Anda di halaman 1dari 10

Stase 1

Seorang anak 10 tahun dibawa ibu nya karna nyeri pada saat BAK. Menggelembung kalo
kencing, kulit preputium nya menutupi OUE. Gabisa ditarik ke proximal
a. Tatalaksana non-farmakologi
Lakukan sirkumsisi, dengan cara
1. Salam
2. Tujuan dan manfaat tindakan -> agar kulit kulup penisnya tidak menutupi OUE
sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada penis
3. Hak menolak
4. Persetujuan
5. Persiapan pasien dan persiapkan alat (pisahkan alat steril dan non-steril) (jangan
lupa buka dulu ampul)
6. Cuci tangan
7. Pake handscoen
8. Kasih masuk lidokain di spoit
9. Inspeksi genital -> menggelembung, pembengkakan, kulit preputium tidak bisa
ditarik ke proximal, tanda-tanda radang
10. Disinfeksi sirkuler dari ujung ke pangkal
11. Pasang doek
12. Anestesi di pangkal menembus fascia buck seperti menembus kertas (N. Dorsalis
Penis)-> tes dulu dicubit kulit penis pake klem tanya anaknya masih ada nyeri
dirasa atau tidak, kalau masih ada nyeri, anestesi infiltrasi di batang penis
13. Klem jam 1, jam 11, jam 6
14. Gunting arah jam 12, arah ke jam 9, ke jam 6, terus pindah dari jam 12 ke jam 3,
ke jam 6, baru potong (sisa 0,5-1 cm dari sulcus coronarius) deb deb perdarahan
15. Jahit dari jam 12, jam 9, jam 3, jam 6
16. Lihat masih ada perdarahan atau tidak? Kalau masih, jahit lagi antara jam (12 dan
9), (12 dan 3), (3 dan 6), (9 dan 6)
17. Deb deb perdarahan
18. Beri salep antibiotik
19. Kasih perban, plester
20. Bersihkan alat, cuci tangan di larutan chlorin, buka handscoen, buang ke tempat
sampah medis, cuci tangan kembali
21. Inform consent

b. Diagnosis dan Diagnosis Banding


DU : Fimosis, DD : Parafimosis, Balanithis

Stase 2
Seorang laki-laki berusia 55 tahun, retensi urin, urinnya menetes, tidak ada benjol2,
mukosa licin
a. Diagnosis dan Diagnosis Banding
DU : BPH, DD : Prostatitis, ISK, CA prost

b. Tatalaksana non-farmako
Pemasangan Kateter Non-Logam Laki-Laki
1. Salam
2. Tujuan dan manfaat tindakan -> untuk mengurangi keluhan, mencegah
terjadinya infeksi di saluran kemih,
3. Persetujuan
4. Persiapan pasien dan persiapkan alat (pisahkan alat steril dan non-steril) (jangan
lupa kasih masuk jelly di spoit 20cc, kasih masuk air di spoit 5-10cc, plester
jangan lupa)
5. Cuci tangan
6. Pake handscoen
7. Pasien baring
8. Taroh nierbeken di selangkangan
9. Disinfeksi penis dari ujung ke pangkal
10. Inspeksi penis
11. Pegang penis tangan kiri, pake jari tengah dan telunjuk, terus luruskan kearah
pemeriksa
12. Buka OUE, masukkan jelly melalui OUE tunggu 5 menit, simpan sebagian jelly di
tangan
13. Olesi kateter di jelly yang ditangan
14. Pake pinset dorong kateternya sampe dekat cabang, klem ujung kateternya,
balonisasi, tarik kateter sedikit untuk lihat apakah sudah tertahan atau belum
15. Buka doek
16. Lepas klem yang diujung, sambung ke urin bag collector
17. Kasih salep antibiotik
18. Fiksasi pake kasa dan plester
19. Simpan urin bag collector lebih rendah dari pasien
20. Rapihkan alat bahan, cuci tangan di larutan chlorin, lepas handscoen, buang ke
tempat sampah medis, cuci tangan kembali

c. Edukasi
Edukasi terkait pemasangan kateternya, jangan terlalu banyak gerak, hidrasi nya
harus bagus, perbanyak minum, kateternya jangan sampai ketarik dan melekuk,
posisinya lebih rendah dari pasien karna nanti urinnya balik, ajarin keluarganya
untuk buang urine yang di bag collector kalo sudah penuh

Stase 3
Seorang laki-laki berusia 50an nyeri pinggang kanan. Ada leukositoria 2mgg yll, nyeri
tibatiba hari ini, retensi urin pertama terus lancar sekarang kencingnya
a. Anamnesis
1. Salam
2. Perkenalkan diri, tanya identitas diri
3. Jaminan kerahasiaan
4. Persetujuan pasien
5. Apa keluhan utama?
6. Kenapa bisa?
7. Sejak kapan?
8. Apakah ada hal yang dapat memperberat keluhan? Memperingan keluhan?
9. Kualitas keluhan? Tertusuk tertusuk? Tajam? Atau tumpul
10. Keluhan menjalar atau tidak? Kalau iya, kemana?
11. Keluhan terus menerus atau hilang timbul?
12. Nilai 1-10 berapa skor untuk keluhannya?
13. Keluhan lain?
14. Tanyakan hal yang sama seperti keluhan utama
15. Riwayat sebelumnya
16. Riwayat penyakit terdahulu
17. Riwayat operasi
18. Riwayat pengobatan
19. Riwayat keluarga
20. Ulang hasil penulisan
21. Apakah masih ada yang ingin ditambahkan?

b. Pemeriksaan Fisik
1. Inform consent
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan dan prosedur
3. Hak menolak
4. Persetujuan
5. Persiapan pasien, baring di ranjang
6. Persiapan diri pemeriksa, cuci tangan pakai handscoen
7. Minta pasien untuk buka baju di area yang akan diperiksa
8. Inspeksi abdomen, lihat gerak napas, distensi abomen?, bekas operasi?, tanda
radang?, jejas/lebam?, benjolan/penonjolan?
9. Palpasi, satu tangan dibawah costovertebrae, satu tangan lainnya diatas, lakukan
penekanan dari bawah, kalau ada pantulan dari bawah yang dirasakan di tangan
atas berarti ballotemen (+)
10. Perkusi, identifikasi bunyi abdomen apakah pekak, timfani, sonor?
11. Auskultasi menggunakan stetoskop, dengar suara bising usus dan bruit
menandakan adanya stenosis/ aneurisma arteri renalis
12. Minta pasien duduk
13. Inspeksi bagian belakang, tanda radang?, jejas/lebam?, benjolan/penonjolan? Dll
14. Palpasi, tekan di sudut costovertebrae, tanya ada nyeri tekan?
15. Perkusi, ketok sudut kostovertebra dengan satu tangan di dinding belakang, satu
tangan lainnya mengepal dan lakukan ketok, ada nyeri tidak?

c. Pemeriksaan Penunjang
1. Infomed consent
2. Lakukan pembacaan radiologi
3. Nyalakan lightbox
4. Identifikasi identitas dan posisi foto
5. Apakah foto sudah memenuhi syarat? Mencakupi thoracal 12 hingga symphysis,
adanya feccal material menandakan persiapan pasien belum baik
6. Udara usus terdistribusi hingga ke distal colon
7. Tidak tampak dilatasi loop loop usus dan gambaran hearing bone
8. Tidak tampak bayangan batu radioopak sepanjang tractus urinarius bilateral
9. Psoas line dan preperitoneal fatline baik
10. Tulang-tulang intak
11. Kontras mengisi perviocalicial system kedua ginjal
12. Terdapat bendungan dan tampak kontras mengisi urethra proximal kiri dan
tampak pelebaran urethra proximal kanan
13. Kontras mengisi vesica urinaria, tidak ada filling defect, mukosa licin, tidak
tampak batu proximal
14. Kesan hidrourethra dextra/ hidronefrosis dextra

d. Diagnosis Utama dan Diagnosis Banding


DU : hidronefrosis/ hidrourethra proximal kanan, DD : BSK (urethrolithiasis, ISK)

Stase 4
Seorang ibu G1P0A0 melahirkan, ketuban bercampur dengan meconium berwarna hijau,
BB 3kg. Posisi siap menerima bayi
a. Diagnosis
Mekonium Aspirasi Sindrom, Asfiksia Neonatorum

b. Tatalaksana Non-Farmakologi
1. Bayi tidak nangis, megap-megap, tonus otot menurun
2. Bayi ditangkap
3. Pastikan tetap hangat
4. Atur posisi, suction pake deli
5. Keringkan dan beri stimulus di telapak kaki dan punggung
6. Ganti kain
7. Reposisi
8. Nilai LDJ, napas dan tonus
9. LDJ 90, nafas megap megap
10. VTP 45-60 detik
11. LDJ masih 90, nafas megap megap
12. VTP Kembali 15 detik
13. LDJ masih 90, nafas megap megap
14. Sungkup, Reposisi, Isap, Buka Mulut, Tekanan dinaikkan (hubungkan ambubag
dengan tabung oksigen)
15. LDJ masih 90, nafas megap megap, VTP tidak efektif
16. Pasang intubasi, hubungkan dengan O2
17. Observasi LDJ dan nafas, hasil masih sama
18. Butuh bantuan untuk kompresi dan ventilasi
19. Kompresi + ventilasi
20. Observasi LDJ dan nafas, LDJ <60 x/menit
21. Pasang kateter umbilical dengan epinefrin M1V1=M2V2

Stase 5 ✅
Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 1,5bulan. Ibunya bilang sudah terima
imunisasi sebelumnya pada saat setelah bayi lahir. Tidak demam, tidak ada keluhan apa-
apa
1. Anamnesis Sebutkan vaksin yang dapat diberikan
a. Salam, perkenalan diri, mempersilahkan duduk
b. Siapa nama ibunya, usia ibunya, alamat
c. Ada yang bisa dibantu?
d. Usia anaknya? Tanggal lahirnya anak?
e. Imunisasi yang pernah didapat sebelumnya?
f. Apakah pernah ada kejadian ikutan setelah imunisasi sebelumnya seperti
demam?
g. Apakah ada Riwayat HIV, sedang demam tinggi?
h. Pada bayi usia 1,5 bulan dapat diberikan vaksin BCG dan Polio. Untuk BCG
merupakan vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus TBC,
prosedur imunisasinya disuntikkan di lengan tangan kanan tepat dibawah
kulitnya, kemudian untuk polio merupakan vaksin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap virus polio, prosedur imunisasinya ialah pemberian melalui
mulut. Pada saat setelah pemberian mungkin terjadi kejadian ikutan setelah
imunisasi seperti demam, tetapi ibu tidak perlu khawatir karna gejala umum
setelah imunisasi karna sel sel dalam tubuh sedang membentuk kekebalan
terhadap virus tersebut, apabila keluhannya tidak membaik, langsung bawa ke RS
i. Apakah bersedia?

2. Tatalaksana Farmako
1. Ambil vaksin, cek tanggal kadaluarsa
2. Cuci tangan
3. Ambil vaksin oral polio
4. Buka mulut anak, tekan pipinya
5. Tetes sebanyak 2 tetes vaski oral polio
6. Kasih masuk vaksin dalam spoit
7. Buang udara di spoit
8. Disinfeksi lengan atas kanan (deltoideus)
9. Posisikan anaknya
10. Inspeksi area yang akan di vaksin
11. Regangkan kulitnya, suntikkan 15 derajat, jangan di tekan setelah disuntik
12. Buang spoit ke tempat sampah
13. Catat vaksin yang sudah diberikan yaitu polio dan BCG, lokasi penyuntikkan,
nama vaksinnya, merk dagang
14. Datang vaksin kembali saat anak usia 2 bulan untuk vaksin DPT 1
15. Cuci tangan
16. Tunggu beberapa menit untuk melihat apakah ada reaksi anafilaksis
17. Alhamdulillah, semoga ibu dan anaknya sehat dan terima kasyii

3. Edukasi
Apabila ada KIPI demam, bisa diberikan obat paracetamol, kompres, jangan
dipakaikan pakaian tebal, lanjutkan pemberian ASI, apabila tidak membaik langsung
bawa ke RS, kemudian usahakan anak terima imunisasi sesuai dengan jadwal

Stase 6
ISTIRAHATTTTTTTTT DULU GES, PERJALANAN MASIH PANJANG

Stase 7
Seorang ibu tidak bisa menyusui anaknya karna bengkak dan nyeri di payudara, payudara
nya keluar air susu berwarna putih, Riwayat SC
a. Anamnesis
1. Salam
2. Perkenalkan diri, tanya identitas diri
3. Jaminan kerahasiaan
4. Persetujuan pasien
5. Apa keluhan utama?
6. Kenapa bisa?
7. Sejak kapan?
8. Apakah ada hal yang dapat memperberat keluhan? Memperingan keluhan?
9. Kualitas keluhan? Tertusuk tertusuk? Tajam? Atau tumpul
10. Keluhan menjalar atau tidak? Kalau iya, kemana?
11. Keluhan terus menerus atau hilang timbul?
12. Nilai 1-10 berapa skor untuk keluhannya?
13. Keluhan lain?
14. Tanyakan hal yang sama seperti keluhan utama
15. Riwayat sebelumnya
16. Riwayat penyakit terdahulu
17. Riwayat operasi
18. Riwayat pengobatan
19. Riwayat keluarga
20. Ulang hasil penulisan
21. Apakah masih ada yang ingin ditambahkan?

b. Diagnosis dan Diagnosis Banding


DU : Mastitis, DD : Fibroadenoma Mammae

c. Tatalaksana Non-Farmakologi
1. Setiap ibu mampu memberikan ASI kepada anaknya, beberapa ibu memiliki
permasalahan terkait pemberian ASI walaupun demikian pemberian ASI sangat
penting karna pemberian ASI merupakan bentuk interaksi yang paling indah
antara ibu dan anak. ASI sendiri memiliki banyak manfaat baik untuk ibu, bayi
dan keluarga. Bagi ibu dapat membantu menghentikan perdarahan setelah
melahirkan, mencegah penyakit kanker payudara, menjadi KB alami dan
tentunya meningkatkan ikatan antara ibu dan anak. Untuk bayi, ASI sangat
berpengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sekarang dan masa
depan karna ASI merupakan nutrisi dengan sumber gizi yang sempurna dan
paling lengkap, selain itu didalam ASI juga terdapat immunoglobulin yang
berperan dalam system kekebalan tubuh anak sehingga anak tidak rentan
terkena penyakit infeksi. Untuk keluarga juga memiliki manfaat mulai dari segi
ekonomi dimana tidak memerlukan biaya untuk ASI, praktis.
2. Apakah ada yang ingin ditanyakan?
3. Saya akan menjelaskan terkait teknik menyusui yang baik dan sesuai, apakah
bersedia?
4. Pada saat sebelum pemberian ASI, ibu cuci tangan terlebih dahulu
5. Posisikan diri ibu senyaman mungkin
6. Disinfeksi payudara terlebih dahulu dengan mengeluarkan asi, tekan pakai jari
telunjuk dan ibu jari kemudian asinya di oleskan di sekitar putting
7. Posisikan anaknya, kepala anak di lekukan siku, tangan ibu menopang badan
bayi, telapak tangan ibu menopang bokong bayi, anak menempel pada perut ibu,
tangan dan telinga sisi atas bayi ada didalam satu garis lurus, tangan bayi yang
dibawah di ketiak ibu
8. Tatap anak dengan kasih sayang
9. Topang payudara bawah dengan 4 empat jari, ibu jari di payudara atas.
10. Rangsang anak dengan arahkan puting susu ke pipinya, kalau anak sudah buka
mulut, segera masukkan puting ke mulut anak, usahakan masuk sebagian besar
putingnya
11. Tanda perlekatan bayi yang baik : dagu nempel di payudara, areola sebagian
besar masuk, bibir terlipat keluar, mulut terbuka lebar
12. Jika payudara sudah kosong, pindah ke payudara sebelahnya dengan cara
menekan dagu bayi ke bawah, isapan terlepas, pindahkan ke payudara
sebelahnya
13. Kalau sudah selesai, lepaskan isapan kemudian keluarkan kembali sedikit asi lalu
oleskan di sekitar putting
14. Sendawakan bayi agar tidak muntah dengan posisi bayi digendong tegak
bersandar di bahu ibu, tepuk tepuk punggung bayi
15. Apakah ada yang ingin ditanyakan?
16. Bisa ulangi apa yang sudah dijelaskan?

d. Edukasi
Perbanyak konsumsi sayur hijau seperti daun katuh dapat melancarkan produksi ASI

Stase 8 ✅
Seorang laki laki usia 45 tahun jatuh main bola tidak sadarkan diri. Sebelumnya ada nyeri,
meringis kesakitan. Didapatkan hipertensi Riwayat pengobatan yang tidak teratur
a. Tatalaksana non-farmakologi
1. Astagfirullah
2. Cek kesadaran, cubit kuku, cek nadi di karotis
3. Look listen and feel
4. Panggil bantuan
5. Nadi tidak teraba -> RJP 30:2

b. Diagnosis dan etiologi


Infark miokard akut, etiologi hipertensi dengan pengobatan tidak teratur
Stase 9 ✅
Seorang laki-laki, nyeri bahu, jatuh dari motor, siku fleksi
a. Anamnesis
1. Salam
2. Perkenalkan diri, tanya identitas diri
3. Jaminan kerahasiaan
4. Persetujuan pasienApa keluhan utama?
5. Kenapa bisa?
6. Sejak kapan?
7. Apakah ada hal yang dapat memperberat keluhan? Memperingan keluhan?
8. Kualitas keluhan? Tertusuk tertusuk? Tajam? Atau tumpul
9. Keluhan menjalar atau tidak? Kalau iya, kemana?
10. Keluhan terus menerus atau hilang timbul?
11. Nilai 1-10 berapa skor untuk keluhannya?
12. Keluhan lain?
13. Tanyakan hal yang sama seperti keluhan utama
14. Riwayat sebelumnya
15. Riwayat penyakit terdahulu
16. Riwayat operasi
17. Riwayat pengobatan
18. Riwayat keluarga
19. Ulang hasil penulisan
20. Apakah masih ada yang ingin ditambahkan?

b. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : jejas? Tanda radang?
Palpasi : nyeri tekan?
ROM : flexi, ekstensi, adduksi, abduksi

c. Diagnosis dan Diagnosis Banding


DU : dislokasi anterior  Possi bahu abduksi/rotasi eksterna, teraba capu humeri
bagian anterior , DD : dislokasi posterior  Jatuh terkan bag depan bahu, adduksi,
rotasi intermal

d. 2 Manuver
Hippocratic
Stimson’s
Stase 10 ✅
Seorang anak 10 tahun tidak sadarkan diri. Didapatkan keluhan diare tanpa ampas, BAB
10 kali, BAK 4-6kali.
a. Pemeriksaan Fisik
1. TTV
2. Inspeksi -> keadaan umum, mata, ubun-ubun
3. CRT
4. Mau minum ndak?
5. BB

b. Penatalaksaan Non-Farmakologi
1. Informed consent
2. Persetujuan
3. Pasien baring
4. Siapkan alat dan bahan (plester jangan lupa)
5. Cuci tangan
6. Pakai handscoen
7. Tusuk selang infus (pastikan roll nutup aliran) ke cairan infus
8. Gantung cairan infus, tetap lindungi ujung selang agar tetap steril
9. Alasi dengan perlak
10. Pilih vena
11. Pasang tourniquet
12. Disinfeksi
13. Buka abocath, cek ada kerusakan atau tidak
14. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap keatas
15. Cek apakah ada darah atau tidak, lepas tourniquet
16. Sambung selang ke abbocath
17. Plester abbocath, balut kasa, plester lagi
18. Atur TPM
19. Lihat selang lancar atau tidak
20. Rapihkan alat
21. Lepas handscoen, cuci tangan
22. Nanti dilakukan observasi lagi setelah 30 menit
23. Catat tidakan
24. Alhamdulillah

c. Diagnosis
Diare akut dengan dehidrasi berat

Stase 11 ✅
Pasien laki laki datang ke rs keluhan luka teriris dengan kedalaman 7 cm, perdarahan aktif
a. Diagnosis
Vulnus Laceratum

b. Tatalaksana Non-Farmako
1. Inform consent
2. Persetujuan
3. Siapkan alat dan bahan (patahkan ampul)
4. Cuci tangan
5. Pakai handscoen
6. Masukkan lidokain ke spoit
7. Disinfeksi
8. Anestesi di tepi luka
9. Cuci luka, bersihkan pake kasa
10. Pasang doek
11. Jahit
12. Tutup pake kasa dan plester
13. Rapihkan alat dan bahan
14. Cuci tangan di larutan chlorin, lepas handscoen, cuci tangan lagi
15. alhamdulillah

c. Tatalaksana Farmako
Antibiotik : amoksisilin 4x500 mg
Analgetik : asam mefenamat 250mg

Stase 12
ISTIRAHAT, PERSIAPAN REMED GAS GAS

Anda mungkin juga menyukai