Lo Osce Ners III
Lo Osce Ners III
Kompetensi Utama : Melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil normal dan komplikasi
Judul Unit : PEMERIKSAAN LEOPOLD 1-4
Kompetensi Utama : Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Judul Unit : MELAKUKAN PEMBERIAN TERAPI INHALASI (NEBULIZER)
Kompetensi Utama : Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Judul Unit : MELAKUKAN PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)
KOMPETENSI UTAMA : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi
𝜮𝑲
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝜮 𝟑𝟕 Yogyakarta,..........................................................................
Keterangan : Penguji,
Tanda (*) merupakan critical point, harus kompeten
Nilai Batas Lulus (NBL) ≥ 75
__________________________________________
No Nama Mahasiswa Nilai
1
2
3
4
5
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Q
Poltekkes
Kemenkes
Yogyakarta
KOMPETENSI UTAMA : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit
𝜮𝑲
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝜮 𝟒𝟎 Yogyakarta,..........................................................................
Keterangan : Penguji,
Tanda (*) merupakan critical point, harus kompeten
Nilai Batas Lulus (NBL) ≥ 75
__________________________________________
No Nama Mahasiswa Nilai
1
2
3
4
5
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
QPoltekkes
Kemenkes
Yogyakarta
KOMPETENSI 5 : Melaksanakan persiapan pelaksanaan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan khusus sebagai hasil kolaborasi.
SUB KOMPETENSI : Melakukan prosedur tindakan tingkat kesadaran secara kuantitatif (GCS)
1 2 3 4 5
No Elemen Kriteria Pencapaian Kompetensi
Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk
1 Melakukan pengkajian Kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
pelaksanaan pemeriksaan tingkat 1.2. Adanya data bahwa pasien mengalami gangguan sistem
kesadaran secara kuantitatif persarafan
(GCS)
2. Melaksanakan persiapan alat yang 2.1. Alat - alat disiapkan sesuai kebutuhan (bila ada)
akan digunakan untuk 2.2. Alat -alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
pemeriksaan tingkat kesadaran (bila ada)
secara kuantitatif (GCS)
3. Melakukan persiapan pasien yang 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang Jelas
akan dilakukan pemeriksaan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
tingkat kesadaran secara 3.3. Posisi aman dan nyaman pasien diatur dengan hati-hati
kuantitatif (GCS) 3.4. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privasi pasien
4. Melaksanakan tindakan untuk 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
pemeriksaan tingkat kesadaran 4.2. Ijin melakukan tindakan pemeriksaan disampaikan kepada
secara kuantitatif (GCS) pasien dengan bahasa yang jelas dan sopan
4.3. Alat didekatkan pada pasien (bila ada)
4.4. Pasien diposisikan yang nyaman sesuai kemampuan pasien
4.5. Perawat menanyakan tentang nama, peristiwa sekitar pasien,
dimana sekarang pasien berada atau masalah dan harapan pasien
sekarang.
4.6. Jika pertanyaan pertama dijawab dengan tepat, lanjutkan
perintah/minta pasien mengikuti permintaan kita untuk
menggerakkan anggota gerak.
1 2 3 4 5
No Elemen Kriteria Pencapaian Kompetensi
Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk Ya/Tdk
4.7. Jika tidak dapat diikuti dengan benar, lakukan stimulus nyeri
ringan sampai nyeri kuat dengan menekan pangkal kuku pasien
atau diatas pelipis menggunakan ujung kuku ibu jari dan jari-jari
pemeriksa
4.8. Sambil melakukan prosedur diatas diperhatikan kemampuan
membuka mata
4.9. Alat-alat dirapikan dan dibereskan dengan benar (bila ada)
Cuci tangan dilakukan dengan benar
5. Melakukan evaluasi dan tindak 5.1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa
lanjut respon dan pemeriksaan fisik
5.2. Upaya tidak lanjut dirumuskan dengan benar
5.3. Salam terapeutik dilakukan untuk mengakhiri tindakan
6. Melakukan pencatatan dalam 6.1. Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat
dokumentasi keperawatan dengan jelas dan ringkas
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan pada catatan pasien /
kasus
Yogyakarta, ......................
Nilai = Jumlah YA Penguji,
23
Nilai Batas Lulus (NBL) > 68
..........................................................
Nama Mahasiswa
1. :………………………………………………….
2. :…………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ………………………………………………………
5. ……………………………………………………
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Q
Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
NAMA MAHASISWA :
Judul ketrampilan : Melaksanakan pre konferen
No Elemen Kriteria Pencapaian Kompetensi Dilakukan Kompeten
Ya Tdk K BK
1 Melakukan pengkajian 1.1.Melihat catatan sensus jumlah pasien saat itu
kondisi ruang perawatan 1.2.Mencocokkan dengan jumlah pasien yang
yang menjadi kelolaan tim ada diruangan
2 Melaksanakan persiapan 2.1.Kelengkapan personal/anggota tim telah
pre konferen siap
2.2.Catatan pasien (status) lengkap seluruh
pasien yang menjadi kelolaan
3 Melaksanakan pre 3.1. Salam terapeutik diucapkan dengan benar
konferen di ruang oleh ketua tim/Perawat primer
perawatan 3.2. Masalah dan rencana keperawatan
berdasarkan kondisi klien saat ini
disampaikan katim/perawat primer dengan
benar meliputi:*
Masalah keperawatan: aktual, dan risiko
Rencana keperawatan: jangka pendek
Perubahan terapi dan rencana medis
dikolaborasikan
3.3. Rencana penyelesaian masalah keperawatan
klien didiskusikan dengan perawat
pelaksana.
3.4. Standar operating prosedur diingatkan
kembali sebelum pelaksanaan kegiatan*
3.5. Kedisiplinan, ketelitian, dan kejujuran
diberitahukan dengan benar
3.6. Re-inforcement diberikan pada perawat
pelaksana terhadap kesanggupan dalam
penyelesaian masalah klien dengan relevan
3.7. Salam terapeutik diucapkan dengan benar
4 Melakukan evaluasi dan 4.1. Upaya tindak lanjut dirumuskan
tindak lanjut 4.2. Merencanakan tindakan keperawatan sesuai
dengan masalah klien
4.3. Tugas didistribusikan kepada anggota tim
5 Melakukan pencatatan 5.1.Semua rencana keperawatan terdokumentasi
dalam dokumentasi dengan jelas
keperawatan 5.2.Adanya paraf/tanda tangan dan nama terang
penyusun rencana perawatan
…………….., …………………2022
NBL ≥ 75 Perceptor
Nilai akhir = Jumlah K x 100
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
Q
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Poltekkes
Kemenkes
Yogyakarta
Nama :
Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi
Sub kompetensi : Melakukan Penghisapan Lendir
Yogyakarta,...........................
Penguji
(............................................)
LEMBAR OBSERVASI
JURUSAN KEPERAWATAN
Q
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Poltekkes
Kemenkes
Yogyakarta
Nama :
Kompetensi : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan pemenuhan
kebutuhan oksigenasi
Sub kompetensi : Melatih klien nafas dalam
Yogyakarta,...........................
Penguji
(............................................)
CamScanner
CamScanner
15
LEMBAR OBSERVASI
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen.
Keterampilan : Memberikan oksigen melalui nasal kanul dan masker
Judul unit : Pemberian oksigen dengan non rebrithing masker
Dilakukan
No Elemen Kriteria Pencapaian Kompetensi
Ya Tdk
1. Melakukan pengkajian 1.1. Salam terapeutik disampaikan pada pasien
kebutuhan untuk 1.2. Adanya data gangguan pemenuhan oksigen
Pemenuhan kebutuhan
oksigen
2 Mempersiapkan alat yang 2.1. Baki atau troly berisi alat-alat sebagai berikut
akan digunakan untuk a. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier
memberikan oksigen b. Alat untuk memberikan oksigen (Masker non rebreathing)
c. Tanda peringatan : Dilarang merokok
d. Cotton bud
e. Water steril
f. Plester non iritan
g. Antiseptik (jika diperlukan)
h. Sarung tangan bersih bang
2.2. Alat-alat ditempatkan pada tempat yang bersih dan ditata rapi
3 Melaksanakan persiapan 3.1. Tujuan disampaikan dengan bahasa yang jelas
pasien memberikan 3.2. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
oksigen Non Rebrithing 3.3. Posisi pasien diatur dengan aman dan nyaman (semi fowler
Masker atau kepala ekstensi)
3.4. Kondisi klien dikaji dengan tepat
3.5. Lingkungan disiapkan untuk menjaga privacy pasien dan
penerangan diatur *
4 Melaksanakan tindakan 4.1. Mencuci tangan dengan benar
memberikan oksigen Non 4.2. Pakai sarung tangan
Rebrithing Masker 4.3. Cek semua peralatan dan dekatkan peralatan ke dekat klien
4.4. Mengkaji adanya tanda dan gejala klinis dan sekret pada
jalan napas
4.5. Sambungkan masker keselang dan ke sumber oksigen
4.6. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada
progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik.
a. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten.
b. Ada gelembung udara pada humidifier.
c. Terasa oksigen keluar dari masker.
4.7. Arahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke
bawah (sesuaikan dengan kontur wajah klien).
4.8. Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien sehingga
masker nyaman dan tidak sempit.
4.9. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
4.10. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih
cepat, tergantung kondisi dan keadaan umum pasien
Dilakukan
No Elemen Kriteria Pencapaian Kompetensi
Ya Tdk
4.11. Usahakan kantung reservoir tidak mengempis total ketika
klien melakukan inspirasi
4.12. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu
4.13. Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi
setiap 8 jam
4.14. Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri
jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukan
4.15.
4.16. Setelah selesai pasien dirapikan dan dibersihkan kembali.
4.17. Alat-alat dibersihkan, bereskan dan kembalikan ke tempat
semula
4.18. Lepas sarung tangan
4.19. Cuci tangan
5 Melakukan evaluasi dan 5.1. Anamnesa respon dilakukan
tindak lanjut 5.2. Upaya tindak lanjut dirumuskan
5.3. Salam terapeutik diucapkan dalam mengakhiri tindakan
6 Melakukan pencatatan 6.1. Tindakan dan respon pasien dicatat.
dalam dokumentasi 6.2. Suara nafas, frekuensi, jenis pernapasan, irama napas di
keperawatan catat pada status pasien.
N ELEMEN KRITERIA
O PENCAPAIAN DILAKUKAN KOMPETEN
KOMPETENSI
YA TDK K BK
1. Melakukan 1.1.Salam terapeutik
pengkajian kebutuhan disampaikan pada
pelaksanaan pasien
perawatan ulkus DM 1.2.Adanya data bahwa
perlu dilakukan
perawatan ulkus
2. Melaksanakan 2.1.Alat – alat disiapkan
persiapan alat yang sesuai standar meliputi
akan digunakan untuk a. Bak instrumen
perawatan ulkus DM Steril berisi* :
( set ganti balut luka ) :
Gunting 1 bh
Pinset anatomis 1 bh
Pinset cirurgis 1 bh
Kom kecil 2 bh
b. Kassa steril dalam
tempatnya
c. Larutan antiseptik
sesuai kebutuhan
(NaCl 0,9%,Perhidrol)
d. Kapas alcohol 70 %
/bensin dalam
Tempatnya
e. Kassa verban
f. Plester
g.Gunting
h.Spuit 10 cc
i. Bengkok
j. pinset bersih 1bh
k.Perlak dan pengalas
l. Sarung tangan 1 psng
m. Skort
n.Masker
o.Korentang dalam
tempatnya
p.Tempat sampah
2.2.Alat–alat
ditempatkan pada
tempat yang bersih
dan ditata rapi
3. Melaksanakan 3.1.Mencuci tangan
persiapan pasien yang Dilakukan dengan
akan dilakukan benar
perawatan ulkus DM 3.2. Alat pelindung diri :
skort, sarung tangan,
masker dipakai
secara benar
3.3. Lingkungan disiapkan
untuk menjaga privasi
pasien
3.4.Salam diucapkan
secara sopan
3.4. Tujuan dan prosedur
tindakan dijelaska
dengan benar
4. Melaksanakan 4.1. Posisi klien diatur
tindakan perawatan secara nyaman
ulkus DM sesuai area yang
akan dirawat
4.2.Alat didekatkan sesuai
jangkauan perawat
4.3. Pengalas dipasang di
bawah area luka secara
hati- hati
4.4.Balutan kotor dilepas
dengan pinset bersih
secara hati – hati
4.5.Keadaan luka
diobservasi secara teliti
4.6.Set ganti balut luka
dibuka dengan tetap
mempertahankan
sterilitasnya*
4.7.Luka dibersihkan
secara hati – hati
dengan* :
a. NaCl 0,9% pada
luka bersih
a. Perhidrol pada
luka kotor dengan
jaringan nekrotik
4.8. Prosedur diulangi
sampai luka bersih
dengan tetap
memperhatikan
prinsip steril*
4.9.Nekrotomi dilakukan
pada luka dengan
jaringan
nekrotik dan tetap
memperhatikan
prinsip steril
4.10.Luka dikompres
dengan : NaCl 0,9%
4.11. Luka ditutup
dengan kassa
steril secara teliti
4.12.Area luka dibalut
dengan kassa verban
(pada luka besar) /
fiksasi dengan plester
(pada luka kecil)
secara tepat
30
.............................................
LEMBAR OBSERVASI
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan transportasi serta berfikir kritis
Keterampilan : Melaksanakan latihan ROM pasif & aktif
Judul unit : Melaksanakan latihan ROM Pasif
MHSW 1 MHSW 2 MHSW 3 MHSW 4 MHSW 5 MHSW 6 MHSW 7
No Elemen kompetensi Kriteria Penilaian Kompetensi KOMPETEN KOMPETEN KOMPETEN KOMPETEN KOMPETEN KOMPETEN KOMPETEN
K BK K BK K BK K BK K BK K BK K BK
1 Pengkajian kebutuhan 1.1. Salam terapeutik disampaikan kepada pasien dengan benar
latihan ROM Pasif 1.2. Data kebutuhan klien terhadap latihan ROM pasif diidentifikasi
dengan benar : semi koma dan tidak sadar, usia lanjut dengan
mobilitas terbatas, bedrest total, paralise ekstrimitas total
2 Melakukan persiapan 2.1. Alat disiapkan sesuai standar, meliputi :
alat untuk latihan ROM a. Tensimeter
Pasif b. Termometer
c. Jam tangan
d. Bantal
2.2. Alat ditempatkan dan ditata pada troli dengan rapi
3 Mempersiapkan pasien 3.1. Tanda vital diukur dengan benar
untuk latihan ROM Pasif 3.2. Tindakan dan tujuan dijelaskan dengan benar
3.3. Prosedur tindakan dijelaskan dengan benar
3.4. Posisi aman dan nyaman diatur dengan hati-hati : supinasi
3.5. Lingkungan untuk menjaga privasi pasien disiapkan
4 Melakukan tindakan 4.1. Cuci tangan dilakukan dengan benar
latihan ROM Pasif 4.2. Selimut yang menutupi bagian tubuh yang akan digerakkan
dibuka dengan benar
4.3. Pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan diatur dengan
benar
4.4. Pergelangan tangan klien digerakkan dengan teknik yang benar
(fleksi ke depan, ekstensi, fleksi ke belakang/hiperekstensi) *
4.5. Siku klien digerakkan dengan teknik yang benar (fleksi,
ekstensi)*
4.6. Lengan bawah klien digerakkan dengan teknik yang benar
(pronasi , supinasi) *
4.7. Bahu klien digerakkan dengan teknik yang benar (fleksi, ekstensi,
abduksi, adduksi, rotasi) *
4.8. Jari-jari kaki klien digerakkan dengan teknik yang benar (fleksi ke
depan, ekstensi, fleksi ke belakang/ hiperekstensi) *
4.9. Kaki klien digerakkan dengan teknik yang benar ( inversi, eversi)
*
4.10. Pergelangan kaki klien digerakkan dengan teknik yang benar
(fleksi ke belakang, ekstensi, fleksi ke depan) *
4.11. Lutut klien digerakkan dengan teknik yang benar (fleksi dan
ekstensi) *
4.12. Pangkal paha klien digerakkan dengan teknik yang benar (rotasi,
abduksi, adduksi) *
4.13. Klien dikembalikan pada posisi yang nyaman
4.14. Alat-alat dirapikan dengan hati-hati
4.15. Lingkungan diatur kembali
4.16. Cuci tangan dilakukan dengan benar
5 Melakukan evaluasi dan 5.1. Vital sign sign diukur dengan benar
tindak lanjut 5.2. Anamnesa respon selama dan setelah latihan dilakukan dengan
benar
5.3. Upaya tindak lanjut (kontrak waktu latihan berikutnya) dirumuskan
dengan benar
5.4. Salam terapeutik dalam mengakhiri tindakan diucapkan dengan
sopan
6 Melakukan pencatatan 6.1. Tindakan, bagian tubuh yang dilatih, dan respon pasien saat dan
dalam dokumentasi setelah tindakan dicatat dengan lengkap dan jelas sesuai prinsip
keperawatan dokumentasi
6.2. Waktu, paraf dan nama jelas dicantumkan dengan benar
1. Pengertian
Melakukan tindakan untuk menghidupkan atau memulihkan kembali kesadaran akibat
berhentinya fungsi jantung dan paru-paru melalui upaya membebaskan jalan napas,
memberikan ventilasi (napas buatan) dan melakukan kompresi pada jantung. Urut-
urutannya
D = Danger
R = Response
S = Shout for Help
C = Circulation
A = Airway
B = Breathing
2. Tujuan :
Menghidupkan atau memulihkan kembali kesadaran akibat berhentinya fungsi jantung
dan paru-paru untuk memperbaiki perfusi ke otak.
3. Kebijakan : dilakukan oleh dokter atau perawat yang memiliki keahlian dalam
melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
4. Persiapan Alat
5. Prosedur kerja :
1. Tahap pra interaksi
1.1. Pastikan adanya korban dalam keadaan gawat darurat dan memerlukan
pertologan.
2. Tahap orientasi
2.1. D = Pastikan korban, penolong dan lingkungan dalam keadaan aman, dengan
cara memindahkan korban ke tempat yang aman, datar dan keras. Penolong
dalam posisi siap (di sebelah kiri atau kanan korban)
2.2. R = Periksa respon (kesadaran) korban dengan urut-urutan AVPU :
A (Alert) : sadar.
V (Verbal responsive) : memanggil nama korban dan menepuk atau
menggoyangkan bahu
P (Pain responsive) : mengecek kesadaran dengan memberi rangsang nyeri
pada jari-jari atau menekan pada sternum
U (Unresponsive) : korban tidak berespon (berarti tidak sadar).
2.3. S = Minta tolong/bantuan kepada ambulance emergency atau orang-orang yang
ada di sekitarnya kontak call center 119
3. Tahap kerja
3.1. C (Circulation)
a. Periksa nadi karotis yang terletak sekitar 2 cm di sisi kanan atau kiri tulang
krikoid dan dan nafas (lihat pengembangan dada) sekitar 5-10 detik.
b. Apabila nadi karotis tidak teraba, lakukan kompresi jantung (RJP) selama 5
siklus, dimana setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi dengan
cara :
1) Tentukan titik kompresi yaitu 2 jari diatas prosesus xipoidius pada
sternum atau ditengah-tengan antara dua puting susu (laki-laki)
2) Letakkan kedua tangan pada titik kompresi.
3) Posisi tangan penolong tegak lurus.
4) Lakukan kompresi secara teratur dengan kedalaman sekitar 5 – 6 cm,
dan kecepatan 100-120 kali permenit.
5) Lakukan sampai selesai siklus pertama (30 kompresi) kemudian
berikan napas buatan 2 kali
6) Ulangi sampai 5 siklus.
3.2. A (Airway)
a. Bersihkan jalan napas dari benda asing atau cairan/darah yang berada di
dalam rongga mulut. Apabila mulut dalam keadaan tertutup buka mulut
dengan teknik cross finger, kemudian lakukan finger swab (sapuan jari)
untuk mengeluarkan benda asing (cairan/darah) yang menutup jalan napas.
Apabila tidak ada sumbatan langsung ke buka jalan napas
b. Buka jalan napas dengan teknik head tilt chin lift. Bila dicurigai terdapat
fraktur servikal maka buka jalan napas dengan teknik jaw thrust.
3.3. B (Breathing) : Berikan napas buatan sebanyak dua kali, apabila tidak ada
napas. Hindari (mouth to mouth) secara langsung, tapi menggunakan barrier
atau menggunakan alat (face mask atau BVM)
3.4. Evaluasi korban, apabila RJP sudah dilakukan selama 5 siklus ( 3 menit),
dengan cara :
a. Periksa nada karotis bersamaan dengan periksa pernafasan (maksimal 10
detik)
1) Apabila nadi karotis tidak teraba, lakukan RJP 5 siklus kembali (2
menit).
2) Apabila nadi karotis sudah teraba (ada)
b. Bila Nadi teraba sedangkan pernapasan tidak ada, maka berikan napas
buatan 10-12 kali permenit selama 2 menit. Bila pernapasan sudah ada atur
posisi miring (Bila Klien berada diluar rumah sakit).
3.5. Mengatur posisi korban dalam posisi recovery (miring) yang bertujuan apabila
korban muntah tidak terjadi aspirasi.
4. Tahap terminasi: evaluasi kesadaran, nadi dan pernapasan setiap 2 menit, sampai
bantuan datang.
NAMA : ………………….
LEMBAR OBSERVASI NIM : …..…………….
KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN TANDA TANGAN : …..………..…..
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
∑ YA Yogyakarta, ……………………………
Nilai Akhir = X 100 = …………… Penguji,
∑ 15
…………………………………………………