Identitas - Nasional (1) Makalah Ainun Dan Nurul Azkiyah
Identitas - Nasional (1) Makalah Ainun Dan Nurul Azkiyah
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan)
Dosen Pengampu : Mukhlis,MA
Oleh:
ACEH SINGKIL
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya.Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,dengan judul “ IDENTITAS NASIONAL ”.
Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari Identitas
Nasional di indonesia. Kami sadar materi kuliah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak,
agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya,
terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang beridentitas nasional, karena kita adalah
penerus Bangsa Indonesia
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C.Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.Identitas Nasional
C. nasionalisme indonesia
D. integrasi nasional
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Hakikatnya,sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti
serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional.Identitas Nasional
merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas
Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama.Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan
di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu ditanyakan lagi,Terutama di dalam
bidang Hukum.
Seharusnya Hal – Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan
yang ada di suatu Negaranya,Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah
tidak mempermasalahkan kekliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan
seolah–olah masyarakat membiarkan dan bisa dikatakan mendukung,Pernyataan tersebut dapat
dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di
dalam Negara tercinta ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada
kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan
memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi,menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya.Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan
Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional.
2. Untuk mengetahui unsur unsur pembentukan identitas nasional.
3. Untuk mengetahui apa itu nasionalisme Indonesia.
4. Untuk apa itu integrasi nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat menjawab dan memahami tentang pengertian identitas nasional secara
etimologis adalah identitas memiliki arti jati diri, tanda atau ciri yang ada pada seseorang, atau
kelompok tertentu. Sedangkan nasional adalah menunjukkan kepada suatu bangsa.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa identitas nasional adalah sebuah pandangan hidup
suatu bangsa, ideologi, falsafah pancasila yang memiliki kedudukan tertinggi dalam sebuah
negara atau bangsa yang berlaku di dalam negara Indonesia.Jika diuraikan secara global identitas
nasional adalah, lambang negara yaitu pancasila, bendera merah putih, lagu kebangsaan
indonesia raya, bhineka tunggal ika dan UUD 1945, juga seluruh kebudayaan bangsa indonesia
juga merupakan identitas nasional.
Unsur-unsur pembentuk Identitas nasional ialah suatu ukuruan atau parameter yang dapat
digunakan untuk menyatakan sesuatu yang menjadi faktor pendukung atau faktor kunci dari ciri
khas suatu bangsa. Dalam hal parameter identitas nasional terbentuk secara alami berdasarkan
letak wilayah atau geografisnya. Sehingga membuat suatu ciri khas dari identitas
tersebut.Terdapat beberapa Unsur yang dapat dijadikan patokan sebagai Identitas Nasional Suatu
Bangsa :
1.Kondisi Geografis
Kondisi geografi suatu wilayah adalah keadaan muka bumi dari aspek letak suatu wilayah yang
berhubungan dengan lokasi, cuaca / iklim yang merupakan keadaan atmosfer / kondisi pada
jangka waktu tertentu yang mendiami wilayah, flora dan fauna serta sumber daya alamnya.
Aktivitas penduduk suatu daerah tentu sangat dipengaruhi oleh kondisi geografi terutama kondisi
fisiknya, meliputi iklim, topografi, jenis dan kualitas, tanah serta kondisi perairan. Kondisi
daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala
aktivitasnya mulai dari daerah pantai sampai puncak gunung.
2.Sejarah
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan peninggalan itu disebut sumber
sejarah. Pada masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat
yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran
tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan
hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut,
walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah.
3.Ideologi Negara
Ideologi Negara adalah pedoman hidup dalam berfikir baik dalam segi kehidupan pribadi
ataupun umum. Dalam arti sempit ideologi adalah pedoman hidup baik dalam berfikir ataupun
bertindak dalam bidang tertentu(sunarso, Hs, 1986). Ideology Negara merupakan consensus
(mayoritas) warga Negara tentang nilai-nilai dasar Negara yang ingin di wujudkan melalui
kehidupan Negara itu (Heuken, 1998).
Ideologi akan mampu bertahan dalam menghadapi perubahan jika mempunyai tiga dimensi
yaitu :
a.Dimensi realita yaitu ideology mencerminkan realita kehidupan masyarakat.
b.Dimensi Idealisme yaitu kualitas idealism yang terkandung dalam ideology.
c.Dimensi Fleksibilitas yaitu kemampuan ideologi untuk mempengaruhi dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan dan perkembangan masyarakat. Ada beberapa ideology yang berkembang di
dunia antara lain : liberalisme, Marxisme, Sosialisme, Anarkisme, Konservatisme dan
Totalitarianisme.
4.Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya,
karena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum yang berkaitan dengan asal usul,
tempat asal, serta kebudayaannya. Suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang terikat
oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Suku bangsa merupakan gabungan
sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling
mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan. Menurut
Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan
terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh
kesatuan bahasa
5.Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian atau definisi agama adalah sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Istilah agama sendiri adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Sanskerta “āgama” yang
memiliki arti “tradisi”.
6.Kebudayaan
Kata ” kebudayaan datang dari (bhs Sanskerta) yakni ” buddayah ” yang merupakan bentuk
jamak dari kata ” budhi ” yang artinya budi atau akal. Kebudayaan disimpulkan sebagai ”
beberapa hal yang berkaitan dengan budi atau akal “.
Pengertian Kebudayaan pada umumnya merupakan hasil cipta, rasa serta karsa manusia
dalam penuhi keperluan hidupnya yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni, susila, hukum kebiasaan serta tiap-tiap kecakapan, serta rutinitas.
7.Bahasa
Secara sederhana,bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang
terlintas di dalam hati.Namun,lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat
untuk berkomunikasi,dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,gagasan,konsep atau perasaan.
Dalam studi sosiolinguistik,bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang,berupa bunyi,
bersifat arbitrer,produktif,dinamis,beragam dan manusiawi.Bahasa adalah sebuah sistem,artinya,
bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan.
Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu
yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan
suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran
bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep
atau makna „sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok‟
C.Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia
(Muhammad Takdir Illahi, (2012: 5). Nasionalisme dalam bangsa menunjukkan bahwa suatu
bangsa memiliki identitas dan jati diri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.Nasionalisme
melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsauntuk menjadi bangsa yang benar-benar
merdeka. Harapan inilah yang membentuk kesadaran masyarakat melawan segala bentuk
penjajahan,penindasan, eksploitasi dan dominasi.
Nasionalisme berasal dari kata nation (Inggris) dan Natie (Belanda), yang
berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok masyarakat yang mendiami wilayah
tertentu dan memiliki hasrat serta kemampuan untuk bersatu, karena adanya per-
samaan nasib, cita-cita, dan tujuan. Nasionalisme merupakan suatu konsep penting
yang harus tetap dipertahankan untuk menjaga agar suatu bangsa tetap berdiri kokoh
dalam kerangka sejarah pendahulunya, dengan semangat nasionalisme yang tinggi
maka eksistensi suatu negara akan selalu terjaga dari segala ancaman, baik ancaman
secara internal maupun eksternal. Sasaran nasionalisme adalah penyebaran kesadaran
berbangsa atau terbentuknya sebuah nation-state. Nasionalisme melahirkan upaya
untuk membentuk bangunan kebangsaan (nation building) yaitu upaya yang
terencana dan sistematis untuk menanamkan kesadaran bahwa walaupun dari
keanekaragaman ras, etnik, agama ataupun budaya, namun itu semua merupakan
dalam satu wadah yaitu bangsa.
Nasionalisme untuk pertama kalinya muncul di Eropa pada abad ke- 18.
Lahirnya paham ini diikuti dengan terbentuknya negara-negara nasional atau negara
kebangsaan. Awal terbentuknya negara kebangsaan dilatarbelakangi oleh faktor-
faktor objektif seperti persamaan keturunan, bahasa, adat-istiadat, tradisi, dan agama.
Akan tetapi kebangsaan yang dibentuk atas dasar paham nasionalisme lebih
menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam negara kebangsaan.
D. Integrasi Nasional
Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini
berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan atau
menggabungkan.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang
kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
a). Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah
Indonesia telah mengalami sejarah yang kelam di masa lalu, terutama zaman dimana
Indonesia dijajah oleh bangsa lain selama bertahun-tahun. Dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan yang dilakukan oleh setiap elemen masyarakat
untuk memperoleh kemerdekaan bukanlah sesuatu yang sifatnya main-main. Rasa senasib
seperjuangan di masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi
salah satu faktor pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa
senasib seperjuangan digunakan untuk memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era
sekarang ini rasa senasib seperjuangan digunakan untuk memperkuat stabilitas nasional
demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi nasional.
b). Adanya ideologi nasional
Ideologi nasional negara kita Indonesia adalah Pancasila. Sebagai ideologi nasional,
Pancasila tidak dapat digantikan oleh ideologi manapun. Walalupun Indonesia terdiri
dari banyak kepercayaan, arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pemaknaan
ideologi nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional di Indonesia. Melalui
pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, integrasi
nasional akan lebih mudah untuk diwujudkan.
c). Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu
Perbedaan dan kemajemukan di Indonesia bukanlah salah satu alasan untuk dijadikan
faktor penyebab konflik sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Justru perbedaan
inilah yang membuat masyarakat Indonesia mempunyai keinginan untuk
mempersatukan perbedaan di dalam satu kesatuan bangsa yang utuh. Baik di dalam
masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk mempersatukan perbedaan di dalam
kehidupan sehari-hari tentunya ada. Dalam kehidupan berbangsa negara dan berbangsa
Indonesia, keinginan untuk mempersatukan bangsa merupakan salah satu perwujudan
nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara.
d). Adanya ancaman dari luar
Walupun Indonesia sudah merdeka selama 71 tahun, bukan tidak mungkin ancaman dari
luar itu masuk ke Indonesia. Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi sekarang ini
tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah seperti pada masa kemerdekaan
Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya
dengan bahaya globalisasi dan modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di
setiap lapisan masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.
A.KESIMPULAN
Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila
dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di
Indonesia, dalam arti lain juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang
harus dijnjung tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali, yang mengatur mengenai hak dan
kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis
di Indonesia atau juga Istilah Identitas Nasional nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu
paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Unsur-unsur pembentuk Identitas nasional terbentuk secara alami berdasarkan letak
wilayah atau geografisnya. Sehingga membuat suatu ciri khas dari identitas tersebut.Terdapat
beberapa Unsur .
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
B.SARAN
Kami sadar masih banyak kekurangan yang kami miliki,baik dari tulisan maupun Bahasa
yang kami sajikan.Oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar kami bisa membuat makalah
dengan baik lagi,dan semoga makalah ini bisa membantu dan menambah wawasan kita semua.
DATAR PUSTAKA
https.//www.gramadia.com..pkn