Pertama-tama perkenalkan nama saya …. selaku moderator yang akan memimpin jalannya
perdebatan pada siang hari ini.
Sebelumnya saya akan memperkenalkan pemateri dan/atau pemantik di sesi debat ini.
Bapak Peter Jeremiah Setiawan S.H., M.H., merupakan dosen laboratorium hukum Pidana
dengan kekhususan dibidang hukum Kejahatan E juara konomi , hukum Forensik,
Kak Michelle Juventia S.H. merupakan alumni fakultas hukum universitas surabaya yang pernah
menjabat sebagai Ketua KSM Debate and Mootcourt periode 2018/2019. Selain itu, kak
Michelle juga pernah menjadi Juara pertama lomba debat hukum mahasiswa tingkat nasional
UIN Law Fair Tahun 2017 dan pernah memenangkan kedua lomba debat konstitusi yang
diselenggarakan oleh MK Regional Timur Tahun 2018 kemudian Juara kedua lomba debat
konstitusi yang diselenggarakan oleh MK Regional Timur Tahun 2018 penghargaan lainnya
yang luar biasa
Berikutnya Saya akan membacakan mekanisme perdebatan pada siang hari ini :
1. Maharu akan memperdebatkan mosi “Penjatuhan Pidana Mati Bagi Pelaku Tindak
Pidana Korupsi”
2. Kelompok … akan menjadi pihak Pemerintah, Kelompok … akan menjadi pihak
Masyarakat, dan Kelompok … akan menjadi pihak Pelaku.
- Tim pemerintah tim pemerintah harus bertindak sebagai pemerintah yang
mengeluarkan peraturan atau kebijakan terkait pemidanaan mati bagi koruptor
- Masyarakat pihak yang mendapatkan dampak secara langsung/tidak langsung
dari tindak pidana koruptor tersebut
- Pelaku pelaku korupsinya atau sebagai pelaku usaha (ex. Ada pengusaha yang
memberikan suap, dsb)
Peserta perkelompok dibebaskan untuk pro atau kontra terhadap mosi, dengan catatan
tetap sesuai dengan posisi masing masing sebagai pemerintah, masyarakat, dan
pelaku.
Berikutnya, saya persilahkan kepada Bapak Peter dan Kak Michelle untuk memberikan
penjelasan atas standing position dari mosi yang telah diberikan.
Terimakasih kepada Bapak Peter dan Kak Michele yang telah memberikan pemaparan standing
position atas mosi yang diberikan.
Untuk memulai sesi debat ini, saya persilahkan kepada pihak yang hendak menyampaikan
argumennya untuk dapat langsung mengangkat tangan.
Saya ulangi sekali lagi, saya persilahkan kepada pihak yang hendak menyampaikan
argumennya untuk dapat langsung mengangkat tangan.
Baik karena tidak ada yang mengangkat tangan, maka saya akan menunjuk tim
pemerintah untuk dapat menyampaikan argumennya terlebih dahulu.
(sesi debat)
Dengan demikian, sesi debat telah berakhir. Saya persilahkan kepada … dan … untuk
memberikan konklusi dari sesi debat yang telah dilaksanakan.
Berakhir sudah sesi kritis dan sadar hukum pada siang hari ini, kami segenap panitia
mengucapkan terima kasih kepada … dan … yang sudah berkenan untuk mengisi sesi debat pada
siang hari ini. Setelah ini kepada para maharu, dihimbau agar tetap berada di dalam ruangan
untuk menunggu sesi berikutnya yang akan dilaksanakan di ruangan yang sama.