OLEH :
Vira Tania Anggraeni
171910301040
DAFTAR GAMBAR..................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 LatarBelakang.........................................................................1
1.2 Manfaat Penelitian...................................................................2
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah GIS dan Pemetaan
dengan dengan baik. Makalah ini berjudul “Implementasi GIS dan pemetaan
dalam dunia teknik sipil : “
Saya menyadari makalah ini dapat terwujud berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini saya sampaikan banyak terima
kasih, kepada :
1. Bapak Rendra Suprobo Aji S.T., M.T selaku Dosen pengajar pada mata
kuliah GIS dan Pemetaan.
Tiada yang sempurna tanpa adanya kesalahan oleh Karena itu, saya
harapkan kritik dan saran dari semua pihak perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bagi
perkembangan ilmu teknologi di masa yang akan datang.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempengaruhi distribusi tersebut, dan arah perkembangan dstribusi tersebut di
masa dating. Maka dari itu dibutuhkan metode Sistem Informasi Geografis untuk
melaksanakannya. Oleh karena itu saya memilih Sistem Informasi Geografis
untuk melaksankan penelitian ini.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan
yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu
dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui
analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan
objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem
pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang
seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu
teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari
jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk
mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini
menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi
guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian,
arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.
Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan
menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan
data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data
suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan
penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa
saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi
waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari
satu tanggal pemotretan.
4
BAB III
CASE STUDY
5
kalangan pengguna GIS : Software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup
penggunaan GIS pada berbagai skala : 1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk
pengguna GIS profesional (perorangan maupun institusi) 2. ArcObjects, dibuat
untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan pengembangan 3.
Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang
mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet 4. Mobile GIS, diciptakan
bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini mengumpulkan data lapangan.
6
3.2.2 Data dan bagan penelitian
7
Gambar 3.3.1 Peta Persebaran Minimarket Modern
8
Gambar 3.3.2.1 Peta Pertumbuhan Minimarket Tahun 2008
9
Gambar 3.3.2.3 Peta Pertumbuhan Minimarket Tahun 2010
4. Tahun 2011 menjadi 18 minimarket
10
Gambar 3.3.2.5 Peta Pertumbuhan Minimarket Tahun 2012
11
7. Tahun 2014 menjadi 34 minimarket
12
9. Tahun 2016 menjadi 43 minimarket
13
3.3.2 Hasil Rekapitulasi
14
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut ini:
1. Untuk mengetahui ada berapa minimarket di kudus yang sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Kudus.
2. Pertumbuhan minimarket pada sembilan kecamatan di Kota Kudus mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat dari tahun 2008 sampai tahun 2017, hal tersebut
dapat dilihat dari jumlah minimarket pada tahun 2008 hanya berjumlah 2
minimarket dan pada tahun 2017 berjumlah 44 minimarket.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://forester-untad.blogspot.com/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan
Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
16