Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ANALISIS DAMPAK SOSIAL KONSERVASI

Disusun Oleh :

Raditya Hafizhan Syaputra E3501231016

PROGRAM STUDI KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
1. Pendahuluan

Menurut Hendrastuti (2017), Pengelolaan kawasan konservasi dengan


penyelenggaraan taman wisata di kawasan konservasi dapat
menunjukkan hasil yang tidak sejalan dengan konservasi itu sendiri, yang
mengakibatkan risiko kerusakan terhadap habitat flora dan fauna.
Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas kata con
(together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai
upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), tetapi
secara bijaksana (wiseuse). Merujuk pada pengertiannya, konservasi
didefinisikan dalam beberapa batasan seperti, Konservasi adalah
menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi keperluan manusia
dalam jumlah yang besar dan waktu yang lama (American Dictionary).
Konservasi adalah alokasi sumber daya alam antar waktu yang optimal
secara sosial. (Biftahussalam & Siddiq, 2020).
Menurut Muariroh et al (2021), Dampak pengembangan konservasi
terhadap aspek sosial budaya yaitu muncul budaya baru dalam
masyarakat, kesejahteraan masyarakat meningkat dan organisasi
kelompok semakin erat. Mengatakan pengembangan pariwisata dapat
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia pada
umumnya dan masyarakat disekitar daerah tujuan wisata pada

khususnya. Perkembangan yang begitu pesat tentunya tidak bisa


dielakkan akan menimbulkan dampak, mulai dari dampak ekonomi, sosial
budaya, sampai ke dampak terhadap lingkungan baik itu dampak positif
atau dampak negatif (Pitana, 2009).
Menurut Rizal et al (2017), Dampak sosial dapat ditinjau dari dampak
sosial positif dan dampak sosial negatif. Terdapat pula dampak sosial
yaitu (1) Conservation of cultural heritage (konservasi benda-benda
bersejarah), (2) Renewal of cultural pride (pembaharuan kebanggaan
budaya), dan (3) Cross cultural exchange (pertukaran budaya),
sedangkan dampak sosial negatif juga meliputi tiga hal, yaitu (1)
Overcrowding and loss of amenities for residents (kepadatan penduduk
dan hilangnya fasilitas untuk warga), (2) Cultural impacts (dampak
budaya), dan (3) Social problems (masalah sosial).
2. Pembahasan
Contoh kasus di Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang yang
dirangkum oleh Muariroh (2021). Konservasi Mangrove dan Cemara
Kawang terus dikembangkan seiring dengan meningkatnya jumlah
pengunjung dari waktu ke waktu. Berbagai upaya baik itu
pembangunan sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia
terus dilakukan oleh Kelompok Usaha bersama (KUB) Mina Sero Laut.
Pengembangan konservasi tersebut memberikan dampak yang positif dan
negatif bagi kehidupan sosial Masyarakat Dusun Kabatmantren.
Dampak positif tersebut yaitu adanya kerjasama yang baik antar warga
masyarakat. Pengelola Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang
berusaha dengan sebaik mungkin untuk melakukan kolaborasi antar
masyarakat dan memberikan manfaat terhadap kehidupan masyarakat
setempat.
Dampak negatif juga dirasakan oleh masyarakat Dusun Kabatmantren.
Adanya konflik yang terjadi pada masyarakat di kawasan Konservasi
Mangrove dan Cemara Kawang yang berada di Dusun Kabatmantren,
Desa Wringinputih terjadi karena adanya beberapa perbedaan pendapat
atas pengelolaan Kawasan Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang,
ada beberapa orang dalam kelompok yang ingin menggunakan
kekuasaannya untuk menguasai sumber daya alam yang dimiliki.
Pertumbuhan pohon mangrove dan cemara yang semakin pesat ternyata
mampu memicu adanya konflik yang muncul di masyarakat.

Dalam kasus ini penanggulangan dampak negative sosial dari wilayah


Konservasi Mangrove dan Cemara Kawang adalah pihak pengelola harus
memberi pengetahuan dan wawasan kepada Masyarakat Dusun
Kabatmantren mengenai konservasi agar tidak adanya konflik serta
adanya menguasai sumberdaya alam sehingga nantinya pihak pengelola
dan Masyarakat mempunyai tujuan yang sama mengenai manfaat
konservasi.
3. Penutup
Upaya konservasi sangat penting bagi keberlangsungan sumberdaya
hayati. Dampak sosial suatu intervensi konservasi, bervariasi baik di
dalam maupun di antara kelompok-kelompok sosial. Dampak sosial dalam
konservasi meliputi dampak positif dan dampak negatif. Fokus pada
hubungan sebab-akibat (menghubungkan antara suatu intervensi dengan
dampaknya) membedakan pendekatan evaluasi dampak dengan
pendekatan monitoring dan evaluasi lainnya. konservasi mempergunakan
indikator status lingkungan untuk menggambarkan keadaan lingkungan
sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Bifthaussalam, I., & Sidiq, S. S. (2020). RISIKO KAWASAN KONSERVASI SEBAGAI


OBJEK WISATA (STUDI KASUS KAWASAN KONSERVASI PENYU KOTA
PARIAMAN). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, 7(2), 1-14.

Hendrastuti, Bernike, dkk. 2017. Evaluasi Konservasi Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Di
Pantai Goa Cemara Sebagai Entitas Eksositem Pesisir Dengan Analisis Casm
Universitas Gadjah Mada Jurnal Prosiding Simposium Nasional Konservasi
Perairan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta. Penerbit Kementerian Kelautan
Dan Perikanan.

Muariroh, M. R., Sukidin, S., & Mardiyana, L. O. (2021). Dampak Sosial Ekonomi
Pengembangan Konservasi Mangrove Dan Cemara Kawang Pada Masyarakat
Dusun Kabatmantren Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten
Banyuwangi. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan,
Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 15(2), 317-327.

Rizal, A. A., Sumartik, S., & MR, Z. (2017). Analisa Dampak Ekonomi, Sosial, Lingkungan
Terhadap Pengembangan Objek Wisata Banyu Biru Di Desa Sumberejo, Winong,
Pasuruan Jatim.

Anda mungkin juga menyukai