Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khoirunnisa

NIM/Kelas : 20312450/I

Analisis Pidato Soekarno

Pidato Bung Karno yang saya analisis pada kesempatan kali ini adalah
pidatonya pada hari kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal tujuh belas Agustus 1963.
Pidato ini bernama GESURI (Genta Suara Revolusi). Pada kesempatan Bung Karno
berpidato pada saat itu sebegai kepala negara, sesungguhnya beliau tidak berada
dalam keadaan yang sehat/fit. Pada awal pidato yang akan dibacakannya, Bung Karno
mengatakan “Saya masih belum sehat betul. Pidato yang saya siapkan adalah agak
panjang, tetapi berhubung dengan belum sehat saya, saya akan bacakan dengan
tenang-tenang, alon-alon asal kelakon.” Alon-alon asal kelakon sendiri merupakan
pepatah dari Jawa yang memili arti biar lambat asal selamat atau berjalan.

Kali ini pidato kemerdekaan tidak dibacakan oleh Bung Karno di istana
merdeka, tetapi kali ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Beliau berkata kali ini
beliau benar-benar berbicara ke seluruh rakyat Indonesia. Beliau mengatakan, “Saya
sekarang tidak menjadi presiden mandataris, tidak sebagai presiden perdana menteri,
tidak sebagai presiden panglima tertinggi, saya berbicara disini sebagai penyambung
lidah rakyat Indonesia. Saya berbicara di sini berdiri sebagai presiden besar revolusi
Indonesia.” Kalimat ini menjadi kalimat yang dicakapkan sampai sekarang ini yaitu
Soekarno sebagai penyambung lidah rakyat. Menurut saya, Bung Karno benar-benar
sangat ingin Indonesia ini merdeka dan tidak ada pecah belah. Terlebih pada tahun
tersebut, yaitu 1963 adalah tahun dimana Irian Jaya bergabung ke Indonesia yang
mana hal tersebut haruslah kita jaga.

“Dari sabang sampai merauke. Empat perkataan ini bukanlah sekedar satu
rangkaian kata ilmu bumi. Ia adalah merupakan satu kesatuan kebangsaan.” Begitu
beliau mengatakan, dan apa yang saya dapat? Dari kutipan kata di atas dapat kita
ambil makna dari pentingnya persatuan dan kesatuan bagi suatu bangsa. Indonesia
hanya akan jadi nama Indonesia kalau kita sebagai masyarakat tidak bisa menjaga
Indonesia itu, terutama persatuannya. Indonesia memiliki keragaman suku, budaya,
ras, bahasa hingga sumber daya alam di setiap wilayahnya yang mana hal tersebut
adalah potensi yang sangat besar untuk kita bisa bergerak dari negara berkembang
menjadi negara yang maju. Kita harus bisa dapat saling bersatu padu, karena dengan
adanya perbedaan kita seharusnya lebih saring erat dan yakin untuk memajukan
Indonesia itu sendiri.
Selanjutnya Bung Karno menyampaikan. “Ia adalah satu national entity. Ia
adalah pula satu kesatuan kenegaraan, satu state entity yang bulat kuat. Ia adalah satu
kesatuan tekad, kesatuan ideologi, satu ideological entity yang amat dinamis. Ia adalah
satu kesatuan cita-cita social yang hidup laksana api unggun,” tak terlepas pula
persatuan dan kesatuan itu dari semangat gotong royong yang kita tanamnkan sejah
dulu. Sebenarnya apa gotong royong itu? Menurut wikipedia gotong royong merupakan
istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang
didambakan.

“Tetap tegakkanlah kepalamu, jangan mundur, jangan berhenti, tetap


gerakkanlah kakimu di muka bumi. Jikalau ada kalanya, saudara-saudara merasa
bingung, jikalau ada kalanya, saudara-saudara hampir berputus asa, jikalau ada
kalanya, saudara-saudara kurangnya mengerti jalannya revolusi kita, memang kadang-
kadang seperti bahtera di lautan badai yang mengamuk ini.” Kalimat ini menyadarkan
kita para pemuda bangsa untuk tidak mudah menyerah dalam melakukan hal-hal yang
positif, terutama untuk bangsa kita yaitu bangsa Indonesia. Walaupun ada penghalang
hal itu tidak mengapa, karena untuk mencapai hal-hal yang baik memang banyak
tantangannya.

Gotong royong tak akan lepas dari diri bangsa kita, semua dari awal telah kita
lakukan bersama, sebelum kemerdekaan, untuk mencapai kemerdekaan, merumuskan
kemerdekaan, hingga hari kemerdekaan itu tercapai. Setelah kemerdekaan pun banyak
sekali hal-hal atau tekanan-tekanan yang kita hadapi. Dengan adanya semangat gotong
royong serta persatuan dan kesatuan adalah hal yang membuat kita bisa berada
sampai disini sekarang.

Kini, kondisi Indonesia dibilang aman, ya aman, dibilang tidak aman, ya bisa
juga. Wabah covid-19 yang tak kunjung selesai masih selalu merabah di Indonesia.
Menurut saya dengan pidato Bung Karno di atas tadi kita juga bisa mengambil poin-
poin dari pidatonya seperti jika kita bisa bersatu padu untuk melawan covid-19 ini tentu
saja kita dapat memusnahkan wabah tersebut.

“Mari kita berjalan terus berjuang terus. Agar supaya segala cita-cita negara
republik Indonesia, baik cita-cita dilapangan politik maupun diatas lapangan sosial
dapat tercapai, untuk kebahagiaan kita semua.” Itu yang diucapkan sebagai penutup
oleh Bung Karno, dengan begitu mari kita selalu berjalan maju, jangan sekalipun kita
mundur.

Anda mungkin juga menyukai