Bila perlu tambahkan obat-obatan untuk mencegah atau mengobati
penyait akibat serangan bakteri sekunder.
Masa karantina kurang lebih selama 14 hari. Dalam masa itu, bila Koi
anda mampu bertahan, maka akan selamat. Bila tidak, maka anda
harus bersiap merelakan kepergian Koi anda.
Pencegahan
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, agar Koi anda
terhndar dari serangan KHV yang sangat mematikan ini, maka anda harus
selalu menjaga kondisi kesehatan Koi anda agar tetap prima dengan cara
memelihara kualitas air kolam.
227
2. KUTU JARUM (ANCHOR WORM)
Penyakit ini seringkali menyerang Koi yang populer dengan sebutan Kutu
Jarum.
Kutu jarum bisa saja menyerang ke seluruh bagian tubuh Koi, antara lain di
bagian ekor, sirip dan badan Koi (dibawah sisik). Pada kondisi yang parah,
kutu jarum juga sampai ke bagian insang dan membuat Koi mengalami
kesulitan untuk bernafas. Bila sudah terjadi kondisi demikian, maka Koi
akan terlihat lesu atau berdiam diri. Jika tidak segera dilakukan pengobatan,
maka Koi tak akan dapat bertahan hidup lebih lama.
Jika anda menemukan Koi yang terserang kutu jarum, maka yang dapat
dilakukan adalah dengan cara mencabut kutu jarum yang menempel pada
229
tubuh Koi tersebut dengan mengunakan pinset. Lakukan hal ini dengan hati-
hati agar jangan sampai kepala kutu masih tertinggal di dalam tubuh Koi,
sebab akan menyebabkan infeksi sekunder lainnya. Setelah dilakukan
pencabutan, maka akan meninggalkan luka pada tubuh Koi. Oleh karena
itu, jangan lupa memberi larutan antiseptik seperti merchurochrome pada
bagian luka tersebut, untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.
Pencabutan kutu jarum sebaiknya dihindari jika Koi masih kecil atau
berukuran dibawah 10 cm. Jangan memaksakan untuk mencabut kutu
jarum yang ada, sebab Koi yang masih kecil belum memilki daya tahan
yang cukup terhadap infeksi sekunder lainnya
Pengobatan
Untuk pengobatan, bisa menggunakan Dimilin. Bagi pehobi Koi, tentu tak
asing lagi dengan Dimilin. Dimilin dipercaya sangat ampuh untuk
memberantas berbagai jenis parasit krustasea copepoda seperti Lernaea
(Anchor Worm), Ergasilus (belatung insang), Argulus sp. (Kutu ikan). dll
Dosis:
230
3. KOI ULCER
Pada kondisi yang parah, Ulcer menimbulkan pembusukan pada daging Koi
hingga sampai ke tulang. Oleh sebab itu, Koi yang terserang penyakit ini
harus segera diobati.
Penyebab
Penyebab utamanya adalah kualitas air yang menurun. Ketika Koi berada
pada kondisi air yang buruk, maka hal ini membuat Koi menjadi stres dan
sistem kekebalan tubunya melemah. Akibatnya adalah parasit dan bakteri
memiliki kesempatan untuk menerobos pertahanan Koi.
Parasit yang menimbulkan Infeksi seperti Anchor Worm, cacing, Costia
adalah merupakan prekursor umum untuk ulkus bakteri. Parasit ini
menembus kulit lendir dan meninggalkan jalur masuk bagi bakteri.
231
Beberapa bakteri penyebab Ulcer pada Koi antara lain :
Pengobatan
Jika anda menemukan sedikit luka pada kulit Koi, segera lakukan
perawatan dengan sebaik-baiknya untuk menghindari kondisi yang makin
parah.
Setelah itu oleskan larutan yodium atau obat antibiotik Melafix, Pimafix,
bubuk Oxolium, atau Bifuran pada luka untuk mencegah terjadinya infeksi.
Jika kondisi Koi sudah parah maka dapat diberikan injeksi (suntikan) Baytril
atau Nuflor.
232
4. FIN ROT
Fin Rot atau Busuk Sirip adalah penyakit Koi akibat serangan bakteri
(bacterial infection). Penyakit ini menyerang pada bagian sirip dan ekor Koi.
Penyebab utamanya adalah karena kualitas air kolam yang rendah.
Jika anda memiliki kolam, apalagi dengan tingkat populasi Koi yang cukup
padat, tentu anda harus menempatkan sistem filterasi yang baik dan benar
untuk memelihara kualitas air kolam anda. Mengapa demikian?
233
Fin Rot tidak gampang menular dan biasanya hanya menyerang pada satu
atau dua ekor saja. Meski demikian, jika tak segera diketahui, maka akan
semakin banyak Koi yang menjadi korbannya.
Pada kondisi yang akut, akibat kerusakan pada seluruh bagian sirip,
membuat kondisi Koi semakin lemah sehingga berpotensi terserang
penyakit lainnya (infeksi sekunder).
Jika masih pada tahap awal, maka penyakit ini dapat dengan mudah diobati
dan siripnya bisa tumbuh kembali. Namun bila kondisinya sudah terlampau
parah, maka Koi akan sulit diobati dan kemungkinan bisa mati.
Selain menyerang di bagian sirip (Fin Rot) juga di bagian ekor (Tail Rot).
Ada pula yang menyerang sampai ke bagian insang Koi (Gill Rot). Untuk
mengetahuinya cukup mudah yaitu dengan mengamati kedua insangnya,
apakah terdapat tanda bercak-bercak berwarna putih.
234
Jika di bagian insang Koi sudah tampak adanya bercak-bercak yang
menyebar ke seluruh bagian, maka hal ini sebagai pertanda bahwa
sebagian besar jaringan pada insang sudah rusak dan tidak bisa berfungsi
lagi sebagai organ pernafasan. Akibatnya tentu mudah sekali ditebak bahwa
Koi tak akan bisa bertahan hidup lebih lama, jika tak segera diobati.
1. Langkah pertama
adalah angkat semua Koi
yang terindikasi terserang
Fin Rot dan kemudian
pindahkan ke dalam tangki
karantina untuk sementara
Bercak-bercak putih pada insang adalah bagian waktu selama masa
insang yang rusak akibat terserang penyakit Gill Rot.
perawatan dan pengobatan.
2. Memperbaiki kualitas air kolam, antara lain dengan mengganti sebagian
air dan memeriksa kondisi filter kolam anda, apakah masih berfungsi
dengan baik.
3. Selama dalam masa karantina, Koi tak perlu diberi pakan dengan tujuan
agar Koi tak mengeluarkan kotoran yang dapat mencemari air dalam
tangki karantina.
4. Berikan obat yang diperlukan untuk mengatasi serangan Fin Rot dalam
dosis yang benar. Obat-obatan yang biasa digunakan antara lain Melafix
sebagai anti bakteri dan Acriflavin untuk mengobati luka yang
membusuk.
5. Untuk membasmi infeksi jamur dan bakteri di dalam kolam Koi,
diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g
garam dan 1 liter air. Larutan garam ini hendaknya diberikan secara
sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah
24 – 48 jam. Jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan
235
secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan
osmotic atau stres pada ikan Koi yang ada.
Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2
%. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu
tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan
konsentrasi garam ini ikan mengalami stres, hentikan segera perlakuan
ini, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun
ketingkat semula.
Pencegahan
Beberapa hal berikut ini dapat mencegah agar Koi anda tidak diserang
penyakit Fin Rot :
236
“Pengobatan Koi lebih efektif dan efisien
jika dilakukan di dalam bak karantina”
237
I. OBAT
1. GARAM IKAN
Garam sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu obat untuk
membasmi berbagai jenis parasit protozoa seperti Costia, Trichodina
dan Chilodonella serta Cacing dan ektoparasit lainnya.
238
OSMOREGULASI
Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu
pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati.
Osmoregulasi juga berfungsi ganda yaitu juga sebagai sarana untuk
membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.
239
Bagaimana garam bekerja?
Di dalam tubuh Koi juga terdapat garam dalam kandungan tertentu. Secara
alamiah, Koi senantiasa menjaga keseimbangan konsentrasi cairan yang
ada di dalam tubuhnya. Dalam keadaan normal, air secara terus menerus
mengalir masuk kedalam tubuh Koi melalui insang melalui proses osmosis.
Definisi Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput
semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh
zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara
buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi
pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Keseimbangan inilah yang dikenal dengan Osmoregulasi.
Ketika Koi sedang sakit atau stres, akibat proses osmosis terganggu,
sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh dan garam lebih
banyak keluar dari tubuhnya. Akibatnya adalah beban kerja ginjal untuk
memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Apabila hal ini terus
berlangsung, maka akan menyebabkan ginjal menjadi rusak, dan berakibat
fatal yaitu kematian pada Koi anda.
Kondisi ini juga sebagai akibat dari serangan penyakit. Normalnya, Koi
mampu memompa air keluar dari tubuh kurang lebih 1/3 dari berat total
tubuhnya setiap hari.
Bila Koi anda dalam keadaan stres, maka akan mengganggu proses
osmoregulasi di dalam tubuhnya. Hal ini terjadi terutama pada Koi yang
241
baru datang. Oleh karena itu, garam dapat digunakan untuk membantu
mengurangi stres.
Profilaktik atau tonik, atau dalam bahasa popular sebagai “jamu” dianjurkan
untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air,
atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 –
0.2 persen.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya perawatan kolam terutama bila ada Koi
baru yang masuk kolam. Selain itu juga digunakan ketika Koi-Koi anda
tampak lesu/diam atau tidak seperti biasanya, atau terlihat ada beberapa
Koi yang menggesek-gesekkan badannya karena adanya serangan parasit.
Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %.
Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu,
misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi
garam ini ikan mengalami stres, hentikan segera perlakuan ini, kemudian
ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.
242
Perendaman Koi dengan larutan garam yang pekat, dalam waktu yang singkat
Untuk mengurangi pengaruh nitrit, dosis yang dianjurkan adalah 1 gram per
liter air.
243
Kategori Perawatan Koi dengan Garam Ikan
2. Dimilin
Dosis:
Dosis yang dianjurkan adalah 1gram/1ton air.
Masa Pengobatan selama seminggu
Perawatan kedua 10 -14 hari tergantung ketahanan parasit.
2. ELBAYOU (ELBAGIN)
Dosis :
5-10 gram per 100 liter air selama 24 jam.
245
3. POMATE
Dosis :
4. PK (Kalium Permanganat)
Bentuk fisik PK adalah berupa serbuk kristal dan jika terlarut dalam air akan
menghasilkan larutan berwarna ungu tua. Penguapan larutan ini
meninggalkan kristal prismatik berwarna ungu kehitaman.
247
Beberapa khasiat lain dari PK adalah sebagai disinfektan luka, dapat
mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan bakteri gram negatif lainnya,
juga dapat membunuh Saprolegnia yang umum dijumpai sebagai infeksi
sekunder pada Ulcer.
Indikasi :
PK dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit Koi antara lain :
Body Ulcers (luka atau borok pada kulit Koi), Body Fungus (serangan
jamur), Fin or Mouth Rot (pembusukan pada sirip dan mulut Koi)
Jika suatu ketika anda melihat Koi-Koi anda terserang penyakit kulit secara
masal misalnya, maka anda dapat merawat kolam dengan menggunakan
larutan PK. Perlakuan seperti ini dimaksudkan untuk membunuh parasit dan
bakteri yang menyerang semua Koi di dalam kolam. PK mengoksidasi
bahan organik, termasuk pada permukaan bakteri dan parasit yang
menyebabkannya.
Jika kolam anda cukup luas dan dalam, maka anda dapat mengurangi
volume air kolam secukupnya, untuk menghemat penggunaan obat.
248
Kondisi air kolam menjadi berwarna ungu atau merah muda
ketika sedang dilakukan perawatan dengan menggunakan PK.
Biarkan kolam anda selama 6-8 jam, namun sesekali anda perlu mengamati
Koi-Koi anda. Jika larutan PK yang dimasukkan ke dalam kolam terlalu
pekat (over dosis) maka Koi anda akan memberikan reaksi antara lain
dengan meloncat-loncat. Jika menemukan kondisi ini, segera tambahkan air
kolam agar kepekatan larutan berkurang. Setelah beberapa jam terendam
larutan PK, warna air kolam secara berangsur berubah menjadi kecoklatan.
Setelah masa perawatan selama 6-8 jam berakhir, maka yang perlu anda
lakukan adalah dengan menaburkan Hidrogen Peroksida (H2O2) untuk
menetralisir PK yang terlarut di dalam air kolam. Atau cara lainnya yang
bisa dlakukan adalah dengan mengurangi sebagian air kolam dan
memasukkan air baru secara bertahap.
249
Catatan Penting : Terkait dengan penggantian air kolam, jangan pernah
anda menguras seluruh air kolam dan menggantinya dengan air baru.
Sebab hal ini dapat membahayakan Koi anda, karena kondisi air baru tentu
sangat berbeda dengan air yang sudah lama di kolam anda. Perubahan
kondisi air kolam yang ekstrim, dapat mengakibatkan kematian masal pada
Koi. Jika misalnya diputuskan untuk mengakhiri perawatan, maka
tambahkan Hidrogen Peroksida 30% dengan dosis 20 ml per 1.000 liter air
kolam. Air akan kembali bersih dalam waktu sekitar 10 sampai 30 menit.
Dosis :
Kalium Dip
Kalium dip digunakan untuk
membunuh semua parasit
dan bakteri yang mungkin
ada pada Koi, yaitu
dilakukan dengan cara
merendam Koi pada larutan
PK yang pekat namun
berlangsung dalam waktu
yang singkat.
251
5. MALACHITE GREEN
Dosis :
Dosis 0.1 - 0.2 ml dari larutan 1% per 10 liter air, sebagai perlakuan
perendaman jangka panjang. Pemberian dosis dapat dilakukan setiap 4-5
hari sekali. Sebelum pemberian dosis dilakukan, disarankan untuk
mengganti air sebanyak 25 %
Dosis campuran antara Malachite Green dan Formalin adalah 0.05 - 0.1
ppm MG dan 10 -25ppm Formalin.
Malachite Green dapat pula diberikan sebagai disinfektan pada telur dengan
dosis 5 ppm selama 10 menit.
252
6. METHILENE BLUE (METIL BIRU)
Dosis :
- Untuk infeksi bakteri, jamur dan protozoa dosis yang dianjurkan adalah
2 ml larutan dengan konsentrasi 1 persen per 10 liter air. DIlakukan
melalui perendaman jangka panjang.
- Untuk mencegah serangan jamur pada telur Koi, dosis yang dianjurkan
adalah 2 mg/liter. Caranya adalah dengan meneteskan sedikit demi
sedikit pada bak pemijahan, sampai air berwarna biru jernih, (air masih
tembus pandang). Hal ini cukup dilakukan sekali saja hingga warna
terdegradasi secara alami.
254
“Kunci kesuksesan budidaya Koi, terutama
ditentukan oleh kualitas induk”
255
J. BUDIDAYA
Sebagaimana kita ketahui, Koi adalah jenis ikan yang sama seperti ikan
mas dan ikan-ikan konsumsi lainnya. Tapi bedanya, Koi sebagai ikan hias,
sedangkan ikan mas, gurami, patin dll adalah ikan untuk dikonsumsi.
Sebagai hiasan, Koi tentu memiliki nilai artistik dan estetik tertentu yang
tidak dimiliki oleh ikan konsumsi lainnya.
Oleh sebab itu, jika anda ingin membudidayakan Koi, tentu anda harus
punya cita-cita dan keinginan untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya
bukan?
Budidaya Koi tidak sekadar memproduksi Koi dalam jumlah yang besar,
namun lebih fokus pada kualitasnya. Tidak seperti pada ikan konsumsi
lainnya yang dijual dengan standar harga tertentu sesuai dengan ukuran
beratnya, namun Koi tidak sekadar di nilai dengan harga transaksi jual beli,
namun Koi juga bisa diapresiasi. Oleh sebab itu, menjual Koi bukanlah dari
segi jumlah dan ukuran beratnya tapi berdasarkan kualitas setiap ekornya.
256
Diperlukan Induk Koi yang memiliki keunggulan tertentu, agar
diperoleh hasil budidaya Koi yang baik
Harga seekor Koi yang sampai ratusan juta, hingga setara milyaran rupiah
sebagai bukti bahwa para pecinta Koi memberi apresiasi yang luar biasa
atas keberadaan Koi yang memiliki kualitas tinggi.
Bila ada yang bertanya, bagaimana caranya agar budidaya Koi dapat
menghasilkan Koi yang bermutu tinggi, maka penulis memberikan beberapa
tips dan saran sebagaimana berikut ini :
257
2.Persiapan Sarana dan Prasarana
Jika anda telah mampu membudidayakan ikan mas konsumsi dengan baik,
maka saya berani menjamin bahwa anda pun bisa melakukannya pada Koi.
Sebab proses pemijahan dan perawatan Koi adalah sama persis dengan
budi daya ikan mas. Hanya saja perbedaanya adalah terkait dengan proses
pemilihan (seleksi) Koi untuk memperoleh kualitas yang baik.
Hal yang paling penting dalam berbudi daya Koi adalah pemilihan Induk.
Jangan sembarang memilih Koi untuk dijadikan pasangan Koi. Oleh karena
itu, ada baiknya sebelum terjun sebagai breeder, anda perlu meningkatkan
wawasan dan pengetahuan terutama mengenai bagaimana memilih Koi
yang berkualitas. Artikel tentang bagaimana mengapresiasi Koi juga sudah
banyak tersedia melalui internet, sehingga anda dengan mudah
mendapatkannya.
Bila telah memiliki pengetahuan dasar untuk menilai kualitas Koi, maka
tentu anda sudah bisa mulai mencari calon induk sebagai modal utama
dalam berbudidaya Koi.
Namun hal ini tentu terdapat kendala yaitu harganya yang tidak murah. Koi
import yang asli didatangkan dari Jepang dan sudah siap menjadi Koi Induk,
tentu harganya selangit, sebab di Jepangpun Koi-Koi induk (Oya Goi) juga
tidak mudah memperolehnya. Kalaupun ada yang menyediakan, tentu
dengan harga yang sangat mahal.
Mengapa demikian?
258
Koi breeder di Jepang, sangat selektip dalam memilih induk Koi.
Sebab Koi yang dapat digunakan sebagai induk harus memiliki keunggulan
dengan kualitas tertentu. Selain itu, induk Koi dipilih dari garis keturunan
(bloodline) tertentu pula. Para breeder (pembudidaya) Koi di Jepang
meyakini bahwa Koi dari garis keturunan tertentu akan mewarisi sifat atau
keunggulan kualitas yang menurun dari para leluhurnya.
Untuk memperoleh keturunan yang baik dan bisa menjadi besar (Koi
Jumbo), diperlukan Koi induk dengan ukuran yang besar pula. Gunakan
induk Koi dengan ukuran minimal 70 cm. Mengapa? Sebab sifat genetik
dari Induk Koi akan menurun kepada anak-anaknya.
259
Induk Koi yang baik, panjangnya lebih dari 70 cm
Bila induk Koi ukurannya hanya sekitar 50 cm, apalagi dibawah 40 cm,
maka keturunannya nanti juga sulit menjadi panjang dan besar.. Peranakan
Koi yang bisa cepat tumbuh besar hanya bisa diperoleh dari induk yang
juga memiliki sifat genetik tertentu khususnya dari panjang badan.
- Kualitas warna (merah atau hitam) yang sangat pekat. Atau warna
putihnya sangat putih (seputih salju). Sedangkan untuk kualitas pola
(pattern) tidak diutamakan. Khusus untuk Kohaku sebaiknya dengan
pola yang lebar.
- Bentuk badan terlihat kekar atau dikenal dengan istilah „bulky‟, yaitu
bentuk punggungnya yang sedikit lebih lebar dibandingkan dengan
bagian kepalanya
- Bentuk badan yang bulat lonjong seperti torpedo, dengan kepala seperti
bulat telur
- Sisik Ginrin yang rata, jelas dan berkilauan, bila ingin memperoleh
keturunan Ginrin
- Jika ingin memperoleh keturunan Tancho, gunakan induk Tancho
Kohaku yang bagus kualitas warna marahnya, dan pastikan di seluruh
tubuhnya tidak terdapat sedikitpun sisik berwarna merah atau hitam.
Pejantan Pilihan
261
Sanke dari induk Kohaku, maka pakailah pejantan Sanke yang cukup
banyak warna sumi (hitam). Yang pasti, warna merah dan hitam pada Koi
pejantan harus benar-benar bagus, pekat dan mengkilat.
Dalam budidaya Koi dikenal istilah culling yaitu tahap seleksi atau pemilihan
pada bibit (anakan) Koi. Pada tahap pertama, burayak Koi yang baru
berumur 1 bulan (ukuran dibawah 3 cm), harus diseleksi terlebih dahulu
sebelum dimasukkan kedalam kolam pembesaran. Mengapa demikian?
Sebab untuk memperoleh Koi yang berkualitas di dalam satu masa
pemijahan, tidak lebih dari 2 % dari seluruh burayak yang ada. Seleksi
burayak dilakukan sejak awal dimaksudkan dalam rangka efisiensi tempat
untuk pembesaran dan penghematan biaya perawatan (pakan, obat-obatan
dlsb)
Sebagaimana kita ketahui, anakan Koi yang berkualitas maupun yang tidak,
jumlah atau berat pakan maupun perawatan yang dibutuhkan adalah sama
untuk setiap ekornya. Bahkan seringkali terjadi, Koi yang tidak punya
kualitas justru yang lebih banyak menghabiskan pakan. Oleh sebab itu,
untuk efisiensi, proses seleksi bibit sangat di perlukan guna mengurangi
262
jumlah populasi dan memastikan bahwa Koi yang dibesarkan, hanya yang
berkualitas.
Kualitas pakan
Untuk membesarkan bibit Koi, diperlukan kolam lumpur atau kolam alami
dengan dasar tanah. Kolam tidak perlu terlalu dalam namun cukup lebar
atau luas dan langsung berada dibawah terik matahari. Mengapa? Sebab
kolam lumpur (mud pond) secara alami memproduksi pakan alami untuk m
263
Mud pond (kolam lumpur), menyediakan pakan alami yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Koi
Untuk memijahkan Koi, pada dasarnya sama dengan cara yang dilakukan
dalam pemijahan pada ikan mas konsumsi. Pemijahan Koi dengan tujuan
budidaya (farm/peternakan), tentu diperlukan lahan yang luas yang
digunakan untuk membangun beberapa kolam pendederan dan
pembesaran burayak Koi. Namun demikian, anda bisa saja melakukan
sendiri pemijahan Koi anda, meski lahan yang ada dirumah anda cukup
terbatas.
Bila anda ingin mencoba untuk memijahkan sendiri Koi anda, berikut ini
adalah beberapa informasi dan cara praktis yang bisa anda lakukan.
264
Cara mengetahui Koi siap pijah
Induk Koi betina yang siap pijah menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut :
Sedangkan untuk mengetahui Koi jantan yang siap pijah, dapat diketahui
dengan mengamati beberapa tanda berikut :
Perilaku Koi jantan tampak lebih agresif dalam mengejar Koi betina
Pada bagian penutup insang, apabila diraba terasa kasar, seperti amplas
halus
Untuk lebih memastikan, maka bila anda mengurut bagian perut ke arah
dubur, maka Koi jantan akan mengeluarkan cairan sperma berwarna
putih.
265
Nah, bila anda telah memperoleh pasangan induk Koi yang siap pijah
sebagaimana tersebut diatas, maka anda bisa mulai mempersiapkan
beberapa fasilitas yang diperlukan antara lain :
Kolam Pemijahan
Untuk memijahkan Koi,
diperlukan wadah tersendiri.
Tujuannya adalah agar telur
yang dikeluarkan tidak
dimakan oleh Koi lainnya..
Kolam khusus yang diperlukan
untuk memijahkan Koi tidak
perlu terlalu luas, cukup
berukuran panjang 2-3 m dan
lebar 1,5 - 2 m.
Bila anda ingin membuat kolam pemijahan sendiri dengan biaya yang relatif
murah, maka anda dapat mengikuti beberapa tips pembuatan kolam plastik
berikut ini.
266
Gambar Kerangka kolam plastik
267
Gambar kolam plastik yang siap digunakan
268
Ketika telur-telur dikeluarkan oleh induk Koi betina, maka secara bersamaan
Koi jantan juga mengeluarkan sperma dan kemudian terjadilah pembuahan.
Koi betina memiliki naluri untuk menyebarkan semua telurnya yaitu dengan
cara menggelepakkan ekor saat telur-telur dikeluarkan. Tujuannya adalah
agar butiran telur tidak saling menempel (terpencar), sehingga
memudahkan sperma untuk membuahi setiap butir telur yang ada.
Potongan tali rafia tersebut dibagi menjadi banyak ikatan dan dipasang di
dasar kolam pemijahan. Tempatkan di dasar kolam dan usahakan agar
serpihan tali melayang-layang di dalam air sehingga dapat tersentuh oleh
tubuh induk Koi.
Gesekan antara tali dan tubuh induk Koi akan membuat suasana alami,
sehingga scara naluriah, Koi sudah berada pada tempat yang tepat untuk
berpijah.
.
269
Induk Koi betina secara naluriah akan mencari media sebagai tempat menempel ribuan
telurnya. Media tersebut berupa spawning brushes yang terbuat dari plastik dan bentuknya
seperti sikat panjang.
270
Jangan lupa, pasang jaring atau net sebagai penutup kolam pemijahan
untuk menghindari Koi melompat keluar kolam. Dengan demikian kolam
pemijahan telah siap digunakan.
Kondisi dimana Koi betina yang terus dikejar-kejar oleh para pejantan ini
akan berlangsung hingga tengah malam. Pada waktu sepertiga malam
terakhir, biasanya sekitar jam 2 pagi, proses pemijahanpun dimulai.
Sedikit demi sedikit, induk betina mengeluarkan telurnya. Proses pemijahan
ini berlangsung sampai beberapa jam, tergantung banyaknya telur yang
dikandung oleh induk Koi betina.
Ada beberapa cara tradisional untuk merangsang induk Koi segera memijah
yaitu antara lain dengan memasukkan putih telur ayam mentah kedalam
kolam pemijahan. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan aroma khusus
yang membuat Koi dapat segera berpijah.
Selain itu, bisa juga dengan cara memasukkan potongan bata merah
(bahan bangunan) yang telah di jemur di bawah terik matahari terlebih
dahulu. Gunakan bata merah yang telah kering tersebut sebanyak kurang
lebih 15-20 potong dan diletakkan secara acak dan tersebar di dasar kolam,
sebelum induk Koi betina dimasukkan ke dalam kolam pemijahan.
Batu bata tersebut tersebut diyakini akan menebarkan aroma tanah alami
(bahasa jawa: angpo) dalam air, sehingga Koi merasa berada pada habitat
aslinya dan merangsang untuk segera bertelur.
272
“Pemelihara Koi perlu pengetahuan tentang cara
memelihara Koi yang baik dan benar”
273
K. ARTIKEL
SIKLUS NITROGEN
Para pemelihara Koi, tentu ingin merawat Koi hingga besar dan sehat.
Namun demikian tentu diperlukan dasar pemahaman tentang cara
pemeliharaan Koi yang benar. Dalam memelihara Koi, sesungguhnya yang
ada adalah menjaga kualitas air, agar Koi nyaman berada di dalam kolam.
Untuk dapat memahami bagaimana cara merawat air kolam, berikut ini
informasinya
SIKLUS NITROGEN
Pengetahuan tentang Siklus Nitrogen ini adalah sebagai dasar atas apa
yang harus dilakukan dalam menjaga mutu air kolam. Kunci sukses dalam
merawat Koi adalah pemahaman terhadap SIKLUS NITROGEN sebagai
berikut :
274
Dari diagram diatas, tampak bahwa Koi yang menghuni kolam adalah salah
satu komponen dalam perputaran senyawa Nitrogen atau dikenal dengan
Siklus Nitrogen.
AMMONIA
Yang paling penting untuk diketahui adalah bahwa kotoran Koi dan sisa
atau kelebihan pakan yang tidak termakan oleh Koi akan berubah menjadi
AMMONIA (ammoniak) setelah diurai oleh bakteri heterotropik.
Ammonia adalah zat yang paling berbahaya dan apabila kadarnya melebihi
batas maka dapat berakibat fatal bagi Koi. Oleh sebab itu, bila ada sisa
275
kelebihan pakan yang mengambang di kolam anda, segera angkat dan
buang, agar tidak mencemari air kolam.
Ammonia yang berada di dalam kolam akibat adanya kotoran dan sisa
pakan tersebut, kemudian akan diurai lagi oleh bakteri Nitrit dan jadilah
unsur kimia yang bernama NITRIT. Nitrit meski masih berbahaya bila dalam
kadar yang berlebihan, namun tidak seperti Ammonia.
Nitrit yang dihasilkan, kemudian akan diurai lagi oleh bakteri Nitrat, dan
jadilah unsur kimia lain yang bernama NITRAT. Nitrat ini sudah tidak
berbahaya lagi bagi Koi.
Sebagai Catatan, kedua jenis bakteri ini, yaitu bakteri Nitrit dan Nitrat
kemudian dikenal dengan BAKTERI NITRIFIKASI.
Seringkali masalah air hijau menjadi kendala utama bagi anda yang
menginginkan air kolam yang bening. Banyak yang bertanya, mengapa air
kolam warnanya cepat sekali menjadi hijau padahal belum lama diganti air.
Efek samping dari timbulnya NITRAT adalah tumbuhnya Algae atau lumut di
kolam anda dan juga adanya jenis alga bersel satu yang menyebabkan air
kolam anda berwarna hijau. Mengapa ?
Sebab Nitrat adalah sumber makanan bagi lumut dan algae. Semakin tinggi
kadar Nitrat di kolam anda maka semakin subur pula lumut dan alga bersel
satu dapat hidup disana.
Disini juga penting untuk diketahui, bahwa lumut dan algae bersel satu (si
penyebab air kolam berwarna hijau), adalah sama-sama pemangsa Nitrat.
Jadi agar Algae bersel satu tidak bisa hidup dan berkembang biak, biarkan
saja lumut tumbuh dan menempel di seluruh dinding kolam. Dengan
276
demikian, semakin banyak lumut yang ada, maka semakin banyak pula
memangsa Nitrat sehingga algae bersel satu tidak mendapatkan makanan.
Bila Algae bersel satu tidak memperoleh Nitrat sebagai makanannya, maka
akan sulit baginya untuk hidup dan berkembangbiak sehingga kolam anda
terbebas dari air hijau. Itulah pentingnya keberadaan lumut di kolam anda,
yaitu salah satunya adalah untuk membatasi jumlah alga bersel satu.
Anda tentu pernah menemui kolam yang penuh lumut, namun airnya tetap
bening bukan?
Selain lumut, tanaman air juga dapat menyerap Nitrogen yang terkandung
di dalam Ammonia, Nitrit maupun Nitrat. Oleh karena itu sangat disarankan
memanfaatkan tanaman air sebagai media filter di kolam Koi. Semakin
banyak tanaman air, maka Alga juga semakin sulit tumbuh sehingga air
kolam akan terbebas dari air hijau.
Dengan adanya penggantian air kolam secara rutin dengan tujuan untuk
membuang kadar Nitrat yang berlebihan, maka hal ini akan dapat
mengendalikan laju pertumbuhan lumut dan algae.
Bakteri Nitrifikasi adalah sebutan bagi bakteri Nitrit dan Nitrat. Ada
pertanyaan mendasar lainnya yang perlu diketahui adalah dimanakah bisa
ditemui bakteri bakteri Nitrit dan Nitrat ?
277
Bakteri Nitrifikasi banyak terdapat di dalam ruang filter kolam. Mereka
bersembunyi diantara dan sela-sela media filter membentuk koloni. Untuk
itulah maka diperlukan peran Bioball sebagai tempat persembunyian bakteri
ini.
Ada, tapi tak sebanyak yang berada di dalam ruang filter, sebab bakteri
nitrifikasi butuh tempat persembunyian untuk hidup menetap dan
berkembang biak.
Terkait dengan hal ini, apa yang terjadi bila kolam anda tidak menggunakan
filter?.
Tentu saja tidak akan banyak tumbuh bakteri nitrifikasi. Bila jumlah Bakteri
Nitrifikasi relatif sedikit jumlahnya, lalu siapa yang akan mengurai ammonia
yang larut dalam air kolam?
Jika jumlah bakteri nitrifikasi yang tersedia tidak cukup banyak, maka
kadar ammonia akan semakin meningkat dan semakin membahayakan
kesehatan Koi anda. Itulah alasannya, mengapa anda harus menggunakan
sistem filtrasi yang baik yaitu salah satunya dengan Sistem Filter Biologi.
278
KOI KEROKAN
279
Cosmetic Surgery
Koi yang dikerok, atau bahasa kerennya Cosmetic Surgery atau Minor
Surgery adalah operasi kecil yang dilakukan untuk mengangkat sebagian
kulit atau sisik bahkan daging Koi untuk menghilangkan warna atau pola
pada bagian tubuh tertentu agar penampilan Koi secara keseluruhan
menjadi lebih baik. Beberapa kalangan menyebutnya dengan istilah 'Cutting
Koi'. Mungkin hal ini sebagaimana yang dilakukan orang untuk memperbaiki
wajahnya agar tampak lebih cantik atau ganteng.
Koi yang dioperasi tentu sebelumnya sudah dibius dengan tujuan agar Koi
tidak banyak bergerak, sehingga mempermudah jalannya operasi. Setelah
selesai operasi, bagian bekas luka diolesi obat antibiotik agar tidak
menimbulkan infeksi.
Kontroversi
Mengenai Koi yang dikerok untuk
memperbaiki penampilannya, telah
terjadi kontroversi di kalangan para
pecinta Koi, sebab ada sebagian yang
beranggapan bahwa ini adalah
termasuk penyiksaan terhadap Koi
(Koi Torture) dan yang lainnya
berpendapat boleh saja dilakukan
untuk memperbaiki penampilan Koi,
Cutting Koi pada Tancho, yang asal dilakukan dengan cara yang
menimbulkan pendapat pro - kontra benar.
Pola di bagian kepala Koi adalah yang paling sering menjadi obyek operasi,
khususnya untuk menyempurnakan bentuk pola bulat pada Tancho atau
pada Kohaku agar tampil lebih baik. Untuk mengetahui apakah Koi Tancho
bekas dikerok atau asli, maka bisa diamati dari bentuk polanya.
280
Cosmetic Surgery untuk mempercantik Tancho
Bila bentuknya bulat sempurna dan terlihat sangat rapi seperti bulat koin
maka patut diragukan keasliannya. Pola seperti Koin pada Tancho sangat
jarang ditemukan bahkan tidak ada yang bulat sempurna.
Pencabutan sisik
Operasi lainnya dilakukan pada
bagian punggung Koi yaitu
untuk menghilangkan spot
(bintik) warna hitam pada
kohaku atau membuat pola step
agar lebih baik. Spot warna
hitam atau merah, bisa saja
terdapat pada sisik atau pada
kulit Koi. Bila pada sisik, maka
untuk menghilangkannya lebih
mudah, yaitu tinggal
Sisik yang dicabut akan tumbuh tapi berupa sisik
Ginrin mengangkat sisik yang terdapat
spot tersebut.
Namun demikian, selembar sisik yang telah diangkat tersebut jika tumbuh
kembali sisik baru, kemungkinan besar berupa sisik ginrin. Oleh sebab itu
bila anda menjumpai Koi, yang terdapat satu sisik saja yang berwarna
ginirin, sedangkan Koi bukan termasuk jenis Ginrin, maka dapat dipastikan
bahwa sisik tersebut adalah sisik baru yang tumbuh sebagai pengganti sisik
lama yang pernah dicabut.
Pengangkatan Kulit
Untuk membentuk pola seperti misalnya memperbaiki step pada Kohaku
atau Sanke, tentu tak hanya sisik yang dicabut, tetapi juga termasuk kulit
atau bahkan sebagian daging yang harus diangkat. Bila ini dilakukan, maka
meskipun sisik, kulit dan daging Koi bisa tumbuh kembali, namun tetap
meninggalkan bekas.
Untuk mengetahui nya, amati dari jarak dekat pada bagian yang ditengarai
telah dilakukan operasi, yaitu biasanya pada jarak antara dua step yang
berdekatan.
282
Bekas operasi ditandai dengan adanya susunan sisik yang tidak rapi
3. MELEPAS KOI BARU
(berantakan) atau tidak sama ukurannya.
Semua pemelihara Koi, sudah tentu pernah membeli Koi untuk menambah
koleksi Koi di dalam kolamnya. Namun demikian, tak banyak yang
menyadari bahwa Koi yang masih berada di dalam kantong beroksigen
dalam kondisi tidak nyaman (stres). Oleh sebab itu, untuk mencegah agar
Koi tidak bertambah stres ketika dilepas, maka perlu penanganan atau
perlakuan khusus.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui dan tips bagaimana
sebaiknya melepas Koi yang baru dibeli untuk menghindarkan kondisi yang
makin tidak nyaman bagi Koi sebagai berikut :
Kantong Beroksigen
283
Koi, maka mintalah kepada penjual untuk mengganti kantong dengan yang
lebih besar.
Jika anda sudah berniat membeli Koi, maka segeralah kembali pulang atau
menuju ke rumah anda ketika membawa Koi. Usahakan waktu tempuh yang
sesingkat mungkin, agar Koi tidak terlalu lama berada di dalam kantong
beroksigen. Jika anda mampir-mampir dulu ke tempat lain, maka Koi akan
merasa semakin tak nyaman berada di dalam kantong yang ditunjukkan
Koi dengan melompat-lompat. Oleh sebab itu lebih disarankan untuk
membeli Koi di lokasi penjual yang terdekat dengan rumah anda.
284
Menyamakan Suhu Air
Mengapa hal ini penting, sebab Koi sangat peka dengan perubahan suhu
yang mendadak. Koi semakin tidak nyaman jika dimasukkan ke dalam air
yang berbeda suhunya.
Melepas Koi
Jika sekiranya suhu telah sama, maka mulut kantong agar sedikit digulung,
kemudian secara perlahan-lahan masukkan air dari bak karantina ke dalam
285
kantong agar bercampur
dengan air yang berada di
dalam kantong penuh. Lalu
biarkan mulut kantong dalam
kondisi terbuka dan
tenggelamkan di dasar bak
karantina. Usahakan mulut
kantong terbuka lebar agar Koi
mudah keluar sendiri.
Koi baru perlu menyesuaikan diri dengan kondisi air yang ada. Jika telah
merasa nyaman, maka Koi juga akan keluar sendiri dari dalam kantong dan
berenang bebas di dalam bak karantina.
Dengan demikian, anda telah memperlakukan Koi dengan baik dan benar.
Niscaya Koi baru yang sedang stres tidak bertambah stres ketika dilepas ke
bak karantina.
286
4. DOITSUGOI
Kemudian pada tahun ke-37 ketika masa pemerintahan dinasti Meiji (awal
abad ke-20), mulai diperkenalkan ikan mas jenis lain dari Jerman yang
dikenal tanpa sisik.
Adalah Shinnosuke Matsubara, seorang
Kepala Departemen Perikanan di Jepang
berpikir bahwa pengenalan ikan mas
Jerman, tentu akan menambah jenis ikan
konsumsi di Jepang.
Dari hasil kerjasama dengan dua ilmuwan
Jerman, Dr. Bruno Hofer dan Franz Doffline
kemudian dipilih 40 ekor anakan ikan yang
diambil dari sebuah kolam di desa Earl of
Eisch di selatan Bavaria. Ke 40 anakan ikan
itu kemudian dibawa dari Jerman ke Jepang,
namun dalam perjalanannya banyak yang
mati dan hanya tersisa 1 ekor jenis Mirror
Shinnosuke Matsubara
Carp dan 6 ekor untuk jenis Leather Carp.
Dari 7 ekor anakan ikan inilah sebagai awal mula Koi tanpa sisik itu
kemudian dikawinsilangkan dengan ikan Karper lokal dan berhasil
dibudidayakan sebagai ikan konsumsi di Jepang.
287
Orang Jepang menyebut
kata „Dutch‟ dengan Doitsu
(baca „doits‟). Oleh karena
itulah, maka ikan karper
tanpa sisik yang berasal dari
jerman ini diberi nama
Doitsu Goi, „Doitsu‟ artinya
Jerman dan „Goi‟ berarti
ikan.
Karakteristik DoitsuGoi
Arsip foto kuno yang membandingkan bentuk badan
DoitsuGoi, ikan mas baru
DoitsuGoi dengan Ikan mas lokal jepang
yang diperkenalkan di
Jepang berbeda dalam banyak hal dari ikan mas lokal yang ada.
Karakteristik morfologi dan fisiologis ikan mas Doitsu awalnya hanya
digunakan untuk meningkatkan produksi ikan yang dapat dikonsumsi dan
bukan sebagai ikan hias.
Karena tanpa sisik, maka Ikan mas Jerman ini mudah dibersihkan dan siap
untuk disajikan sebagai makanan. Hal ini sebagai alasan utama mengapa
ikan masa Jerman Ini banyak dipilih sebagai ikan konsumsi, selain karena
lebih besar dan lebih banyak dagingnya.
288
Perbedaan fisiologis antara ikan mas Jepang dan DoitsuGoi
Bentuk tubuh dari DoitsuGoi lebih bulat dan lebih pendek jika
dibandingkan dengan ukuran ikan mas Jepang.
Tipe sisik Doitsu Goi berbeda dengan sisik ikan mas Jepang. Ada
empat tipe sisik dapat ditemukan pada Doitsu Goi yaitu :
Doitsugoi pertama kali dikawinkan dengan ikan Koi (Nishikigoi ) sekitar 100
tahun yang lalu. Breeder yang membudidayakan Doitsugoi dengan Asagi
adalah Kichigoro Akiyama pada tahun ke-41 era kaisar Meiji (1908).
Perkawinan silang ini menghasilkan varietas baru yang kita kenal sekarang
sebagai Shusui.
289
Perbedaan yang paling jelas antara Asagi dan Shusui adalah pada susunan
sisiknya. Selain itu, bentuk tubuh Shusui lebih terlihat bulat dan panjang.
Hampir semua varietas Koi yang ada memiliki darah Doitsugoi pada genetik
mereka. Bentuk tubuh yang indah pada Koi modern sekarang ini, tidak
akan mungkin terbentuk tanpa genetika yang diwariskan dari DoitsuGoi.
Sejak DoitsuGoi dikawinsilangkan dengan berbagai varitas Koi lainnya,
maka secara umum menghasilkan Koi dengan 5 jenis sisik sbb :
2. Leather Koi (Koi Kulit) adalah Koi Doitsu yang tidak memiliki sisik.
290
3. Kamigoi : Koi Doitsu Koi dengan susunan sisik yang berderet di
bagian atas (punggung).
Leather carp, Koi tak bersisik Shusui dari jenis Kamigoi yaitu
dengan sisik yang berderet pada
bagian atas
4. Kagamigoi
291
memanjang sambung menyambung dan tidak terputus, lebih banyak
disukai.
Yorigoi (Armored Koi) memiliki sisik berukuran besar dan tersebar secara acak
1.Bentuk tubuh
Semua keturunan Doitsu Goi memiliki bentuk tubuh yang bulat dan panjang.
Sebagaimana menilai varitas Koi lainnya, bentuk badan Koi Doitsu yang
bulat dan panjang, tentu lebih banyak disukai oleh para pecinta Koi.
2.Bagian Kepala
Lebih disarankan untuk memilih Koi Doitsu yang mana di bagian kepalanya
bersih dari bercak warna, kecuali membentuk pola yang seimbang.
292
3.Struktur sisik
Meski ada beberapa jenis sisik (Scalation) namun kualitas Koi Doitsu yang
baik adalah ditunjukkan oleh sisik yang tersusun rapi.
Jika anda ingin memiliki Koi Doitsu yang baik, pilihlah Koi yang memiliki
warna sisik yang jelas (tajam), karena keunikan yang dimiliki oleh Koi
Doitsu adalah pada sisiknya. Selain itu, komposisi pola warna yang
seimbang, akan membuat Koi Doitsu tampak lebih indah.
293
Shusui berkualitas tinggi, dengan warna sisik yang tajam dan tersusun rapi
294
5.Tidak ada sisik yang mengambang
Hindari memilih Koi Doitsu yang memiliki sisik diluar struktur yang
semestinya. Jika ada beberapa sisik yang mengambang, maka akan
memberi kesan kurang rapi.
Jika dibandingkan dengan Koi bersisik normal lainnya, maka Koi Doitsu
memiliki beberapa keunggulan, terutama pada kualitas warnanya yang lebih
pekat dan cemerlang dan memiliki kiwa (batas pinggir) yang jelas. Pada
Koi Doitsu pada umumnya tidak ada gradasi warna, selain bentuk tubuh
Doitsu Koi lebih panjang dan bulat.
Pada umumnya Koi Doitsu memiliki warna yang lebih pekat dan cemerlang dibandingkan
dengan Koi bersisik normal
Berikut ini adalah beberapa jenis Koi yang termasuk Koi Doitsu :
295
Kumonryu Chagoi Doitsu
Ini bukan sembarang Koi dan sangat populer dengan “THE DAINICHI
SHOWA”. Koi ini sangat unik dan langka dan hingga sampai detik ini, masih
sulit mencari tandingannya.
298
“Mencintai Koi tak harus memiliki...”
299
PENUTUP
Untuk itu, silakan mengirimkan kritik atau saran secara tertulis melalui
alamat email baskorodj@yahoo.com atau menghubungi penulis langsung
melalui SMS atau WA ke: No. 0812-9429-1117
Doni Bastian
GilaKoi.com
300
301