Abstract : This article aims to analyze consumer buying behavior of Palembang batik clothes. The
benefits of this articles is providing information to batik clothes producer in Palembang about
Consumer buying behavior in order to develop their product. Data collection method used is accidental
sampling amounted to 96 respondents. it can be conluded that consumer buying behavior of Palembang
batik clothes is limited buying behavior. Most respondents perceive Palembang batik clothes still lack of
design, line product and promotion activities. The suggestion for marketers or batik clothing
manufacturers is to innovate on batik clothes design and follow the fashion trends in accordance with the
intended market segment.
Abstrak : Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen pada keputusan pembelian baju
batik khas Palembang. Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah dapat memberikan
informasi bagi produsen batik tentang perilaku konsumen untuk pengembangan produk. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling
berjumlah 96 responden. Dari hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan proses keputusan pembelian
baju batik merupakan perilaku pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making).
Sebagian responden mempersepsikan produk baju batik Palembang masih kurang jika dilihat
dari segi keragaman model , keragaman produk dan kegiatan promosinya. Maka sebagai saran
bagi pemasar atau produsen baju batik agar terus melakukan inovasi pada model baju dan
mengikuti tren mode sesuai dengan segmen pasar yang dituju.
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Psikologi
Konsumen
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Rangsangan Rangsangan Memori
Pemasaran Lain
Produk dan Ekonomi
Proses Keputusan
Jasa Teknologi Keputusan
Pembelian
Harga Politik Pembelian
Pengenalan masalah
Distribusi Budaya Karaktersitik Pilihan Produk
Pencarian Informasi
Komunikasi Konsumen Pilihan Merek
Evaluasi alternative
Budaya Keputusan Pembelian Pilihan Penyalur
Sosial Perilaku Jumlah Pembelian
Pribadi Pascapembelian Waktu Pembelian
Metode Pembayaran
3. METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung di lapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Data primer dalam penelitian ini menggunakan
penyebaran kuesioner kepada responden yang telah melakukan
pembelian baju batik khas Palembang.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dkumpulkan dari sumber-sumber yang
telah tersedia. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari artikel
maupun jurnal yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Z / 2
n (0.25)( )2
Dimana :
n = jumlah sampel
Z α/2 = nilai didapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan
ε = kesalahan penarikan sampel
1.96 2
n (0.25)( ) = 96.04
0.1
4. PEMBAHASAN
Pada tabel 4.1 di atas, jumlah responden laki-laki dan perempuan cukup
berimbang. Responden laki-laki berjumlah 42 orang atau 43.75% sedangkan
responden perempuan berjumlah 54 orang atau sebesar 56.25%. Jumlah
responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki tetapi
perbedaannya kecil, sehingga dalam menentukan strategi pemasarannya harus
memperhatikan kebutuhan dan keinginan dua segmen pasar ini, yaitu preferensi
baju batik dari segmen wanita maupun pria.
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Keragaman Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dari tabel 4.5 dapat dilihat jenis baju batik yang dibeli terakhir kali oleh
responden adalah kemeja yaitu sebanyak 56 responden atau 58,33%, kemudian
sebanyak 25 responden atau 26.04% membeli blouse. Baju kemeja dalam
survey ini paling banyak dibeli responden, hal ini bisa dianalisis bahwa
keputusan pembelian kemeja bisa dilakukan oleh perempuan/istri untuk suami
dikarenakan jumlah responden perempuan lebih banyak dibanding pria.
Tabel 4.6 Sebaran Responden Menurut tingkat pentingnya membeli baju
batik
Tingkat Frekuensi (orang) Persentase
Penting (%)
Sangat penting 21 21.88
Penting 55 57.29
Biasa saja 19 19.79
Tidak penting 1 1.04
Total 96 100
Berdasarkan jenis informasi yang paling dicari, maka ragam/jenis baju batik
merupakan jenis informasi yang paling banyak dipilih responden yaitu sebanyak
53 responden atau 55.21%. Informasi model baju batik dipilih 35 responden
atau sebesar 36.46%, sedangkan 8 responden atau sebesar 8.33% memilih
informasi harga. Dari jawaban responden di atas, maka pemasar/produsen baju
batik perlu melakukan diversifikasi baju batik agar lebih banyak jenisnya dan
model yang lebih inovatif agar lebih menarik konsumen.
Alasan yang dipilih responden dalam memilih tempat pembelian adalah karena
kelengkapan produk yaitu sebanyak 35 responden atau 36.46%, alasan
berikutnya adalah harga sebanyak 27 responden atau 28.13%. Sedangkan 26
responden mempertimbangkan faktor pelayanan dan sisanya sebanyak 8
responden atau 8.33% mempertimbangkan model baju.
4.2.4 Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.15 waktu yang paling banyak dipilih oleh responden untuk
melakukan pembelian baju batik adalah pada saat hari libur yaitu sebanyak 68
responden atau 70.83%. Sebanyak 24 responden memilih waktu pembelian
lebih fleksibel yaitu pada hari libur dan hari kerja, serta hanya 2 responden yang
menjawab melakukan pembelian hanya pada hari kerja.
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa sebanyak 60 responden atau 62.5% merasa
sangat puas dengan produk baju batik yang dibeli dengan alasan karena
merupakan produk khas Palembang. Sebanyak 36 responden atau 37.5%
merasa biasa saja dengan produk baju batik Palembang. Hal tersebut
dikarenakan model baju yang tersedia kurang menarik dan monoton. Saran yang
diberikan oleh responden, menunjukkan lebih dari 50% responden memberikan
saran agar model baju lebih inovatif, corak atau motif batik juga harus lebih
kreatif, mengikuti perkembangan jaman dan memperbanyak model baju untuk
segmen remaja. Sebagian responden lain menyarankan untuk menetapkan
harga yang terjangkau serta kualitas produk lebih ditingkatkan lagi.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif di atas, maka proses keputusan
pembelian baju batik merupakan perilaku pengambilan keputusan yang terbatas
(limited decision making). Dalam pengambilan keputusan terbatas, banyak
usaha penyelesaian masalah mulai dari rendah hingga moderat. Jika
dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara luas, pengambilan
keputusan terbatas meliputi lebih sedikit pencarian informasi, lebih sedikit
alternatif pilihan yang dipertimbangkan dan membutuhkan sedikit proses
integrasi ( Peter dan Olson, 2013). Pada proses keputusan pembelian baju batik,
konsumen telah menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori produk,
seperti model atau desain baju, harga dan pelayanan. Pencarian informasi
tambahan tentang baju batik melalui berbagai sumber dan media sebagai
penyesuaian. Berbeda dengan pegambilan keputusan rutin, perilaku pemilihan
bersifat rutin atau terbiasa. Perilaku pembelian secara rutin terjadi relatif
otomatis dengan proses kognitif yang sedikit atau tidak terlihat sama sekali
(Peter dan Olson, 2013). Pengambilan keputusan rutin banyak dilakukan pada
pembelian barang kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman.
Pembelian baju batik merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi
pada saat akan menghadiri acara hajatan maupun dipakai bekerja. Sebelum
melakukan pembelian, konsumen akan melakukan pencarian informasi terlebih
dahulu melalui berbagai sumber informasi seperti media cetak, media online.
Keputusan pembelian baju batik merupakan keputusan pembelian yang
direncanakan dan sebagian konsumen melakukan pembelian pada hari libur.
Baju batik khas Palembang merupakan salah satu industri kreatif sebagai daya
tarik wisata kota Palembang. Namun dari hasil kuesioner dapat disimpulkan
bahwa masih sekitar 37.5% responden mempersepsikan produk baju batik
masih biasa saja baik dari kualitas kain, model, keragaman produk dan promosi
masih kurang. Maka sebagai saran bagi pemasar atau produsen baju batik agar
terus melakukan inovasi pada model baju dan mengikuti tren mode, segmen
pasar yang dituju. Media sosial seperti facebook dapat menjadi media yang
efektif bagi pemasar untuk mempromosikan produknya sekaligus sebagai media
untuk berinteraksi dengan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Eun Jung, Soo Hyun Kim. 2013. The Study of The Impact of Perceived
Quality and value of Social Enterprises on Customer satisfaction .
International Journal of Smart Home Vol 7 . No 1 Januari 2013. Online
www.sersc.org/journals/IJSH/vol7_no1.../22.pdf
Haghshenas, Leila et al. 2013. Review Consumer Behavior And Factors
Affecting On Purchasing Decision. Singaporean Journal of Business
Economics And Management Studies. Vol1 No10. Online
http://www.singaporeanjbem.com/pdfs/SG_VOL_1_%2810%29/4.pdf
Khaniwale, Manali. 2015. Consumer Buying Behavior. International Journal of
Innovation and Scientific Research Vol 14 No 2 . Online www.issr-
journals.org/links/papers.php
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid I.
Erlangga, Jakarta