Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Parittiga, 05 Juli 2023
ADINDA
1. Cermatilah kutipan berikut!
“Dr. Krashen (Hernowo, 2003:105) mengungkapkan bahwa kegiatan menulis membutuhkan
membaca dan membaca membutuhkan menulis.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, jelaskan hubungan antara menulis dan membaca serta
kaitannya dengan gaya penulisan seseorang!
Jawaban:
Kutipan tersebut menyatakan bahwa menulis dan membaca saling terkait dan memiliki
ketergantungan satu sama lain. Dr. Krashen mengungkapkan bahwa kegiatan menulis
membutuhkan membaca, dan sebaliknya, membaca membutuhkan menulis. Hubungan antara
keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hubungan antara Menulis dan Membaca:
Membaca dan menulis adalah dua keterampilan bahasa yang fundamental. Ketika
seseorang membaca, ia akan terpapar pada berbagai gaya penulisan, struktur kalimat,
kosakata, dan ide-ide yang berbeda dari penulis lain. Aktivitas membaca ini membantu
memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang bahasa serta gaya penulisan yang
beragam.
Saat seseorang menulis, dia menggunakan pengetahuan dan pemahaman yang
diperoleh dari membaca. Proses menulis sering melibatkan penggunaan struktur kalimat,
kata-kata, dan gaya penulisan yang dia pelajari dari teks-teks yang pernah dibacanya.
Dengan demikian, membaca memberikan bahan baku yang penting bagi kegiatan menulis,
seperti ide, inspirasi, dan keterampilan bahasa.
Nomor: /UND-RK/2022
Perihal: Undangan Rapat Koordinasi
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Ketua Jurusan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
[Alamat Jurusan]
Dengan hormat,
Dalam rangka persiapan pelaksanaan Seminar Nasional, kami, Himpunan Mahasiswa Jurusan PGSD,
bermaksud untuk mengadakan rapat koordinasi yang akan membahas langkah-langkah persiapan
yang perlu diambil. Dalam hal ini, kami dengan rendah hati mengundang Bapak/Ibu Ketua
Jurusan untuk hadir dalam rapat tersebut.
Rapat koordinasi akan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal : Senin, 24 Oktober 2022
Waktu : Pukul 09.00 sampai dengan selesai
Tempat : Ruang Pertemuan Jurusan, [Alamat Ruang Pertemuan]
Kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu Ketua Jurusan sangat kami hargai dalam rangka
memastikan kelancaran dan kesuksesan acara Seminar Nasional yang akan datang.
Demikian surat undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu Ketua
Jurusan, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Literasi, kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, merupakan aspek penting
dalam pendidikan yang tidak boleh diabaikan. Di Indonesia, permasalahan literasi masih menjadi
tantangan besar yang perlu segera ditangani, terutama dalam era kemajuan teknologi informasi
yang semakin nyata. Untuk itu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) memiliki peran penting dalam menerapkan literasi di tingkat sekolah dasar, sebagai
langkah awal dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak.
Pertama-tama, mahasiswa PGSD dapat mengintegrasikan kegiatan membaca dalam
kurikulum sekolah dasar. Dengan memilih buku-buku yang menarik dan sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, mahasiswa dapat membantu meningkatkan minat baca anak-anak. Mereka
dapat memfasilitasi kegiatan membaca di perpustakaan sekolah, mengadakan pertunjukan baca,
atau bahkan mengundang penulis lokal untuk berbagi pengalaman menulis.
Selain membaca, menulis juga merupakan keterampilan literasi yang penting. Mahasiswa
PGSD dapat mengajarkan anak-anak dasar-dasar menulis, seperti penggunaan ejaan yang benar,
penyusunan kalimat yang baik, dan mengembangkan ide-ide dalam tulisan. Melalui kegiatan
menulis, anak-anak dapat belajar mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dengan lebih
baik, memperluas kosakata, dan mengasah kemampuan bahasa mereka.
Selanjutnya, berpikir kritis juga harus menjadi bagian penting dari literasi di sekolah dasar.
Mahasiswa PGSD dapat menerapkan strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk
berpikir secara analitis, mempertanyakan informasi yang diterima, dan mencari solusi atas
masalah yang dihadapi. Dengan berpikir kritis, siswa dapat mengembangkan kemampuan
evaluasi yang mendalam terhadap berbagai informasi yang mereka temui dalam kehidupan
sehari-hari.
Penerapan literasi di sekolah dasar juga dapat melibatkan penggunaan teknologi informasi.
Mahasiswa PGSD dapat mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, seperti
penggunaan e-book, video pembelajaran, atau platform daring yang menyediakan sumber daya
literasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara bijaksana, siswa dapat
mengembangkan literasi digital yang esensial di era digital ini
Dalam upaya menerapkan literasi di sekolah dasar, mahasiswa PGSD juga perlu menjadi
contoh teladan bagi siswa. Mereka dapat memperlihatkan ketertarikan dan kecintaan terhadap
membaca dan menulis. Dengan menghadirkan budaya literasi di lingkungan sekolah, seperti
membuka perpustakaan mini atau mengadakan kegiatan membaca bersama, mahasiswa PGSD
dapat menginspirasi siswa untuk aktif dalam kegiatan literasi.
Tak kalah pentingnya, kerjasama antara mahasiswa PGSD dengan guru dan orang tua juga
diperlukan dalam menerapkan literasi di sekolah dasar. Mahasiswa dapat berkolaborasi dengan
guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan literasi, serta memberikan pemahaman
kepada orang tua tentang pentingnya mendukung kegiatan literasi di rumah.
Dalam kesimpulan, mahasiswa PGSD memiliki peran penting dalam menerapkan literasi di
sekolah dasar. Dengan membaca, menulis, dan berpikir kritis, mereka dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan literasi yang esensial.