Anda di halaman 1dari 118

BUKU I

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY


KOTA MAKASSAR
Makassar Sombere and Smart City

MAKASSAR, 2017
ii

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... II
A. PENGANTAR ............................................................................................................1
B. ANALISA MASA DEPAN .........................................................................................2
1. PEMBANGUNAN EKONOMI ............................................................................................... 2
2. PEMBANGUNAN LINGKUNGAN ......................................................................................... 6
3. PEMBANGUNAN SOSIAL ................................................................................................. 17
4. PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN................................................................................... 20
5. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ................................................................................. 26
C. ANALISIS KESIAPAN DAERAH ........................................................................... 39
1. INFRASTRUKTUR ............................................................................................................ 39
2. SUPRASTRUKTUR (KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN) .................................................. 51
3. POTENSI W ILAYAH ......................................................................................................... 62
4. SUMBER DAYA TEKNOLOGI;........................................................................................... 72
5. STAKEHOLDER (PENGGUNA) ........................................................................................ 79
6. STRATEGI PEMERINTAH KOTA MAKASSAR; ................................................................... 81
D. ANALISA GAB ........................................................................................................ 83
1. KONSEP S OMBERE DAN SMART C ITY .................................................................. 83
2. KEBUTUHAN SOMBERE & SMART CITY .................................................................................... 85
3. STRATEGI KUNCI SOMBERE & SMART CITY ............................................................................... 85
4. DAMPAK PELAKSANAAN SOMBERE & SMART CITY ..................................................................... 86
5. ANALISIS SWOT SMART CITY KOTA MAKASSAR ........................................................................ 87
E. ANALISIS VISI PEMBANGUNAN SMART CITY .................................................. 93
1. SASARAN SMART CITY MAKASSAR............................................................................... 93
2. ANALISIS VISI PEMBANGUNAN KOTA MAKASSAR.................................................................... 104
3. ALIGN VISI SMART CITY ...................................................................................................... 105
4. USULAN QUICK W IN DARI PEMERINTAH KOTA MAKASSAR....................................... 115
5. RENCANA STATEGIS IMPELEMTASI MAKASSAR SOMBER DAN SMART CITY ............. 115
1

A. PENGANTAR

Bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun serta terbatasnya sumber


daya alam menjadikan pengelolaan kota menjadi semakin kompleks. Kondisi ini
menuntut Pemerintah Daerah untuk dapat memaksimalkan potensi sumber daya
yang dimiliki serta meminimalisir kendala atau masalah yang dihadapi. Konsep
kota cerdas (smart city) yang menjadi isu besar di kota-kota besar di seluruh
dunia mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota
menggunakan pendekatan citizen centric sehingga terjadi interaksi yang lebih
dinamis dan erat antara warga dengan penyedia layanan, dalam hal ini adalah
Pemerintah Daerah. Interaksi dua arah ini akan terus berkembang dan berproses
sehingga nantinya kota akan menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali serta
tangguh dalam merespon perubahan dan tantangan yang baru dengan lebih
cepat.
Arti “cerdas” menurut Nam & Pardo (dalam Djunaedi, 2014) adalah: (1) dalam
bidang perencanaan kota, “cerdas” diartikan sebagai strategis, terutama dalam
memilih prioritas, arah, kebijakan dan sebagainya, dan (2) terkait teknologi, maka
“cerdas” mengandung prinsip komputasi otomatis (selfconfiguration, self healing,
self-protection, self-optimization); ditunjukkan antara lain memiliki sensors dan
actuators. Lebih lanjut lagi, secara sederhana sebuah kota cerdas (smart city)
adalah kota yang sistem manajemen kotanya secara otomatis mampu
memberitahu: (1) bahwa sedang timbul suatu masalah perkotaan (diberitahu oleh
sensor yang dipasang di kota), (2) bahwa akan timbul suatu masalah perkotaan
(diberitahu oleh sensor dan sistem prediksi), dan (3) sistem manajemen
perkotaan mampu memberikan usulan tindakan otomatis (dimungkinkan oleh
sistem actuator) atau tidak-otomatis untuk mengatasi masalah (Djunaedi, 2014).
Carragliu dkk (Nuzir dan Saifuddin, 2015) menyebutkan bahwa kota akan
menjadi pintar apabila investasi pada sumber daya manusia, modal sosial serta
infrastruktur sistem komunikasi tradisional dan modern dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kehidupan yang berkualitas
dengan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, melalui tata
pemerintahan yang partisipatif. Di samping itu, Cohen (2012) membagi smart
city menjadi 6 dimensi, yaitu: (1) Smart economy;(2) Smart mobility; (3) Smart
environment; (4) Smart people; (5) Smart living; dan (6) Smart governance,
dimana masing-masing dimensi dirinci lagi ke dalam beberapa indikator
sebagaimana terdapat dalam Gambar 1.1. Adapun Djunaedi (2014)
menambahkan satu dimensi lagi terkait smart city, yaitu smart disaster
management terkait letak negara Indonesia yang berada di dalam ring of fire.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


2

Master Plan Makassar Somber dan Smar City, menyesuaikan dengan Visi
RPJMD Kota Makassar 2025 dan kebijakan lainnya di Kota Makassar, untuk
membantu menciptakan kebijakan, lingkungan hukum dan peraturan yang
memungkinkan; menyediakan layanan e-government yang mudah digunakan
dan nyaman bagi warga negara dan bisnis; meningkatkan produktivitas, efisiensi
dan efektivitas sektor ekonomi; merangsang penyiapan dan pertumbuhan bisnis
terkait TIK, meningkatkan penciptaan lapangan kerja; memungkinkan dan
meningkatkan inovasi TIK; mengembangkan TIK yang dinamis dan tangguh yang
akan meningkatkan pertumbuhan sosio-ekonomi. Tujuan dari Rencana Induk ini
adalah untuk meninjau dan memperbarui Rencana Induk dengan maksud untuk
memperluas partisipasi para pemangku kepentingan dan mempertimbangkan
perubahan dalam Pemerintahan yang serba digital.

Untuk masing-masing pondasi dan pilar, Masterplan di identifikasi sebagai


kekuatan pendorong, strategi untuk mewujudkan tujuan. Proyek unggulan yang
akan dilaksanakan diidentifikasi dalam lima tahun ke depan telah, yang utama
dulu: memungkinkan kerangka hukum dan peraturan; hub data orang dan sistem
yang terkait; aset data hub dan sistem yang terkait; infrastruktur data spasial
nasional (NSDI) dan sistem terkait; infrastruktur broadband yang terjangkau dan
berkualitas ke daerah terlayani;.

B. ANALISA MASA DEPAN

Arah pembangunan smart city Kota Makassar diwujudkan melalui pembangunan


ekonomi, pembangunan lingkungan, pembangunan sosial, pemerintahan yang
smart, pembangunan infrasturktur terintegrasi dan dukungan teknologi
komunikasi dan informasi terbaru.
1. Pembangunan Ekonomi

Kota Makassar terus berbenah diri menjadi sebuah Kota Dunia yang berperan
tidak hanya sebagai pusat perdagangan dan jasa tetapi juga sebagai pusat
kegiatan industri, pusat kegiatan pemerintahan, pusat kegiatan edu-
entertainment, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan, simpul jasa angkutan
barang dan penumpang baik darat, laut maupun udara.

PDRB Kota Makassar


Kontribusi terbesar nilai PDRB Kota Makassar diberikan oleh sektor tersier
(Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor angkutan dan komunikasi,
sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa). Jika
dikelompokkan, sektor primer kontribusinya sebesar 0,75%, sektor sekunder
sebesar 37,07% dan sektor tersier sebesar 62,18%.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


3

UMKM dan koperasi


Smart ekonomi akan mendorong pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM
dan koperasi akan mendorong inovasi dan meningkatkan kualitas serta daya
saing Pemerintah Kota Makassar.Program pemberdayaan masyarakat termasuk
UMKM dan koperasi perlu digalakkan untuk mendorong inovasi dan
mengantisipasi persaingan usaha. Melonjaknya jumlah pelaku usaha
belakangan ini tentunya mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin
ketat. Bahkan sekarang ini persaingan antara pengusaha yang satu dengan
pelaku usaha lainnya sudah dalam kondisi yang semakin kompleks, sehingga
masing-masing perusahaan kini berlomba menciptakan inovasi inovasi baru
untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya.

Perkembangan UMK kota makassar terus berkembang sebanyak 2.646 kurun


waktu 5 tahun, dari 8.140 UMK menjadi 10.786 UMK dengan rasio terhadap
Usaha Kecil menengah 62%. Hal ini berarti bahwa UMKM di kota makassar
didominasi oleh Usaha Mikro dan Kecil. Selengkapnya data UMKM Kota
Makassar disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2011 s.d 2015 Kota Makassar

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah Usaha 9.271 9.816 10.786 12.558 13.807
Mikro dan Kecil
2 Jumlah seluruh 10.146 10.765 11.810 13.609 16.029
UMKM
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM, 2016

Persentasi koperasi aktif di Kota Makassar ditahun 2011 sebesar 82,02% dari
1.496 koperasi. Jumlah ini menurun menjadi 827 koperasi aktif atau sekitar
54,62% pada tahun 2015. Persentase koperasi aktif disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:

Tabel 2. Persentase Koperasi Aktif Tahun 2011 s.d 2015 Kota Makassar

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


1 Jumlah koperasi aktif 1227 1259 1269 813 827
2 Jumlah koperasi 1496 15228 1541 1500 1514
3 Persentase koperasi 82,02 82,4 82,35 54,20 54,62
aktif

Tabel 3. Jumlah Koperasi Menurut Kecamatan di Makassar, 2014-2016

Kota Makassar 2014 2015 2016


Total 1 500 1 528 1 530
Aktif 814 840 808
Anggota KOPTA 242 934 246 612 245 417
Pertumbuhan 2% 2% - 0.5%

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


4

Indeks Gini/Koefisien Gini Kota Makassar


Tingkat pemerataan distribusi pendapatan sering diukur dengan koefisien gini.
Koefisien gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang
angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan
sempurna), sehingga semakin rendah indek Gininya menunjukan semakin kecil
ketimpangan di daerah tersebut dan demikian pula sebaliknya. Koefisien gini
merupakan suatu ukuran kemerataan yang dihitung dengan membandingkan
luas antara diagonal dan kurva lorenz (daerah A) dibagi dengan luas segitiga di
bawah diagonal. Gini rasio Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016 adalah sebesar
0,426 meningkat menjadi 0,424 di banding tahun 2015. Penurunan Gini Rasio ini
menunjukan semakin melebarnya kesenjangan diantara masyarakat, termasuk
juga kesenjangan pendapatan di Kota Makassar. Tugas berat pemerintah daerah
agar kedepan Gini Rasio ini dapat ditekan, sehingga kesenjangan dimasyarakat
menjadi semain kecil yang ditunjukan dengan semakin rendahnya Indeks Gini.

Lapangan Usaha

Tabel 4. Lapangan usaha kota makassar


2010 2011 2012 2013
No SEKTOR
Rp (Juta) % Rp (Juta) % Rp (Juta) % Rp(Juta) %
1 Pertanian 102.025,94 0,62 103.144,16 0,58 104.093,67 0,53 105.134,45 0,49
2 Pertambangan dan 1.134,69 0,01 874,29 - 639,64 - 537,3 0,0025
Penggalian
3 Industri Pengolahan 3.485.020,60 20,24 3.485.020,60 19,56 3.703.126,27 18,91 3.927.943,07 18,42
4 Listik, Gas dan Air Bersih 324.183,50 1,99 347.049,64 1,95 384.518,48 1,96 406.710,82 1,91
5 Bangunan 1.384.442,77 8,52 1.504.473,96 8,44 1.626.027,50 8,30 1.799.090,6 8,43
6 Perdagangan, Hotel dan 4.869.152,65 29,96 5.361.695,74 30,09 5.847.222,82 29,86 6.366.686,38 29,85
Restoran
7 Angkutan dan Komunikasi 2.780.432,94 17,11 3.139.282,37 17,62 3.653.009,29 18,65 4.032.679,15 18,91
8 Keuangan, Sewa dan Jasa 1.788.806,40 11,01 2.090.233,20 11,73 2.424.670,23 12,38 2.776.899,31 13,02
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 1.712.703,74 10,54 1.788.924,01 10,04 1.838.752,49 9,39 1.911.576,8 8,96
Total 16.447.903,23 100,00 17.820.697,97 100,01 19.582.060,39 99,98 21.327.227,88 99,99
Sumber Data : BPS Kota Makassar, 2013

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


5

Peta rencana kawasan strategi Kota Makassar

Arah pembangunan ekonomi dalam Berdasarkan RPJMD yaitu Merekonstruksi


nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia, bertujuan untuk
mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat, dengan sasaran
pembangunan meliputi; 1)Terpenuhinya kebutuhan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha, 2) Terwujudnya jaminan sosial keluarga serba guna, 3)
Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing, 4) Berkembangnya
K-UMKM, dan ekonomi kreatif, 5) Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan
serta kesejahteraan nelayan, 6) Meningkatnya usaha pertanian yang
mempunyai nilai tambah tinggi dan peluang pasar, 7) Berkembangnya pusat
perdagangan dan jasa, 8) Berkembangnya pusat industri pengolahan strategis,
9 Meningkatnya daya saing pariwisata

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


6

2. Pembangunan Lingkungan

Konsekwensi pertambahan jumlah penduduk, proses urbanisasi yang terus


berkembang, penyediaan infrakstruktur baik berupa fasilitas sosial dan umum
atau multiplayer efeck terhadap pembangunan Kota Makassar lainnya terhadap
pemanfaatan lahan yaitu sudah dirasakan berkurangnya lahan kosong untuk
lahan pertanian, berkurangnya daerah resapan air hujan, ruang terbuka dan
hijau, dan bahkan ruang parkir, hal ini akan menyebabkan semakin semrawutnya
kota jika tidak dilakukan penataan secara konsisten oleh pemerintah Kota.

Tabel 5.Proyeksi jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2015-2025

Kecamatan 2015 2020 2025


Biringkanaya 250309 297655 374115
Bontoala 73180 86713 106933
Makassar 109847 129768 160711
Manggala 173120 211153 281844
Mariso 73463 85062 103155
Panakukang 185224 213820 258531
Tallo 188284 230879 297076
Tamalanrea 144058 175811 224996
Tamalate 247646 312840 414953
Ujung Pandang 33431 40508 51517
Ujung Tanah 63604 76080 95480
Wajo 39934 46811 58003
Mamajang 83812 103755 134600
Rappocini 215966 265324 341704
1.883.893 2.278.199 2.905.643

Upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota,


Mewujudkan pemukiman sehat bagi masyarakat, pemerintah Kota Makassar
menetapkan sarasan pembangunan yaitu Meningkatnya luas ruang terbuka
hijau publik dan privat (30%), Meningkatnya kapasitas penanganan sampah dan
kebersihan (31), Berkurangnya pencemaran tanah, air, udara dan kerusakan
lingkungan karena dampak pembangunan (32%), Terwujudnya water-front city
dan tata kelola lingkungan pesisir/pulaupulau (33). Upaya Mewujudkan
pemukiman sehat bagi masyarakat pemerintah Kota Makassar menetapkan
sarasan pembangunan yaitu; Meningkatnya kualitas dan kelayakan huni
perumahan masyarakat (34%), Meningkatnya akses air bersih masyarakat (35),
Tercukupinya ketersediaan lahan pemakaman (36)

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


7

Layanan kesehatan
Pembangunan kesehatan dihadapkan pada berbagai permasalahan penting
antara lain kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan,
meningkatnya penderita penyakit tidak menular maupun penyakit menular.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam hal ini adalah Puskesmas
merupakan pelayanan primer yang harus melayani masyarakat dengan 155
diagnosis. Dari 45 puskesmas di Wilayah Kota Makassar pada tahun 2014
terdapat sepuluh besar penyakit yang di rujuk ke rumah sakit dari 155
diagnosis.

Tabel 6. Sepuluh penyakit terbesar tahun 2014

No Penyakit Jumlah Pasien


1 Hipertensi 3,958
2 Diabetes Melitus 3,633
3 PJK 3,166
4 Obsevasi Ginekologi 2,727
5 Katarak 2,386
6 Penyakit Gigi 2,369
7 KP / TB / Susp. TB 1,538
8 Dermatitis 1,344
9 Batuk Kronik 1,167
10 Gastritis / Dispepsia 938

Kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik


disebabkan permasalahan karena ada beberapa jenis penyakit yang
membutuhkan penanganan dan pelayanan dari dokter ahli sehingga harus
dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan disisi lain luasnya wilayah geografis di Kota
Makassar,serta masih ada beberapa pulau yang membutuhkan waktu tempuh
yang cukup lama untuk mencapai Rumah Sakit terdekat demi memperoleh
pelayanan kesehatan dari Dokter Ahli memunculkan pemikiran dari Walikota
Makassar untuk menerobos hambatan sehingga pelayanan kesehatan dapat
terselesaikan secara maksimal dan optimal. Oleh karena itu Walikota Makassar
memikirkan cara agar ada pelayanan kesehatan yang tidak dibatasi oleh waktu,
jarak dan biaya serta dapat dikonsultasikan langsung ke dokter ahli dalam waktu
paling lama 10 menit.

Hal ini dapat ditinjau dari data bahwa pada tahun 2014 dengan jumlah 1,398,804
penduduk, jumlah total kunjungan sakit ke 45 puskesmas adalah 1,316,693
pasien, jumlah total rujukan ke rumah sakit 13,484 pasien, pada tahun 2015
dengan jumlah 1.710.114 penduduk, kunjungan sakit 1.367.787 pasien dan
angka rujukan ke rumah sakit 9,399 pasien, pada tahun 2016 dengan jumlah
1,765,799 penduduk, kunjungan sakit 1,243,437 pasien dan angka rujukan ke
rumah sakit 2,004.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


8

Berdasarkan permasalahan tersebut, munculah pemikiran dari Walikota


Makassar untuk menerobos hambatan sehingga pelayanan kesehatan dapat
terselesaikan secara maksimal dan optimal. Program Strategis yang dilakukan
Pemerintah sekarang adalah Program Home Care, lahir karena selama ini
masyarakat mengeluhkan sulitnya mengakses layanan kesehatan pemerintah
yang murah dan nyaman, program ini dirancang untuk memastikan bahwa
tak ada warga yang mengalami masalah kesehatan tak tertolong dengan
cepat. Hal ini yang kemudian mendasari lahirnya program ini yang
ingin memastikan bahwa semua warganya terutama warga miskin dapat
dilayani. Diharapkan dengan strategi itu, kehadiran pemerintah dalam
melayani hak kesehatan dasar warganya dapat terpenuhi.

Olehnya itu Walikota Makassar memikirkan cara agar ada pelayanan kesehatan
yang tidak dibatasi oleh waktu, jarak dan biaya serta dapat dikonsultasikan
langsung ke dokter ahli dalam waktu paling lama 10 menit, hasil pemeriksaan
telah dapat langsung diperoleh sebelum meninggalkan pelayanan kesehatan.

Layanan dokter umum tindakan dokter ahli sangat dibutuhkan oleh masyarakat
untuk mendapatkan hasil diagnose dini penyakit jantung yang cepat dan tepat
dan menurunkan angka rujukan ke rumah sakit dan juga sangat dibutuhkan
untuk deteksi dini kelainan janin di trimester pertama kehamilan dengan tujuan
untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Pelaksanaan program ini sendiri
baru dilaksanakan pada Awal bulan Januari 2015.

Kepadatan Bangunan Rumah Mukim

Dilihat dari tingkat penyebaran permukiman menunjukkan bahwa Kecamatan


Tamalate merupakan wilayah kecamatan dengan penyebaran kawasan
permukiman terbesar, disusul oleh Kecamatan Panakkukang. Sedangkan
wilayah kecamatan dengan tingkat penyebaran terkecil adalah Kecamatan Ujung
Pandang. Kecenderungan tersebut terjadi karena pada Kecamatan Tamalate
dan Panakkukang masih memiliki lahan-lahan yang cukup potensial untuk
dkembangkan menjadi kawasan perumahan, sedangkan Kecamatan Ujung
Pandang yang berada pada pusat kota ketersediaan lahan buat perumahan baru
sangat langka. Sehingga arahan pembangunan perumahan secara horisontal
diarahkan pada daerah hinterland mendekati Kabupaten Maros dan Kabupaten
Gowa. Sedangkan secara vertikal diarahkan pada kawasan pusat-pusat kota.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


9

Gambar 1. Peta tutupan lahan kota Makassar

PERSENTASE TUTUAPN LAHAN KOTA MAKASSAR


40
30
20
10
0

Gambar 2. Grafik peresentasi luas lahan berdasarkan penggunaan lahan tahun 2014

Isu permasalahan sentral bagi pembangunan Kota Makassar, yaitu tingginya


konsentrasi pembangunan di wilayah pusat kota. Pengurangan kesenjangan
pembangunan antarwilayah kecamatan perlu dilakukan tidak hanya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah kota, tetapi juga
untuk menjaga stabilitas kota. Tujuan penting dan mendasar yang akan dicapai
untuk mengurangi kesenjangan antar kecamatan dan kelurahan adalah bukan
untuk memeratakan pembangunan fisik di setiap daerah, tetapi yang paling
utama adalah pengurangan kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat antar kelurahan di Kota Makassar. Keberpihakan pemerintah daerah

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


10

perlu ditingkatkan untuk mengembangkan wilayahwilayah tertinggal sehingga


wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan
dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah
membangun wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan produktivitas dan
pemberdayaan masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara wilayah tertinggal
dengan wilayah-wilayah pusat kota serta mengelola dan mengendalikan
pemanfaatan sumber daya yang ada. Untuk itu, perlu didukung dengan adanya
skema pemberian dana anggaran, termasuk jaminan pelayanan publik.

Pola bangunan rumah mukim diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu baik, sedang,
dan buruk. Secara umum kota Makassar memiliki pola bangunan yang baik dan
sedang, hanya dibebepa tempat tertentu yang tergolong buruk. Hampir semua
area selain daerah pusat kota memiliki pola bangunan rumah mukim yang baik,
hanya ada beberapa blok permukiman yang termasuk sedang dan buruk seperti
di daerah sudiang raya, Parang Loe, Pampang, dan disekitar jalan Abdullah
daeng Sirua. Berikut ini Kondisi area bangunan terbangun di Kota Makassar

Tidak teratur;
Sedang; 952;
471;
3% 2%

Teratur;
9024,2; 33%
Tidak
terbangun;
17325,9; 62%

Tidak terbangun Teratur Sedang Tidak teratur

Gambar 3. Kondisi area bangunan terbangun di Kota Makassar

Area yang termasuk dalam kriteria sedang pada umunya berada dipusat kota
Makassar, yaitu dibagian timur kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo,
Kecamatan Bontoala, Beberapa blok di Kecamatan Tallo, sebagian besar
Kecamatan Makassar, dan beberapa blok di Kecamatan lain yang tersebar dikota
Makassar.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


11

Tabel 7. Luas area bangunan teratur, sedang, tidak teratur


Tidak Tidak
Row Labels terbangun Teratur Sedang teratur Grand Total
Kec. Biringkanaya 5282.4 3144.6 285.5 110.3 8822.8
Kec. Bontoala 34.8 71.1 46.1 21.8 173.8
Kec. Makassar 44.3 117.3 81.7 22.1 265.4
Kec. Mamajang 43.2 152.5 43.9 12.1 251.6
Kec. Manggala 1604.1 772.6 32.8 17.2 2426.7
Kec. Mariso 99.1 164.7 15.8 14.3 293.9
Kec. Panakkukang 698.6 765.6 70.1 40.8 1575.1
Kec. Rappocini 247.5 773.0 52.6 29.1 1102.2
Kec. Tallo 3709.8 436.8 50.2 39.4 4236.3
Kec. Tamalanrea 2865.0 1399.1 39.5 8.6 4312.3
Kec. Tamalate 1456.5 872.3 92.2 30.6 2451.5
Kec. Ujung Pandang 110.4 161.6 71.7 32.2 375.9
Kec. Ujung Tanah 1098.7 92.1 14.6 75.3 1280.7
Kec. Wajo 31.4 100.9 55.2 17.2 204.7
Grand Total 17325.9 9024.2 952.0 471.0 27773.1

Area yang termasuk dalam kriteria buruk hanya terdapat dibeberapa blok yang
tersebar di pusat kota. Area tersebut antara lain beberapa blok di Kecamatan
Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Pandang,
Kecamatan Makassar, dan bagian timur Kecamatan Bontoala. Di Kecamatan-
Kecamatan lain juga terdapa kriteria buruk namun persentase luasannya sangat
kecil.

Kepadatan bangunan rumah mukim sangat berpengaruh upaya pemerintah Kota


Makassar dalam mendukung program lingkungan yang sehat, bersih, dan
infrastruktur untuk mewujudkan smart city, termasuk upaya penanganan
kebersihan dan bencana kebakaran. Semakin padat bangunan rumah mukim
disuatu area maka semakin rumit upaya upaya pemerintah melakukan
pembenahan infrastruktur yang smart. Dalam pemetaan ini, Kepadatan
bangunan rumah mukim dibagi menjadi 3 kategori yaitu jarang, agak padat,
dan padat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


12

Gambar 4. Kepadatan Populasi Siang

Gambar 5. Peta tingkat kepadatan bangunan Kota Makassar

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


13

Tabel 8. pembobotan kriteria kepadatan bangunan

No Klasifikasi Persentase Blok Permukiman Harkat


Berdasarkan Kepadatan Bangunan
Rata-Rata
1 Jarang < 40% 1
2 Agak padat 40% - 75% 2
3 Padat >75% 3

Bangunan rumah mukim dengan kriteria jarang pada umumnya tersebar


diseluruh area kota makassar, namun yang paling dominan berada bagian timur
kota Makassar yaitu di Kecamatan Biringkanaya, kecamatan Tamalanrea, dan
kecamatan Manggala. Di kecamatan Rappocini dan Kecamatan Panakkukang
bagian selatan, kepadatan bangunan rumah mukim dengan kriteria agak padat
dan jarang saling berselingan sehingga sulit ditentukan posisinya secara spesifik
(lihat peta kepadatan bangunan). Di kawasan pusat kota, bangunan rumah
mukim dengan kriteria jarang berada diarea pinggir pantai kecamatan ujung
pandang dan Wajo, serta bagian barat Kecamatan Ujung Pandang, Barombong
dan Tanjung Merdeka di kecamatan Tamalate juga termasuk kedalam kriteria
Jarang. Area tidak terbangun pada umumnya merupakan tambak, rawa dan
persawahan.

PenguranganKawasan Kumuh Kota Makassar


Peningkatan kualitas dan penanganan pemukiman kumuh perkotaan merupakan
program kegiatan strategis pemerintah yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kota Makassar, menurut data yang ada luas pemukiman kumuh sampai
dengan tahun 2016 mencapai 329,24 Ha yang tersebar di 14 Kecamatan di wilayah
Kota Makassar, angka luasan pemukiman kumuh yang terbesar adalah pada
Kecamatan Tamalate yaitu sebesar 69,19 Ha, kemudian pada Kecamatan Tallo
sebesar 66,11 Ha, dan pada Kecamatan
Panakukang sebesar 27,66 Ha. Penanganan pemukiman kumuh melalui
peningkatan sarana dan prasarana lingkungan yang mencakup penyediaan akses air
bersih yang aman, akses jalan lingkungan yang baik dan sistem sanitasi yang sesuai
standar/layak merupakan faktor yang sangat penting selain dari capacity building
masyarakat dalam pembinaan pengelolaan faktor sarana dan prasarana tersebut,
dan mendorong perubahan perilaku untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam lingkungannya.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


14

Tabel 9. Luas kawasan Kumuh Kota Makassar


No KECAMATAN Luas Kawasan Luas Kawasan Luas Luas
Kumuh Kumuh Kawasan Permukiman
BERDASARKAN DITANGANI Kumuh s/d Kumuh s/d
VERIFIKASI s/d 201 6 (Ha) 201 6 (Ha)
DOK. SIAP 201 6 (Ha)

1 MAMAJANG 6,69 2,34 4,35 3,48


2 MARISO 36,46 16,73 19,73 15,79
3 TAMALATE 144,77 58,29 86,49 69,19
4 MANG G ALA 19,83 5,28 14,55 15,86
5 PANAKKUKANG 55,68 21,1 34,58 27,66
6 BI RI NG KANAYA 40,96 14,88 26,08 20,86
7 TAMALANREA 44,15 15,2 28,95 20,27
8 WAJO 29,28 1 3,7 6 15,52 1 7 ,57
9 UJUNG T ANAH 43,7 3 20,55 23,18 1 7 ,38
10 BONT OALA 1 7 ,7 7 7 ,7 9 9,98 1 3,33
11 TALLO 1 36,60 48,46 88,14 66,1 1
12 RAPPOCINI 58,93 27 ,7 0 31 ,23 23,42
13 MAKASSAR 29,57 1 3,90 15,67 1 1 ,7 5
14 UJUNG PANDANG 11 ,89 5,95 5,95 6,56
T OT AL JUMLAH 676,31 271 ,92 404,39 329,24
Sumber : LAKIP DINAS PU, 2017

Permasalahan tentang sampah


Permasalahan tentang sampah merupakan bagian dari dinamika kehidupan
manusia. Dalam setiap gerak dan aktifitas yang dilakukan oleh manusia
tentunya menghasilkan sampah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sampah tidak
akan pernah terlepas dari sisi polutif yang hingga saat ini terus mengganggu
kesehatan dan kenyamanan masyarakat. Tentu saja hal ini akan membawa
kita dalam diskusi solusi akan fenomena tentang sampah.

Tabel 10. Timbulan Sampah Dan Yang Terangkut Di Kota Makassar Tahun 2015
SUMBER TIMBULAN PERSENTASE SAMPAH PERSENTASE
( m3 / hari ) TERHADAP TERANGKUT TERHADAP
TOTAL ( m3 / hari ) TOTAL
TIMBULAN TIMBULAN

1. Pemukiman
A. Mewah 228,46 5,46 220,56 96,54
B. Menengah 314,52 7,52 298,04 94,74
C. Sederhana 1.142,84 27,32 1.059,76 92,73
2. Fasilitas Kota
A. Pasar 732,63 17,51 706,55 96,44
B. Kwsn. Perniagaan 218,74 5,23 208,72 95,42
C. Kawasan Perkantoran 121,14 2,90 114,89 94,84
D. Kawasan Pendidikan 89,68 2,14 87,42 97,48
E. Terminal 87,98 2,10 81,93 93,12
F. Stasiun Kereta Api - - - -
G. Pelabuhan 128,00 3,06 122,60 95,78

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


15

H. Bandara - - - -
I. Hotel 115,55 2,76 108,11 93,56
J. Rumah Sakit 101,33 2,42 94,05 92,82
K. Sarana Ibadah 26,83 0,64 24,48 91,25
3. Kawasan Industri 96,16 2,30 87,38 90,87
4. Perairan Terbuka 465,27 11,12 455,41 97,88
5. Pantai Wisata 88,28 2,11 83,54 94,63
6. Sungai - - - -
7. Anak Sungai - - - -
8. Sapuan Jalan & Taman 158,00 3,78 147,21 93,17
9. Lain-Lain 68,00 1,63 62,00 91,17
MAKASSAR 4.183,41 100,00 3.962,63 94,72
Sumber : Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar

Tabel 11, Komposisi Sampah Di Kota Makassar Tahun 2015

KOMPOSISI
(1) VOLUME
PERSENTASE
(m3)
SAMPAH ORGANIK/ (2) (3)
1.
Organic rubbish
2. KERTAS KORAN/Newspaper 2.994,07 71,57
3. PLASTIK/Plastic 499,50 11,94
METAL, KALENG, BESI,
ALMINIUM/Metal, tin, Iron, 368,98 8,82
4. Aluminium
5. KARET, BAN/Rubber 153,53 3,67
6. KACA/Glass 117,97 2,82
7. KAYU/Wood 30,54 0,73
8. LAIN-LAIN/Others 15,48 0,37
JUMLAH 3,35 0,08
Sumber : Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar

Kinerja persampahan di Kota Makassar dari tahun ke tahun semakin


meningkat, hal ini dibuktikan dengan persentase penanganan sampah selama
kurun waktu lima tahun terjadi peningkatan setiap tahunnya dari 89,72% tahun
2011 menjadi 94,72% sampah yang dapat ditangani pada tahun 2015.
Persentase penanganan sampah disajikan dalam tabel sebagai berikut.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


16

Tabel 12. Persentase Penanganan Sampah Tahun 2011 s.d 2015 Kota
Makassar

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah sampah
1. 3.520,07 3.642,56 3.776,23 4.063,10 3.962,63
yang ditangani
Jumlah volume
2. 3.923,52 4.057,28 4.188,26 4.494,86 4.183,41
produksi sampah
Persentase 89,72% 89,78% 90,16% 90,39% 94,72%
Sumber : Dinas Pertamanan dan Kebersihan, 2016
Tabel 13. Daftar perbandingan penanganan sampah Kota Makassar dalam (M3
perhari) dari Thn 2011-2015

THN
NO PELAYANAN TIMBULAN SAMPAH TERTANGANI % TERHADAP TIMBULAN
1 2013 4.188,26 m3/Hari 3.776,23 m3/Hari 90,16%
2 2014 4.494,86 m3/Hari 4.063,10 m3/Hari 90,39%
3 2015 4.183,41 m3/Hari 3.962,63 m3/Hari 94,72%
Sumber Data Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar Tahun 2015

Pemanfaatan Ruang

Arah pembangunan lingkungan Kota Makasar berdasarkan RPJMD,sesui misi


pembangunan kota dalam rangka Merestorasi Tata Ruang Kota Menjadi Kota
Nyaman Berstandar Dunia, bertujuan untuk 1) Meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas dan kualitas yang setara dengan
standar dunia, 2) Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
hidup kota, Mewujudkan pemukiman sehat bagi masyarakat, 3) Meningkatkan
pemanfaatan dan Penataan Ruang Wilayah termasuk pertanahan secara
terpadu dan konsisten.
Sasaran pemanfaatan dan Penataan Ruang Wilayah termasuk pertanahan
secara terpadu dan konsisten, Terwujudnya keterpaduan pemanfaatan dan
penataan ruang wilayah (37) dan Terjaminnya kepastian hukum dalam
kepemilikan tanah (38)

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


17

Gambar 6. Peta rencana pola ruang kota makassar

3. Pembangunan Sosial

Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur


(budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha
memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara
langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas
pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya
yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.
Terwujudnya SDM yang Berkualitas dengan Penguasaan, Pengembangan dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berbudaya, dan
Terwujudnya lingkungan kota yang kondusif merupakan pilar pembangunan
sosial yang smart..
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara akan menentukan
karakter dari pembangunan ekonomi dan social, karena manusia pelaku aktif dari
seluruh kegiatan tersebut. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kota Makasar memperlihatkan angka yang semakin membaik, dimana pada
tahun 2014 angka IPM sebesar 79,35 %. Angka tersebut meningkat pada Tahun
2015 sebesar 79,94%.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


18

Selama periode tahun 2011 - 2015 berbagai program yang telah dilaksanakan
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kota Makassar yang ditandai
dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan taraf pendidikan
penduduk yang meningkat secara bertahap.

Perkembangan Angka Melek Huruf di Kota Makassar periode tahun 2011-2015


mengalami peningkatan setiap tahunnya. Angka Melek Huruf pada tahun 2011
adalah sebesar 96,72% meningkat sebesar 0,9% jika dibandingkan tahun 2015
yang sebesar 97,58%.

Tabel 14. Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2011 –2015 Kota Makassar

URAIAN Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Angka Melek 96,72% 97,16% 97,34% 97,42% 97,58%
Huruf

Rata- rata Lama Sekolah penduduk Kota Makassar setiap tahunnya menunjukan
kenaikan. Hal ini dapat dilihat bahwa Rata-rata Lama Sekolah pada tahun 2011
sebesar 10,24 dan pada tahun 2015 turun menjadi 10,77. Artinya bahwa pada
tahun 2015 rata-rata penduduk Kota Makassar baru memiliki jumlah tahun
bersekolah hampir 10,77 tahun atau telah menyelesaikan pendidikan jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai kelas 2 SMA. Untuk lebih jelasnya dapat
digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 15. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Makassar Tahun 2011 – 2015

URAIAN Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Rata-rata Lama 10.24 10.42 10.61 10.64 10,77
Sekolah (tahun)

Pada tahun 2015, Angka Partisipasi Murni di Kota Makassar untuk SD/MI
mengalami peningkatan yakni sebesar 104,56%. Hal ini tidak terlepas dari upaya
pemerintah Kota Makassar untuk menuntaskan program Wajib Belajar pendidikan
dasar 9 tahun dan menuju rintisan program wajib belajar 12 tahun. Namun untuk
APM SMP dan SMA mengalami penurunan, shingga ini harus menjadi perhatian
Dinas Pendidikan Kota Makassar agar APM Kota Makassar dapat meningkat.
Gambaran mengenai APM di Kota Makassar dapat dilihat pada tabel berikut.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


19

Tabel 16. Angka Partisipasi Murni Jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Tahun 2011
– 2015 Kota Makassar
NO Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015
1 SD/MI
1.1. jumlah siswa kelompok 144.156 145.534 147.940 144.969
usia 7-12 tahun yang
bersekolah di jenjang
pendidikan SD/MI
1.2. jumlah penduduk 145.762 146.919 148.820 138.650
kelompok usia 7-12 tahun
1.3. APM SD/MI 98,90 99,06 99,41 104,56
2 SMP/MTs
2.1. jumlah siswa kelompok 70.918 72.384 74.083 62.789
usia 13-15 tahun yang
bersekolah di jenjang
pendidikan SMP/MTs
2.2. jumlah penduduk 74522 75.281 76.255 77.426
kelompok usia 13-15
tahun
2.3. APM SMP/MTs 95,16 96,15 97,15 81,10
3 SMA/MA/SMK
3.1. jumlah siswa kelompok 67.404 69.316 72.091 59.505
usia 16-18 tahun yang
bersekolah di jenjang
pendidikan SMA/MA/SMK
3.2. jumlah penduduk 84.375 85.479 86.582 95.833
kelompok usia 16-18
tahun
3.3. APM SMA/MA/SMK 79,89 81,09 83,26 62,09
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Makassar, 2016

Tren garis kemiskinan Kota Makasar

Trend persentase garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Makassar,


sejak tahun 2009 hingga tahun 2015 mengalami penurunan, namun tahun 2015
hingga tahun 2016 signifikan meningkat.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


20

7
5,86
6 5,52
5,29
5,02
4,7 4,56
5 4,48 4,38

0
2008 2010 2012 2014 2016 2018

Gambar 7. Tren garis kemiskinan Kota Makasar Sumber : diolah dari Survei Sosial Ekonomi
Nasional

Kriminalitas di Kota Makassar


Jumlah Angka Kriminal di Kota Makassar, 2013-2016, 2013 sebanyak 8 692,
2014 sebanyak 8.899, 2015 sebanyak 8 690, dan 2016 sebanyak 9.403 kasus.
Jenis kasus kriminal adalah penganiayaan dan pencurian(Sumber : BIRO OPS
POLDA Sulawesi Selatan dalam Makassar dalam angka tahun 2017)
Angka kriminalitas Kota Makassar tahun 2015 sebanyak 2.784 kasus dan yang
tertangani adalah sebanyak 1.056 kasus atau sekitar 35%. Kasus kriminal yang
banyak adalah pencurian kendaraan bermotor yaitu 1.401 kasus. Secara total,
angka kriminalitas di Kota Makassar tahun 2015 meningkat dari tahun 2013 yaitu
dari 1.984 kasus menjadi 2.784 kasus.

4. Pembangunan Pemerintahan

Pemerintah Kota Makassar sejak tahun 2014 telah merencanakan dan


melaksanakan pembangunan layanan publik cukup progresif untuk mewujudkan
smart city. Pembangunan layanan publik tersebut terdiri infrasturktur dan
softrutktur. Infrasturktur yang cukup besar seperti pembangunan operatioan
room, layanan jaringan internet, jaringan WIFI gratis, softsturktur seperti
pembangunan aplikasi layanan berbasis web portal, georacking GPS Mobil,
aplikasi mobile android, dan melakukan reksturisasi tugas dan fungsi hingga
melakukan sinergitas program dan perbaikan bisnis manajemen pelayanan
publik yang lebih responsif, terukur dan akuntabilitas. Total layanan online
berupa aplikasi telah mencapai 42 aplikasi untuk kategori e-Publik, 5 aplikasi
untuk kategori e-Kesehatan, 1 aplikasi untuk kategori e-Pengadaan, dan 2
aplikasi untuk kategori e-Logistik (Diskominfo, 2016), kemudian pada tahun 2016
khusus di diskominfo Kota Makassar telah melaksanakan pembangunan 9
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
21

aplikasi dan tahun 2017 merencanakan pembangunan sistemi Big Data, aplikasi
layanan 10 perizinanan dalam satu portal, penyatuan layanan jaringan
interkoneski untuk penunjang penyelenggaran pelayanan informasi, pengaduan
dan kolaborasi dalam pelayanan publik di Kota Makassar.
Kampanye Smart City di Kota Makasar dan beberapa Kota di Indonesia,
sangat gencar dan dengan antusias yang tinggi. Bahkan walikota Makassar
menjadikan smart city sebagai citra pemerintahannya untuk mendorong
reformasi pemerintahan yang smart pada setiap layanan publiknya. Berbagai
infrastruktur yang dapat membantu implementasi program smart city dibangun
dengan sangat progresif, berbagai technologi dan aplikasi smart city terus
didorong dengan sangat antusias. Hal ini sejalan dengan rencana pembanguna
Indonesia secara berjangka yang di laksanakan sebagai program pembangunan
menuju Smart Government for Digital Prosperity dalam jangka pendekpada
tahun 2015, Jangka Menengah 2025, dan jangka panjang 2030.
Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good
Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi
hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi,
profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya
nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang
bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”. Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta perubahannya
telah merubah sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota
sehingga pelaksanaan penguatan asas desentralisasi memerlukan perangkat
peraturan perundangan yang mendukung. Upaya mengikutsertakan masyarakat
(stakeholders) dalam pelaksanaan pembangunan hanya dapat terwujud bila
kehidupan demokrasi berjalan dengan baik. Proses demokratisasi akan berjalan
dengan baik jika tercipta supremasi hukum yang didukung oleh penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Pemerintah Kota Malang telah bersemangat untuk
menuju ke arah Good Governance.
Slogan e-governacedi Indonesia adalah Smart Government for Digital
Prosperity, ini berarti pemerintah daerah harus menggunakan teknologi pintar
untuk mencapai kemakmuran bagi warganya”. Hasil studi OECD Korea Policy
Centre, Pemerintah daerahIndonesiauntuk mencapai Smart Government for
Digital Prosperityharusfokus pada membangunfondasipemerintahyang cerdas
dalamjangka pendekpada tahun 2015. Kemudian, dalam jangka menengahpada
tahun 2025, pemerintah daerah harus fokus pada pengembangan aplikasi
canggih untuk efisien dan transparan pemerintahserta layanankepada
wargadan pengusaha. Akhirnya, pada tahun 2030, pemerintah daerah di
Indonesia perlu memasuki usia pintar. Hal initantangantetapi dalamperubahan
yang cepatini, pemerintah daerah harus secara aktif mempromosikan lokal e-
government menuju Smart Governance seperti dirangkum pada tabel berikut,
bahwa tujuan (goal) akhir dari perencanan pembangunan jangka panjang dari
pemerintahan elekronik (e-governance) adalah pemerintahan yang cerdas
(Smart Governance).
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
22

Tabel 17. Tahapan Pengembangan E-gov untuk Smart Governance


Near term Medium Term Long Term
2012-2015 2016-2025 2026-2030
GOAL  Contructin of Basic Expansion of e- Smart Governance
Database governance use
 Establisment of
Infrastructure
foundation
Local Information  Local basic  Construction of e- Utilization of local
Information Sistem government knowledge
 Information of Local Applications resources
Government  Laying the ground work integratioan
administration for lingking and
integration Multiple
departments and
agiencies
Infrastructure High-speed ICTs High-speed ICTs Network Broadband
Network converce, when
RFID/USN
Sumber : Advancing Indonesian Local E-government Challenges, Opportunities, and Strategic
Roadmap,OECD Korea Policy Centre, 2012

Pemerintahan cerdas terdiri dari aspek partisipasi politik dan layanan bagi
warga negara sebaik fungsi administrasinya (Giffinger, 2007). Dengan faktor-
faktor yang ada pada pemerintahan cerdas antara lain partisipasi dalam
pengambilan keputusan, pelayanan umum dan sosial, pemerintahan yang
transparan, serta strategi politik dan perspektifnya.
Tata kelola yang baik adalah memungkinkan dapat mengurangi
disfungsional antar organisasi pemerintah dan organisasi politik lainya.
KunciTata Kelola IT adalahmenghindari kesalahan berulang-ulang pegadaan
perangkat yang dilakukan bersama, informasi yang berulang, dokumentasi yang
berulang, kebijakan yang tidak sinergis dan sebagainya.Berdasarkan hasil kajian
Indeks Kota Berkelanjutan (IKB) tahun 2015 bahwa Tata Kelolah Kota
Metropolitan dinilai masih buruk.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


23

Tabel 18. Indeks Kota Berkelanjutan

Sumber; IKB, 2015

Rendahnya Efektivitas IT Governance menurut Ita Ernala Kaban, akan


menjadi awal terjadinya pengalaman buruk yang dihadapi perusahaan seperti
(1) Kerugian bisnis, berkurangnya reputasi dan melemahnya posisi kompetisi;
(2) Tenggang waktu yang terlampaui, biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan,
dan kualitas lebih rendah dari yang telah diantisipasi; (3) Efisiensi dan proses inti
perusahaan terpengaruh secara negatif oleh rendahnya kualitas penggunaan TI;
(4) Kegagalan inisiatif TI untuk melahirkan inovasi atau memberikan keuntungan
yang dijanjikan;1.
Dalam rangka manajemen pelayann Pulik yang efisiensi dan efektifitas
bedasarkan Pada Pasal 349 Undang undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 Tentang pemerintahan daerah bahwa Daerah (pemerintah daerah)
dapat melakukan penyederhanaan jenis dan prosedur pelayanan publik untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing Daerah, selanjutnya Pemerintah
Daerah dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.

Kebijakan Tata kelola TIK di Indonesia meliputi:1) PP 61/2010 tentang


Pelaksanaan UU 14/2008, 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Elektronik, 3)
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2001 Tentang
Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika, 4) Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor:
41/Per/M.Kominfo/11/2007 Tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Nasional dan 5) Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negaranomor : Per — 01 /Mbu/2011tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)Pada Badan Usaha Milik
Negara.

1
Ita Ernala Kaban , Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance),Jurusan Komputerisasi
Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara,Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah,
Jakarta Barat 11480
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
24

Pelaksanaan Open Government di Indonesia antara lain: 1) UU No


14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, 2) Undang Undang Nomor 37
Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia, 3) Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, 4) Undang Undang Nomor 25 tahun
2009 tentang Pelayanan Publik, dan 5) Instruksi presiden republik indonesia
nomor 9 tahun 2015 Tentang pengelolaan komunikasi publik serta 6) Peraturan
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor
1 Tahun 2011 tentang Tata Cara EtenderingPemerintah.
Untuk mewujudkan e-Goverment telah tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE), Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Ini merupakan
inisiatif yang dilakukan dalam rangka mengembangkan infrastruktur Sistem
Informasi Pemerintahan secara terpadu dan terintegrasi dalam satu kesatuan
yang utuh dalam rangka mendukung pencapaian Good Governance.
Peraturan tersebut memberikan kecendungan kebebasan kepada setiap
daerah untuk menjalankan, mengatur dan mengelola kepentingan setiap daerah
masing-masing dan kelihatannya masih terkendala mengenai tata kelola yang
terintegrsi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya. Sehinga Pelaksanaan ICTuntuk kepentingan
organisasi Pemerintahan Kota dan daerah di Indonesia umumnyamemiliki
kebebasan untuk:
• Mandiri memperoleh dan mengelola infrastrukturICTmereka sendiri;
• Memperolehsistem informasi merekasendiri;
• Individualmenyewa jasakomunikasimereka sendiri;
• Buat setiap departemen yang diperlukan untuk pengelolaan dan
pemeliharaan.
Interoperabilitas antar aplikasi telah menjadi tuntutan mendesak dalam
pengembangan E-gevernmentdan smart governancedi Indonesia. Hal ini
disebabkan oleh kebutuhan data multisektoral dalam rangka pengambilan
kebijakan untuk mengatasi problem yang melibatkan data dari antar sektor
terkait. Sementara kondisi aplikasi di lingkungan pemerintah saat ini, umumnya
masih bersifat sektoral, terpisah, tidak dapat saling berkomunikasi, dan
heterogen. Interoperabilitas antar aplikasi e-Govmenjadi hal penting yang perlu
segera dicari solusinya agar problem pengembangan E-gevernmentdi Indonesia
tidak berlarut-larut.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


25

Gambar 8. Koneksi Beberapa Aplikasi Layanan Pemerintah (e-government)

Mewujudkan pemerintahan cerdas, pemerintah harus lebih fokus pada


perbaikan pelayanan publik dan bagaimana ICT dapat mendukung proses
penggabungan layanan menjadi layanan pintar. Penggabungan layanan kota
dan infrastruktur layanan dengan kemajuan teknologi berbasis ICT dan aplikasi,
maka operasional kota cerdas diangap lebih efektif, lebih resonsif, fleksibel dan
berkelanjutan. Namun ketersediaan infrastruktur dan kebijakan masih menjadi
kendala dalam mendukung integrasi layanan, sehingga komunikasi dan
kolaborasi pemanfaatan ICT antar Dinas / instansi belum berjalan lancar dan
efektif.
Kompleksitas layanan pemerintahan kepada masyarakat yang semakin
tinggi sehingga dituntut untuk menerapkan sistem layanan secara online,
layanan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat (one to many), multichanel
layanan informasi, responsif dan ketangkasan dengan pelayanan publik. Namun
hingga saat ini Pemerintah Kota Daerah dan khususnya Kota Makassar belum
memiliki model pelayanan terpadu secara fisik dan virtual yang memadukan
pelayanan secara elektronik sebagaimana yang telah diamananhkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik.
Permasalahan yang paling sulit adalah integrasi service dan proses
alignment antara strategi pelayanan (Laying the ground work for lingking and
integration Multiple departments and agiencies) dan keinginan organisasi untuk
mencapai smart governance. Menurut Vasconcelos (2013) menyatakan bahwa
salah satu penyebab utama adalah tidak adanya tata kelola transversal ICT di
Public Administrasi yaitu.
• Terfragmentasi akuisisi dan pengelolaan infrastruktur ICT;
• solusi Redundant ICT dan sistem;

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


26

• pengadaan ICT terfragmentasi;


• departemen ICT Redundant dengan mengurangi dimensi dan kualitas;
• Stagnasi SDM IT di departemen IT kecil dengan proses didefinisikan buruk.
Mewujudkan pemerintahan cerdas, pemerintah harus lebih fokus pada
Perbaikan pelayanan publik dan bagaimana ICT dapat mendukung proses
penggabungan layanan menjadi layanan pintar. Penggabungan layanan kota
dan infrastruktur layanan dengan kemajuan teknologi berbasis ICT dan aplikasi,
maka operasional kota cerdas diangap lebih efektif, lebih resonsif, fleksibel dan
berkelanjutan. Namun ketersediaan infrastruktur dan kebijakan masih menjadi
kendala dalam mendukung integrasi layanan, sehingga komunikasi dan
kolaborasi pemanfaatan ICT antar Dinas / instansi belum berjalan lancar dan
efektif.

IT governance telah menjadi kebijakan umum dan program pembangunan


Daerah Pemerintah kota Makasar. Kebijakan Umum pelayanan publik meliputi :
1) Gerakan smart-city, 2) Pengembangan elektronik Government dan Penguatan
SDM, dan 3) Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK) perencanaan. Program
pembangunan daerah dalam pelayanan publik meliputi ; 1) Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi, 2) Program Pengembangan Pos dan
Telekomunikasi, dan 3) Program Pengembangan Sistem Informasi dan
Komunikasi.
1. mewujudkan makassar sebagai kota yang sombere, kota yang Smart,
selamat dunia dan akhirat
2. menuju makassar sombere dan smart city
3. makassar nice and unforgeteble City ( kota yang menyenangkan dan tidak
terlupakan)
4. Makassar : Global City of Connectivity for all
5. Manna Kere-Keremae, Punna’ri Mangkasara Moko Nyamammi
Pakkasia’nu(Dimana Pun Kalian Berada Di Makassar Ini Terasa Nyaman
Perasaan Mu)

5. Pembangunan Infrastruktur

Arah pembangunan infrasturktur Kota Makassar yaitu merestorasi tata ruang


kota menjadi kota nyaman berstandar dunia berdasarkan Misi pemerintah kota
Makassar ini mencakup beberapa hal: (1) penyelesaian masalah banjir, (2)
pembentukan badan pengendali pembangunan kota, (3) pembangunan
waterfront city, (4) penataan transportasi public yang aksesibel, (5)
pengembangan infrastruktur kota yang aksesibel, (6) pengembangan
pinggiran kota, (7) pengembangan taman tematik, (8) penataan lorong. Misi ini
diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “kota nyaman standar dunia”.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


27

Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang tinggi (di atas 7% dalam 10 tahun
terakhir) terefleksi ke dalam peningkatan jumlah kendaraan bermotor di kota ini.
Di sisi infrastruktur, pertumbuhan jalan cenderung konstan. Hal ini menyebabkan
kemacetan pada ruas-ruas jalan tertentu pada waktu dan kondisi tertentu.
Kemacetan lalu lintas, apabila tidak ditangani dengan baik, pada akhirnya akan
berdampak balik pada ekonomi itu sendiri, yaitu menyebabkan melambatnya
pertumbuhan. Banyak waktu produktif masyarakat terbuang percuma di jalan.
Pada saat yang sama, kemacetan menyebabkan polusi udara dan peningkatan
konsumsi bahan bakar secara sia-sia.

Saran dan prasarana


Dalam Rangka Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan
kapasitas dan kualitas yang setara dengan standar dunia, pemerintah kota
makassar menetapkan sasaran pembangunan meliputi; 1) Berkembangnya
transportasi publik dan pemenuhan infrastruktur perhubungan lainnya, 2)
Meningkatnya keterpenuhan dan kualitas sistem drainase dan penanganan
banjir, 3) Meningkatnya kapasitas jalan dan jembatan bagi aksesibilitas antar
wilayah, 4) Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota, 5) Berkembangnya
fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan estetika pada kanal dan pinggiran, 6)

Isu Kemacetan Kota Makassar

Penyebab kemacetan lalu lintas di Makassar disebabkan oleh jumlah kendaraan


roda empat yang jauh melebihi kapasitas tampung ruas jalan. Di Makassar, ruas-
ruas jalan cenderung masih mampu menampung kendaraan. Adapun penyebab
kemacetan di Makassar diidentifikasi sebagai sebagai berikut:
 Terjadi temporer pada jam-jam sibuk (pagi pada jam keberangkatan, siang
pada jam istirahat, dan sore pada jam pulang kantor) dan saat jalanan
tergenang air (kondisi hujan deras),
 Kondisi luar biasa sebagai akibat dari penutupan ruas jalan dari peristiwa
khusus (demonstrasi, acara besar, perbaikan jalan dan lainnya),
 Ketidakpatuhan oknum pengguna jalan pada isyarat traffic light, rambu, dan
marka jalan.

Berdasar pada faktor penyebab di atas, kondisi kemacetan di Makassar


masih dapat diintervensi (dikendalikan) dengan tindakan manajemen lalu lintas,
berupa:
1. Pengaturan arus kendaraan melalui intervensi traffic light pada
persimpangan dan ruas-ruas jalan utama (arteri primer),
2. Pelibatan secara interaktif pengguna jalan,
3. Keterhubungan lintas instansi (Satlantas Polrestabes Makassar).

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


28

Demikian pula saat kondisi luar biasa terjadi. Jika ada aksi demonstrasi, acara
besar, perbaikan jalan, dan lain-lain, ruas jalan tertutup dan terjadi limpahan
kendaraan ke ruas-ruas lain secara mendadak. Ruas-ruas yang menerima
limpahan menjadi jenuh seketika dan tercipta kemacetan. Persimpangan yang
menerima limpahan juga secara tiba-tiba menerima beban traffic tinggi yang
pada akhirnya memicu konflik pergerakan kendaraan dan memicu terjadinya
macet.

Identifikasi masalah menunjukkan lokasi kemacetan terletak pada persimpangan


atau titik-titik tertentu yang berada di arteri primer dan mempengaruhi arus di
arteri sekunder sekitarnya. Di titik persimpangan pada jam sibuk sering terjadi
konflik pergerakan antara kendaraan yang berpotongan arus. Ini terjadi karena
berbagai sebab yang berakar dari tingginya kepadatan pada saat itu dan
diperparah oleh ketidakpatuhan oknum pengguna jalan. Dampaknya berupa
terbuangnya waktu secara sia-sia di tengah persimpangan, yang menimbulkan
efek domino berupa meningkatnya waktu tunggu kendaraan lain di belakang
stop line traffic light. Sering terjadi satu-dua siklus traffic light terlewati tanpa ada
kendaraan yang lolos dari persimpangan karena konflik di bagian tengah
simpang belum terurai. Pada kondisi ini kemacetan terjadi.

Berangkat dari issue strategis ketidaknyamanan pengguna jalan di Kota


Makassar, khususnya pada waktu-waktu puncak, maupun pada beberapa
peristiwa-peristiwa tertentu yang menghambat pergerakan kendaraan, maka
Dinas Perhubungan Kota Makassar memberikan perhatian lebih untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut sebagai salah satu mandat dari
masyarakat pengguna jalan yang tidak boleh diabaikan.

Karakteristik isu strategis system transportasi yang berkelanjutan dengan


penanganan pada persimpangan arteri primer merupakan salah satu solusi
terbaik yang berdampak pada pencapaian tujuan Makassar Kota Dunia, Kota
Nyaman, dan Kota Untuk Semua dapat tercapai.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


29

Tabel 19. Jumlah Kendaraan Wajib Uji Pada Dllajr Wilayah Vi Di Kota
Makassar 2011-2014

JENIS KENDARAAN 2011 2012 2013 2014


1 MOBIL PENUMPANG 1.926 12.316 5.462 5.725
2 MOBIL BUS 4.949 2.757 7.865 7.865
3 MOBIL TRUK 5.359 15.207 9.736 10.236
4 PICK UP 11.168 29.302 24.35 24.35
5 MOBIL TANGKI 55 85 356 378
6 TAKSI - - 1.392 1.392
7 Khusus
8 TEMPELAN 60 212 212 241
J UMLAH 23.517 62.857 49.373 50.187

Tabel 20. Kondisi Prasarana Lalu Lintas dan kebutuhan kota Makassar

JENIS
No PRASARANA TERPASANG RUSAK PEMELIHARAAN KEBUTUHAN
LALIN
Rambu dan
1 Papan Nama 1,706 Unit 432 Unit 315 Unit 2,470 Unit
Jalan
Pagar
2 832 m 250 m - 5,000 m
Pengaman
3 Traffic Light 41 Simpang 8 Simpang 16 simpang 50 simpang
4 Marka Jalan 203,857 m - 18,000 m 512.170.000 m
Sumber : Lakip Dinas Perhubungan Kota Makassar, Tahun 2017

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


30

Infrastruktur Smart City

Pembangunan infrastruktur memainkan peran kunci dalam mengembangkan


smart city. Sistem ini menghubungkan berbagai sektor infrastruktur pelayanan
yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat. Berikut adalah hasil survei
yang dilakukan oleh EY dan Urban Land Institute melakukan survei terhadap
warga beberapa kota dari negara maju mengenai prioritas pembangunan
infrastruktur, dengan persentase lebih tinggi merupakan prioritas lebih tinggi:

Prioritas Perbaikan Infrastruktur


Persentase “salah satu prioritas utama” atau “proritas tinggi”

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


31

Perbaikan transportasi publik (bus dan kereta) 78%


Perbaikan jalan dan jembatan 71%
Jalur pejalan kaki 63%
Peningkatan infrastruktur telekomunikasi 58%
Pengelolaan air dan sampah yang baik 58%
Infrastruktur energi yang baik 52%
Peningkatan kualitas udara 51%
Lebih banyak taman kota dan ruang hijau 48%
Perbaikan sarana d sepeda 47%
Peningkatan fasilitas kesehatan 46%
Infrastruktur kargo yang baik 41%
Peningkatan pengelolaan parkir 37%
Layanan mobilitas berbagi 32%

Sumber: Infrastructure 2014, EY and Urban Land Institute

Hasil survei menunjukkan peningkatan di


sektor transportasi adalah prioritas tinggi bagi
warga. Perbaikan dalam sistem angkutan
umum, jalan dan jembatan memiliki
persentase tertinggi masing-masing sebesar
78% dan 71%. Selain telekomunikasi, warga
yang memprioritaskan infrastruktur yang
terkait lingkungan seperti pengelolaan air
dan limbah, energi, peningkatan kualitas
udara, dan pengembangan daerah hijau.
Untuk menghindari gridlock dan mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, stuktur
sistem transit publik harus memiliki hubungan
antar moda transportasi, serta beralih dari
ketergantungan terhadap kendaraan dengan bahan bakar minyak menjadi
kendaraan ramah lingkungan. Beberapa kota besar dunia telah membangun
stasiun pengisian bahan bakar listrik di berbagai lokasi untuk mendorong warga
menggunakan mobil listrik.
Perbaikan sistem angkutan umum sangat penting dalam mengembangkan pasar
seperti kota-kota di Asia, karena urbanisasi merupakan isu tama bagi kota-kota
yang berpenduduk padat dan kemacetan lalu lintas tinggi. Urbanisasi juga
menimbulkan ancaman polusi serius terhadap lingkungan. Kota besar yang
sangat bergantung pada transportasi jalan menghadapi tantangan untuk
mengurangi emisi gas CO2 (lihat grafik).

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


32

Disamping infrastruktur transportasi kota, sektor lainnya juga penting dalam


membangun smart city. Manfaat infrastruktur dalam mencapai tujuan smart city
antara lain:
 Memperlancar arus pergerakan barang dan jasa
 Mendorong penggunaan energi ramah lingkungan dan pengelolaan air
 Integrasi teknologi sebagai enabler dari kegiatan masyarakat
 Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, terutama pada administrasi
pemerintahan dan layanan kesehatan

Bagan dibawah menggambarkan contoh dari solusi pembangunan infrastruktur


bagi smart cities yang menjawab tantangan Sustainable Development
Challenges:*

Gambar 9. Infrastruktur pendukung Sustainable Development Challenges

Di Singapura, metode proyek digunakan: Melaksanakan sejumlah proyek


infrastruktur berskala besar dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi inovatif yang dirancang untuk bisnis dan warga negara, yang berada

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


33

di bawah merek "pulau cerdas." Dalam strateginya untuk Singapura hanya


menyajikan target "kota cerdas", yang akan dicapai pada 2030.
1. “Intelligent energy” - 90-95% 90-95% listrik harus dilakukan dengan
penggunaan gas alam; Sistem tenaga "pintar" harus dipasang di 30% rumah
tangga.
2. “Smart Technology” - 00% penyebaran internet broadband dan pengenalan
4G LTE; Setidaknya 50% rumah harus dilengkapi dengan teknologi “smart
home.”
3. “Intelligent Building” - pada tahun 2030 sekitar 80% dari semua bangunan
harus sesuai dengan standar efisiensi energi "Green Mark Certified”
4. “Smart Health” - adalah menyediakan sistem informasi terpadu di seluruh
Singapura, serta penggunaan teknologi penyimpanan awan.
5. Public transport system - setiap warga negara harus menggunakan angkutan
umum.
6. “Smart Power” - harus dibentuk sebuah komite tentang pengembangan hijau
Singapura, untuk mengembangkan strategi yang tepat..
7. “Intelligent mobility” - transportasi perkotaan pada tahun 2020 harus
mencapai 70% lalu lintas; menjamin tersedianya realtime melalui internet atau
handphone.

With the implementation of this Master Plan, the following outcomes are
expected by 2017:
 8% ICT contribution to GDP;
 Creation of 180,000 direct jobs;
 37 successfully commercialized ICT applications with at least two
transformative;
 55 ICT companies established two of which will have a customer base of over
5 million;
 Improved global competitiveness by moving up 15 points on GII, e-
Government and NRI ranking;
 Recognition of Kenya as a regional ICT hub;
 Increased public value of e-Government services with 50% of adults
accessing at least one e-Government service; and
 ICT is classified as a standalone economic sector by 2016.

The following are the drivers for ICT as a driver of industry:


a) The need to automate processes - Majority of processes of institutions as
well as economic activities are not automated and therefore creating
inefficiencies that can be avoided;
b) Customer preferences for quality products and services. – ICT could provide
solutions to challenges of access by enabling greater use of remote access
to quality products and services;

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


34

c) The need for data and information for policy and decision making on various
sectors. - ICT could provide solutions that enable access to data and
information on various economic sectors; and
d) Lack of data for informal businesses and the need to formalize the
operations of the sectors. - ICT could formalize the operations and activities
of various sectors leading to increased contribution to the GDP

Pembangunan Teknologi Informasi (TI )Sebagai Inti Smart City

Menghubungkan berbagai sektor infrastruktur adalah sistem TI yang dapat


diandalkan, di mana arus informasi dan jaringan analisis dapat dibangun. Sistem
TI tidak hanya untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk informasi kota,
tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
bagaimana kota berfungsi. Pemerintah Kota dapat menggunakan informasi ini
untuk merumuskan kebijakan dan peraturan publik yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup bagi warga. Gambar di bawah ini menggambarkan
berbagai peran TI untuk pengembangan smart city:

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


35

Berdasarkan figur diatas, terdapat 4 peran utama bentuk dukungan digital pada
sistem TI smart city2
• Sensor dan Pengguna. Perangkat pintar mengukur dan memantau
beberapa parameter yang telah ditentukan dari infrastruktur fisik dan digital
yang telah terkoneksi. Contoh penerapannya adalah pada sistem
pemantauan lalu lintas dimana perangkat pintar dapat mendeteksi kepadatan
jalan dan jumlah penumpang transportasi umum.
• Data Warehouse. Sistem smart city harus dapat menyimpan dan memproses
data dalam jumlah besar dari berbagai sensor, proses otomatisasi proses,
dan parameter analisa data.
• Data Analisis. Terdapat tiga jenis solusi data analisis: (1) Deskriptif,
menggunakan informasi analisis dan data mining (2) Prediksi, menggunakan
model statistik dan proyeksi, (3) Preskriptif (termasuk kognitif), menggunakan
simulasi dan otomisasi
• Jaringan. Implementasi tekonologi smart city membutuhkan jaringan yang
baik, dapat diandalkan dan terjangkau. Untuk itu dibutuhkan fokus pada
menghubungkan perangkat digital untuk mengoptimalkan aplikasi pendukung
smart city.

Gambar 10. Internet of Things future trajectory

2 Sumber: United Nations Issues Paper on Smart Cities and Infrastructure, 2015

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


36

Berbagai kota di dunia telah menggunakan Internet of Things (IoT) untuk


mendorong penciptaan inovasi. Melalui visi smart city yang disertai strategi
inisiatif, pemerintah kota mengeksplor penggunaan aplikasi IoT untuk
meningkatkan pelayanan publik, konservasi energi dan air, mengurangi
kemacetan lalu lintas, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan
proyeksi urbanisasi akan tumbuh pesat selama dekade berikutnya, kota – kota
dengan populasi yang besar dan infrastruktur kompleks adalah target utama
untuk aplikasi IoT. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah kota
dapat membuat sebagian besar keuntungan dengan IoT dengan menyediakan
kemudahan akses ke warganya. Untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari
penggunaan aplikasi, ada beberapa fokus area berdampak besar seperti
kesehatan dan keselamatan publik, transportasi, dan manajemen sumber daya.
Terdapat potensi dampak langsung yang besar dari IoT untuk kota, mencapai
US $ 1,7 triliun per tahun pada tahun 2025 menurut Mckinsey tahun 2015. Grafik
dibawah menggambarkan potensi dampak ekonomi dari penggunaan IoT pada
sistem pengelolaan kota:

Gambar 11. IoT Perkotaan : Potensi dampak langsung terhadap perekonomian


sebesar USD 930 miliar sampai USD 1,7 triliun pada tahun 2025

Tren teknologi mendukung Makassar sombere & smart city


ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
37

a. Data/analisis yang besar:


Big Data adalah sebuah teknologi baru di dunia teknologi informasi dimana
memungkinan proses pengolahan, penyimpanan dan analisis data dalam
beragam bentuk/format, berjumlah besar dan pertambahan data yang sangat
cepat. Pengolahan dan analisis data dalam jumlah sangat besar ini
memerlukan waktu yang relatif jauh lebih singkat dengan menggunakan Big
Data dibanding teknologi data sebelumnya, misalnya. database relational
seperti MySQL.
Teknologi ini sudah direncanakan tahun 2016 dan akan di implementasikan
pada tahun 2017 dengan Warroom sebagai pusat pengelolaan teknologi ini
Kedepannya setelah seluruh sistem terkoneksi maka terbentuklah DSS
(Decision Support System) yang terpusat di Warrom.
System pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system
informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan
keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar
adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan
untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang
berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model
bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan
mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan
data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil
keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh
terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.

b. Cyber security:
Kota Makassar dengan visi Smart City dan Sombere, kota dengan jumlah
penduduk telah mencapai 1,7 jiwa lebih, denyut jantung kota yang terus
menggeliat, aktivitas ekonomi dan sosial seperti tidak tidur, diminta atau pun
tidak diminta Pelayanan Publik (tertentu) harus lebih rensponship (tankas)
dan standby (online) 24 Jam.

Fenomena keamanan maya nasional terus menjadi kritis karena masyarakat


global semakin terkoneksi dengan serangan cyber baru yang semakin
meningkat. Makassar akan memanfaatkan untuk menjadi pusat regional
untuk keamanan maya melalui memastikan ruang cyber yang aman dan
tangguh. Untuk mencapai hal ini, lebih banyak penelitian dan pengembangan
di bidang ini harus dilakukan untuk menerapkan kebijakan, kerangka hukum,
kelembagaan dan investasi yang kondusif.

Dengan Luas Kota Makassar 172 km persegi, CCTV telah menjadi alat
penting untuk meningkatkan responshibiltas dan efektifitas pelayanan publik
Pemerintah Kota Makassar. Kebutuhan CCTV Kota Makassar minimal 3500
unit (berdasarkan panjang jalan kota 1548 km) jika jarak antar titik 500 meter.
sekarang ini CCTV yang sudah terbangun mencapai sekitar 100 unit
termasuk dari CSR beberapa provider telekmunikasi. Adapun kriteria dasar
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
38

Penempatan CCTV di kota makassar adalah berdasarkan tingkat kerawanan


sosial, tingkat kemacetan lalu lintas, pemantauan asset pemerintah, dampak
lingkungan, dan sebagainya.

c. Mobilitas dan gaya hidup digital:


Banyak perangkat elektronik seperti kamera digital, MP3 player, iPod Touch,
iPad, TV digital tablet Android, stasiun bermain digital, PDA, laptop dan PC
antara lain berada di pasar Rwanda hari ini dan digunakan oleh masyarakat.
Berbagai perangkat semacam itu dapat bekerja dan terhubung ke masing-
masing dengan kekuatan internet atau konsol terminal lainnya untuk menukar
konten dengan mulus di lokasi manapun kapan saja. Oleh karena itu,
Makassar harus melakukan penelitian dan investasi yang diperlukan untuk
mempromosikan mobilitas dan gaya hidup digital orang-orang Rwanda untuk
memanfaatkan potensi layanan hyper-connected yang belum pernah terjadi
sebelumnya yang berasal dari inovasi.

d. Industri kreatif:
Dengan memanfaatkan sistem inovasi, talenta, solusi rumahan, investasi dan
potensi besar generasi muda yang ada, Makassar harus memprioritaskan
untuk melakukan investasi yang diperlukan dalam penelitian dan
pengembangan inovasi lokal untuk membangun industri kreatif.

e. Internet of Things (IOT):


Internet of Things: Benda fisik jaringan atau "benda" yang terhubung ke
sistem berbasis komputer menyajikan potensi yang sangat besar untuk
bertukar data bermanfaat, mendorong inovasi dan transformasi sosio-
ekonomi. Rwanda harus melakukan penelitian dan investasi yang diperlukan
untuk memanfaatkan potensi objek dan data yang terhubung untuk
pengembangan solusi rumahan yang mengarah pada trans-formasi, akurasi,
dan efisiensi sosial ekonomi.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


39

C. ANALISIS KESIAPAN DAERAH

1. Infrastruktur
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dilakukan
dengan mengembangkan kerangka strategis dan kebijakan penguatan
konektivitas. Komponen pembentuk postur konektivitas fisik diantaranya
pengembangan jaringan infrastruktur. Konektivitas wilayah yang baik akan
mempermudah pelaksanaan pembangunan ekonomi. Konektivitas wilayah
dengan kondisi infrastruktur yang memadaiakan mampu peningkatkan
kapasitas dan kapabilitas suatu wilayah. Mobilitas masyarakat yang mudah dan
lancar akan mempermudah masyarakat untuk beraktivitas ekonomi yang pada
akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

a. Kesiapan Infrastruktur Jalan

Tahun 2015 Jalan di Kota Makassar dibagi atas jalan Nasional sepanjang
35,6 Km, jalan Kabupaten/Kota sepanjang 1.593,46 Km dan jalan Tol 17
Km. Ketiga jalan ini dibangun dengan konstruksi menggunakan
aspal/hotmix sepanjang 450,96 km, konstruksi berbatu 17,06 Km, konstruksi
kerikil tidak ada dan masih dalam konstruksi tanah sepanjang 49,10 km.
Dengan melihat konstruksi jalan tersebut kondisi jalan di Kota Makassar
terdapat 813,94 Km dalam keadaan baik, 366,66 km dalam kondisi sedang,
rusak ringan 293,83 km, rusak berat 119,13. km. Di Kota Makassar telah
terbangun jembatan 64 buah dengan panjang keseluruhan 1.145,36 meter.
Sedangkan untuk pengaturan pola jaringan jalan yang akan dikembangkan
yaitu outer ring road, middle ring road, inner ring road dan central radial
road.

Tabel 21. Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2011 s.d 2015 Kota
Makassar

Kondisi Jalan Panjang Jalan (km)


2011 2012 2013 2014 2015
1 Kondisi Baik 727,69 627,39 722,46 764,64 813,94
2 Kondisi Sedang Rusak 264,04 423,46 356,36 364,47 366,66
3 Kondisi Rusak 283,15 304,15 335,50 314,12 293,83
4 Kondisi Rusak Berat 318,58 238,50 179,14 152,41 119,03
Jalan secara 1593,46 1593.46 1.593,46 1593.46 1.593,46
keseluruhan

Selain itu pada Tabel 9 dan 10 ditampilkan kondisi jaringan jalan nasional dan
jaringan jalan propinsi yang melintas di wilayah Kota Makassar. Adapun
penanganan jaringan jalan tersebut berdasar pada tingkat kewenangan jalan.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


40

Tabel 22. Daftar Ruas Jalan Nasional (Bukan Jalan Tol) Sk Menpu(No.
631/Kpts/M/2009, Tgl. 31 Des 2009) dalam Wilayah Kota Makassar
Nomor Ruas Nama Panjang Ruas
Ruas
10 12 K JLN. PERINTIS KEMERDEKAAN 12.51 KM
10 13 K JLN. URIP SUMOHARJO 4.943 KM
10 14 K JLN. G. BAWAKARAENG 1.11 KM
10 15 K JLN. MESJID RAYA 1.224 KM
10 16 K JLN. BULUSARAUNG 0.675 KM
10 17 K JLN. A. YANI 0.7 KM
10 18 K JLN. RIBURANE 0.23 KM
10 19 K JLN. NUSANTARA 1.942 KM
11 11 K JLN. VETERAN UTARA 2.074 KM
11 12 K JLN. VETERAN SELATAN 2.158 KM
11 13 K JLN. S. ALAUDDIN (JLN. S. ALAUDDIN 3.702 KM
& JLN. GOWA RAYA)
11 14 K JLN. AP. PETTARANI 4.37 KM
Jumlah 35.638 KM

Tabel 23. Daftar Ruas Jalan Provinsi Sulawesi Selatan Sk Gubernur Sulawesi Selatan (No.
4261/Xii/2010, 27 Desember 2010

Nomor Ruas
Nama Ruas Jalan Keterangan
No. Sub Panjang
No. Ruas
Ruas Jalan
(Km)
JALAN JENDERAL
85 11 K 1.34
SUDIRMAN
85 12 K JALAN Dr. RATULANGI 2.07
86 11 K JALAN Dr. LAIMENA 2.7
86 12 K JALAN ANTANG RAYA 1.5
86 13 K JALAN TAMANGAPA RAYA 3.36
Jumlah 10.97

Tabel 24. Panjang Jalan Menurut Status Jalan Di Kota Mak


Assartahun 2014-2015 (Kilometer)

STATUS JALAN 2014 2015


01. NASIONAL 35.638,00 35.638,00
02. PROPINSI 15.729,00 15.729,00
03 KOTA 1.557,82 1.557,82
04. TOL 17,00 17,00
JUMLAH 52.941,82 52.941,82
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


41

Tabel 25. Panjang Jalan Dirinci Menurut Konstruksi Jalan Dikota Makassar Tahun 2014-
2015 (Kilometer)

KONSTRUKSI JALAN 2014 2015


ASPAL 1.244,43 1.222,71
BERBATU 17,06 17,06
TANAH 49,10 49,10
PAVING BLOK 191,41 191,41
BETON 91,46 113,18
JUMLAH 1.593,46 1.593,46
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar

Jumlah Prasarana lalu lintas perhubungan darat yang mendukung moda


transportasi publik antara lain :
1. Rambu lalu lintas dan papan nama jalan
Jumlah rambu lalu lintas dan papan nama jalan yang terpasang diseluruh
wilayah kota makassar sebanyak 1.706 unit, pada tahun 2016 pengadaan
rambu sebanyak 152 unit yang terdiri dari rambu 3 meter sebanyak 46 unit,
rambu 5 meter sebanyak 6 unit dan papan nama jalan sebanyak 100 unit
sedangkan Jumlah kebutuhan atau yang seharusnya ada sebanyak 2.470
unit (152 unit : 2.470 unit x100%) atau 6.15%.
2. Traffic light
Jumlah traffic light yang ada terpasang 41 simpang, pada tahun 2016 tidak
ada penambahan traffic light baru, jumlah kebutuhan atau yang seharusnya
ada sebanyak 50 simpang (0 simpang : 50 simpang x 100%) atau 0,00%.
3. Marka jalan
Jumlah ruas jalan kota makassar berjumlah 712.451 km dan jumlah ruas jalan
bermarka atau yang terpasang 203.857 m, jumlah kebutuhan 512.170.000 m.
Tidak ada penambahan volume ruas jalan bermarka tetapi dilakukan
pemeliharaan ruas jalan bermarka yang telah pudar/terhapus sehingga
jumlah ruas jalan yang bermarka akan tetap sama setiap tahun selama tidak
ada penambahan ruas jalan baru, untuk itu hanya dilakukan Pemeliharaan
setiap tahun sehingga termasuk pemeliharaan marka jalan pada penjelasan
program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ (0
meter : 512.170.000 m x 100%) atau 0,00 %
Perbandingan pada tahun 2015 terealisasi sebesar 86% dimana jumlah
rambu lalu lintas dan papan nama jalan 250 unit, pagar pengaman 192 m,
traffic light 6 simpang ATCS, marka jalan 10.000 m

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


42

Pemerintah Kota Makassar merencanakan pengembangan Angkutan


Umum Massal Berbasis Jalan di Kota Makassar. Guna mendukung
terlaksananya program ini diperlukan persiapan infrasktruktur berupa jalur
khusus busway di beberapa ruas jalan, halte bus dan jembatan
penyeberangan serta telah terbangun 2 terminal darat.

Transportasi Laut Kota Makassar


Untuk mendukung sarana tranportasi di Kota Makassar Tahun 2015, sarana
dan prasarana perhubungan baik darat maupun laut dan udara yang
kondisinya cukup baik dengan pertumbuhan rata-rata 8.92 persen per
Tahun. Sampai saat ini panjang jalan mencapai 1.593,46 Km dengan fungsi
jalan sebagai jalan arteri, kolektor, lokal dan inspeksi kanal. Sedangkan
untuk pengaturan pola jaringan jalan yang akan dikembangkan yaitu outer
ring road, middle ring road autoring road dan central radial road.

Pelabuhan Laut (Pangkalan Soekarno) memiliki panjang dermaga 1.360 meter,


kedalaman minimal -09.00 m LWS, pelayanan penumpang, general cargo,
dan barang curah dengan kapal berbobot 5.000 – 7.000 ton, dilengkapi
Terminal Penumpang : 4.000 m², lapangan parkir : 5.390 m² yang akan
dikembangkan hingga kedalaman minimal ±12.00 – 15.00 m. Pelabuhan
Laut (Pangkalan Hatta), memiliki panjang dermaga : 850 meter,
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
43

kedalaman minimal -11.00 m LWS, pelayanan peti kemas, lapangan peti


kemas 350.000 Teu’s / tahun, melayani kapal berbobot maksimal 3.000
Teu’s, luas fasilitas gudang : 26.600 m², luas fasilitas penampungan : 36.300
m². Pelabuhan Laut (Pangkalan Paotere) dengan panjang dermaga : 510
meter, kedalaman minimal -03.00 m LWS, pelayanan rakyat dan pelayaran
lokal (perahu phinisi).

Rencana pengembangan Pelabuhan Laut Makassar sesuai Kepmenhub


KM Nomor 2 Tahun 2004 terbagi dalam dua tahap, Tahap I tahun 2007-
2015 seluas 80 Ha (pengoperasian tahun 2010), dan Tahap II tahun
2015 – 2025 seluas 79 Ha ( pengoperasian tahun 2015 ).
Dalam hal sarana perhubungan laut, Pelabuhan Makassar telah
dikembangkan tidak hanya untuk meningkatkan kondisi fasilitas, tetapi juga
dalam rangka memodifikasi pola operasi pelabuhan agar dapat berjalan
sebaik mungkin, terutama seluruh fasilitas yang dibutuhkan pelabuhan
samudera Makassar sebagai “sea port of entry “ di Kawasan Timur
Indonesia.
Makassar pada Tahun 2015 tercatat, jumlah barang yang dibongkar
sebanyak 4.135 juta .ton/m3 dan Kenaikan jumlah penumpang kapal laut
terjadi di Pelabuhan Makassar sebesar 22,12 persen dari tahun 2014
sebesar 31,2 ribu orang menjadi 38,1 ribu orang pada tahun 2015. Jumlah
barang yang dimuat sebanyak 12,996.290 GT ton.

Kawasan Pelabuhan Soekarno


Sementara itu Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang terletak
sekitar 20 Km dari pusat kota Makassar, dihubungkan oleh jalan bebas
hambatan. Bandara memiliki landasan sepanjang 3.000 dan mampu didarati
pesawat berbadan lebar sejenis Airbus. Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin dengan luas lahan 554,6 Ha memiliki 2 Runway: 1. Runway 03-
21: 3.100 m x 45 m, 2. Runway 13-31: 2.500 x 45 m. Bandara juga memiliki
6 Taxiway: 1. Taxiway A : 158 x 23 m, 2. Taxiway B: 217 x 26,50 m, 3.
Taxiway C: 800 x 23 m, 4. Taxiway D: 385 x 23 m, 5. Taxiway E: 335 x 23
m dan 6. Taxiway F: 335 x 23 m. Memiliki Exitway 204 x 23 Exitway 204 x
23 m,

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


44

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin


West Parallel 3100 x 23 m, South Parallel 945 x 23 m dengan kapasitas 32
Aircraft parking stand. Terminal Penumpang memiliki luas 52.000 m²,
dengan kapasitas angkut sebanyak 35.268 penumpang selama
Transportasi Udra Kota Makassar
Tahun 2014 untuk tahun 2015 kapasitas angkut Penumpang
Internasional sebanyak 49.066 penumpang dan penumpang domestik
tahun 2015 berjumlah sebanyak 3,3 juta orang sedangkan penumpang
internasional sebanyak 49,066 Penumpang tahun 2015 Untuk dapat
memberikan konstribusi bagi pelaksanaan pembangunan di bidang
perhubungan, Pemerintah Kota Makassar telah melakukan
pengawasan dalam penerbitan izin trayek.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


45

b. Jalan Masuk Permukiman

Lebar jalan masuk ke area blok pemukiman sangat mempengaruhi penentuan


dan pembagian area kebakaran. Pada saat terjadi kebakaran dalam satu blok
permukiman, api akan relatif mudah dikendalikan apabila mobil pemadam
kebakaran dapat berpapasan di jalan masuk blok permukiaman tersebut
karena tidak ada jeda waktu yang terbuang pada saat proses pemadaman
berlangsung. Artinya semakin lebar jalan masuk kearea permukiman maka
tingkat kerawanan kebakaran akan semakin rendah.

Lebar jalan masuk permukiman dibagi menjadi tiga kelas, yaitu baik, sedang
dan buruk. Secara umum kategori baik berada diarea pusat kota Makassar
yaitu dibagian barat kecamatan Ujung tanah, hampir semua wilayah
kecamatan wajo dan ujung Pandang, bagian barat kecamatan Tallo, bagian
selatan kecamatan Bontoala, bagian timur kecamatan Mariso, bagian utara
kecamatan Mamajang, bagian barat kecamatan Tamalate, dibagian selatan
kecamatan Panakkukang, beberapa blok yang tersebar di Kecamatan
Rappocini dan kecamatan Tamalanrea, bagian barat kecamatan Manggala,
dan disekitar jalan utama kecamatan Biringkanaya.

c. Pelayanan Rumah Tinggal Bersanitasi


Secara absolut terjadi peningkatan terhadap jumlah rumah yang berakses
sanitasi dalam kurun waktu 5 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2015, namun
terjadi hal yang sebaliknya pada persentase rumah yang berakses sanitasi
terhadap jumlah rumah tinggal. Hal ini disebabkan karena peningkatan
penyediaan sanitasi tidak sebanding dengan pertambahan jumlah rumah tinggal
misalnya yang terjadi pada tahun 2014-2015 dimana jumlah sanitasi meningkat
hanya sebesar 0,04% sedangkan jumlah rumah tinggal meningkat sebesar 0,9%.
Data rumah tinggal berakses sanitasi di Kota Makasar disajikan dalam tabel
sebagai berikut.

Tabel 26. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2011 s.d 2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah rumah tinggal 261.321 262.431 263.481 284.845 284.965
berakses sanitasi
Jumlah rumah tinggal 308.983 313.168 317.866 320.656 323.655
Persentase 84,57% 83,79% 82,89% 88,83% 88,04%

d. Pelayanan Pemakaman Umum


Rasio Tempat Pemakaman Umum di Kota Makassar tahun 2014 sebesar
340,463 berarti bahwa dalam setiap 1.000 orang penduduk Kota Makassar yang
meninggal dunia, hanya bisa tertampung sebanyak 340 orang saja di tempat
pemakaman umum yang ada di Kota Makassar saat ini atau dengan kata lain
tempat pemakaman umum yang ada saat ini di Kota Makassar hanya bisa

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


46

menampung sebanyak 34,04% dari jumlah penduduknya. Rasio tempat


pemakaman disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 27. Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Tahun 2010/2015 Kota
Makassar
No Uraian Tahun 2010 Tahun 2015
Jumlah Luas Daya Jumlah Luas Daya
Tampung Tampung
1. Tempat pemakaman 114 949.487 474.744 114 949.487 474.744
umum (TPU)
2. Tempat Pemakaman 1 23.402 11.701 1 23.402 11.701
bukan umum (TPBU)
3. Tempat pemakaman 1 80 160 1 80 160
khusus (TPK)
4. Lain-Lain
5. Jumlah Tempat 116 972.969 486.605 116 972.969 486.605
Pemakaman
6. Jumlah penduduk (jiwa) 1.369.606 972.969 486.605 1.398.804 972.969 486.605
Rasio TPU persatuan 355,288 355,288

e. Pelayanan Kesehatan
Rasio Puskesmas, Balai Pengobatan dan Puskesmas Pembantu terhadap
jumlah penduduk di Kota Makassar pada tahun 2015 mencapai 1 : 32 ribu, artinya
setiap 1 Puskesmas/Puskesmas pembantu di Kota Makassar melayani 32 ribu
masyarakat Kota Makassar. Berikut gambaran rasio Puskesmas, Balai
Pengobatan dan Puskesmas Pembantu terhadap jumlah penduduk di Kota
Makassar dalam kurun waktu tahun 2011 - 2015.

Jumlah rumah sakit di Kota Makassar pada tahun 2011 sebanyak 34 unit,
meningkat menjadi 46 unit di tahun 2015. Rumah sakit yang terbanyak adalah
rumah sakit swasta yang mencapai 31 unit atau 67% dari keseluruhan Rumah
Sakit yang ada di Kota Makassar. Rasio pelayanan rumah sakit terhadap
penduduk Kota Makassar tahun 2015 mencapai 1 :31.508 jiwa. Namun demikian,
realitas di lapangan rumah sakit yang ada di Kota Makassar tidak hanya
memberikan layanan kesehatan kepada penduduk Kota Makassar, akan tetapi
juga memberikan layanan kesehatan kepada penduduk sekitas wilayah
Makassar. Pada tahun 2015, Kota Makassar telah mempunyai 43 rumah sakit,
121 puskesmas, 143 balai pengobatan/klinik, 621 apotek/toko obat, dan 91 klinik
KB.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


47

f. Pelayanan Persampahan

Tabel 28. Jumlah sarana pengumpul sampah dirinci menurut kecamatan dan
jenis di Kota Makassar 2015
NO KECAMATAN KONTAINER KECIL KONTAINER BESAR
1 MARISO 5 -
2 MAMAJANG 14 -
3 TAMALATE 23 -
4 RAPPOCINI 13 6
5 MAKASSAR 9 -
6 UJUNG PANDANG 8 -
7 WAJO 6 -
8 BONTOALA 10 -
9 UJUNG TANAH 10 2
10 TALLO 22 4
11 PANAKKUKANG 37 5
12 MANGGALA 11 2
13 BIRINGKANAYA 23 4
14 TAMALANREA 4 -
JUMLAH 195 23

g. Pelayanan pariwisata
Jumlah objek wisata di Kota Makassar terdiri atas obyek wisata alam
sebanyak 26 buah, obyek wisata buatan sebanyak 53 buah dan obyek
wisata sejarah sebanyak 27 buah. Adapun lokasi andalan wisata yang
cukup dikenal antara lain Benteng Fort Rotterdam dan Museum
Lagaligo, Benteng Somba Opu, Panorama Pantai Losari (Sunset),
Monumen Mandala, Makam Pangeran Diponegoro, Masjid Al-Markaz Al-
Islami, Masjid Raya, Pelabuhan Paotere, Gedung Kesenian, dan beberapa
pulau kecil sebagai berikut :
1. Pulau Kayangan. Jarak lokasi 2,5 mil (bisa dicapai 45 menit), Letak
lokasi : Jl. Ujung Pandang, Kecamatan Ujung Pandang, Daya
tarik untuk: berenang dan diving, panorama matahari terbenam,
olah raga air, musik & pertunjukan, permainan anak- anak, akuarium.
2. Pulau Kodingareng. Jarak lokasi 5 mil (60 menit), Letak lokasi :
Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik diving, menemukan batu
kayu, ikan hias, peninggalan Jepang.
3. Pulau Barrang Lompo. Jarak lokasi 7 mil (1 jam 30 menit),
Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik :
berenang, oseanorium, peninggalan Jepang.
4. Pulau Barrang Caddi. Jarak lokasi : 6 mil (1jam 15 menit),
Letak lokasi Kecamatan Ujung Tanah Daya tarik berenang
dan diving, oseanorium, peninggalan Jepang.
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
48

5. Tanjung Bunga. Jarak lokasi sekitar 3 kilometer (10 menit),


Letak lokasi Kecamatan Tamalate, Daya tarik jet ski, atraksi
hobbies.
6. Tanjung Merdeka. Jarak lokasi 3 kilometer (15 men it),
Letak lokasi Kecamatan. Tamalate, Daya tarik volley
pantai, Memancing
7. Pulau Lae-lae. Jarak lokasi : 1 mil (15 menit), Letak
lokasi di Kecamatan Ujung Pandang, Daya tarik
pemandangan laut, panorama matahari terbenam,
berenang, olah raga air - Pulau Lanjukang, Jarak lokasi
sekitar 9 mil (1jam 45 menit), Letak lokasi Kecamatan
Ujung Tanah.
8. Pulau Kodingareng Keke. Jarak lokasi sekitar 5 mil (60
menit), Letak lokasi di Kecamatan Ujung Tanah, Daya tarik
untuk kegiatan menyelam, berenang, kerajinan kerang -
kerangan.
9. Pulau Samalona. Jarak lokasi sekitar 3 mil (50 menit),
Letak lokasi : Kec. Ujung Pandang, Daya tarik berenang,
berjemur, matahari terbenam, biota laut, olah raga air.

h. Energi dan sumber daya mineral


Pengguna listrik tiap tahun selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2013
terdapat 304.088 pelanggan, kemudian meningkat lagi pada tahun 2014
dan 2015 yaitu masing-masing menjadi sebanyak 320.584 pelanggan dan
335.190 pelanggan. Pada tahun 2015, jumlah KWh yang terjual
sebesar 1.719.278.109 KWh dengan nilai sekitar 1,9 triliun rupiah.
Tabel 29. Jumlah Pelanggan, Nilai, dan Energi Terjual Tiap Unit PLN Kota Makassar Tahun 2015

Unit / Cabang Pelanggan Nilai (Rp) Energi Terjual (KWH)


Rayon Makassar Utara 74.135 547.318.514.517 480.216.852
Rayon Makassar Selatan 122.715 604.738.205.250 534.479.816
Rayon Makassar Timur 94.984 496.830.336.126 461.187.985
Rayon Makassar Barat 43.356 280.940.202.985 243.393.456
Jumlah 335.19 1.929.827.258.878 1.719.278.109

Sumber: PLN Cabang Makassar

Kota Makassar berdasarkan data yang dicatat oleh Kantor PDAM


Kota Makassar, pada tahun 2015 pelanggan terbanyak terdapat
pada kategori rumah tangga 147.913 pelanggan, disusul oleh kategori
bisnis 13.118 pelanggan, dan 1.827 pelanggan kategori sosial. Total
volume air minum yang telah disalurkan selama tahun 2015 di Kota
Makassar sebanyak 45.178.583 m3 senilai 272.569.009.472 ribu rupiah.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


49

Tabel 30. Jumlah Pelanggan PDAM Menurut Kategori Pelanggan, Volume


Yang Disalurkan, dan Nilai Kota Makassar Tahun 2015
Kategori Pelanggan Jumlah Volume Nilai
Pelanggan (m³) (Rp. 000)
Sosial 1.827 1.818.173 2.654.801.471
Rumah Tangga 147.913 35.721.848 171.583.920.628
Bisnis 13.118 3.850.672 54.978.299.988
Industri 101 1.676.922 18.624.730.612
Pemerintah 698 2.110.968 24.727.256.773
2015 163.657 45.178.583 272.569.009.472
Jumlah 2014 162.985 44.919.898 265.321.210.003
2013 160.439 47.553.811 222.826.455.384
Sumber: PDAM Kota Makassar
Kontribusi subsektor air bersih dalam pembentukan PDRB tidak terlalu
besar dibandingkan sektor lainnya, namun tanpa adanya subsektor tersebut
bukan tidak mungkin kegiatan perekonomian tidak akan berjalan. Dalam
menjalankan proses produksinya, sektor industri membutuhkan air, baik
untuk bahan baku, menghasilkan uap, kebersihan air minum, dan
sebagainya.

Tabel 31. Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Oleh PDAM Menurut Bulan Dan
Nilai DiKota Makassar Tahun 2015
JENIS
PELANGGAN KWH TERJUAL N I L A I ( Rp )
TARIF
S1 - - -
S2 3.202 56.309.135 48.550.218.387
S3 33 50.597.800 44.198.018.707
R1 286.276 640.377.915 563.607.350.240
R2 9.564 62.342.375 93.533.617.309
R3 1.546 24.881.119 37.482.209.764
B1 24.129 81.398.459 85.065.328.522
B2 7.51 254.038.930 381.910.347.022
B3 130 244.116.240 297.838.462.434
I1 92 784.702 869.949.113
I 2 296 41.550.828 44.800.833.683
I 3 94 177.626.180 212.027.886.438
P1 922 34.556.452 51.003.440.657
P2 23 19.732.442 23.412.469.552
P3 1.373 30.083.650 44.099.247.844
M - 881.882 1.427.879.206
C - - -

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


50

T - - -
JUMLAH
2015 335.19 1.719.278.109 1.929.827.258.878
2014 645.587 2.683.304.588 2.596.102.719.930
2013 607.514 2.735.508.908 2.419.355.744.598

Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar

Distribusi menara menentukan persebaran menara telekomunikasi untuk setiap


radius pelayanan yang dapat dilayani untuk setiap menara di kota Makassar.
Radius Pelayanan setiap menara didasarkan pada service area setiap menara
dengan mencari jari-jari (r) setiap service area.
Berikut adalah distribusi menara telekomunikasi di Kota Makassar yang dibagi ke
dalam 14 kecamatan dan ditentukan oleh setiap kelurahan. Data dibawah ini
adalah data proyeksi kebutuhan menara di setiap kecamatan dan lebih spesifik
untuk setiap kelurahan pada tahun 2035.

Pertumbuhan Permintaan Menara Telekomunikasi


RENCANA PENGEMBANGAN MENARA TELEKOMUNIKASI KOTA MAKASSAR
TAHUN
NO Kecamatan Eksisting Ket
2020 2025 2030 2035
1 Biringkanaya 64 25 26 26 54
2 Bontoala 28 13 13 13 22
3 Makassar 27 14 15 16 31
4 Mamajang 34 14 14 14 28
5 Manggala 54 18 19 22 44
6 Mariso 20 11 11 11 19
7 Panakkukang 78 24 24 24 39
8 Rappocini 36 24 25 27 52
9 Tallo 29 26 27 28 50
10 Tamalanrea 48 16 17 17 35
11 Tamalate 52 27 28 32 68
12 Ujung Pandang 37 10 10 11 13
13 Ujung Tanah 10 12 12 12 18
14 Wajo 14 8 8 8 11
Jumlah 531 242 249 261 484

Terdapat kecenderungan data pada hasil analisis dibawah ini, bahwa distribusi
menara mengarah pada pusat-pusat pelayanan atau daerah-daerah dengan land
use commercial area. Contohnya berada pada Kec. Ujunga Pandang untuk
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
51

daerah urban dengan dominasi land use commercial area dengan tingkat radius
pelayanan hingga 100 m untuk setiap menara, sangat berbeda dengan Kec.
Biringkanaya yang merupakan daerah sub urban dengan land use dominasi
adalah permukiman, radius pelayanan menara paling kecil adalah sekitar 500m.
Perbedaaan Radius pelayanan ini juga salah satunya dipengaruhi oleh perbedaan
penggua menara pada siang dan malam hari. Untuk Kecamatan-kecamatan yang
berfungsi ke pusat-pusat pelayanan akan mendapatkan proporsi pengguna lebih
banyak pada siang hari oleh karena banyaknya pengunjung yang datang yang
berimplikasi pada banyaknya pengguna yang menggunakan menara.

2. Suprastruktur (Kebijakan Dan Kelembagaan)


Secara definisi suprastruktur memiliki komponen utama individu atau
kelompok manusia yang bertugas memanfaatkan dan mengelola sistem
teknologi informasi yang dimiliki. Dalam konteks kota/kabupaten, seorang
walikota atau bupati adalah pimpinan yang paling bertanggung jawab dalam
mengelola suprastruktur. Biasanya proses pengelolaan dimulai dengan
menyusun rencana dan strategi pemberdayaan sistem teknologi yang
dimiliki - sebelum akhirnya menelurkan berbagai peraturan dan lingkungan
kota/kabupaten yang dipimpinnya. Agar pembangungan tersebut selaras
dengan visi dan misi daerah yang bersangkutan, maka ada baiknya
dikembangkan peta pandu (roadmap) perjalanan pembangunan TIK dan
pendekatan manajemen tata kelolanya

Visi daerah merupakan gambaran kondisi masa depan suatu daerah yang
diinginkan. Visi Kota Makassar sebagaimana dituangkan dalam RPJPMD Kota
Makassar Tahun 2014 - 2019 adalah
“MAKASSAR KOTA DUNIA YANG NYAMAN UNTUK SEMUA”
Pernyataan visi Pemerintah Kota Makassar 2019 memiliki tiga pokok visi yang
merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai Kota Makassar pada akhir
periode 2014-2019. Penjelasan masing-masing pokok visi tersebut, adalah
sebagai berikut.
Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki keunggulan
komparatif, kompetitif, aksesibel dan inklusifitas yang berdaya tarik tinggi atau
memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam dan
infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan terwujudnya kesejahteraan
masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai
terwujudnya “masyarakat sejahtera standar dunia”.
Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan yang semakin
menyempitkan kesenjangan dan melahirkan kemandirian secara stabil, dalam
struktur dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan dan keamanan bagi

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


52

berkembangnya masyarakat yang mengedepankankan prinsip inklusifitas serta


pola hubungan yang setara antara stakeholder danstakeowner dalam
pembangunan. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “kota
nyaman kelas dunia”.
Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan
pemanfaatan pembangunan yang dapat dinikmati dan dirasakaan seluruh
lapisan masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur, jenis
kelamin, status sosial dan kemampuan diri (termasuk kelompok disabilitasl).
Pokok visi ini dapat diristalkan sebagai terwujudnya “pelayanan publik standar
dunia dan bebas korupsi”.

Didasarkan pada potensi sumber daya daerah dan kondisi masyarakat serta
permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang, maka
dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2014-2019,
ditetapkan Visi Pembangunan Kota Makassar yang sejalan dengan Visi Walikota
dan Wakil Walikota Gorontalo terpilih, sebagai berikut:
“Mewujudkan Kota Dunia Untuk Semua, Tata Lorong Bangun Kota Dunia”
Pernyataan visi ini mengandung makna tentang adanya komitmen yang kuat
untuk merealisasikan kondisi ideal yang diharapkan bisa tercapai pada periode 5
(lima) tahun yang akan datang yaitu :

Masyarakat Sejahtera Standar Dunia


1. Menuju bebas pengangguran
2. Jaminan sosial keluarga serba guna untuk semua
3. Pelayanan kesehatan darurat gratis ke rumah 24 jam
4. Deposito pendidikan gratis semua bisa sekolah
5. Sampah kita DIA tukar beras
6. Training keterampilan gratis dan dana bergulir tanpa agunan
7. Rumah kota murah untuk rakyat kecil
8. Hidup hijau dengan kebun kota
Kota Nyaman Kelas Dunia
1. Atasi macet, banjir, sampah, dan masalah perkotaan lainnya
2. Bentuk badan pengendali pembangunan kota
3. Bangun Waterfront City selamatkan pesisir dan pulau-pulau Makassar
4. Bangun sistem transportasi publik kelas dunia
5. Lengkapi infrastruktur kota berkelas dunia
6. Bangun Birringkanal city dan delapan ikon kota baru lainnya
7. Bangun taman tematik

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


53

8. Tata total lorong

Pelayanan Publik Kelas Dunia Bebas Korupsi


1. Menuju PAD Rp 1 triliun
2. Insentif progresif semua aparat RT dan RW Rp 1 juta per bulan
3. Kuota anggaran kelurahan Rp 2 miliar per kelurahan per tahun
4. Pelayanan publik langsung ke rumah
5. Fasilitas pelayanan publik terpusat terpadu di kecamatan
6. Pembayaran pajak dan retribusi tahunan online terpadu
7. Bebas bayar internet di ruang publik kota "Makassar Cyber City"
8. Bentuk Makassar Incoorporated dan Bank of Makassar.
Dalam mewujudkan visi Kepala Daerah tersebut diatas, maka misi yang diemban
adalah sebagai berikut:
(1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar dunia
Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) pengurangan
pengangguran, (2) pemberian jaminan sosial keluarga, (3) pelayanan kesehatan
gratis (4) pelayanan pendidikan gratis, (5) penukaran sampah dengan beras, (6)
pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir, (7) pembangunan rumah
murah, dan (8) pengembangan kebun kota. Misi ini diarahkan untuk
mewujudkan pokok visi “masyarakat sejahtera standar dunia”.
(2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berstandar dunia
Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) penyelesaian masalah
banjir, (2) pembentukan badan pengendali pembangunan kota, (3)
pembangunan waterfront city, (4) penataan transportasi public yang
aksesibel, (5) pengembangan infrastruktur kota yang aksesibel, (6)
pengembangan pinggiran kota, (7) pengembangan taman tematik, (8) penataan
lorong. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “kota nyaman standar
dunia”.
(3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik standar dunia
bebas korupsi
Misi ini mencakup upaya umum dalam hal: (1) peningkatan pendapatan asli
daerah, (2) peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW, (3) peningkatan
pelayanan di kelurahan, (4) pelayanan publik langsung ke rumah, (5)
pengembangan pelayanan publik terpadu di kecamatan, (6) modernisasi
pelayanan pajak dan distribusi, (7) pengembangan akses internet pada ruang
publik, (8) penguatan badan usaha milik daerah. Misi ini diarahkan untuk
mewujudkan pokok visi “pelayan publik kelas dunia bebas korupsi”.
Adapun tujuan pembangunan Kota Makassar dalam 5 (lima) tahun ke depan:
1. Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat
2. Mewujudkan peningkatkan derajat kesehatan masyarakat
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
54

3. Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat


4. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berdaya saing, berbudaya
dan religius
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan
damai
6. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan
kapasitas dan kualitas yang setara dengan standar dunia
7. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
8. Mewujudkan permukiman sehat bagi masyarakat
9. Meningkatkan pemanfaatan dan penataan ruang wilayah termasuk
pertanahan secara terpadu dan konsisten
10. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi
11. Peningkatan kinerja pelayanan publik
12. Meningkatkan kapasitas dan kinerja pengelolaan keungan daerah
Tujuan pembangunan yang bergaris bawah adalah yang berkaitan dengan
Penyusunan Master Plan Tower Komunikasi Kota Makassar.
Sedangkan sasaran pembangunan yang memiliki relevansi dengan Peyusunan
Master Plan Tower Komunikasi Kota Makassar, yaitu:
1. Meningkatnya sistem dan jaringan utilitas kota
2. Terwujudnya keterpaduan pemanfaatan dan penataan ruang wilayah
3. Terwujudnya pelayanan public yang cepat dan berkualitas
Program prioritas Walikota dan Wakil Walikota 2014 -2019 yang searah dengan
penyusunan master plan tower telekomunikasi Kota Makassar , sebagai berikut :
1. Infrastruktur perkotaan
2. Pengembangan SDM dan IPTEK
3. Kawasan Ekonomi Kecamatan
4. Kawasan Smart City

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


55

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


56

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


57

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


58

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


59

APARAT PEMERINTAHAN
Pegawai pemerintah berkedudukan sebagai unsur aparatur negara sebagai
abdi masyarakat atau pelayan publik. Sedangkan fungsinya memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata
dalam pelaksanaan tugas. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber
daya manusia yang memadai. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki,
diharapkan dapat menghadirkan aparatur negara yang kompeten dan
memiliki integritas tinggi. Sebagian besar pegawai pemerintah Kota
Makassar telah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi yaitu sekitar
82,31 persen, sedangkan 17,69 persen pegawai berpendidikan pada
tingkat SLTA ke bawah.

Tabel 32. Persentase Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015

Tingkat Pendidikan Persentase


SD 1,40
SLTP 1,01
SLTA 15,28
D-II / D-III 18,90
S1 56,09
S2 7,26
S3 0,06
total 100
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar

PARTAI POLITIK.
Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh KPU Pusat tentang seleksi
partai politik yang sah maka pada Tahun 2015 jumlah Parpol peserta
Pemilu di Kota Makassar sebanyak 15 Parpol sedangkan untuk organisasi
kemasyarakatan pada Tahun 2015 sebanyak 51 buah, Demikian juga
dengan lembaga swadaya masyarakat jumlah LSM lokal pada
Tahun 2015 sebanyak 51 buah .Terkait dengan karakteristik politik
masyarakat jumlah pemilih pada Pemilihan Legislatif tahun 2009
untuk laki-laki sebanyak 505.686 Orang dan Perempuan sebanyak 484.692
Orang, tingkat partisifasi pemilih pada pemeilihan Legeslatif sebanyak
558.817 Orang, jumlah pemilih pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Tahun 2009 yang memilih sebanyak 662.553 Orang dan yang tidak memilih
sebanyak 354.246 Orang. Sedangkan tingkat partisifasi pemilih pada pilpres
Tahun 2009 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 496.135 Orang dan
Perempuan sebanyak 520.664 Orang. Dan prosentase jumlah anggota
DPRD yang terdiri sebanyak 100 % Serta Komposisi anggota DPRD
total keseluruhannya sebanyak 50 Kursi.
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
60

PENGAWASAN.
Selain itu untuk memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan,
telah dilaksanakan penyusunan berbagai produk hukum Peraturan Daerah
yang diperuntukkan memberikan landasan hukum yang up to date bagi aparat
Pemerintah Kota Makassar maupun masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan di Kota Makassar. Pada tahun 2015 Ranperda
yang diajukan ke DPRD Kota Makassar sebanyak 8 buah, Perda yang
diundangkan sebanyak 7 buah.

KELEMBAGAAN HUKUM
Untuk lembaga yang menangani bidang Hukum yang ada di Kota
makassar terdiri dari Pengadilan Agama sebanyak 1 buah, Pengadilan Militer
1 buah, Pengadilan Negeri 1 buah, Pengadilan Tata Usaha Negara 1 buah,
Lembaga Pemasyarakatan dan Kejaksaan Negeri masing-masing 1 buah.

PRODUK HUKUM
Sesuai dengan fungsinya selama kurun waktu lima tahun (2011 – 2015), DPRD
telah meluncurkan 42 Peraturan Daerah (bersama walikota), 125 surat
keputusan DPRD, dan 75 surat keputusan pimpinan DPRD.

PERIZINANAN
Untuk memberikan kemudahan dalam berinvestasi maka ada
beberapa perizinan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota
Makassar, yaitu :
 Izin Mendirikan Bangunan selanjutnya disingkat IMB adalah Izin
Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah
Kota Makassar Nomor 15 Tahun 2004.
 Izin Pemasangan Reklame adalah Izin yang diberikan atas
pemasangan Reklame dalam wilayah Kota Makassar berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Izin Gangguan adalah Izin Gangguan sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 6 Tahun 2004.
 Izin Trayek adalah Izin Trayek sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 14 Tahun 2002.
 Izin Usaha Kepariwisataan adalah Izin Usaha Kepariwisataan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor
2 Tahun 2002.
 Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk Penggalian jalan adalah
Izin Pemakaian Kekayaan Daerah untuk penggalian jalan
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
61

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar


Nomor 4 Tahun 2004.
 Izin Usaha Industri adalah Izin Usaha Industri sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2002.
 Izin Usaha Perdagangan (IUP) Kecil adalah Izin Usaha Perdagangan
yang diberikan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
Perdagangan dengan Modal kekayaan bersih (netto) perusahaan
seluruhnya sampai dengan Rp.2 00.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan.
 Izin Usaha Perdagangan (IUP) Menengah adalah Izin Usaha
Perdagangan yang diberikan kepada perusahaan yang melakukan
kegiatan usaha perdagangan dengan modal kekayaan bersih (netto)
seluruhnya diatas Rp.200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah) sampai
dengan Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan.
 Izin Usaha Perdagangan (IUP) Besar adalah Izin Usaha Perdagangan
yang diberikan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
Perdagangan dengan Modal kekayaan bersih (netto) seluruhnya diatas
Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan.
 Izin Penyelenggaraan Latihan dan Izin Operasional Bursa Kerja
Khusus adalah Izin sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota
Makassar Nomor 5 Tahun 2002.
 Izin Perfilman, Pameran, Percetakan/Grafika adalah Izin Perfilman,
Pameran, Percetakan/Grafika sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 6 Tahun 2002.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


62

3. Potensi Wilayah

PROFILE KOTA MAKASSAR

Laut &
Pulau-pulau kecil
LUAS TOTAL : 78487,4 Ha
LUAS GUSUNG : 1355 HA
PULAU : 240 Ha

Darat
LUAS TOTAL 17457,69 Ha

Jumlah kecamatan di kota Makassar sebanyak 14 kecamatan dan memiliki 143


kelurahan. Diantara kecamat-an tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan
dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate, Mariso, Wajo, Ujung Tanah, Tallo,
Tamalanrea dan Biringkanaya.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


63

Gambar 3-1.Peta Administratif Kota Makassar

Tabel 33. Luas Wilayah dan Persentase terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan di
Kota Makassar Tahun 2016
Persentase
Luas Area
Wil Kecamatan Terhadap Luas
(km2)
Kota Makassar
010 Mariso 1,82 1,04
020 Mamajang 2,25 1,28
030 Tamalate 20,21 11,50
031 Rappocini 9,23 5,25
040 Makassar 2,52 1,43
050 Ujung Pandang 2,63 1,50
060 Wajo 1,99 1,13
070 Bontoala 2,10 1,19
080 Ujung Tanah 5,94 2,51
090 Tallo 5,83 3,32
100 Panakukang 17,05 9,70
101 Manggala 24,14 13,73
110 Biringkanaya 48,22 27,43
111 Tamalanrea 31,84 18,12
112 Kepulauan Sangkarrang 15.40 0,87
7371 Kota Makassar 17.577 100,00

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


64

Secara topografi Kota Makassar dicirikan dengan keadaan dan kondisi sebagai
berikut: tanah relatif datar, bergelombang, dan berbukit serta berada pada
ketinggian 0-25 meter diatas permukaan laut (dpl) dengan tingkat kemiringan
lereng (elevasi) 0-15%. Sementara itu, dilihat dari klasifikasi kelerengannya,
sebagian besar berada pada kemiringan 0-5%. Dari hasil penelitian yang ada
menunjukkan bahwa untuk kondisi ruang seperti ini Kota Makassar sangat
berpotensi untuk pengembangan kegiatan permukiman, perdagangan, jasa,
industri, rekreasi, pelabuhan laut dan fasilitas penunjang lainnya.

Kota Makassar juga memiliki pulau-pulau kecil (Sumber Kantor Kec., Dinas
Kelautan dan BPN Kota Makassar) pulau-pulau tersebut diantaranya adalah :
1. Pulau Lajukkang, kepulauan yang memiliki luasan wilayah 6,3 Ha ini berada
di Kecamatan Ujung Tanah. Jarak 40,13 Km (pulau terluar), dan jumlah
penduduk syang terdapat di pulau ini adalah sebanyak 32 jiwa (9 KK)
2. Pulau Langkai (26,7 Ha) letaknya di Kecamatan Ujung tanah, jarak 35,8 Km,
jumlah penduduk 430 jiwa (130 KK),
3. Pulau Lumulumu (3,75 Ha) berada di Kecamatan Ujung tanah, jarak 27,54
Km, jumlah penduduk 984 jiwa (256 KK), dan memiliki fasilitas (puskesmas
1 unit, SD 1 unit dan mesjid 1 unit)
4. Pulau Bonetambung (5 Ha) Kecamatan Ujung tanah, jarak 17,87 Km, jumlah
penduduk 481 jiwa (126 KK), memiliki fasilitas (mesjid 1 unit, SD 1 unit,
Puskesmas 1 unit dan generator 1 unit)
5. Pulau Kodingareng Lompo (14 Ha) di Kecamatan Ujung tanah, jarak 15,05
Km, penduduk 4170 jiwa (891KK), dengan fasilitas (mesjid 2, mushollah 2,
SD 2, pos obat desa 1 buah, lap. Sepak bola 1 buah, generator 1 buah)
6. Pulau Kodingareng Keke (1Ha) di Kecamatan Ujung tanah, jarak 13,48 Km.
Memiliki fasilitas (tempat peristirahatan yang dikelola oleh warga Negara
belanda)
7. Pulau Barang Lompo (19,23 Ha) Kecamatan Ujung tanah, jarak 12,77 Km,
jumlah penduduk yang berada di pulau ini sebanyak 3.563 jiwa (326 KK).
Fasilitas (mesjid 2, mushollah 2, puskesmas 1, pustu 1, TK 1, SD 2, generator
2 unit)
8. Pulau Barang Caddi, pulau ii seluas 4Ha yag berada di Kecamatan Ujung
tanah, jarak 11,15 Km, jumlah penduduk sebanyak 1.263 jiwa (215KK).
Fasilitas yang tersedia (puskesmas 1, pos yandu 1, TK 1, SD 1, SMP 1,
terdapat penyulingan air laut menjadi air tawar/bantuan pemerintah jepang,
generator 1 unit)
9. Pulau Samalona (2,3 4Ha) berada di Kecamatan Mariso, jarak 6,8 Km, dan
jumlah penduduk 82 jiwa (28 KK).
10. Pulau Kayangan (1Ha) di Kecamatan Ujung pandang, jarak 0,8 Km.fasilitas
(penginapan, mushollah 1unit, air bersih dan listrik)
11. Pulau Laelae (11,6 Ha) yang berada di Kecamatan Ujung pandang, jarak 1,2
Km, jumlah penduduk 1.500 jiwa ( 600 KK ). Fasilitas ( mesjid 1, puskesmas
1, posyandu 1, SD 1, 2 generator, air bersih disuplai langsung dari daratan
makassar). Pulau ini sejak tahun 2000 telah diprogramkan untuk

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


65

dikosongkan. Penduduk direlokasi ke Desa Nelayan Untia Kecamatan


Biringkanaya, namun sebagian besar dari mereka masih ulang-alik dan
bahkan belum membongkar bangunan rumahnya di pualu ini.
12. Pulau Laelae Kecil (2Ha) di Kecamatan Ujung pandang (sand barrier/pulau
gusung), jarak 1,6Km (tidak berpenghuni). Terdapat tower PT. Telkom

POTENSI KEPENDUDUKAN

Struktur penduduk, masyarakat Kota Makassar didominasi penduduk usia muda


Konsentrasi penduduk sebagian besar berada pada kelompok usia 15 – 29 tahun
dan paling sedikit penduduk pada usia 60 – 64 tahun. Dengan struktur penduduk
yang didominasi oleh usia produktif merupakan modal utama untuk
meningkatkan produktifitas wilayah. Dengan terus meningkatkan kualitas sumber
daya manusia maka potensi yang dimiliki Kota Makassar dapat dimanfaatkan
dengan maksimal dan berdaya saing.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


66

Piramida Penduduk Kota Makassar Tahun 2015

Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok pada tempat-tempat


tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi. Kepadatan
penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-daerah
yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai,
dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk
yang rendah pada umunya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas
ekonomi relatif rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit.

Kepadatan Penduduk
Tamalanrea 3,481
Biringkanaya 4,077
Manggala 5,594
Panakkukang 8,62
Tallo 23,773
Ujung Tanah 8,229
Bontoala 26,782
Wajo 15,438
Ujung Pandang 10,752
Makassar 33,49
Rappocini 17,61
Tamalate 9,436
Mamajang 27,013
Mariso 32,316

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


67

Kepadatan Penduduk Kota Makassar Tahun 2015

Persentase penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Biringkanaya yaitu


sebesar 13,57% dengan tingkat kepadatan penduduk 4.077 sementara
kepadatan penduduk terkecil di Kecamatan Ujung Pandang dengan persentase
penduduk 1,95%. Hal ini memberi gambaran bahwa distribusi penduduk yang
terjadi di Kota Makassar tidak merata, dimana luas wilayah tidak berbanding
lurus dengan jumlah penduduk, dalam artian bahwa luas wilayah yang besar
tidak harus mempunyai jumlah penduduk yang besar demikian pula sebaliknya
luas wilayah yang kecil tidak harus mempunyai jumlah penduduk yang kecil.

POTENSI KOMIDITI TANAMAN PANGAN

Beberapa komoditi tanaman pangan Kota Makassarantara lain padi sawah, ubi
kayu, jagung, kacang hijau, dan ubi jalar. Pada tahun 2015, komoditi padi sawah
Kota Makassar berproduksi sebanyak 12.490 ton dengan luas panen sebesar
3.315 Ha, sehingga produktivitasnya sebesar 3,77 ton/Ha. Sementara komoditi
ubi kayu mampu berproduksi sebanyak 461 ton dengan luas panen sebesar 27
Ha, sehingga produktivitasnya sebesar 17,08 ton/Ha.

Tabel 34. Produksi Komoditi Tanaman Pangan 2011-2015 (Ton)

Komoditi 2011 2012 2013 2014 2015


Padi 11.871 15.784 13.993 13.701 12.49
Jagung 53 36 88 97 45
Kacang Hijau 11 14 8 1 11
Ubi Kayu 3.563 2.111 3.256 725 461
Ubi Jalar 321 749 381 239 228

Populasi ternak di Kota Makassar tahun 2015 antara lain sapi sebanyak
3.334 ekor, kerbau 366 ekor, kuda 60 ekor, dan kambing/domba 8.198 ekor.
Sementara populasi unggas terdiri dari ayam ras tercatat sebesar 411.386
ekor, ayam kampung terhitung sejumlah 115.747 ekor, dan itik sejumlah
17.533 ekor.

POTENSI LAHAN
Makassar memiliki potensi lahan sawah sekitar 16,81% dari total luas
wilayah Kota Makassar, bangunan dan halaman mencapai 40,05%, rawa
yang tidak ditanami 0,6%, tambak 7,74% dan lainnya berupa sempadan
jalan dan ruang terbuka sebesar 26,43 %. Dilihat dari luas lahan bangunan
dan halaman di Kota Makassar, maka ini menunjukkan bahwa kota ini
mencirikan sebagai Kota Jasa dan Perdagangan. Hal ini sesuai dengan data
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
68

BPS Tahun 2005, dimana karekteristik penduduk Kota Makassar yang lebih
banyak memberikan peluang kerja di bidang Industri, jasa dan perdagangan.
Konversi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman, industri, atau
peruntukan bisnis lainnya terus berkembang, hal ini didorong oleh semakin
bertambahnya jumlah penduduk dengan pertumbuhan rata-rata mencapai
1,87 persen per tahun, proses urbanisasi di wilayah hiterland kota Makassar
yang disebabkan penyediaan akses jalan yang semakin baik (Outer Ring
Road, Middle Ring Road, dan Central Radial Road), tersedianya pusat-pusat
perkantoran, dan semakin lengkapnya sarana entertain serta infrastruktur
lainnya yang menjadi daya tarik yang dapat mengakibatkan multiplayer efeck
terhadap pembangunan Kota Makassar yang berkembang dengan ciri khas
sebagai Kota Jasa dan Perdagangan.
Berdasarkan Penutupan lahan di Kota Makassar berupa lahan untuk
bangunan dan halaman sekitarnya, tegal/kebun/ladang/huma, padang
rumput, tambak, kolam/tebat/empang, lahan yang sementara tidak
diusahakan, lahan untuk tanaman kayu-kayuan, perkebunan dan sawah
dapat dilihat pada Tabel dan gambar berikut ini.

Pola Bangunan Rumah Mukim


Pola bangunan rumah mukim diklasifikasikan menjadi tiga, yaiti baik,
sedang, dan buruk. Secara umum kota Makassar memiliki pola bangunan
yang baik dan sedang, hanya dibebepa tempat tertentu yang tergolong
buruk. Hampir semua area selain daerah pusat kota memiliki pola
bangunan rumah mukim yang baik, hanya ada beberapa blok permukiman
yang termasuk sedang dan buruk seperti di daerah sudiang raya, Parang
Loe, Pampang, dan disekitar jalan Abdullah daeng Sirua.
Area yang termasuk dalam kriteria sedang pada umunya berada
dipusat kota Makassar, yaitu dibagian timur kecamatan Ujung Tanah,
Kecamatan Tallo, Kecamatan Bontoala, Beberapa blok di Kecamatan
Tallo, sebagian besar Kecamatan Makassar, dan beberapa blok di
Kecamatan lain yang tersebar dikota Makassar.
Area yang termasuk dalam kriteria buruk hanya terdapat dibeberapa
blok yang tersebar di pusat kota. Area tersebut antara lain beberapa blok
di Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Wajo, Kecamatan
Ujung Pandang, Kecamatan Makassar, dan bagian timur Kecamatan
Bontoala. Di KecamatanKecamatan lain juga terdapa kriteria buruk namun
persentase luasannya sangat kecil.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


69

Tabel 35. Peta tutupan lahan Kota Makassar

Tabel 36. Peta pola bangunan Kota Makassar

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


70

POTENSI WISATA
Sektor kepariwisataan Kota Makassar terus mengalami perkembangan,
beberapa capaian nyata diantaranya; Makassar sebagai ibukota propinsi
Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai 4 destinasi pariwisata nasional dan satu
dari 10 Kota Pelaksana MICE tersukses di Indonesia, selain itu Makassar telah
ditetapkan sebagai ‘PORT of CALL’ kapal pesiar (cruise ship), dan dengan
pelayanan dan fasilitas bandar udara yang lebih prima maka telah beroperasi
beberapa maskapai penerbangan internasional ‘Air Asia Airlines’ dan dibukanya
penerbangan perdana Makassar-Singapura oleh Garuda Indonesia, akan
membawa warna tersendiri bagi Makassar sebagai daerah tujuan wisata utama
di Indonesia. Dengan kemudahan aksesibilitas ini, dan ditunjang dengan daya
tarik wisata sejarah dan wisata bahari akan menjadikan magnet bagi wisatawan
Singapura dan Negara lainnya untuk berkunjung ke kota Makassar.

Dengan posisi strategis dan positioning Kota Makassar sebagai Kota


Penyelengara MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) di Kawasan
Timur Indonesia maka untuk menjaga eksisibiltasnya dan mempertahankan
positioning tersebut maka diperlukan upaya Pemerintah dan peran aktif masyarakat
untuk menciptakan daya tarik pendukung lainnya seperti penyelenggaraan event
pariwisata skala regional, nasional dan internasional.

Tabel 37. Kegiatan Event yang Dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kota Makassar Tahun 2016.

No. WAKTU NAMA KEGIATAN


1 29 Januari 2017 Atraksi Seni Budaya Anging Mammiri
2 26 Pebruari 2017 Atraksi Seni Budaya Anging Mammiri
3 25 - 27 Maret 2016 Makassar Interfood
4 09 - 10 April 2016 Makassar Culinary Night 1
5 07 - 08 Mei 2016 PasarSeniWisata Makassar 1
6 11 - 15 Mei 2016 Celebes Beauty Fashion Week
7 21 - 22 Mei 2016 PestaKomunitasKreatif
8 28 - 29 Mei 2016 JamboreFotografi Nasional
9 25 Juni 2016 Atraksi Seni Pertunjukan
10 29 - 31 Juli 2016 LombaFotoSadarWisata
11 20 - 21 Agustus 2016 Festival Layang-Layang
12 3-Sep-16 Makassar Culinary Night 2
Makassar International Eight Festival and
13 8–10 Sept 2016 Forum (F8)
14 24 - 25 Sept 2016 PasarSeniWisata Makassar 2
15 29 - 30 Oktober 2016 Makassar Traditional Games Festival
16 26 Nopember 2016 Makassar Culinary Night 3
17 02- 06 Nop 2016 Makassar Expo
18 20 Nopember 2016 Festival Losari
19 29-31 Juli 2016 Makassar Travel Fair

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


71

Harga Tanah
ZNT dimaknai sebagai area yang menggambarkan nilai tanah yang relatif sama
dari sekumpulan bidang tanah di dalamnya, yang batasannya bersifat imajiner
ataupun nyata sesuai dengan penggunaan tanah dan mempunyai perbedaan nilai
antara satu dengan yang lainnya berdasarkan analisis perbandingan harga pasar
dan biaya. Mengingat ZNT berbasis nilai pasar, maka ZNT dapat dimanfaatkan
untuk: (1) penentuan tarif dalam pelayanan pertanahan; (2) referensi
masyarakat dalam transaksi; (3) penentuan ganti rugi; (4) inventori nilai asset
publik maupun asset masyarakat; (5) monitoring nilai tanah dan pasar tanah;
dan (6) referensi penetapan NJOP untuk PBB, agar lebih adil dan transparan.
Operasional dilapangan menunjukkan bahwa ZNT produk BPN yang digunakan
daerah untuk penetapan PBB dan BPHTB memunculkan banyak persoalan
berkenaan dengan PBB dan peralihan hak atas tanah. Persoalan tersebut
antaralain: 1) nilai PBB yang ditetapkan berdasarkan ZNT jauh lebih besar
dibanding dengan NJOP; 2) perbedaan nilai bidang-bidang tanah pada satu area
ZNT tidak ada meskipun lokasi & eksesibilitasnya berbeda; 3) penetapan ZNT
berdasar nilai pasar dapat terganggu akibat ulah spekulan; 4) metode sampling
yang minimalis sangat berpengaruh terhadap generalisasi penetapan range nilai
tanah; 5) Peta yang diturunkan dari citra Quickbird ataupun Ikonos skalanya
terlalu kecil untuk digunakan dalam penentuan zoning; 6) akte peralihan hak
produk PPAT sering ditolak oleh Kantor Pajak ataupun Dipenda, karena nilainya
dianggap tidak wajar; 7) validasi yang dilakukan oleh petugas Pajak ataupun
Dipenda dianggap sebagai penghambat penyetoran pajak & proses peralihan
hak; 8) pemberlakuan ZNT pada saat NJOP masih digunakan menjadikan
ketidakpastian instrumen yang digunakan sebagai dasar penentuan pajak bagi
pemkab/kota. Beberapa persoalan diatas apabila tidak segera mendapatkan
penyelesaian, maka peluang pengelolaan PBB dan BPHTB oleh daerah justru
akan memunculkan ketidakpastian nilai, kegelisahan masyarakat dan
terhambatnya berbagai proses yang berhubungan dengan peralihan hak atas
tanah.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


72

Tabel 38. Peta Zona Harga Tanah Kota Makassar


Sumber : Badan Pertanahan Nasional 2016

4. Sumber daya teknologi;


Setiap kota/kabupaten membutuhkan jaringan transmisi komunikasi
elektronik masyarakatnya. Secara teknologi, infrastruktur yang ada dapat
dibangun dengan media laut (jaringan kabel laut), maupun media udara
(jaringan radio atau satelit). Tanpa adanya infrastruktur yang memadai, maka
akan sulit dilakukan komunikasi dani ini. Dalam konteks ini, biasanya
pemerintah-lah yang bertugas memastikan adanya infratruktur
dimaksud, tentu saja dengan bekerjasama bersama sektor swasta sebagai
pembangun dan pengelolanya (infrastruktur utama); sementara di masing-
masing kota, kerap tumbuh infrastruktur tambahan yang dibangun oleh
swadaya masyarakat, komunitas pendidikan tinggi, maupun pihak lainnya
sebagai pelengkap jejaring yang ada (infrastruktur pendukung). Biasanya, ada
dua hal yang dipakai dalam menilai kebercukupan infrastruktur diluar
kualitas jaringan yang dibangun, masing-masing adalah besarnya
kapasitas jaringan dan luasnya ruang jangkauan.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


73

a. Ketersediaan server lokal

Server aktif di Pemerintah Kota Makasar terdiri dari server local sebanyak 35 buah dan
server IP Publik sebanyak 51 buah seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 39. Server Lokal

JUMLAH SERVER
NAMA SKPD
LOKAL

Bagian Ekonomi Pembangunan 9


Bagian Tata Pemerintahan 5
Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah 2
Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 2
Dinas Pertamanan Dan Kebersihan 2
Dinas Pendapatan Daerah 10
Badan Pemberdayaan Masyarakat 1
Badan Arsip, Perpustakaan Dan Pengolahan Data 1
Badan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal 1
Kecamatan Mariso 1
Kecamatan Rappocini 1
Jumlah 35

Tabel 40. Server Publik

JUMLAH SERVER IP
NAMA SKPD
PUBLIK
Bagian Ekonomi Pembangunan 7
Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah 2
Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 30
Dinas Tenaga Kerja 1
Dinas Pertamanan Dan Kebersihan 2
Dinas Pendapatan Daerah 5
Badan Kepegawaian Daerah 2
Badan Arsip, Perpustakaan Dan Pengolahan Data 1
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 1
51
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
74

b. Ketersediaan Internet di Satuan Kerja

Sebanyak 93% satuan kerja yang ada di Pemerintah Kota Makasar sudah terkoneksi
dengan internet. Sebagian besar satuan kerja terkoneksi internet dengan
menggunakan provider Telkom.

Tabel 41. Ketersediaan Internet di SKPD

Jumlah PC dan laptop yang digunakan dan terkoneksi internet sudah lebih dari 70%.

Tabel 42. Perangkat Terhubung Internet

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


75

Keadaan koneksi internet di satuan kerja sebagian besar lancar, sehingga dapat
menunjang kelancaran dalam melakukan akses internet.

Tabel 43. Kondisi Akses Internet

c. Sistem Informasi Eksisting


Aplikasi yang telah dibangun pada Pemerintah Kota Makasar dapat dikelompokkan
menjadi 5 kelompok aplikasi yaitu e-Publik, e-Kesehatan, e-Pendidikan, e-Logistik, dan
e-Pengadaan. Pengelompokan mengacu pada Perpres No 96 Tahun 2014 Tentang
Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019.
Berdasarkan survey yang sudah dilakukan, terdapat 42 aplikasi untuk kategori e-Publik,
5 aplikasi untuk kategori e-Kesehatan, 1 aplikasi untuk kategori e-Pengadaan, dan 2
aplikasi untuk kategori e-Logistik seperti dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 44. Pemetaan Aplikasi di Pemerintah Kota Makassar

URAIAN KELOMPOK
NO JUMLAH
APLIKASI
1 e-Pemerintah 42
2 e-Kesehatan 5
3 e-Pendidikan 0

4 e-Logistik 2
5 e-Pengadaan 1
Jumlah 50

Untuk kategori e-Pemerintah dapat di lihat pada tabel berikut ini

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


76

Tabel 45. Aplikasi e-Pemerintah

NAMA APLIKASI PENANGGUNG JAWAB APLIKASI


Integrasi BPTPM dan SKPD teknis Badan Perizinan Terpadu Dan Penanaman
Modal
Pelayanan Perizinan Berbasis Badan Perizinan Terpadu Dan Penanaman
Android & iOS Modal
Aplikasi Kependudukan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Aplikasi Informasi Pasar Kerja Dinas Tenaga Kerja
Aplikasi Kemacetan Dinas Pemadam Kebakaran
Aplikasi Koperasi dan UKM Online Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Aplikasi Wilayah Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran
Lyberextension Penyuluhan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian Dan
Pertanian Peternakan
PRODESKEL Badan Pemberdayaan Masyarakat
Sistem Infotmasi Pelayanan Badan Perizinan Terpadu Dan Penanaman
Perizinan Modal
Sistem inpormasi lampu depan E- Dinas Pekerjaan Umum
Website BAPPD Kota Makassar Badan Arsip, Perpustakaan Dan
Pengolahan Data
Website Kecamatan Mariso Kecamatan Mariso
Website Portal Dinas PU MCS, Dinas Pekerjaan Umum
www.dpn.makasar.go.id
Website/portal SKPD Satpol PP Satpol PP
ABSENSI (Smart BKD) Badan Kepegawaian Daerah
Aplikasi Pengelolaan Keuangan Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset
Aplikasi Persuratan Bagian Protokol
Arsip (DMS) Pegawai Badan Kepegawaian Daerah
jdih.kotamakassar.go.id Bagian Hukum & Ham
SIADINDA Badan Pemberdayaan Masyarakat
Kecamatan Panakkukang
Dinas Pekerjaan Umum
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Perhubungan
SIM Honor / Aplikasi Pengelolaan Dinas Perhubungan
Honor Pegawai
SIM Musrenbang Badan Keluarga Berencana
SIM Retribusi Persampahan Kecamatan Tallo
SIM RKPD Badan Keluarga Berencana
SIM RPJMD Badan Keluarga Berencana
Dinas Tenaga Kerja

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


77

Kantor Ketahanan Pangan


SIMBAKDA Bagian Umum Sekretariat
Dinas Kesehatan
Dinas Pemuda Dan Olahraga
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Pemadam Kebakaran
SIMGAJI Dinas Pekerjaan Umum
SIMONEV Bagian Tata Pemerintahan
SIPKD/ Aplikasi Pengelola Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
SIPPD Dinas Perhubungan
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Sistem Pelayanan di Kelurahan Kecamatan Tallo
Aplikasi Antrian - Aplikasi Cetak Kecamatan Mariso
Penilaian individual Dinas Pendapatan Daerah
Pos PBB Dinas Pendapatan Daerah
SIM Kepeg Badan Kepegawaian Daerah
Kecamatan Tamalate
Sim Perpustakaan Badan Arsip, Perpustakaan Dan
Pengolahan Data
SIM Persuratan Masuk / Keluar Inspektorat Daerah
SIMPAKDU Dinas Pendapatan Daerah
SIMPEG Badan Kepegawaian Daerah
Dinas Pekerjaan Umum
SLIN Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian Dan
Peternakan
SPECTRUM Badan Keluarga Berencana

Untuk kategori e-Kesehatan dapat di lihat pada tabel berikut ini.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


78

Tabel 46. Aplikasi e- Kesehatan

PENANGGUNG JAWAB
NAMA APLIKASI
APLIKASI
Website Dinkes Dinas Kesehatan
E-Puskesiras Dinas Kesehatan
P-Care Dinas Kesehatan
Sisfomas Dinas Kesehatan
Website Badan KB Kota Makassar Badan Keluarga Berencana

Untuk kategori e-Logistik dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 47. Aplikasi e- Logistik

PENANGGUNG JAWAB
NAMA APLIKASI
APLIKASI
Sistem Informasi Distribusi Pangan Kantor Ketahanan Pangan
Sistem Informasi Harga Pangan Kantor Ketahanan Pangan

Untuk kategori e-Pengadaan, aplikasi yang digunakan adalah e-Procurement LPSE


dengan penanggung jawab aplikasi adalah BAPPEDA.
Menurut RPJMD Tahun 2015-2019, Capaian Kinerja Program Dinas Komunikasi dan
Informasi adalah :

Tabel 48. Capaian Kinerja Program

NO. NAMA PROGRAM CAPAIAN KINERJA


07 Program Optimalisasi % Laporan Kinerja SKPD
Pemanfaatan Teknologi Informasi Yang terpublikasikan
08 Program Pengembangan Sistem % SKPD yang
Informasi dan Komunikasi menerapkan elektronik
government yang
terintegrasi
Program Kerjasama Informasi % SKPD yang dokumen
dengan Mas Media perencanaan dan
laporan kinerjanya
dipublikasi di media

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


79

5. Stakeholder (Pengguna)
Penduduk Kota Makassar berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015
sebanyak 1.449.401 jiwa yang terdiri atas 717.047 jiwa penduduk laki- laki dan
732.354 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah
penduduk tahun 2014, penduduk Kota Makassar mengalami pertumbuhan
sebesar 1,41 persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan
penduduk laki-laki sebesar 1,45 persen dan penduduk perempuan sebesar 1,37
persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2015
penduduk laki- laki terhadap penduduk perempuan sebesar 97,91.
Kepadatan penduduk di Kota Makassar tahun 2015 mencapai 8.246
jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga empat orang.
Kepadatan penduduk di 14 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan
penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Makassar dengan kepadatan
sebesar 33.490 jiwa/km dan terendah di Kecamatan Tamalanrea sebesar 3.481
jiwa/km2. Sementara itu jumlah rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar
2,96 persen dari tahun 2014.
Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kota Makassar pada Dinas Tenaga
Kerja Kota Makassar pada tahun 2015 sebesar 10.326 pekerja dengan
penurunan 2,80 persen. Dari 10.326 pekerja yang terdaftar sebesar 8.315 telah
ditempatkan bekerja. Perbandingan pencari kerja laki-laki lebih sedikit
dibandingkan perempuan, terdaftar 5.052 laki-laki dan 5.274 perempuan pencari
kerja terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja. Proporsi terbesar pencari kerja yang
mendaftar pada Dinas Tenaga Kerja berpendidikan terakhir SMA yaitu sebesar
43,91 persen (4.534 pekerja) dan yang ditempatkan sebanyak 906 pekerja di
tahun 2015.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di Pemerintah Kota Makasar
memiliki SDM sebanyak 6.751 (Enam ribu tujuh ratus lima puluh satu) Orang
dengan status PNS sebanyak 2.940 orang atau sekitar 44% dan Non PNS
sebanyak 3.811 orang atau 56 %. Pegawai pemerintah Kota Makassar telah
menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi yaitu sekitar 82,31 persen,
sedangkan 17,69 persen pegawai berpendidikan pada tingkat SLTA ke bawah.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


80

Tabel 49. Kondisi SDM Menurut Status Kepegawaian


Tingkat Pendidikan Persentase
(1) (2)
SD 1,40
SLTP 1,01
SLTA 15,28
D-II /D-III 18,90
S1 56,09
S2 7,26
S3 0,06
Total 100,00

Tabel ini berikut menunjukkan bahwa pegawai Kota Makassar sebanyak


47,07 persen adalah pegawai golongan IV; 38,00 persen pegawai
golongan III; 13,20 persen masih golongan II, dan sisanya 1,73 persen
adalah pegawai golongan I.

Tabel 50. Persentase PNS tingkat golongan

Persentase
Golongan
I 1,73
II 13,20
III 38,00
IV 47,07
Total 100,00

Dari semua SDM di Pemerintah Kota Makasar yang memiliki kompetensi sebagai
operator komputer sebanyak 674 orang, teknisi komputer sebanyak 34 orang,
administrasi database sebanyak 29 orang, programmer 10 orang, system analis
sebanyak 7 orang dan administrasi jaringan sebanyak 20 orang. Jadi 774 SDM
atau sekitar 11% di Pemerintah Kota Makasar memiliki Kompetensi dalam bidang
IT. Jumlah SDM yang memiliki jabatan fungsional Pranata Komputer ada
sebanyak 83 orang atau 1.23% dari keseluruhan SDM yang ada.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


81

Tabel 5.7. Kompetensi SDM di bidang IT


JENIS KOMPETENSI JUMLAH

Operator Komputer 674


Teknisi Komputer 34
Administrator Database 29
Programer 10
Sistem Analis 7
Administrator Jaringan 20
Total 774

6. Strategi pemerintah kota makassar;


Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana Pemerintah Kota Makassar mencapai tujuan dan sasaran RPJMD
dengan efektif dan efisien. Melalui pendekatan yang komprehensif, strategi juga
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, restorasi dan
reformasi maupun perbaikan kinerja birokrasi terutama di sektor pelayanan
publik, sebagaimana yang diamanatkan di dalam visi dan misi yang telah
diterangkansebelumnya.
Perencanaan strategik disamping mengagendakan aktivitas
pembangunan, harus pula dapat melingkupi program–program yang mendukung
dan menjamin layanan masyarakat dapat dilakukan secara baik dan terarah,
yang diantaranya adalah upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas
Pemerintahan, sistem manajemen dan optimalisasi pemanfaatan teknologi
informasi yang tak pelak lagi merupakan suatu keharusan bagi manajemen
Pemerintahan di era abad 21saat ini.
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana
sasaran akandicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian
sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian sasaran-sasaran
tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab lebih dari 1 (satu)
sasaran pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan
efisiensipencapaian target sasaran.
Oleh karena itu strategi dalam kerangka perencanaan menengah
pembangunan daerah (Mid-Term Plannning) merupakan upaya yang cermat
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui pertimbangan
dan analisis terhadap aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
(SWOT) yang dimiliki oleh Kota Makassar. Secara umum penjabaran strategi
dan arah kebijakan dari tiap misi dapat dilihat pada tabel berikut Dalam Tabel Di
bawah ini dapat dilihat Strategi pada tiap misi serta arah kebijakan yang
ditetapkan untuk tiap tahun perencanaan.
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
82

Strategi Meliputi :
1. Mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan
2. Mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat
3. Mewujudkan peningkatan pendapatan masyarakat
4. Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing, berbudaya dan
religius.
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan damai.
6. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas
dan kualitas yang setara dengan standar dunia.
7. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota.
8. Mewujudkan pemukiman sehat bagi masyarakat
9. Meningkatkan pemanfaatan dan penataan ruang wilayah termasuk
pertahanan secara terpadu dan konsisten.
10. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi.
11. Peningkatan kinerja pelayanan public
12. Meningkatkan kapasitas dan pengelolaan keuangan daerah

Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar Tahun 2015,
jumlah pencari kerja yang tercatat sebanyak 10.326 orang yang terdiri dari
laki-laki 5.052 orang dan perempuan 5.274 orang. Dominan pencari kerja
sarjana adalah sarjana, sedangakan Lapangan usaha kota makassar terbesar
adalah Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Tabel 51. Prosentase Pencari Kerja menurut tingkat pendidikan Tahun 2015

Tingkat Pendidikan Persen


Sarjana 42,16 %
Diploma 13,67 %
SMA sederajat 43,91 %
Sumber data BPS Kota Makassar Tahun 2015

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


83

D. ANALISA GAB

1. Konsep Sombere dan Smart City

Sombere mencerminkan perilaku yang penuh kesopanan dan menjunjung tinggi etika
tata krama dan budaya lokal serta penghargaan tinggi (highest hospitality) kepada
setiap orang, baik sebagai tamu atau seorang yang baru dikenal maupun kepada
keluarga dalam melakukan interaksi sosial.
Sombere juga dapat diartikan sebagai symbol atau bentuk keramahtamahan
dalam melakukan interaksi sosial dengan masyarakat sekitarnya. Sombere juga
dapat digambarkan sebagai sikap kekelurgaan atau sikap untuk menerima
seutuhnya (totally).
Referentasi sikap (attitude) yang halus, lembut, sesuai hati nurani, penuh
penghormatan dan apa adanya, terpancarkan senyuman dan kesopanan.
Merupakan sikap yang berlawan dengan sikap tertutup, kaku, kasar, perliku yang
dibuat buat, dipaksakan atau pencitraan hanya untuk mengharapkan sesuatu atau
tujuan sesaat.
Dimensi implementasi perilaku sombere dalam kehidupan sehari-hari sepeti pola
atau platform yang mampu di integrasikan pada setiap sisi kehidupan untuk
melakukan interaksi dan pelayanan kepada setiap orang tanpa memandang
golongan, etnis, agama, warna kulit, keturunan, jabatan, prestasi, harta,
kedudukan, dan sebagainya.
Dengan Sikap Sombere, sebagai pola perilaku (behavior), mengindikasikan
keinginan untuk menciptakan hubungan antar sesama (hablummiannas) yang
kuat dalam rangka amaliah (hablumminallah) untuk membangun silaturahmi yang
lebih jauh (keberlajutan).
Dengan semangat sombere, maka interaksi antara pemerintah dan masyarakat
semakin erat, kebersamaan, semakin responship, tingkat improvisasi lebih tinggi,
inisiatif dan keinginan menyelesaikan masalah sesegera mungkin, solutif, innovate,
semakin terbuka untuk melakukan perubahan, pelayanan yang mampu
menggabungkan antara gesture (bahasa tubuh) dan lisan yang mecerminkan
kecerdasan, keluhuran pekerti dan tata krama yang tinggi. Dengan demikian
merekatkan antara sombere (attitude) dan pelayanan publik merupakan inovasi
baru dan cara pandang baru dalam mewujudkan reformasi birokrasi, hal ini
sebagai salah komponen penting penyusun pola birorasi yang diusung oleh Bapak
walikota Makassar dan wakil walikota Makassar periode 2014-2019 dengan tagline
Dua Kali Lebih tambah Baik (2x+√), smart city dan kota yang berelas dunia (world
class) untuk semua.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


84

Gambar 12. Referesentasi philosophy sombere & smart city

Program Smart City merupakan program solutif untuk menjadikan Makassar 2x+
baik dengan konsep Smart and Somber. Smober dan Smart meliputi enam
dimensi seperti Smart Economy (perekonomian), Smart People
(kemasyarakatan), Smart Governance (pemerintahan), Smart Mobility
(transportasi), Smart Environment (lingkungan), dan Smart Living (kualitas
hidup).
Dengan Program Smart City akan menjadi “IT enabler”, men-drive perubahan
budaya, mengubah sumber daya manusia (SDM) agar lebih cepat tanggap
terhadap teknologi. Dukungan Infrastruktur seperti optik, akses Wi-fi Gratis, serta
3G, 4G untuk mendukung jaringan broadband pun terus dibangun untuk
mendukung jaringan broadband pun terus dibangun. Tak heran jika Makassar
menjadi salah satu kota yang menerima penghargaan dan apresiasi dari
barbagai kalangan.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


85

2. Kebutuhan Sombere & smart city

3. Strategi kunci Sombere & smart city

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


86

4. Dampak pelaksanaan Sombere & smart city

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


87

5. Analisis Swot Smart City Kota Makassar

1. KEKUATAN
 Adanya komitmen pimpinan
 Adanya dukungan masyarakat yang kolaboratif, partisipatif
 Konsep smart city sudah tertuang dalam dokumen pembangunan
 Sarana dan prasarana yang mendukung
 Adanya produk hukum daerah yang mendukung iklim inovasi
 Bonus demografi mendukung
 Desentralisasi kewenangan pimpinan dalam pembangunan
 Postur Anggaran APBD yang besar
 tersedianya sapras IT (internet, Komputer PC, Server)
 Tersedianya peraturan atau regulasi tentang berkaitan E-Government
( E-Budgeting)
 tersedianya anggaran
 tingginya animo masyarakat untuk memperoleh Administrasi
Kependudukan
 tersedianya sapras IT (internet, Komputer PC)
 Tersedianya peraturan atau regulasi tentang berkaitan Hak Akses
data kependudukan
 RTRW Kota makassar telah disahkan dan memuat pola dan struktur
ruang yang mendukung pilar-pilar smart city
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
88

 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah


yang mendukung implementasi smart city
 Kota makassar telah memiliki Satuan Relawan Kebakaran dan
Bencana di 143 Kelurahan
 Terdapat satuan LINMAS di 143 Kelurahan dan tenaga Tramtib di 30
Kecamatan
 Terdapat 5 sistem informasi dan aplikasi yang sudah berjalan, misal
Emergency Call 112, SIPP, Website Ormas, SI Data Kemiskinan
 Makassar Sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan
 Indek Kebahagian Tinggi
 SDA dan SDM yang memadai
 Warganya yang ramah
 Kreatif, pendidikan
 Seni Budaya, Kuliner

2. KELEMAHAN
 Belum terintegrasinya system dan data
 Ketersediaan anggaran untuk mewujudkan smart city belum
memadai
 Kepedulian masyarakat terhadap pembangunan kurang
 Budaya reaktif
 Belum meratanya kematangan masyarakat dalam berpikir dan
bertindak
 Belum terbangunnya empati di masyarakat
 Belum berjalannya penegakan aturan
 Kompetensi SDM yang berbeda
 Belum adanya perda yang mengatur keamanan system aplikasi
 terbatasnya SDM yang berkopeten dengan bidang kependudukan
 Belum adanya perda yang mengatur keamanan system aplikasi
 Belum tersedianya tersedia Master Plan Pengembangan TIK Kota
makassar
 Smart city belum dituangkan dalam RPJP dan RPJM Kota makasssar
 Keterbatasan jumlah dan kualitas Aparatur Sipil Negara yang memiliki
keahlian dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi
 Aspek pendanaan masih terbatas
 Rasa memiliki yang kurang warga dan pendatang
 Urbanisasi
 Lalu Lintas padat / Macet
 Rendahnya Koordinasi dan Kolaborasi antar OPD
3. PELUANG
 Adanya institusi pendidikan yang mendukung secara jumlah dan
kualitas
 Adanya asosiasi keahlian dan komunitas di elemen masyarakat
 Tersedianya beragam media (sosial, cetak, elektronik)
ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY
89

 Adanya ekosistem kolaborasi dengan pelaku usaha


 Tersedianya incubator kreatif dari pihak diluar pemerintah
 Destinasi wisata yang banyak
 Banyaknya SDM Kota makassar yang mumpuni dalam menunjang
smart city
 adanya fasilitas pembangunan system IT dari diskominfo
 adanya kesempatan merengkrut tenaga ahli non PNS
 adanya fasilitas pembangunan system IT dari diskominfo
 adanya kerjasama dengan lembaga layanan public untuk
pemanfaatan data kependudukan berbasis NIK
 Perguruan tinggi dan sekolah vokasi yang mengembangkan
pembelajaran berbasis kewirausahaan
 Banyaknya asosiasi keahlian, seperti Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan
Ahli Perencana, Ikatan Ahli Geologi Indonesia, dan lainnya.
 Perguruan Tinggi memiliki program Pengabdian Masyarakat yang
mendukung Smart City
 Adanya forum RW-net di 143 Kelurahan
 Turis domestik dan Mancanegara
 Aksesibiltas mudah

4. ANCAMAN
a) Adanya gangguan yang mengancan stabilitas ideology, politik, social,
ekonomi, budaya, pertahanan, keaman dan agama
b) adanya peluang penyalahgunaan hak akses data oleh hacker
c) adanya gangguan system (Virus)
d) adanya peluang penyalahgunaan hak akses data kependudukan oleh
pegawai non PNS
e) adanya gangguan system (Virus)
f) Masuknya bisnis digital dari luar Kota makassar secara cepat
g) Perkembangan teknologi informasi yang cepat, belum diimbangi
dengan kecepatan pembaharuan kapasitas SDM
h) Meningkatnya jumlah urbanisasi yang tidak memiliki keahlian dan
pendidikan yang cukup
i) Politik
j) Urbanisasi

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


90

Tabel 52. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan Smart City Makassar
Kota Makasar
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities and Threats
Kekuatan Kelemahan
Faktor Internal 1. Adanya komitmen pimpinan 1. Belum terintegrasinya system
2. Adanya dukungan masyarakat yang dan data
kolaboratif, partisipatif 2. Ketersediaan anggaran untuk
3. Konsep smart city sudah tertuang dalam mewujudkan smart city belum
dokumen pembangunan memadai
4. Sarana dan prasarana yang mendukung 3. Kepedulian masyarakat
5. Adanya produk hukum daerah yang terhadap pembangunan
mendukung iklim inovasi kurang
6. Bonus demografi mendukung 4. Budaya reaktif
7. Desentralisasi kewenangan pimpinan 5. Belum meratanya kematangan
dalam pembangunan masyarakat dalam berpikir dan
8. Postur Anggaran APBD yang besar bertindak
9. tersedianya sapras IT (internet, Komputer 6. Belum terbangunnya empati di
PC, Server) masyarakat
10. Tersedianya peraturan atau regulasi 7. Belum berjalannya penegakan
tentang berkaitan E-Government ( E- aturan
Budgeting) 8. Kompetensi SDM yang
11. tersedianya anggaran berbeda
12. tingginya animo masyarakat untuk 9. Belum adanya perda yang
memperoleh Administrasi Kependudukan mengatur keamanan system
13. tersedianya sapras IT (internet, Komputer aplikasi
PC) 10. terbatasnya SDM yang
14. Tersedianya peraturan atau regulasi berkopeten dengan bidang
tentang berkaitan Hak Akses data kependudukan
kependudukan 11. Belum adanya perda yang
15. RTRW Kota makassar telah disahkan dan mengatur keamanan system
Faktor Eksternal
memuat pola dan struktur ruang yang aplikasi
mendukung pilar-pilar smart city 12. Belum tersedianya tersedia
16. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Master Plan Pengembangan
Organisasi Perangkat Daerah yang TIK Kota makassar
mendukung implementasi smart city 13. Smart city belum dituangkan
17. Kota makassar telah memiliki Satuan dalam RPJP dan RPJM Kota
Relawan Kebakaran dan Bencana di 143 makasssar
Kelurahan 14. Keterbatasan jumlah dan
18. Terdapat satuan LINMAS di 143 kualitas Aparatur Sipil Negara
Kelurahan dan tenaga Tramtib di 30 yang memiliki keahlian dalam
Kecamatan bidang teknologi informasi dan
19. Terdapat 5 sistem informasi dan aplikasi komunikasi
yang sudah berjalan, misal Emergency 15. Aspek pendanaan masih
Call 112, SIPP, Website Ormas, SI Data terbatas
Kemiskinan 16. Rasa memiliki yang kurang
20. Bandung Sebagai Ibukota Provinsi warga dan pendatang
21. Indek Kebahagian Tinggi 17. Urbanisasi
22. SDA dan SDM yang memadai 18. Lalu Lintas padat / Macet
23. Warganya yang ramah 19. Rendahnya Koordinasi dan
24. Kreatif, pendidikan Kolaborasi antar OPD
25. Seni Budaya, Kuliner

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


91

Peluang Strategi Peluang dan Kekuatan Strategi Kelemahan dan Peluang

1. Adanya institusi pendidikan yang 1. Adanya kolaborasi pimpinan dan institusi 1. Mengoptimalkan seluruh potensi
mendukung secara jumlah dan kualitas pendidikan, komunitas, media, pelaku akademisi dan komunitas untuk
2. Adanya asosiasi keahlian dan komunitas di usaha melakukan integrasi system dan
elemen masyarakat 2. Kemudahan dalam kolaborasi data
3. Tersedianya beragam media (sosial, cetak, masyarakat dengan program pemerintah 2. Membuka peluang kerja sama
elektronik) 3. Kerja sama dengan Institusi Pendidkan dengan pemerintah untuk
4. Adanya ekosistem kolaborasi dengan 4. Open Source TIK yang efisien mewujudkan smart city
pelaku usaha 5. Penyajian seni dan budaya di setiap 3. Memanfaatkan peran media
5. Tersedianya incubator kreatif dari pihak prasarana destinasi untuk mengedukasi masyarakat,
diluar pemerintah 6. Kolaborasi 3 unsur sukses wilayah sosialisasi penegakan aturan
6. Destinasi wisata yang banyak (Masyarakat, Dunia Usaha dan 4. Memperbanyak bimbingan teknis
7. Banyaknya SDM Kota makassar yang Pemerintah) TIK
mumpuni dalam menunjang smart city 5. Membuat SOP keamanan sistem
8. adanya fasilitas pembangunan system IT 6. Koordinasi dengan pemerintah
dari diskominfo pusat dan daerah lain yang
9. adanya kesempatan merengkrut tenaga menjadi penyangga
ahli non PNS
10. adanya fasilitas pembangunan system IT
dari diskominfo
11. adanya kerjasama dengan lembaga
layanan public untuk pemanfaatan data
kependudukan berbasis NIK
12. Perguruan tinggi dan sekolah vokasi yang
mengembangkan pembelajaran berbasis
kewirausahaan
13. Banyaknya asosiasi keahlian, seperti
Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan Ahli
Perencana, Ikatan Ahli Geologi Indonesia,
dan lainnya.
14. Perguruan Tinggi memiliki program
Pengabdian Masyarakat yang mendukung
Smart City
15. Adanya forum RW-net di 143 Kelurahan
16. Turis domestik dan Mancanegara
17. Aksesibiltas mudah
Ancaman Strategi Ancaman dan Kekuatan Strategi Kelemahan dan
Ancaman
1. Adanya gangguan yang mengancan 1. Memperkuat hubungan kerjasama antar 1. Meningkatkan kemampuan
stabilitas ideology, politik, social, ekonomi, pimpinan, lembaga dan instansi untuk masyarakat dan kapasitas
budaya, pertahanan, keaman dan agama memperkecil ancaman kelembagaan untuk menangkal
2. adanya peluang penyalahgunaan hak 2. Membentuk team admin yang kuat ancaman-ancaman
akses data oleh hacker 3. Diseminasi Informasi 2. Meningkatkan critical thinking,
3. adanya gangguan system (Virus) 4. Kebijakan Pemerintah collaborative, communication
4. adanya peluang penyalahgunaan hak 5. Kolabarasi OPD dan creative
akses data kependudukan oleh pegawai 3. Koordinasi dengan pemerintah
non PNS pusat dan daerah lain yang
5. adanya gangguan system (Virus) menjadi penyangga
6. Masuknya bisnis digital dari luar Kota
makassar secara cepat
7. Perkembangan teknologi informasi yang
cepat, belum diimbangi dengan kecepatan
pembaharuan kapasitas SDM
8. Meningkatnya jumlah urbanisasi yang tidak
memiliki keahlian dan pendidikan yang
cukup
9. Politik
10. Urbanisasi

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


92

INFRASTRUKTUR
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities and Threats
Kekuatan Kelemahan

Faktor Internal 1. Kapasitas Koneksi Data Kota Makassar yang 1. Kondisi infrastruktur kota membutuhkan
memadai pemeliharaan dan biaya yang tinggi
2. Tata ruang kota Makassar yang mengadopsi konsep 2. Masih belum jelasnya platform smart city yang
smart akan digunakan
3. Seluruh kota telah dijangkau oleh berbagai macam 3. Pilihan moda transportasi yang belum lengkap
pilihan jaringan komunikasi suara dan data 4. Belum semua infrastruktur kota memenuhi
4. Infrastruktur TIK kita terus berkembang ke arah yang standar internasional
memenuhi standar 5. Akses masyarakat terhadap infrastruktur digital
5. Ketersediaan energi listrik dan air di kota Makassar untuk publik masih terbatas
melebihi kebutuhan masyarakat
6. Makassar telah memiliki Teknopark

Faktor Eksternal
Peluang Strategi Peluang dan Kekuatan Strategi Kelemahan dan Peluang

1. Makassar masuk dalam 25 kota yang menjadi percontohan 1. Menjadikan Makassar salah satu success story’ 1. Membangun standar kota cerdas berbasis budaya
penerapan smart city di Indonesia dalam penerapan smart city di Indonesia lokal untuk dijadikan rujukan bagi seluruh daerah
2. Dunia secara bersamaan bergerak menuju smart city 2. Mewujudkan masyarakat cerdas dan inovatif melalui di Indonesia
3. Tingkat literasi IT kota yang relatif lebih baik dari umumnya pemberdayaan fasilitas dan komunitas 2. Mewujudkan infrastruktur berkelas dunia
wilayah lain di Indonesia 3. Menjadikan Kota Makassar ramah digital dan 3. Mengembangkan infrastruktur fisik dan digital
4. Makassar berada pada zona yang relatif aman dari bencana sombere dalam meningkatkan kemudahan akses terhadap
alam kebutuhan masyarakat kota yang cerdas

Ancaman Strategi Ancaman dan Kekuatan Strategi Kelemahan dan Ancaman

1. Kualitas infrastruktur yang terus berkembang di wilayah1. Membangun infrastruktur strategis yang memiliki1. Mewujudkan pemerataan ketersediaan dan akses
lain secara bersamaan meningkatkan daya tarik investasi yang tinggi bagi tercapainya tujuan smart city sarana dan prasarana yang berkeadilan dan
2. Perkembangan teknologi yang pesat dan biaya perolehan 2. Memajukan pusat pusat penelitian dan memiliki visi kemajuan menuju Makassar Kota
yang terus meningkat pengembangan teknologi yang ada di Kota Makassar Dunia yang cerdas
3. Kemudahan akses digital berkembang seiring dengan 3. Menjadikan Teknopark sebagai mitra strategis 2. Meningkatkan kapasitas Kota yang adaptif
kejahatan digital perintah Kota dalam pengembangan teknologi terhadap perubahan secara berkelanjutan
4. Kualitas udara perkotaan yang buruk 4. Mewujudkan kualitas lingkungan perkotaan yang 3. Memfasilitasi bertumbuh-bertumbuh-
kondusif dalam suasana pembangunan yang kembangnya pusat pusat kajian dan penelitian
ekspansif teknologi melalui adopsi dan insentif

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


93

E. ANALISIS VISI PEMBANGUNAN SMART CITY

1. Sasaran Smart City Makassar


Smart City Makassar bertujuan untuk mewujudkan visi pembangunan Kota
Makassar dengan pengimplementasian teknologi informasi dan komunikasi.
Adapun sasaran Smart City Makassar berdasarkan pilar smart city adalah:
a) Smart Governance
Sasaran :
 Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik standar
dunia bebas korupsi
 mewujudkan tata kelola dan tata pamong pemerintahan daerah yang
ekfektif, efisien, komunikatif, dan terus melakukan peningkatan kinerja
birokrasi melalui inovasi dan adopsi teknologi yang terpadu.
 mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang ekfektif, efisien,
komunikatif, kolaboratif dan berkarifan lokal melalui inovasi dan adopsi
teknologi yang terintegrasi
 Menciptakan sistem manajemen pengelolaan kota dengan
mewujudkan tata pemerintahan daerah yang Inovatif, Komunikatif,
dengan melakukan Improvement yang berkelanjutan dengan
mengadopsi Teknologi yang Smart

Adapun target dari smart governance ini adalah:


1) Pelayanan Publik (Public Service)
 Pelayanan administrasi kepada masyarakat: meliputi status
kewarganegaraan, status usaha, sertifikat kompetensi,
kepemilikan, atau penguasaan atas barang. Wujud dari produk
tersebut adalah dokumen - dokumen resmi seperti SIUP, ijin
trayek, ijin usaha, akta, kartu tanda penduduk, sertifikat tanah,
dan lain sebagainya.
 Peningkatan monitoring ketersediaan dan penyediaan kebutuhan
bahan pokok untuk masyarakat dengan membangun sinergitas
dengan seluruh pemangku kepentingan.
 Peningkatan penyediaan sarana prasarana dan monitoring
penyediaan kebutuhan jasa pokok bagi masyarakat misalnya
jaringan telepon, listrik, internet, dan lain-lain.
 Menghadirkan pelayanan public yang efektif, efisien, transparan
dan terukur
 Memudahkan masyarakat dalam memperoleh/mengakses
layanan dokumen kependudukan dan menjadikan identitas
kependudukan sebagai basis data dalam pelayanan publik
 Adanya pelayanan kesehatan gratis
 Adanya pelayanan pendidikan gratis
 Adanya Pelayanan publik langsung ke rumah.
 Adanya peningkatan pelayanan di kelurahan

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


94

Adanya pengembangan pelayanan publik terpadu di kecamatan


modernisasi pelayanan pajak dan distribusi
pengembangan akses internet pada ruang publik
Pelayanan administrasi berbasis on line dan berarifan lokal.
Aksesibilitas pelayanan oleh semua lapisan masyarakat termasuk
berkebutuhan khusus (difabel).
 Tersedia ruang terbuka hijau, ruang ramah anak dan ruang laktasi
disetiap tempat pelayanan publik
 Pelayanan publik yang efektif, efisien, proaktif, integratif dan
transparan. Contoh: Pelayanan akte kelahiran sebelum
meninggalkan Rumah Sakit melalui petugas Catatan Sipil.
 Pengawasan dan pengamatan masyarakat melalui media sosial
yang terkoneksi dengan unit layanan publik
2) Manajemen Birokrasi Yang Efisien (Bureaucracy)
 Tata kelola birokrasi yang berorientasi pada keadilan (fairness),
bertanggung-jawab (accountability) dan keterbukaan
(transparency). Misalnya: sistem e-planning, e-budgeting, e-
monev, e-tax dan lain-lain.
 Pengembangan aplikasi e-gov harus diarahkan menuju integrated
& inter-operability e-gov atau yang saling berkomunikasi dan
terhubung antar satu aplikasi dengan aplikasi lainnya serta lintas
OPD atau yang disebut dengan Smart e-Gov. Pelayanan Smart
e-Gov ini perlu didukung dengan sebuah “City Operation Center
(COC)”.
 Birokrasi yang bersih, transparan, melayani dan berintegritas
 Optimisasi TIK dalam pengelolaan manajemen birokrasi
 Pelaksanaan dan pengawasan implementasi standar operasional
pelayanan bagi setiap level birokrasi
 peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW
 penguatan badan usaha milik daerah
 Birokrasi yang bersih, melayani dan berintegritas. Contoh:
Tersedianya finger scan di semua SKPD se Kota Makassar, e-
procurement
 Data Center yang terintegrasi ke semua SKPD Se Kota Makassar.
Contoh: Pengarsipan digital dalam bentuk Big Data
 Optimalisasi TIK dalam pengelolaan manajemen birokrasi. Contoh:
Sistem informasi manajemen transportasi darat, monitoring kondisi
kawasan
 Pengelolaan Anggaran Kota yang Kredible dan Transparan
melalui sistim Online.

3) Efisiensi Kebijakan Publik (Public Policy)


 Pengambilan kebijakan publik dengan mengutamakan pada aspek
yang memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


95

mekanisme mendengarkan aspirasi masyarakat secara


berkesinambungan.
 Sistem informasi kebijakan pemerintah (Perda dan Peraturan
Kepala Daerah) yang dapat diakses oleh masyarakat dengan
mudah.
 Transparansi proses penyusunan kebijakan public
 Memanfaatkan data sebagai dasar penyusunan kebijakan dan
analisa dalam penetapan dan pemilihan keputusan yang sesuai.
 pembentukan badan pengendali pembangunan kota
 Pemanfaatan hasil Musrenbang sebagai data dan informasi awal
dalam perumusan kebijakan
 Proses dan hasil kebijakan dapat diakses oleh semua kalangan
 Tersedianya tim khusus yang dalam transfer kebijakan
 Kerjasama media dalam kebijakan publik. Contoh: Berita dan hasil
kajian media menjadi bahan dalam analisis kebijakan publik
 Memudahkan masyarakat dalam memperoleh/mengakses layanan
dokumen kependudukan
 Menyajikan data kependudukan sebagai dasar penyusunan
perencanaan pembanguna disemua bidang
 Menjadikan Nomor Induk Kependudukan sebagai dasar pemberian
layanan oleh seluruh lembaga layanan public.

b) Smart Branding
Sasaran :
 tata ruang kota menjadi kota nyaman berstandar dunia
 peningkatan daya saing daerah dengan penataan wajah kota dan
pemasaran potensi daerah baik dalam lingkup lokal, nasional
maupun internasional sekaligus memperkenalkan ciri dan budaya
lokal untuk menjadikan Makassar kota yang aman dan nyaman
untuk semua.
 peningkatan daya saing daerah dengan penataan wajah kota dan
pemasaran potensi daerah baik dalam lingkup lokal, nasional
maupun internasional
 Menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Wisata dunia dan Kota
Kuliner yang ternama dan berdaya saing Internasional dengan
wajah Kota yang yang Modern dan beradab

Adapun target dari smart governance ini adalah:


1) Membangun dan Memasarkan Ekosistem Pariwisata (Tourism
Branding)
 Membangun dan mengembangkan destinasi wisata yang layak
bagi wisatawan (destination).
 Membangun infrastruktur yang mendukung kenyamanan
wisatawan (amenities) misalnya jalan, transportasi,
hotel/motel/bedding & breakfast (B&B), restoran, dan lain-lain.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


96

 Membangun budaya yang ramah kepada pengunjung (sombere)


termasuk kemampuan berbahasa asing, ketersediaan tour-guide
dan lain-lain,
 Mengembangkan brand kota melalui kegiatan promosi berkala dan
pengembangan produk berciri lokal serta memiliki unsur kreatifitas
dan inovasi yang kuat.
 Pembangunan waterfront city
 Membangun dan mengembangkan destinasi wisata yang layak
bagi wisatawan (destination).
 Membangun infrastruktur yang mendukung kenyamanan
wisatawan (amenities) misalnya jalan, moda transportasi,
hotel/motel, restoran, dan lain-lain.
 Memasang simbol-simbol budaya dan menggunakan bahasa
daerah di semua lokasi destinasi wisata,
 Menggali, mengembangkan dan melestarikan seni dan Budaya
tradisional Sombere’na Makassar, Makassar yang ramah

2) Membangun platform dan Memasarkan Ekosistem Bisnis Daerah


(Business Branding)
 Membangun platform dan memasarkan ekosistem perdagangan
yang kondusif dan nyaman, misalnya market place daerah.
 Membangun dan memasarkan ekosistem investasi yang mudah
dan efektif, misalnya Investment Lounge, Dashboard, dan Portal
Investasi Daerah.
 Mempromosikan branding sombere sebagai tagline kota melalui
event dan aktifitas layanan lainnya
 Mewujudkan Lorong hijau produktif melalui program lorong garden
(longgar) dan badan usaha lorong (bulo)
 Membangun dan memasarkan produk dan jasa industri kreatif
daerah misalnya dengan program kaki limata’, kuliner, fashion,
digital, dan lain-lain
 Melakukan promosi secara berkala terkait produk kreatif unggulan
khas daerah.

3) Membangun dan Memasarkan Wajah Kota (City Appearance


Branding)
 Mewujudkan penataan kembali wajah kota yang menonjolkan nilai
arsitektur yang mencerminkan nilai-nilai lokal dan khas Kota
Makassar dan mengikuti dinamika modernisasi yang
menginginkan sebuah tata ruang dan tata wilayah kota yang indah,
bersih, rapi, dan membanggakan dengan kualitas arsitektur
berkelas internasional.
 Membangun batas wilayah (edge), membangun penanda sebuah
lokasi yang penting, berkesan bagi pengunjung (landmark),

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


97

menyediakan navigasi yang unik menuju kota (signage), struktur


jalan yang teratur (path), dan titik simpul kota (node) seperti alun-
alun, simpang dan lain-lain.
 Menghadirkan Makssar di tingkat internasional sebagai kota yang
sombere (hospitality), cerdas (smart), aman dan nyaman untuk
semua melalui implementasi taman tematik, aparong, pengelolaan
terpadu tepi kanal dan lain-lain
 Menghadirkan Makassar di tingkat nasional dan internasional
sebagai sombere city
 Melaksanakan event-event berskala nasional dan internasional
seperti F8
 Mewujudkan penataan kembali wajah kota yang menonjolkan nilai
arsitektur yang mencerminkan nilai-nilai daerah dan mengikuti
dinamika
 tata ruang dan tata wilayah kota sampai ke tingkat lorong yang
indah, bersih, rapi, dan membanggakan dengan kualitas arsitektur
berkelas internasional.

c) Smart Economy
Sasaran :
 Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar
dunia
 mewujudkan ekosistem yang mendukung aktifitas ekonomi
masyakat yang selaras dengan sektor ekonomi unggulan daerah
yang adaptif terhadap perubahan di era informasi saat ini, serta
meningkatkan financial literacy masyarakat melalui berbagai
program diantaranya mewujudkan less-cash society.
 menciptakan iklim perokenomian dengan peningkatan ekomomi
kerakyatan melalui pemberdayan badan usaha lorong dan UKM,
serta menciptakan kondisi investasi yang kondusif.
 Pengurangan pengangguran
 Pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir
 Penguatan badan usaha milik daerah
 Menjadikan Kota Makassar sebagai pusat bisnis dengan
memanfaatkan teknologi yang terpadu
 Menjadikan Kota Makassar sebagai Kota Kuliner
 Meningkatkan inovasi-inovasi untuk menambah peluang usaha
baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal

Adapun target dari smart economy ini adalah:


1) Membangun ekosistem industri yang berdaya saing
 Membangun sistem perijinan yang terbuka dan akuntabel
 Membangun daya saing industri daerah pada leading sector
industri tertentu yang terintegrasi antara industri primer (misalnya
pertanian, perikanan, peternakan dan lain-lain), industri sekunder

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


98

(misalnya manufaktur, pengolahan, packaging dan lain-lain), dan


industri tersier (misalnya pasar produk daerah).
 Membangun ekonomi yang kompetitif dan unggul dengan
mengandung nilai-nilai kreatif, inovatif dan kolaboratif
 Duta ekonomi kreatif
2) Mewujudkan kesejahteraan rakyat (welfare)
 Menguatkan sentra ekonomi dengan mengintegrasikan dengan
layanan digital
 Mengintegrasikan informasi peluang kerja dan peluang
peningkatan kapasitas warga melalui layaan digital
 Mengembangkan program peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pendapatan rumah tangga (income)
 Program peningkatan penyerapan angkatan kerja (employment)
 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat (empowerment).
 One village one product
 Ekonomi yang langsung berdampak pada kesejahteraan (home
stay, local market)
3) Membangun ekosistem transaksi keuangan (Transaction)
 Tersedianya kebijakan yang mendukung sistem transaksi
keuangan digital
 Menguatkan wirausaha digital warga
 Membangun ekosistem transaksi keuangan digital untuk menjamin
kelancaran pembayaran menuju masyarakat yang less cash
 Mewujudkan masyarakat yang bankable dan memiliki akses
terhadap permodalan
 Mewujudkan ekosistem ekonomi digital dengan mendorong industri
e-commerce dan market place.
 Cash less society

d) Smart Living
Sasaran :
 mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang layak ditinggali,
nyaman, aman dan efisien dan menjadikan Makassar sebagai kota
untuk semua.
 mewujudkan lingkungan tempat tinggal dan sistem transportasi
yang layak, nyaman, dan efisien.
 membangun big data pendidikan dan infrastruktur ict fot living and
school mamejement, berkelanjutan dan tersedianya segalah
kebutuhan dan kenyamanan kesehatan
 Penukaran sampah dengan beras
 Pembangunan perumahan murah seperti program Aparong
(Apartemen Lorong)
 Penataan transportasi public yang aksesibel dan menganut sistem
cerdas

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


99

 Pengembangan pinggiran kota


 Penataan Lorong
 pengembangan infrastruktur kota yang aksesibel
 Pengembangan vertical garden untuk lingkungan sempit perkotaan
 Pengoperasian pelayanan mobil animal care and meat care

Adapun target dari smart living ini adalah:


1) Harmonisasi tata ruang wilayah
 Membangun layanan informasi tata ruang digital
 Mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan
harmonis antara lingkungan pemukiman (residential), lingkungan
pusat kegiatan bisnis (commercial) yang didukung dengan fasilitas
rekreasi untuk keluarga (recreational).
 Adanya standardisasi dan terintegrasi dalam pembangunan
wilayah
2) Meyediakan prasarana kesehatan yang berkualitas
 Mengintegrasikan layanan kesehatan dengan eWarga
 Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan)
dan membangun sistem kunjungan kesehatan warga
 Mewujudkan akses terhadap ketersediaan makanan dan minuman
sehat (food), akses terhadap pelayanan kesehatan yang
(healthcare), dan akses terhadap sarana dan prasarana olahraga
(sport).
 Memanjakan LANSIA
 kesehatan bagi semua yang berstandar internasional dan
terjangkau
3) Menjamin Ketersediaan Sarana Transportasi (Mobility)
 Menyediakan transportasi publik yang terintegrasi dan nyaman
hingga ke seluruh wilayah kota, dan menggunakan perangkat
digital
 Mewujudkan ekosistem transportasi yang menjamin mudahnya
mobilitas (mobility) bagi individual, publik, maupun untuk
pemenuhan kebutuhan logistik suatu daerah.
 Public Transportaion by default
 Bike to kamana wae
 Bike sharing
 Menyediakan Pete-Pete Smart

e) Smart Society
Sasaran :
 mewujudkan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis
dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk terciptanya
masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan
digital literacy yang tinggi.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


100

Menciptakan masyarakat yang cerdas, bertanggung jawab dan


berbudaya sombere.
 Pengurangan pengangguran
 pemberian jaminan sosial keluarga
 Aplikasi cerdas untuk kalangan difable
Adapun target dari smart society ini adalah:
1) Mewujudkan interaksi masyarakat yang efisien (community)
 Interaksi sosial masyarakat terjadi secara paralel antara individu
dengan individu yang lain, individu dengan kelompok sosial, dan
antar kelompok sosial, baik secara fisik maupun virtual (digital)
dengan sasaran mewujudkan partisipasi publik dalam
pembangunan daerah. Contoh: berbagai program untuk
mendukung berbagai kemajuan Smart City misalnya program-
program kepemudaan, peningkatan keahlian UKM dan lain-lain.
 Pengembangan komunitas warga melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia baik secara individu, sosial mampu
memanfaatkan lingkungan digital dengan positif dan produktif.
Misalnya edukasi tentang market place dan lain-lain.
 Mengakomodasi dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan komunitas
yang produktif dan bersinergi dengan visi dan misi Kota Makassar
 Makassar smart dan sombere society dan membangun interaksi
serta kolaborasi antara komunitas
 Memfasilitasi komunitas
 Membangun Makassar creative hub
 Melakukan Kolaborasi antar komunitas (co-working community)
2) Membangun ekosistem belajar yang efisien (education)
 Pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan melalui
pengembangan sarana dan prasarana penunjang seperti,
perpustakaan keliling, e-library, e-learning, dan lain sebagainya
 Mengembangan pengelolaan pendidikan yang berbasis teknologi
berkarakter Makassar Sombere
 Mengembangan pengelolaan pendidikan yang berbasis teknologi
berkarakter
 Memberikan Kurikulum Pendidikan Tentang Kependudukan Dan
Keluarga Berencana
3) Mewujudkan sistem keamanan masyarakat (security)
 Membangun system keamanan yang kolaboratif dan didukung
teknologi
 Mengimplementasikan elemen cerdas dalam setiap publik CCTV
untuk mewujudkan Smart Monitoring
 Mewujudkan individu, keluarga dan masyarakat yang memiliki
ketangguhan mental, social dan spiritual

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


101

 Menciptakan ketentraman, dan ketertiban serta penegakan


kesadaran hukum pada masyarakat.
 Menindak tegas pelanggar sesuai dengan aturan yang ada
 Terciptanya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan
umumnya perda
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan kebakaran serta bencana lainnya
 Meningkatkan intensitas sosialisasi dan simulasi kebakaran dan
bencana lainnya di masyarakat
 Terpenuhinya response time rate/pangilan darurat < 15 menit
 Meningkatkan kualifikasi SDM
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana
 Menanamkan rasa cinta tanah air yang berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945
 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan politik
 Menciptakan suatu lingkungan masyarakat yang tentram dan
tertib serta perlindungan masyarakat
 Adanya hubungan kemitraan antar unsure aparat dengan
masyarakat khususnya para tokoh
 Terjalinnya komunikasi dan informasi yang bisa di bangun dan
ditindak lanjuti
 Terwujudnya pelayanan yang prima kepada masyarakat
 Penanggulangan PMKS jalanan
 Pemenuhan sebagian kebutuhan dasar warga miskin
 Identifikasi potensi sumber kesejahteraan sosial
 Optimisasi FKM (forum kemintraan masyarakat) sampai ke tingkat
RT/RW
 Mewujudkan suatu sistem atau manajemen keamanan,
ketentraman, ketertiban dan keselamatan bagi warga masyarakat
baik perlindungan keselamatan jiwa, keselamatan properti atau
harta benda, dan keselamatan atas risiko bencana bagi
masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya dan alat
kelengkapan pemerintah maupun teknologi sensor digital atau
Internet of Thing (IoT).

f) Smart Environment
sasaran :
 mewujudkan tata kelola lingkungan yang baik, bertanggung-jawab,
dan berkelanjutan

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


102

Adapun target dari smart environment ini adalah:


1) Mengembangkan Program Proteksi Lingkungan (Protection)
 Mengembangkan sistem tata kelola perlindungan sumber daya
tanah, air, dan udara serta mengintegrasikannya dengan
teknologi pelaporan dan monitoring pencemaran tanah, air, dan
udara, misalnya dengan memanfaatkan teknologi sensor pada
Internet of Thing (IoT).
 Melakukan restorasi sungai yang memiliki tingkat pencemaran
tinggi
 Mengendalikan polusi udara
 Menghadirkan kota yang cerdas dan ramah lingkungan
 Pengembangan taman tematik/ ruang terbuka hijau
 Pembangunan TPA (Tempat pembuangan sampah akhir) bintang
lima
 Pengembangan kebun kota
 Pengembangan hutan mangrove oleh kelompok masyarakat
peduli sumber daya alam untuk antisipasi kenaikan permukaan air
laut
 Mengendalikan polusi udara
 Menghadirkan kota yang ramah lingkungan melalui Program
Makassar Tidak Rantasa

2) Mengembangkan Tata Kelola Sampah dan Limbah (Waste)


 Mengembangkan sistem tata kelola limbah atau sampah rumah
tangga (household)
 Mengembangkan sistem tata kelola limbah industri (industrial)
 Mengembangkan sistem tata kelola limbah dan sampah publik
(public)
 Menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan agar tidak
mengganggu pemandangan, tidak merusak indra penciuman, dan
menghindari banjir akibat genangan sampah yang menyumbat
saluran-saluran air pembuangan limbah atau sirkulasi air
residensial serta ketersediaan sistem sanitasi rumah tangga,
industri dan publik yang baik dan bertanggung-jawab.
 Pengelolaan, pengumpulan dan pewadahan yang sampah melalui
pengembangan program Bank Sampah, Smart Monitoring
Persampahan
 Masyarakat peduli akan kebersihan dan semangat melakukan
pemilahan dan daur ulang

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


103

 Program penukaran sampah dengan beras


 Penyelesaian masalah banjir dengan menjaga keseimbangan
ekosistem lingkungan agar tidak mengganggu pemandangan,
tidak merusak indra penciuman, dan menghindari banjir akibat
genangan sampah yang menyumbat saluran-saluran air
pembuangan limbah atau sirkulasi air residensial serta
ketersediaan sistem sanitasi rumah tangga, industri dan publik
yang baik dan bertanggung-jawab
 Pemilahan sampah
 Penambahan jumlah armada mobil angkut sampah “tangkasaki”
dengan pertimbangan rasio antara jumlah sampah masyarakat
Kota Makassar dengan jumlah mobil sampah dan personilnya
 Pembentukan tim drainase dibawah koordinasi DInas Pekerjaan
Umum (PU)
 Pembersihan sampah permukaan laut dengan armada perahu
angkut dan angkutan sampah kita (pattasaki)
 Mengembangkan sistem tata kelola limbah atau sampah rumah
tangga (household)
 Mengembangkan sistem tata kelola limbah industri (industrial)
 Mengembangkan sistem tata kelola limbah dan sampah publik
(public) melalui RT/RW
3) Mengembangkan Tata Kelola Energi Yang Bertanggung-jawab
(Energy)
 Pemanfaatan energi yang efisien dan bertanggungjawab
 Pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan
(environmentally friendly) dan berkelanjutan (sustainable) serta
terjangkau bagi masyarakat. Misalnya pemanfaatan
limbah/sampah sebagai biogas, energi surya, tenaga angin,
biomassa (tumbuhan dan hewan) dan lain-lain.
 Menerapkan sistem smart energy monitoring untuk pengelolaan
dan penggunaan energi yang efisien dan efektif
 Masyarakat yang sadar dan peduli dalam pengelolaan energy
yang baru dan terbarukan
 Pengembangan kelurahan mandiri energy melalui pemanfaatan
bio energy dari limbah ternak
 Pemanfaatan energi yang efisien dan bertanggungjawab
 Pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan antara
lain energi surya untuk pemenuhan listrik di pulau-pulau
 Masyarakat yang sadar dan peduli dalam pengelolaan energy
yang baru dan terbarukan

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


104

2. Analisis Visi Pembangunan Kota Makassar

Berdasarkan analisis terhadap permasalahan pembangunan dan isu


strategis daerah Kota Makassar dengan memperhatikan sepenuhnya visi
kepala daerah terpilih, maka Visi Pemerintah Kota Makassar 2014-2019 adalah:

“Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua”

Visi Pemerintah Kota Makassar 2014- 2019 memiliki konsistensi dengan


visi Kota Makassar 2005-2025, khususnya pada penekanan “orientasi global”,
dalam RPJMD dirumuskan sebagai “kota dunia”. Penekanan “berwawasan
lingkungan” dan “paling bersahabat” pada visi dalam RPJPD dirumuskan
sebagai “yang nyaman untuk semua” pada visi dalam RPJMD 2014-2019.
Pokok visi “kota maritim, niaga, pendidikan, budaya dan jasa” pada visi dalam
RPJPD, pada visi dalam RPJMD 2014-2019 ditempatkan sebagai bagian dari
substansi “kota dunia”. Dihubungkan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan 2018, relevansi visi Pemerintah Kota Makassar 2014-2019 terletak
pada posisi “Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua” yang
merupakan bagian penting dari terwujudnya “Sulawesi Selatan sebagai
Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi
Kesejahteraan pada Tahun 2018”.
Pernyataan visi Pemerintah Kota Makassar 2019 memiliki tiga pokok visi
yang merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai Kota Makassar pada
akhir periode 2014-2019. Penjelasan masing-masing pokok visi tersebut,
adalah sebagai berikut.
Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki
keunggulan komparatif, kompetitif, aksesibel dan inklusifitas yang berdaya tarik
tinggi atau memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya
alam dan infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan terwujudnya
kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi ini dapat
dikristalkan sebagai terwujudnya “masyarakat sejahtera standar dunia”.
Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan
yang semakin menyempitkan kesenjangan dan melahirkan kemandirian
secara stabil, dalam struktur dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan
dan keamanan bagi berkembangnya masyarakat yang mengedepankankan
prinsip inklusifitas serta pola hubungan yang setara antara stakeholder
danstakeowner dalam pembangunan. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai
terwujudnya “kota nyaman kelas dunia”.

Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan, pelaksanaan


dan pemanfaatan pembangunan yang dapat dinikmati dan dirasakaan
seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur,
jenis kelamin, status sosial dan kemampuan diri (termasuk kelompok
disabilitasl). Pokok visi ini dapat diristalkan sebagai terwujudnya “pelayanan
publik standar dunia dan bebas korupsi”.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


105

3. Align visi Smart City

Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya umum yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Setiap misi akan dijalankan untuk
mewujudkan pokok visi yang relevan. Rumusan misi RPJMD Kota Makassar
2014-2019 adalah sebagai berikut:

(1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera standar


dunia

Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) pengurangan
pengangguran, (2) pemberian jaminan sosial keluarga, (3) pelayanan
kesehatan gratis (4) pelayanan pendidikan gratis, (5) penukaran sampah
dengan beras, (6) pelatihan keterampilan dan pemberian dana bergulir, (7)
pembangunan rumah murah, dan (8) pengembangan kebun kota. Misi ini
diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “masyarakat sejahtera standar dunia”.

(2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berstandar dunia

Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) penyelesaian
masalah banjir, (2) pembentukan badan pengendali pembangunan kota, (3)
pembangunan waterfront city, (4) penataan transportasi public yang
aksesibel, (5) pengembangan infrastruktur kota yang aksesibel, (6)
pengembangan pinggiran kota, (7) pengembangan taman tematik, (8)
penataan lorong. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “kota nyaman
standar dunia”.

(3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik standar


dunia bebas korupsi
Misi ini mencakup upaya umum dalam hal: (1) peningkatan pendapatan
asli daerah, (2) peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW, (3) peningkatan
pelayanan di kelurahan, (4) pelayanan publik langsung ke rumah, (5)
pengembangan pelayanan publik terpadu di kecamatan, (6) modernisasi
pelayanan pajak dan distribusi, (7) pengembangan akses internet pada ruang
publik, (8) penguatan badan usaha milik daerah. Misi ini diarahkan untuk
mewujudkan pokok visi “pelayan publik kelas dunia bebas korupsi”.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


106

Sombere dan Smart City " lebih mencirikan atau mempertahankan nilai
budaya lokal, pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
dan pembangunan kota yang berkesinambungan, terpenuhniya persyaratan
kelestarian lingkungan dan ekonomi. secara efektif melakukan penghematan
energi, dan bahkan menghasilkan energi, dan semua departemen memiliki
sistem terintegrasi yang memungkinkan mereka bekerja dengan lebih lancar.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


107

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 1: Merekonstruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera Standar Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
1.1 Mewujudkan Terwujudnya Angka Rata-Rata Pemerataan Pendistribusian
peningkatan pemerataan lama Sekolah sarana/tenaga sumberdaya
kualitas akses layanan pendidikan dan secara merata
pendidikan pendidikan pada pembebasan pada
masyarakat semua jalur dan biaya pendidikan setiapwilayah
jenjang (terutama pulau)
pendidikan (1) dan
pengalokasian
dana sosial
masyarakat untuk
kebutuhan
deposito
pendidikan
Meningkatnya % kelulusan ujian Peningkatan Penilaian kualitas
mutu pendidikan kualitas proses guru bersertifikat
pada seluruh pembelajaran dan
jenjang dan manajemen penilaian/sertifika
pendidikan (2) berbasis sekolah si terhadap
sekolah yang
menerapkan
manajemen
mutu/modern
Meningkatnya Angka melek huruf Pelibatan Pendidikan
kemampuan multipihak keaksaraan
literasi dalam fungsional dan
masyarakat (3) penuntasan buta gerakan
huruf dan masyarakat gemar
gerakan gemar membaca
membaca
1.2 Mewujudkan Terwujudnya Usia Harapan Peningkatan Perbaikan layanan
peningkatkan pelayanan Hidup kualitas dan kesehatan ibu dan
derajat kesehatan yang jangkauan dan penanganan
kesehatan bermutu dan pelayanan anak serta
masyarakat terjangkau (4) kesehatan penanganan 1000
hari pertama
kelahiran
Berkurangnya Cakupan Pelibatan Pengendalian
kasus penyakit penemuan dan pemangku penyebaran
menular dan penanganan kepentingan penyakit menular
penyakit penderita/ dalam serta peningkatan
endemik (5) kejadian luar biasa peningkatan kewaspadaan dini
(KLB) efektivitas terhadap kejadian
penanganan luar biasa
pen-derita dan
KLB
Berkembangnya Total Fertility Rate Kuomunikasi, Peningkatan
layanan (% Pertumbuhan Informasi dan pembinaan,
kesehatan Penduduk) Edukasi (KIE) KB keikutsertaan dan
reproduksi dan terhadap kemandirian ber-
keluarga keluarga miskin KB
berencana (6) serta pentingnya

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


108

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 1: Merekonstruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera Standar Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
kesehatan
reproduksi
Terwujudnya Cakupan Pemberdayaan Peningkatan
pola hidup sehat kelurahan yang masyarakat partisipasi
masyarakat (7) menerapkan PHBS dalam masyarakat dalam
kesehatan pengembanganpol
keluarga dan a hidup bersih dan
kesehatan sehat
lingkungan
1.3 Mewujudkan Terpenuhinya Angka Pengembangan Peningkatan
peningkatan kebutuhan pengangguran (%) lapangan kerja kesempatan kerja
pendapatan lapangan kerja dan lapangan serta mendorong
masyarakat dan kesempatan usaha mobilitas tenaga
berusaha (8) kerja
Terwujudnya Cakupan jaminan Kordinasi Optimalisasi peran
jaminan sosial sosial serba guna pelaksanaan dan dan fungsi TKPKD
keluarga miskin keluarga miskin penajaman dalam penanganan
serba guna (9) target penerima kemiskinan serta
manfaat dalam jami-
gerakan
penanggulangan nan sosial serba
kemiskian guna Perempuan
Kepala Rumah
Tangga Miskin
(PKRTM)
Terwujudnya % tenaga Sinergi Peningkatan
masyarakat yang kerja/pencari kerja pemerintah dan kompetensi dan
produktif dan yang mendapatkan pemangku daya saing tenaga
berdaya saing peningkatan kepentingan kerja
(10) kompetensi dalam
penghantaran
kompetensi
spesifik sesuai
tuntutan pasar
Berkembangnya Nilai omzet K- Peningkatan Fasilitasi
K-UMKM dan UMKM kapasitas teknis- penciptaan
ekonomi kreatif manajerial dan kesempatan
(11) sumberdaya pelaku UNKM
keuangan pelaku mendapatkan
K-UMKM jaringan
pemasarandan
pengembangan
usaha pelaku
ekonomi kreatif
Meningkatnya Volume dan nilai Peningkatan Pengembangan
produksi produksi kapasitas teknologi
perikanan dan perikanan (ton dan teknologi dan penangkapan dan
kelautan serta Rp) manajemen pengawasan
kesejahteraan penangkapan perairan
nelayan (12) serta multipihak
perlindungan/pe
ngawasan

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


109

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 1: Merekonstruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera Standar Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
kawasan
perairan
Meningkatnya Volume dan nilai Pemberdayaan Pengembangan
usaha pertanian produksi vertikal masyarakat kapasitas
yang mempunyai garden (kebun dalam masyarakat lorong
nilai tambah kota) (ton dan Rp) pengembangan dalam inovasi
tinggi dan di lorong kebun kota vertical garden
peluang pasar berbasis vertical
(13) garden di lorong
dan roof garden
pada perumahan
Berkembang-nya Angka kontribusi Optimalisasi Kerjasama antar
pusat PDRB sektor layanan per- sektor dalam
perdagangan perdagangan dan dagangan dan peningkatan daya
danjasa (14) jasa, hotel dan jasa unggulan saing perdagangan
restoran berbasis jaringan dan jasa
dan standar Kota
Asean
Berkembangnya Angka kontribusi Pengembangan Pengembangan
pusat industri PDRB sektor klaster industri klaster/pusat-
pengolahan industri pengolahan pusat industri
strategis (15) berbasis potensi pengolahan
lokal
Meningkatnya Angka kunjungan Pengembangan Pengembangan
daya saing wisata destinasi dan wisata kuliner
pariwisata (16) daya tarik wisata pada pinggiran
baru kanal
1.4 Mewujudkan Meningkatnya % organisasi Sinergi Optimalisasi peran
sumberdaya kualitas pemuda dan pemangku stakeholder dalam
manusia yang kehidupan cabang olah raga kepentingan pembinaan
berdaya saing, pemuda dan yg berpretasi dalam prestasi pemuda
berbudaya dan olah raga (17) nasional/internasi pembinaan dan olah raga
relegius onal prestasi pemuda
dan olah raga

Meningkatnya Cakupan Penyadaran dan Penanganan


ketahanan pengawasan dan kordinasi keamanan pangan
pangan pembinaan pemangku
masyarakat (18) keamanan pangan kepentingan
(%) dalam
keamanan
pangan
Meningkatnya Indeks Pengarusutamaa Peningkatan peran
keberdayaan pembangunan n gender dalam perempuan pada
perempuan dan gender (IPG) kegiatan ranah pemerintah,
perlindungan pemerintah, dunia usaha dan
anak (19) masyarakat dan masyarakat serta
dunia usaha perlindungan anak

Meningkatnya % PMKS yang Pengembangan Optimalisasi peran


pelayanan ditangani sinergi multipihak
multipihak terhadap

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


110

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 1: Merekonstruksi Nasib Rakyat Menjadi Masyarakat Sejahtera Standar Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
rehabilitasi dalam penanganan anak
sosial (20) penanganan jalanan dan PMKS
PMKS lainnya
Terwujudnya Jumlah insiden Penguatan Pembinaan
masyarakat yang dan kasus konflik sinergi kehidupan
religius dan antar umat pemerintah dan beragama,
berakhlak mulia beragama masyarakat kerukunan umat
dan memiliki serta kerjasama beragama dan
toleransi antar antar tokoh wawasan
umat beragama agama/suku/gol kebangsaan
(21) ongan dalam
deteksi dan
pencegahan
konflik
agama/sosial
Terwujudnya Cakupan Revitalisasi Identifikasi dan
masyarakat yang keragaman dan keragaman dan pembinaan
menjunjung kekayaan budaya kekayaan terhadap
tinggi dan yg dilestarikan (%) budaya dalam keragaman dan
mempertahanka tatanan kekayaan budaya
n nilai-nilai kehidupan kota
budaya (22)

1.5 Mewujudkan Meningkatnya Persentase Penguatan Pemantauan dan


kehidupan ketentraman, gangguan kerjasama penanganan
masyarakat ketertiban, keamanan, pemerintah dan gangguan K4 serta
yang aman, keamanan dan ketertiban, masyarakat penegakan
tertib, tentram kenyamanan ketenteraman dan dalam deteksi peraturan kota
dan damai lingkungan (23) kenyamanan yang dini dan
diselesaikan (%) penanganan
gangguan
keamanan,
ketertiban,
ketenteraman
dan kenyamanan
masyarakat
Meningkatnya Cakupan Penguatan Penangaan
pencegahan dan pelayanan sinergi prabencana,
pengendalian kebakaran dan pemangku darurat bencana
serta bencana lainnya kepentingan dan pasca
penanggulangan dalam bencanaserta
korban bencana peningkatan perbaikan
dan bahaya efektivitas pemenuhan
kebakaran (24) penanganan standar pelayanan
kebakaran dan kebakaran
bencana lainnya

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


111

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 2: Merestorasi Tata Ruang Kota Menjadi Kota Nyaman Berkelas Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
2.1 Meningkatkan Berkembangnya % penumpang Pengembangan Pengembangan
penyediaan transportasi yang moda transportasi
sarana dan publik dan menggunakan transportasi publikdan
prasarana pemenuhan trans-portasi publik berbasis peningkatan
dasar dengan infrastruktur publik “kelas kerjasama jumlah
kapasitas dan perhubungan dunia” (%) daerah dan penumpang yang
kualitas yang lainnya (25) kolaborasi menggunakan
setara dengan pemerintah transportasi publik
standar dunia dengan dunia
usaha
Meningkatnya Rata-rata jumlah, Pengembangan Pemenuhan
keterpenuhan tinggi dan lama sistem drainase sistem drainase
dan kualitas titik genangan berbasis jaringan berbasis jaringan
sistem drainase yang terjadi terpadu dalam
dan penanganan penanganan banjir
banjir (26)
Meningkatnya Porsi panjang jalan Peningkatan Inspeksi,
kapasitas jalan dan jembatan kualitas dan pembangunan dan
dan jembatan dalam kondisi baik kapasitas jalan pemeliharaan
bagi aksesibilitas (%) dan jembatan jalan/jembatan
antar wilayah
(27)
Meningkatnya Cakupan panjang Pengembangan Pemenuhan
sistem dan jaringan unit terintegrasi pelayanan sistem
jaringan utilitas utilitas(listrik, jaringan utilitas jaringan utilitas
kota (28) telpon, air minum) kota kota berbasis box
yang terinteg-rasi culvert
dl boxculvert
Berkembangnya Jumlah unit dan Penataan Penataan
fungsi ekonomi, panjang kanal dan komprehensif komprehensif
ekologi, sosial pinggirn kanal pinggiran kanal
dan estetika pinggiran kanal dengan secara partisipatif
pada yang mencapai melibatkan
pinggirankanal peningkat-an masyarakat dan
(29) fungsi ekonomi/ dunia usaha
wisata, ekologi,
sosial dan estetika
2.2 Mengoptimalk Meningkatnya % Luas dan Pengembangan Peningkatan luas
an luas ruang sebaran RTH taman tematik dan sebaran
pemanfaatan terbuka hijau publik, privat dan berbasis sebaran Ruang terbuka
dan publik dan privat taman tematik (%) kecamatan Hijau
pelestarian (30) bersama
lingkungan perluasan RTH
hidup kota publik dan privat
Meningkatnya Volume dan % Penanaman Peningkatan
kapasitas sampah yg budaya bersih partisipasi
penanganan ditangani dalam dalam masyarakat dalam
sampah dan bentuk penukaran masyarakat dan kebersihan
kebersihan (31) sampah dengan peningkatan lingkungan serta
beras, kapasitas modernisasi
pengangkutan, penanganan penanganan
dan reduksi. sampah sampah

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


112

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 2: Merestorasi Tata Ruang Kota Menjadi Kota Nyaman Berkelas Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Berkurangnya Status mutu air, Peningkatan Pengendalian
pencemaran tanah dan udara efektivitas pencemaran dan
tanah, air, udara pengen-dalian konsistensi
dan kerusakan mutu air, tanah pelaksanaan
lingkungan dan udara serta Amdal
karena dampak kepatuhan
pembangunan terhadap
(32) rekomendasi
Amdal
Terwujudnya Luas water front Kolaborasi Penataan ekologi,
water-front city city yang terkelola multipihak ekonomi dan
dan tata kelola dalam sosial dari water
lingkungan pengembangn front city
pesisir/pulau- water front city
pulau (33) berbasis
keberlanjut
ekologi, ekonomi
dan sosial
2.3 Mewujudkan Meningkatnya % rumah layak Aplikasi Pembangunan
pemukiman kualitas dan huni (rumah teknologi perumahan korban
sehat bagi kelayakan huni beton/knockt perumahan bencana,
masyarakat perumahan down layak huni) ramah pengembangan
masyarakat (34) lingkungan dan rumah layak huni
layak huni bagi dan penataan
masyarakat gedung
dengan prioritas pemerintah
rumah tangga
miskin
Meningkatnya Cakupan layanan Perluasan Pengembangan
akses air bersih air bersih (%) jangkauan sistem dan
masyarakat (35) pelayanan air jaringan perpipaan
bersih terpadu dalam
pelayanan air
bersih
Tercukupinya Cakupan luas Pengembangan Pembinaan
ketersediaan lahan pemakaman lahan layanan
lahan yang tertata pemakaman pemakaman dan
pemakaman (36) secara jenazah dengan sistem pengembangan
bersusun (%) jenazah sistem jenazah
bersusun bersusun dalam
pemakaman
2.4 Meningkatkan Terwujudnya Persentase Penyadaran dan Peningkatan
pemanfaatan keter-paduan ketaatan penegakan kepatuhan dalam
dan Penataan pemanfaatan & pelaksanaan regulasi RTRW penataan ruang
Ruang Wilayah penataan ruang rencana Tata dan bangunan
termasuk wilayah (37) Ruang Wilayah terhadap
pertanahan
secara terpadu RTRW
dan konsisten Terjaminnya % penyelesaian Peningkatan Fasilitasi sertifikasi
kepastian sengketa tanah sinergi tanah dan
hukum dalam negara multipihak penyelesaian
dalam
penyelesaian

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


113

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 2: Merestorasi Tata Ruang Kota Menjadi Kota Nyaman Berkelas Dunia

Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
kepemilikan sengketa tanah sengketa tanah
tanah (38) dalam negara
masyarakat
khususnya
sengketa tanah
negara

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 3: Mereformasi Tata Pemerintahan Menjadi Pelayanan Publik Kelas Dunia Bebas Korupsi
Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
3.1 Mewujudkan Terwujudnya % SKPD dengan Peningkatan Peningkatan
percepatan administrasi status laporan kapasitas kualitas isi laporan
reformasi pemerintahan kinerja baik(LAKIP, administrasi kinerja, ketepatan
birokrasi yang efisien dan LPPD, LKPD) pelaporan waktu pelaporan
efektif serta kinerja pada kinerja, dan
dapat diakses SKPD aksesibilitas publik
publik (39) atas laporan
kinerja
Meningkatnya % kecamatan dan Peningkatan Peningkatan
kapasitas kelurahan yang kapasitas pelayanan
kelembagaan meningkat pemerintah kecamatan,
dan kapasitasnya kecamatan dn kelurahan dan
ketatalaksanaan kelurahan sert RT/RW
pemerintahan pengurur RT/RW.
daerah (40)

Meningkatnya Persentase unit Modernisasi Pengembangan


kualitas kerja yang sistem kearsipan sistem kearsipan
pengelolaan melaksanakan SKPD pola baku
kearsipan sistem kearsipan
daerah (41) pola baku
Terwujudnya % SDM aparatur Perbaikan sistem Perbaikan
pendayagunaan yang menempati penempatan penempatan
aparatur unit kerja sesuai SDM aparatur jabatan dan
pemerintah dengan kompetensi SDM
daerah (42) kompetensinya aparatur
Meningkatnya Cakupan Peningkatan Penyelesaian
efektivitas rekomendasi LHP kapasitas sistem rekomendasi
pengawasan yang diselesaikan dan SDM pengawasan
penyelenggaraan rekomendasi pengawasan secara efektif
pemerintahan tindak lanjutnya
dan legislasi dengan baik
daerah (43)
3.2 Peningkatan Terwujudnya Indeks kepuasan Penguatan Peningkatan
kinerja pelayanan publik masyarakat pelayanan STSP pelayanan PTSP
pelayanan yang cepat dan dan dan citizen charter
publik berkualitas (44) penghantaran
layanan ke
rumah

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


114

Visi: Mewujudkan Kota Dunia (Baru) Yang Nyaman untuk Semua

Misi 3: Mereformasi Tata Pemerintahan Menjadi Pelayanan Publik Kelas Dunia Bebas Korupsi
Indikator Kinerja
No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sasaran
Berkembangnya Nilai investasi Penyiapan Peningkatan
pelayanan PMDN dan PMA sarana/prasaran kualitas pelayanan
perizinan dan (Rp dan $) a investasi dan daya tarik
penanaman investasi
modal daerah
(45)
Meningkatnya Persentase Peningkatan Pemenuhan
kualitas kepemilikan efektivitas sarana dan
pelayanan dokumen pencatatan prasarana
administrasi kependudukan (%) kependudukan pelayanan
kependudukan kependudukan/ca
dan catatan sipil tatan sipilberbasis
serta TIK dan
pengendalian manajemen
kependuduk- modern
an (46)
Meningkatnya Cakupan ruang Pengembangan Pengembangan
kualitas publik yang sinergi electronic system
pelayanan mendapatkan pemerintah dalam berbagai
informasi (47) layanan wifi gratis dengan swasta ranah pelayanan
(%) dalam umum
perwujudan
warga kota yang
smart
Meningkatnya % Ketersediaan Peningkatan Perbaikan kualitas
kualitas dokumen pe- kualitas doku- dokumen peren-
perencanaan, rencanaan (RP- men dan canaan dan
pengendalian JPD, RPJMD, proses/mekanis penyelenggaraan
dan evaluasi Renstra SKPD, me perencanaan musrenbang
pelaksanaan RKPD) sesuai serta pelibatan
pembangunan dasar penetap-an, stakeholder
daerah (48) kalender
perencanaan, dan
kelengkapan isi.
3.3 Meningkatkan Meningkatnya Opini laporan Peningkatan Perbaikan
kapasitas dan kualitas keuangan tertib adminis- administrasi
kinerja pengelolaan trasi keuangan keuangan dan
pengelolaan keuangan dan pengelolaan penertiban
keuangan daerah (49) asset berbasis pengelolaan asset
daerah manajemen
kinerja
Berkembangnya Pertumbuhan PAD Optimalisasi Intensifikasi dan
sumber-sumber pemanfaatan ekstensifikasi
pendapatan sumber pengelolaan
daerah (50) pendapatan dan sumber
penguatan pendapatan
kelembagaan daerah serta
pendapatan penguatan
daerah kelembagaan
BUMD

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


115

4. Usulan Quick Win Dari Pemerintah Kota Makassar

1. E-Tax (badan pendapatan)


2. Dongeng Keliling/ Dongkel with Mobile Library (perpusatakaan)
3. Pengadaan Bus Buruh Gratis (asosiasi)
4. Home Care (Dinas kesehatan)
5. Smart School Ecosystem (SSE) Makassar (asosiasi dan PGRI)
6. Teman Pacar (Apartemen tanggap bencana)
7. Smart Tax (telkom)
8. Smart Sampah (e-commerce) (telkom)
9. Nikah Gratis (Dari Depag)
10. Satu Keluarga Satu Sarjana (DEPAG)
11. Smart transportation (dinas perhubungan)
12. dst

5. Rencana Stategis impelemtasi Pembangunan Makassar Somber dan


smart city

Dari analisis SWOT, dapat diperoleh strategi-strategi yang kemudian dilakukan


skoring berdasarkan pendekatan CAREL (Capabilities, Accessibilities,
Readiness, Extend, Leverage) dengan rentang nilai 0 - 5.
CAREL adalah:
 Capabilities: Kemampuan untuk bisa memecahkan/melaksanakan strategi
tersebut (SDM, dan lainnya)
 Accessibilities: Kemudahan melaksanakan
 Readiness: Kesiapan semua pihak untuk melaksanakan dan menerima
konsekuensi kalau strategi dilaksanakan
 Extend: Keluasan dari cakupan strategi tersebut atau dampak (manfaat) yang
akan ditimbulkan
 Leverage: Efek domino atau dampak ganda
Berdasarkan jumlah dari masing-masing aspek, maka ditentukan prioritas:
1) 15 – 20: Tinggi, dilaksanakan dalam jangka pendek (3-5 tahun)
2) 10 – 14: Sedang, dilaksanakan dalam jangka menengah (5-10 tahun)
3) 5 – 9: Rendah, dilaksanakan dalam jangka panjang (10-20 tahun)

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY


116

Tabel 53. Prioritas Strategi Smart City Makassar


Strategi C A R E L Jumlah Prioritas
a) Penyusunan Master Plan Smart City
Makassar secara partisipatif dan
terbuka, serta mengintegrasikan ke
dalam rencana pembangunan (RPJP
dan RPJM)
b) Menguatkan inovasi kampung
tematik bersama dengan asosiasi,
forum dan komunitas
c) Penyusunan Master Plan Smart City
Makassar secara partisipatif dan
terbuka, serta mengintegrasikan ke
dalam rencana pembangunan (RPJP
dan RPJM)
d) Menguatkan inovasi kampung
tematik bersama dengan asosiasi,
forum dan komunitas
e) Penyusunan peraturan/kebijakan
interoperabilitas sistem informasi
pemerintahan
f) Pengembangan program inkubasi
bisnis bersama dengan komunitas
dan asosiasi, serta perbankan,
BUMN dan swasta
g) Penguatan modul pembelajaran bagi
warga yang mendukung smart city
h) Peningkatan kapasitas ASN melalui
pembelajaran bersama dengan
komunitas
i) Komunikasi dengan bisnis digital
nasional dan internasional untuk
mendukung UKM di Makassar
j) Penerbitan peraturan/kebijakan yang
dapat membangun tumbuhnya bisnis
digital dan berlangsungnya
persaingan yang sehat dalam bisnis
digital
k)
l)
m)
n)

REFERENSI
Ribina, E. (2015), Organizational and economic methods for development of smart cities. Economic Systems
Management, 82, 27.

ANALISIS STRATEGIS SMART CITY MAKASSAR | SOMBERE & SMART CITY

Anda mungkin juga menyukai