Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
PENGARUH PRESENTASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL, DAN
AFINITAS MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN
SUBJEKTIF PADA MAHASISWA PENGGUNA INSTAGRAM
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
Pembimbing:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqasah
Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si
NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19720823 199903 1 002
Anggota
iii
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
FaradilaYunan Mutiara
NIM : 11140700000072
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
A) Faculty of Psychology
B) June 2018
C) Faradila Yunan Mutiara
D) The Influence of Self-Presentation, Social Support, and Social Media Affinity
on Subjective Well-being to Students College of Instagram Users
E) xiv + 103 pages + attachments
F) Individuals who have high subjective well-being are characterized by the
emergence of positive emotions and loss of negative emotions. High subjective
well-being can have a positive influence on how individuals use Instagram social
media. This study aims to examine the effect of self-presentation, social support,
and social media affinity on subjective well-being of students using Instagram.
Using a quantitative approach, the population of this study is 29,604 college
students who use Instagram at Syarif Hidayatullah Islamic State University, with
the number of Instagram users not yet defined. The research sample was 241
students using Instagram at the Syarif Hidayatullah Islamic State University in
Jakarta. Sampling is using non probability sampling with accidental sampling
technique. The measuring instrument of this study, The Flourishing Scale (FS) and
Scale of Positive and Negative Affect (SPANE) developed by Diener & Diener
(2009), then The Self Presentation on Facebook Questionnaire (SPFBQ) by
Michikyan, Dennis & Subrahmanyam (2015), then Multidimensional Scale of
Perceived Social Support (MSPSS) by Zimet et al (1988), and Social Media
Affinity Scale (SMA Scale) by Gerlich, Browning & Westermann (2010). Test
instrument validity using Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hypothesis testing
of this study uses multiple regression analysis.
Based on the results of the major hypothesis test, the first conclusion
obtained from this study, there is a significant effect between self-presentation,
social support, and social media affinity for subjective well-being of college
students. Then, based on the results of the minor hypothesis test there are four
variables with significant regression coefficient values, self-presentation, family
support, significant other support, and redeeming value.
Based on the results, further research can consider other variables such as
gender, religion and spirituality, and personality. While based on the findings on
the self presentation variable there is a significant influence with negative direction
on subjective well-being. So the writer recommends that college students not be too
excessive when exposing about themselves, giving high expectations to others, so
that present their self that are not excessive.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun masih jauh dari
pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif
2. Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si, sebagai pembimbing dari mulai semprop
3. Seluruh dosen dan staff Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Faradiba Yunan Permata dan adik Faradina Yunan Az-Zahra sebagai tempat
pulang hati ini dan peneduh dikala teriknya perhelatan hidup ini. Terima
kasih.
vii
5. Sahabat penulis Atikah Dwi Frugani, Nisa Sa’adatu Fitrya, Khansa
Khairunnisa, Tina Deviana, Rifda Riski Nanda, Adzillah Izmi Syahida, Putri
Nuraini dan Diah Lestari. Juga sahabat penulis di kostan, Dhea Alda Mutya,
Arfah Naila “Bela” dan Hanina Maulidha. Hidup tidak akan benderang tanpa
Kaffa Merdeka,serta senior lain yng tidak dapat penulis sebukan satu persatu.
Terima kasih telah menuntun dalam langkah kerasnya perskripsian dan telah
membuka mata dan hati penulis untuk lebih sungguh-sungguh dalam hidup
7. Pihak terkait yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Tidak ada
perkenalan tanpa sebuah alasan. Terima kasih kepada semua orang yang
pribadi penulis sehingga memiliki kekuatan agar skripsi ini bisa rampung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akhir
kata, sangat besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat yang
besar, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca dan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 44-60
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................44
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................................44
3.3 Instrumen Pengumpulan Data ..........................................................................46
3.4 Uji Validitas Konstruk .....................................................................................50
3.4.1 Uji Validitas Konstruk Kesejahteraan Subjektif ....................................52
3.4.2 Uji Validitas Konstruk Presentasi Diri ..................................................53
3.4.3 Uji Validitas Konstruk Dukungan Sosial ...............................................55
3.4.3.1 Uji Validitas item family support ..............................................55
3.4.3.2 Uji Validitas item friend support ...............................................56
3.4.3.3 Uji Validitas item significant other support ..............................57
3.4.4 Uji Validitas Konstruk Afinitas Media Sosial .......................................58
3.4.4.1 Uji Validitas item redeeming value ...........................................58
3.4.4.2 Uji Validitas item shared interest..............................................59
3.4.4.3 Uji Validitas item business & organizations .............................60
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................................60
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
dimiliki setiap individu, karena hidup yang baik merupakan hidup yang memiliki
wawasan tentang kualitas hidup, hal tersebut ada dalam konsep kesejahteraan
kerap merasakan emosi negatif seperti kemarahan dan kecemasan (Diener, 2000).
2000). Sementara itu kesejahteraan subjektif dapat dilihat dari dua dimensi, yakni
dimensi kognitif dan dimensi afektif. Melalui sisi kognitif, individu yang memiliki
kesejahteraan subjektif tinggi adalah individu yang merasa puas dalam hidupnya,
sedangkan dari sisi afektif individu yang memiliki kesejahteraan subjektif tinggi
adalah yang memiliki emosi senang dan selalu bersyukur (Myers & Diener,
hidup dan refleksi afektif yang ditunjukkan oleh seringnya pengalaman pengaruh
positif dan jarang terjadinya pengalaman negatif (Diener, Suh, Lucas, & Smith,
1
2
1999). Oleh karena itu, terdapat tiga struktur kesejahteraan (kepuasan hidup,
maka dari itu kesejahteraan subjektif dijadikan istilah ilmiah untuk kebahagiaan
(Diener, Scollon & Lucas 2003). Diener juga menggunakan serta memperjelas
istilah kesejahteraan subjektif ini sebagai sinonim dari kebahagiaan (Snyder &
Lopez, 2007). Tiga domain utama kehidupan yang dikaitkan dengan kebahagiaan,
yakni hubungan sosial, kesehatan dan pekerjaan (Lyubomirsky, King, & Diener,
2005). Sementara itu interaksi antara ketiga domain ini, hubungan sosial
adalah makhluk sosial (Doğan, U & Adıgüzel, A, 2017). Pada “zaman now” saat
ini, hubungan sosial yang dilakukan oleh individu mempunyai berbagai bentuk,
selain melalui tatap muka atau face-to-face interaction, juga dapat dengan bantuan
peningkatan kontak sosial dengan keluarga dan teman serta kemampuan untuk
mengembangkan hubungan baru melalui media sosialnya. Salah satu media sosial
yang paling diminati saat ini adalah Instagram. Instagram sendiri adalah aplikasi
seluler (iOS dan Android) yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto
3
menjadi gambar yang menarik secara visual, yang kemudian dapat dibagikan
di unggah pada Instagram masuk dalam kategori Selfies and Friends (Hu,
diketahui akan mengundang feedback berupa lebih banyak likes dan comment
pada foto individu, dibandingkan dengan foto yang tidak terdapat wajah di
dalamnya seperti foto food, fashion, atau quotes (Bakhshi, Shamma & Gilbert,
2014). Lalu feedback berupa likes dan comment pada foto akan meningkatkan
kesejahteraan pada individu ketimbang dengan foto yang mempunyai lebih sedikit
likes dan comment (Valkenburg, Peter & Schouten, 2006). Lainnya, Obi, AN
hubungan sosial.
bukanlah hal yang tidak terduga karena kenyamanan paling penting yang
aktif bulanan atau disebut Monthly Active User (MAU) yang diraup oleh
berdasarkan usia, sekitar separuh pengguna media sosial (51%) yang berusia (18-
4
24) tahun mengatakan sulit untuk meninggalkan media sosialnya. Lalu secara
55% melaporkan melakukannya beberapa kali dalam sehari (Smith & Anderson,
2018).
kelemahan dan kerusakan, namun psikologi juga studi tentang kekuatan dan
individu yang sehat dan optimis (Diener, 2000). Disisi lain penulis menemukan
oleh Lup, Trubh, dan Rosenthal (2015) yang mengatakan terdapat hubungan
Konsisten dengan literatur stres, tingkat technostress yang lebih tinggi dikaitkan
dengan kebahagiaan yang lebih rendah. Juga, The Happiness Research Institute
(dalam Çolak & Doğan, 2016) menyimpulkan bahwa individu yang tidak
pada akhir pekan dan mulai berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang lebih
mengatakan mudah iri, dan tertekan ketika terlalu sering menggunakan Instagram.
perasaan iri yang tidak diinginkan, yang pada gilirannya terkait secara negatif
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa media sosial dalam hal ini
apa yang orang awam sebut sebagai kebahagiaan atau kepuasan (Diener, Oishi, &
Lucas, 2003).
6
Namun, pada penelitian ini penulis tertarik untuk melihat pengaruh presentasi diri,
Penelitian oleh Kim dan Lee (2011) mengatakan terdapat efek positif langsung
dari presentasi diri (self presentation) yang positif pada kesejahteraan subjektif
Facebook akan meningkat ketika menjaga dan meneguhkan citra diri yang positif
melalui presentasi diri. Ada kemungkinan bahwa tindakan presentasi diri yang
Melalui hal diatas dapat kita lihat bahwa kesejahteraan subjektif dapat
dipengaruhi oleh presentasi diri. Kini semakin bergesernya konsep gaya hidup
yang berkembang, fungsi media sosial juga mengalami perubahan. Saat ini media
sosial menjadi salah satu ajang untuk mengekspresikan perasaan atau pikiran
kepada orang lain, momen yang di posting merupakan momen yang dapat
menunjang citra diri sebagai bentuk dari presentasi diri individu dalam media
membentuk apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya dan apa yang dirinya
bagaimana orang akan menilai diri individu dengan baik. Lalu individu akan
7
perlu melakukan impression management, yaitu usaha utuk mengatur kesan yang
orang lain tangkap mengenai kita baik secara disadari maupun tidak disadari
presentasi diri seperti yang kita inginkan dengan bebagai macam tujuan.
dari dirinya di dalam situasi yang berbeda pula (Kowalsky & Leary 1990).
dimotivasi oleh keinginan untuk diterima dan disukai. Ketika individu ingin
memberikan pujian dan bahkan menjilat. Kedua self-promotion, yaitu suatu istilah
keinginan untuk lebih dari individu lain dan dihormati karena kompetensi yang
dimiliki (Jones & Pittman, 1982). Ketika individu ingin dihormati berdasarkan
kompetensinya, akan berusaha memberikan kesan kepada orang lain dengan cara
eksploitasi.
seperti yang Anda lakukan? Apakah Anda memiliki kesan? Suatu style yang ingin
anda gunakan? Bagaimana Anda menata rambut Anda? Sama hal nya dengan
8
presentasi diri pada pengguna Instagram. Seperti, berapa banyak jumlah followers
anda? berapa banyak like anda dalam satu foto? seberapa sering anda membuat
video Instastories? atau apakah anda ingin menjadi seorang selebgram (seorang
yang terkenal dari Instagram)? Namun tidak semua perilaku publik ditentukan
bahwa perilaku publik akan mempengaruhi tampilan cara orang lain melihat diri
pakaian untuk dibeli. Hal ini sangat berdampak pada para pengguna Instagram,
dimana para pengguna Instagram akan melakukan presentasi diri untuk dapat apa
gambar apa yang ingin ditampilkan di Instagram dengan mengunggah foto atau
positif di depan orang lain (Ellison, Heino & Gibbs, 2006). Individu membentuk
profil diri dan kepribadian pada Instagram, dengan cara mengatur diri individu
keinginan dan hubungan dengan orang lain secara subjektif melalui berbagi
informasi.
yang dilakukan individu dalam konteks online, bukan melalui tatap muka secara
langsung, dalam hal menciptakan kesan atau memberikan kesan pada orang lain
(Rui & Stefanone, 2013). Selanjutnya presentasi diri online menurut Michikyan et
al (2014) yakni individu dapat menampilkan berbagai aspek yang berbeda dari
diri (self) dalam berinteraksi di jejaring sosial. Maka salah satu cara individu
9
Facebook, diri individu yang ditampilkan dapat berupa real self, ideal self,
maupun false self. Real self atau menampilkan diri yang sebenarnya, ideal self
atau menampilkan berupa keinginan atau harapan yang ingin dibentuk oleh
penggunanya, dan dapat juga menampilkan false self dari dirinya atau tidak
kesejahteraan subjektif, yakni interaksi sosial, juga merupakan salah satu faktor
penentu kesejahteraan subjektif itu sendiri. Dalam Linely et al (2004) Pavot dan
Diener menyebutkan bahwa dukungan sosial merupakan salah satu faktor dari
pengalaman positif akan merasa diakui, memiliki, dapat menjadi diri sendiri,
merasa dihargai, dan memiliki hidup yang bermakna. Ada konsensus umum
perilaku dengan cara mendorong pengaruh positif (Cohen & Lakey, 2000).
dari individu yang akan menimbulkan persepsi bahwa seseorang merasa dicintai,
dihargai dan disayangi, dan dengannya dapat memberikan bantuan pada individu
dalam dukungan sosial juga perlu diperhatikan karena setiap orang memiliki
anggapan atau persepsi yang berbeda tentang jumlah dukungan sosial yang
mendukungnya tetapi dapat pula hanya menginginkan satu orang saja untuk
Dukungan sosial tak cukup pada persoalan kuantitas saja namun juga
memperhatikan kualitas dari dukungan itu sendiri. Hal ini merujuk pada ketepatan
akan dirasakan oleh individu yang membutuhkan dukungan. Jika di rasa tepat
maka akan dianggap memuaskan dan sebaliknya, jika dirasa tidak tepat maka
akan dianggap tidak dapat memuasakan bahkan dianggap tidak perlu (Sarason,
1983).
dukungan sosial dengan perceived support atau dukungan sosial yang dirasakan,
dimana inividu mempersepsikan dukungan sosial itu tersedia dan cukup terpenuhi
oleh individu yang membutuhkan. Pada Gülaçti (2010), dukungan sosial yang
11
Sejalan dengan dukungan sosial yang terdapat di media sosial tidak dapat
dari support emosional dan praktis, dengan demikian dianggap sebagai elemen
media sosial, seperti Instagram, mungkin akan lebih mudah untuk berteman
dengan orang lain, karena dapat dengan mudah mengikuti siapa saja yang
memiliki akun Instagram. Penelitian yang dilakukan oleh Atikah, Ranu, dan
Kamila (2017), dukungan sosial pada media sosial menjelaskan proporsi varians
sosial pada media sosial menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
satu sama lain dengan menyediakan platform online untuk keterlibatan sosial.
usia, keinginan individu untuk berinteraksi dengan kenalan dan tingkat kepuasan
mengurangi jaringan sosialnya, memusatkan waktu dan energi pada kontak sosial
yang lebih dekat secara intim, seperti teman dekat dan keluarga. Namun, tidak
jelas apakah jumlah individu dalam jaringan sosial lebih kecil karena pilihan atau
keadaan. Adapun perbedaan dalam kontak sosial dan tujuan sosial ini
dimana lebih tertarik dalam pertemanan yang luas bukan yang secara mendalam.
visual) jumlah teman yang banyak, mungkin terlihat luas dalam jaringan
yang sangat banyak, banyak dari 'teman' ini mungkin tidak lebih dari sekelompok
Karena itu, jumlah teman Facebook mungkin memiliki hubungan positif dengan
dukungan sosial hanya sampai pada titik tertentu dan mungkin merupakan asosiasi
negatif di luar hal tersebut (Kim & Lee, 2011). Oleh karena itu, dapat diasumsikan
bahwa, jumlah teman pada Instagram akan memiliki hubungan dengan dukungan
sosial yang persepsikan. Umpan balik (feedback) positif yang diterima oleh
13
pengguna media sosial merupakan salah satu bentuk dari dukungan sosial pada
yang dihadapi oleh mahasiswa yang memiliki kepuasan terhadap diri yang rendah.
subjektif dan penggunaan Facebook secara keseluruhan dan Instagram (Pittman &
Reich, 2016). Penggunaan media sosial dapat ditemukan dalam afinitas media
gender di antara pria dan wanita. Selain itu, menunjukkan juga media sosial
sebagai alat yang bagus untuk digunakan dalam dunia pembelajaran, baik untuk
redeeming value, dapat diartikan sebagai pentingnya nilai yang dimiliki dalam diri
diartikan sebagai suatu pengalaman dan kegiatan berbagi (share) minat antar
komunitas, atau organisasi tertentu. Lopez (2014) melihat individu dengan afinitas
media sosial yang tinggi akan lebih dipengaruhi oleh pemakaian media sosial
yang tinggi daripada individu dengan afinitas media sosial yang lebih rendah,
individu yang memiliki afinitas media sosial yang tinggi menggunakan media
dengan teman, belajar tentang peristiwa baru dan terkini, menghabiskan waktu
foto dan video, menyatakan pendapat, bertemu orang baru, mencari dan membeli
barang (belanja online). Menurut Valkenburg, Peter, dan Schouten (2006), alasan
peningkatan penggunaan ini karena mudah dan murah digunakan. Selain yang
dan memiliki orientasi ke arah media sosialnya akan peduli tentang diri sendiri
dan dapat mengekspresikan diri (Çalışkan & Özbay, dalam Doğan & Adıgüzel,
2017).
sosial. Media sosial itu menarik, karena tidak hanya memberikan mahasiswa
dunia yang lain untuk mendapatkan teman, juga menyediakan cara yang baik
untuk melepaskan tekanan. Dalam media sosial dan aplikasi di mana individu
dukungan sosial, dan afinitas media sosial sebagai faktor yang mungkin
penelitian.
masalah penelitian ini pada pengaruh variabel bebas (presentasi diri, dukungan
Jadi, kesejahteraan subjektif menyangkut studi tentang apa yang orang awam
sebut sebagai kebahagiaan atau kepuasan (Diener, Oishi, & Lucas, 2003).
16
2. Presentasi diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentasi diri
aspek yang berbeda dari self atau diri seperti real self, ideal self dan false self
yang spesial (Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley, 1988) dengan dimensi yakni,
Westermann, 2010).
1. Apakah ada pengaruh presentasi diri, dukungan sosial (family support, friend
support, dan significant other support), dan afinitas media sosial (redeeming
subjektif?
3. Ada pengaruh yang signifikan family support pada variabel dukungan sosial
4. Ada pengaruh yang signifikan friend support pada variabel dukungan sosial
6. Ada pengaruh yang signifikan redeeming value pada variabel afinitas media
7. Ada pengaruh yang signifikan shared interest pada variabel afinitas media
8. Ada pengaruh yang signifikan business & organizations pada variabel afinitas
10. Berapakah proporsi varians dari tiap variabel yang dianalisis terhadap
kesejahteraan subjektif?
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyan penelitian yang
telah penulis rumuskan sebelumnya. Oleh karena itu tujuan dan manfaat dalam
1. Apakah ada pengaruh presentasi diri, dukungan sosial (family support, friend
support, dan significant other support), dan afinitas media sosial (redeeming
18
subjektif?
3. Ada pengaruh yang signifikan family support pada variabel dukungan sosial
4. Ada pengaruh yang signifikan friend support pada variabel dukungan sosial
6. Ada pengaruh yang signifikan redeeming value pada variabel afinitas media
7. Ada pengaruh yang signifikan shared interest pada variabel afinitas media
8. Ada pengaruh yang signifikan business & organizations pada variabel afinitas
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, manfaat penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori dari
psikologi sosial yang diaplikasikan dalam dunia maya atau online. Selain itu
diharapkan dapat membantu menerangkan faktor psikologis apa saja yang dapat
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
kesejahteraan subjektif.
BAB 2
LANDASAN TEORI
pengalaman positif dan jarang terjadinya pengalaman negatif (Diener, Suh, Lucas
yang menyenangkan.
yang sedikit. Dengan kata lain, kebahagiaan adalah nama yang diberikan untuk
pikiran dan perasaan yang positif terhadap hidup seseorang. Menurut Andrew dan
merupakan evaluasi kognitif dan sejumlah tingkatan perasaan positif atau negatif
seseorang.
20
21
dan kepuasan pada domain spesifik dari kehidupan. Jadi, kesejahteraan subjektif
menyangkut studi tentang apa yang orang awam sebut sebagai kebahagiaan atau
kepuasan (Diener, Oishi, & Lucas, 2003). Kesejahteraan subjektif terbagi dalam
dua dimensi, yakni kognitif dan afektif dari diri individu. Dimensi kognitif
secara global maupun secara spesifik. Semantara dimensi afektif mencakup reaksi
Menurut Diener dan Oishi (2005) terdapat dua dimensi dasar kesejahteraan
evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global dan evaluasi terhadap kepuasan
evaluasi umum (global) dan evaluasi khusus (domain tertentu). Berikut ini
Oishi, 2005).
negatif yang dialami oleh individu dalam hidup, kesehatan, tiap kejadian
yang terjadi dan pada lingkungan sekitar (Diener & Oishi, 2005).
1. Faktor Internal:
Jenis Kelamin
mengungkapkan afek negatif dan depresi dibandingkan dengan pria, dan lebih
banyak mencari bantuan terapi untuk mengatasi gangguan ini, namun pria dan
kesejahteraan subjektif yang signifikan antara pria dan wanita. Namun wanita
dibandingkan pria.
Kepribadian
Presentasi Diri
Kim dan Lee (2011) menemukakan terdapat efek positif langsung dari
meneguhkan citra diri positif melalui presentasi diri. Ada kemungkinan bahwa
2. Faktor Eksternal:
Dukungan Sosial
Pavot dan Diener menyebutkan bahwa dukungan sosial merupakan salah satu
kesejahteraan yang lebih tinggi, dan lebih spesifik (Diener 2009). Partisipasi
berkaitan dengan kekuatan yang berelasi dengan Yang Maha Kuasa, dengan
Shuman, 2008). Taylor dan Chatters (dalam Eddington & Shuman, 2008)
melalui keterbukaan pada jaringan sosial yang terdiri dari individu yang
Media Sosial
Kesejahteraan subjektif telah diukur dengan berbagai macam cara dalam berbagai
penelitian. Tidak ada satu skala yang secara khusus digunakan atau lebih baik dari
pada skala yang lain. Banyak skala yang ada menggunakan satu item dengan
kategori respon yang berbeda. Dalam kajian literatur yang penulis lakukan,
Alat ukur ini dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin (1985).
Alat ukur ini terdiri dari lima item untuk mengukur nilai individu mengenai
kepuasan hidupnya.
Alat ukur ini dikembangkan oleh Watson, Clark dan Tellegen (1988). Alat ini
digunakan untuk mengukur tingkat afek positif dan afek negatif individu yang
Alat ukur ini dikembangkan oleh Diener et al (2009), digunakan untuk mengukur
Alat ukur ini untuk mengukur perasaan positif dan negatif terlepas dari asal,
tingkat gairah, atau sifat dalam budaya barat di mana sebagian skala telah
diciptakan yang terdiri dari 12 item, dimana untuk mengukur komponen afektif
positif terdiri dari 6 item dan negatif terdiri dari 6 item (Diener et al., 2009).
Penelitian ini menggunakan 2 alat ukur yaitu, Flourishing Scale (FS) dan
kepuasan hidup individu secara kognitif dan afektif, dimana Flourishing Scale
individu atau aktualiasi diri dan Scale of Positive and Negative Experience
(SPANE) untuk mengukur komponen afektif, yakni afek positif dan afek negatif.
Fungsi paling dasar presentasi diri adalah mendefinisikan sifat situasi sosial
(Goffman, 1959). Presentasi diri ini pertama kali dikenalkan oleh Erving Goffman
(1959) dalam bukunya yang berjudul Presentation of Self in Every Day Life,
menjelaskan tentang bagaimana kita menampilkan kesan baik yang akan kita
Psikologi sosial menamai istilah presentasi diri dengan istilah yang lebih umum
perilaku yang digunakan untuk meregulasi kesan orang lain terhadap diri individu
(Goffman, 1959). Presentasi diri merupakan usaha secara sengaja untuk bertindak
dengan cara tertentu yang menciptakan kesan khusus tentang diri. Tujuan dasar
dari presentasi diri adalah menata interaksi agar mendapatkan hasil yang kita
inginkan (Taylor & Sears, 2009). Menurut Myers (1987), presentasi diri adalah
ungkapan diri yang ditunjukkan dalam bentuk lain agar membuat orang lain
menyukai kesan pada dirinya atau sebuah kesan yang cocok untuk suatu rencana
tertentu.
28
presentasi diri melalui media sosial, yakni presentasi diri online. Presentasi diri
online sendiri merupakan presentasi diri yang dilakukan individu bukan dalam
dalam konteks online untuk menciptakan kesan atau mengesankan orang lain (Rui
& Stefanone, 2013). Presentasi diri online dikatakan oleh Michikyan et.al. (2014)
adalah menampilkan diri individu dengan berbagai aspek yang berbeda dari self
atau diri seperti real self, ideal self dan false self dalam berinteraksi di jejaring
Facebook, orang tidak hanya menampilkan real self atau dirinya yang sebenarnya;
ataupun ideal self berupa keinginan atau harapan yang diingkan individu;
melainkan juga false self dari dirinya yaitu diri yang tidak sepenuhnya benar
Pada Instagram, orang dapat memutuskan gambar apa yang ingin ditampilkan
tertentu untuk mempertahankan kesan positif di depan orang lain (Ellison, Heino
Dalam penelitian ini presentasi diri yang digunakan adalah presentasi diri
online oleh Michikyan et.al. (2014), alasannya karena bisa saja apa yang
dalam penelitian ini bukan sepenuhnya diri yang sebenarnya atau bisa jadi
baik secara online maupun offline. Oleh karena itu penulis ingin
1. Nicknames (usernames)
2. A/s/l code
Age/sex/location ini adalah informasi yang paling dasar untuk menunjukan suatu
identitas pada lingkungan internet, biasanya individu yang online di chat rooms
menjadikan a/s/l code sebagai kode untuk menanyakan identitas pada pengguna
lain.
3. Avatar
atau persona, yang dimana dapat disesuaikan sesuai dengan kriteria atau wujud
Foto dan video dapat digunakan sebagai presentasi diri online, dimana dengan
sangat mudah untuk di unggah pada blogs, social networking profiles, dan di
jejaring sosial sebagai interaksi sosial melibatkan presentasi yang berbeda dari diri
atau self. Sama halnya menurut Michikyan et.al. (2014) bahwa apa yang
ditampilkan individu pada jejaring sosialnya seperti Facebook bisa jadi aspek
sebagai berikut :
2. Ideal Self, merupakan diri ideal yang dipahami dalam atribut ideal seperti
aspirasi, harapan dan keinginan diri yang mungkin melibatkan baik versi
negatif ataupun positif dari diri, seperti menunjukkan keinginan diri yang
diharapkan di Instagram.
3. False Self, merupakan perasaan ataupun tindakan yang tidak benar bagi diri
berbagai hal yang berbeda dari diri) dan impress others (mengesankan orang
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan alat ukur yang diadaptasi oleh
(SPFBQ) yang berjumlah 17 item, untuk mengukur presentasi diri individu secara
31
presentasi diri online pada pengguna Facebook, lalu alat ukur ini nantinya akan
diadapasi agar sesuai untuk mengukur presentasi diri secara online pada
menyebutkan tiga istilah konsep yang terkait dengan dukungan sosial. Pertama,
dengan significant others yang mungkin akan menawarkan bantuan. Konsep ini
individu memiliki banyak teman, sahabat, anggota keluarga, rekan kerja, kolega,
teman sejawat yang dapat dijadikan sumber untuk mendapatkan dukungan sosial.
sebenarnya. Konsep ini berkenaan dengan adanya tindakan nyata ketika individu
pertemanan yang banyak dan luas, namun tidak semua teman yang dimilikinya
memberikan bantuan atau dukungan secara nyata. Lalu ketiga, perceived support,
lain. Dukungan ini merupakan persepsi bagaimana dukungan sosial itu tersedia
32
terdiri dari agregat sosial yang terus memberikan individu kesempatan untuk
mendapatkan sebuah feedback tentang diri sendiri dan untuk sebuah validasi dari
dukungan sosial menurut Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988) yakni,
persepsi mengenai bantuan atau dukungan yang bersumber oleh orang terdekat
Adapun dimensi dukungan sosial menurut Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley
(1988), adalah:
kegiatan tiap hari maupun bentuan dalam bentuk lainnya, seperti mendapatkan
bersama teman.
sumber bantuan atau dukungan yang diberikan oleh seseorang yang berarti
(orang yang spesial) dalam hidup individu diamana akan membuat individu
merasa nyaman dan dihargai, seperti, merasa dihargai dan dipercayai, dan
Dunkel-Schetter, C. Folkman, S., & Lazarus, R. S. (1987). Alat ukur ini terdiri
dari 40 item yang mengukur 4 dimensi. Item ISEL mencakup dimensi tangible
belonging support, self-esteem support dan appraisal support. Alat ukur ini
memiliki skala likert 4 poin yang berkisar dari “Sangat Tidak Sesuai” sampai
“Sangat Sesuai”
Sarason, I. G., Levine, H.M., Basham, R.B. (1983) Alat ukur ini terdiri dari 27
34
item dengan 5 poin skala likert. Alat ukur ini mengukur tipe kebutuhan
dengan 5 poin tipe skala Likert berkisar dari tidak sama sekali (1), hampir
tidak sama sekali (2), sedikit (3), banyak (4), dan banyak sekali (5).
menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley
Istimewa). Alat ukur ini memiliki 12 item dengan model skala likert yang
sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar fondasi
penggunanya. Istilah dari “Web 2.0” digunakan secara khusus untuk menjelaskan
teknologi semacam wikis, weblogs, dan media internet lainnya. web 2.0 penting
untuk media sosial karena mampu mempercepat pertumbuhan dari media sosial.
Lainnya, media sosial didefinisikan sebagai situs web yang tidak hanya
35
tetapi juga menyediakan fitur teknologi (contoh: Profil publik) di mana pengguna
dapat menampilkan dirinya kepada orang lain (Boyd & Ellison, 2007). Definisi
media sosial juga datang dari Walter & Riviera (2004) yang mengatakan media
Lalu menurut Varinder Taprial dan Priya Kanwar (2012), adalah media
yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial atau menjadi sosial secara
daring dengan cara berbagi isi, berita, foto dan lainnya dengan orang lain. Kaplan
A dan Haelein M (2010) juga menuturkan terdapat enam jenis media sosial:
proyeksi kolaborasi, blog dan microblogs, komunitas konten, situs jaringan sosial,
sosial oleh Gerlich, Browning, dan Westerman (2010) Gerlich, Browning dan
penggunaan media sosial tidak ditemukan adanya perbedaan gender di antara pria
dan wanita. Selain itu, menunjukkan juga media sosial sebagai alat yang bagus
pengajar.
1. Redeeming Value, merupakan nilai yang terdapat dalam diri pribadi individu
ketika menggunakan media sosial, seperti nilai pribadi dari pengguna media
sosial.
minat antar pengguna media sosial, seperti pengalaman dan berbagi minat
Dalam penulisan ini menggunakan alat ukur berupa Social Media Affinity Scale
(SMA Scale) oleh Gerlich, Browning, dan Westermann (2010), yang mengukur
dalam hal ini Instagram secara umum. Total item pada alat ukur SMA Scale ini
Interests, dan Business & Organizations pada pengguna media sosial Instagram.
Alat ukur ini memiliki 13 item dengan model skala likert yang sembilan
sosial, dan afinitas media sosial terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa
King, & Diener, 2005). Sementara itu interaksi antara ketiga domain ini,
melihat saat ini maraknya terjadi hubungnan sosial memalui media sosial salah
satunya Instagram. Ada kemungkinan bahwa tindakan presentasi diri yang positif
diri, akan memperoleh manfaat psikologis mengenai peningkatan diri (Robins &
Beer, 2001). Menurut Rui dan Stefanone (2013) presentasi diri yang dilakukan
individu dalam konteks online, bukan melalui tatap muka secara langsung atau
pada orang lain. Melalui Instagram presentasi diri terjadi secara online, dimana
individu harus melakukan presentasi atas dirinya, demi menampilkan apa yang
dapat menampilkan berbagai aspek yang berbeda dari diri (self) dalam
berupa real self, ideal self, danfalse self, yakni mencakup perasaan asli dari
individu yang menggunakan media sosial, laludiri yang dapat dipahami dalam hal
atribut ideal (contoh: Aspirasi, harapan, dan keinginan) dan mungkin melibatkan
versi negatif dan positif, dan terakhir, diriyang tidak sesuai dengan individu
bahwa dukungan sosial merupakan salah satu faktor dari kesejahteraan subjektif.
dalamnya mencakup hal yang memiliki korelasi kepada suatu yang posistif seperti
dan orang spesial yang berada disekitar individu. Perceived social support juga
sosialnya cukup mendukung atau tidak. Dengan kata lain, dukungan sosial yang
dirasakan adalah nilai estimasi diri seseorang (Sorias, dalam Gülaçti, 2010).Zimet,
Dahlem, Zimet, dan Farley (1988) mengemukakan tiga aspek dukungan sosial
yakni, bersumber dari keluarga (family support), dari teman (friend support), dan
dinamika psikologis, dan membantu individu dalam aspek afektif, fisik, dan
adalah keluarga.
39
atau dukungan yang bersumber dari teman individu seperti membantu dalam
penting. Pada mahasiswa sumber dukungan teman juga dapat menjadi penting,
karena beberapa mahasiswa tinggal di kostan yang jauh dari keluarga demi lebih
dekat menuju kampus, demikian terlepas dari orang tua, teman menjadi tempat
dukungan yang bersumber dari seseorang yang berarti (orang yang spesial) dalam
hidup individu diamana akan membuat individu merasa nyaman dan dihargai.
individu dalam masa yang penuh stres, memiliki efek positif secara keseluruhan
Dalam Kim (2014) menemukan sebuah studi tindak lanjut oleh Kraut, et al
(2002), efek positif penggunaan internet terhadap kehidupan sosial dan well-
being. Rae dan Lonborg (2015) juga menemukan bahwa pemakaian Facebook
mengakses Facebook untuk menjaga hubungan yang telah ada (bukan untuk
40
mencari teman baru), agar tetap berhubungan dengan teman yang juga
menggunakannya.
subjektif pada individu, hal ini dibuktikan oleh salah satu penjelasan mengenai
dimiliki dalam diri pribadi individu ketika menggunakan media sosial. kedua,
shared interest adalah suatu pengalaman dan kegiatan berbagi (share) minat antar
Instagram untuk mencari pengaruh presentasi diri, dukungan sosial, dan afinitas
41
mungkin muncul mengenai alasan dalam pemilihan sampel yakni pada mahasiswa
terjadi di media sosial saat ini seperti yang telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya. Instagram memiliki efek yang besar terhadap individu pada usia
Melalui hal ini dapat kita lihat bahwa kesejahteraan subjektif dapat
dipengaruhi oleh hal seperti presentasi diri, dukungan sosial, maupun afinitas
oleh media sosial. Secara ringkas, model penelitian ini dapat dilihat pada bagan
Presentasi Diri
Dukungan Sosial:
Family Support
Friend Suport
Kesejahteraan
Significant Other Support
Subjektif
Redeeming Value
Shared Interest
Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat apakah tingkat kesejahteraan subjektif
rendahnya skor pada independent variable yang ditetapkan dalam penelitian ini
Hipotesis Mayor :
H1: Ada pengaruh yang signifikan dari presentasi diri, dimensi dukungan sosial
(family support, friend support dan significant other support), dan dimensi
H2: Ada pengaruh yang signifikan presentasi diri terhadap kesejahteraan subjektif
H3: Ada pengaruh yang signifikan family support pada variabel dukungan sosial
H4: Ada pengaruh yang signifikan friend support pada variabel dukungan sosial
H5: Ada pengaruh yang signifikan signifikan other support pada variabel
H6: Ada pengaruh yang signifikan redeeming value pada variabel afinitas media
H7: Ada pengaruh yang signifikan shared interest pada variabel afinitas media
H8: Ada pengaruh yang signifikan business & organizations pada variabel afinitas
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa berusia (18-24) tahun pengguna
teknik ini adalah karena kemungkinan terpilihnya sampel dari setiap anggota
digunakan yaitu accidental sampling, dimana instrument atau kuesioner ini akan
diberikan kepada mahasiswa yang penulis temui pada saat penelitian berlangsung
googleforms.
dukungan sosial, dan afinitas media sosial akan dijadikan sebagai variabel bebas
ini adalah:
44
45
menyangkut studi tentang apa yang orang awam sebut sebagai kebahagiaan
atau kepuasan (Diener, Oishi, & Lucas, 2003). Adapun dimensi kesejahteraan
2. Presentasi diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentasi diri
aspek yang berbeda dari self atau diri seperti real self, ideal self dan false self
seseorang yang spesial (Zimet, Dahlem, Zimet, & Farley, 1988). Adapun
perspsi bantuan yang bersumber dari seseorang yang berarti dalam hidup
2010). Adapun dimensi afinitas media sosial meliputi redeeming value, shared
digunakan pada penelitian ini berbentuk skala model Likert, yaitu sangat setuju
(SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Subjek diminta
untuk memilih salah satu dari tiap pilihan jawaban yang menunjukan kesesuaian
pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang dirasakan oleh subjek. Model
47
skala Likert ini terdiri dari pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas empat alat
ukur, yaitu: alat ukur kesejahteraan subjektif, alat ukur presentasi diri, alat ukur
1. Kesejahteraan Subjektif
Scale dan SPANE (Scale of Positive and Negative Experience) yang diaptasi oleh
terdiri dari 8 item dengan respon jawaban menggunakan skala likert untuk
terdiri dari 6 item dan afek negatif terdiri dari 6 item. Adapun blue print dari skala
2. Presentasi Diri
pada alat ukur SPFBQ ini berjumlah 17 item untuk mengukur presentasi diri
online yang digunakan oleh Michikyan et. al (2014) dalam penelitiannya pada
alat ukur dengan menambahkan 5 item, sehingga total menjadi item 22 serta akan
diadaptasi untuk pengguna Instagram. Adapun Blue print alat ukur presentasi diri
3. Dukungan Sosial
alat ukur yang diadaptasi dari Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988), yang
Teman), dan Significant Other Support (Dukungan Orang yang Istimewa). Alat
49
ukur ini memiliki 12 item dengan model skala likert yang menggunakan skala dari
Nomor
Dimensi Indikator Jumlah
Item
Memeperoleh pemecahan masalah memalui
3, 8, 11
Family keluarga
4
Support Memeperoleh dukungan dan bantuan emosional
4
dari keluarga
Mendapatkan bantuan dari teman 6,7
Memeperoleh strategi coping yang efektif dalam
Friend 12
menyelesaikan masalah individu melalui teman 4
Support
Berbagi kesulitan bersama teman
9
Merasa dihargai dan dipercayai 2, 10
Significant
Merasa orang lain bisa nyaman berada bersama 4
Other Support 1, 5
individu
Total Item 12
Alat ukur berupa Social Media Affinity Scale (SMA Scale) didapatkan
sosial. Total item pada alat ukur SMA Scale ini berjumlah 13 item untuk
mengukur 3 aspek yakni, Redeeming Value, Shared Interests, dan Business &
Organizations pada pengguna media sosial Instagram. Alat ukur ini memiliki 13
item dengan model skala likert yang sembilan dinyatakan positif dan empat dalam
negatif, serta menggunakan skala dari 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju,
Adapun Blue print alat ukur afinitas media sosialdapat dilihat pada tabel
3.5 berikut:
50
instrumen yang dipakai. Untuk menguji validitas konstruk alat ukur yang
Validitas konstruk didukung jika struktur faktor skala konsisten dengan konstruksi
instrumen yang akan diukur. Konfirmasi hipotesis struktur faktor yang paling
dihipotesiskan dan diuji untuk cocok dengan struktur kovarians dari variabel yang
diukur. Pendekatan ini juga memungkinkan untuk menguji model fit faktor.
1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan
terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas tiap
itemnya.
2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap
subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes
bersifat unidimensional.
3. Dengan data yang tersedia, dapat diestimasi matriks korelasi antar item yang
disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data empiris,
tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ dan matriks S, atau bisa juga
dinyatakan dengan Σ - S = 0.
4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi
square. Jika hasil chi square tidak signifikan (p > 0,05), maka hipotesis nihil
diterima bahwa item ataupun sub tes instrument hanya mengukur satu faktor
saja.
5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau
tidak mengukur apa yang hendak di ukur, dengan menggunakan t-test. Jika
52
hasil t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam
mengukur apa yang hendak diukur, sebaiknya item yang demikian di drop.
sehingga item yang dikatakan signifikan adalah item yang memiliki t-value
6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan
faktornya negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai
dengan sifat item, yang bersifat positif (favorable). Adapun pengujian analisis
benar hanya mengukur kesejahteraan subjektif. Dari hasil analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square =
1094.79 df = 170, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.151, oleh sebab itu,
pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh
0.032.
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus
menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan
53
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.6
dibawah ini:
Tabel 3.6
Muatan Faktor Kesejahteraan Subjektif
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
1 0.57 0.04 13.79 Valid
2 0.44 0.03 12.88 Valid
3 0.55 0.03 15.82 Valid
4 0.42 0.03 13.87 Valid
5 0.59 0.04 15.21 Valid
6 0.60 0.03 18.21 Valid
7 0.56 0.03 17.82 Valid
8 0.48 0.03 13.98 Valid
9 0.96 0.04 22.26 Valid
10 0.51 0.03 16.03 Valid
11 0.21 0.04 5.96 Valid
12 0.46 0.03 13.61 Valid
13 0.60 0.03 17.64 Valid
14 0.41 0.04 11.32 Valid
15 0.96 0.04 26.13 Valid
16 0.48 0.04 13.09 Valid
17 0.56 0.04 12.77 Valid
18 0.73 0.04 20.74 Valid
19 0.39 0.04 9.45 Valid
20 0.45 0.03 14.46 Valid
benar hanya mengukur presentasi diri. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan
dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 1843.20, df =
209, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0,180, oleh sebab itu, penulis
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
54
faktor yaitu presentasi diri. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.7 dibawah ini:
Tabel 3.7
Muatan Faktor Presentasi Diri
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
1 0.50 0.04 12.20 Valid
2 0.40 0.04 9.51 Valid
3 0.50 0.04 12.33 Valid
4 0.46 0.04 12.69 Valid
5 0.49 0.04 12.31 Valid
6 -0.37 0.05 -6.70 Tidak Valid
7 0.18 0.05 4.40 Valid
8 -0.01 0.05 0.13 Tidak Valid
9 0.51 0.05 11.13 Valid
10 0.35 0.04 8.64 Valid
11 0.66 0.04 17.27 Valid
12 0.65 0.04 16.32 Valid
13 0.45 0.04 11.80 Valid
14 0.68 0.04 17.90 Valid
15 0.48 0.04 13.67 Valid
16 0.35 0.04 8.17 Valid
17 0.42 0.05 8.28 Valid
18 0.24 0.04 5.79 Valid
19 0.30 0.05 6.05 Valid
20 0.17 0.05 3.67 Valid
21 0.32 0.04 7.84 Valid
22 0.51 0.04 14.57 Valid
Berdasarkan tabel 3.7 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah ada
yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui item 6 dan item 8 terdapat
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan faktor,
diketahui bahwa item 6 memiliki t > 1.96, sehingga akan item 6 dan ietm 8 akan
didrop.
55
Penulis menguji apakah ke 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur Family Support. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan
model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 37.71, df = 2, P-value =
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.271, oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi
berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu family support. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.8
Muatan Faktor Family Support
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
3 0.94 0.07 12.89 Valid
4 0.85 0.06 14.73 Valid
8 0.82 0.07 11.88 Valid
11 0.75 0.05 14.66 Valid
Berdasarkan tabel 3.8 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah ada
yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan faktor
seluruh item valid karena t > 1.96, sehingga tidak ada item yang didrop.
56
Penulis menguji apakah ke 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur Friend Support. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan
model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 32.47, df = 2, P-value =
0.00000, dan nilai RMSEA = 0.256, oleh sebab itu, penulis melakukan modifikasi
berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square =
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu friend support. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.9 dibawah ini:
Tabel 3.9
Muatan Faktor Friend Support
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
6 0.78 0.07 11.52 Valid
7 0.70 0.07 10.55 Valid
9 0.96 0.07 14.01 Valid
12 0.72 0.05 13.97 Valid
Berdasarkan tabel 3.9 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah ada
yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan faktor
seluruh item valid karena t > 1.96, sehingga tidak ada item yang didrop.
57
Penulis menguji apakah ke 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur Significant Other Support. Dari hasil analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square =
56.81, df = 2, P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.338, oleh sebab itu,
pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu significant other support. Kemudian penulis melihat apakah item
tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus
menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.10
dibawah ini:
Tabel 3.10
Muatan Faktor Significant Other Support
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
1 0.88 0.06 14.36 Valid
2 0.90 0.06 14.59 Valid
5 0.91 0.05 18.66 Valid
10 0.92 0.05 18.44 Valid
Berdasarkan tabel 3.10 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah
ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan faktor
seluruh item valid karena t > 1.96, sehingga tidak ada item yang didrop.
58
Penulis menguji apakah ke 7 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur Redeeming Value. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan
dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 155.08, df = 14,
P-value = 0.00000, dan nilai RMSEA = 0.205, oleh sebab itu, penulis melakukan
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu redeeming value. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.11 dibawah ini:
Tabel 3.11
Muatan Faktor Redeeming Value
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
2 0.74 0.12 6.29 Valid
4 0.51 0.10 5.14 Valid
5 0.43 0.07 6.39 Valid
6 0.16 0.06 5.29 Valid
9 0.60 0.09 6.86 Valid
10 0.19 0.06 3.37 Valid
12 0.11 0.07 1.65 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.11 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah
ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan factor,
59
terdapat satu item yang tidak valid karena karena t > 1.96, yakni item 12, sehingga
Penulis menguji apakah ke 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur shared interest. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan
model satu faktor, ternyata item fit, dengan Chi-square = 0.00, df = 0, P-value =
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu shared interest. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan
apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan
melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.12 dibawah ini:
Tabel 3.12
Muatan Faktor Shared Interest
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
1 0.50 0.07 7.62 Valid
3 0.82 0.11 7.62 Valid
8 0.72 0.10 7.62 Valid
Berdasarkan tabel 3.12 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah
ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan faktor
seluruh item valid karena t > 1.96, sehingga tidak ada item yang didrop.
60
Penulis menguji apakah ke 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar
hanya mengukur business & organizations. Dari hasil analisis CFA yang
dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item fit, dengan Chi-square = 0.00,
Setelah di dapat nilai P-value > 0.05 dapat dinyatakan bahwa model
dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item hanya mengukur satu
faktor yaitu business & organizations. Kemudian penulis melihat apakah item
tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus
menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak, pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.13
dibawah ini:
Tabel 3.13
Muatan Faktor Business & Organizations
No. Item Lambda Standard Error t-value Keterangan
1 1.11 0.36 3.10 Valid
3 0.52 0.17 3.10 Valid
8 0.21 0.07 3.10 Valid
Berdasarkan tabel 3.13 penulis melihat muatan faktor dari item, apakah
ada yang bermuatan negatif atau tidak, tetapi diketahui tidak terdapat item yang
muatan faktornya negatif. Setelah dilihat nilai t bagi koefisien muatan faktor
seluruh item valid karena t > 1.96, sehingga tidak ada item yang didrop.
berganda. Dalam hal ini yang dijadikan DV (variabel yang dianalisis variannya)
analisis faktor dengan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA), maka akan
didapatkan data variabel yang berupa true-score yang selanjutnya dijadikan input
analisis statistik, maka hipotesis penelitian yang ada diubah menjadi hipotesis
nihil. Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik nantinya. Pada
penelitian ini digunakan analisis regresi berganda di mana terdapat lebih dari satu
variabel bebas untuk memprediksi variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat
tujuh independent variable (variabel bebas) dan satu dependent variable (variabel
terikat). Adapun persamaan regresi berganda untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
Y‟ = Nilai prediksi Y (Kesejahteraan Subjektif)
a = interception (konstanta)
b = koefisien regresi untuk masing-masing X
X1 = Presentasi Diri
X2 = Family Support
X3 = Friend Support
X4 = Significant Other Support
X5 = Reedeming Value
X6 = Shared Interest
X7 = Business & Organizations
e = Residu
Melalui analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2, yaitu
Keterangan :
R2 = Proporsi varians yang bisa dijelaskan oleh keseluruhan
independent variable
SSreg = Sum of Square Regression (jumlah kuadrat regresi yang dapat
dihitung jika koefisien regresi telah diperoleh)
SSy = Sum of Square Y (jumlah kuadrat dari dependent variable)
test. Selain itu juga, uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat
signifikan atau tidak. Pembagi disini adalah R2 itu sendiri dengan df-nya
⁄
⁄
Keterangan:
R2 = Proporsi varians
k = Banyaknya independent variable
N = Ukuran sampel
independent variable terhadap dependent variable. Hal ini dilakukan melalui uji t
63
(t-test) terhadap setiap koefisien regresi. Jika nilai t > 1,96 maka berarti
Keterangan:
bi = Koefisien regresi ke-i
Sbi = Standart Error Estimate dari bi
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Total sampel pada penelitian ini berjumlah 241 orang yang merupakan
adults berusia sekitar (18-24) tahun (Papalia, Feldman & Martorell, 2012).
Berikut adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia,
Tabel 4.1
Subjek Penelitian:
Subjek Jumlah Responden Presentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 72 29,88%
Perempuan 169 70,12%
Total Responden 241 100%
Usia
7 2,90%
18 tahun
21 8,71%
19 tahun
30 12,45%
20 tahun
90 37,35%
21 tahun
70 29,04%
22 tahun
13 5,40%
23 tahun
10 4,15%
24 tahun
241 100%
Total Responden
Intensitas Menggunakan Instagram
58 24,07%
1-3 Kali Sehari
81 33,64%
3-6 Kali Sehari
102 42,32%
>6 Kali Sehari
241 100%
Total Responden
Durasi Menggunakan Instagram
74 30,70%
<1 Jam Sehari
99 41,08%
1-3 Jam Sehari
68 28,22%
>3 Jam Sehari
241 100%
Total Responden
64
65
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari jumlah
sampel sebanyak 241 orang, terdapat sampel dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 72 orang atau 29,88% dan sampel perempuan sebanyak 169 orang atau
70,12%. Dengan komposisi umur yakni, 18 tahun sebanyak 7 orang atau 2,90%,
atau 37,35%, 23 tahun sebanyak 13 orang atau 5,40%, dan 24 tahun sebanyak 10
Hasil analisis deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran data penelitian.
Dalam hasil analisis deskriptif ini akan disajikan nilai minimum, maksimum,
mean dan standar deviasi variabel penelitian. Gambaran hasil analisis deskriptif
Tabel 4.2
Hasil Analisis Deskriptif
Variable Min Max Mean S. D Variance
Kesejahteraan Subjektif 25.17 76.11 50 9.37753 87.938
Presentasi Diri 14.89 85.99 50 9.14342 83.602
Family Support 25.58 62.36 50 9.21203 84.862
Friend Support 19.86 66.63 50 9.13854 83.513
Significant Other Support 17.07 63.37 50 9.64176 92.964
Redeeming Value 22.48 73.31 50 8.54696 73.050
Shared Interest 15.17 67.73 50 8.07416 65.192
Business & Organizations 13.04 68.97 50 9.29626 86.421
Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui pertama bahwa nilai
dan nilai maksimum = 76.11, mean = 50 dan SD = 9.377. Kedua, presentasi diri
66
memiliki nilai minimum = 14.89 dan nilai maksimum = 85.99, mean = 50 dan SD
= 9.143. Ketiga, family support memiliki nilai minimum = 25.58 dan nilai
9.138.Kelima, significant other support memiliki nilai minimum = 17.07 dan nilai
nilai minimum = 22.48 dan nilai maksimum 73.31, mean = 50, SD = 8.546.
Ketujuh, shared interest memiliki nilai minimum = 15.17 dan nilai maksimum
nilai minimum = 13.04 dan nilai maksimum 68.97, mean = 50, SD = 9.296
Setelah melakukan deskripsi statistik dari tiap variabel penelitian, maka hal yang
menggunakan standar deviasi dan mean dari t-score. Dalam hal ini, ditetapkan
Tabel 4.3
Norma Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Norma Kategori
X < Mean Rendah
X ≥ Mean Tinggi
Tabel 4.4
Kategorisasi Skor Variabel
Frekuensi %
Variabel
Rendah Tinggi Rendah Tinggi
Kesejahteraan Subjektif 130 111 53.9 46.1
Presentasi Diri 107 134 44.4 55.6
Family Support 123 118 51.0 49.0
Friend Support 160 81 66.4 33.6
Significant Other Support 149 92 61.8 38.2
Redeeming Value 96 145 39.8 60.2
Shared Interest 151 90 62.7 37.3
Business & Organizations 129 112 53.5 46.5
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor pada variabel
cenderung tinggi. Skor pada variabel family support cenderung rendah juga pada
variabel friend support skor cenderung rendah dan pada variabel significant other
support cenderung rendah juga. Selanjutnya, skor pada variabel redeeming value
cenderung tinggi, namun skor pada variabel shared interest dan variabel business
dengan teknik multiple regression analysis. Data yang dianalisis ialah faktor skor
atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Lalu penulis
ini ialah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan pengukuran dan juga
agar tidak ada responden yang mendapatkan nilai negatif. Pada tahapan ini penulis
software SPSS 16.0. Dalam melakukan analisis regresi, ada 3 hal yang dilihat,
yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians dependent
variable. Selanjutnya untuk tabelyang berisi R2, dapat dilihat pada tabel 4.5
berikut ini:
Tabel 4.5
Model Summary Analisis Regresi
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
square Estimate
1 .584 .342 .322 7.72289
0,342 atau 34,2%. Artinya proporsi varians dari kesejahteraan subjektif dijelaskan
oleh presentasi diri, dukungan sosial (family support, friend support, dan
significant other support) dan afinitas media sosial (redeeming value, shared
interest, dan business & organizations) sebesar 34,2%, sedangkan 65,8% lainnya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Langkah kedua penulis
variable.
Tabel 4.6
Anova Pengaruh Keseluruhan Independent VariableTerhadap Dependent
Variable
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7208.297 7 1029.757 17.265 .000
Residual 13896.821 233 59.643
Total 21105.118 240
a. Dependent Variable : Kesejahteraan Subjektif
b. Predictors : (Constant), Presentasi Diri, Family Support, Friend Support, Significant
Other Support, Redeeming Value, Shared Interest, dan Business & Organizations
Berdasarkan pada table 4.6, diketahui bahwa nilai sig. pada kolom paling
kanan adalah sebesar 0.000. dengan demikian diketahui bahwa nilai sig.<0.05,
maka hipotesis nol (nihil) yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan
dari dimensi presentasi diri, dukungan sosial (family support, friend support, dan
significant other support), dan afinitas media sosial (redeeming value, shared
Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari presentasi diri, dukungan sosial
(family support, friend support, dan significant other support), dan afinitas media
sosial (redeeming value, shared interest, dan business & organizations) terhadap
kesejahteraan subjektif.
dihasilkan, dapat dilihat melalui kolom Sig. (kolom keenam). Jika Sig.< 0.05
dari tiap independent variable terhadap kesejahteraan subjektif dapat dilihat pada
Tabel 4.7
Koefisien Regresi
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.014 5.208 2.883 .004
PRESENTASI DIRI -.167 .057 -.163 -2.951 .003*
FAMILY SUPPORT .441 .062 .433 7.082 .000*
FRIEND SUPPORT .033 .066 .043 .667 .505
SIGNIFICANT OTHER
.122 .058 .125 2.115 .035*
SUPPORT
REDEEMING VALUE .180 .061 .164 2.441 .003*
SHARED INTEREST .012 .077 .010 2.967 .877
BUSINESS &
.068 .064 .068 1.066 .287
ORGANIZATIONS
a. Dependent Variable: Kesejahteraan Subjektif
Ket: (*) signifikan
organizations).
nilai Sig. Nilai Sig. < 0.05 menunjukkan bahwa koefisien regresi yang dihasilkan
signifikan, yakni presentasi diri, family support, significant other support, dan
redeeming value. Sedangkan tiga variabel lainnya yaitu friend support, shared
interest, dan business & organizations tidak menunjukkan nilai koefisien regresi
yang signifikan.
71
Adapun penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada tiap
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.167 dengan nilai signifikansi 0.003
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H01 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
Artinya ada pengaruh yang signifikan dari presentasi diri terhadap kesejahteraan
subjektif. Koefisien bertanda negatif artinya semakin tinggi presentasi diri, maka
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.441 dengan nilai signifikansi 0.000
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H02 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
Artinya ada pengaruh yang signifikan dari family support terhadap kesejahteraan
subjektif. Koefisien bertanda positif artinya semakin tinggi family support, maka
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.033 dengan nilai signifikansi 0.505
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H03 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.122 dengan nilai signifikansi 0.035
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H04 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari significant other support
mahasiswa.
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.180 dengan nilai signifikansi 0.003
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H05 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.012 dengan nilai signifikansi 0.877
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H06 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.068 dengan nilai signifikansi 0.287
(Sig. < 0.05). Hal ini bermakna bahwa H07 yang menyatakan “tidak ada pengaruh
tabel dimana dalam tabel tersebut terdiri atas kolom pertama (model) adalah
variable yang dianalisis satu persatu tersebut, kolom keenam (R square change)
merupakan nilai murni varians dependent variable dari tiap independent variable
yang dianalisis satu persatu, kolom ketujuh (F change) adalah nilai F hitung bagi
kebebasan atau taraf nyata bagi independent variable yang bersangkutan dan df
terdiri atas numerator dan denumerator. Lalu yang terakhir adalah kolom
signifikansi (Sig. F change). Besarnya proporsi varians pada orientasi masa depan
Tabel 4.8
Model Summary Proporsi Varians Tiap Independent Variable Terhadap
Dependent Variable
Change Statistics
Std. Error
Model R Adjusted R
R of the F Sig. F
Square R Square Square df1 df2
Estimate Change Change
Change
1 0.130 0.017 0.013 9.31759 0.017 4.089 1 239 0.044
2 0.532 0.283 0.277 7.97514 0.266 88.233 1 238 0.000
3 0.538 0.289 0.280 7.95562 0.007 2.169 1 237 0.142
4 0.554 0.307 0.295 7.87238 0.018 6.039 1 236 0.015
5 0.580 0.337 0.323 7.17769 0.030 10.556 1 235 0.001
6 0.582 0.338 0.321 7.72515 0.002 0.546 1 234 0.461
7 0.584 0.342 0.322 7.772289 0.003 1.137 1 233 0.287
Predictors: (Constant), presentasi diri, family support, freind support, significant
other support, redeeming value, shared interest
Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat disampaikan informasi sebagai berikut:
change = 4.089 dan df1 = 1 dan df2 = 239 dengan Sig. F Change = 0.044 (Sig.
change = 88.233 dan df1 = 1 dan df2 = 238 dengan Sig. F Change = 0.000
change = 2.169 dan df1 = 1 dan df2 = 237 dengan Sig. F Change = 0.142 (Sig.
dengan F change = 6.039 dan df1 = 1 dan df2 = 236 dengan Sig. F Change =
change = 10.556 dan df1 = 1 dan df2 = 235 dengan Sig. F Change = 0.001
change = 0.546 dan df1 = 1 dan df2 = 234 dengan Sig. F Change = 0.461 (Sig.
dengan F change = 1.137 dan df1 = 1 dan df2 = 233 dengan Sig. F Change =
dari tujuh independent variable, yaitu presentasi diri, family support, significant
varians kesejahteraan subjektif secara signifikan jika dilihat dari besarnya R 2 yang
dihasilkan.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Ada pengaruh yang signifikan secara
keseluruhan dari presentasi diri, family support, friend support, significant other
support, redeeming value, shared interest, dan business & organizations terhadap
yaitu presentasi diri, family support, significant other support, dan redeeming
penelitian ini yakni, friend support, shared interest, dan business & organizations.
5.2 Diskusi
Pada bagian ini, penulis membahas diskusi hasil penelitian sebagaimana telah
melakukan perbandiangan dengan hasil penelitian terdahulu atau teori yang terkait
dan relevan dengan hasi penelitian. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang
kategori rendah.
bahwa terdapat pengaruh dari presentasi diri, dukungan sosial (family support,
76
77
friend support, dan significant other support), dan afinitas media sosial
dilakukan uji signifikansi dari setiap dimensi, terdapat empat dari tujuh variabel
0.167, dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat presentasi diriakan semakin
berbeda dari self atau diri seperti real self, ideal self dan false self dalam
yang tinggi pada jejaring media sosial Instagram, merasakan tingkat kepuasan
yang rendah ataupun merasa tidak bahagia. Penelitian ini berbanding terbalik
dengan sebelumnya oleh Baumeister, Tice & Hutton (1989) mengatakan individu
dengan kepuasan yang tinggi akan cenderung mempresentasikan diri yang apa
adanya, namun hal tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian ini.
Kedua, melalui hasil analisis data, diketahui bahwa variabel family support
subjektif. Proporsi varians sebesar 26,6% dan memiliki koefisien regresi sebesar
0.441 sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat family support maka
sebaliknya. Pada Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988), family support
menentukan pilihan, dan emosinya kurang stabil, cenderung tidak merasa puas
Otrar dan Argın (dalam Çolak & Doğan, 2016), yang menyatakan komunikasi
sejalan dengan penelitian oleh Gülaçti (2010) yang mengatakan tidak ada
Penjelasan melalui Çolak dan Doğan (2016) mendukung hasil penenlitian ini,
itu, berbanding terbalik dengan penelitian ini, (Diener & Seligman, 2002)
dan membangun hubungan positif dengan orang lain cenderung lebih bahagia.
memiliki koefisien regresi sebesar 0.122 sehingga dapat diartikan bahwa semakin
tinggi tingkat significant other support pada mahasiswa maka semakin tinggi pula
Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988), mengatakan significant other support
merupakan persepsi bantuan atau dukungan yang bersumber dari seseorang yang
berarti (orang yang spesial) dalam hidup individu dimana akan membuat individu
dukungan dari seseorang yang berarti, cenderung memiliki tinggkat kepuasan atau
kesejahteraan yang tinggi. Temuan ini sejalan dengan penelitian oleh Gallagher, E
significant other support dari tiga dimensi dukungan sosial yang signifikan
affect dan significant other support signifikan dengan positive affect. Selain itu
Malkoç dan Yalçin (2015) mengemukakan bahwa dukungan sosial yang dirasakan
dari keluarga, teman, dan orang lain yang istimewa secara signifikan berkontribusi
koefisien regresi sebesar 0.180 sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi
tingkat redeeming value pada mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat
cenderung lebih puas dan bahagia ketika penggunaan media sosial dijadikan
sebagai alat komunikasi yang efektif dan sebagai penyaluran informasi mengenai
Hidayatullah Jakarta. Ini sejalan dengan penelitan oleh Miao, Y (2016), dimana
hanya variabel redeeming value yang signifikan dari dua dimensi lainnya afinitas
media sosial yang secara positif mempengaruhi niat kedatangan seseorang pada
suatu acara.
81
pengalaman dan kegiatan berbagi (share) minat antar pengguna media sosial. Hal
tertentu.
pengambilan sampel dilakukan di satu kampus saja, yang mungkin tidak mewakili
ini hanya terbatas pada variabel presentasi diri, dukungan sosial dan afinitas
media sosial. Dengan demikian kemungkinan terdapat variabel atau faktor lain
kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan ini, sehingga
penelitian ini.
5.3 Saran
didalamnya. Maka dari itu, penulis memiliki beberapa saran untuk bahan
Bagi penulis yang tertarik dan berminat pada permasalahan yang sama,
disarankan untuk :
2. Untuk penelitian yang akan datang perlu memperluas lokasi, kriteria dan usia
pengambilan sampel karena studi ini terbatas hanya dilakukan di satu kampus.
Instagram pada remaja dan rentang usia lain yang masih aktif menggunakan
Instagram, dengan jumlah sampel yang lebih luas dan lebih besar agar lebih
representatif.
83
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini temuan variabel presentasi diri terdapat pengaruh yang
pada mahasiswa. Dengan presentasi diri yang tidak berlebihan, seperti tidak
kepada orang lain, tidak menampilkan informasi yang tidak benar dan menjadi
orang lain untuk memuaskan followers pada akun Instagramnya. Hal tersebut
2. Pada penelitian ini temuan variabel family support terdapat pengaruh yang
cukup, kepedulian, juga dukungan yang berupa saran dan arahan akan
tinggi kesejahteraan subjektif pada mahasiswa. Hal ini dapat dijadikan bahan
significant other seperti teman spesial, dosen, psikolog, dan lainnya dapat
4. Pada penelitian ini temuan variabel redeeming value terdapat pengaruh yang
nilai pribadi dalam diri, maka kesejateraan subjektif akan menigkat. Sehingga
dengan nilai dalam diri dan positif serta menggunakan Instagram dengan
DAFTAR PUSTAKA
Atikah, Ranu & Kamila (2017). When your happiness comes from your social
media: social support dari media sosial sebagai prediktor bagi subjective
well-being mahasiswa. Jakarta.
Bakhshi, S., Shamma, D. A., & Gilbert, E. (2014). Faces engage us: Photos with
faces attract more likes and comments on instagram. In Proceedings of
The 32nd Annual ACM Conference on Human Factors in Computing
Systems.
Çolak, T. S., & Doğan, U. (2016). Does the use of social media ensure social
support and happiness?. International Online Journal of Educational
Sciences, 8(4).
Lakey, B., & Cohen, S. (2000). Social support and theory. Social Support
Measurement and Intervention: A Guide for Health and Social Scientists,
29-52.
Diener, E. D., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The
satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71-
75.
86
Diener, E., Suh, E M., Lucas, R E., & Smith, H L (1999). Subjective well-being :
three decades of progress. American Psychological Association.
Diener, E., Lucas, R E., & Oishi, S (2003). Personality, culture, and subjective
well-being: emotional and cognitive evaluations of life. DOI: 10.1146
Diener, E., Suh, E., & Oishi, S. (1997). Recent findings on subjective well-being.
Indian Journal of Clinical Psychology.
Ellison, N. B., Steinfield, C., & Lampe, C. (2007). The benefits of Facebook
“friends:” social capital and college students‟ use of online social
network sites. Journal of Computer‐Mediated Communication, 12(4),
1143-1168.
Floyd, F. J., & Widaman, K. F. (1995). Factor analysis in the development and
refinement of clinical assessment instruments. Psychological
Assessment, 7(3), 286.
87
Gerlich, R. N., Browning, L., & Westermann, L. (2010). The social media affinity
scale: implications for education. Contemporary Issues in Education
Research, 3(11), 35.
Goffman, E. (1959). The presentation of self in everyday life. Trad. it. La vita
Quotidiana. New York: Doubleday.
Hu, Y., Manikonda, L., & Kambhampati, S. (2014). What we Instagram: a first
analysis of Instagram photo content and user types. In Icwsm.
Jones, E. E., & Pittman, T. S. (1982). Toward a general theory of strategic self-
presentation. Psychological Perspectives on The Self, 1(1), 231-262.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! the
challenges and opportunities of social media. Business Horizons, 53(1),
59-68.
Kim, J., & Lee, J. E. R. (2011). The Facebook paths to happiness: effects of
the number of Facebook friends and self-presentation on subjective
well-being. Cyber Psychology, Behavior, and Social Networking, DOI:
10.1089/cyber.2010.0374.
Kim, H. (2014). Enacted social support on social media and subjective well-
being. International Journal of Communication, 8, 21.
Lopez, W. J. (2014). Word of mouth vs. expert reviews: compared using need
for cognition and social media affinity (Doctoral dissertation).
88
Lyubomirsky, S., King, L., & Diener, E. (2005). The benefits of frequent
positive affect: does happiness lead to success?. Psychological
Bulletin, 131(6), 803.
Malkoç, A., & Yalçin, İ. (2015). Relationships among resilience, social support,
coping, and psychological well-being among university studentss. Türk
Psikolojik Danışma ve Rehberlik Dergisi, 5(43).
Michikyan, M., Dennis, J & Subrahmanyam, K (2014). Can u guess who i am:
real, ideal, and false self-presentation on Facebook among emerging
adults. Emerging Adults, 1-10, DOI: 10.1177/216769681453442
Myers, D. G., & Diener, E. (1995). Who is happy?. Psychological Science, 6(1),
10-19.
Myers, D G (2000). The funds, friends, and faith of happy people. American
Psychological Association, DOI: 10.1037//0003-066X.55,1.56.
Pittman, M., & Reich, B. (2016). Social media and loneliness: why an Instagram
picture may be worth more than a thousand Twitter words. Computers
in Human Behavior, 155-167.
Rae, J. R., & Lonborg, S. D. (2015). Do motivations for using Facebook moderate
the association between Facebook use and psychological well-
being?. Frontiers in psychology, 6, 771.
89
Robins, R W & Beer J R (2001). Positive illusions about the self: short-term
benefits and long-term costs. American Psychological Association.
DOI: 10.1037//0O22-3514.80.2.340
Siedlecki, K. L., Salthouse, T. A., Oishi, S., & Jeswani, S. (2014). The
relationship between social support and subjective well-being across
age. Social Indicators Research, 117(2), 561-576.
Subrahmanyam, K., & Smahel, D. (2010). Digital youth: the role of media in
development. Springer Science & Business Media.
Valkenburg, P. M., Peter, J., & Schouten, A. P. (2006). Friend networking sites
and their relationship to adolescents' well-being and social self-
esteem. Cyber Psychology & Behavior, 9(5), 584-590.
Wang, Q., Chen, W., & Liang, Y. (2011). The effects of social media on college
students.
Watson, D., Clark, L. A., & Tellegen, A. (1988). Development and validation of
brief measures of positive and negative affect: the PANAS
scales. Journalof Personality and Social Psychology, 54(6), 1063.
90
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The
multidimensional scale of perceived social support. Journal of
Personality Assessment, 52(1), 30-41.
91
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KUESIONER
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Saya adalah mahasiswa Program Strata-1 Psikologi Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian
sebagai bagian dari skripsi. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan Anda
untuk dapat mengisi angket ini.
Dalam menjawab angket ini tidak ada jawaban salah atau benar, maka
Anda bebas menentukan jawaban yang paling sesuai dengan diri Andadan tidak
ada kaitannya sama sekali dengan penilaian jabatan. Setiap jawaban yang Anda
berikan akan terjamin kerahasiaannya dan hanya dipakai untuk kepentingan
penelitian ini saja.
Mohon baca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Setelah selesai
mengisi angket ini mohon diteliti kembali jawaban Anda agar tidak ada
pernyataan yang tidak terjawab atau terlewati.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
Hormat kami,
Faradila Yunan
92
Data Responden
Inisial : .....................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan
Usia :
Pendidikan : SD/SMP/SMA/DIPLOMA/S1
Fakultas / Jurusan / Universitas :
Jumlah foto Unggah pada akun Instagram (tidak termasuk yang di Archive) :
Jumlah likes terbanyak yang pernah di dapat pada salah satu foto :
93
PETUNJUK PENGISIAN
Kuesioner ini berisi pernyataan, tidak ada jawaban benar atau salah. Sebelum
mengisi pernyataan tersebut, baca dan pahamilah terlebih dahulu, kemudian
berikan tanda checklist(√) pada salah satu dari keempat kolom disamping kanan
pernyataan.
Adapun pilihan kolom disamping pernyataan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
BAGIAN KESATU
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
STS TS S SS
7 Saya optimis terhadap masa depan saya.
8 Orang lain menghormati diri saya.
Saya merasa hal-hal positif terjadi dalam hidup
9
saya.
Pikiran saya dipenuhi dengan pikiran-pikiran
10
negatif.
Saya mengharapkan hal baik akan terjadi dalam
11
hidup saya.
Saya sering merasa hal buruk telah terjadi dalam
12
hidup saya.
Saya merasa nyaman dengan kehidupan saya saat
13
ini.
Selama sebulan terkahir, saya merasa tidak
14
nyaman dengan diri saya.
15 Saya menjalani hidup dengan perasaan bahagia.
Kondisi yang saya alami dalam kehidupan sangat
16
menyedihkan.
17 Saya takut untuk menghadapi masa depan.
18 Saya menjalani hari dengan riang setiap harinya.
19 Saya orang yang mudah tersinggung.
20 Saya merasa puas dengan kehidupan saya saat ini.
BAGIAN KEDUA
Kuesioner ini berisi pernyataan, tidak ada jawaban benar atau salah.
Sebelum mengisi pernyataan tersebut, baca dan pahamilah terlebih dahulu,
kemudian berikan tanda checklist(√) pada salah satu dari keempat kolom
disamping kanan pernyataan.
Adapun pilihan kolom disamping pernyataan sebagai berikut :
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
STS TS S SS
Saya mengunggah informasi yang tidak benar-benar
3
menggambarkan diri saya di akun Instagram.
Terkadang, saya menjaga image di unggahan
4
Instagram yang saya lakukan.
Saya memiliki pandangan yang baik terhadapdiri
5 saya dan Instagram adalah tempat bagi saya untuk
menunjukkannya.
Gambaran diri saya di dunia maya sama dengan
6
gambaran diri saya di kehidupan nyata.
Saya sangat memahami apa yang saya inginkan
dalam hidup dan Instagram adalah tempat untuk
7
mengungkapkan pandangan dan keyakinan yang
saya miliki.
Cara saya menampilkan diri di Instagram adalah
8 gambaran diri saya yang sebenarnya di kehidupan
nyata.
Saya bangga terhadap hal-hal yang telah saya capai
9 sehingga saya menunjukkannya pada orang lain
melalui unggahan Instagram saya.
Melalui Instagram, saya dapat menjelajahi berbagai
10 aspek dari diri saya lebih banyak dari apa yang saya
bisalakukan di dunia nyata.
Saya mengedit foto saya di profil Instagram agar
11
saya terlihat lebih baik ataupun berbeda.
Saya merasa bahwaada banyak sisi lain dari diri
12
saya yang saya tunjukkan di akun Instagram.
Saya membandingkan diri saya dengan orang lain
13
di Instagram.
Saya mencoba untuk membuat orang lain terkesan
14
dengan foto-foto yang saya unggah di Instagram.
Saya hanya menunjukkan sifat-sifat dari diri saya
15
yang disukai oleh orang lain.
Saya mengunggah apapun di akun Instagram saya
16
untuk menunjukkan apa yang saya inginkan.
Dalam akun Instagram, saya tetap menjadi diri
17 sayasendiri namun sekaligus menunjukkan juga apa
yang saya inginkan
Saya menunjukkan yang saya inginkan pada akun
18 Instagram tanpa mempedulikan perkataan ataupun
penilaian yang diberikan orang lain.
Saya memiliki standar tersendiri ketika
19 mengunggah apapun di Instagram agar dapat
menunjukkan sisi positif dari diri saya.
96
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
STS TS S SS
Saya membuat Instastories yang sesuai dengan apa
20
yang saya inginkan.
Saya hanya mengunggah sesuatu yang
21 menunjukkan sisi positif dari diri saya yang ingin
saya perlihatkan di akun Instagram.
Saya mengunggah hal-hal yang saya sukai
22 meskipun hal tersebut bukan apa yang umum saya
lakukan.
BAGIAN KETIGA
BAGIAN KEEMPAT
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
STS TS S SS
Instagram adalah media yang bagus untuk kita
1 gunakan agar kita dapat tetap berhubungan
satu sama lain.
Bagi saya, Instagram hanya membuang-buang
2
waktu saja.
Instagram memungkinkan orang yang
3 memiliki kesamaan minat untuk tetap saling
terhubung.
Bermain Instagram sangat menghabiskan
4 waktu yang terlalu banyak untuk mengurus
ataupun membaca apa yang adadisana.
Bagi saya, memiliki akunInstagram adalah hal
yang penting karena sayadapat menceritakan
5
tentang diri sendiri maupun aktivitas yang saya
jalani.
Saya suka melihat dan membaca unggahan
yang dilakukan oleh teman-teman atau
6
anggota keluarga saya di akun Instagram
mereka.
Kita dapat menggunakan informasi yang
ditemukan di Instagram untuk membuat
7
keputusan mengenai hal-hal tertentu yang kita
inginkan.
Instagram adalah media yang bagus untuk
membangun komunitas secara online di mana
8
orang-orang yang memiliki minat ataupun sifat
yang sama dapat saling terhubung.
Instagram hanya berguna untuk iseng-iseng
9
saja.
Saya tidak peduli apa yang dilakukan orang
10
lain di akun Instagramnya.
Kehadiran Instagram dapat menggambarkan
berkembangnya kebutuhan akan rasa
11 kebersamaan di antara orang-orang yang
menggunakannya
98
LAMPIRAN 2
A. Kesejahteraan Subjektif
UJI VALIDITAS KONSTRUK SWB
DA NI=20 NO=241 MA=PM
LA
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X11 X13 X15 X18 X20 X10 X12 X14 X16 X17 X19
PM SY FI=SWB.COR
MO NX=20 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL
LK
SWB
FR TD 14 11 TD 16 2 TD 4 3 TD 16 15 TD 17 16 TD 17 11 TD 18 16 TD 20 15 TD 10 8 TD 19
9 TD 17 15 TD 18 17 TD 10 2 TD 17 14 TD 16 1 TD 18 15
FR TD 19 15 TD 11 1 TD 19 6 TD 5 3 TD 18 10 TD 2 1 TD 7 1 TD 5 4 TD 20 10 TD 8 7 TD 8 6
TD 7 6 TD 19 12 TD 12 3 TD 20 11 TD 20 12 TD 20 9
FR TD 20 1 TD 18 5 TD 6 5 TD 10 7 TD 18 8 TD 10 6 TD 6 4 TD 4 2 TD 17 7 TD 17 8 TD 17 2
TD 17 5 TD 17 10 TD 14 3 TD 8 4 TD 15 11 TD 14 5
FR TD 13 5 TD 13 9 TD 14 2 TD 12 2 TD 19 18 TD 19 7 TD 15 10 TD 13 8 TD 18 13 TD 12 9
TD 9 3 TD 9 1 TD 18 1 TD 10 1 TD 20 13 TD 20 14 TD 9 5
FR TD 19 17 TD 14 10 TD 11 2 TD 11 10 TD 11 8 TD 19 13 TD 20 19 TD 19 16 TD 18 3 TD
16 11 TD 12 1 TD 13 1 TD 16 5
PD
OU SS TV MI
100
B. Presentasi Diri
C. Dukungan Sosial
Family Support
UJI VALIDITAS KONSTRUK FAMILY
DA NI=4 NO=241 MA=PM
LA
X3 X4 X8 X11
PM SY FI=FAMILY.COR
MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL
LK
FAMILY
FR TD 3 1
PD
OU SS TV MI
103
Friend Support
UJI VALIDITAS KONSTRUK FRIEND
DA NI=4 NO=241 MA=PM
LA
X6 X7 X9 X12
PM SY FI=FRIBENAR.COR
MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL
LK
FRIEND
FR TD 2 1
PD
OU SS TV MI
Significant OtherSupport
UJI VALIDITAS KONSTRUK SIGNIFICANT
DA NI=4 NO=241 MA=PM
LA
X1 X2 X5 X10
PM SY FI=SIGBENAR.COR
MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL
LK
SIGNIFI
FR TD 2 1
PD
OU SS TV MI
Shared Interest
UJI VALIDITAS KONSTRUK SISMA
DA NI=3 NO=241 MA=PM
LA
X1 X3 X8
PM SY FI=SISMA.COR
MO NX=3 NK=1 LX=FR TD=SY ME=UL
LK
SISMA
PD
OU SS TV MI
LAMPIRAN 3
PROPORSI VARIANS