I. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 4 : “Mencegah Halusinasi dengan
bercakap-cakap”.
II. TUJUAN
II.1Tujuan Umum :
a. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mncegah munculnya halusinasi
b. Klien dapat bercakap cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi
II.2Tujuan Khusus :
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien dapat mengontrol dengan melakukan kegiatan cara bercakap-
cakap
d. Klien dapat mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
e. Klien dapat mengontrol halusinasi denan patuh minum obat
V. PROSES SELEKSI
Proses seleksi dilakukan terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi dan berinteraksi dengan klien. Klien yang diikutsertakan
berjumlah 7 orang dan terlebih dahulu dilakukan kontrak dengan pasien
mengenai teknik, waktu, dan tempat TAK.
VI.5 Pengorganisasian
VI.5.1 Jumlah dan nama klien : 9 orang, 6 orang pasien dan 3
orang pasien cadangan.
Nama pasien:
1. Tn. A
2. Tn. D
3. Tn .G
4. Ny. L
5. Ny. M
6. Ny. S
1. Ny O
2. Tn. Z
3. Tn. E
VI.6 Langkah-langkah :
a. Persiapan
1) Meningkatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti
sesi
2) Terapis membuat kontak dengan klien
3) Mempersiapkan tempat dan kontak pertemuan
b. Orientasi
1) Salam teraputik
Salam dari terapis kepada klien
Klien dan terapis menggunakan papan nama
2) Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan pengamalan klien setelah menerapkan dua cara
yang telah dipelajari (menghardik, menyibukan diri dnegan
kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasi
3) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan, yaitu utuk mengontrol halusnasi
dnegan bercakap-cakap dengan orang lain.
Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika daa klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
Lama kegiata 40 menit
Setiap klien mengkuti dari awal sampai akhir.
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang
lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
2) Hidupkan lagu dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam, pada saat musik dimatikan, klien yang memegang bola
menyebutkan orang yang biasa diajak bercakap-cakap dan klien
menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
3) Ulangi tahap kerja “2” hingga semua klien mendapatkan giliran
4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi
muncul “suster, ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja
dengan suster” atau “ suster saya mau ngobroltentang kegiatan
harian saya”.
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang di sebelahnya secara bergantian
6) Terapis mengingatkan klien untuk meminta bantuan teman
sekamar atau keluarga untuk menegur klien apabila klien terlihat
ada tanda-tanda halusinasi. dengan cara “tolong tegur saya jika
saya mengalami halusinasi dengan tanda saya bicara terlihat
bicara sendiri, komat-kamit sendiri ataupun senyum-senyum
sendiri....Jangan lupa ya..”
7) Terapis meminta klien memperagakan cara tersebut dan meminta
klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain yang
ada disebelahnya secara bergantian
8) Berikan pujian atas keberhasilan klien dan mengajak semua
peserta untuk bertepuk tangan saat setiap klien sudah selesai
memperagakannya.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
Terapis menanyakan perasan klien setelah menikuti TAK
Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusnasi
yaitu menghardik, melaukan kegiatan harian, dan bercakap-
cakap.
3) Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakata dengan klien TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol dengan patuh minum obat
Terapis menyepakati atu dna tempat
VI.7.2 Proses
a. Terapis/perawat
1) Dapat melangsungkan kegiatan dengan lancar
2) Dapat menciptakan sauna yang menyenangkan
3) Dapat membantu klien selama kegiatan berlangsung
4) Satu fasilitator memegang 2 klien
5) Dapat memotivasi klien
6) Dapat bekerja sama
b. Klien
1) Dapat mengikuti kegiatan hingga selesai
2) Aktif selama berkegiatan
3) Mampu memberikan umpan balik
4) Tidak meninggalkan tempat selama kegiatan
VI.7.3 Hasil
Adapun hasil ang diharapkan setelah mengikuti TAK ini :
1) Klien menunjukan perubahan setelah dilaksanakannya
kegiatan.
2) Klien termotivasi menjadi lebih baik dan data mencegah
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
3) Klien berespon dan memberikan tanggapan saat ditanya
4) Klien mengikuti aturan selama permainan
X. SETTING TEMPAT
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkarang
b. Klien, duduk diselang seling degan fasilitator atau observer
c. Ruangan nyaman dan tenang
L CL
F
F K
k
O k k K K K O F
Ket :
L : Leader (1 orang )
CL : Co-leader (1 orang )
F : Fasilitator (3 orang)
O : Observer (2 orang )
K : Klien (6 orang)
XI. PENUTUP
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas
yang digunakan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan jiwa yang sama untuk memantau dan meningkatkan pengaruh
interpersonal antar anggota. Terapi aktvitas kelompok ini diharapkan, Klien
mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok dengan angota
kelompoknya, Klien mampu menanyakan tentang masalah pribadi kepada satu
orang anggota kelompok, Klien mempu menjawab peranyaan tentang masalah
pribadi, Klien mampu brespon tehadap klien lain denganmendengarkan klien
lain yang sedang berbicara, Klien mampu memberikan tanggapan pada
pertanyaan yang diajukan, Klien mamapu menerjemahkan perintah sesuai
dengan permainananya, Klien mempu mengikuti aturan main yang tela
ditetapkan, Klien mamapu mengemukakan pendapat mengenai therapy
aktivitas kelompok yang dilakukan.
XI.1 Saran
Bagi pelayan kesehatan diharapkan dapat membuat Standart Operating
Procedure (SOP) mengenai TAK stimulasi persepsi pada pasien
halusinasi sebagai acuan yang terstruktur.
XII. LAMPIRAN
Sesi 4 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Petunjuk :
1. Tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolomnama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemmapuan menyebutkan orang-orang
yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
percakapan dan menyebutkan tiga cara mengontrol halusinasi.
3. Beri tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien tida mampu
XIII. REFERENSI