Cipayung plus adalah kumpulan organisasi ekstra mahasiswa.

organisasi Yang tergabung dalam cipayung

plus adalah, Himpunan Mahasiswa islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI),
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republic Indonesia
(PMKRI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dan sekarang sudah makin bertambah.

Dalam sejarah, cipayung plus lahir pada tahun 1972, setelah KAMI (kesatuan aksi mahasiswa Indonesia)
membubarkan diri tampah sepengtahuan public pada tahun 1968. berdirinya cipayung ini atas dasar
kekosongan kepemimpinan dalam dunia gerakan mahasiswa, dan maraknya otoriter orde baru pada
saat itu.

Menjadi pertanyaan sekarang adalah, dimanakah eksitensi cipayung, apakah masih hidup?, masih
berpihak pada rakyat yang tertindas, atau berpihak ke elit politik borjuasi busuk?. Saya rasa cipayung
sekarang sudah keluar dari koridor perjuanganya, sebab tidak ada lagi eksitensi cipayung dalam
mengawal isu-isu kerakyatan.

Sangat memalukan dan menjijikan sekali, melihat para pemimpin cipayung duduk bersama elit-elit
politik tampa melihat penderitaan rakyat. Contohnya saja, sekarang warga rempang, yang tanahnya di
rampas secara paksa oleh Negara, dan pelanggaran HAM dimana-mana. para pemimpin cipayung adem
ayem melihat permasalahan itu, padahal organisasi merekan adalah organisasi perjuangan (katanya).
Saya berani mengatakan organisasi yang tergabung dalam cipayung plus, bukan lagi oerganisasi
perjuangan melainkan organisasi amplop.

Dan sekarang momentum Pemilihan umum (pemilu), dan pasti para pemimpin cipayung plus sibuk
membahas kepentingan mereka, untuk mendapatkan posisi strategis dalam pemerintahan yang akan
datang, mereka tidak lagi membahas isu-isu kerakyata (apologi ingin memperjuangkan dari dalam).
Semangat perjuangn tidak ada lagi dalam diri para pemimpin cipayung plus. Semua sudah di tiarapkan
oleh uang dan kepentingan.

Bubarkan saja cipayung plus, sebab tidak ada guna meraka ada. “Cipayung plus menjadi cipayung
amplok”