Oleh
Mbuwi Anakia Mowila
M1B121080
Ilmu Lingkungan B
Oleh:
Mbuwi Anakia Mowila
M1B121080
ILMU LINGKUNGAN B
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konservasi Sumber Daya Alam
makalah mata kuliah konservasi sumber daya alam dengan judul “Peran Konservasi
Sumber Daya Hutan Terhadap Ketahanan Air” ini dapat tersusun samapai selesai.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
Penulis sangat berharab semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi siapa saja yang membacanya. Bagi kami sebagai penyusun merasa
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesesmpurnaan
makalah ini.
HALAMAN SAMPUL………………………………………….i
HALAMAN JUDUL……………………………………………..ii
KATA PENGANTAR…………………………………………….iii
DAFTAR ISI……………………………………………………….iv
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam
Tahun 1990).
serasi dan seimbang. Selain itu, konservasi merupakan salah satu upaya untuk
mempertahankan kelestarian satwa. Tanpa konservasi akan menyebabkan rusaknya
dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air. Sumber utama air yang mendukung
kehidupan di bumi ini adalah laut, dan semua air akhirnya akan kembali ke laut yang
bertindak sebagai “Reservoir’’ atau penampung. Air dapat mengalami daur hidrologi.
Selama menjalani daur itu air selalu menyerap zat-zat yang menyebabkan air itu tidak
lagi murni. Oleh karena itu, pada hakikatnya tidak ada air yang betul-betul murni
(Sukirno, 2014).
Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan, dan lain-
lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia.
Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat
manusia, tetapi bila pengelolaannya tidak baik akan berdampak buruk bagi umat
sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut agar dapat
(Fauzi, 2004).
Adapun rumusan masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
air?
1.3 Tujuan
jawab semua umat manusia di muka bumi karena pengaruh ekologis yang
wilayah administratif pemerintahan negara. Oleh karena itu, upaya konservasi harus
internasional. KSDAL menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh umat di muka
regional, nasional, bahkan internasional. Salah satu contohnya adalah taman nasional.
Taman nasional merupakan salah satu bentuk kawasan konservasi yang telah
memiliki kelembagaan cukup kuat di berbagai negara. Berbagai bentuk kerja sama
internasional diakui sangat berarti bagi negara-negara yang kurang mampu dalam
menangani sendiri kawasan konservasi yang dimilikinya. Hal ini
melalui pembagian yang adil antara biaya dan manfaat dari pengelolaan kawasan
konservasi, baik di antara bangsa dan kawasan yang dilindungi serta masyarakat
sekitarnya.
Sumber daya alam yang selama ini menjadi pendukung utama pembangunan
kepentingan generasi saat ini dan masa depan. Untuk itu, telah dilaksanakan berbagai
keberadaan sumber daya alam sebagai modal dalam pembangunan nasional dalam
daya dukung dan fungsi lingkungan hidup. Sampai saat ini masih terjadi berbagai
kerusakan, pencemaran, dan bencana alam akibat pengelolaan sumber daya alam dan
(Cristanto, 2014).
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri
atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai
upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara
bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt yang merupakan
juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi
sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk
Sumber daya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan, dan lain-
lain merupakan sumber daya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia.
Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat
manusia, tetapi bila pengelolaannya tidak baik akan berdampak buruk bagi umat
sumber daya alam adalah bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut agar dapat
mengorbankan kelestarian sumber daya alam itu sendiri beserta lingkungannya (Dewi
et al., 2017).
Konservasi lingkungan atau penghijauan kawasan merupakan suatu usaha
keras, rerumputan, serta pembuatan teras dan bangunan pencegah erosi. Kawasan
hijau harus terdapat pada setiap jalur atau area tanah terbuka yang terbina dan
pengawasannya ditetapkan sebagai daerah yang tidak terbangun. Fungsi dari upaya
2014).
sistem pengetahuan dan perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan mereka.
dekat dengan alam. Sebelum tahun 1991, kehidupan mereka tidak lepas dari aktifitas
mengolah alam yang sekaligus merupakan sumber mata pencaharian mereka, baik
oleh masyarakat di sekitamya. Akan tetapi pengelolaan sumber daya hutan (SDH)
yang ada selama ini seolah-olah justru berusaha menyingkirkan mereka dari hutan.
Bahkan dalam banyak kasus mereka dipandang sebagai perusak hutan. Penelitian ini
partisipasi mereka dalam upaya konservasi SDH. Penelitian ini mengambil lokasi di
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif. Dalam penelitian ini
oleh masyarakat sangat beragam, meliputi pemanfaatan lahan hutan untuk bercocok
tanam, pemungutan kayu perkakas, kayu bakar dan pakan temak. Selain itu juga
terdapat bentuk-bentuk pemanfaatan hasil hutan non kayu seperti daun, kulit pohon,
madu dan lain-lain. Akan tetapi, tingginya ketergantungan masyarakat terhadap hutan
tidak diimbangi dengan upaya mereka untuk melestarikan SDH. Selain karena
rendahnya kesadaran, hal ini juga disebabkan oleh kecilnya peluang partisipasi yang
dibuka untuk mereka. Kebijakan pengelolaan hutan yang ada sangat sentralistik dan
seolah-olah hanya sebagai buruh yang dibayar rendah. Mengatasi hal ini masyarakat
Temulus mencoba membentuk suatu lembaga desa dengan dua fungsi utama yaitu
lembaga tersebut dapat diakui dan dijadikan mitra sejajar oleh banyak pihak terutama
Semakin meningkatnya isu lingkungan hidup, hak asasi manusia, dan isu
pemerintahan yang baik; 3. Semakin meningkatnya kebijakan negara-negara untuk
prasarana perhubungan baik antar kota, wilayah, ataupun antar negara; dan 5.
alam. Masyarakat sangat berperan penting dalam menjaga dan melestarikan suatu
lingkungan agar lingkungan tersebut baik terutama dalam aspek ekowisata bagaimana
Seperti telah kita ketahui bersam a, bahwa hutan m erupakan paru-paru bum i
tem pat berbagai satwa hidup, pohon-pohon, hasil tam bang dan berbagai sum
berdaya lainnya yang bisa kita dapatkan dari hutan yang tak ternilai harganya bagi m
anusia. Hutan juga merupakan sum berdaya alam yang memberikan manfaat besar
bagi kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible yang dirasakan secara langsung, m
aupun intangible yang dirasakan secara tidak langsung. Manfaat langsung seperti
penyediaan kayu, satwa, dan hasil tam bang. Sedangkan m anfaat tidak langsung
seperti m anfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, pencegahan erosi.
Keberadaan hutan, dalam hal ini daya dukung hutan terhadap segala aspek kehidupan
m anusia, satwa dan tum buhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran m
anusia akan arti penting hutan di dalam pem anfaatan dan pengelolaan hutan. Hutan
m enjadi m edia hubungan tim bal balik antara m anusia dan m akhluk hidup lainnya
dengan faktor-faktor alam yang terdiri dari proses ekologi dan merupakan suatu
Hutan merupakan salah satu ekosistem yang ada di biosfer dengan komposisi
tumbuhan yang relatif dominan. Secara otomatis dengan komposisi seperti ini hutan
menjadi salah satu ekosistem yang paling dominan dalam mengkonsumsi CO2.
Dengan demikian hutan mempunyai kontribusi penting sebagai penyerap CO2 atau
Hutan mempunyai peranan penting dan strategis sebagai aset dan modal suatu
bangsa terutama bila dilihat dari tiga aspek ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, dan
lingkungan. Dipandang dari aspek ekonomi, hutan merupakan sumber devisa yang
sangat penting, baik flora maupun faunanya. Sedangkan dari aspek sosial,
tradisi dan budaya. Selanjutnya dari aspek lingkungan, hutan mempunyai fungsi
hidrologis (pengatur tata air), penahan erosi, dan berfungsi sebagai paruparu dunia
Sumber Daya Air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan,
dan air laut yang berada di darat. Sumber Air adalah tempat atau wadah Air alami
dan/ atau buatan yang terdapat pada, di atas, atau di bawah permukaan tanah. Daya
Air adalah potensi yang terkandung dalam Air dan/atau pada Sumber Air yang dapat
keunikan alam bagi kepentingan plasma nutfah, ilmu pengetahuan, dan pembangunan
pada umumnya di Kawasan Perbatasan Negara untuk menjaga kedaulatan negara; dan
monumen, dan keragaman bentuk geologi, yang berguna untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun
kawasan konservasi meliputi suaka margasatwa, cagar alam, taman wisata alam,
kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil, serta kawasan konservasi perairan
Jasa Lingkungan yang terdapat di dalamnya termaksud Air. Ketahanan air dapat
digambarkan sebagai kondisi dari keterpenuhan air yang layak dan berkelanjutan
untuk seluruh kehidupan, serta kemanpuan mengurangi resiko yang diakibatkan oleh
air. Dengan demikian secara prinsip ketahanan air mencakup 2 hal yaitu: (1)
keterpenuhan air (kuantitas dan kualitas), dan (2) kemampuan mengurangi resiko
bencana akibat daya rusak air. Keterpenuhan air (secara kuantitas dan kualitas)
pengurangan resiko bencana akibat daya rusak air ditentukan oleh tingkat kerentanan
suatu wilayah yang mencakup tiga komponen, yaitu: paparan (exposure), kepekaan
Jasa Lingkungan yang terdapat di dalamnya termaksud Air. Ketahanan air dapat
digambarkan sebagai kondisi dari keterpenuhan air yang layak dan berkelanjutan
untuk seluruh kehidupan, serta kemanpuan mengurangi resiko yang diakibatkan oleh
air. Dengan demikian secara prinsip ketahanan air mencakup 2 hal yaitu: (1)
keterpenuhan air (kuantitas dan kualitas), dan (2) kemampuan mengurangi resiko
bencana akibat daya rusak air. Keterpenuhan air (secara kuantitas dan kualitas)
suatu wilayah yang mencakup tiga komponen, yaitu: paparan (exposure), kepekaan
BAB III
PEMBAHASAN
jawab semua umat manusia di muka bumi karena pengaruh ekologis yang
wilayah administratif pemerintahan negara. Oleh karena itu, upaya konservasi harus
internasional. KSDAL menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh umat di muka
regional, nasional, bahkan internasional. Salah satu contohnya adalah taman nasional.
Taman nasional merupakan salah satu bentuk kawasan konservasi yang telah
memiliki kelembagaan cukup kuat di berbagai negara. Berbagai bentuk kerja sama
internasional diakui sangat berarti bagi negara-negara yang kurang mampu dalam
melalui pembagian yang adil antara biaya dan manfaat dari pengelolaan kawasan
konservasi, baik di antara bangsa dan kawasan yang dilindungi serta masyarakat
sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang pemanfaatannya
daya alam yang selama ini menjadi pendukung utama pembangunan nasional perlu
generasi saat ini dan masa depan. Untuk itu, telah dilaksanakan berbagai kebijakan,
sumber daya alam sebagai modal dalam pembangunan nasional dalam rangka
kerusakan, pencemaran, dan bencana alam akibat pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya alam untuk pembangunan nasional. Saat ini masalah yang dihadapi
dalam pengelolaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup semakin
kompleks karena dampak perubahan iklim yang sudah dirasakan dan diperkirakan
akan bertambah besar apabila tidak diantisipasi melalui kegiatan adaptasi, mitigasi
dan konservasi. Kegiatan ini merupakan upaya atau tindakan untuk menjaga
dan menyimpan air hujan, kegiatan ini dilakukan oleh berbagai tumbuhan yang ada
di hutan dengan cara mengikat air yang terserap ke tanah sehingga air hujan tidak
seluruhnya turun ke daerah bawah. Peran hutan yang penting dan menjadi materi
utama dalam bagian ini adalah sebagai penyedia jasa lingkungan melalui perannya
dalam mengendalikan daur air kawasan dan perannya dalam mengendalikan longsor
lahan. Peranan kawasan hutan sebagai pengendali daur air dapat dilihat dari dua sudut
pandangan yaitu menyediakan air dengan konsep panen air (water harvesting) dan
dengan konsep menjamin penghasilan air (water yield). Jumlah air yang dapat
dipanen tergantung pada jumlah aliran permukaan (run off) yang dapat digunakan,
sedang jumlah air yang dapat dihasilkan bergantung pada debit air tanah. Kedua
sedang untuk meningkatkan penghasilan air, infiltrasi dan perkolasi justru yang harus
kawasan beriklim basah, karena konsep panen air akan membawa resiko besar,
berupa peningkatan erosi dan juga akan banyak memboroskan lahan untuk
menampungnya.
sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
5. Tata Hutan adalah kegiatan menata ruang Hutan dalam rangka pengelolaan
dan pemanfaatan kawasan Hutan yang intensif, efisien, dan efektif untuk
kayu, memungut Hasil Hutan Kayu dan bukan kayu serta mengolah dan
mengusahakan hasil Hutan berupa kayu dengan tidak merusak lingkungan dan
5.1 Kesimpulan
Hutan merupakan sala satu sumber daya alam yang berperan penting di dunia
ini,terutama dalam ketahanan air dan pelestarian udara yang selama ini kita hirup.
Hutan juga berperan dalam melindungi dari longsor dan banjir di suatu daerah.
5.2 Saran
Saran semoga dari makalah ini,pembaca dapat menjaga hutan dan suwaka
Triastianti, Rita Dewi, et al. "Konservasi sumber daya air dan lingkungan melaluhi kearifan
lokal di desa margodadi kecamatan seyegan kabupaten sleman yogyakarta." Jurnal
Kawistara 7.3 (2018): 285-296.
SUPRAPTQ, EDI. "PARTISIPASILEMBAGA MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI
SUMBER DAYA HUTAN (Kasus di Desa Temulus, Kecamatan Randublatung, Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa Tengah)." (2000).
Rahmawaty, S., and M. F. Pertanian. "Hutan: Fungsi dan peranannya bagi
masyarakat." Program Ilmu Kehutanan. Universitas Sumatera Utara.< URL: http://www.
repository. usu. ac. id/bits tream/123456789/.../hutanrahmawaty6. pdf/> dikunjungi pada
tanggal 13 (2004).
Mustofa, Moh Solehatul. "Perilaku masyarakat desa hutan dalam memanfaatkan lahan di
bawah tegakan." Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture 3.1
(2011).
Mislan, M., et al. "Penyusunan Aksi Restorasi Sub DAS Karang Mumudalam Perspektif
Ketahanan Air." Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018, 2018.