Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan


bercakap-cakap
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan jiwa
Dosen Pengampu : Ibu Reni Nuryani.M.Kep.Ns.Sp.Kep.J
Ibu Sri Wulan Lindasari. M. Kep.,Ners.

Disusun Oleh Kelompok 3


Kelas : 3C- keperwatan

Astria Budiyarti 1801727


Khaf Ahmad Mubarak 1808169
Maria Ulfah Firdawati 1807176
Melisa Dwi Susanti 1807434
Muhammad Abyyazid AS 1807777
Siti Yulianti Rohkmi 1806444
Tamara Oktaviani 1808042

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS DI SUMEDANG
2020
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

I. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Sesi 4 : “Mencegah Halusinasi dengan
bercakap-cakap”.

II. TUJUAN
II.1Tujuan Umum :
a. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mncegah munculnya halusinasi
b. Klien dapat bercakap cakap dengan orang lain untuk mencegah
halusinasi

II.2Tujuan Khusus :
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Klien dapat mengontrol dengan melakukan kegiatan cara bercakap-
cakap
d. Klien dapat mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
e. Klien dapat mengontrol halusinasi denan patuh minum obat

II.3Tujuan Saat Ini :


a. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok dengan
angota kelompoknya
b. Klien mampu menanyakan tentang masalah pribadi kepada satu orang
anggota kelompok
c. Klien mempu menjawab peranyaan tentang masalah pribadi
d. Klien mampu brespon tehadap klien lain denganmendengarkan klien
lain yang sedang berbicara
e. Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
f. Klien mamapu menerjemahkan perintah sesuai dengan permainananya
g. Klien mempu mengikuti aturan main yang tela ditetapkan
h. Klien mamapu mengemukakan pendapat mengenai therapy aktivitas
kelompok yang dilaukan

III. LANDASAN TEORI


Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas
yang digunakan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan jiwa yang sama untuk memantau dan meningkatkan pengaruh
interpersonal antar anggota. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagi target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamaika interaksi
saling bergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama
yang maladaptif (Keliat & Akemat, 2014).
Terapi aktivitas kelompok dibagi sesuai dengan kebutuhan yaitu , stimulis
persepsi, stimulasi sensori, orientasi realita dan sosialisasi. Terapi ini sering
dipakai sebagai terapi tambahan. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan
kelompok digunakan sebagai targetan asuha. Hasil diskusi dapat berupa
kesepakatan persepsi, atau alternative dalam menyelesaikan masalah. Dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang akan menjadi laolatorium sebgai
tempat untuk berlatih perilaku baru yang adapftif untuk memperbaiki perilaku
yang maladaptive dank lien akan dilatih untuk mengekspresikan perasaan
terhadap stimulasi yang diberikan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat
meningkatkan persepsi klien dalam mengekspresikan perasaan dan pikiran.
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal dan rangsangan eksternal.Pasien memberi pendapat
tentang lingkungan tanpa tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata,
misalnya pasien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang
berbicara (Kusumawati, 2010).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan
dalam jumlah dan pola dari stimulus yang datang (diprakarsai dari internal dan
eksternal) disertai dengan respons menurun atau dilebih-lebihkan atau
kerusakan respons pada rangsangan ini (Sutejo, 2017).
Kelompok kami mengambil TAK dengan mencegah halusinasi dengan
bercakap-cakap pada klien halusinasi dikarenakan klien yang kami ikut
sertakan dalam kegiatan ini mengalami halusinasi. Metode yang kelompok
kami gunakan yaitu dengan bercakap-cakap. Dimana dalam metode bercakap-
cakap ini menyuruh klien untuk bercakap-cakap dengan teman nya atau
perawat untuk mengendalikan suara-suara yang klien dengar.

IV. KRITERIA KLIEN


a. Klien halusinasi yang dapat diajak bekerja sama atau (cooperative)
b. Klien dengan gangguan persepsi sensori : Halusinsi sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
c. Klien halusinasi yang sehat secara fisik dan inertoleransi terhadap aktivitas
d. Klien halusinasi yang komunikasi verbalnya baik
e. Klien halusinasi yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif
atau mengamuk, dan dalam keadaan tenang

V. PROSES SELEKSI
Proses seleksi dilakukan terapis selama 3 hari perawatan dengan cara
mengobservasi dan berinteraksi dengan klien. Klien yang diikutsertakan
berjumlah 7 orang dan terlebih dahulu dilakukan kontrak dengan pasien
mengenai teknik, waktu, dan tempat TAK.

VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK


VI.1 Tempat : Ruang Melati
VI.2 Hari / Tanggal : Senin, 21 Desember 2020
VI.3 Waktu : 09.00 – 10.40
Alokasi Waktu
1) Fase orientasi : 5 Menit
2) Fase kerja/ bercakap-cakap : 25 menit
3) Fase terminasi : 10 menit
VI.4 Metode dan media :
a. Metode yang digunakan
1) Diskusi kelompok
2) Bermain peran/ simulasi
b. Media
1) Jadwal kegiatan harian klien daan pulpen
2) Musik ( Buka semangat baru – Ello) untuk mengiringi permainan
3) Bola ping pong

VI.5 Pengorganisasian
VI.5.1 Jumlah dan nama klien : 9 orang, 6 orang pasien dan 3
orang pasien cadangan.
Nama pasien:
1. Tn. A
2. Tn. D
3. Tn .G
4. Ny. L
5. Ny. M
6. Ny. S

Nama pasien cadangan:

1. Ny O
2. Tn. Z
3. Tn. E

VI.5.2 Leader dan uraian tugas :


Leader (Khaf Ahmad Mubarak)
a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok (merencanakan,
mengontrol dan mengatur jalannya terapi )
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Menyampaikan tata tertib sebelum kegiatana dimulai
e. Menperkenalkan diri dan anggotanya agar saling dikenal dan
mengenal
f. Mampu meomtvasi anggota untuk aktifdalam kelompok
g. Mampu meimpin TAK dengan Baik
h. Memberikan respon yang sesaui dengan atau perilaku anggota
i. Menutup acara diskusi

VI.5.3 Co Leader dan uraian tugas :


Co-Leader (Melisa Dwi Susanti)
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktivitas klien
b. Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengingatkan leader untuk lamanya watu kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
e. Membantu leader mengorganisi klien

VI.5.4 Fasilitator dan uraian Tugas :

Nama Fasilitator Nama Klien

Astria Budiyarti - Tn. A


- Ny. L

Tamara Oktaviani - Tn. D


- Ny. M

Muhammad Abyyazid - Tn.G


- Ny. S

a. Memfasilitasi klien yamg kurang aktif


b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta
d. Mengatur alur permainan
e. Timer (mengatur waktu)
VI.5.5 Observer dan uraian tugas :
Observer: 1. Siti Yulianti Rohkmi
2. Maria Ulfa
a. Mengobservasi selama proses kegiatan sebagai acuan untuk
mengevalusi
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung

VI.6 Langkah-langkah :
a. Persiapan
1) Meningkatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti
sesi
2) Terapis membuat kontak dengan klien
3) Mempersiapkan tempat dan kontak pertemuan

b. Orientasi
1) Salam teraputik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis menggunakan papan nama

2) Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan pengamalan klien setelah menerapkan dua cara
yang telah dipelajari (menghardik, menyibukan diri dnegan
kegiatan terarah) untuk mencegah halusinasi

3) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan, yaitu utuk mengontrol halusnasi
dnegan bercakap-cakap dengan orang lain.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika daa klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiata 40 menit
 Setiap klien mengkuti dari awal sampai akhir.

c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang
lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi.
2) Hidupkan lagu dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam, pada saat musik dimatikan, klien yang memegang bola
menyebutkan orang yang biasa diajak bercakap-cakap dan klien
menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
3) Ulangi tahap kerja “2” hingga semua klien mendapatkan giliran
4) Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi
muncul “suster, ada suara di telinga, saya mau ngobrol saja
dengan suster” atau “ suster saya mau ngobroltentang kegiatan
harian saya”.
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan
orang di sebelahnya secara bergantian
6) Terapis mengingatkan klien untuk meminta bantuan teman
sekamar atau keluarga untuk menegur klien apabila klien terlihat
ada tanda-tanda halusinasi. dengan cara “tolong tegur saya jika
saya mengalami halusinasi dengan tanda saya bicara terlihat
bicara sendiri, komat-kamit sendiri ataupun senyum-senyum
sendiri....Jangan lupa ya..”
7) Terapis meminta klien memperagakan cara tersebut dan meminta
klien untuk memperagakan percakapan dengan orang lain yang
ada disebelahnya secara bergantian
8) Berikan pujian atas keberhasilan klien dan mengajak semua
peserta untuk bertepuk tangan saat setiap klien sudah selesai
memperagakannya.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasan klien setelah menikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah
dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusnasi
yaitu menghardik, melaukan kegiatan harian, dan bercakap-
cakap.
3) Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakata dengan klien TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol dengan patuh minum obat
 Terapis menyepakati atu dna tempat

VI.7 Perilaku yang diharapkan


VI.7.1 Persiapan
a. Terapis/Perawat
1) Sudak melakukan kontrak sebelumnya kepada para klien
2) Melakukan tugas sesuai dengan perannya.
3) Menggunakan seragam yang rapih
4) Menyiapakan peralatan dan menyeting tempat yang akan
digunakan
b. Klien
1) Klien telah hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai
2) Klien berpenampilan bersih dan rapih

VI.7.2 Proses
a. Terapis/perawat
1) Dapat melangsungkan kegiatan dengan lancar
2) Dapat menciptakan sauna yang menyenangkan
3) Dapat membantu klien selama kegiatan berlangsung
4) Satu fasilitator memegang 2 klien
5) Dapat memotivasi klien
6) Dapat bekerja sama
b. Klien
1) Dapat mengikuti kegiatan hingga selesai
2) Aktif selama berkegiatan
3) Mampu memberikan umpan balik
4) Tidak meninggalkan tempat selama kegiatan

VI.7.3 Hasil
Adapun hasil ang diharapkan setelah mengikuti TAK ini :
1) Klien menunjukan perubahan setelah dilaksanakannya
kegiatan.
2) Klien termotivasi menjadi lebih baik dan data mencegah
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
3) Klien berespon dan memberikan tanggapan saat ditanya
4) Klien mengikuti aturan selama permainan

VII. ATURAN MAIN/TATA TERTIB


a. Klien hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai
b. Klien dapat bekerjasama
c. Klien duduk dengan tertib
d. Selama kegiatan klien tidak boleh makan, tetapi diperbolehkan minum
e. Klien tidak boleh mengobrol diluar topic kegiatan
f. Klien menggunakan papa nama yang terbuat dari kertas, untuk laki-
laki warna kertas berwarna biru, dan untuk perempuan warna kertas
papan nama warna pink ( untuk pegenal)
g. Jika klien ingin ke toilet atau meningalkan kegiatan diharapkan harus
meminta ijin
h. Klien tidak boleh ribut selama kegiatan berlangsung
i. Klien tidak boleh meninggalkan tempat kegiatan sebelum kegiatan
tersebut selesai kecuali sakit.
j. Klien diharuskan berperan aktif dalam kegiatan tersebut.
k. Klien dapat mengikuti peraturan yang ada selama kegiatan

VIII. PROGRAM ANTISIPASI


1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
 Memanggil klien
 Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain

2) Bila klien meninggalkan kegitan sebelum kegiatan selesai/


meninggalkan kegiatan tanpa pamit
 Panggil nama klien
 Tanya alasan klien meninggalkan kegiatan
 Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya, setelah itu klien boleh kembali lagi.

3) Bila ada klien lain ingin ikut


 Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditunjukan pada klien
yang telah dipilih
 Katakana pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
 Jika memaksa, berikan kesempatan untuk masuk

IX. ALAT BANTU


a. Spidol dan whiteoard/papan tulis / flipchart
b. Jadwal kegiatan harian
c. Pulpen
d. Kertas
e. Cd music/pemutar suara dan laguna (Buka semangat baru – ello)
f. Bola ping pong

X. SETTING TEMPAT
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkarang
b. Klien, duduk diselang seling degan fasilitator atau observer
c. Ruangan nyaman dan tenang

L CL
F
F K
k

O k k K K K O F

Ket :

L : Leader (1 orang )
CL : Co-leader (1 orang )
F : Fasilitator (3 orang)
O : Observer (2 orang )
K : Klien (6 orang)

XI. PENUTUP
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas
yang digunakan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan jiwa yang sama untuk memantau dan meningkatkan pengaruh
interpersonal antar anggota. Terapi aktvitas kelompok ini diharapkan, Klien
mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok dengan angota
kelompoknya, Klien mampu menanyakan tentang masalah pribadi kepada satu
orang anggota kelompok, Klien mempu menjawab peranyaan tentang masalah
pribadi, Klien mampu brespon tehadap klien lain denganmendengarkan klien
lain yang sedang berbicara, Klien mampu memberikan tanggapan pada
pertanyaan yang diajukan, Klien mamapu menerjemahkan perintah sesuai
dengan permainananya, Klien mempu mengikuti aturan main yang tela
ditetapkan, Klien mamapu mengemukakan pendapat mengenai therapy
aktivitas kelompok yang dilakukan.
XI.1 Saran
Bagi pelayan kesehatan diharapkan dapat membuat Standart Operating
Procedure (SOP) mengenai TAK stimulasi persepsi pada pasien
halusinasi sebagai acuan yang terstruktur.

XII. LAMPIRAN
Sesi 4 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien


Tn Tn Tn Tn Ny Ny
A D G L M S
1 Menyebutkn orang yang biasa
diajak bercakap cakap
2 Memperagakan percakapan
3 Menyusun jadwal percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol halusinasi

Petunjuk :
1. Tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolomnama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemmapuan menyebutkan orang-orang
yang biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
percakapan dan menyebutkan tiga cara mengontrol halusinasi.
3. Beri tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien tida mampu
XIII. REFERENSI

Budi Anna Keliat,dkk. (2016). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok


Edisi 2. Jakarta : EGC.
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika
Keliat, A. B & Akemat. (2014). KeperawatanJiwa: Terapi Aktivitas Kelompok,
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Kusumawati, F., Yudi H. (2010).Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Stuart,G.W., dan Laraia,M.T.(2001) Principles and practice of paychiatrc nursing
(7th ed). St Louis : Mosby Year Book.
Sutejo. (2017). Keperawatan Jiwa Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan
Kesehatan Jiwa: Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press

Anda mungkin juga menyukai