Kondisi khusus Rasulullah SAW menghadapi kondisi darurat:
A. Saat setelah digigit kalajengking
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syuaibah diceritakan saat Rasulullah SAW sedang bersujud dalam sholat, tiba-tiba seekor kalajengking menyengat jari tangan beliau. Kemudian Rasulullah SAW menyuruh diambilkan air dan garam, lalu bagian yang disengat kalajengking tersebut direndam dengan air garam sambil membaca bacaan al-quran sehingga rasa sakitnya berkurang. Hal ini yang mendasari pada masa sekarang bahwa dahulu ruqyah telah digunakan sebagai terapi bukan hanya untuk gangguan jiwa dan kerasukan jin saja tetapi juga untuk gangguan fisik. B. Saat setelah diracun oleh wanita Yahudi Rasulullah SAW pernah diracuni oleh seorang wanita yahudi Bernama Zainab binti Harits, istri Salam bin Masykum berupa daging domba panggang yang dihadiahkan kepada beliau. Zainab bertanya kepada para sahabat tentang bagian mana dari daging domba yang paling disukai Rasulullah SAW. Lalu para sahabat menjawab paha bagian depan. Zainab mencampuri semua makanan dengan racun, bahkan bagian paha depan dicampur racun lebih banyak dari lainnya. Setelah semua makanan sudah siap untuk dimakan, Rasulullah mengambil paha depan domba yang sudah dipanggang itu, dan memasukkan sebagian dagingnya ke dalam mulut Rasulullah, akan tetapi tidak langsung menelannya. Di saat yang bersamaan, Basyar bin Barra justru langsung memakan daging yang dicampur dengan racun tersebut. Rasulullah SAW menampakan mukjizatnya. “Sungguh, daging ini telah memberitahuku, ia sudah (dicampuri) dengan racun.” (Syekh Al-Buthi, Fiqhus Sirah Nabawiyah ma’a Mujazin li Tarikhil Khilafatir Rasyidah, [Bairut, Darul Fikr, Cetakan keempat: 2019], halaman 262). Rasulullah bertanya kepada Zainab, “Mengapa kau melakukannya?” Zainab menjawab, “(Zainab) berkata, 'Telah sampai dari kaumku segala hal tentang dirimu. Maka, aku berkata kepada mereka, 'Jika memang dia (Rasulullah) seorang raja, dia pasti mati (dengan makanan yang beracun) itu. Namun, jika memang ia benar seorang nabi, dia pasti akan diberi tahu.'” (Syekh al-Khazin, Tafsir Lubabut Ta’wil fi Ma’anit Tanzil, [Bairut, Darul Fikr, cetakan pertama: 1992, tahqiq: Syekh Muhammad ‘Ali], juz VI, halaman 201). Setelah Zainab mengaku atas semua perbuatannya. Rasulullah SAW memberikan ampunan kepadanya, meskipun membuat Basyar bin Barra tewas karena terlanjur menelan daging domba beracun yang dia hidangkan. Namun ternyata, keputusan Rasulullah SAW itu mengandung hikmah yang sangat luar biasa, di mana akal satu sahabat pun tidak sampai kepadanya. Setelah insiden itu, wanita pemberi racun itu langsung masuk Islam saat itu juga di hadapan Rasulullah SAW