Anda di halaman 1dari 5

1.

Kebijakan Operasional Kebutuhan Mobil Tangki


a. Jam Operasi Fuel Terminal.
b. Jam Operasi Lembaga Penyalur/Pelanggan.
c. Waktu rata-rata Pengisian per mobil tangki, sudah termasuk waktu tunggu dan
administrasi (baik dilakukan secara manual maupun menggunakan sistem
aplikasi/otomatis.
d. Waktu rata-rata pembongkaran per mobil tangki, sudah termasuk waktu administrasi
(simultan atau tidak).
e. Rata-rata Thruput pengiriman ke konsumen Franco dari Thruput hari-hari tertinggi
(missal hari selasa, kamis dan sabtu), diambil tiga hari berbeda selama periode tiga bulan
terakhir dan pastikan data thruput ini dalam keadaan normal, bukan kondisi tidak normal
akibat adanya pengalihan suplai, masa lebaran atau outlet konsumen retail baru beroprasi.
f. Jarak tempuh pulang pergi per konsumen dihitung dengan rute sebenarnya (jika rute pergi
dan pulang tidak sama, maka harus dijumlahkan bukan dikali2).
g. Waktu tempuh rata-rata ke konsumen tujuan, sudah memperhitungkan kondisi kerusakan
jalan, kelas jalan, jam blokir, lokasi kemacetan, dan bentuk hambatan lainnya jika ada.
h. Rute khusus pelayanan yang hanya dapat dilayani monil tangki kapasitas kecil missal
5KL atau 8KL (jembatan sempit, penyebrangan, mendaki jalur gunung, dan lain
sebagainya.
i. Area maneuver mobil tangki (kemampuan sandar mobil tangki) untuk pembongkaran
dilokasi konsumen tujuan.
j. Pola pengangkutan mobil tangki apakah angkutan single produk atau multi produk
(mengangkut lebih dari satu macam produk dalam satu rit).
k. Pola pengangkutan mobil tangki apakah angkutan single destination atau multi
destination (mengangkut lebih dari satu tujuan dalam satu rit).
l. Safety factor untuk antisipasi adanya mobil tangki yang gagal operasi (diluar mobil
tangki pemeliharaan regular) karena perbaikan besar, ditahan pihak berwajib (akibat
lakalantas), delivery point. Disarankan safety factor maksimal 8% dari daya angkut
(bukan jumlah mobil) safety factor ini tergantung dari lokasi fuel terminal dan kondisi
mobil tangki yang beroperasi dengan rincian sebagai berikut :
 Pengurusan KEUR LLAJ = 2 hari / tahun
 Pengurusan Tera Metrologi = 1 hari / tahum (0,21%)
 Pengurusan STNK = 1 hari / tahun
 Pengurusan KEUR PERTAMINA = 2 hari / tahun (0,54%)
 Ganti oli, dll = 6 hari / tahum (1,6%)
 Alokasi laka lantas = 10 hari / Tahun
 Lain – lain = 7 hari / tahun ( 1,9%)
2. Memperhitungkan masa pemeliharaan mobil tangki yang dilakukan pada pola sewa selama 2
hari dalam 1 bulan (7% dari jumlah mobil tangki ideal sesuai dengan wariasi kapasitas mobil
tangki).
3. Selain aspek diatas, disarankan juag untuk mempertimbangkan tambahan mobil tangki pada
saat – saat tertentu dimana terjadi lonjakan thruput yang signifikan dan gangguan kelancaran
lalu lintas seperti masa lebaran.
4. Harus dilakukan survey rute dari fuel terminal ke pelanggan tujuan untuk mengumpulkan data
waktu tempuh, jarak tempuh dan kelas jalan serta maneuver area pembongkaran.
5. Hasil survey ini harus diperbarui jika ada perubahan seperti penambahan atau pengurangan
lembaga penyalur / pelanggan, tambahan atau pengurangan jalan baru yang dapat dijadikan
jalur perjalanan mobil tangki.
6. Pelaksanaan survey sebaiknya memanfaatkan teknologi GPS dan peta digital dengan skala
terendah 1 : 25.000, lebih disarankan menggunakan skala 1 : 10.000 agar hasil pengukuran
jarak yang didapat.
7. Hasil survey harus dibuat dalam bentuk database sekurang – kurangnya berbentuk lembar
kerja (worksheed) dan diagram untuk digabungkan dengan data thruput rata-rata per SPBU.
a. Isi kolom “Kapasitas Mobil Tangki” dengan ukuran kapasitas Mobil Tangki missal 8 KL,
16 KL, 32 KL, atau 40 KL, ini sesuai dengan hasil survey rute mobil tangki yang dapat
dioperasikan termasuk kelas jalan sepanjang rute dan area maneuver di SPBU, bukan
kapasitas Mobil Tangki existing.
b. Isi kolom “Koordinat Lokasi Lintang dan Bujur” dalam format derajat decimal x,xxxxx.
c. Isi Kolom “Produk” dengan jenis produk yang tersedia di fuel terminal untuk disalurkan
ke SPBU, isi dengan nol jika SPBU tidak menjual produk tersebut.
d. Isi kolom “Jam Operasi SPBU” jam operasi termasuk pembongkaran BBM.
e. Isi kolom “Road Block” adalah jam-jam tertentu dimana tidak bisa dilewati oleh mobil
tangki seperti car free day, 3 in 1, jalur protocol dan lain – lain.
f. Isi kolom “Tangki Timbun” dengan jumlah tangki timbun dan kapasitas sesuai dengan
jenis produknya.
8. Data pada tabel dikelompokkan berdasarkan kapasitas mobil tangki dimulai dari kapasitas
yang terbesar untuk mendapatkan data thruput operasi rata-rata ke SPBU per jenis mobil
tangki.
1. Masukkan data SPBU secara manual dalam table seperti di atas untuk informasi : jarak pergi
(a), jarak pulang (b), Thruput harian berdasar produk (d & e), kapasitas mobil tangki
maksimal yang dapat sandar di SPBU (i), dan ratio konsumsi own use mobil tangki yang
dapat sandar di SPBU (j).
Data-data tersebut di atas dapat diambil dari pohon logic.
c=a+b
2. Total jarak diperoleh dengan formula :
a = Jarak Pergi (KL)
b = Jarak Pulang (KL)
c = Total Jarak (KL)
3. Thruput harian diperoleh dengan formula :
F=d+e
D = Thruput harian produk 1 per SPBU (KL)
E = thruput harian produk 2 per SPBU (KL)
F = total thruput harian seluruh produk per SPBU (KL)
Bila terdapat lebih dari 2 produk, maka (f) merupakan penjumlahan dari seluruh produk
pada satu SPBU.
4. Thruput bulan diperoleh dengan formula :
G = f + 30.5 hari
G = Thruput bulanan per SPBU (KL)
F = total Thruput harian seluruh produk per SPBU (KL)
Faktor pengali menggunakan 30.5 hari dalam sebulan
5. Jarak proposional diperoleh dengan formula :
ci = total jarak spbu tertentu (KL)
fi = total thruput harian produk di SPBU tertentu (KL)
Ʃfn = jumlah total thruput harian dalam satu cluster (KL)
hi = jarak proposional SPBU tertentu (KL)
Ʃ FN = f1 + f1 + f1 + f1 +…+fn
Contoh : jarak Proposional SPBU 44.521.01 = 12 / 91,4 X 24 = 3,3 KL
6. Pemakaian own use per SPBU perritase diperoleh dengan formula :
K=c/j
J = ratio konsumsi own use mobil tangki yang dapat sandar di SPBU (liter / KM)
K = pemakaian own use per SPBU Perritase (liter)
 Ratio konsumsi own use mobil tangki

Kapasitas Mobil Tangki Rasio Konsumsi own use


KL Liter / Km
40 2,2
32 2,5
24 2,7
16 3,2
15 3,5
10 3,7
8 4,0
5 5,0

7. Jumlah rata-rata kapasitas mobil tangki yang bisa sandar dalam satu cluster diperoleh
dengan formula :
ƩKapasitas MT cluster n
Rata – Rata kap MT = Ʃ Rata−Rata kap MT =
ƩSPBU cluster n
8. Jumlah mobil tangki ideal per nitase di fuel terminal diperoleh dengan formula :
Ʃjar ak proporsional MT cluster x Ʃthruput cluster n
ƩMT ideal Rit=
rata−rata kap MT cluster n x jarak tempuh KPI

ideal Ʃ thruput kap . MT sandar cluster n volume ideal per −ritase


ƩMT = X
kap ƩThruput kap MT sandar TBBM kapasitas MT
9. Jumlah mobil tangki ideal per kapasitas di fuel terminal diperoleh dengan formula :

Anda mungkin juga menyukai