Anda di halaman 1dari 1

Felix Jesewisan (210118534)

PKN FT Kelas B

Ringkasan Video Kelompok J (Konflik Desa Wadas)


Topik Kesenjangan Norma dan Konstitusi di Indonesia (dalam hal ini menjelaskan tentang
konflik desa Wadas) menjadi topik yang hangat, karena memiliki perbedaan antara penggunaan
norma yang berlaku, dan konstitusi yang dianut oleh masyarakat, dan berkaitan dengan
penggunaan SDA ataupun SDM.

Dalam hal ini, masyarakat Desa Wadas berusaha untuk melindungi SDA mereka, berupa
batuan andesit, yang rencananya akan diambil dalam jumlah banyak sebagai bahan bendungan
bener. Dengan rencana yang ada, dan cara pengambilan yang sangat riskan yaitu dengan teknik
blasting atau peledakan, membuat masyarakat Desa Wadas menolak adanya pembangunan
Bendungan Bener.

Walaupun sudah dijelaskan tentang hasil yang akan didapatkan dari suksesnya
Bendungan Bener, berupa irigasi yang lebih lancar, adanya PLTA, dan juga pencegahan longsor
dan banjir yang lebih baik dan sempurna, masyarakat tetap menolak pengambilan SDA yang ada
karena dirasa akan merusak ekosistem yang sudah dijaga berpuluh- puluh tahun, dan juga akan
mengganggu mata pencaharian warga desa yang berupa petani.

Dari sisi konstitusi sendiri, juga terdapat kesalahan, karena akan dilakukan pengambilan
SDA skala besar, yang memiliki dampak yang cukup keras bagi masyarakat penghuni wilayah
tersebut, sehingga suara masyarakat Desa Wadas menjadi pembelaan yang masuk akal bagi
kesejahteraan masyarakat dan keutuhan ekosistem yang telah dijaga.

Pendapat dari saya pribadi setelah melihat diskusi kelompok J tentang Desa Wadas, dan
hubungannya dengan kesenjangan norma dan konstitusi adalah, penerapan norma yang ada
dapat membantu kelompok masyarakat untuk memberikan pendapat tentang apa yang akan
dilakukan oleh warga ataupun pemerintah, sehingga dalam hal ini, Masyarakat Desa Wadas
dapat mencegah pengambilan batu andesit yang dapat mengancam kelangsungan mata
pencaharian warga, sehingga dapat dipertimbangkan oleh pemerintah sebelum melakukan
tindakan yang tidak dapat diperbaiki atau diulangi.

Pertanyaan

Kelompok J. Pembelaan warga Wadas masih memiliki dampak yang negatif, seperti
penangkapan warga Wadas yang kontra terhadap rencana pembangunan yang ada, apakah
hal negatif tersebut dapat dikurangi dalam berdialog antara pemerintah dengan warga ?

Kelompok K. Dengan adanya kesenjangan konstitusi dan juga norma yang ada di Yogyakarta,
apakah sudah terdapat sollusi jelas untuk hal memperbaiki sikap dan juga peraturan terkait
kehidupan yang berlangsung, sehingga dapat mencapai perubahan yang dibutuhkan ?

Kelompok L. Bisakah bullying dan pembahasan SARA secara negatif dikurangi atau dihilangkan
dalam konteks bercanda atau berdialog dengan orang lain dalam lingkup mahasiswa UAJY ?

Kelompok M. Apakah pluralisme dan inklusivisme dapat membantu masyarakat Indonesia untuk
mencapai kesetaraan dalam hal hak dan kewajiban ?

Anda mungkin juga menyukai